Core element is described as all independently stiffener element thai constructs the composite structure to sUPPOl1 up and baltom / ewers of composile. Composite core element strength is influenced by the core elemant shape. Composite price for tmpezilllll model per square mettJr was 35% cheaper t / lan conventional model.
Core element is described as all independently stiffener element thai constructs the composite structure to sUPPOl1 up and baltom / ewers of composile. Composite core element strength is influenced by the core elemant shape. Composite price for tmpezilllll model per square mettJr was 35% cheaper t / lan conventional model.
Core element is described as all independently stiffener element thai constructs the composite structure to sUPPOl1 up and baltom / ewers of composile. Composite core element strength is influenced by the core elemant shape. Composite price for tmpezilllll model per square mettJr was 35% cheaper t / lan conventional model.
GREASE TRAP SEBAGAI AL TERNATIF BAHAN MURAH (Study of Core Element Design of Composite for Grease Trap as Cheap Material Altemative) Angki A, Rachmat, Siamet Sutjipto dan Carolus Bintoro Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri BancJung Jln. Gegerkalong Hilir Os. Ciwaruga Bandung 40551 angki@meJ'olbal1"ac, id Abs tract This paper describes about study of campti/atiollal and experimental of composite core element. Core element is described as all independently stiffener element thai constructs the composite structure to sUPPOl1 up and baltom /ewers of composile. Composite core element strength is influenced by the core elemant shape. Wilh file requirement of composite strength which equals to tile cOlJventional composite and cMAP production cost, tile design of core element shaped of trapezium with profile lengtll 8 nlln was resulted. TIle methods develop were computational and experimental. The study of computationsl was started with core element design_shape and early structure strenglll analysis using CA TlA V5. Two core element models were selected. Experimental study was staried witlt fa/.Jricatioll of f/ex{lIe test specimens. Data of flexure test showed ullimate slrength (au) 78 MPa and modulus young (E) 5,743 MPa at trapezium model. Composite price for tmpezilllll model per square mettJr was 35% cheaper t/lan conventional model (Full composile 10 mm tflick). Experimental lest data are tile reference for computational moc/el selec/iOIl Wil/I comparing composite strength and its price. T l I I ~ best composite was computed in structure streIJglIJ for grease trap 3.2x1.4x1.5 (me/er). Core element composite technology was proven supPo/1ed higlJer toad. Key words ." composite core element, composite flexure test, clJeap material alternative. PENDAHULUAN Komposit digunakan sanga! luas di selurull dunia. Komposit memiliki karakteristik rigid. ring an, tahan korosi, mudah dipindah, mudah diperbalki dan yang penting ramah ling- kungan dalam penggunaan (Gay, 2003J. Dengan karakleristik yang baik lersebut, kOI1l- posit dapat menjadi bahan unluk barang skala rumah langga dan untuk penggunaan oleh masyarakal Indonesia secara luas. seperti unluk grese trap, bak mandi, lalltai rumah, kolam penampungan air, dan lain-lain. Metode pembualan komposit baru harus terus dikembangkan. Penambahan poly- phenylenestllphide (PPS) dapat mening- kalkan umur pakai keUka ditambahkan aluminllm oxide-rich calcium alwlJillate (ACA). Penambahan fiber carboll baik untuk penillglo-atan properties malerial dan peningkatan konduktifttas panas. Kedua bahan penarnbah tersebut sama-sama baik untuk melindungi baja pendukung komposil dari korosi [Sligama, 2001J. Komposit konvensional yang l erdiri atas lapisan-Iapisan komposit yang lebih ked! dipengaruhi oleh kekualan perekatan dianlaranya, sehingga anlara !apisan pertama dan terakhir memiliki legan9an maksimum yang berbeda [Hidayat. 20071. Penggunaan komposit berfiller diterap- kan untuk membuat panel pada hovercraft. Penggunaan bahan komposit pada hovercraft inl disupport lagi dengan profil I [Black, 2007]. Dari pengamatan yang dilakukan terhadap majalah Composite Technology, terlihat bahwa ar1ikellentang komposite berfiller baru I 54 semenlara, metode komposit berti/ler baru dikembangkan beherapa tahun ke belakang. Metode yang digunakan unluk mendapatkan bahan komposit murah yaltu dengan mencari filler baru unluk menggantikan komposisi layer komposit bagian dalam I tengah sehing- 9a ada penghematan material. Pemikirannya muncul dari penggunaan filler Honeycomb, filler yang rnahal dlgan!i dengan filler baru yang lebih murah, contoh komposit ketebalan 10 mm atau 10 layer, 6 layer baglan tengah diopllmasi sehlngga ongkas produksl turun, 6 layer dikalikan luasan konstruksi x mt, maka ongkas produksl menurun Jauh. Kekuatan komposit mumi atau dengan filler khusus, sepcrti hOfl8ycomb, sud.Jh teruJi memllikl kekuatan yang bagus. Filler /Joney- comb dengan bahan Alumunium Alloys, y a n ~ memllikl berat jenls sebesar 36,8 Kg/m, dapat menghasilkan kekuatan tekan sebesar 1,2 MPa [Middleton,1990], akan tetapi harga untuk bahan tersebut relatif mahal. Cost-effective komposit perlu dircneanakan dengan baik jika lngln bersaing di Indonesia. Harga bahan baku untuk membuat komposit standar yan9 terdirl dari resin dan sera! fiber dengan ukuran 1x1 m 2 dengan kelebalan 1 mm meneapai Rp 50.000,- lika untuk struktur dindin9 yang tidak dilanam di tanah membutuhkan ketebalan 10 mm, maka harganya mencapal Rp 500.000,- per m 2 . Harga komposit di alas merupakan harga pada pertengahan tahun 2007 dl Bandung. Penggunaan filler akan mengu-rangi volume material yang digunakan sehingga akan menurunkan biaya produksi sebanding dengan penurunan volume malerial. Perancangan filler komposit terbaik unluk komposit dengan ketebalan 10 mm yang mampu mengurangi penggunaan volume material tetapi telap mempertahankan keku- atan bending adalah tujuan kajian ini. Tekno- logi komposit berfil/er relatif masih sedikit dikembangkan, untuk itu dilakukan peran- cangan varian komposit berf/ller baru dan ditinJau dari aspek kekualan bending_ Aspek ekonomi sebagai salah satu sasaran optimasi akan dibahas setelah didapatkan fillerterbaik. METODE Penelitian yang dilakukan meneakup peker- jaan di meja peraneangan, bengkel komposit I lab. Komposit, Lab. material dan Lab. CAD. Perancangan dan penentuaan flller sebagai ._- " . ---" .. .. - Sll cktr ullI Tekllologi Vol. 15, No.2 Oktober 2008 eksperimental spesimen komposit dilakukan di lab. Material dan terakhir kaji komputa- slonal kekuatan komposit dengan properties material baru untuk aeuan pemilihan komposil berfil/ar. Metode ini sejalan dengan tahapan perancangan yang dikembangkan Pahl dan Beitz dalam buku engineering design 2nd edWon {pahl dan Beitz,1996]. Perancangan profil filler komposit dibuat berdasarkan pengalaman dan karakteristik komposit. Peraneangan profil perlu memper- hatikan karakterislik kekualan struktur komposit, diantaranya tldak bersudut laiam sehingga serat fiber tertekuk palah dan ketebalan satu laplsil n komposit paduan antum scml fi ber dan matrik Gdaloh 1-2 mm. Peraneanoan profit d ~ p a t bervariasi pada ukuran profit, profil bcrukuran besar, sedang, atau keel!. Alternalif peraneangan flller yang dibuat atau dieari minimal 5 model termasuk variasi ukuran. Membuat speslmen/bohon komposi t memer- lukan beberapa pIJrometer. Dalam rangka pembllatan spesimen uJI. perlu dilentukan parameter yang telap. Parameter yang diten- tukan adalah ketebalan komposit 10 mm dimana ketebalan filler 6 mm dan ketebalan lapisan luar 4 mm. Parameter tidak tetap yang menjadl bahan peraneangan adalah profil filler, dimana varlabelnya adalah bentuk dan ukuran profiJ. Spesimen komposit keseluruhan berukuran 100 x 50 x 10 (mm). Pabrikasi spesimen komposit dilakukan se- suai model filler yang dipilih pada lahap awal. Pabrikasl diawali dengan pembuatan filler yang dibenluk mengikuti perancangan. Spe- simen komposit dibuat mulai dari lapisan bawah setebal 2 mm, dilanjutkan memasang flller dan terakhir ditutup dengan lapisan bagian atas setebal 2 mm. Spesimen dibuat sebanyak 5 buah untuk setiap model. Spesimen diuji seeara eksperimental di Lab. Material Polban. Pengujian yang dilakukan adalah uji bending liga titik (three point flexure bending test) (Wikipedialflexural strengthl untuk mendapatkan nilal modulus elastisitas (E) dan tegangan maksimum (au). Setiap model diuji minimal 3 kali. Pengolahan data hasil pengujian untuk nilai modulus elastisitas dan tegangan maksimum adalah berdasarkan nilal rata-rata pengujian. Material komposit dengan filler diuji seeara komputasional (finite elemant method) meng- gunakan perangkat lunak. Pengujian al,hir -ini mirip dengan pengujian awal, hanya saja r ------- Studi Rllnc:anglln Filltr Il lldll I(Olll llOSit untuk Grease TrAp sebagai Alterna lir Baha .. f\.1urah 5S (Angki A. Rllchmal. SIJlme! SUljipto dan Carolus Uinioro) Beban minyak dan air dialami grease trap berukuran 3,2 x 1,5 x 1,4 (m) menjadi beban yang harus dilerima dinding komposit. Asumsi beban pada dinding komposit adalah tekanan hidrostatik. Uji kompulasional menghasilkan data te9angan (von-misses), simpangan (defleksi) dan error komputasi. Data error digunakan sebagai validasl kompulasi yang dilakukan. Error komputasi untuk struktur mechanicsl harus kurang dari 15%. Data simpangan dan le9angan digu- nakan untuk pengecekan kekualan grease trap berbahan komposit berstruktur filler. Pemilihan bahan komposil terbaik dilakukan pada tahap pengolahall dala uj l eksperi- mental. Data uji akan menunJukkan properties komposillerbaik yaitu modulus elestisitas dan tegangan maksimum terbesar. Tallap uj! komputasional grease trap dilakukan unluk membuklikan komposlllerpJlih mampu mena- han beban pada grease trap. Metode pene- titian yang dilakukan dlnyatakan dalam diagram alir, sebagoimana dlper1ihalkan pada gambar 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegialan penelitlan mengghaslll(an beberapa data. oala dihasllkan dari seliap lahapan metoda penyeiesalan masalah. Data yang dihasilkan mellputi: 1. Perancangan filler dengan komputasi awal kekuatan struktur (label 1 dan 2). 2. Gambar dan proses pembuatan spesimen dan pengujlan bending kom- posit (gambar 2). 3. Data hasll uJi bending (tabeI3) 4. Hasll komputasi komposit berprofil pada model grease trap (gambar 3). Komputasl model (anallsis numerik) dllakukan dengan penyederhanaan model (asumsi) darl grease trap sebenarnya. Asumsi ini diambil untuk menurunkan CPU time. Pembebanan komputasi diberikan pada dinding samping berukuran 1,5 x 1,4 (meter) ketebalan 10 mm, dimana pada bagian tersebut dlanggap kritis. Beban yang dlberikan adalah tekanan hldro- statls. Beban lersebut dlasurnsikan menladl lekanan stalis pad a kelingglan 1/3 darl dasar grease trap. Baban diposlsikan pada bldang kontak berbentuk persegl panlang dengan lebar 10 mm sepanJang dlnding. pan/ang dengan lebar 10 mm sepanlang dinding.
""""""'" ""wn "", , I ~ I ~ ....... O'N '01""''''''''''' """""'" I 8 Gambar 1 Metode Perancangan I(omposll Bcrfiller [- 56 Sllcklrum Tekllologi Vol. 15, No. 2 Oktober 2008 Tabel1 HasH Komputasi Awal Pencekam Sejajar 1 Profil Filler t<MVT'" ""'" (nn1 \O.1.r.E 'T8lttG6N ...,. Cl>UTY _ 11111 R:x::nirg IQfUTPS "" (I'i Irmt !M!i m 11 lZE-C5 "" 000300512 """. 215 ,..; 4
"13 2 .. " 41 10000001 jT.j<""''''''''''''''''" "" .3Zl 9 "'" 3 ""3 " 100001 jn;h1a'1dcm= 2a:E; " "" .3'6 18' " ml 3 "''' <3 11 1c=:J1 2lE05 22 "" 237 112 "OJ 2 "'" harga diatas merupakan harga skala produksi masal unluk ukuran panjang x lebar sebesar 1 x 1 (meter) lebal 1 mm seharga Rp. 50.000,00 (a) Cetakan awat (b) Propaganda cetakan (e) Pencekaman sejajar profil filler (d) Pencekaman tegak turus profil r Studi Rancangan Filler Ilada Komposil unluk Grease Trap se bagai Alternatir Bahan l\1urah 57 (Angki A. Raehmal, Sinme! Sutj ipl o dan Carolus Ilinloro) I I. (e) Spesimen mode121 patah uji banding (f) Pengujian spesimen Gambar 2 Celakan I Pembuatan dan Pengujian Bending Spesimen filler Tabel2 Hasi! Komputasi Awal Pencekam Tegak Lurus 2 Profil Filler 1<M\Jf .. 10 ""'" Om! """" """"'" """"" ""'" FReE ClJIUTY AlaJUaIy '"" ..... .. Inn) 1OIRJr.ta IM>l M "
""'-"""" 32!E(l; lID "" 162 " ..,
'" "'""
hlQ ""'-- " (EQ; lID U719 '" ... , 516ll ___ -125
iF, - 3<lEQi lID
... 1513 , "'-" .z;
--- 3>E<J; lID U(J) '" '" "'"
... '" - -, z;
--- ,_ lID ,'" 31' "'" , .. --. ,.
..I:rtI<.s..ntulEntlh ,_ lID ,., '"
,
--" II tEliliI!Ill:mI11 ""' ... -" 33E(l; lID (J1 317 <l5 "" , '"'''' --- :B n--,) 1r::Jt=U ""' .... ,TEl; lID ,. 51.' E OIlS , I!I22i ...- :!J n !L-....!' 'I ""' ... "'"'" lID <7 73' '" 1291.5 ,""'" ....." " 10000001 fr,kutrkbrF6 ,_ lID U721 '" " "" , """ 31 100001 Jt<IIat:r1dolP '>Em lID 111 '<1 31 12J() , .. '" " 1c:::::JCJI ""' ... ."". 2:IE<> lID '" '" "" , "'''' ---
L
58 SpektrulIl Ttknologi Vol. 15, No.2 Oktober 2008 (a) Cetakan awal (b) Propaganda cetakan (e) Pencekaman sejajar profil filler (d) Pencekaman tegak lurus profil I. (e) Spesimen model 21 patah uji banding (f) Pengujian spesimen Gambar 3 Celakan I Pembuatan dan Pengujian Bending Spesimen Filler St udi Rllnclmgan Filler pad II Komposit unluk Grease Tral' sebll gll i Alternlltif Bahlln Murah 59 (Angki A. Rllchmllt, Siame! Sutj ipt o dan Cllrolus Bintoro) Tabel3 Data Hasil Pengolahan Uji Bending MODEL SENTUK PENGUJ1AN 21 ~ 2 3 4 5 Ratarata 24 Y ='C7C\=-L; 2 3 Rata-rata Komposit Penuh s9leba! I 10mm (105.7 gr) 2 (109.04 gr) 3 (109.2 gr) 4 (111 gr) 5 (113 gr) Rata-rata Perbandingan nilai tegangan maksimum antara hasil eksperimantal dan hasH kompu- tasional awal berbeda. Untuk model 24 berdasarkan hasil eksperimental sebesar 78,33 MPa, sedangkan berdasarkan kompu- lasi awal sebesar 16,3 MPa, begitu juga dengan model 21, dengan metode ekspe- omental didapatkan tegangan maksimum sebesar 74,5 MPa, sedangkan dengan meto- de numerik sebesar 16.2 MPa. Hal ini P (Kg) O(mm) a E l MPa) , I MPa) 74 4,5 61,6667 0,0162 3807 104 5 86,6667 0,018 4815 93 7,3 77,5000 0,02628 2949 73 4,7 60,8333 0,01692 3595 103 7,' 85,8333 0,02844 3018 89,4 5,88 74,5000 0,021168 3637 " ',4 15,8333 0,03024 2508 102 3,1 85,0000 0,01116 7616 89 2,' 74,1667 0,01044 7104 '4 4,' 78,3333 0, 01 728 5743 '" 14,6 55,8000 0,0876 637 203 15,1 60,9000 0,0906 672 216 13,6 64,8000 0,0816 794 221 15,5 66,3000 0,093 713 255 18,7 76,5000 0,1122 682 216,2 15,5 64,86 0,093 700 narnya, komposit dengan karakteristik ansiotropik didekali dengan material isotropik. Kendali demikian selisih hasil perhilungan kedua metoda tersebul mendekati, dengan metoda numerik awal didapalkan selisih anlara kedua model dengan filler sebesar ( 16,3 - 16,2 ) I 16.25 = 0.6%, sedangkan menggunakan metoda empiris, selisih kedua lersebut (78,33 - 74,5)f76,415 = 5%. , bentul< trapeslum dan Jaral< antar profil 8 mm, memUil<1 kekuatan bending (rata-rata darl 3 penguJlan) paling baik. Tegangan maksimum sebesar 78 MPa. Model Inl leblh kuat dar! model 1 yaltu komposit dengan struktur I<omposlt penuh 10 mm (model konvenslonat) yang memiliki tegangan maksimum 65 MPa. Model 24 memilikl modulus elaslisitas (E) terbaik sebesar 5740 MPa. Sedangkan re- gangan pada model 24 sebesar 0.01728 Mm. Model komposit dengan filler lebih balk. Model tersebut lebih baik dibandingkan dengan model konvenslonal , walaupun model tersebut hanya memiliki ketebalan atau volume -6 mm atau sekitar 60% - 70% darl Sjlektrum Teknologi Vol. 15, No.2 Oklober 2008 model konvenslonal. Hasil Inl membuktlkan bahwa model komposlt dengan filler memlllki kekuatan yang menlngkat sangat signifikan. Komputasl model grease trap dengan bahan modeJ 24 pada Gambar 3 dan Tabel 5 menunjukkan bahwa model 24 mampu bekerja dengan baik. Agar model grease trap ukuran 3.2 x 1,5 x 1,4 (m) bekerJa dengan balk, maka perlu didukung dengan penguat. Komputasl akhlr model grease trap dengan 2 penguat (optimasl 2) menunJukkan tegangan makslmum sebesar 5.99 MPa dan slmpangan 0.252 Mm. Hasil Inl jelas berada Jauh di bawah tegangan maksirnum model 24 sebesar 78 Mpa. Tabel4 Perbandingan beberapa data hasil perhitungan MOD" " " BENTUK
, (MP .. ) "" (MPoI ) 74,50 0,02 "" 18,33 0,02 6143 0,09 '" cialul* meter penegI I x I (rr'I8IIII1 ItJIaJ I nvn. Rp. 50.000.00 (Info. Lab. Kompoail PoIbM) clatat rh l ",1a-11I111 Olndl ng krilis -----, (a) Model Grease trap I , .. ." ,. , .. I , .. ,- ,. ,. _. _ ..
-- (c) Kompulasi Oplimasi 1 -
'" .,
I
," ..
--- 1 1 ,'.11 n II ill (b) Komputasi awal -- --, -, - I ;;. ._. - -- . ... (d) komputasi optimasi 2 HAftGA ''''' 329.000 324.100 ." . ." \ Studi Rancangan Fill er pad a Komposit unlUk Grease TrAp sebaga i Alterll at lf UnhAn MUrAh 61 (Angki A. RachmAl , Sla met Suljipt o dim Carolus Dinl oro) Tabel5 Hasil Komputasi Model Grease Trap dengan Karakteristik Model 24 NO Model Komputasi Tegangan Von- Simpangan Image misses (Mpa) (mm) Kompulasi Dlnding 1,5 x 1,4 (meier) 2 Dinding dengan 1 penyangga 3 Oirlding dengan 2 penyangga KESIMPULAN DAN SARAN Model komposit dengan filler profil Irapesium dengan jarak anlar profil sebesar 8 mm (model 24) merupakan model komposit lerku at. Model ini mempunyal legangan maksi mum sebesar 78 MPa. Model komposit dengan slruklur bergelombang mempunyai legangan makslmum sebesar 74 MPa. Kedua model Inl lelah memenuhi luntutan kekuatan komposil, yang mampu melebihi kekuatan komposil model konvensional setebal 10 mm dengan selisih 13 MPa. Harga model komposil dengan slruklur filler trapesium sangal menjanjikan. Harga kompo sit model konvensional unluk ukuran panjang x lebar sebesar 1 x 1 (meier) dengan kele- balan 10 mm mencapai Rp. 500.000,00, sedangkan model 24 dengan ukuran yang sarna hanya Rp. 324.100,00. Penghematan volume bahan atau efisiensi penggunaan komposit berslruklur filler trapesium menca- pai 35 %. Model komposit dengan profit Irapesium mampu diaplikasikan untuk grease trap beru- kuran 3.2 x 1.4 x 1.5 (meter). Faktor kekuatan struktur dan harga grease trap yang lebih murah sudah memenuhi luntulan. Pengem- bangan lebih lanjut, model komposit in! mam- pu diap'likasikan lebih tuas untuk pembuatan peral atan lain. Pengujian lebih lanjut komposit dengan filler tetap perlu dilakukan. Aspekaspek khusus lain dan tuntutan konsumen masih harus dipenuhi. Aspek keamanan, kenyamanan, reliability, waktu produksi dan tuntutan lainnya. 37,7 57 gambar 3.b 23,5 4,1g gambar 3.c 5,99 2,252 gambar 3.d NUMENKLATUR F ~ : Gaya Bending yang diberikan V : Volume o : Simpangan a : Tegangan E : Regangan Price : Harga pabrii<asi Quality: Penilaian perancangan (skala 14) E : Modulus elaslisitas P : Gaya makslmum yang ditahan CPU : Central processing Unit(kompuler) DAFTAR PUSTAKA Gay, Daniel. 2003. Composite Material; Design and Application. CRC Press. Middleton, Donald H., 1990. CompoSite Materials In Aircraft Structure. Long- man Scientific & Technical. England. Pahl and Beitz, 1996. Engineering Design 2nd Edition. Springer.http://en. Wiki pedia.orgtwikVFlexural_ strength. Sugama, Thosifuml . 2001. Filler Materials for Polyphenylenesulphide Composite Coalings. Conference paper, Cali fornia. Black, Sara. 2007. Composites Technology Magazine. Hidayat, Syarif. 2007. Koji Numerik Kegagalan Lominal Komposit. Jurnal Spektrum Teknologi. Polleknik Negeri Bandung.
A Comparative Study of Mechanical Properties of Zinc Acrylate Epoxy nanocomposites Reinforced by AL2O3 and Cloisite®30B and Their Mixture: Tensile Strength and Fracture Toughness: A Comparative Study of Mechanical Properties of Zinc Acrylate Epoxy nanocomposites Reinforced by AL2O3 and Cloisite®30B and Their Mixture: Tensile Strength and Fracture Toughness
Effect of Fiber Surface Modification On The Interfacial and Mechanical Properties of Kenaf Fiber-Reinforced Thermoplastic and Thermosetting Polymer Composites