You are on page 1of 31

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Proses pembelajaran mahasiswa untuk mengenal dunia kerja

menuntut Jurusan Arsitektur FTSP UII memberikan wadah berupa mata kuliah Magang, merupakan mata kuliah pilihan terbatas (MKPT). Mata kuliah Magang ini memiliki posisi sejajar dengan Thesis dengan berbobot 4 SKS. Mata kuliah magang ini diharapkan mampu melengkapi proses pembelajaran mahasiswa melalui pengalaman menghadapi kasus di dunia kerja, sehingga para mahasiswa mendapat pembelajaran atas problematika dan kondisi kehidupan di dunia kerja. Dari sini juga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapatkan di bangku kuliah berupa teori ke dunia kerja. Pengalaman didunia kerja juga dapat membangun jam terbang bagi mahasiswa dalam merasakan proses pekerjaan di dunia nyata. selain itu mahasiswa di harapkan mampu membangun kepekaan dan belajar meningkatkan efektivitas kerja lapangan yang mengarahkan kepada

profesionalitas seorang Arsitek.

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan

sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Dari definisi di atas terlihat bahwa telah digunakan kata proses bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu

adalah kemampuan dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan keahlian atau keterampilan khusus mereka. Harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Berdasarkan hal tersebut penulis memilih untuk melaksanakan mata kuliah magang di biro konsultan yang memang bergerak di bidang perencanaan serta pengembangan wilayah hunian, yaitu; Archsketch

Architecture Studio yang merupakan rintisan sebuah biro konsultan dan bergerak di bidang perencanaan serta jasa-jasa kontruksi yang sedang berkembang di bidangnya. Penulis memilih perusahaan ini karena dilihat dari segi pengelolaan proyek rumah tinggal yang seringkali bersifat yang sangat personal sehingga sangat perlu fleksibilitas dalam menjalin hubungan dengan klien dan manajemen proyek yang diterapkan dari perusahaan ini yang menuntut profesionalisme kerja seorang arsitek dari bagaimana cara mendapatkan proyek, menyelesaikan masalah dari segi arsitektural, tanpa mengesampingkan kepuasan owner.

1.2. Pelaksanaan Magang Magang dilaksanakan di Archsketch Studio di Jl. Garuda No. 185B RT 01/ RW 8, Gejayan, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. Waktu untuk melaksanakan Magang adalah mulai dari tanggal 20 Februari s/d 20 Mei 2012 Senin Jumat dari jam 09.00 17.00 kecuali saat jadwal kuliah (lebih rinci lihat Rekapitulasi presensi terlampir). Dalam magang ini saya ditugasi dengan lingkup pekerjaan yang meliputi;

1. Drafter Dalam pekerjaan ini saya ditugasi mengerjakan DED sejumlah bangunan rumah tinggal dan beberapa rencana bangunan komersial. 2. Visualisasi 3D bangunan Dalam pekerjaan ini saya ditugasi mengerjakan gambar dan visualisasi 3D beberapa rencana bangunan komersial. 3. Mengamati proses negosiasi dengan klien Dalam pekerjaan ini saya mengamati secara langsung bagaimana negosisasi antara konsultan perencana dengan klien untuk mendapatkan kesepakatan kerja.

1.3. Tujuan Magang Tujuan kegiatan magang bagi penulis adalah untuk mendapatkan pengalaman profesional dalam dunia kerja nyata arsitek khususnya dalam hal: 1. Mengetahui sistem dalam sebuah proses perancangan sebuah bangunan dengan melatih tingkat kepekaan terhadap kemauan owner atau pemilik bangunan. Dalam hal ini kepekaan yang dilatih ialah bagaimana cara melakukan negosiasi/ penawaran terhadap owner. 2. Selain itu, penulis juga berharap mendapatkan ilmu pengelolaan manajemen proyek dan sebuah tim Arsitek di dalam studio khususnya cara kerja tim di ruang lingkup kantor antara arsitek,

ahli struktur, estimator, serta koordinator gambar, karena penulis bercita-cita setelah lulus studi S1 Arsitektur dapat menerapkan ilmu tersebut dalam dunia kerja nyata.

1.5. Metode Pengumpulan Data Metode untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam menyusun laporan kami mengambil metode wawancara serta mengamati dan terlibat secara langsung dalam sejumlah kegiatan pengelolaan pekerjaan di Archsketch Architecture Studio. Metode ini merupakan metode yang paling efektif dalam

mengumpulkan data-data yang diperlukan. Dengan metode ini penulis secara langsung melakukan wawancara dengan pembimbing / karyawan. Data-data yang diperoleh dengan metode ini antara lain ; Gambaran Umum Perusahaan ( Profil Perusahaan ) Struktur Organisasi Perusahaan Bidang Usaha Pengelolaan dan Manajemen Proyek dalam Studio

Untuk data proses pelaksanaan magang diperoleh dari pendataan sejak awal dimulainya magang, dari mulai hari dan pekerjaan apa yang dilaksanakan ditempat magang beserta produknya.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan Magang Penulisan Laporan magang terdiri atas 4 (empat) bab dengan perincian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN Bab ini akan membahas Latar Belakang Pelaksanaan Laporan Magang, Jangka Waktu Pelaksanaan Magang, Tujuan Magang, Tujuan pembuatan laporan Magang, Metode pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan Laporan Magang BAB II : KAJIAN TEORI Pada Bab ini berisi tentang pengertian Pengertian Manajemen, Unsur-unsur yang Terkait Tentang Manajemen, Teori

Manajemen, Proses Manajemen Proyek, Fungsi Manajemen, Tipe Organisasi di dalam Proyek, Kontrak Kerja, Definisi tentang Rumah Tinggal. BAB 3 : PELAKSANAAN MAGANG Pada Bab ini membahas Gambaran umum tentang Profil Archsketch Studio, Struktur Organisasi, Sistem Pembagian Kerja, Tugas yang Dikerjakan Selama Magang, Pembahasan Magang. BAB IV : PENUTUP Berisikan Pembelajaran yang Didapat Selama Proses Magang, Kesimpulan, dan Saran.

BAB II KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian Manajemen Manajemen adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek. Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah. Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada umumnya (Operasi-Produksi), dimana Operasi-Produksi mempunyai sifat perulangan (repetitif), dan aktifitasnya biasanya bersifat permanen atau mungkin semi Pada permanen untuk

menghasilkan produk atau layanan (jasa/servis).

prakteknya,

tipe manajemen pada kedua sistem ini sering berbeda, dengan kemampuan teknis dan keputusan manajemen strategis yang spesifik.

2.2. Unsur-Unsur yang Terkait Tentang Manajemen Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem terkait satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk sistem fungsi dan efektifitas sistem dalam usaha mencapai tujuannya tergantung dari ketepatan susunan rangkaian atau struktur terhadap tujuan yang telah ditentukan.

Bersifat Dinamis Sistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku sistem umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukkan (input) menjadi hasil (output ).

Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponenkomponennya Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara benar, maka akan terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.

Mempunyai Arti yang Berbeda Satu sistem yang sama m ungkin dipandang atau diartikan berbeda, tergantung siapa yang mengamatinya dan untuk kepentingan apa.

Mempunyai Sasaran yang Jelas Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran yang jelas. Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku suatu sistem dan bagiannya.

Mempunyai Keterbatasan Disebabkan oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar berupa hambatan dari lingkungan, sedangkan faktor dari dalam adalah keterbatasan sumber daya.

2.3. Teori Manajemen Frederick Winslow Taylor (1856 1915) berfokus pada analisis alur kerja sampai mendapatkan sintesis untuk peningkatan produktivitas tenaga kerja. Karena ini, teori tersebut lebih dikenal dengan teori scientific management. Taylor percaya bahwa keputusan berdasarkan tradisi dan aturanaturan praktis harus diganti dengan prosedur yang tepat, yang dikembangkan setelah mempelajari kinerja individu ditempat kerja. Taylor mengemukakan empat Prinsip Scientific Management, yaitu : Empat Prinsip Scientific Management Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metodemetode ilmu pengetahuan sisetiap unsur-unsur kegiatan. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugas Harus menjalin kerja sama yang baik antara pemimpin dengan pekerja. Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Prinsip Dasar Pendekatan Ilmiah ala Taylor Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.

Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.

Bekerja untuk hasil yang maksimal. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang

setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan. Dalam melakukan management analysis, Taylor menyatakan bahwa setiap manajer mempunyai tugas untuk melakukan analisis tersebut, untuk mengetahui hal yang terbaik melalui analisis, observasi dan percobaanpercobaan. Untuk percobaan, Taylor juga memperkenalkan beberapa variable yakni; time and motion study, organisasi fungsional dan the taylor differential rate system.

2.4. Proses Manajemen Proyek Pendekatan mengenai tahapan proyek secara umum adalah

mengidentifikasi urutan langkah yang harus diselesaikan. Dalam "pendekatan tradisional" ini, lima komponen perkembangan proyek dapat dibedakan (empat tahap ditambah kontrol) dan ditambah lagi tahapan penyelesaian proyek, yang dapat juga dapat disebut "Siklus Kehidupan Proyek" (Project Life Cycle). Secara umum, siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. Terdapat lima tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu :

1. Tahap Inisiasi Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk

direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk. 2. Tahap Perencanaan dan Desain Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap

perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review. 3. Tahap Eksekusi Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi.

Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek. 4. Tahap Penutupan Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan dating. Organisasi Proyek Tahapan ini merupakan tahapan sebuah proyek sebelum kemudian ditutup (penyelesaian). Namun tidak semua proyek akan melalui setiap tahap, artinya proyek dapat dihentikan sebelum mereka mencapai penyelesaian. Beberapa proyek tidak mengikuti

perencanaan terstruktur dan / atau proses pemantauan. Beberapa proyek akan melalui langkah 2, 3 dan 4 beberapa kali. Banyak industri menggunakan variasi pada tahap-tahapan proyek ini. Sebagai contoh, ketika bekerja pada sebuah perencanaan desain dan konstruksi, proyek biasanya akan melalui tahapan dengan nama yang berbeda-beda seperti pada tahapan Perencanaan dengan nama: Pra-Perencanaan, Desain Konseptual, Desain Skema,

Pengembangan Desain, Gambar Konstruksi (atau Dokumen Kontrak), dan/atau Administrasi Konstruksi.

2.5. Fungsi Manajemen Secara umum, fungsi-fungsi manajemen adalah : 1) Fungsi perencanaan Berupa tindakan pengambilan keputusan yang mengandung

data/informasi, asumsi maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang. Bentuk tindakan tersebut antara lain : Menetapkan tujuan dan sasaran usaha. Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek. Menyum bangkan strategi dan prosedur operasi. Menyiapkan pendanaan serta standard kualitas yang diharapkan.

Manfaat dari fungsi perencanaan di atas adalah sebagai alat pengawas maupun pengendali kegiatan, atau pedoman pelaksana kegiatan, serta sarana untuk memilih dan menet apkan kegiatan yang diperlukan. 2) Fungsi organisasi Berupa tindakan-tindakan guna mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu sama lain dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka mendukung tercapainya tujuan. Tindakan berupa antara lain : Menetapkan daftar penugasan. Menyusun lingkup kegiatan. Menyusun struktur kegiatan. Menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup tugasnya.

Manfaat

dari

fungsi

organisasi

adalah

merupakan

pedoman

pelakasanaan fungsi, dimana pembagian tugas serta hubungan tanggung jawab serta delegasi kewenangan terlihat jelas. 3) Fungsi pelaksanaan Berupa tindakan untuk menyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam kegiatan pelaksanaan, serta agar seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama. Tindakan tersebut antara lain : Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan. Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab. Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi. Manfaat dari fungsi pelaksanaan ini adalah terciptakannya

keseimbangan tugas, hak dan kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi, dan mendorong tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam bekerjasama untuk tujuan bersama. 4) Fungsi pengendalian Berupa tindakan pengukuran kualitas penampilan, dan penganalisaan serta pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi). Tindakan-tindakan tersebut meliputi antara lain : Mengukur kualitas hasil. Membandingkan hasil terhadap standard kualitas. Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi. Memberikan saran-saran perbaikan. Menyusun laporan kegiatan.

Manfaat dari fungsi pengendalian adalah memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu.

2.6. Tipe Organisasi di dalam Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek, maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Secara umum, terdapat 4 jenis organisasi proyek yang biasa digunakan dalam menyelesaikan suatu proyek. Adapun jenisjenis organisasi proyek yang dimaksud antara lain : 1. Organisasi Proyek Fungsional Dalam organisasi proyek fungsional, susunan organisasi proyek dibentuk dari fungsi-fungsi yang terdapat dalam suatu organisasi. Organisasi ini biasanya digunakan ketika suatu bagian fungsional memiliki kepentingan yang lebih dominan dalam penyelesaian suatu proyek. Top manajer yang berada dalam fungsi tersebut akan diberikan wewenang untuk mengkoordinir proyek. Adapun beberapa kelebihan yang terdapat dalam organisasi proyek ini antara lain proyek dapat diselesaikan dengan struktur dasar fungsional organisasi induk,

memiliki fleksibilitas maksimum dalam penggunaan staf, adanya pembauran berbagai jenis keahlian bagi tiap-tiap fungsi serta peningkatan terhadap profesionalisme pada sebuah divisi fungsional. Sedangkan beberapa kelemahan yang ditemui dalam organisasi proyek fungsional antara lain proyek biasanya kurang fokus, terdapat kemungkinan terjadinya kesulitan integrasi antar tiap-tiap fungsi, biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama serta motivasi orangorang yang terdapat dalam organisasi menjadi lemah. 2. Organisasi Proyek Tim Khusus Dalam organisasi proyek tim khusus, organisasi akan membentuk tim yang bersifat independen. Tim ini bisa direkrut dari dalam dan luar organisasi yang akan bekerja sebagai suatu unit yang terpisah dari organisasi induk. Seorang manajer proyek full time akan ditunjuk dan diberi tanggung jawab untuk memimpin tenaga-tenaga ahli yang terdapat dalam tim. Adapun beberapa kelebihan yang terdapat dalam organisasi proyek tim khusus yakni tim akan terbentuk dengan bagian-bagian yang lengkap dan memiliki susunan komando tunggal sehingga tim proyek memiliki wewenang penuh atas sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran proyek, sangat dimungkinkan ditanggapinya perubahan serta dapat diambil sebuah keputusan dengan tepat dan cepat karena keputusan tersebut dibuat oleh tim dan tidak menunda hierarki, status tim yang mandiri akan menumbuhkan identitas dan komitmen anggotanya untuk menyelesaikan proyek dengan baik, jalur komunikasi dan arus kegiatan menjadi lebih singkat, mempermudah koordinasi maupun integrasi personel serta orientasi

tim akan lebih kuat kepada kepentingan penyelesaian proyek. Sedangkan beberapa kelemahan yang ditemukan dalam organisasi proyek ini adalah biaya proyek menjadi besar karena kurang efisien dalam membagi dan memecahkan masalah dalam penggunaan sumber daya, terdapat kecendrungan terjadinya perpecahan antara tim proyek dengan organisasi induk serta proses transisi anggota tim proyek untuk kembali ke fungsi semula jika proyek telah selesai akan terasa sulit karena telah meninggalkan departemen fungsionalnya dalam waktu yang lama. 3. Organisasi Proyek Matriks Organisasi proyek matriks merupakan suatu organisasi proyek yang melekat pada divisi fungsional suatu organisasi induk. Pada dasarnya organisasi ini merupakan penggabungan kelebihan yang terdapat dalam organisasi fungsional dan organisasi proyek khusus. Beberapa kelebihan yang terdapat dalam bentuk organisasi ini yaitu manajer proyek bertanggung jawab penuh kepada proyek,

permasalahan yang terjadi dapat segera ditindaklanjuti, lebih efisien karena menggunakan sumber daya maupun tenaga ahli yang dimiliki pada beberapa proyek sekaligus serta para personel dapat kembali ke organisasi induk semula apabila proyek telah selesai. Adapun beberapa kekurangan yang terdapat dalam bentuk organisasi proyek ini antara lain manajer proyek tidak dapat mengambil keputusan mengenai pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan personel karena keputusan tersebut merupakan wewenang dari pada departemen lain, terdapat tingkat ketergantungan yang tinggi antara proyek dan organisasi lain

pendukung proyek serta terdapat dua jalur pelaporan bagi personel proyek karena personel proyek berada dibahwah komando pimpinan proyek dan departemen fungsional.

4. Organisasi Proyek Virtual Organisasi proyek virtual Adalah suatu bentuk organisasi proyek yang merupakan aliansi dari beberapa organisasi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Struktur kolaborasi ini terdiri dari beberapa organisasi lain yang saling bekerjasama dan berada disekelilin perusahaan inti. Adapun beberapa kelebihan yang terdapat dalam susunan organisasi proyek virtual ini antara lain terjadi pengurangan biaya yang signifikan, cepat beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi serta adanya peningkatan terhadap fleksibilitas usaha. Sedangkan beberapa kekurangan yang terdapat dalam organisasi ini yakni proses koordinasi keprofesionalan dari berbagai organisasi yang berbeda dapat menjadi hambatan, terdapat potensi terjadinya kehilangan kontrol pada proyek serta terdapat potensi terjadinya konflik interpersonal. 2.7. Kontrak kerja Kontrak kerja merupakan hak dari kedua pihak konsultan perencana dan pemilik proyek sesuai dengan hasil pembicaraan yang telah disepakati antara pemilik proyek dan konsultan perencana.

Di Archsketch Architecture Studio, hubungan kerja konsultan perencana dengan pemilik proyek akan diikat dengan suatu perjanjian (kontrak). Adapun isi kontrak kerja antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pihak-pihak yang bersangkutan. Hak dan kewajiban masing-masing pihak. Waktu pelaksanaan. Pembiayaan. Lingkup pekerjaan. Sanksi-sanksi.

Pemilik proyek mempercayakan sepenuhnya kepada konsultan perencana dalam hal menentukan hasil rancangan. Masukan dari pemilik proyek kepada konsultan perencana telah dipertimbangkan dengan sangat hatihati dan bijaksana. Untuk tata kerja konsultan perencana Archsketch Architecture Studio adalah sebagai berikut : Konsultan perencana membuat gambar-gambar perencanaan sesuai yang diminta oleh pemilik proyek. Kemudian konsultan perencana memberikan alternatif-alternatif desain kepada pemilik proyek untuk dipilih dan disetujui. Setelah disetujui oleh pemilik proyek, maka konsultan perencana membuat time schedule untuk membuat gambar perencanaan yang akan dibuat nantinya. Kemudian konsultan perencana membuat Rencana Kerja dan Syarat (RKS), berisi tentang gambaran teknis setiap jenis pekerjaan dan

kualitas serta spesifikasi dan jenis material yang akan digunakan nantinya pada pembangunan. Konsultan perencana membuat Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). RAB berfungsi memberikan acuan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pembangunan tentang jumlah biaya yang harus dianggarkan.

2.8. Definisi Tentang Rumah Tinggal Dalam arti umum, rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat

tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun tempat tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur, beraktivitas, dll. Sebagai bangunan, rumah berbentuk ruangan yang dibatasi

oleh dinding dan atap, biasanya memiliki jalan masuk berupa pintu, bisa berjendela ataupun tidak. Lantainya bisa berupa tanah, ubin, babut, keramik, atau bahan lainnya. Rumah modern biasanya lengkap memiliki unsur-unsur ini, dan ruangan di dalamnya terbagi-bagi menjadi beberapa kamar yang berfungsi spesifik, seperti kamar tidur, kamar mandi,WC, ruang makan, ruang

keluarga, ruang tamu, garasi, gudang, teras, dan pekarangan. Dalam kegiatan sehari-hari, orang biasanya berada di luar rumah untuk bekerja bersekolah, atau melakukan aktivitas lain, tetapi paling sedikit rumah

berfungsi sebagai tempat untuk tidur bagi keluarga ataupun perorangan. Selebihnya, rumah juga digunakan sebagai tempat beraktivitas antara anggota keluarga atau teman, baik di dalam maupun di luar rumah pekarangan. Rumah dapat berfungsi sebagai: tempat untuk menikmati kehidupan yang nyaman, tmpat untuk beristirahat, tempat berkumpulnya keluarga, dan tempat untuk menunjukkan tingkat sosial dalam masyarakat.

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

3.1. Profil Perusahaan Archsketch Studio Archsketch Architecture Studio merupakan kantor konsultan perencanaan yang bergerak di bidang jasa desain dan arsitektur. Konsultan prencanaan ini hadir untuk merespon kebutuhan masyarakat akan kebutuhan arsitektur yang berupa; 1. Perancangan bangunan komersial dan rumah tinggal yang meliputi: Pembuatan Desain interior eksterior Pembuatan Visualisasi gambar 3D Pembuatan maket 3D Pembuatan Gambar kerja Penghitungan Rancangan Anggaran Biaya Bangunan

2. Pelaksanaan Pembangunan 3. Perancangan dan Pembuatan Furnitur Proyek yang sering dikerjakan Archsketch Architecture Studio pada umumnya bersifat personal seperti rumah tinggal dan beberapa proyek bangunan komersial. Dan proyek rumah tinggal adalah proyek yang paling sering ditangani oleh Archsketch Architecture Studio dan pada proses inisiasi dan penawaran hingga perancangan rumah tinggal dianggap perlu sebuah manajemen proyek yang khusus untuk menanganinya, karena itu saya memilih pembahasan magang tentang bagaimana cara untuk memenajemen proyek rumah tinggal.

Gambar 2.1. Proyek perancangan/pelaksanaan rumah tinggal yang dikerjakan Archsketch studio tahun 2011 (sumber: Dokumentasi Archsketch Studio)

Gambar 2.1. Proyek perancangan/pelaksanaan bangunan komersial yang dikerjakan Archsketch studio tahun 2010 (sumber: Dokumentasi Archsketch Studio)

Alamat Kantor

: Jl. Garuda No. 185B RT 01/ RW 8, Gejayan, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta

Email Website Telepon

: arch.sketch@yahoo.com : http://archsketch.blogspot.com : 085228590101/ 085729989914

3.2. Struktur Organisasi


Didi Kristiawan, ST (Pimpinan Studio)

Nindya Kusumaputri Suwarto, ST (Administrasi)

Anindya Septiasti Tejowato, ST (Divisi Marketing)

Fariz Rachmana Putra, ST (Divisi 3D/Animasi)

Fathmy Azizah, ST (Divisi Maket)

Galih Reza, ST (Divisi Gambar Kerja)

3.3. Sistem Pembagian Kerja dalam Perusahaan Pembagian kerja dalam perusahaan ini cenderung dibagi menurut keahlian dan karakteristik dalam mendesain masing-masing personil untuk memegang posisi leader atau arsitek dalam proyek. Dan perusahaan ini juga tidak menutup kemungkinan apabila memerlukan ahli khusus atau mengajak bekerjasama dengan orang lain dalam bidang yang tidak dimiliki oleh team Archsketch Architecture Studio, seperti pada penanganan proyek kantor BMT BIMA pihak Archsketch mengajak bekerjasama beberapa orang yang khusus untuk menangani perhitungan RAB dan pengerjaan DED sesuai dengan kontrak kerja yang telah disetujui.

3.4. Tugas yang Dikerjakan Selama Magang Tugas yang diberikan Archsketch Studio selama proses magang antara lain: a) Mengikuti proses penawaran kepada klien. Mengikuti dan mencermati bagaimana proses penawaran. Tentang bagaimana seorang marketing dan arsitek berusaha meyakinkan dan melakukan penawaran terhadap klien, seperti membuat proposal penawaran. Kuasa penuh dalam menentukan biaya proyek tetap berada penuh di tangan arsitek. Mahasiswa diberi contoh bagaimana cara melakukan penawaran oleh arsitek. Dalam melakukan penawaran b) Mendampingi arsitek untuk melakukan survey lapangan Survey lapangan sangat dibutuhkan dalam sebuah proses perancangan. Dalam survey kita dapat mengetahui kondisi site secara langsung agar dalam proses perancangan nanti dapat menghasilkan rancangan yang sesuai. Oleh karena itu mahasiswa diajak untuk mendampingi arsitek dalam proses survey lapangan. Mahasiswa membantu melakukan pengukuran site, mencatat data tentang site dan mengambil beberapa foto eksisting di dalam maupun sekitar site. c) Mendampingi arsitek selama proses pra rancangan dan

pengembangan desain. Di sini mahasiswa menerjemahkan gambar sketsa dari arsitek untuk kemudian dijadikan sebuah gambar teknis yang digunakan untuk penawaran awal kepada klien. Mahasiswa bekerja sama dengan arsitek untuk menentukan ukuran, proporsi ruang, serta spesifikasi lain yang dibutuhkan oleh bangunan tersebut. Mahasiswa juga dilibatkan selama proses revisi desain.

d) Membuat gambar teknis. Sebagai proses akhir dalam proyek perencanaan mahasiswa membuat gambar teknis yang digunakan untuk pengajuan IMB serta membuat gambar yang siap bangun. Gambar-gambar yang diperlukan dalam proses ini antara lain gambar denah, tampak, potongan, site plan, dan beberapa gambar rencana.

3.5. Pembahasan Magang a. Proyek Rumah Tinggal Bapak Nugroho Spesifikasi proyek Pemilik proyek Lokasi Luas tanah : Bapak Nugroho : Tajem, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : 184,5m2

Luas total bangunan : 174,9m2 Lingkup pekerjaan : 7. Dalam proyek ini saya dilibatkan sebagai drafter dari awal perencanaan sampai selesai. 8. Mengikuti dan mencermati bagaimana proses penawaran yang dilakukan oleh marketing serta bagaimana cara arsitek meyakinkan klien.

Jadwal Pekerjaan

: 2 23 April 2012

b. Manajemen Proyek Rumah Tinggal Bapak Nugroho

INISIASI
Klien Marketing Diskusi awal Solusi Kesepakatan Kontrak kerja

INISIASI
Klien Marketing Diskusi awal Solusi Kesepakatan Kontrak kerja

1. Tahap Inisiasi Pada tahap ini, peran marketing cukup berpengaruh di samping seorang arsitek. Dimana pada proyek rumah bapak Nugroho ini marketing berperan dalam proses inisiasi. Bapak Nugroho datang sebagai klien Archsketch Studio berkeinginan untuk membuat rumah tinggal. Beliau datang dengan memberikan data lokasi, ukuran tanah, dan kebutuhan ruang. Pak Nugroho pada tahap ini sangat aktif mengutarakan keinginan akan rumah yang direncanakan dan memberikan masukan tentang

bagaimana gaya atau style rumah impiannya tersebut. Marketing dalam tahap inisiasi ini menanggapi

keingginan klien dengan mengajukan penawaran awal dan menerjemahkan keinginan pak Nugroho melalui sketsa sementara. Di samping itu marketing juga berusaha meyakinkan pak Nugroho untuk menggunakan jasa Archsketch Studio untuk membangun rumah tinggalnya Diskusi awal untuk menentukan desain rumah tinggal pak Nugroho dilakukan secara intensif. Pada awal diskusi marketing didampingi oleh arsitek dan saya

sebagai peserta magang untuk mengamati proses bagaimana negosiasi desain awal. Beberapa masukan untuk desain dari pak Nugroho dicatat untuk acuan desain awal. Solusi untuk pertimbangan desain awal diajukan arsitek dengan pertimbangan beberapa masukan dari pak Nugroho tadi. Dan proses diskusi awal dan mencari solusi desain ini dilakukan beberapa kali pertemuan sehingga terjadi kesepakatan. Setelah kesepakatan terjadi Archsketch Studio

menawarkan negosiasi harga untuk desain bangunan. Desain bangunan ini meliputi pengerjaan DED dan visualisasi 3D. Dan untuk menentukan berapa besar jasa yang harus dibayarkan klien untuk pihak Archsketch Studio ditentukan Dan 7% untuk besar jasa total anggaran dan

pembangunan.

konsultasi

pengerjaan gambar kerja serta visualisasi belum termasuk di dalamnya. Kemudian kontrak kerja untuk pengerjaan DED dan visualisasi 3D banguan diajukan kepada pak Nugroho sebagai pengikat kesepakatan. Kontrak tersebut berisi tentang. Pihak-pihak yang bersangkutan. Hak dan kewajiban masing-masing pihak. Waktu pelaksanaan.

Pembiayaan. Lingkup pekerjaan. Sanksi-sanksi.

2. Tahap Perencanaan dan Desain Setelah mendapat input perancangan berupa data lapangan dan hasil dari masukan dan kemauan klien meliputi style atau gaya bangunan dan pengolahan program ruang. Tim yang khusus menangani visualisasi 3D dan Technical Enginner (Drafter) segera dibentuk dan di dalam tim ini saya juga di libatkan. Untuk proyek skala rumahan seperti kasus desain rumah pak Nugroho ini tim yang dibentuk cukup terdiri 2 orang saja dalam pengerjaan ini saya dan Bagoes Putranto dilibatkan di dalamnya. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah koordinasi dan lebih efisien dalam manajemen pekerja dalam studio. Pada tahap ini koordinasi sangat diperlukan terutama pada koordinasi dalam pembuatan Detailed Enginnering Drawing (DED) sehingga dalam prosesnya tidak ada salah komunikasi antara arsitek dan drafter. Komunikasi ini terjalin dengan adanya ceck dan revisi gambar antara drafter dan arsitek. 3. Tahap Eksekusi Setelah seluruh proses di tahap perencanaan dan desain telah final, maka di mulai tahap pelaksanaan. Pada tahap ini saya tidak diikutsertakan karena menyusul pekerjaan yang lain dengan deadline yang hampir bersamaan.

Dan sistem pengendalian harus selalu ada setiap pekerja melakukan tugasnya. Dikhususkan pada proses pengerjaan apakah sudah benar atau masih ada kesalahan dalam pengerjaannya. Dan apabila terjadi permasalahan pada tahap ini pemantau harus sigap untuk mengambil keputusan yang telah dipertimbangkan dengan matang. 4. Tahap Penutupan Setelah proses pembangunan telah selesai. Mulai membuat laporan evaluasi dan dokumentasi dalam pelaksanaan pembangunan dari tahap inisiasi sampai tahap pemantauan dan sistem

pengendalian. Serta mengakhiri kontrak dengan pekerja lapangan. memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Sehingga dapat disimpulkan apakah proyek ini telah terselesaikan dengan tingkat keberhasilan yang sesuai atau tidak.

3.6. Kontrak Kerja Kontrak kerja merupakan hak dari kedua pihak konsultan perencana dan pemilik proyek sesuai dengan hasil pembicaraan yang telah disepakati antara pemilik proyek dan konsultan perencana. Di Archsketch Architecture Studio, hubungan kerja konsultan perencana dengan pemilik proyek akan diikat dengan suatu perjanjian (kontrak).

Adapun isi kontrak kerja antara lain : 9. 10. 11. 12. 13. 14. Pihak-pihak yang bersangkutan. Hak dan kewajiban masing-masing pihak. Waktu pelaksanaan. Pembiayaan. Lingkup pekerjaan. Sanksi-sanksi.

Pemilik proyek mempercayakan sepenuhnya kepada konsultan perencana dalam hal menentukan hasil rancangan. Masukan dari pemilik proyek kepada konsultan perencana telah dipertimbangkan dengan sangat hatihati dan bijaksana. Untuk tata kerja konsultan perencana Archsketch Architecture Studio adalah sebagai berikut : Konsultan perencana membuat gambar-gambar perencanaan sesuai yang diminta oleh pemilik proyek. Kemudian konsultan perencana memberikan alternatif-alternatif desain kepada pemilik proyek untuk dipilih dan disetujui. Setelah disetujui oleh pemilik proyek, maka konsultan perencana membuat time schedule untuk membuat gambar perencanaan yang akan dibuat nantinya. Kemudian konsultan perencana membuat Rencana Kerja dan Syarat (RKS), berisi tentang gambaran teknis setiap jenis pekerjaan dan kualitas serta spesifikasi dan jenis material yang akan digunakan nantinya pada pembangunan.

Konsultan perencana membuat Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). RAB berfungsi memberikan acuan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pembangunan tentang jumlah biaya yang harus dianggarkan.

You might also like