You are on page 1of 42

MENGENAL PROBLEM BASED LEARNING TUTORIAL

dr. JB. Soebroto, Sp.PA (K) MEU FK UKDW Selasa, 14 Agustus 2012

I. Memahami filosofi inovasi pendidikan SPICES menjadi pendekatan berbasis PBL KBK/SKDI
The Strategy of teaching learning (Harden, 1984)

Conventional SMA Teacher centered Information gathering Discipline based

As a continuum strategy between conventional (Past) and innovative (Present).


Innovative

S tudent - centered
P roblem based learning I ntegrated teaching

Hospital based
Standard courses Apprenticeship
NB : SPICES S: Self Directing Learning (S), (versi lain) E: Early Clinical Exposure Integrated

C ommunity based
E lective courses S ystematic (organisasi, TOT)
Tidak ada masalah karena unsur-unsur SPICES saling over lapping PBL dalam paket SPICES

II. OPERASIONAL DARI PENDEKATAN INFORMASI PROBLEM

INFORMATIVE BL Conventional

Department Based Teacher Centered (How to Teach) How to Give Fish (sudah dimasak tinggal makan) Classical Textbook (Informative) Monolog

PROBLEM BL Innovative
Integrated Based Student Centered

(How to Learn) How to Search, Interact, Discuss : Hook (mencari, menangkap, memasak) Group bersama Module (Problem Scenario, EBL) Dialog

Mahasiswa = Subjek Aktif Dosen = Fasilitator Bukan Sumber Belajar Tunggal Departemen (bagian kerajaan kelompok ilmu)

III. Menurut Haarden Ada 11 Tahap Pendekatan Informasi Menuju PBL :


1. 2. 3. 4. 5. 6.

7.
8. 9. 10. 11.

Theoritical Learning Problem Oriented Learning Problem Assisted Learning Problem Solving Learning Problem Focused Learning Problem - Based Mixed Learning Problem Initiated Learning Problem Centered Learning Problem Centered Discovery Learning Problem Based Learning bukan barang asing Task Based Learning

Sejak SMA Tahap-tahap diatas sudah dialami ?! Arah PBL bukan barang asing / baru . Ki Hajar Dewantara Dulu: dosen kuliah dengan kasus, bawa foto, case conference

IV. PBL

IV.1. WHAT IS PBL? (1)


PBL is

a learning method on principle of using problems as a starting point (prior knowledge) to search the acquisition and integration of new knowledge (Barrows,1982)

Prior knowledge >< new knowledge Mahasiswa membentuk diri Prior knowledge (otak mahasiswa) learning resources utama Working resources docter (berfikir dan bertindak cepat Telmi) Perhatikan saat-saat meningkatkan prior knowledge To search seven jump

IV.2. WHAT IS PBL? (2)

Problem-based learning (PBL) is a method of learning in which students first encounter a problem, followed by a student-centered inquiry process (Neufeld & Barrows, 1974; Schmidt, 1993; Boud & Feletti, 1997; Barrows, 2000). Both content and the process of learning are emphasized in PBL
Process seven jump Dalam proses pembentukan diri Sekaligus mendapat content, meningkatkan prior knowledge

IV.3. WHAT IS PBL? (3)

PBL is an education format that is centered around the discussion and learning that emanates from a clinically-based problem; diskusi terformat, bukan diskusi sembarangan. Perhatikan saat-saat diskusi terformat, larangan diskusi sembarangan, kuliah mini It is a method that encourages independent learning and gives students practice in tackling puzzling situations and defining their own gaps in understanding in the context of relevant clinical problems, hopefully making it more likely that they will be able to recall the material later in the clinical setting (Pross, 2000). proses + content tema, sub tema blok

IV.4. WHAT IS PBL?(4)

PBL is a pedagogical/andragogical strategy for posing significant, contextualized, real world situations, and providing resources, guidance, and instruction to learners as they develop content knowledge and

problem-solving skills & problem based solving .


(Mayo & Schwartz,1993) Real setting (learning objectives) explanation scenario case scenario Skenario dari bawah MEU melengkapi

V. (P)BL Problem?
V.1. WHAT ABOUT THE PROBLEMS?

Problems are created/selected by the faculty (of medicine UKDW) to represent important priority health problems of the region as well as prototypical situations and knowledge domains (Neufeld et al.,1997) The format of the problem simulates professional practice or a real life situation and can involve a real or standardize patient or a paper case Problems cannot be solved easily at first glance or with only the initial information presented baca Peta Blok FK UKDW

V.2. PROBLEM REALISTIS


TUJUAN PENDIDIKAN PROBLEM - INTEGRATIVE - COMPREHENSIVE - EVIDENCE BASED PROFESI DOKTER COMPETENCY: - KOGNITIF 1- 6 - AFFECTIVE - PSYCHOMOTOR

PENDIDIKAN DOKTER PBL : LEBIH KONTEKSTUAL DAN REALISTIK PBL PROBLEM BASED SOLVING / COMPETENCY

KOGNITIF : MENGETAHUI-MENGERTI MEMAHAMI MEMBANDINGKAN MENGAPLIKASI MENGEVALUASI MENGKRITISI MENGKREASI

VI. P(B)L BASED ?


BASED / DASAR TIDAK SEMBARANG DASAR

BASED DASAR ( PASIF ) TRIGGER


Proses + content Meluas - mendalam

PERANGSANG PEMICU PENGGERAK PELEDAK PEMBAKAR PROVOKATOR

PROACTIVE
Kognitif 1 6 praktikum, skill Basic para klinik klinik SKDI

Basic simptomp sign lab RO DD DX R Rehabilitatif preventif Tidak mungkin kekurangan bahan atau membosankan

VII. PB(L) Learning?


LEARNING MEMBACA ? ANALYSING DISCUSSING COMMUNICATION ADULT LEARNING SEARCHING SELF DIRECTED LEARNING ACTIVE LEARNING
DIPERLUKAN : COMPREHENSIVE + TUTORIAL + LEARNING ACTIVITIES + LEARNING RESOURCES Learning Skill
MENCARI BERBURU DI KEBUN BINATANG

PRIOR KNOWLEDGE

prasmanan sersan

VIII. PELAKSANAN PBL


I. PBL

II. PBL
TOPIC BASED LEARNING DISEASE BASED LEARNING INTEGRATED BASED LEARNING COMPREHENSIVE BASED LEARNING PROBLEM DISCUSSION

IX. TUTORIAL: pelaksanaan SPICES PBL


(otomatis semua kegiatan terintegrasi tutorial)
- TUTORIAL = UJUNG TOMBAK/MOTOR PBL - SCENARIO : TRIGER UJUNG TOMBAK TUTORIAL

- PBL MEMBUTUHKAN BERBAGAI LEARNING ACTIVITIES


MEMBENTUK COMPETENCY (kognitif, skill, afektif + )

KULIAH

KONSULTASI

MANDIRI

TUTORIAL

PRAKTIKUM
SKILL MANDIRI OUT CAMPUSS

X. PBL >< TUTORIAL SKENARIO


TUTORIAL

P Mencari
SKENARIO MERUMUSKAN - TOPIK MASALAH - PROBLEM - LEARNING OBJECTIVE

L MELAKSANAKAN
SEVEN JUMPS LEARNING

BETUL-BETUL TERLAKSANA
MENJAMIN PBL Skenario: kolam ikan Mahasiswa: membutuhkan Mencari, memproses/memasak - memakan

TERLAKSANA DENGAN BETUL TERLAKSANA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH

XI. SCENARIO >< SEVEN STEPS/JUMPS (sesuai konsep PBL, clinical pathway, rasional, logic)
1. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS 2. DEFINE THE PROBLEMS questions 3. BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTHESES OR EXPLANATION 4. ARRANGE EXPLANATIONS INTO A TENTATIVE SOLUTION 5. DEFINE LEARNING OBJECTIVES

6. GATHER INFORMATION AND PRIVATE STUDY


7. SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING AND PRIVATE STUDY

1 s/d 5 = 2 JAM (TUTORIAL 1)

6 = 2 - 3 HARI (BERBURU)

7 = 2 JAM (TUTORIAL 2)

Seven steps
1. 2. 3. 4.

Explain any unclear terminology and concepts Identify the problem or problems Hypothesis the problem, brainstorm Analysis problem and Generate a systematic list of the different explanations generated in step 3. Formulate learning issues

5. 6. 7.

Seek additional information outside the group


Synthesize and test the new information

Kesamaan antara seven steps dengan 3 tahap ritmis belajar pengetahuan (Whitehead)
1.
2. 3.

Tahap 1-5 = romance menarik merumuskan kebutuhan belajar Tahap 6 = precision ketepatan, memerlukan ketelitian / belajar aktif Tahap 7 = kolaborasi generalisation membutuhkan share informasi dan debat

Step 1 : Explain Any Unclear Terminology & Concepts

Anggota mengidentifikasi arti kata-kata yang tidak jelas atau tidak familier atau maksud kalimat Anggota mejelaskan arti kata-kata tersebut berdasar pengetahuan dasar mereka Jika belum jelas/tidak puas atau tidak setuju dapat dijadikan learning objektif

Kamus dapat dipakai namun dianjurkan agar mahasiswa mencoba mengungkapkan apa yang mereka pahami tentang istilah tersebut. Tahap ini sebenarnya untuk memahami isi yang terdapat pada skenario tersebut.

Step 2: Identify The Problem or Problems


Setelah memahami skenario secara keseluruhan lalu merumuskan masalah pada skenario. Jika mengalami kesukaran dalam merumuskan masalah dapat mulai dengan mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang timbul berdasar skenario. Mengelompokan pertanyaan kemudian baru merumuskan problem (3-6 problem pokok sudah cukup)

Untuk merumuskan masalah kadangkala mahasiswa mengalami kesulitan oleh karena itu dapat melalui koleksi pertanyaan berdasar skenario tersebut. Berdasar pertanyaan itu kemudian dirumuskan masalah yang lebih general.

Step 3 : Hypothesis The Problem, Brainstorm

Berdasar problem atau pertanyaan anggota kelompok menjawab/memberikan solusi atas dasar pengetahuan yang sudah dimiliki secara singkat oleh masing-masing peserta. Pernyataan peserta tersebut belum perlu dibantah atau dikritisi Pada tahap 3 ini hanya mengumpulkan pendapat (hipotesis) tentang permasalahan pada tahap 2 sebelumnya Berdasar hipotesis2 yang mhsw ajukan tutor / mahasiswa dapat mengidentifikasi konsep atau pengetahuan apa saja yang belum dipahami dengan benar yang nanti diarahkan untuk dipelajari atau menjadi LO

Step 4 : Analysis Problem


Analysis berbagai pendapat Setiap pendapat diminta untuk menguraikan atau menjelaskan. Penjelasan kemudian didiskusikan, jawaban atau solusi bersifat hipotetik dan perlu dikritisi lebih dalam dari berbagai sisi. Pada tahap ini diharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuannya dari peer serta sudah mulai menyadari pengetahuan yang sudah diketahui dan yang belum diketahui.

Membuat konsep map tentang pengetahuan yang sudah dibahas atau yang seharusnya dimiliki. Dengan cara membuat daftar list topik pengetahuan yang sudah dibahas dan berkaitan dengan masalah. Melakukan penyusunan topik tersebut secara sistematik dalam suatu peta, sehingga menjadi jelas relasi topik satu dengan lainnya dan mudah dipahami dan diingat.

Berdasar seluruh jalannya diskusi mencoba merumuskan secara menyeluruh dan detail issues apa yag masih perlu dipelajari, dipahami, dilatihkan atau dikembangkan. Makin detail akan makin terarah, dan akan makin membantu dalam mefokuskan belajar. Learning issue harus kira2 cukup adequat untuk belajar selama3-4 hari

Step 5 : Formulate Learning Issues

Perumusan learning issues setelah mahasiswa menyadari pengetahuan apa saja yang harus dikuasai, pengetahuan apa yang sudah dikuasai sampai saat ini, dan sekaligus pengetahuan apa saja yang belum dikuasai, ada yang belum jelas Membuat daftar list kebutuhan pengetahuan yang perlu dipelajari, dilatihkan dan dikembangkan. Lebih detail daftar list akan lebih focus dalam mengarahkan belajar walaupun akan lebih sempit ruang lingkupnya. Setiap anggota hendaknya mempunyai catatan tentang learning issue yang akan dipelajari.

Step 6: Seek Additional Information Outside The Group


Semua anggota kelompok berkewajiban belajar semua learning issues yang ada pada langkah 5 Memanfaatkan semua sumber belajar yang tersedia dan memilih sumber belajar yang efisien yang dapat mendukung pencapaian tujuan belajar. Membuat ringkasan setiap topik yang dipelajari untuk bahan sharing dan diskusi pada tutorial ke-2 Tahap ini adalah perlu ketekunan, ketelitian mahasiwa untuk belajar, tutor dapat memberikan saran dalam pencarian sumber dan metode belajar, disini peran ahli sangat penting.

Step 7 : Synthesize and Test The New Information

Mulai dengan mengemukakan sumber belajar Diskusi dan sharing dilakukan dari satu topik ke topik lain secara berurutan dan sistematik Setiap anggota harus memberikan kontribusinya terhadap setiap topik Pada tahap ini tidak boleh membaca teks baik dari buku atau lewat computer Pada akhir diskusi juga membuat konsep map lagi atau merevisi atau memperdalam- memperluas konsep map sebelumnya dan membuat ringkasan. Jika masih ada objek yang tidak jelas/ dipahami tolong ditindak lanjuti untuk dipelajari secara individual.

Persiapan dan Tugas Mahasiswa Dalam Berburu Ilmu


(Oleh : dr. JB. Soebroto)

1.Tutorial
Sebelum Tutorial - Bacalah skenario, topik kuliah, praktikum, skills lab., referensi yang mendukung sehingga anda memiliki gambaran modul secara utuh bahkan arah tujuan / learning objectivenya Selama Tutorial - Datanglah tepat waktu - Berlatihlah berorganisasi secara bergiliran menjadi Ketua, Sekretaris Papan Tulis, Notulis (Note Taking), Anggota - Ikutilah proses tutorial seven jumps dengan proaktif, enjoi, gembira, serius santai (sersan), gunakan otak kiri dan otak kanan sekaligus (learning style, critical thinking, constructive feed back, effective presentation, solidaritas kebersamaan, kolegalitas saudara kandung) - Berburulah ilmu (minimal learning objective), dirangkum, diretensi dalam memory, Note Taking
30

2. Constructive Feed Back/analytic question


Giving Constructive Feed Back / question (masukan/Kritik membangun) menjatuhkan mencela Content bermutu, relevan, sesuai permasalahan Cara: - Sistematik, Komperehensif (Latar belakang --- inti feed back) - Gaya tubuh, bahasa yang elegan sopan, bersahaja - Sejuk berkharisma (mulai dari hal yang positif, spesifik, masukan-masukan alternatif, deskriptif, tidak menghakimi/memaksakan) - Pertanyaan/masukan bermutu tidak hanya recall tetapi kognitif CI - V Accepting Constructive feed back - Idem diatas (Giving Constructive Feed Back) - Berfikir positif - Tidak defensif - Tidak Konfrontatif - Analitik - Terima kasih

31

3.

Effective presentation

Keterampilan mempresentasikan informasi masukan yang membangun sangat penting/dibutuhkan di setiap learning activity; nantinya dalam tugas dokter berkomunikasi dengan pasien, keluarga, teman sejawat dan dalam seminar, lokakarya, bahkan dalam tulisan ilmiah dan populer Menjadi modal sukses Menjadi ekspresi bentuk kepribadian, kemampuan profesi dokter Salah satu kriteria orang (dokter) sukses ditunjukkan dengan kepiawaiannya dalam berbicara, kritik membangun, dan penyampaiannya Effective presentation dilatih dalam: Tutorial Kuliah Diskusi panel / seminar Menulis artikel populer

32

4. Critical Thinking
Berfikir kritis berarti setiap mata/telinga menerima informasi apapun, otak langsung bekerja menganalisis. Kalau ada informasi yang menantang, di rasa/di fikir aneh/asing, di pakai sebagai triger/penasaran/pemicu semangat untuk berburu ilmu lebih jauh dan dalam atau

berkesinambungan.
Jangan malah malas/loyo. Hal ini akan sangat penting nantinya dalam tugas profesi dokter saat menerima keluhan/mengamati kondisi pasien

yang aneh harus tanggap responsif; demikian halnya dalam proses


Long Life Learner (CME)!!

33

5. Critical Reflection
Critical Refflection adalah refleksi, evaluasi diri secara mendalam (bersama Allah) apa yang telah dikerjakan meliputi proses, sikap, perilaku, Inspirasi motivasi, semangat dan hasil yang telah di capai merupakan experiences learning Pertanggungjawaban terhadap diri sendiri, orang tua, institusi dan Tuhan sebagai modalitas langkah kedepan yang lebih baik. Critical Refflection (disertai doa) dikerjakan setiap selesai kegiatan, setiap menjelang tidur, setiap selesai program besar Cara Critical Refflection: Deskripsikan pengalaman, proses dan fahami/rasakan ! Analisis apa yang positif dan apa yang negatif; renungkan mengapa begitu ! Refleksikan untuk kedepan Buatlah actual plan; bulatkan tekat dan berdoalah !

34

6. Kuliah
Sebelum kuliah: Merangkum pertanyaan dari Tutorial, referensi, praktikum, skills lab, dll Membaca Handout, referensi teori topik kuliah Mempersiapkan / mencari pertanyaan Saat kuliah: Datang tepat waktu Mengikuti kuliah dengan konsentrasi dan kritis Memahami konsep-konsep, jalan pikiran dosen, penekananpenekanan teori, arah soal ujian Bertanya Membuat catatan (Note Taking) 35

7. Praktikum
Sebelum praktikum :
-

Bacalah petunjuk praktikum, integrasikan dengan kognitif teori ilmu yang relevan sekaligus sebagai persiapan pre test

Selama praktikum :
-

Datanglah tepat waktu Ikutilah dan kerjakan pre test dengan konsentrasi penuh, critical thingking

Ikutilah penjelasan instruktur dengan proaktif, bertanyalah langsung


Bekerjalah sesuai petunjuk prosedur yang telah tersedia; tujuan praktikum adalah meningkatkan pemahaman kognitif (mengerti, memahami, membandingkan, mengaplikasi, mengevaluasi, mengkritisi, mengkreasi) meretensi.

Buatlah laporan praktikum.


36

8. Skill Lab idem diatas (Praktikum)


Tujuan skill lab adalah berlatih keterampilan klinis yang menjadi tugas
wewenang dokter, yang akan diaplikasikan saat Rotasi Klinik (Anamnese, Komunikasi, Physic Diagnostik, Laboratorium, Tindakan Medical Record).

Buatlah laporan Skill Lab.

37

9. Studi Kepustakaan & Studi Mandiri


-

Minimal berburulah di kepustakaan untuk sumber belajar yang diminta langsung Dosen, yang direferensikan di buku blok, yang dibutuhkan secara spontan, saat karya tulis ilmiah; agar tidak membuang waktu hubungi bukunya. petugas perpustakaan, tanyakan prosedur pencariaan

Integrasikan materi tutorial, kuliah, praktikum, skill lab dengan referensi. Di dalam belajar mandiri dan referensi, diperlukan strategi Speed Reading dengan Critical Thinking. Hal ini, mengingat sumber informasi yang dibutuhkan sangat banyak dan terus berkembang yang harus

difahami dan di retensi (tidak mungkin semua dihafal)


-

Rangkuman Note Taking dibuat disini !


38

10. Speed Reading


Membaca cepat, berarti membaca dengan otak, mata hanya sebagai jalur pengantar informasi. Gunakan langsung seluruh otak kanan- kiri secara komprehensif dan kritis. Semakin otak dilatih / dirangsang akan tumbuh dendrit-dendrit baru yang semakin produktif, retensi basic memory pun akan semakin berfungsi.Pakailah mata anda seperti kamera, dan otak akan mengolah makna setiap paragraf (bukan perkalimat atau perkata) Untuk itu janganlah membaca dengan bersuara, bibir bergerak, Kepala bergerak, telunjuk jari.

39

11. Konsultasi Pakar


Sampaikan hal-hal yang perlu penjelasan lebih rinci

dengan spesifik (yang belum terjawab dengan learning


activity standar). Konsultasikan ke tutor/dosen, Anda akan ditunjukkan, konsultan pakar yang sesuai/memiliki

pengetahuan dan penelitian-penelitian khusus (expert).

40

12. Learning Style

Setiap mahasiswa memiliki kebiasaan gaya belajar masing-masing saat sebelum menjadi mahasiswa Kedokteran. Demikian halnya karakter, learning stylenya: tipe aktivis (aktif proaktif, banyak bicara), reflektor (pasif, banyak mendengar), theorist (menyenangi ilmu), pragmatis (operasional praktis). Belajar dengan membentuk diri menjadi dokter disediakan berbagai cara, sarana, media pembelajaran dan pelatihan (Learning Activity Resources) yang mengakomodir setiap tipe karakter mahasiswa. Tidak ada standart Learning Style idealis bagi mahasiswa Kedokteran, dalam arti profesi dokter membutuhkan semua karakter tersebut. Setiap mahasiswa memiliki komposisi persentase tipe karakter yang berbeda-beda (dalam arti tidak ada yang memiliki tipe karakter style 100% mutlak); demikian halnya masing-masing learning activity memiliki tantangannya. Kembangkan setiap karakter yang dimiliki, dan sesuaikan dengan kebutuhan setiap learning activity.
41

13. Lain-lain Tetapi sangat penting

Bahasa Inggris Terminologi Kedokteran Teknologi Informasi Unit Kegiatan Mahasiswa - Ekstra Kurikuler: Hobi Tingkat Universitas - Dibentuk kegiatan khusus tingkat Prodi Kedokteran yang mendukung pembentukan - pengembangan Profesi Dokter

SELAMAT BELAJAR DAN SUKSES !!!

You might also like