Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS KEDOKTERAN
PANKREATITIS AKUT
OLEH :
K1A1 12 063
Pembimbing :
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
KENDARI
PANKREATITIS AKUT
I. PENDAHULUAN
ditandai oleh nyeri perut yang akut disertasi dengan kenaikan enzim dalam darah dan
urin. Perjalanan penyakitnya sangat bervariasi dari ringan yang self limited sampai
sangat berat yang disertai dengan renjatan denan gangguan ginjal dan paru-paru yang
berakibat fatal.1
Pankreatitis akut dibagi atas : (1) Pankreatitis akut; disini fungsi pankreas
kembali normal, (2) Pankreatitis kronik; dimana terdapat sisa-sisa kerusakan yang
permanen. 1
beratnya proses peradangan dan luasnya nekrosis parenkim dapat dibedakan : (1)
pankreatitis akut tipe interstisial; biasanya ringan dan self limited. (2). Pankreatitis
akut tipe nekrosis yang dapat setempat atau difus; terdapat korelasi antara derajat
dengan tingkat insiden tertinggi di Amerika Serikat dan Finlandia. Di negara Eropa
dan negara berkembang, Pankreatitis akut yang terjadi diakbatkan oleh batu empedu.
Pankreatitis akut lebih banyak dijumpai pada laki-laki daripada perempuan. Pada laki-
b. Alkoholisme
c. Infeksi
e. Hiperparatiroidisme3
Pankreatitis akut adalah suatu proses inflamasi dari pankreas yang melibatkan
jaringan dan organ. Penyebab pankreatitis akut bervariasi, batu empedu dan alkohol
menjadi etiologi yang paling banyak di Amerika Serikat yaitu sekitar 90% kasus.
Biasanya, level serum amilase atau lipase yang meningkat tiga kali lipat dari
Teori tentang pankreatitis akut secara umum merupakan hasil dari kerusakan
aktivasi intraseluler dari tripsinogen dan enzim protelitik atau enzim pencernaan
lainnya, dengan produksi radikal bebas. Aktivasi enzim ini dan radikal bebas merusak
IL-6, dan IL-8), tumor necrosis factor-α (TNF-α) dan mediator vasoaktif, seperti nitrit
mikrosirkulasi pankreas dan stimulasi apoptosis, yang akan menimbulkan edema dan
mortalitas. 5
panjangnya antara 12-15 cm, dan beratnya kurang lebih 90 gram. Kelenjar ini
menyilang garis tengah, mulai dari bagian kaput yang dikelilingi duodenum sampai ke
kiri atas pada lien. Pankreas terletak pada region epigastrica dan hypocondriaca kiri,
membentuk bagian terbesar dari palungan untuk lambung (stomach bed). Bagian-
bagian dari pankreas terdiri dari caput yang diliputi oleh bentuk huruf C dari
duodenum, collum di sebelah kiri kaput, korpus di kiri atas kollum, dan yang diujung
sepanjang kelenjar, sering bersatu dengan duktus koledokus pada ampula Vater
ditemukan berjalan dari kaput pankreas masuk ke duodenum, sekitar 2,5 cm (satu
Gambar 2. Anatomi Pankreas dan Organ Sekitarnya (dikutip dari kepustakaan 16)
mengandung jaringan eksokrin dan endokrin. Pankreas eksokrin dan endokrin berasal
dari jaringan berbeda selama perkembangan masa mudigah dan hanya memilik
yang berlainan.8
Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang terdiri dari dua komponen
: (1) enzim pankreas yang secara aktif disekresikan oleh sel asinus yang membentuk
asinus dan (2) larutan cair basa yang secara aktif disekresikan oleh sel duktus yang
melapisi duktus pankreatikus. Komponen encer alkalis banyak mengandung natrium
bikarbonat (NaHCO3). 8
Sel-sel asinus mengeluarkan tiga jenis enzim pankreas yang mampu mencerna
ketiga kategori makanan : (1) enzim proteolitik untuk pencernaan protein, (2) amilase
pankreas untuk pencernan karbohidrat, (3) lipase pankreas untuk mencerna lemak. 8
disekresikan ke dalam lumen duodenum, bahan ini diaktifkan menjadi bentuk aktifnya
yaitu tripsin oleh enterokinase (juga dikenal sebagai enteropeptidase), suatu enzim
yang terbenam di membrane luminal sel-sel yang melapisi mukosa duodenum. Tripsin
pepsinogen, tripsinogen harus tetap inaktif di dalam pankreas untuk mencegah enzim
proteolitik ini mencerna protein sel tempat ia terbentuk. Karena itu tripsinogen tetap
inaktif sampai zat ini mencapai lumen duodenum, dimana enterokinase emicu proses
pankreas juga menghasilkan bahan kimia yang dikenal sebagai inhibitor tripsin, yang
menghambat kerja tripsin jika secara tak sengaja pengaktifan tripsinogen di dalam
pankreas. 8
diubah oleh tripsin menjadi bentuk aktif, masing-masing adalah kimotripsin dan
karboksi peptidase di dalam lumen duodenum. Karena itu, jika enterokinase telah
pengaktifan selanjutnya.8
Masing-masing dari enzim proteolitik ini menyerang ikatan peptide yang
berbeda. Produk akhir yang terbentuk dari proses ini adalah campuran rantai peptida
pendek dan asam amino. Mukus yang disekresikan oleh sel usus melindungi dinding
usus halus dari pencernaan oleh enzim-enzim proteolitik yang aktif tersebut.8
dalam getah pankreas dalam bentuk aktif, karena amilase aktif tidak membahayakan
saluran cerna yang dapat mencerna lemak. (Pada manusia, lipase dalam jumlah tak
trigliserida makanan menjadi monogliserida dan asam lemak bebas, yaitu satuan
lemak yang dapat diserap. Seperti amilase, lipase disekresikan dalam bentuk aktif
karena tidak ada risiko pencernaan diri oleh lipase. Trigliserida bukan komponen
V. DIAGNOSIS
A. Gambaran Klinik
ringan yang sembuh dengan sendirinya sampai yang berat mengancam jiwa.
Kemungkinan fenomena gunung es terdapat pula pada penderita PA. Gejala klasik
Pankreatitis dibedakan atas akut dan kronik. Menurut klasifikasi Cambridge tahun
1983 dan klasifikasi Marseilles tahun 1984, Pankreatitis akut dibagi menjadi
bentuk ringan dan bentuk berat. Pankreatitis akut ringan tidak disertai kegagalan
dalam 24 jam dan berlangsung selama beberapa hari. Pada saat berjalan
atau tidur terlentang nyeri akan meningkat, sedangkan pada saat duduk
b) Mual muntah bersifat tidak spesifik. Mual atau muntah sering merupakan
neurogenik.
2. Pemeriksaan Fisik
ringan. Dijumpai nyeri spontan atau nyeri di perut, perut kembung dan bising
usus negatif. 3
berupa :
1. Foto Thorax
lainnya termasuk splint diafragma kiri dan bayangan parenkim basal. Kelainan
tulang termasuk infark tulang, nekrotitis avaskuler, dan lesi litik dikarenakan
Pada foto polos abdomen biasanya normal, tapi dapat terlihat dilatasi
lokal yang nonspesifik pada bagian atas abdomen yang biasanya terisi cairan –
gas abdomen karena vomitus, hilangnya bayangan psoas line kiri. Colon cut
off dimana colon transversus secara tiba-tiba berisi gas pada region flexura
splenika, merupakan tanda yang spesifik. Ginjal kiri dapat terdorong ke bawah
dan disekitarnya terdapat halo karena edema. Nekrosis lemak terlihat seperti
bayangan yang kabur/tak jelas, yang terletak pada regio pankreas tapi dapat
adanya pembentukan abses atau suatu fitula enterik. Abses tersebut dapat
terlihat sebagai fluid level yang tunggal ataupun gelembung multiple. Lebih
terdapat abses atau flegmon akan terdeteksi suatu massa yang terlokalisir. Pada
pankreatitis kronik, kalsifikasi setempat ditemukan di sepanjang sistem duktus
pankreas.10
3. Ultrasonograhphy (USG)
pada echo. Peningkatan volume dinilai secara kualitatif dengan melihat adanya
dapat terlokalisasi atau konfluen. Pada edema yang baru terdapat tanda
pankreas dan luasnya lesi tergantung pada beberapa faktor tapi yang terpenting
melihat pankreas itu sendiri dan membedakan pankreas dari kumpulan cairan
penjajaran kurang dari 5 mm, gambar dapat menghasilkan fase awal vena
portal (60-70 detik setelah diberikan kontras iodine sebanyak 150 ml pada
Gambar 10. Gambaran CT Scan wanita 67 tahun dengan pancreatitis akut ringan.
Kaput pancreas terlihat homogeny (panah panjang) pada fase gambaran vena portal. Terdapat
perluasan retroperitoneal fat dan kumpulan cairan akut pada anterior kiri pararenalis (panah
pendek). (dikutip dari kepustakaan 4)
Gambar 11. Gambaran CT Scan abdomen laki-laki 67 tahun dengan pankreatitis akut
dan kumpulan hemoragik pancreatitis akut. Area heterogen kepadatan meningkat (panah).
(dikutip dari kepustakaan 4).
Gambar 12. CT scan abdomen fase vena portal wanita 75 tahun dengan pancreatitis
akut denag sepsi yang meluas. Terlihat kumpulan hipoatenuasi yang menggantikan kollum
pankreas (panah)
Gambaran non-opak pada 1/3 pankreas atau dengan luas diameter > 3
setelah injeksi (fase vena portal) akan memberikan informasi mengenai vena
akan memberikan infromasi yang kurang optimal dan tidak boleh dilakukan.13
CT Grade
(A) Normal Pankreas 0
(B) Oedematous Pankreatitis 1
(C) B plus Mild extrapancreatic changes 2
(D) Severe extrapancreatic changes including one fluid
3
collection
(E) Multiple or extensive extrapancreatic collections 4
Necrosis
None 0
< 1/3 1
>1/3, <1/2 2
>1/2 3
CT Severity Index = CT Grade + Necrosis Score Complication
0-3 8%
4-6 35%
7-10 92%
Death
0-3 3%
4-6 6%
7-10 17%
Modified from the World Association Guidelines and based on Balthazar and
colleagues
5. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
mendeteksi lokasi inflamasi pada awal Pankreatitis akut. Manfaat utama MRI
Pada gambar C diatas, merupakan pasien yang sama dengan gambar MRI
Gambar 15. Gambaran MR fat suppressed T-2 weight wanita 41 tahun dengan
pankreatitis akut ringan. Pankreas yang edema dan membesar difus dan
kehilangan kontur lobulus yang normal pada kaput dan kauda (panah). (dikutip
dari kepustakaan 4)
C. Pemeriksaan Laboratorium
mendasari.
batu empedu.
5. Amilase serum – amilase akan meningkat setelah 6-12 jam onset hingga 3-5
hari, biasanya diatas tiga kali dari nilai normal. Beberapa keadaan lain yang
dapat meningkatkan kadar enzim amilase antara lain : kelainan kelenjar saliva,
Perlu diketahui bahwa peningkatan amilase darah terdapat juga pada keadaan :
1. Obstruksi intestinal
2. Parotitis
3. Kehamilan Ektopik
4. Setelah Pemberian obat Narkotika
VII. KOMPLIKASI
1. Komplikasi Lokal
necrotic collection, dan walled-off necrosis, thrombosis vena porta dan splenikus
2. Komplikasi Sistemik
sebelumnya seperti penyakit jantung koroner atau penyakit paru kronik yang di
VIII. PENATALAKSANAAN
Resusitasi cairan secara cepat dan adekuat merupakan hal yang sangat penting
penyakit ringan yang sembuh dengan spontan, sulit untuk mendeteksi pasien yang
berisiko terhadap komplikasi saat masuk rumah sakit. Beberapa kasus dengan
pemberian oxygen dan resusitasi cairan dengan cepat dapat menghilangkan risiko
kegagalan organ dan pencegahan dengan cepat ini berhubungan dengan rendahnya
angka mortalitas. Sehingga sangat perlu memastikan bahwa semua pasien dengan
Pankreatitis akut menerima oksigen yang adekuat dan cairan sampai bahaya terhadap
kegagalan organ sudah tidak ada. Saturasi oksigen harus diukur secara kontinyu dan
suplai oksigen agar saturasi osigen arteri lebih dari 95%. Cairan diberikan secara
intravena (disarankan kristaloid atau koloid) untuk mengatur output urine sebanyak
0,5 ml/kgBB. Jumlah cairan yang masuk harus dimontor dengan mengukur frekuensi
untuk :
pankreas
Pada umumnya yang dipakai ialah kriteria Ranson, sebagai berikut : (masing-masing
diberi skor 1)
Physiologic and Chronic Health Evaluation) dengan hasil yang tidak jauh berbeda.
5. Komplikasi sistemik :
DIC (trombosit ≤ 100.000/mm3, fibrinogen < 100 mg/dl, fibrin split products >
80 ug/dl), kelainan metabolic yang berat (kalsium ≤ 7,5 mg/dl, asidosis dll)3
1. Penderita dirawat di ruang terapi intensif karena perlu terapi yang cepat, tepat
dan pengawasan ketat terhadap tekanan darah, nadi, keseimbangan cairan dan
elektrolit.
2. Diberikan infus cairan kristaloid, kalau perlu dapat diberkan cairan koloifd,
pseudocyst.3
1. Puasa dihentikan apabila penerita sudah bebas nyeri dan bising usus normal
2. Dicoba dulu dengan air putih, kemudian diit cair TKTP RL (tinggi kalori,
pipa nasogastrik selama 2 hari. Dapat dicoba dulu diit enteral yang tidak
H2 tetap dilanjutkan.3
IX. PROGNOSIS
Untuk menilai prognosis dipakai kriteria Ranson. Penderita dengan jumlah skor
kurang dari 3, angka kematian 0-5%. Penderita dengan jumlah skor 3 atau lebih,
1. Nurman, A. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I edisi V. Sudoyo W. Aru et al,
2. Lilihata, G. Syam, Ari Fahrial. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II edisi IV. Chris
3. Bakta, IM. Suastika, IK. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam. Jakarta : EGC,
2012. 76-85 p.
5. Koo, BC. Chinogureyi A. Shaw, AS. Imaging Acute Pankreatitis. The British
8. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia : dari sel ke system edisi VI. Brahm U,
Elsevier, 2007
10. Corr, Peter. Mengenali Pola Foto-Foto Diagnostik. Jakarta : EGC, 2010. 153 p.
12. Emil, J. Balthazar. Acute Pankreatitis : Assessment of Severity with Clinical and
2005; iii1-iii9 p.
14. Luna, Antonio. Vilanova, Joan C. Learning Abdominal Imaging. Pablo R. Ros.
15. Morgan, Desiree E. Imaging of Acute Pancreatitis and Its Complications. Clinical
16. Netter FH. 2006. Atlas of Human antomy 3rd ed. Philadelphia : Elsevier-
Saunders.