You are on page 1of 16

Larutan Asam, Basa dan Garam

Materi Pembelajaran
Standar Kompetensi: a. Memahami klasifikasi zat

Pernahkah kamu mendengan istilah asam, basa, dan garam?


Nah, jika kamu pernah mendengar istilah asam, basa dan garam, tahukah kamu pengertian istilah tersebut? Dalam hal ini marilah kita mencoba membahas istilah asam, basa dan garam serta indikator apa yang mempu untuk mendeteksi sifat asam, basa dan garam itu. Kita mungkin bisa menentukan dan menemukan alat yang mudah dan sederhana untuk menentukan sifat asam, basa dan garam dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : a. Mengelompokan sifat larutan asam, larutan basa, dam larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. b. Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan dalam kehidpan sehari-hari. Tujuan Pembelajaran : a. Mengidentifikasi definisi dan konsep asam, basa, dan garam. b. Mengidentifikasi sifat asam, basa, dan garam dengan alat dan indikator yang tepat. c. Mengelompokan bahan-bahan yang punya sifat asam, basa, dan garam dalam kehidupan sehari-hari. d. Menggunakan bahan-bahan yang ada di laboratorium dan bahan yang ditemukan dalam kehidupan seharihari untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam.

A. Definisi Konsep Larutan Asam, Basa, dan Garam Larutan adalah campuran serba sama (homogen) dari dua komponen atau lebih, tiap-tiap komponen bisa berupa gas, cair dan padat. Komponen yang lebih banyak disebut pelarut dan komponen yang lebih sedikit disebut zat terlarut. 1. Larutan Asam Asam adalah zat-zat yang mempunyai rasa masam. Beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah cuka, vitamin C, dan lain-lain. Disamping rasanya, asam juga memiliki dua kekhususan lain yaitu bersifat korosif terhadap logam dan dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah.

Larutan Asam, Basa, dan Garam | 1

Konsep tentang asam yang memuaskan pertama kali dikemukakan oleh Syante Arrhenius (1884) yaitu asam adalah zat-zat yang data memperbesar konsentrasi ion H+ dalam air. Ion H+ itulah pembawa sifat asam Reaksi setimbang: H2O (air) H2O (l) Tatanama Asam Rumus asam terdiri dari atas atom hydrogen dan suatu anion yang disebut sisa asam. Akan tetapi perlu diingat bahwa asam adalah senyawa molekul, bukan senyawa ion. Nama anion sisa asam sama dengan asam yang bersangkutan tanpa kata asam. Jumlah H+ yang dapat dilepasoleh satu molekul asam disebut valensi asam. Contoh : H3PO4 Nama asam Rumus sisa asam Nama sisa asam Valensi asam : asam fosfat : : fosfat :3 (aq)+ (aq)

Rumus molekul (rumus kimia) dan nama dari beberapa asam yang lazim ditemukan dalam laboratorium dan kehidupan sehari-hari tertera dalam daftar. Beberapa contoh nama-nama asam antara lain sebagai berikut. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rumus Kimia HF HCl HBr HI H2SO4 HNO3 H2C2O4 H3PO4 HCN Nama Asam Asam florida Asam klorida Asam bromida Asam iodida Asam sulfat Asam nitrat Asam oksalat Asam fosfat Asam sianida

Larutan Asam, Basa, dan Garam | 2

Asam Kuat dan Asam Lemah Berdasarkan banyaknya ion H+ yang dilepaskan, asam dapat dikelompokan menjasi asam lemah dan asam kuat a. Asam Kuat Apabila suatu asam dilarutkan dalam air dan hampir seluruh ion H+ dilepaskan, maka asam tersebut digolongkan menjadi asam kuat. Contohcontoh senyawa yang termasuk asam kuat ditunjukan dalam tabel berikut. Tabel Senyawa Asam Kuat No 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama Senyawa Asam klorida Asam bromida Asam iodida Asam nitrat Asam sulfat Asam klorat Asam perklorat Asam periodat Rumus Kimia HCl HBr HI HNO3 H2SO4 HClO3 HClO4 HIO4

b. Asam Lemah Apabila suatu asam dilarutkan dalam air hanya sebagian ion H+ yang dilepaskan, maka asam tersebut digolongkan sebagai sebagai asam lemah. Contoh-contoh senyawa yang termasuk asam lemah ditunjukan pada tabel berikut. Tabel Senyawa Asam Lemah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama Senyawa Asam karbonat Asam sianida Asam asetat Asam sulfida Asam fosfat Asam florida Asam nitrit Asam hipoklorit Asam klorit Asam oksalat Rumus Kimia H2CO3 HCN HC2H3O2/CH3COOH H2S H3PO4 HF HNO2 HOCl HClO2 H2C2O4 Larutan Asam, Basa, dan Garam | 3

Hujan Asam Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh oksida-oksida yang bersifat asam. Oksida-oksida tersebut antara lain adalah sebagai berikut. a. Oksida belerang (SO2 dan SO3) Oksida belerang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, khususnya batu bara dan gas alam. b. Oksida nitrogen (NO2) Oksida ini berasal dari asap pembakaran kendaraan bermotor dan asam industri. Oksida belerang dan oksida nitrogen bereaksi dengan air dan zat-zat kimia yang ada di udara membentuk asam sulfat, asam nitrat, dan polutan lain bahkan logam berat. Air hujan yang mempunyai pH kurang dari 5,6 dapat dikatagorikan sebagai hujan asam. Akibat-akibat yang dapat ditimbulkan oleh adanya hujan asam antara lain sebagai berikut. a. Melarutkan dan menghanyutkan unsur hara yang ada di tanah sehingga kesuburan tanah berkurang. b. Menyebabkan timbulnya bercak coklat pada daun sehingga proses fotosintesis terganggu c. Mengganggu kehidupan ekosistem perairan, sehingga beberapa makhluk hidup yang ada di perairan sukar berkembang biak, bahkan bisa punah. d. Merusak bangunan, karena sifat asam yang ditimbulkan oleh hujan asam dapat mengoksidasi logam dan atu pualam yang digunakan untuk membuat bangunan. 2. Larutan Basa Basa adalah zat-zat yang larutannya dalam air dapat mengubah warna lakmus merah menjadi biru, rasanya pahit seperti sabun dan bersifat kaustik. Konsep basa menurut Arrhenius adalah zat-zat yang dapat mempersembahkan konsentrasi ion OH- dalam air. Ion OH- adalah ciri khas adanya basa. Larutan Asam, Basa, dan Garam | 4

Sifat larutan basa yang lain diantaranya sebagai berikut. a. Dapat menghantarkan arus listrik b. Bersifat korosif c. Dapat menetralkan asam d. Bereaksi dengan lemak Tatanama Basa Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation dan anion OH-. Larutan basa bersifat kaustik jika terkena kulit terasa licin seperti sabun. Nama basa sama dengan nama kationnya yang diikuti nama hidroksida. Contoh : NaOH : Natrium hidroksida

Ca(OH)2 : Kalium hidroksida (kapursirih) Al(OH)3 : Alumunium hidroksida (dalam obat maag) Oleh karena itu larutan basa bersifat elektrolit ada dua katagori basa yaitu basa kuat dan basa lemah. a. Basa kuat yaitu larutan basa yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan seluruh ion OH-. Contohnya : NaOH dan KOH b. Basa lemah yaitu larutan basa yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan sebagian ion OH-. Contohnya : Al(OH)2 dan NH4OH

S Larutan Asam, Basa, dan Garam | 5

sedangkan beberapa basa yang ada dan digunakan dalam kehudupan sehari-hari adalah amonia (NH3) untuk pembersih kaca dan natrium hidroksida (NaOH) untuk pembersih oven. Senyawa Amfortir Logan yang dapat bereaksi dengan asam maupun basa disebut bersifat amfotir, sehingga logam jenis ini dapat berfungsi sebagai asam dan sebagai basa, tergantung pada lingkungannya. Logam dapat bersifat basam jika dalam lingkungan basa, dan logam dapat bersifat basa jika dalam lingkungan asam. Contoh logam yang bersifat amfotir antara lain sebagai berikut. a. Seng (Zn), sebagai asam H2ZnO2, sebagai basa Zn(OH)2. b. Krom (Cr), sebagai asam HCrO2 dan H2CrO3, sebagai basa Cr(OH)2 dan Cr(OH)3. c. Alumunium (Al), sebagai asam HAlO2, sebagai basa Al(OH)3. d. Timah putih (Sn) sebagai asam H2SnO2 dan H2SnO3, sebagai basa Sn(OH)2 dan Sn(OH)4. Netralisasi asam dan basa Asam dengan basa dapat membentuk larutan yang bersifat netral. Contoh reaksi netralisasi yang terjadi disekitar kita antara lain sebagai berikut. a. Asam lambung yang terlalu asam dapat dinetralkan dengan magnesium hidroksida yang tidak larut dalam milk of mafnesia. b. Tingkat keasaman tanah gambut yang berlebih dapat dinetralkan dengan kalsium hidroksida atau kalsium karbonat. c. Karat besi pada permukaan baja dapat di hilangkan dengan penambahan asam. d. Sengatan tawon yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan baking soda, sedangkan sengatan yang bersifat basa dapat dinetralkan dengan asam cuka.

Larutan Asam, Basa, dan Garam | 6

3. Larutan Garam Asam dan basa yang saling menetralkan akan membentuk garam. Contoh : a. Reaksi antara larutan asam klorida dengan larutan natirum hidroksida HCl + NaOH NaCl + H2O Larutan garam juga terkenal dengan istilah reaksi penggaraman atau reaksi penetralan yaitu reaksi dimana sifat asam (H+) ditiadakan oleh sifat basa (OH-) atau kebalikannya. Untuk lengkapnya reaksi penetralan dapat ditulis sebagai berikut. Asam + Basa Garam + Air b. Beberapa contoh larutan garam antara lain sebgai berikut. 1. Garam NaCl 2. Garam BaCl2 3. Garam BaSO4 4. Na2SO4 dan lain-lain c. Sifat-sifat larutan garam antara lain sebagai berikut. 1. Tidak dapat mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru. 2. Apabila dilarutkan dalam air akan melepaskan ion logam dan ion sisa asam. 3. Mampu menghantarkan listrik. 4. Garam yang masih mengandung ion H+ disebut garam asam sedangkan garam yang masih mengandung ion OH- disebut garam basa. Larutan Asam, Basa, dan Garam | 7

Garam dapat digolongkan dalam garam normal, garam asam dam garam basa. 1. Garam normal yaitu garam yang terdiri logam dan ion sisa asam. Contoh: NaCl Fe2(SO4)3 2. Garam asam adalah garam yang masih mengandung ion H+, sedangkan penetralan garam ini adalah basa Contoh: Ca(HCO3)2 KHSO4 NaHSO4 NaH2PO4 3. Garam basa yaitu garam yang masih mengandung ion OH-, sedang penetralannya dengan asam Contoh: CuOHCl FeOHSO4 d. Jenis dan manfaat garam berbeda-beda di antaranya sebagai berikut. 1. NaCl (Natrium Klorida) sebagai garam dapur. 2. CaCO3 (Kalsium Karbonat) untuk mengurangi tingkat keasaman tanah, dan banyak terdapat dalam batu kapur, pualam/marmer. 3. Al(SO4) untuk mengolah air bersih. 4. MgSO4 (Magnesium Sulfat) sebagai obat pencahar. Senyawa ini disebut juga garam inggis. 5. NaC17H35COO (Natrium Stearat) sebagai bahan utama pembuatan sabun. B. Penentuan Senyawa Asam dan Basa Cara penetralan senyawa asam dan basa dapat dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus larutan indikator. 1. Kertas Lakmus Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukan perubahan warna setelah dimasukkan dalam larutan asam atau larutan basa. Ada dua macam kertas lakmus antara lain sebagai berikut. Larutan Asam, Basa, dan Garam | 8

a. Lakmus merah yang biasa digunakan untuk mengetes larutan basa. b. Lakmus biru yang biasa digunakan untuk mengetes larutan asam. c. Coba perhatikan perubahan warna lakmus dalam larutan berikut. Larutan Air murni Larutan HCl 0,1 Larutan NaOH Lakmus Merah Tetap merah Tetap merah Menjadi biru Lakmus Biru Tetap biru Menjadi merah Tetap biru

Dari data perubahan kertas lakmus, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Air murni bersifat netral, karena tidak mengubah warna lakmus. b. Larutan HCl bersifat asam, karena dapat mengubah lakmus biru menjadi merah. c. Larutan NaOH bersifat basa, karena dapat mengubah lakmus merah menjadi biru.

Catatan kesimpulan: Asam Basa : dapat mengubah/memerahkan kertas lakmus biru. : dapat membirukan kertas lakmus merah.

2. Larutan Indikator Selain kertas lakmus, pengujian suatu senyawa atau larutan bersifat asam atau basa dapat pula digunakan larutan indikator. Larutan indikator adalah suatu larutan yang jika ditambahkan kedalam larutan asam atau larutan basa akan berubah warna. Larutan indikator yang umum dikenal antara lain sebagai berikut. a. Fenolftalein : dalam larutan asam, tidak berwarna (larutan tetap

bening) dan dalam larutan basa berwarna merah. b. Methyl red : dalam larutan asam berwarna merah dan dalam

larutan basa berwarna kuning. c. Bromthimol blue : dalam larutan asam berwarna merah dan dalam

larutan basa berwarna biru. d. Methyl jingga : dalam larutan asam berwarna merah/jingga dalam

larutan basa berwarna kuning.

Larutan Asam, Basa, dan Garam | 9

Sebagai contoh sekaran perhatikan warna larutan berikut setelah ditambahkan larutan indikator sebagai berikut. Larutan (0,1 M) HCl NaOH NH4OH CH3COOH Larutan indikator Methyl Merah Kuning Kuning Merah Fenolftalein Tetap bening Merah Merah Tetap bening Bromthimol blue Kuning Biru Biru Kuning

Dari hasi perubahan warna dari data tersebut maka dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Larutan HCl dan CH3COOH bersifat asam b. Larutan NaOH dan NH4OH bersifat basa 3. Indikator Alami Selain indikator kimiawi juga ada indikator yang berasal dari bahan-bahan alami yang digunakan untuk pengujian senyawa bersifat asam atau basa. Bahanbahan alami tersebut diantaranya bahan yang berwarna, seperti kunyit, bunga kembang sepatu merah, kulit manggis, daun suji dan lain-lain. Cara mendapatkan ekstrak larutan dari bahan-bahan alami yaitu misalkan kulit manggis. Kikis kulit manggis, kemudian haluskan dan tambahkan sedikit air, sehingga diperoleh ekstrak larutan berwarna ungu (dalam keadaan netral) Tingkat keasaman asam-basa dapat ditentukan dengan pH meter dan harga pH suatu zat, untuk sifat netral = asam < 7, dan basa > 7.

Tabel berikut menunjukan hubungan antara warna, harga pH dan sifat asam-basa. Warna Merah Orange Kuning Hijau Biru Ungu Violet Nilai pH 1-3 4-5 6 7 8 9-10 11-14 Sifat Asam-Basa Asam kuat Asam lemah Asam sangat lemah Netral Basa sangat lemah Basa lemah Basa kuat

Larutan Asam, Basa, dan Garam | 10

pH METER

Berikut ini diberikan tabel tingkat keasaman dari berbagai bahan yang ada disekitar kita. Tabel Tingkat Keasaman Berbagai Jenis Bahan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Nama Bahan Asam klorida Cairan lambung Jus lemon Asam cuka Anggur Jus tomat Kopi (hitam) Hujan Asam Urin Air hujan Susu Air suling pH 0,0 1,0 2,3 2,9 3,5 4,1 5,0 5,6 6,0 6,5 6,6 7,0 Sifat Asam

Netral

Larutan Asam, Basa, dan Garam | 11

13 14 15 16 17 18 19 20

Darah Larutan soda kue Larutan boraks Pasta gigi Bubur magnesia Air soda Larutan amonia Natrium hidroksida

7,4 8,4 9,2 9,9 10,5 11,0 11,9 14,0

Basa

Tugas Kompetensi
Lakukan percobaan berikut, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawahnya dengan benar ! Kegiatan 1.1 :

Tes Asam-Basa dengan Lakmus Tujuan :

Mengetahui perubahan warna dari kertas lakmus yang dilakukan kedalam larutan. Menentukan sifat asam-basa dari larutan yang diuji dengan melihat perubahan warna kertas lakmus. Alat dan Bahan: 1. Kertas lakmus merah 2. Kertas lakmus biru 3. Plat tetes 4. Pipet tetes 5. Cuka dapur 6. Air accu 7. Air gula 8. Air jeruk 9. Air kapur 10. Air garam 11. Minuman berkarbonasi (coca-cola) 12. Aquades 13. Air sabun 14. Air hujan

Larutan Asam, Basa, dan Garam | 12

Cara kerja : 1. Siapkan plat tetes, kemudian bersihkan dan keringkan 2. Ambil larutan yang disediakan dengan menggunakan pipet tetes, taruh larutan ke dalam plat pada dua lekukan plat tiap larutannya. 3. Lakukan hal yang sama terhadap larutan yang lain hingga semua larutan selesai. 4. Masukan kertas lakmus merah ke dalam satu plat larutan dan kertas lakmus biru ke dalam satu plat larutan yang sama. 5. Amati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus 6. Tuliskan hasil pengamatanmu ke dalam tabel data berikut.

Tabel Data Hasil Pengamatan Perubahan Warna No. Bahan yang diuji Lakmus Merah Lakmus Biru 1. Cuka Dapur 2 Air Accu 3 Air Gula 4 Air Sabun 5 Air Jeruk 6 Air Kapur 7 Air Garam 8 Air minuman berkarbonasi 9 Air Aquades 10 Air Hujan Pertanyaan 1. Bagaimana perubahan warna pada kertas lakmus merah setelah ditambahkan larutan yang diuji? Jawab : ___________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ 2. Bagaimana pula dengan kertas lakmus warna birunya? Jawab : ___________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________

Larutan Asam, Basa, dan Garam | 13

3. Bahan apa saja yang termausuk asam? Jawab : ___________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ 4. Bahan apa saja yang termasuk bersifat basa? Jawab : ___________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ 5. Adakah bahan yang bersifat netral (tidak asam dan tidak basa), sebutkan jika ada! Jawab : ___________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ 6. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil pengamatanmu tersebut! Jawab : ___________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________

Kegiatan 1.2

Tes asam-basa dengan indikator Laboratorium dan indikator alami. Tujuan :

Mengetahui sifat larutan asam-basa dengan indikator laboratorium. Mengetahui sifat larutan asam-basa dengan indikator alami. Menentukan sifat bahan yang digunakan untuk indikator alami. Alat dan Bahan: Alat 1. Plat tetes 2. Pipet tetes 3. Mortir (penumbuk) dan alunya : 4. Gelas beker 5. Saringan teh

Larutan Asam, Basa, dan Garam | 14

Bahan 1. Air 2. Fenolftalein

: 6. Kunyit 7. Daun pepaya 8. Larutan NaOH 9. Larutan CH3COOH 10. Larutan NaCl

3. Methyl merah 4. Bromthymol blue 5. Mahkota bunga sepatu merah Cara kerja :

1. Bersihkan alat-alat yang sudah disediakan 2. Tumbuklah bahan-bahan alami seperti mahkota bunga sepatu, secukupnya. Tambahkan sedikit air agar encer 3. Saring hasil tumbukan tersebut dengan saringan teh, tempatkan pada tempat yang bersih (erlenmeyer). Perhatikan warna ekstrak mahkota bunga sepatu tersebut. 4. Lakukan langkah tersebut yang sama terhadap kunyit dan daun pepaya. 5. Ambil plat tetes, teteskan larutan asam cuka, laruta NaOH dan larutan NaCl (garam) pada plat tersebut ( 3-5 tetes)

6. Teteskan larutan indikator fenoftalein ke dalam masing-masing larutan. Amati perubahan apa yang terjadi. 7. Lakukan hal yang sama denga menggunakan Methyl merah, Bromthymol blue, ekstrak mahkota bunga sepatu, ekstrak kunyit dan ekstrak dau pepaya. 8. Catatlah hasil pengamatan kamu ke dalam tabel berikut.

Warna No. Indikator indikator /ekstrak 1 2 3 4 5 6 Fenoftalein Methyl merah Bromthymol blue Mahkota bunga sepatu Kunyit Daun pepaya

Warna larutan campuran Dalam cuka Dalam NaOH Dalam NaCl

Larutan Asam, Basa, dan Garam | 15

Pertanyaan 1. Apa warna ekstrak mahkota bunga sepatu? Jawab : ________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 2. Apa warna larutan cuka, larutan NaOH dan larutan NaCl mula-mula? Jawab : ________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 3. Setelah ditambahkan indikator fenolftalein bagaimana warna ketiga larutan yang diuji? Jawab : ________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 4. Berikan kesimpulan warna dari semua indikator! Jawab : ________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 5. Dengan melihat perubahan warna pada larutan sifat apakah yang tampak? (asam, basa atau garamkah) Jawab : ________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________

Larutan Asam, Basa, dan Garam | 16

You might also like