You are on page 1of 10

Laporan Kerja Praktek

Penurunan Efisiensi Gas Turbin Pada Pltgu Selama 6 Tahun

PT. INDONESIA POWER UBP PRIOK

Nama Kelas

: Ikke Fatonah : 3C /TPTL

NIM

: 091724015

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012


BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui indonesia merupakan negera yang sedang berkembang yang mana hal ini mendorong masyarakat menjadi konsumtif terutama terhadap penggunaan barang-barang elektronik yang mengakibatkan kebutuhan akan energi listrik meningkat sangat pesat. Disinilah peran PT. INDONESIA POWER sebagai perusahan penghasil listrik terbesar di Indonesia yang bertugas untuk menyediakan suplai energi listrik. Sebagai tempat kerja praktek dipilih PT. INDONESIA POWER Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Priok yang berlokasi di kota Jakarta Utara. PT. INDONESIA POWER Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Priok merupakan badan usaha milik Negara (BUMN) anak Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang bertugas melayani salah satu kebutuhan listrik daerah Jawa dan Bali. PT. INDONESIA POWER Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Priok , merupakan objek vital yang sudah menerapkan standar internasional dimana ojek vital ini memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi, untuk menjaga aset negara ini dari gangguan luar yang dapat mengancam dan mennganggu keberlangsungan operasi. Dan agar dapat bersaing dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri, terus menerus diusahakan seiring dengan pemenuhan akan layanan kepada masyarakat secara baik dan professional. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) yang dimilki oleh PT. INDONESIA POWER Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Priok, merupakan aplikasi dari

siklus Brayton dan siklus Rankine pada teori thermodinamika. Siklus Brayton memanfaatkan gas untuk memutar turbin yang kemudian menggerakkan generator. Sedangkan siklus Rankine memanfaatkan panas uap (steam) untuk memutar turbin. Perpaduan dua siklus ini dalam menghasilkan listrik pada PLTGU dikenal dengan istilah combined cycle power plant. Dunia kerja seringkali dirasakan oleh mahasiswa sebagai suatu yang asing karena dinamika problematikanya yang sangat kompleks bila dibandingkan dengan dunia sekolah atau pendidikan. Apalagi ditambah dengan semakin ketatnya persaingan dalam memasuki dunia kerja, maka mahasiswa sangat diperlukan bekal wawasan dan pengetahuan memasuki dunia kerja, maka bagi mahasiswa sangat diperlukan bekal berupa wawasan dan pengetahuan untuk memasuki dunia kerja. Sehingga diharapkan dengan adanya Kerja Praktek ini, mahasiswa tidak hanya mengetahui teorinya saja tetapi juga mengetahui prakteknya secara langsung.. Karena itu harus ada wadah yang cukup memadai bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang dimilikinya secara nyata. Untuk itu diperlukan kerjasama antara lembaga pendidikan dengan dunia industri agar dapat memberikan kesempatan kepada mahamahasiswa untuk melakukan kerja praktek ini di industri yang bersangkutan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa akan pengetahuan tersebut maka mahasiswa melakukan kerja praktek di perusahaan yang dipilih mahasiswa.

1.2

Dasar dan Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek

Dasar Pelaksanaan Untuk memenuhi Salah satu mata kuliah bersyarat yang harus dilaksanakan mahasiswa jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung. Adapun tujuan dari kerja praktek : 1. 2. Sebagai salah satu syarat mahasiswa mengikuti dan mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam perkuliahan kedunia industri. Mengenal dan memahami secara langsung kondisi serta situasi di industri atau perusahaan sebagai bagian dari pengembangan karir.

3. 4.

Dalam kerja praktek kerja ini diharapkan mahasiswa mampu membekali diri sebelum terjun langsung ke dunia kerja. Memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam permasalahan pembangunan, seperti kegiatan perancangan, pembuatan, penggunaan, pengolahan, dan pengawasan yang berhubungan dengan kontruksi, pembangkit tenaga dan managemen perusahaan yang terkait dalam industri secara umum.

5.

Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mengetahui lebih spesifik permasalahan industri dan perusahaan yang terkait dengan operasi dan ilmu pembangkitan keenergian. Adapun maksud pelaksanaan Kerja Praktek ini ialah untuk memberikan

pengalaman dan pengenalan tentang segala Aspek yang berkaitan dengan PLTGU UBP PRIOK khususnya mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan gas turbin di PLTGU, sehingga dengan demikian penulis dapat memahami benar hal hal yang berhubungan dengan gas turbin di PLTGU. Selain itu agar dapat lebih mengenal bagaimana dunia kerja itu secara nyata. 1.3 Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek. Kerja praktek ini berlokasi di PT INDONESIA POWER UBP PRIOK Jln. Laks Laut Re Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310 yang dilaksakan pada libur akhir semester VI dari tanggal 28 juni sampai dengan 28 juli. 1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode Penyusunan laporan Laporan disusun dengan studi langsung pada objek di lapangan, diskusi dan tanya jawab dengan karyawan-karyawan PT. INDONESIA POWER UBP PRIOK, serta bimbingan dan konsultasi dengan pembimbing lapangan. Penyusunan laporan juga dilaksanakan dengan studi literatur atau pustaka yang didapat dari buku-buku manual, diagram kelistrikan dan sumber lainnya seperti tercantum pada daftar pustaka. Dalam pengumpulan data (informasi) penulis melakukan studi lapangan dan studi pustaka. a. Studi Lapangan

Data yang diperoleh dari studi lapangan ini berasal dari: Pengamatan selama kerja praktek Bimbingan dari mentor dan kru maintenance, control and instrument dan narasumber lain. b. Pustaka Yaitu mencari informasi dengan cara mempelajari dokumen yang menyangkut laporan data perbaikan, pemeliharaan gas turbin dan buku-buku yang berhubungan dengan semua informasi yang dibutuhkan. 1.5 Batasan Masalah Dalam penulisan laporan ini, penulis membatasi masalah yang dibahas, yaitu: a) Gambaran umum sistem PLTGU
b) Gambaran umum sistem kerja Gas Turbin pada PLTGU c) Prinsip kerja Gas Turbin d) Perhitungan nilai efisiensi pada Gas Turbin

1.6

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri dari:


a) Bab 1. Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan, batasan masalah, metode

pengumpulan data serta waktu pelaksanaan, lokasi kerja praktek dan Profil Perusahaan, berisi data-data profil perusahaan.
b) Bab 2. Penjelasan sistem yang berjalan d PLTGU Priok. Serta Dasar Teori, berisi

tentang penjelasan prinsip kerja gas turbin dan komponen-komponen yang ada pada gas turbin.
c)

Bab 3. Deskripsi khusus tentang cara kerja gas turbin. udara, serta nilai kalor bawah bahan bakar.

d) Bab 4. Data dan Perhitungan, berisi data-data laju massa bahan bakar, laju massa

e) Bab 5. Penutup, yang berisikan Kesimpulan dan Saran yang berkaitan dengan laporan

ini.

1.7

PROFIL PT. INDONESIA POWER

1.7.1

Sejarah PT Indonesia Power Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya

deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. Langkah kearah deregulasi tersebut diawali dengan berdirinya Paiton Swasta I, yang dipertegas dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 37 tahun 1992 tentang pemanfaatan sumber dana swasta melalui pembangkit pembangkit listrik swasta. Kemudian pada akhir 1993, Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben) menerbitkan kerangka dasar kebijakan (Sasaran dan Kebijakan Pengembangan Subsektor Ketenagalistrikan) yang merupakan pedoman jangka panjang restrukturisasi sektor ketenagalistrikan.

Sebagai penerapan tahap awal, pada tahun 1994 PLN diubah statusnya dari Perum menjadi Persero. Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 3 Oktober 1995, PT PLN (Persero) membentuk dua anak perusahaan yang tujuannya untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial yang diemban oleh badan usaha milik negara tersebut. Salah satu dari anak perusahaan itu adalah PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali I, atau lebih dikenal dengan nama PLN PJB I. Anak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha usaha lain yang terkait. Pada tanggal 3 Oktober 2000, bertepatan dengan ulang tahunnya yang kelima, manajemen perusahaan secara resmi mengumumkan perubahan nama PLN PJB I menjadi PT Indonesia Power. Perubahan nama ini merupakan upaya untuk menyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai persiapan untuk privatisasi perusahaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Lebih dari sekedar perubahan nama, langkah tersebut merupakan penegasan atas tujuan perusahaan untuk menjadi perusahaan pembangkitan independen yang berorientasi murni bisnis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di pasar ketenagalistrikan Indonesia, termasuk meningkatnya persaingan serta kebutuhan untuk melakukan privatisasi melalui sebuah IPO (Initial Public Offering).

Walaupun sebagai perusahaan komersial di bidang pembangkitan baru didirikan pada pertengahan 1990-an, Indonesia Power mewarisi berbagai jumlah aset berupa pembangkit dan fasilitas fasiltas pendukungnya. Pembangkit pembangkit tersebut memanfaatkan teknologi modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam energi primer seperti air, batu bara, solar, gas bumi, dan sebagainya. Namun demikian, dari pembangkit tersebut terdapat pembangkit paling tua di Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger dan sejumlah PLTA lainnya yang dibangun pada tahun 1920-an dan sampai sekarang masih beroprasi.

1.7.2

Visi, Misi Dan Motto Perusahaan Visi Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan

lingkungan. Misi Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha lainnya yang berkaitan berdasarkan kaidah indutri dan niaga yang sehat guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang. Motto Bersama..kita maju

1.7.3

Tujuan Perusahaan

Tujuan PT Indonesia Power 1. Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus menerus dalam penggunaan sumber daya perusahaan. 2. Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan bertumpu pada usaha penyediaan tenaga listrik dan sarana penunjang yang berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan. 3. Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari berbagai sumber yang saling menguntungkan.

4. Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta mencapai standar kelas dunia dalam hal keamanan, keandalan, efisiensi, maupun kelestarian lingkungan. 5. Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat di atas saling menghargai antar karyawan dan mitra serta mendorong terus kekokohan integritas pribadi dan profesionalisme. 1.7.4 Kapasitas Daya PT.Indonesia Power UNIT BISNIS PEMBANGKITAN Suralaya Priok Saguling Kamojang Mrica Semarang Perak-Grati Bali (Jawa Bali) (Luar Jawa Bali) TOTAL MW 3400 1248,08 797,36 375 306,44 1469,16 863,08 427,63 8886,75 62 8948,75

Tabel 2.1 Kapasitas terpasang per Unit Bisnis Pembangkitan

1.7.5

Sejarah Singkat UBP PRIOK

Unit Bisnis Pembangkitan Priok merupakan salah satu Unit Bisnis Pembangkitan besar yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power yang beralamat di Jl. Laks. Laut R.E. Martadinata, jakarta 14310 serta sub-unitnya di Jl. Asia Afrika Senayan, Jakarta Selatan 12210. Saat ini terpasang 16 unit pembangkit dengan total kapasitas terpasang 1.348 MW terdiri dari dua unit PLTG siklus terbuka, enam unit PLTD, dua blok PLTGU yang setiap bloknya terdiri dari 3 unit turbin gas dan 1 unit PLTU. Pertengahan tahun 1960, dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di Jakarta khususnya dan Jawa Barat pada umumnya, maka PLN Eksploitasi XIII membangun PLTU konvensional 1 dan 2. Namun pada tahun 1989, dengan mempertimbangkan berbagai faktor maka PLTU 1 dan 2 tersebut tidak dioperasikan lagi.

Pesatnya pembangunan di segala bidang khususnya industri maka di tahun 1972 dibangun 2 unit PLTU 3 dan 4. Setelah sekian lama dioperasikan, unit ini pada kondisi Reserve Shut Down. Berikutnya dibangun PLTG John Brown, kini dipergunakan oleh PLTA Suralaya untuk unit Black Start, lalu dibangun lagi 2 unit PLTG Westing House dan GE 4, 5, 6, 7. Saat ini PUB 6 direlokasi ke PLN wilayah Sumatera bagian selatan yang letaknya di daerah Indragiri Palembang, sebagai pengelola PT. Cogindo anak perusahaan PT. Indonesia Power, sedangkan unit 7 Draw Back to GE. Unit 4 dan 5 direlokasi ke Bali menjadi PLTGU Pemaron. Terdapatnya 2 unit PLTG yang istimewa yaitu PLTG 1 dan PLTG 3 yang dapat dihidupkan tanpa menggunakan energi listrik dari luar (Black Start), apabila terjadi pemadaman total (Black Out). Energi listrik yang dihasilkan dapat dipergunakan untuk menghidupkan unit pembangkit lainnya, kemampuan ini sangat menunjang dalam rangka pemulihan kembali sistem kelistrikan Jawa - Bali. Karena fungsinya yang sangat vital, kedua unit ini tidak dioperasikan setiap hari.
Selain kedua unit PLTG tersebut, Unit Pembangkitan Priok juga mengelola 6 unit PLTD Senayan beroperasi tahun 1961. PLTD Senayan Kebayoran, melalui feeder Vip hingga saat ini memasok kebutuhan energi listrik ke gedung MPR, Gelora Bung Karno dan TVRI.

Tanggal 25 Maret 1992, PLN menyertakan internasional Konsorsium ABB dan Marubeni untuk membangun 2 block. Dengan menggunakan kabel bawah tanah, listrik sebesar 150 KV disalurkan ke GI Plumpang dan GI Ancol. Selain itu listrik juga dialirkan melalui saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 KV ke Kemayoran I/II, Plumpang I/II. Setelah PLTGU Priok sempurna untuk dioperasikan maka dilakukan sinkronisasi ke sistem kelistrikan Jawa-Bali. Sampai saat ini, kemampuan Sumber Daya Manusia yang dimiliki Unit Pembangkitan Priok merupakan aset yang tak ternilai. Selain memiliki SDM profesional yang ahli di bidangnya, pihak manajemen juga berhasil mengelola perusahaan dengan baik. Terbukti dengan berhasilnya mendapat sertifikat ISO 9002, ISO 14001 dan SMK 3 dan ISO 9001 versi 2000. Tabel 2.2 Data Unit Bisnis Pembangkitan Priok

No.

Generating Unit

Installed Capacity

Manufacture

Initial Operation

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

PLTU PLTU PLTG PLTG PLTG PLTG PLTGU GT 1.1 PLTGU GT 1.2 PLTGU GT 1.3 PLTGU ST 1.0 PLTGU GT 2.1 PLTGU GT 2.2 PLTGU GT 2.3 PLTGU ST 2.0 PLTD 1 PLTD 2 PLTD 3 PLTD 4 PLTD 5 PLTD 6

50 MW 50 MW 26 MW 26 MW 48.8 MW 48.8 MW 130 MW 130 MW 130 MW 200 MW 130 MW 130 MW 130 MW 200 MW 2.52 MW 3.00 MW 2.52 MW 2.52 MW 2.52 MW 3.00 MW

Mitsubishi Mitsubishi WH WH GE GE ABB ABB ABB ABB ABB ABB ABB ABB MAN Ruston MAN MAN MAN Ruston

1972 1972 1976 1976 1977 1977 1993 1993 1993 1993 1994 1994 1994 1994 1961 1990 1990 1961 1961 1990

You might also like