You are on page 1of 42

Konsep:

Mana di antara daftar berikut yang merupakan ekosistem!


Beri tanda cek(V) pada kolom yang sesuai

Contoh 1. 2. 3. 4. 5. Sawah Kolam Sungai Kelas akuarium

ya . . . . .

tidak . . . . .

Alasan

PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem adalah interaksi antara organisme dan

organisme lainnya serta segala sesuatu yang tidak hidup di suatu ruang dan waktu tertentu. Ekosistem disusun oleh organisme (komponen hidup/biotik) dan komponen tak hidup (abiotik).

Prinsip Ekosistem
1. Ada komponen
2. Ada interaksi 3. Ada Regulasi/Homeostasis

Komponen Ekosistem
BIOTIK Fungsi ABIOTIK Fungsi

Hewan Tumbuhan Manusia Jamur Mikroba . .

.. .. .. .. .. .. ..

Air Udara Tanah Cahaya . . .

Komponen Ekosistem berdasarkan Fungsinya


1. Produsen 2. Konsumen 3. Dekomposer 4. Sumber energi

Interaksi Dalam Ekosistem


Apa yang sedang dilakukan katak di samping?

Temukan fenomena lain yang ada di lingkungan kita selain peristiwa seperti yang kita amati pada gambar di atas.

Rantai & Jaring-jaring Makanan


Identifikasi kemungkinan rantai makanan yang mungkin dari gambar di bawah ini!

Ikan
Udang Ikan kecil Kepitin g Burung Pantai

Diatom & Zooplankton Kerang Sumber: pantai.netfirms.com

Lobster

RANTAI MAKANAN
PADI TIKUS SAWAH
DIMAKAN DIMAKAN

ULAR

Berdasarkan rantai makanan di atas padi merupakan produsen, karena padi adalah tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri. Tikus sawah adalah konsumen tingkat pertama atau herbivora (pemakan tumbuhan) karena tikus sawah adalah pemakan tumbuhan atau produsen. Ular adalah konsumen tingkat kedua atau karnivora (pemakan hewan), karena ular adalah pemakan hewan atau pemakan konsumen tingkat pertama. Jika digambarkan akan terlihat seperti gambar berikut ini dan dinamakan piramida makanan.

PIRAMIDA MAKANAN
KONSUMEN TINGKAT II (KARNIVORA) PERPINDAHAN ENERGI

PERPINDAHAN KONSUMEN TINGKAT I (HERBIVORA)

PRODUSEN(SUMBER ENERGI)

DISKUSI
Dari hasil identifikasi, dapatkah satu rantai makanan di alam ini berdiri sendiri? Mengapa? Di alam, yang dapat kita lihat fenomenanya rantai makanan atau jaring-jaring makanan? Pikirkan kembali lingkungan yang berbeda yang pernah d jumpai!

ARUS ENERGI
SUMBER ENERGI

PRINSIP:
PRODUSEN KONSUMEN DEKOMPOSER

LINGKUNGAN

INTERAKSI DALAM EKOSISTEM


PRINSIP: 1. Rantai makanan 2. Jaring-jaring makanan 3. Siklus Materi 4. Arus Energi

HABITAT DAN RELUNG


HABITAT: Tempat khusus organisme hidup disebut

habitat. Habitatmu mungkin merupakan lingkungan tempat tinggalmu. Ikan hidup di dalam air. Habitat elang hidup di darat atau di udara dan angsa hidup di kolam atau tempat berumput.

RELUNG: Peran suatu organisme dalam suatu ekosistem

disebut relung. Relung ikan adalah dengan memakan alga untuk memelihara populasinya. Jika dianalogkan habitat adalah alamat organisme, sedangkan relung adalah jabatan/peran organisme dalam sebuah ekosistem.

Pencemaran
Pencemaran (polusi) : adalah masuknya bahan-

bahan beracun ke dalam lingkungan Polutan adalah limbah yang menyebabkan polusi

MACAM-MACAM PENCEMARAN
1. PENCEMARAN AIR 2.PENCEMARANN UDARA 3. PENCEMARAN TANAH

Pencemaran air
Pencemaran air adalah

suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.

Pencemaran air

Penyebab Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan

memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum

Akibat
1. Dapat menyebabkan banjir 2. Erosi 3. Kekurangan sumber air 4. Dapat membuat sumber penyakit 5. Tanah Longsor 6. Dapat merusak Ekosistem sungai

Dampak
1. Dampak kesehatan 2. Dampak terhadap tanaman 3. Hujan asam 4 Efek rumah kaca 5. Kerusakan lapisan ozon

PENCEMARAN UDARA

Pencemaran udara

PENCEMARAN TANAH
Penyebab pencemaran tanah adalah akibat sampah

yang tidak dapat membusuk, seperti plastic, kaca, kaleng, serta pemakaian zat kimia yang berlebihan.

Pencemaran tanah

Usaha Pelestarian Keanekaragaman Makhluk Hidup


Begitu pentingnya keanekaragaman makhluk hidup bagi manusia, sehingga diperlukan upaya untuk melindunginya. Berbagai cara yang dapat ditempuh untuk melestarikan keanekaragaman makhluk hidup adalah sebagai berikut. a. Membuat aturan perundangan yang dapat melindungi kelestarian makhluk hidup. b. Melakukan penyuluhan dan kampanye pentingnya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup. c. Pembuatan taman nasional. Fungsi taman nasional adalah perlindungan terhadap makhluk hidup dan ekosistemnya.

Beberapa contoh taman nasional yang telah dibentuk adalah sebagai berikut. 1) Taman Nasional Gunung Leuser di Nangroe Aceh Darussalam. 2) Taman Nasional Bukit Barisan di Bengkulu. 3) Taman Nasional Ujung Kulon di Jawa Barat. 4) Taman Nasional Baluran di Jawa Timur. d. Pembuatan cagar alam. Fungsi cagar alam adalah untuk menjaga kondisi alam suatu wilayah tetap dalam keadaan alami. Beberapa contoh cagar alam : 1) Cagar alam Pangandaran Jawa Barat. 2) Cagar alam Kawah Ijen di Jawa Timur. 3) Cagar alam Rafflesia di Bengkulu.

Penetapan hutan lindung, yang berfungsi sebagai daerah resapan air, mencegah erosi, melindungi habitat berbagai jenis makhluk hidup, dan menjaga tata guna air.
f. Hutan wisata, merupakan hutan produksi guna diambil manfaatnya dan dapat digunakan untuk objek wisata. g. Taman laut, didirikan untuk menjaga wilayah laut yang memiliki keanekaragaman tinggi dan unik, misalnya taman laut Bunaken di Sulawesi Utara. h. Pembuatan kebun raya. Fungsi kebun raya tempat koleksi tanaman dari berbagai wilayah untuk dilestarikan, untuk penelitian, dan tempat rekreasi. Contohnya adalah kebun raya Bogor, kebun raya Cibodas, dan kebun raya Purwodadi. i. Pemeliharaan dan penangkaran hewan baik secara in situ maupun ex situ. Hewan dipelihara di habitat aslinya disebut pemeliharaan in situ, sedangkan secara ex situ, hewan dipelihara di luar habitat aslinya.

Contoh hewan langka yang di lindungi

1. Badak jawa (Rhinocerus sondaicus). 2. Tapir (Tapirus indicus ) 3. Harimau tutul Jawa (Panthera pardus melas). 4. Rusa Bawean (Axis kuhlii) 5. Orang utan (Pongo abelii).

Hewan langka yang di lindungi


Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis) Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) Ajag (Cuon alpinus) Banteng (Bos javanicus) Bekantan (Nasalis larvatus) Gajah Sumatera (Elephant maximus sumatranus) Gibbon Kalimantan (Hylobates muelleri) Gibbon Kalimantan White-bearded Gibbon (Hylobates agilis) Kambing Hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis sumatraensis) Kanguru Pohon Goodfellow (Dendrolagus goodfellowi) Kucing Merah (Pardofelis badia) Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) Kuskus (Phalanger alexandrae) Lutra Sumatra (Lutra sumatrana) Macan Dahan Kalimantan (Neofelis diardi borneensis) Macan Dahan Sumatera (Neofelis diardi diardi) Monyet Sulawesi (Macaca maura) Musang Air (Cynogale bennettii) Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) Owa Jawa (Hylobates moloch) Paus Bersirip (Balaenoptera physalus) Paus Biru (Balaenoptera musculus) Siamang (Hylobates klossii)

Siamang (Symphalangus syndactylus)


Tapir Asia (Tapirus indicus) Trenggiling (Manis javanica) Ungko (Hylobates agilis)

Wau-wau (Hylobates lar)

Tumbuhan langka yang di lindungi

(Rafflesia arnoldi) ( Kaktus ) (Anggrek kala) (Bunga bangkai) (Kantung semar)

Tumbuhan langka yang di lindungi


Balam Suntai (Palaquium walsurifolium) 2. Bayur (Pterospermum sp) 3. Bulian, Ulin Eusideroxylon zwageri 4. Cendana (Santalum album) 19. Kayu Manis (Cinnamomun burmannii) 20. Kayu Sepang (Caesalpina sappan) 21. Kemenyan (Styra sp)

5. Damar, Kopal Keruling (Agathis labillardieri) 6. Durian (Durio Zibethinus) 7. Enau (Arenga pinnata) 8. Eucalyptus (Eucalyptus sp) 9. Hangkang (Palaquium leiocarpum) 10. Hongi / saya (Myristica argentea) 11. Imba (Azadirachta indica) 12. Jambu Monyet (Agathis Lalillardieri) 13. Jelutung (Dyera sp) 14. Kapur Barus (Dryobalanops camphora) 15. Katiau (Ganna metloyauma) 16. Kayu Bawang (Scorodocarpus borneensis) 17. Kayu Hitam (Diospyros sp) 18. Kayu Kuning (Cudrania sp)

22. Kemiri ( Dipterocarpus sp) 23. Keruling (Dipterocarpus sp) 24. Ketimunan (Timonius sericcus) 25. Kulit Lawang (Cinnamomun cullilawan) 26. Ipil (Instsia amboinensis) 27. Malam Merah (Palaquium gutta) 28. Massoi (Cryptocaria massoi) 29. Mata Buta / Garu (Excoecaria agallocha) 30. Mata Kucing / Damar (Shorea sp) 31. Purnamasada (Cordia subcordata) 32. Sawo Kecik (Manilkata kauki) 33. Sonolkeling (Dalbergia latifolia) 34. Suren (Toona sureni) 35. Taker, Benuang (Duabanga moluccana)

Dinamika Penduduk
Perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dari waktu ke waktu disebut dengan dinamika penduduk.
Dinamika penduduk sering menunjukkan kecenderungan bertambah yang disebut pertumbuhan penduduk. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain : kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.

1. Kelahiran
Angka kelahiran atau natalitas menunjukkan jumlah kelahiran bayi hidup setiap 1.000 penduduk di suatu daerah per tahun. Rumus : A.K =

Kriteria atau penggolongan angka kelahiran adalah sebagai

berikut. a. Tinggi = Jika angka kelahiran menunjukkan angka lebih dari 30 b. Sedang = Jika angka kelahiran menunjukkan angka 20 30, c. Rendah = Jika angka kelahiran menunjukkan angka kurang dari 20

Misalnya selama tahun 2008 di desa Suka Rajin terdapat kelahiran 145 jiwa. Data jumlah penduduk pada akhir tahun 2007 berjumlah 2.500 jiwa. Maka kriteria angka kelahiran di desa Suka Rajin pada tahun 2008 dapat ditentukan sebagai berikut. Jumlah kelahiran tahun 2008 adalah 145 jiwa. Jumlah penduduk akhir tahun 2007 adalah 2.500 jiwa. Angka kelahiran = 145 / 2.500 1000 = 58 Karena angka kelahiran di atas 30, maka angka kelahiran di desa Suka Rajin pada tahun 2008 tergolong tinggi.

2. Kematian
Jumlah penduduk dapat berkurang jika ada kematian. Angka kematian atau mortalitas menunjukkan jumlah kematian per 1.000 penduduk di suatu daerah setiap tahun. Angka kematian di suatu tempat dapat dihitung berdasarkan rumus berikut.

Angka kematian =
Kriteria atau penggolongan angka kematian adalah sebagai berikut. a. Jika angka kematian menunjukkan lebih dari 18, maka angka

kematian di tempat tersebut tergolong tinggi. b. Jika angka kematian menunjukkan angka 1418, maka angka kematian di tempat tersebut tergolong sedang. c. Jika angka kematian menunjukkan angka kurang dari 14, maka angka kematian di tempat tersebut tergolong rendah.

Misalnya selama tahun 2008 di desa Suka Rajin terdapat kematian 45 jiwa. Data statistik menunjukkan bahwa jumlah penduduk desa Suka Rajin pada akhir tahun 2007 berjumlah 2.500 jiwa. Maka kriteria angka kematian di desa Suka Rajin pada tahun 2008 dapat ditentukan sebagai berikut.
Jumlah kematian tahun 2008 adalah 45 jiwa.

Jumlah penduduk akhir tahun 2007 adalah 2.500 jiwa.


Angka kelahiran = 45 / 2.500 1000 = 18

Jadi, angka kematian di desa Suka Rajin pada tahun 2008 termasuk golongan sedang.

3. Perpindahan (Migrasi)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat

lain. a. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk menetap. b. Imigrasi adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap. c. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara. d. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Faktor yang mendorong terjadinya suatu migrasi adalah sebagai berikut. a. Faktor keamanan. b. Faktor ekonomi, seperti kemudahan mencari lahan pekerjaan dan biaya hidup yang murah. c. Faktor kelengkapan sarana dan prasarana, seperti sarana pendidikan, hiburan, dan sarana pemenuhan kebutuhan komunikasi dan transportasi.

Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara

jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati. Kepadatan penduduk akan meningkat jika angka kelahiran tinggi dan angka kematian rendah, apalagi bila diikuti tingkat migrasi yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan ledakan penduduk, yaitu keadaan di mana pertumbuhan penduduk sangat pesat melebihi daya dukung alam. Untuk menghitung kepadatan penduduk yang menempati area (luasan wilayah) tertentu dalam suatu kurun waktu digunakan rumus sebagai berikut. Kepadatan penduduk = jumlah penduduk (jiwa) dibagi luas wilayah (km )

You might also like