You are on page 1of 10

MENULIS ESAI

1. Topik
2. Kerangka karangan

: Sekolah Alam, Ketika Sekolah Tak Lagi Membosankan : :

Paragraf pembuka

1. anak-anak seringkali merasa bosan dengan rutinitas sekolahnya. Paragraf isi :

1. Perkembangan sistem pembelajaran di Indonesia. 2. Sekolah Alam hadir untuk mencetuskan suatu perubahan didalam pendidikan. 3. Keunggulan Sekolah Alam. 4. Kurikulum yang digunakan oleh Sekolah Alam. Paragraf penutup :

1. Membentuk jiwa kepemimpinan melalui pemainan yang menyenangkan.

3,4,5.

Sekolah Alam, Ketika Sekolah Tak Lagi Membosankan


Menuntut ilmu umumnya memang dilakukan di sekolah. Duduk di dalam kelas, menghadap papan tulis dan mendengarkan guru menjelaskan pelajaran. Namun pernahkah Anda pernah berpikir bahwa rutinitas seperti itu cukup membosankan bagi sebagian anak-anak. Tidak heran jika, setiap hari Senin tiba atau setelah lama berlibur, anak akan merasakan kemalasan luar biasa untuk kembali ke bangku sekolah. Bisa jadi karena mereka memang bosan dengan rutinitasnya di sekolah. Metode dan sistem pembelajaran di Indonesia rasanya merupakan hal yang lambat berkembang. Metode yang diterapkan dan sistem yang dijalankan pun hampir selalu sama di setiap tahun ajarannya. Guru menerangkan, dan murid mendengarkan. Murid bertanya, kemudian guru menjelaskan. Ditambah dengan tumpukan tugas yang selalu jadi identitas sistem pembelajaran di Indonesia. Tanpa memikirkan sisi kejiwaan murid, yang merasa bosan, terintimidasi karena tidak pernah bertanya dalam kelas, atau kesulitan dalam menjawab pertanyaan guru, metode dan sistem pembelajaran seperti itu dianggap berhasil. Padahal, dampak yang diterima tidak cukup baik. Murid menjadi tertekan dan semangat belajar menurun. Sekolah alam pun hadir untuk menjawab itu semua. Menjadi jalan keluar bagi kebosanan anak-anak dalam menuntut ilmu sekaligus mewujudkan impian bagi para orangtua atau siapapun yang peduli terhadap dunia pendidikan Indonesia yang menginginkan perubahan.

Perubahan bukan hanya pada tempat atau lokasi belajar, tetapi juga perubahan cara pandang terhadap pendidikan yang menyeluruh dan mendasar. Sekolah alam sudah banyak terdapat di Indonesia, Bandung, Bogor, dan beberapa kota besar lainnya. Namanya juga sudah sekolah alam, tempat belajarnya pun tentunya di alam bebas. Sekolah alam tidak menyediakan bangunan seperti sekolah-sekolah reguler. Muridmuridnya bisa belajar bebas di alam. Merasakan keindahan alam dan menghirup udara segara setiap harinya. Di sekolah alam, murid-murid bebas untuk berekspresi, melakukan berbagai percobaan atau eksperimen, dan mengeksplorasi apapun yang ada di sekitar mereka tanpa dibatasi peraturan yang secara tidak langsung terkadang membatasi keingintahuan mereka. Sekolah alam sangat menghargai dan percaya bahwa setiap anak diciptakan berbeda. Mereka tidak lantas memaksakan seorang murid untuk menguasai satu pelajaran tertentu. Sekolah alam benar-benar membebaskan anak-anak untuk mengembangkan bakat pribadi yang mereka punya. Sehingga sedari dini anak-anak sudah diajarkan untuk menghargai berbagai perbedaan. Mereka pun jadi pribadi yang berkarakter namun tetap memiliki wawasan ilmu yang luas. Keunggulan lain dari sekolah alam adalah anak-anak menjadi lebih sadar terhadap lingkungan. Selain menghargai berbagai perbedaan yang ditimbulkan oleh karakter yang berbeda-beda, sekolah alam secara tidak langsung juga mengajarkan anak-anak untuk lebih menghargai alam. Kurikulum yang diajarkan di sekolah alam cenderung tidak terlalu berbeda dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah regular. Standar sekolah alam juga sudah ditetapkan oleh Kemenetrian Pendidikan Indonesia. Intinya, kurikulum yang diterapkan di sekolah alam harus mengikutsertakan alam sebagai media belajar anak. Sebagian besar, kurikulum pada sekolah alam berhubungan dengan tiga hal. Yaitu, akhlak atau kepribadian, sains atau ilmu alam, serta kepemimpinan atau leadership. Pada kurikulum pembentuk akhlak atau kepribadian, para peserta didik diberi teladan untuk kemudian diterapkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Untuk kurikulum sains atau ilmu alam, para peserta didik diajarkan sekaligus dibiasakan untuk mengamati fenomena yang terjadi di alam, melakukan percobaan dan beberapa kegiatan penerapan ilmu lain. Untuk kurikulum yang membentuk jiwa kepemimpinan, sekolah alam akan menyediakan fasilitas outbond. Dengan begitu, berbagai nilai-nilai dalam kehidupan, seperti kerjasama, melindungi, musyawarah, memimpin, membela, dan berlaku adil bisa diterapkan dalam bentuk permainan yang menyenangkan.

MENULIS ESAI

1. Topik
2. Kerangka karangan

: Home schooling sebagai sekolah alternatif : :

Paragraf pembuka

1. Fenomena Home Schooling Paragraf isi :

1. Pengertian Home Schooling 2. Metode Home Schooling 3. Kelebihan Home Schooling 4. Kekurangan Home Schooling Paragraf penutup :

1. Mendapatkan informasi yang cukup mengenai Home Schooling 3,4,5. Home schooling sebagai sekolah alternatif Fenomena homeschooling beberapa tahun belakang ini kian mengeliat menjadi dan tren di

kalangan masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan orang-orang kota. Dan tidak sedikit dari orang tua yang lebih memilih untuk mendidik anaknya di homeschooling di banding sekolah reguler. Homeschooling kadang disebut pula dengan istilah home education atau home-based learning. Secara resmi Depdiknas menggunakan istilah sekolah rumah atau sekolah mandiri. Homeschooling merupakan model pendidikan alternatif selain sekolah yang diselenggarakan oleh keluarga, yang memungkinkan anak berkembang sesuai dengan potensi diri mereka masing-masing. Homeschooling ini sendiri pertama berkembang di Amrika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Baru kemudian menjadi tren di Indonesia tahun-tahun belakangan ini. Namun sebenarnya kalau kita melihat sejarah pada masa Nabi Muhammad saw, metode homeschooling ini telah ada. Bagaimana Nabi saw dan para sahabat-sahabatnya mendidik keluarga mereka sendiri. Setelah para sahabat mendapatkan ilmu dari dari Nabi saw, kemudian mereka menyampaikannya kepada istri dan anak-anak mereka. Oleh karena itu tidak heran kalau beliau pernah bersabda yang intinya, bahwa tidaklah seorang anak itu lahir ke dunia kecuali dalam keadaan fitrah (beragama Islam), tapi bagaimana kemudian ia menjadi

orang Nasrani, Yahhudi, ataupun yang lainnya adalah karena kedua orang tuannya. Di sini jelas orang tua memegang perang yang amat vital dalam mengajar dan mendidik anak-anaknya. Metode homeschooling ada tiga jenis. Pertama, homeschooling tunggal, kemudian homeschooling majemuk yang terdiri dari dua keluarga, dan yang terakhir homeschooling komunitas. 1. Homeschooling tunggal adalah homeschooling yang dilaksanakan oleh orang tua dalam suatu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya. Dalam hal ini orang tua terjun langsung sebagai guru menangani proses belajar anaknya, jika pun ada guru yang didatangkan secara privat hanya akan membimbing dan mengarahkan minat anak dalam mata pelajaran yang disukainya. Guru tersebut bisa berasal dari lembaga-lembaga yang khusus menyelengarakan program homeschooling, contonya adalah lembaga Asah Pena asuhan Kak Seto. Lembaga ini mempunyai tim yang namanya Badan Tutorial yang terdiri dari lulusan berbagai jenis profesi pendidikan. 2. Homeschooling majemuk adalah homeschooling yang dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orang tua masing-masing. 3. Sementara homeschooling komunitas adalah gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok (olah raga, seni dan bahasa), sarana/prasarana dan jadwal pembelelajaran. Dalam hal ini beberapa keluarga memberikan kepercayaan kepada Badan Tutorial untuk memberi materi pelajaran. Badan tutorial melakukan kunjungannya ke tempat yang disediakan komunitas. Homeschooling memberi banyak keleluasaan bagi anak didik untuk menikmati proses belajar tanpa harus merasa tertekan dengan beban-beban yang terkondisi oleh target kurikulum. Setiap siswa homeschooling diberi kesempatan untuk terjun langsung mempelajari materi yang disediakan, jadi tidak melulu membahas teori. Mereka juga diajak mengevaluasi secara langsung tentang materi yang sedang di bahas. Bahkan bagi siswa yang memiliki ketertarikan di bidang tertentu, misalnya Fisika atau Ilmu alam, diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengadakan observasi dan penelitian sesuai ketertarikan mereka.Beberapa keunggulan lain homeschooling sebagai pendidikan alternatif, yaitu karena sistem ini menyediakan pendidikan moral atau keagamaan, lingkungan sosial dan suasana belajar yang lebih baik, menyediakan waktu belajar yang lebih fleksibel. Juga memberikan kehangatan dan proteksi dalam pembelajaran terutama bagi anak yang sakit atau cacat, menghindari penyakit sosial yang dianggap orang tua dapat terjadi di sekolah seperti tawuran, kenakalan remaja (bullying), narkoba dan pelecehan. Kekurangan Homeschooling adalah tidak ada kompetisi atau bersaing. Sehingga ada kemungkinan anak didik tidak bisa membandingkan sampai dimana kemampuannya dibanding anak-anak lain seusianya. Selain itu anak didik belum tentu merasa cocok jika diajar oleh orang tua sendiri, apalagi jika memang mereka tidak punya pengalaman mengajar sebelumnya.Faktor tingginya biaya homeschooling juga menjadi salah satu kekurangan, karena dipastikan biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pendidikan homeschooling lebih besar dibanding jika kita mengikuti pendidikan formal disekolah umum.

Bagi yang tertarik dengan sistem pendidikan homeschooling, dan memutuskan untuk melakukan homeschooling pastikan anda memperoleh informasi yang cukup serta kesiapan mental untuk menjalani metode homeschooling tersebut. Yang terpenting, apapun yang anda pilih, anda harus menjalaninya dengan sepenuh hati, karena hanya dengan itulah prestasi terbaik akan anda raih.

Paragraf Induktif

Paragraf Analogi
Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

Paragraf Generalisasi
Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah UndangUndang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.

Paragraf Sebab-Akibat
Sepuluh tahun yang lalu hutan bakau dibabat habis-habisan. Lahan bekas hutan bakau didisulap menjadi tambak-tambak udang windu. Memang, pada waktu itu pengusaha udang windu memperoleh keuntungan besar karena harganya sangat mahal di luar negeri. Akan tetapi, setelah udang windu tidak laku lagi di pasaran internasional, para pengusaha kembali ke kota dan meninggalkan kerusakan lingkungan sebagai akibat dari pembabatan hutan bakau yang telah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Laut menjadi tercemar karena hutan bakau yang berfungsi sebagai penyaring limbah yang masuk ke laut sudah tidak ada lagi. Saat ini, puluhan ribu nelayan sulit menghidupi keluarganya karena tidak ada ikan yang bisa ditangkap di tepi pantai.

Analisis puisi
Puisi Doa karya Chairil Anwar Doa Tuhanku Dalam termenung Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh Mengingat Kau penuh seluruh Caya-Mu panas suci Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di Pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling

Analisis Unsur Intrinsik


a) Tema Puisi Doa karya Chairil Anwar di atas mengungkapkan tema tentang ketuhanan. Hal ini dapat kita rasakan dari beberapa bukti. Pertama, kata yang digunakan sangat kental dengan kata-kata bernaka ketuhanan. Kata doa yang digunakan sebagai judul menggambarkan sebuah permohonan atau komunikasi seorang penyair dengan Sang Pencipta. Kata-kata lain yang mendukung tema adalah

Tuhanku, nama-Mu, mengingat Kau, caya-Mu, di pintu-Mu. Kedua, dari segi isi puisi tersebut menggambarkan sebuah renungan dirinya yang menyadari tidak bisa terlepas dari Tuhan. Puisi yang bertemakan ketuhanan ini memang mengungkapkan dialog dirinya dengan Tuhan. Kata Tuhan yang disebutkan beberapa kali memperkuat bukti tersebut, seolah-olah penyair sedang berbicara dengan Tuhan. b) Nada dan Suasana Nada yang berhubungan dengan tema ketuhanan menggambarkan betapa dekatnya hubungan penyair dengan Tuhannya. Berhubungan dengan pembaca, maka puisi Doa tersebut bernada sebuah ajakan agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Tuhan. Hayatilah makna hidup ini sebagai sebuah pengembaraan di negeri asing. c) Perasaan Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Dalam puisi Doa gambaran perasaan penyair adalah perasaan terharu dan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari kata yang digunakan antara lain termenung, menyebut nama-Mu, Aku hilang bentuk, remuk, Aku tak bisa berpaling. d) Amanat Sesuai dengan tema yang diangkatnya, puisi Doa ini berisi amanat kepada pembaca agar menghayati hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar bisa melakukan amanat tersebut, pembaca bisa merenung (termenung) seperti yang dicontohkan penyair. Penyair juga mengingatkan pada hakikatnya hidup kita hanyalah sebuah pengembaraan di negeri asing yang suatu saat akan kembali juga. Hal ini dipertegas penyair pada bait terakhir sebagai berikut: Tuhanku, Di Puntu-Mu Aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling

Kritik Puisi Karya SLAMET SUKIRNANTO BUKIT SIBISU Tak ada waktu menggali luka Hanya kabut dan kehijauan selimut pertapa! Diammu mengagumkan Menyentuh kencana-keheningan jiwa, Mengatas terus bertanya: Adakah memang puncakmu sorga? Bukit Sibisu dikakimu Lelaki tertahan sejenak Mengurai gairah.Dan lupa Tanya hari esok Keyakinan kokoh Dalam ruang batinnya. Tiba-tiba tegak Bagaikan batu padas tanah Toba! Bersama sunyi mengeja semesta! Danau toba juga batu padas dan manusia Hidup di tebing curam Mengoyak lebar kolam maha luas mandilah bulan dan matahari senja! Ada nyanyi gersang Dan petikan gitar Menggeletar merongga angkasa! Puaskan dahaga Was-was dan kecewa Larut bersama ombak

Si pemabuk tuak pulang gontai. Di tangannya Menggenggam erat setangkai bunga! Beri lagi aku Hidup bijak dalam keras batu dalam lembut bunga Kritik : Setelah saya membaca puisi yang berjudul Bukit SiBisu saya dapat membeikan beberapa pendapat. Menuut saya tema puisi tesebut menarik yakni Bukit SiBisu. Puisi ini dapat membangkitkan rasa pesona kita terhadap danau Toba. Di dalam puisi tersebut, penyair melukiskan keadaan di sekitar bukit yang berdiri kokoh diselimuti kabut. Sangat agung dan indah dipandang mata. Pernyataan ini tertulis dalam bait pertama. Di dalam puisi tersebut, penyair juga mengisahkan seorang lelaki yang ada di danau Toba. Lelaki itu adalah nelayan yang menggantungkan kehidupannya di danau Toba. Lelaki itu mencoba tegar meski hari itu ketidakberuntungan bersamanya. Bersama sunyi ia terus berusaha. Ia mencoba tetap teguh hati bekerja tak mengenal waktu, mencari tangkapannya di danau Toba. Diiringi senandung lara, lelaki itu tetap bekerja. Senandungnya menggeletarkan angkasa, memuaskan rasa dahaga pada dirinya. Senandungnya itu melarutkan rasa was-was dan kecewa yang dialaminya. Lelaki yang bekerja tanpa mengenal waktu, meski raganya didera rasa letih itu, pulang dengan gontai. Langkahnya bak seorang pemabuk. Dengan sedikit hasil tangkapannya ia kembali ke rumah. Berharap di esok hari kehidupannya menjadi lebih baik dan ia dapat memahami hidup lebih bijaksana. Melalui puisi tersebut, penyair ingin menyampaikan amanat, bahwa alam telah memberikan kehidupan kepada manusia. Hal ini bukan berarti manusia dapat berleha-leha menikmati alam seenaknya, melainkan harus dengan jalan berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Paragraf Induktif

Paragraf Analogi
Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut kelak antara lain bergantung pada bagaimana cara oran tua mendidiknya, pengaruh orang-orang terdekat dan lingkungannya. Demikian pula kertas putih yang belum bernoda, akan menjadi apa kertas tersebut tergantung pada apa yang akan kita goreskan pada kertas putih tersebut

Paragraf Generalisasi
Setelah karangan anak-anak kelas 6 diperiksa, ternyata Iman, Selamet, Enal, dan Deri mendapat nilai 90. Anak-anak yang lain mendapat 75. Hanya Toni yang mendapatkan nilai 60 , dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang dari 60. Bisa dikatakan, anak kelas 6 cukup pandai mengarang.

Paragraf Sebab-Akibat
Sepuluh tahun yang lalu hutan bakau dibabat habis-habisan. Lahan bekas hutan bakau didisulap menjadi tambak-tambak udang windu. Memang, pada waktu itu pengusaha udang windu memperoleh keuntungan besar karena harganya sangat mahal di luar negeri. Akan tetapi, setelah udang windu tidak laku lagi di pasaran internasional, para pengusaha kembali ke kota dan meninggalkan kerusakan lingkungan sebagai akibat dari pembabatan hutan bakau yang telah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Laut menjadi tercemar karena hutan bakau yang berfungsi sebagai penyaring limbah yang masuk ke laut sudah tidak ada lagi. Saat ini, puluhan ribu nelayan sulit menghidupi keluarganya karena tidak ada ikan yang bisa ditangkap di tepi pantai.

You might also like