Professional Documents
Culture Documents
Pengukuran Kemencengan
Untuk mengetahui simetris atau tidaknya suatu kurva distribusi frekwensi pada nilai-nilai pusatnya, maka dapat digunakan perbedaan nilai-nilai pusat untuk mendekatinya. Apabila suatu distribusi memiliki bentuk simetris maka : X = Md = Mod Dan jika distribusi tersebut tidak simetris maka : X Md Mod Distribusi yang tidak simetris tersebut akan berkonsentrasi pada salah satu sisi atau kurvanya akan menceng (condong). Untuk mengetahui konsentrasi distribusi kearah kanan atau kiri, kita dapat menggunakan koefisien kemencengan Pearson (Coefisient Skewness Pearson). Koefisien kemencengan Pearson ini merupakan nilai tanpa satuan dan merupakan nilai selisih rata-rata dengan modus dibagi dengan standar deviasi.
Sk = ( X Mod ) S Sk = koefisien kecondongan Pearson X = rata-rata hitung (mean) Mod = modus S = standard deviasi
Secara empiris didapat hubungan antara nilai pusat sebagai berikut :
X Mod = 3 ( X Md )
Sk = 3 ( X Md ) S
Md = median
Bila Sk > 0 atau positif, maka distribusi akan berkonsentrasi pada sisi sebelah kanan dan X terletak disebelah kanan Mod. Apabila dibuat kurva distribusinya maka akan berbentuk seperti gambar 1., dibawah ini :
Jika Sk < 0 atau negatif, maka kurva distribusi tersebut akan menceng (condong) ke kiri dan X terletak disebelah kiri Mod, seperti gambar 2 dibawah ini.
Tabel 1. Distribusi frekwensi nilai UTS matematika Mahasiwa FE-0J., pada semester I T.A. 2005 Nilai UTS 30,00 39,99 40,00 49,99 50,00 59,99 60,00 69,99 70,00 79,99 X = 55,217 Md = 54,995 Mod = 54,6616 SD = 36,5513
Maka besarnya koefisien kemencengan distribusi tersebut dapat dicari sebagai berikut : Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si STATISTIKA 1
Frekwensi 4 10 17 9 5
Ukuran kemencengan lain yang penting dan paling banyak digunakan, dilambangkan dengan 3, atau disebut sebagai rumus populer.
3 = 1/n (Xi X )3 S3
3 = sering disebut moment coficient of skewness (tingkat kemencengan). n = jumlah data/observasi Xi = nilai data yang ke I X = rata-rata hitung S = standar deviasi/simpangan baku. Untuk data yang telah dikelompokan
3 = 1/n (mi X )3 fi S3
mi = titik tengah kelas ke i fi = frekwensi kelas ke i
Tabel 2. Perhitungan 3 distribusi nilai ujian statistik 50 mhs FE.UI. Tahun 1986. Nilai fi mi fi.mi mi-x (mifi(mi(mi-x)3 Ujian x)2 x)2 20 29 4 24,5 98 -29,4 864,3 3457,4 30 39 7 34,5 241,5 -19,4 6 4 25412,1 356 -9,4 376,3 2634,5 40 49 8 44,5 84 654 6 2 50 59 12 54,5 0,6 10,6 88,36 706,88 7301,38 60 69 9 64,5 580,5 70 79 8 74,5 596 20,6 0,36 4,32 4 80 89 2 84,5 169 30,6 112,3 1101,2 6 4 830,584 424,3 3394,8 0,216 6 8 1191,01 6 936 1872,7 2 8741,81 6 28652,6 16 50 2695 13.082
fi.mi X= fi =
3 = - 0,101 Makin besar 3, kurva suatu distribusi makin menceng atau miring.