Professional Documents
Culture Documents
Isi
[ 8 ] Badal Haji, Antara Wajib dan Tidak [ 10 ] Keutamaan Ibadah Umrah di Bulan Ramadhan [ 12 ] Meniti Jalan Menuju Ridha Allah Memahami Hakikat Manusia Sebagai Khalifah di Bumi Allah [ 14 ] Qiblatain, Masjid Yang Memiliki Dua Kiblat [ 18 ] Seorang Jenderal Sekaligus Ulama [ 21 ] Hajar, Ismail, dan Air Zamzam [ 24 ] Kiswah, dari Masa ke Masa [ 27 ] Musuh dan Kawan Iblis [ 29 ] Berangkat Berhaji, Apa Yang Perlu Dipersiapkan?
Penasehat: Habib Husain Assegaf; KH.A.Chodri Romli; dr. Iwan Susanto. Penanggungjawab/ Pemimpin Perusahaan: H.Zainal Abidin HS, SE. Pemimpin Redaksi: Abdul Muiz Hazin. Redaktur: Iskandar Dzulqornain. Alamat Redaksi: Jalan Raya Kupang Jaya Kav. 6 Surabaya, Telp. 0317310374, email: redaksi.alharam@yahoo.co.id Diterbitkan oleh: PT. Andromeda Atria Wisata
editorial
Kemanakah
hajj
K
badal haji adalah praktik menghajikan orang yang telah meningga
8
einginan untuk berbakti kepada kedua orang tua dan mendapatkan keridhaannya, merupakan dambaan bagi semua anak yang masih mengenal dan berpegang pada nilai-nilai religius (agama), karena selain merupakan fitrah manusia, berbakti kepada orang tua merupakan ajaran yang sangat dianjurkan oleh agama Islam, bahkan disebutkan dalam sebuah hadith bahwa Ridha Allah terdapat dalam ridhanya kedua orang tua.
Fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat muslim Indonesia yang berkaitan dengan praktik menghajikan kedua orang tua yang sudah meninggal, pada satu sisi dapat dilihat dari prespektif keinginan seorang anak untuk berbakti kepada orang tuanya, walaupun mereka berdua sudah meninggal dunia. Pada sisi lain yaitu sisi hukum Islam (fiqh), praktik ini, termasuk dalam pembahasan tentang badal haji selain juga berkaitan dengan masalah-masalah lain.
hajj
Badal Haji Secara teoritis haji adalah ibadah wajib yang syaratkan hanya kepada setiap muslim yang mampu sekali dalam seumur hidupnya, yang berarti bahwa seorang muslim yang pada masa hidupnya tidak mempunyai kemampuan untuk melaksanakan ibadah haji, tidak terkena taklif, kewajiban haji. Sedangkan pengertian badal haji adalah praktik menghajikan orang yang telah meninggal (yang belum haji) atau menghajikan orang yang sudah tidak mampu melaksanakannya (secara fisik) disebabkan oleh suatu udzur syari. Berkaitan dengan praktik badal haji atau dalam istilah fiqihnya al hajj an al ghair, Mayoritas ulama madzahib memperbolehkan. Di antara ulama empat madzhab yang memperbolehkan badal haji adalah Imam Hanafi, Imam Syafii dan Imam Hambali. Sedangkan Imam Maliki tidak memperbolehkan, kecuali kepada orang yang sebelum wafatnya sempat berwasiat agar dihajikan. Hal ini, menurut pendapatnya harus dengan harta peninggalannya sejauh tidak melebihi sepertiga. Badal Haji Untuk Orang Tua Yang sudah Meninggal Dunia Dalam praktik menghajikan orang tua yang sudah meninggal dunia, dilihat dari dua kaidah umum tersebut di atas, ada dua permasalahan pokok yaitu hukum menghajikan (badal haji) orang tua yang pada masa hidupnya mempunyai harta yang cukup untuk menunaikan ibadah haji. Dan yang kedua, hukum menghajikan orang tua yang sudah meninggal yang pada masa hidupnya tidak mempunyai kewajiban menunaikan ibadah haji karena tidak mempunyai harta yang cukup. Orang tua yang sudah meninggal dunia, yang ketika masa hidupnya mempunyai harta yang cukup untuk menunaikan ibadah haji dan belum melaksanakannya, maka orang tua tersebut dapat dikategorikan sebagai orang yang mempunyai tanggungan kewajiban (hutang) menunaikan ibadah haji. Dalam masalah ini, mayoritas imam madzahib, seperti madzhab Ibn Abbas, Zaid bin Tsabit, Abu Hurairah Imam Syafii berpendapat bahwa menghajikan kedua orang tua tersebut adalah wajib, karena hutang itu wajib dibayar seperti halnya kewajiban-kewajiban lain mengenai harta, seperti kafarat, zakat nadzar dan lain-lain. Pendapat ini didasarkan pada hadith yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas Seorang perempuan dari bani Juhainah datang kepada Nabi SAW, Ia bertanya: Wahai Nabi, Ibuku pernah bernadzar ingin melaksanakan ibadah haji, hingga beliau meninggal padahal dia belum melaksanakan ibadah haji tersebut, apakah aku bisa menghajikannya? Rasulullah menjawab: Ya, hajikanlah untuknya, kalau ibumu punya hutang kamu juga wajib membayarnya bukan? Bayarlah hutang Allah, karena hak Allah lebih berhak untuk dipenuhi (riwayat bukhari dan Nasai). Sedangkan apabila orang tua tersebut pada masa hidupnya tidak mempunyai kemampuan harta untuk menunaikan ibadah haji, maka bagi anak atau ahli waris boleh untuk membadalkan haji untuk kedua orang tua tersebut, dan bukan merupakan kewajiban. Pada sisi ini, akan lebih baik bagi anak untuk mendahulukan dirinya sendiri dalam menunaikan ibadah haji, apabila mempunyai kemampuan, karena kewajiban ibadah haji adalah kewajiban dengan persyaratan tertentu. Dengan demikian, perbuatan berbakti kepada orang tua dalam bentuk menghajikan keduanya yang sudah meninggal, juga harus melihat sisi hukum dan kewajibannya sendiri. v
9
umrah
umumnya biaya untuk melaksanakan ibadah umrah di bulan Ramdhan jauh lebih mahal dibanding bulan lainnya, tidak sedikit kaum muslimin yang melaksanakan ibadah umrah di bulan suci Ramdhan, karena ingin mendapatkan dua keutamaan, yaitu keutamaan atau fadhilah ibadah umrah serta fadhilah ibadah di tanah suci pada bulan Ramadhan. Keutamaan Ibadah Umrah Secara garis besar, ibadah umrah mempunyai beberapa keutamaan, yakni: Pertama, umrah mengandung pelajaran agar manusia melakukan instrospeksi diri atas amal perbuatannya sehari-hari. Kedua, umrah mengandung pelajaran agar manusia mencitrakan diri sebagai hamba Allah Swt. yang patuh dan taat pada segala perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya Ketiga, ibadah umrah merupakan rihlah muqaddasah (perjalanan suci) sehingga seluruh kegiatannya merupakan ibadah yang akan mendapat pahala dan ridha Allah. Keempat, sebagai syiar yang mengandung esensi menyucikan dan membesarkan nama Allah seperti
umrah
terdapat dalam kalimat talbiyyah. Kelima, Ibadah umrah sebagai pelebur dosa, sebagaimana sabda nabi antara umrah dengan umrah yang lain adalah pelebur dosa Ketujuh, orang yang melaksanakan umrah adalah tamu Allah sebagaimana sabda nabi delegasi Allah ada tiga (3) yaitu, orang yang menunaikan ibadah haji, orang yang melaksanakan ibadah umrah dan dan orang yang berperang. Kedelapan, Infaq (biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan ibadah umrah memiliki keutamaan disisi Allah Keutamaan Di Bulan Ramadhan Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, yang di dalamnya Allah SWT melipat gandakan pahala setiap hamba yang beramal, dan membukakan pintu-pintu kebaikan, bulan yang penuh berkah dan rahmat serta ampunan. Keutamaan di bulan Ramadhan sangat banyak dijelaskan dalam nas al-Quran dan al-Hadith. Secara garis besar, bulan Ramadhan mempunyai beberapa keutamaan, diantaranya: Pertama, Doa orang yang berpuasa dalam bulan Ramadhan adalah doa yang tidak akan ditolak. Kedua, Allah yang secara langsung membalas puasa orangorang yang melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Ketiga, Allah akan menjauhkan orang-orang yang melaksanakan puasa di bulan Ramadhan dari api neraka. Keempat, Pada setiap hari di bulan Ramadhan, surga akan dihias oleh Allah. Kelima, pada bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu sehingga tidak bisa mengganggu dan menyesatkan orang-orang yang beriman sebagaimana mereka mengganggu pada bulan-bulan selainnya. Keenam, pada bulan Ramadhan para malaikat mendoakan ampunan untuk orang-orang yang berpuasa hingga mereka berbuka Keutamaan Umrah Bulan Ramdhan. Dengan melihat keutamaan yang terkandung dalam ibadah umrah dan bulan Ramadhan, maka dapat dipahami bahwa Umrah Ramadhan mempunyai banyak keutamaan. Pertama, ibadah umrah itu sendiri merupakan ibadah yang utama. Kedua, Ramadhan merupakan bulan yang sangat berkah. Dengan demikian perpaduan umrah dan Ramadhan akan menghasilkan keutamaankeutamaan yang sangat besar, itu sebabnya Rasulullah menganjurkan umrah pada bulan Ramadhan seperti tertulis dalam hadith Rasulullah yang masyhur dan shahih, Barangsiapa yang umrah bersamaku di bulan Ramadhan nilainya sama dengan pergi haji bersamaku. Istimewanya, pada bulan Ramadhan, ada satu hari yang akan turun Lailatul qadar, yang merupakan satu malam yang nilainya lebih baik dari 1.000 bulan. Jadi, selain setiap saat pelaksanaan ibadah dibalas dengan kebaikan yang berlipatlipat karena dilaksanakan di tempat dan waktu yang mulia, ada kemungkinan bertemu dengan Lailatul qadar. Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa. Setiap amal dilipatgandakan berlipat-lipat. Ramadhan juga merupakan kesempatan untuk memohon ampun atas segala dosa. Karena itu, sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu untuk menunaikan ibadah Umrah pada bulan Ramadhan, karena umrah Ramadhan sangat istimewa, seluruh amal saleh akan dilipatgandakan balasannya sampai tak terhingga. v
khazanah
Thomas Hobbes mengungkapkan bahwa manusia adalah serigala bagi manusia yang lain (homo homini lupus)
Tujuan manusia melangkahkan kaki di muka bumi ciptaan Allah adalah untuk sampai pada ridha Allah, dicintai Allah dan menjadi menjadi kekasih Allah.
Sebagai makhluk utama yang diciptakan sempurna, manusia adalah makhluk yang sadar, makhluk natural dan supranatural yang mempunyai jiwa yang bebas dan hakikat yang mulia, ciptaan yang dibekali dengan kemampuan berfikir yang merupakan kekuatan untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan dan mencipta dalam alam jasmaniyah dan ruhaniyah. Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis,
12
khazanah
psikologis dan sosial, manusia sebagai insan dan basyar tunduk pada sunnatullah dan takdir Allah, sebagai al-nas dan abdu manusia berkaitan dengan hembusan roh Allah yang mempunyai kebebasan dalam memilih untuk tunduk ataupun menentang aturan Allah. Manusia juga dibekali dengan fitrah yang merupakan potensi dan kelengkapan sejak saat dilahirkan ke dunia. Potensi fisik dan potensi rohaniyah manusia merupakan kelengkapan manusia sebagai makhluk yang utama. Manusia Sebagai Khalifah Dengan menyandang predikat makhluk utama dan sempurna, manusia ditunjuk oleh Allah sebagai khalifah, yang diberi tangungjawab untuk mengelola alam semesta, juga sebagai wakil Tuhan yang diberi otoritas ketuhanan, untuk menyebarkan rahmat Allah dan menegakkan jalan fitrah sebagai jalan agama dan jalan kebenaran. Sebagai khalifah dan wakil Tuhan, manusia mempunyai tanggung jawab besar kepada dirinya, kepada sesamanya dan juga kepada alam. Manusia harus mampu menjadi dirinya sendiri, mengembangkan potensi dirinya sebagai makhluk yang sempurna, membuat pilihan dan keputusan di atas jalan fitrah dan kebenaran. Dengan potensi yang besar, manusia mampu mengembangkan dirinya menjadi mulia, menjadi makhluk relegius dan intelektual yang dibanggakan Allah ke atas para malaikatnya, akan tetapi dengan potensi itu juga, manusia bisa menjadi makhluk yang paling rendah, paling hina dan paling keji diantara makhluk Allah, manusia akan terjatuh ke derajat yang paling rendah bahkan lebih rendah dan lebih buas dari binatang. Sifat kebinatangan manusia, tidak hanya diakui oleh al-Quran, akan tetapi sudah menjadi pengetahuan umum bahwa manusia adalah bagian dari hewan, manusia adalah hewan yang berfikir. Seorang tokoh filsafat berkebangsaan Inggris pada abad ke 17, Thomas Hobbes mengungkapkan bahwa manusia adalah serigala bagi manusia yang lain (homo homini lupus), ia melihat bahwa orang lain adalah ancaman bagi perealisasian kepentingan-dirinya. Dengan demikian, kesuksesan manusia dalam mengemban tugas sebagai khalifah akan bergantung pada bangunan kesadaran dirinya dalam membuat pilihan-pilihan dalam meniti jalan kehidupan. Meraih Ridha Allah Pada dasarnya, jalan yang diajarkan Allah kepada manusia adalah jalan yang dibangun di atas landasan keserasian, jalan yang seirama dengan fitrah dan alam, jalan lurus yang mengantarkan manusia untuk memenuhi takdirnya sebagai manusia, jalan yang dapat mengantarkan manusia menuju kebahagiaan hakiki dalam kehidupan yang merupakan pergulatan terus-menerus dengan diri sendiri. Keberanian untuk melakukan interogasi dan instrospeksi diri, merupakan inti jalan yang harus ditempuh, jalan agama yang selaras dengan fitrah manusia, jalan kesadaran lahir-batin untuk mencapai titik keseimbangan dan sentralitas. Menurut Imam Al-Ghazali, jalan kesadaran ini adalah satu jalan yang merupakan himpunan antara akidah, syariat dan akhlak. Dalam menjalankan kehidupan ini, tidak ada seorangpun yang mampu mencapai kesempurnaan sebagai manusia kecuali dengan mengikuti jalan yang Allah tunjukkan melalui utusannya, jalan yang menuntun keseimbangan lahir dan batin, jalan yang akan menjadikan manusia sadar akan hakekat dirinya, sehingga ia sadar akan hakekat Tuhannya. Pada sisi ini, manusia tersebut akan faham dan mengerti akan tugas dirinya sebagai hamba dan juga sebagai khalifah. Sadar akan kehinaan dan kelemahan dirinya dihadapan Dzat yang Maha Mulia dan Maha Agung dan sadar akan kebaikan dan kasih sayang-Nya, akan menumbuhkan kesadaran hakiki dalam diri manusia untuk selalu memenuhi takdirnya sebagai hamba dan juga sebagai khalifah. Dengan mencapai tingkat kesadaran hakiki tersebut, manusia tersebut akan selalu ridha dengan keputusan dan takdir Allah dan Allahpun akan selalu ridha kepadanya. v
tamasya sejarah
Bagi jamaah haji dan umrah, masjid ini menjadi salah satu tempat bersejarah yang mesti dikunjungi. Karenanya masjid ini tidak pernah sepi. Terlebih lagi di musim haji dan di musim umrah. Para jamaah biasanya melakukan shalat dua rakaat di dalam masjid ini. Masjid ini mula-mula dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Terletak di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah. Masjid ini berjarak sekitar 7 kilometer dari Masjib Nabawi di Madinah. Sejarah masjid Qiblatain ini diawali dengan kedatangan Nabi Muhammad beserta beberapa sahabat ke kampung Salamah untuk berkunjung/takziyah ke Ummu Bishr binti Al Bara yang sedang berduka atas puteranya
14
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.
AL HARAM | Agustus-September 2012
tamasya sejarah
yang baru meninggal dunia. Ketika itu bulan Rajab tahun 2 H, Nabi shalat dhuhur di Masjid Bani Salamah. Ia bertindak sebagai imam shalat. Dua rakaat pertama Nabi dan para jamaah masih menghadap ke arah Baitul Maqdis di Palestina. Di tengah shalat tersebut mendadak turun wahyu, Surah Albaqarah 144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allahnya dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (QS. Al Baqarah: 144) Seketika itu juga Nabi langsung berpindah arah kiblat menghadap Kabah di Masjidil Haram, diikuti oleh semua jamaah melanjutkan shalat dhuhur menghadap Masjidil Haram. Sejak saat itu, kiblat umat muslim berpindah dari Baitul Maqdis, Palestina (menghadap ke arah utara dari Madinah), ke Masjidil Haram (menghadap arah selatan dari Madinah). Sebelumnya, selama 16 bulan setelah Nabi hijrah ke Madinah, Nabi shalat menghadap ke arah Baitul Maqdis. Demikian Masjid Bani Salamah ini pun dikenal sebagai
Masjid Qiblatain, masjid yang memiliki dua arah kiblat. Dalam perkembangannya, Masjid Qiblatain telah mengalami beberapa kali pemugaran. Sejak zaman Umayyah, Abbasiyah, Utsmani, hingga zaman pemerintahan Kerajaan Arab Saudi. Pada 1987 pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bawah Raja Fahd melakukan perluasan, renovasi dan pembangunan konstruksi baru. Namun tidak menghilangkan ciri khas masjid tersebut. Pada pemugaranpemugaran terdahulu, tanda kiblat pertama (yang mengarah ke Baitul Maqdis) masih jelas
kelihatan. Di situ tertulis surah AlBaqarah 114, ditambah larangan bagi siapa saja yang shalat agar tidak menggunakan kiblat lama itu. Di sekitar masjid itu terdapat sebuah sebuah sumur, yang letaknya di pekarangan milik seorang Yahudi. Karena keberadaan sumber air sangat penting bagi sebuah masjid, maka Nabi memerintahkan kepada Usman Bin Affan agar membeli sumur itu. Akhirnya sumur itu dibeli dengan harga 20 ribu dirham. Selanjutnya sumur ini diwakafkan. Hingga kini sumur itu masih ada. v
16
sketsa
S
18
alahuddin adalah salah satu pahlawan besar dalam sejarah Islam. Ia adalah seorang jenderal perang. Namanya tidak saja dikenal di dunia Islam. Di Eropa namanya bersinar karena sifatnya yang ksatria pada saat ia berperang melawan tentara salib dalam perebutan kota suci Yerusalem.
Salahuddin lahir di Tikrit, Irak, pada tahun 1137 M, bernama Salahuddin Yusuf bin Ayyub. Salahuddin berasal dari bangsa Kurdi, penduduk asli wilayah Iran, Irak, Syria, dan Turki. Saat itu ayah Salahuddin, Najmuddin Ayyub, menjadi penguasa Seljuk (kekhalifahan) di Tikrit. Ayah dan pamannya mengabdi pada Imaduddin Zanky, gubernur kota Mousul, Irak.
sketsa
Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah Balbek, Lebanon tahun 1139 M, ayah Salahuddin diangkat menjadi gubernur Balbek dan menjadi pembantu dekat Raja Suriah, Nuruddin Mahmud. Selama di Balbek inilah, Salahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun politik, pada pamannya, Asaduddin Syirkuh. Setelah itu, Salahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk mempelajari teologi selama sepuluh tahun, dalam lingkungan istana Nuruddin. Pada tahun 1169, Salahudin diangkat menjadi seorang kanselir (wazir). Saat menjabat sebagai kanselir, Salahuddin menerima tugas mempertahankan Mesir dari serangan Raja Latin Yerusalem, Almaric I. Orangorang menganggap Kedudukan ini cukup sulit, dan ia diprediksi tidak akan lama berada di Mesir dengan kedudukan tersebut. Saat itu Salahuddin berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan Perang Salib fase kedua terhadap Mesir. Sultan Nuruddin memerintahkan Salahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khilafah Fathimiyah dan mengembalikan kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad sejak tahun 1171 M. Setelah Khalifah Al Adid, khalifah Fathimiyah terakhir meninggal maka kekuasaan sepenuhnya di tangan Salahuddin. Pada tahun 1174 M Sultan
Makam Salahudin di Damascus, Syria Nuruddin meninggal, Damaskus diserahkan kepada puteranya yang masih kecil Sultan Salih Ismail didampingi seorang wali. Dibawah seorang wali terjadi perebutan kekuasaan diantara putera-putera Nuruddin dan wilayah kekuasaan Nurruddin menjadi terpecah-pecah. Mengetahui hal itu, Salahuddin pergi ke Damaskus untuk membereskan keadaan, tetapi ia mendapat perlawanan dari pengikut Nuruddin yang tidak menginginkan persatuan. Akhirnya Salahuddin melawannya dan menyatakan diri sebagai raja untuk wilayah Mesir dan Syam pada tahun 1176 M dan berhasil memperluas wilayahnya hingga Mousul, Irak bagian utara. Pada tahun 1187 perang salib fase ketiga mulai bergolak. Pertempuran sengit terjadi di pegunungan Haittin. 25.000 tentara muslim mengepung tentara kristen yang berjumlah sedikit lebih besar. Pasukan muslim terdiri dari 12.000 kavaleri dan sisanya infanteri. Pertempuran dimenangkan Salahuddin. Hampir semua pasukan musuh terbunuh. Terhadap semua tawanan Salahuddin memberi dua pilihan: menerima Islam dan dibebaskan atau menolak tapi diekskusi. Namun pilihan itu tidak berlaku bagi Raja Yerusalem yang memimpin pertempuran itu. Sesama raja tidak boleh saling membunuh!, begitu alasan Salahuddin. Beberapa tahun kemudian, Raja itu berhasil ditebus oleh pasukan kristen dan dibebaskan. Dari Hattin, Salahuddin bergerak membebaskan kotakota Acre, Beirut dan Sidon di Utara. Dia juga bergerak membebaskan Jaffa, Caesarea, Arsuf hingga Ascalon di Selatan. Dalam membebaskan kota-kota tersebut, Salahuddin senantiasa mengedepankan jalan diplomasi, yaitu penyerahan kota secara sukarela, laripada pasukannya menyerbu kota.
Pada tahun 1187 perang salib fase ketiga mulai bergolak. Pertempuran sengit terjadi di pegunungan Haittin. 25.000 tentara muslim mengepung tentara kristen yang berjumlah sedikit lebih besar. Pasukan muslim terdiri dari 12.000 kavaleri dan sisanya infanteri.
sketsa
Pasukan Salahuddin mulai mengepung Yerusalem. Saat itu pasukan kristen di kota suci Yerusalem dipimpin oleh Balian dari Obelin, ia mempertahankan kota dengan gigih. Namun, setalah empat hari pengepungan, Salahuddin menerima tawaran perdamaian Balian. Yerusalem diserahkan dan orang kristen dibebaskan dengan tebusan. Salahuddin berhasil mempertahankan Yerusalem dari serbuan prajurit kristen pimpinan Raja Richard I dari Inggris. Richard mengepung Yerusalem dua kali, pada tahun 1191 dan 1192. Namun Richard gagal merebut Yerusalem. Akhirnya pada tahun 1192 Shalahuddin dan Richard bersepakat dalam perjanjian Ramla, di mana Jerusalem tetap dikuasai Muslim dan terbuka kepada para peziarah Kristen. Setahun kemudian, pada 1193, Salahuddin meninggal di Damaskus. Ia dimakamkan di masjid Ummayad, Damaskus, Syria. Para pengurus jenazahnya sempat terperangah karena harta yang ditinggalkan tidak cukup untuk biaya penguburannya. Setelah Salahuddin kembali menguasai Yerusalem, maka kota suci dari tiga agama (Yahudi, Kristen dan Islam) ini tidak berpindah tangan dari penguasa muslim hingga abad ke-20. Setelah Perang Dunia I, ketika daerah Palestina dikuasai Inggris, Yerusalem diserahkan pada kaum Yahudi untuk dibentuk negara Israel. v
Perang Salib adalah gerakan umat Kristen di Eropa yang memerangi umat Muslim di Palestina secara berulang-ulang mulai abad ke-11 sampai abad ke-13, dengan tujuan untuk merebut Tanah Suci dari kekuasaan kaum Muslim dan mendirikan gereja dan kerajaan Latin di Timur. Dinamakan Perang Salib, karena setiap orang Eropa yang ikut bertempur dalam peperangan memakai tanda salib pada bahu, lencana dan panji-panji mereka. Istilah ini juga digunakan untuk ekspedisi-ekspedisi kecil yang terjadi selama abad ke-16 di wilayah di luar Benua Eropa, biasanya terhadap kaum pagan dan kaum non-Kristiani untuk alasan campuran; antara agama, ekonomi, dan politik. Skema penomoran tradisional atas Perang Salib memasukkan 9 ekspedisi besar ke Tanah Suci selama Abad ke-11 sampai dengan Abad ke-13. Perang Salib lainnya yang tidak bernomor berlanjut hingga Abad ke-16 dan berakhir ketika iklim politik dan agama di Eropa berubah secara signifikan selama masa Renaissance. Perang Salib pada hakikatnya bukan perang agama, melainkan perang merebut kekuasaan daerah. Hal ini dibuktikan bahwa tentara Salib dan tentara Muslim saling bertukar ilmu pengetahuan. Perang Salib berpengaruh sangat luas terhadap aspek-aspek politik, ekonomi dan sosial, yang mana beberapa bahkan masih berpengaruh sampai masa kini. Karena konfilk internal antara kerajaan-kerajaan Kristen dan kekuatan-kekuatan politik, beberapa ekspedisi Perang Salib (seperti Perang Salib Keempat) bergeser dari tujuan semulanya dan berakhir dengan dijarahnya kota-kota Kristen, termasuk ibukota Byzantium, Konstantinopel-kota yang paling maju dan kaya di benua Eropa saat itu. Perang Salib Keenam adalah perang salib pertama yang bertolak tanpa restu resmi dari gereja Katolik, dan menjadi contoh preseden yang memperbolehkan penguasa lain untuk secara individu menyerukan perang salib dalam ekspedisi berikutnya ke Tanah Suci. Konflik internal antara kerajaan-kerajaan Muslim dan kekuatan-kekuatan politik pun mengakibatkan persekutuan antara satu faksi melawan faksi lainnya seperti persekutuan antara kekuatan Tentara Salib dengan Kesultanan Rum yang Muslim dalam Perang Salib Kelima. v
20
kisah
Hajar adalah wanita Mesir yang dihadiahkan oleh Firaun kepada Sarah. Firaun adalah gelar yang digunakan untuk seluruh penguasa Mesir Kuno. Gelar ini mulai digunakan untuk penguasa yang merupakan pemimpin keagamaan dan politik kesatuan Mesir kuno. Alkisah, Ibrahim tak kunjung dikaruniai anak dari istrinya Sarah, maka Sarah memberikan hamba sahayanya kepada Ibrahim untuk dinikahi dengan harapan agar dapat memberi anak. Hajar pun hamil dan melahirkan Ismail di Palestina. Setelah Ismail lahir, Hajar terpaksa menjauh dari Sarah. Dan, Allah memerintahkan Ibrahim agar memindahkan Hajar dan putranya ke Baitullah, tempat jauh yang tidak bisa dijangkau oleh kendaraan kecuali dengan kelelahan jiwa. Ibrahim membawa Ismail yang masih kecil dan ibunya, Hajar, dari tanah yang penuh berkah dengan udaranya yang sejuk, kebunnya yang hijau, airnya yang mengalir ke lembah itu, ke tempat yang sepi tanpa air, tanpa makanan dan tanpa penduduk. Ia melakukan ini seperti yang diperintahkan Allah. Ibrahim tidak menghiraukan protes Hajar. Hajar berkata, Engkau membiarkan kami dan pergi begitu saja? Hajar
smail dan ibunya, Hajar, adalah orang pertama yang tinggal di sana. Tempat keduanya tinggal adalah belahan bumi tersuci di muka bumi ini, yang terdapat Baitul Haram. Di sanalah kaum muslimin berhaji. Di sanalah mereka menghadap dalam shalat. Di sanalah wahyu turun kepada Ismail dan orang setelahnya, yaitu Rasul termulia Muhammad Shallallahu Alahi wa Sallam.
kisah
mengulangi pertanyaan itu berkali-kali. Merasa tidak menemukan jawaban, Hajar berkata: Apakah Allah yang memerintahkanmu untuk melakukan ini? Ibrahim menjawab, Ya. Pada saat itu tenanglah hati dan jiwa Hajar. Ibrahim terus berjalan pulang. Ketika sampai di Tsaniyah dan tidak terlihat oleh hajar, dia berhenti menghadap ke arah Baitullah, mengangkat kedua tangannya ke langit dan berbisik kepada Tuhannya, Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mepunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormat. Ya Rabb kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan bersamaan dengan lapar hausnya ibunya. Dia berguling-guling karena kehausan. Hajar tidak tega melihatnya. Kondisi itu mendorongnya untuk mencari sesuatu yang bisa menghapus rasa hausnya dan menghidupi dirinya. Ibu Ismail melihat Shafa, bukit paling dekat dengannya. Jika seseorang ingin mengetahui apa yang ada di sekelilingnya maka dia akan naik ke tempat yang tinggi agar bisa leluasa memandang dan mencari apa yang dia inginkan. Hajar naik ke Shafa. Dia memandang dengan cermat. Tak seorang pun terlihat. Maka dia turun ke lembah untuk menuju bukit lain yang dekat, yaitu Marwah. Dia naik ke Marwah. Dia melihat seperti yang dia lakukan di bukit Shafa. Tak ada yang membantunya, tak ada dan Marwah. Dan sai yang pertama kali dilakukan oleh Hajar ini menjadi salah satu rukun ibadah haji dan umrah. Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. (AlBaqarah:158) Setelah mondarmandir ketujuh dia mendengar suara, Diamlah. Suara itu terdengar oleh telinganya untuk kedua kalinya. Dia berkata kepada sumber suara itu, Aku telah mendengar suaramu, jika kamu berkenan untuk menolong. Lalu dia mencari sumber suara itu. Dia melihat, ternyata suara itu berasal dari putranya. Ternyata Malaikat Allah, Jibril, sedang memukulkan tumitnya atau sayapnya ke tanah di tempat Zamzam. Air pun memancar. Hajar, karena didorong oleh insting untuk mengumpulkan air dan menjaga persediaannya sebanyak mungkin, maka dia membendung air itu hingga dia bisa mengisi kantong airnya. Seandainya dia membiarkannya mengalir dan berjalan, niscaya ia akan menjadi mata air yang mengalir. Tentang hal ini Rasulullah bersabda, ... Seandainya dia (Hajar) membiarkan Zamzam, tidak menciduk air niscaya Zamzam menjadi mata air yang mengalir. Allah memberikan air kepada ibu Ismail untuk menghapus dahaganya, dan air susunya kembali menetes. Dia pun bisa menyusui putranya. Malaikat menenangkannya, Jangan takut terlantar. Malaikat menyampaikan berita gembira kepadanya, bahwa bayinya akan membangun Baitullah bersama ayahnya dan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan keluarganya. Allah menyempurnakan
beri rizkilah mereka dari buahbuahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (Ibrahim:37). Hajar tinggal selama berharihari. Dia minum dari kantong air yang ditinggalkan oleh Ibrahim untuknya dan makan kurma serta menyusui putranya. Akan tetapi kurma dan air itu cepat habis. Hajar haus dan lapar. Ismail pun ikut lapar dan haus
22
yang menolongnya. Begitulah dia modar-mandir di antara Shafa dan Marwah sampai tujuh kali. Pada saat dia mondarmandir itu, dia menyempatkan diri menengok anaknya, untuk menghilangkan rasa cemas dan mengetahui keadaannya. Kemudian dia meneruskan mondar-mandir. Inilah sai pertama di antara bukit Shafa
kisah
nikmat kepada Ismail dan ibunya. Maka datanglah orang-orang ke lembah itu untuk menetap. Hajar dan Ismail pun mulai kerasan. Keterasingan sedikit demi sedikit mulai lenyap. Sekelompok orang dari suku Jurhum melewati daerah di dekat mereka. Mereka singgah di Makkah bagian bawah. Mereka melihat seekor burung berputar-putar di udara. Mereka mengetahui bahwa berputarputarnya burung itu tidak lain karena di daerah itu terdapat air. Karena jika tidak ada air, maka burung itu akan terus berlalu dan tidak berhenti. Burung yang berputar-putar di udara seperti yang mereka saksikan itu adalah burung yang mengitari air dan mendatanginya. Hanya saja, mereka tetap meragukan perkiraan mereka sendiri, karena mereka mengenal betul daerah tersebut, sebuah lembah tanpa air dan tanpa penghuni. Untuk memastikannya, mereka mengutus seseorang dari kalangan mereka. Utusan itu kembali dengan menyampaikan apa yang dilihatnya kepada mereka. Mereka pergi kepada Hajar. Dengan mata kepala mereka sendiri, mereka melihat air yang memancar dari bebatuan. Mereka takjub dan meminta Hajar agar mengizinkan mereka untuk tinggal bersamanya. Hajar setuju, dengan syarat bahwa mereka tidak berhak terhadap air. Mereka hanya boleh minum. Mata air tetap menjadi hak Hajar dan Ismail. Maka mereka mendatangkan keluarga mereka dan tinggal bersama Hajar. v
advetorial
mozaik
Untuk membuat sebuah kiswah memerlukan 670 kg bahan sutera atau sekitar 600 meter persegi kain sutera yang terdiri dari 47 potong kain.
24 AL HARAM | Agustus-September 2012
mozaik
Hajar Aswad 10,5 meter, dan bagian Babul Ibrahim 13 meter. Kiswah dipasang mengitari Kakbah dan direkatkan ke tanah menggunakan cincin tembaga. Untuk membuat sebuah kiswah memerlukan 670 kg bahan sutera atau sekitar 600 meter persegi kain sutera yang terdiri dari 47 potong kain. Masingmasing potongan tersebut berukuran panjang 14 meter dan lebar 95 cm. Sedangkan untuk hiasan berupa pintalan emas diperlukan 120 kg emas dan beberapa puluh kg perak. Kiswah dihiasai ditulis kaligrafi surat Alquran yang disulam dengan benang emas 20-25 karat. Surat yang disulamkan itu antara lain Surat Yasin, Surat Fatihah dan
Ayat Kursi. Kiswah luar berwarna hitam dengan lapisan berwarna putih di bagian dalamnya. Awalnya, Arab Saudi tidak membuat kiswah sendiri. Dulu, kiswah yang terbuat dari sutera hitam didatangkan dari Mesir yang biayanya diambil dari kas Kerajaan Mesir. Tradisi pengiriman kiswah dari Mesir ini dimulai pada zaman Sultan Sulaiman sampai masa pemerintahan Muhammad Ali Pasya sekitar akhir tahun 1920an. Setiap tahun, kiswah yang dibuat di Mesir itu diantar ke Makkah melewati jalan darat menggunakan tandu yang disebut Mahmal. Kiswah beserta hadiah-hadiah lain di dalam Mahmal datang bersama dengan
rombongan haji dari Mesir yang dipimpin oleh seorang amirul hajj. Amirul hajj itu ditunjuk secara resmi oleh pemerintah Kerajaan Mesir. Dari Mesir, setelah upacara serah terima, mahmal yang dikawal tentara Mesir berangkat ke terusan Suez dengan kapal khusus hingga ke pelabuhan Jeddah. Setibanya di Hijaz, mahmal tersebut diarak dengan upacara menuju ke Mekkah. Sejak 1931, kiswah diproduksi di sebuah pabrik (Masnaul Khiswah) yang terletak di pinggir kota Mekkah, Arab Saudi. Pabrik ini dibangun diatas tanah seluas 10 hektar. Sebanyak 240 orang dipekerjakan Masnaul Kiswah untuk membuat kiswah. Selama bertahun-tahun kain
mozaik
Penggantian Kiswah Kabah yang dilakukan setiap tanggal 9 Dzulhijjah. Pada tanggal itu jamaah haji berjalan ke bukit Arafah. Di lokasi Kabah agak lengang.
kiswah dibuat dengan alat tenun manual. Tapi kini, kain kiswah telah dibuat menggunakan mesin dengan kemampuan 9.986 benang per meternya. Sebelum memakai mesin, pembuatan kiswah memakan waktu delapan bulan. Kini, dengan mesin, pembuatan kiswah bisa selesai dalam waktu lima bulan. Seluruh proses pembuatan kiswah dilakukan di dalam Masnaul Kiswah, mulai dari perencanaan, pembuatan gambar prototipe kaligrafi, pencucian benang sutera, perajutan kain dasar, pembuatan benang dari berkilo-kilo emas murni dan
26
perak hingga pada pemintalan kaligrafi dari benang emas maupun perak, lalu penjahitan akhir. Kiswah pertama kali dibuat dibuat oleh seorang pengrajin bernama Adnan bin Ad dengan bahan baku kulit unta. Namun dalam perkembangannya, kiswah dibuat dari kain sutera. Nabi memerintahkan pembuatan kiswah dari kain yang berasal dari Yaman. Sedangkan empat khalifah penerus nabi memerintahkan pembuatan kiswah dari Qubathi, kain benang kapas berwarna putih halus buatan Mesir.Pada masa Muawiyah kiswah Kabah diganti
dua kali setahun, yaitu di hari Asyura dengan kain sutera dan di akhir bulan Ramadlan dengan kain Qubathi. Begitu seterusnya sampai masa Yazid bin Muawiyah, Abdullah bin Zubair, dan Abdul Malik bin Marwan. Pada masa kekuasaan al Mamun, kiswah diganti tiga kali setahun, yaitu pada hari tarwiyah kiswah dengan kain sutera berwarna merah, di bulan Rajab dipasang kiswah dari kain qubathi, dan tanggal 27 Ramadlan dipasang kiswah dari kain sutera berwarna putih. Pada masa Kalifah alMamun dari Dinasti Abbasiyah, diputuskan bahwa sebaiknya warna kiswah itu tetap dari waktu ke waktu yaitu hitam. Hingga saat ini, meskipun Kiswah diganti setiap tahun, tapi warnanya selalu hitam. v
ibroh
iblis datang kepada Nabi Muhammad SAW agar menjawab segala pertanyaan yang Rasulullah tanyakan padanya. Pada suatu hari Iblis datang kepada Rasulullah menyerupai orang tua yang baik dan bersih sedang memegang tongkat.
Ketika Rasulullah melihat orang tersebut, Beliau bertanya Siapakah kamu? Orang tua tersebut menjawab, Aku adalah iblis. Rasulullah bertanya kembali Apa maksud kamu datang menjumpai aku ? Orang tua tersebut menjawab, Allah menyuruhku datang kepadamu agar engkau bertanya kepadaku. Rasulullah saw lalu bertanya, Wahai iblis, berapa banyak musuhmu dari kalangan umatku ?
Agustus-September 2012 | AL HARAM 27
ibroh
Iblis menjawab, Lima belas. Pertama, Engkau sendiri hai Muhammad. Dua, Imam dan Pimpinan yang adil. Tiga, orang kaya yang rendah hati. Empat, pedagang yang jujur dan amanah. Lima, orang alim yang mengerjakan solat dengan khusyuk. Enam, orang Mukmin yang memberi nasihat. Tujuh, orang Mukmin yang berkasih-sayang. Delapan, orang yang tetap dan cepat bertaubat. Sembilan, orang yang menjauhkan diri dari segala perkara yang haram. Sepuluh, orang Mukmin yang selalu dalam keadaan suci. Sebelas, orang Mukmin yang banyak bersedekah dan berderma. Dua belas, orang Mukmin yang baik akhlak dan budi pekertinya. Tiga belas, orang Mukmin yang bermanfaat kepada orang lain.
Empat belas, orang yang hafal al-Quran serta selalu membacanya. Lima belas, orang yang berdiri melakukan solat di waktu malam, sedang orang-orang lain dalam keadaan tidur lelap. Kemudian Rasulullah saw. kembali bertanya, Berapa banyak temanmu di kalangan umatku ? Iblis menjawab, Sepuluh golongan : Pertama, hakim yang tidak adil. Dua, orang kaya yang sombong.
Tiga, pedagang yang khianat. Empat, pemabuk dan peminum arak. Lima, orang yang memutuskan tali persaudaraan. Enam, pemilik harta riba. Tujuh, pemakan harta anak yatim. Delapan, orang yang selalu lengah dalam mengerjakan solat (sering meninggalkan solat). Sembilan, orang yang enggan memberikan zakat (pelit) Sepuluh, orang yang selalu berangan-angan dan berkhayal yang tidak ada faedahnya. v
Mutiara Hikmah
Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah, Allah akan memenuhi hatinya dengan rahmat di setiap waktu. (Habib Umar bin Muhammad)
Tak seorangpun pernah dihormati karena apa yang ia terima, kehormatan adalah penghargaan bagi orang yang telah memberikan sesuatu yang berarti (Calvin Coolidge)
Kematian bukanlah kehilangan terbesar dalam kehidupan, kehilangan terbesar adalah kematian nurani dan sanubari sementara kita masih hidup (Norman Cousins) Kasihanilah orang-orang fakir yang sedikit kesabarannya, kasihanilah orangorang kaya yang sedikit syukurnya, dan kasihanilah semua karena lamanya kelalaian mereka. (Ali KrW.)
Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan hidupmu terletak di situ. (Musthafa al-Gholayani).
28
pernik
sistem akar tunggal. Daunnya memiliki panjang 3-5 meter, dengan duri pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda, daun mudanya berukuran dengan panjang 30 centimeter dan lebar 2 centimeter. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10 meter. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, kurma kaya dengan protein, serat gula, vitamin A dan C serta mineral seperti zat besi, kalsium, sodium dan potasium. Kandungan protein didalam kurma sebesar 1,8-2 persen, serat sebanyak 2-4 persen dan gula sebesar 50-70 persen glukosa. Karena kandungan itulah orang yang berpuasa dianjurkan untuk mengawali buka puasa dengan kurma. v
32