You are on page 1of 41

Disusun oleh: Seruni A.S.M 0410177 Melisa F.

I 0710035 Marsita Lita 0710052

Pembimbing: dr. Limdawati Kwee, Sp. PD.

Nama : Tn. A.R Umur : 19 tahun Reg/RM : 12009xxx/01035xxx Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Bojongloa Kidul Tgl Masuk : 11 Mei 2012

Keluhan Utama : Panas badan Pasien datang dengan keluhan panas badan sejak 5 hari yang lalu. Panas dirasakan naik turun, terutama malam hari. Keluhan disertai mual, muntah >5x sehari, isi makanan yang baru dimakan, lendir (-), darah (-), pegal-pegal badan, sakit kepala, mimisan, bintik-bintik kemerahan dikulit serta nyeri ulu hati. Keluhan tidak disertai batuk, pilek, dan nyeri menelan.

BAK : tidak ada keluhan BAB : sejak 3 hari yang lalu, diare 4x/hari, darah(-), lendir (-) RPD : RPK : UB : obat penurun panas, panas turun beberapa jam kemudian naik lagi.

Keadaan Umum Kesadaran Kesan Sakit Status Gizi


TTV : TD N R S

: sedang : CM : sedang : normal

: 120/90 mmHg : 80 x/mnt : 20 x/mnt : 37,4 C

Kulit
Kepala o Mata o THT Leher

: turgor baik, petechie (+)


: B/U simetris : conjunctiva anemis -/-, sklera ikterik -/: PCH (-), sekret (-) : KGB TTM

Thorax : B/P simetris, retraksi (-) o Cor : Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak Palpasi : thrill (-) Perkusi : batas jantung dbn Auskultasi : BJM, Reguler, murmur (-)
o Pulmo

: VBS ka=ki, Rh-/-, Wh-/-

Abdomen : datar, soepel, BU (+) (N), NT epigastrium (+), H/L TTM Extremitas : akral hangat, CRT <2, oedem -/-

DK : DHF DD : Typhoid Abdominalis

Infus NaCl 0,9% : Kaen 3B (2:2) 2L/hari Pantoprazol 1x1 amp IV Metoclopramide HCl 3x1 amp IV Vit.B complex 3x1 tab Imbost 3x1 tab Oralit Loperamide HCl bila diare ( max 3 tab/hari) Cek lab ( Hb, Ht, L, Tc) serial tiap 12 jam

Tgl/ TTV 12/5/2012 T : 120/80 mmHg N : 84 x/mnt R : 20 x/mnt S : 36,8 C 13/5/2012 T : 110/80 mmHg N : 88 x/mnt R : 20 x/mnt S : 36,6 C

Follow Up S : demam (+), mual(+), Muntah(+), Diare (+) O : VBS ka=ki, Rh-/-, Wh-/-, abdomen datar,soepel, BU(+) (N), NT(-), H/L ttm A : DHF S : demam (-), mual(-), Muntah(-), Diare (-), gusi berdarah (+) O : VBS ka=ki, Rh-/-, Wh-/-, abdomen datar,soepel, BU(+) (N), NT(-), H/L ttm A : DHF

Plan & Prescription P : terapi tetap Cek Hb, Ht, L, Tc Banyak minum

P : infus NaCl 0,9% : Kaen 3B (3:3) 3L/hari Jangan gosok gigi, kumur2 dengan bethadine gargline Cek lab Obs perdarahan Tomit & Imbost stop

Tgl/ TTV 14/5/2012 T : 120/80 mmHg N : 84 x/mnt R : 20 x/mnt S : 36,8 C 15/5/2012 T : 110/80 mmHg N : 88 x/mnt R : 20 x/mnt S : 36,6 C

Follow Up S : demam gusi berdarah (-), nafsu makan membaik O : VBS ka=ki, Rh-/-, Wh-/-, abdomen datar,soepel, BU(+) (N), NT(-), H/L ttm A : DHF S : demam (-), gusi berdarah (-), nafsu makan baik O : VBS ka=ki, Rh-/-, Wh-/-, abdomen datar,soepel, BU(+) (N), NT(-), H/L ttm A : DHF

Plan & Prescription P : terapi tetap Cek Hb, Ht, L, Tc

P : terapi tetap Pasien minta pulang

Tanggal/Jam 11/5/2012 Hb : 16,1 g/dl Ht : 46 % L : 2.670/mm3 Tc : 36.000/mm3 Eri : 5,5 juta/mm3 MCV : 84 fL MCH : 30 pg/mL MCHC : 35 g/dL 09.00 Hb : 15,4 g/dl Ht : 43,9 % L : 2.860/mm3 Tc : 19.000/mm3 Eri : 5,1 juta/mm3 MCV : 86 fL MCH : 30 pg/mL MCHC : 35 g/dL SGPT : 81 U/L Na : 134 mEq/L K : 4,2 mEq/L

Hasil HJ : Basofil Eosinofil Neutrofi Stab segmen Limfosit Monosit : 1,5% : 0% : 0% : 59,5% : 26,6% : 12,4%

12/5/2012

18.00 Hb : 16,1 g/dl Ht : 45,7 % L : 3.820/mm3 Tc : 13.000/mm3 Eri : 5,4 juta/mm3 MCV : 85 fL MCH : 30 pg/mL MCHC : 36 g/dL

Tanggal/Jam 13/5/2012 09.00 Hb : 14,4 g/dl Ht : 41,4 % L : 3.860/mm3 Tc : 13.000/mm3 Eri : 4,9 juta/mm3 MCV : 85 fL MCH : 29 pg/mL MCHC : 35 g/dL

Hasil 18.00 Hb : 15 g/dl Ht : 43 % L : 4.490/mm3 Tc : 16.000/mm3 Eri : 5,1 juta/mm3 MCV : 84 fL MCH : 24 pg/mL MCHC : 35 g/dL

14/5/2012

Hb : 14,4 g/dl Ht : 41,2 % L : 3.780/mm3 Tc : 29.000/mm3 Eri : 4,9 juta/mm3 MCV : 84 fL MCH : 30 pg/mL MCHC : 35 g/dL

Quo ad vitam Quo ad functionam

: ad bonam : ad bonam

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis
Demam nyeri otot dan/atau nyeri sendi

leukopenia
Ruam Limfadenopati

Trombositopeni
dan diathesis hemoragic.

DBD

perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan Hematokrit) atau penumpukan cairan dirongga tubuh.

DSS

(Dengue Syok Sindrom) demam berdarah dengue yang ditandai dengan renjatan/syok.

Etiologi virus dengue genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae Virus RNA rantai tunggal Virus 4 serotipe DEN 1,2,3,4 Penularan nyamuk Aedes virus dapat bereplikasi dalam tubuh nyamuk

Demam mendadak 27 hari, terus menerus Fase kritis 2-3 hari demam (-), risiko untuk terjadi renjatan jika tidak mendapat pengobatan adekuat, trombosit menurun

Saddleback curve Nyeri retroorbita Mual,muntah Hepatosplenomegali Petekie, ekimosis, purpura Hematemesis, melena Epistaksis Mialgia / atralgia

Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan 2/> manifestasi klinis sebagai berikut: Nyeri kepala Nyeri retro-orbital Mialgia / atralgia Ruam kulit Manifestasi perdarahan (petekie / uji torniquet (+) Leukopeni Pemeriksaan serologi dengue (+), atau ditemukan pasien DD/DBD yang sudah dikonfirmasi pada lokasi dan waktu yang sama

Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik Terdapat minimal 1 dari manifestasi perdarahan berikut:

Uji torniquet (+)


Petekie, ekimosis, atau purpura Perdarahan mukosa (epistaksis atau

perdarahan gusi), atau perdarahan dari tempat lain Hematemesis atau melena

Trombositopenia ( <100.000/ul) Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage:

Peningkatan Ht >20% dibandingkan standar

sesuai dengan umur dan jenis kelamin Penurunan Ht >20% setelah emndapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai Ht sebelumnya Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, atau hipoproteinemia

Seluruh kriteria untuk DBD + kegagalan sirkulasi dengan manifestasi: Nadi yang cepat dan lemah TD turun ( 20 mmHg), hipotensi dibandingkan standar sesuai umur Kulit dingin dan lembab Gelisah

DD/DBD Derajat DD

Gejala Demam, 2/> tanda: sakit kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, atralgia

Laboratorium Leukopenia serologi Trombositopeni, (X) dengue bukti kebocoran plasma (+) Trombositopeni (<100.000/uL), bukti ada kebocoran plasma Trombositopeni (<100.000/uL), bukti ada kebocoran plasma Trombositopeni (<100.000/uL), bukti ada kebocoran plasma Trombositopeni (<100.000/uL), bukti ada kebocoran plasma

DBD

Gejala di atas + uji torniquet (+) Gejala di atas + perdarahan spontan Gejala di atas + kegagalan sirkulasi (kulit dingin, lembab, gelisah) Syok berat + TD dan nadi tidak terukur

DBD

II

DBD

III

DSS

DBD

IV

Pemeriksaan lab Pemeriksaan imunoserologis Pemeriksaan radiologis

Leukosit N / hari ke-3 limfositosis relatif, limfosit plasma biru Trombosit pada hari ke 3-8 Ht kebocoran plasma Ht 20% dati Ht awal, umumnya dimulai pada hari ke-3 demam Hemostasis PT, aPTT, fibrinogen, D-dimer, atau FDP dicurigai perdarahan atau kelainan pembekuan darah Protein / albumin hipoproteinemia

SGOT / SGPT Cek ureum, kreatinin bila ada gangguan fungsi ginjal Elektrolit memantau pemberian cairan Golongan darah dan cross match bila akan transfusi darah atau komponen darah

NS-1 dengue cek antigen virus dengue 1-3 hari pertama sakit IgM dan IgG antidengue RT-PCR (Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction) deteksi antigen virus dengue

Pada foto thorax efusi pleura akibat kebocoran plasma Pemeriksaan USG asites, efusi pleura

Prinsip utama penatalaksanaan DBD adalah terapi suportif Pemeliharaan volume cairan sirkulasi merupakan tindakan yang paling penting dalam penanganan kasus DBD

Volume cairan kristaloid per hari yang diperlukan : Sesuai rumus berikut 1500 + 20 x (BB (kg) 20) Contoh : volume rumatan untuk BB 55 kg : 1500 + 20 x (55 20) = 2200 ml Pemantauan disesuaikan dengan fase/hari perjalanan penyakit dan kondisi klinis

Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik Perbaikan klinis Ht stabil 3 hari setelah syok teratasi Trombosit > 50.000/mm3 Tidak ada distress pernafasan

Terima Kasih...

You might also like