You are on page 1of 20

KAJIAN MUZARAAH PADA MASYARAKAT PEDESAAN(STUDY KASUS DI DESA SUMBERMULYO KE. JOGOROTO KAB.

JOMBANG
TUBA MUKARROM 070221100104

Latar Belakang
Indonesia negara subur tapi belum mampu memenuhi kebutuhan bahan makanan. Akad muzaraah kurang mendapat respon dari pemerintah padahal pertanian merupakan usaha riil

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya


Nama peneliti dan judul Magdalena dan Oetami Penelitian sebelumnya Penelitian yang dilakukan Disesuaikan dengan uu Disesuaikan dengan no 2 tahun 1960 tentang fiqih islam bagi hasil pertanian Akad yang terjadi antara Akad yang terjadi antar bank dengan petani petani Penyelesaian sengketa dalam bagi hasil pertanian Mulai awal akad sampai pembayaran zakat petanian

Saptana Ervina

Rumusan masalah
1. Bagaimana penerapan akad muzaraah dan pembayaran zakat yang dilakukan oleh masyarakat desa Sumbermulyo kec. Jogoroto kab. Jombang? 2. Apakah penerapan akad muzaraah yang dilakukan oleh masyarakat desa Sumbermulyo sesuai dengan fiqih islam?

Tujuan penelitian
Untuk mengetahui penerapan akad muzaraah Mencari apakah penerapan akad muzaraah sudah sesuai dengan fiqih islam

Manfaat penelitian
Bagi masyarakat: masyarakat lebih mengerti tentang akad muzaraah dan bisa menerapkan dengan baik. Bagi praktisi: memberi masukan yang bisa meningkatkan kualitas pertanian Bagi peneliti: penetili dapat mengetahui mekanisme dalam akad muzaraah.

Metodologi penelitian
Jenis penelitian: kualitatif pendekatan penelitian: fenomenologi Kriteria informan: petani yang punya lahan sendiri Petani yang menyewa sawah Penggarap sawah Aparatur desa

Metode pengumpulan data


Observasi langsung Wawancara secara langsung Dokumentasi: hasil rekaman dan foto

Alat analisis data


Berdasarakan kelas lahan(Saptana) Berdasarkan kesuburan tanah(Magdalena dan Iko) Berdasarkan luas tanah(Saptana)

Kerangka fikir
Pemilik,penye wa dan aparatur desa Akad muzaraah Penggarap sawah

Alat analisis: kelas lahan, kesuburan dan luas lahan

Hasil: mengetahui penerapan akad muzaraah

Kesesuaian: penerapan muzaraah terhadap fiqih

Gambaran umum lokasi


Masyarakat desa Sumbermulyo memiliki mata pencaharian sebagai petani sehingga mereka ada ketergantungan antara pertanian terutama akad muzaraah Teknologi pertanian yang digunakan sudah menggunakan mesin

Hasil dan pembahasan


Penerapan akad muzaraah Tidak tertulis: bukti secara tertulis dianggap terlalu ribet oleh masyarakat Saksi: waktu akad yang sangat singkat serta lewat lisan saja

Bagi hasil yang disepakati


a) Berdasarkan kelas lahan kelas lahan dapat mempengaruhi tingkat bagi hasil(Saptana), maksud dari kelas lahan ini adalah lokasi sawah dengan jalan. berdasarkan kelas lahan bagi hasil yang disepakati adalah 1/5

next
b) Berdasarkan luas lahan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa luas lahan tidak mempengaruhi bagi hasil. Bagi hasil yang disepakti yaitu 1/5. hal itu sesuai dengan informan MK, MH, AR, JK, DW dan SN

next
c) Berdasarkan kesuburan tanah kesuburan tanah menjadi pertimbangan dalam menentukan bagi hasil(Saptana dan IKO). namun dalam penerapan di desa Sumbermulyo bagi hasil yang disepakati tetap berdasarkan adat yaitu 1/5. hal ini didukung dengan informan TY

Resiko yang ditanggung


a) Resiko resiko yang terjadi ditanggung bersama-sama karena kegagalan dalam muzaraah karena faktor alam. Namun jika kegagalan tersebut karena kelalaian salah satu fihak maka ditangung oleh yang melakukan kelalaian tentunya dengan musyawarah.

next
b) Keberhasilan jika hasil yang diperoleh maksimal maka penggarap dan pemilik sawah mendapatkan hasil yang maksimal pula

Pembayaran zakat
Besarnya zakat yang dikeluarkan adalah 5% dari hasil panen, sedangkan petani yang hasil panennya tidak sampai nishab tidak membayar zakat

Kesesuaian penerapan muzaraah dengan fiqih


a) Akad belum sesuai dengan fiqih(Haroen) karena hanya berdasarkan lisan saja tanpa ada saksi b) Bagi hasil yang disepakati sudah sesuai dengan fiqih(Achmad) karena sesua dengan kesepakatan kedua belah fihak

next
c) Resiko sudah sesuai dengan DSN MUI NO 43 karena dalam muzaraah resiko yang muncul adalah gagal panen maka resiko ditanggung bersama d) Pembayaran zakat sudah sesuai dengan fiqih islam(Sulaiman) karena pembayaran 5% dan diberikan kepada orang yang dianggap tidak punya.

You might also like