You are on page 1of 17

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep
muka di

No. 271 K/PDT.SUS/2011

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

gu

Memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara:

ah

ng

MAHKAMAH AG UNG

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK, BOGASARI FLOUR MILL, DIVISI TERIGU, berkedudukan di Jalan Nilam Timur 16, Tanjung Perak - Surabaya, dalam hal ini diwakili oleh FRANSISCUS selaku

Direktur PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK,

BOGASARI FLOUR MILL, DIVISI TERIGU memberi kuasa kepada AGUS BUDI WASONO, CHEERY PRAMOEDITO SARWONO, BAMBANG DARUNDRIYO dan IWAN WAHYUDI, Para Direksi dan Manajer pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari, berkantor di Jalan Nilam Timur 16, Tanjung Perak - Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 15 November 2010; Pemohon Kasasi dahulu Tergugat; melawan:

ah k

am

ah

A gu ng

KURNIAWAN WINATA, bertempat tinggal di Jalan Gayungsari VI/9

- Surabaya, dalam hal ini memberi kuasa kepada SUHARIWANTO, Konsultan Hukum pada Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Suhariwanto, SH., M.Hum., dan Rekan, berkantor di Jalan Prum Griya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 12 Oktober 2010;

SH., M.Hum., dan WIDIAN NUGRAHADI, SH., Para Advokat dan

Mapan Sentosa Utara I Blok AB-44, Tropodo, Waru - Sidoarjo, Termohon Kasasi dahulu Penggugat;

Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat persidangan Pengadilan

ka

ah

Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya pada pokoknya atas dalil-dalil: Bahwa sejak tanggal 1 September 2004, Penggugat telah diterima bekerja di perusahaan Tergugat berdasarkan Surat Penerimaan Karyawan No. 208/POD/BD/

ep

ub

lik
Hal 1 dari 17 hal. Put. No. 271 K/Pdt.Sus/2011

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 1

es

In do ne si

ub lik

WELIRANG, TJHIE THE FIE, DAN TAUFIK WIRAATMADJA

In do ne si a

P U T U S A N

hk am

2 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

2004 sampai dengan 30 November 2004 dengan jabatan sebagai Junior Programmer;

Bahwa setelah menjalani masa percobaan 3 (tiga) bulan sebagaimana tersebut di

Pengangkatan Karyawan No. 223/HR-SF/SPK/XI-2004 tertanggal 1 Desember 2004

ah

gu

akhirnya diangkat oleh Tergugat sejak tanggal 1 Desember 2004 sebagai karyawan tetap

dengan menerima gaji terakhir sebesar Rp. 2.255.700,- (dua juta dua ratus lima puluh Bahwa Penggugat selama bekerja di perusahaan Tergugat dari saat mulai

lima ribu tujuh ratus Rupiah) (Bukti P.2);

diterima bekerja dengan masa percobaan sampai diangkat menjadi karyawan tetap

sebagaimana diatur dalam Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) maupun Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; Bahwa pada tanggal 17 Februari 2010, Penggugat opname di RS Surabaya Internasional (HCOS) karena sakit paru-paru, yang ada hubungannya dengan hubungan DONNY IRAWAN, Sp.P., Penggugat dinyatakan memerlukan perawatan selama 6 (enam) bulan di bawah pengawasan dokter serta tidak diijinkan bekerja terlalu keras/ lelah (Bukti P.3); kerja. Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara seksama oleh Dokter

am

ah k

ep

Bahwa berdasarkan keterangan dokter tersebut, seharusnya Tergugat berempati

A gu ng

untuk mendukung proses perawatan dan penyembuhan Penggugat, bukan malah

sebaliknya, Tergugat melakukan mutasi Penggugat di wilayah Kabupaten/Kota Kediri

yang letaknya berjauhan dari Surabaya dengan posisi/jabatan/job title Sales Representative Staff, tertanggal 12 Maret 2010, dari jabatan sebelumnya sebagai

Planning and Control Staff, tertanggal 10 Maret 2010, dan pekerjaan sebagai sales masih dalam perawatan.

dipastikan dapat menguras tenaga yang luar biasa, sementara dokter menghendaki Apakah hal demikian ini bisa dibenarkan dari segi moral, hukum ketenagakerjaan atau norma kesehatan dan keselamatan kerja? (Bukti P.4a dan P.4b); Bahwa karena sakitnya tersebut, Penggugat akhirnya pada tanggal 19 Maret 2010 menjalani rawat inap kembali (opname) di RS Surabaya Internasional (HCOS) selama 4 (empat) hari sampai dengan tanggal 22 Maret 2010, namun Tergugat tetap mempertimbangkan efek psikologis dari Penggugat, karena masih memerlukan pengobatan minimal 6 (enam) bulan untuk melakukan monitoring fungsi liver melakukan mutasi Penggugat walaupun dokter perusahaan sudah menyarankan agar

Penggugat

ah

ka

ah

Penggugat (Bukti P.5);

ep

ub

lik

Bahwa di samping itu juga disertai permohonan tertulis dari PUK SP RTMM

ng

SPSI agar meninjau ulang mutasi yang dilakukan Tergugat pada tanggal 20 April 2010,
2

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 2

es

In do ne si

ub lik

hingga tanggal 16 Februari 2010 tidak pernah melanggar peraturan disiplin kerja

ng

atas, Penggugat berdasarkan hasil penilaian Tergugat yang tertuang dalam Surat

In do ne si a

VIII/2004 dengan masa percobaan 3 (tiga) bulan terhitung mulai tanggal 1 September

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

permohonan Penggugat dan permohonan dari PUK SP RTMM SPSI dan tetap melakukan mutasi (Bukti P.6);

pelanggaran disiplin kerja dan membantah perintah atasan, sehingga perlu dilakukan

gu

pembinaan. Apakah tindakan Tergugat tersebut bisa dibenarkan dari sisi hukum

ketenagakerjaan yang diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang tentang Keselamatan Kerja yang diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja? Penggugat berkeyakinan Pengadilan Hubungan Industrial akan melihat kondisi obyektif yang

ah

Bahwa klimaksnya, Tergugat akhirnya memberikan peringatan pada Penggugat, karena dianggap tidak mematuhi disiplin kerja untuk ditugaskan di Kediri (Bukti P.7); Bahwa peringatan tersebut dijadikan alasan Tergugat untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja Penggugat. Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja keputusan tersebut, angka 3 dinyatakan Penggugat akan mendapatkan haknya sesuai peraturan perundangan yang berlaku, tetapi hal tersebut tidak pernah diberikan oleh Tergugat sampai dengan sekarang (Bukti P.8); dituangkan dalam No. SKK.011-P/BGS/Sby/5/2010 tertanggal 10 Mei 2010. Dalam

am

ah k

ep

Bahwa oleh karena hak-hak Penggugat tidak pernah diberikan Tergugat, maka

ah

A gu ng

akhirnya Penggugat mengadukan perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja ini pada hukum Pemerintah Kota Surabaya Dinas Tenaga Kerja guna mendapat anjuran;

Dinas Tenaga Kerja untuk mendapat perantaraan dari mediator yang bertugas di wilayah

Bahwa atas dasar pengaduan Penggugat pada Tergugat, akhirnya mediator

memberikan pertimbangan hukum sebagaimana yang dituangkan dalam angka 6 sampai sebagai berikut: 1 2 3

dengan 8. Dan berdasarkan pertimbangan hukum tersebut, akhirnya memberikan anjuran Agar pengusaha dan pekerja sepakat melanjutkan hubungan kerja kembali; Agar pengusaha memanggil pekerja secara tertulis untuk bekerja kembali; Agar pengusaha membayar upah pekerja selama tidak dipekerjakan mulai Mei 2010 sampai dengan Juli 2010 sebesar 3 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 6.767.100,Bahwa atas dasar anjuran mediator tersebut, Tergugat menyatakan menerima anjuran mediator dan memanggil Penggugat untuk bekerja kembali. Namun anjuran angka 3 agar pengusaha membayar upah pekerja selama tidak bekerja karena di-PHK sepihak oleh Tergugat sebesar 3 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 6.767.100,- tidak dibayarkan (Bukti P.9);

ka

ah

ep

ub

lik

ng

Hal 3 dari 17 hal. Put. No. 271 K/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 3

es

In do ne si

ub lik

dialami Penggugat;

ng

Bahwa keberatan Penggugat untuk melaksanakan mutasi dari Tergugat dianggap

In do ne si a

namun Tergugat tidak pernah mempertimbangkan nasehat dokter yang merawat serta

ep u

hk am

4 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

menerima anjuran sepenuhnya terhadap anjuran mediator (Bukti P.10);

Bahwa oleh karena gaji Penggugat tidak dibayar oleh Tergugat pada saat untuk bekerja kembali dan melanjutkan perkara perselisihan Pemutusan Hubungan

ah

gu

Kerja ini pada Pengadilan Hubungan Industrial;

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 82 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004

tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) yang menyatakan

Gugatan oleh pekerja/buruh atas Pemutusan Hubungan Kerja sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 159 dan Pasal 171 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang diterimanya atau diberitahukannya keputusan dari pihak pengusaha. Sedangkan Tergugat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja pada Penggugat pada tanggal 10 Mei 2010, yang dituangkan dalam Surat Keputusan No. SKK.011-P/BGS/Sby/5/2010 tentang Purna Bakti Sdr/I KURNIAWAN WINATA karena Pemutusan Hubungan Kerja. Itu Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI); Bahwa Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan Tergugat terhadap Penggugat sebagaimana yang telah Penggugat sebutkan dalam gugatan di atas berarti gugatan ini masih dalam tenggang waktu sebagaimana ditentukan Pasal 82

am

ah k

ep

ah

A gu ng

tidak mencantumkan alasan adanya Pemutusan Hubungan Kerja sama sekali, sedangkan

kondisi riilnya adalah Penggugat sedang menjalani proses perawatan dan penyembuhan

dari sakitnya. Berdasarkan ketentuan Pasal 153 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 13

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan Pengusaha dilarang melakukan karena sakit menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 (dua belas)

Pemutusan Hubungan Kerja dengan alasan pekerja/buruh yang berhalangan masuk kerja

bulan secara terus-menerus. Atas dasar ketentuan Pasal 153 ayat (1) huruf a Undang-

Hubungan Kerja Penggugat tidak mempunyai alasan/dasar hukum yang dapat dibenarkan; Bahwa sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja sebagaimana telah disebutkan dalam gugatan di atas, Penggugat juga belum menerima perundangan. Sehubungan dengan hal tersebut, berdasarkan Surat Edaran No. SEM009/ Div/BGS/08/2010 tertanggal 24 Agustus 2010 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya bagi Pekerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Divisi Bogasari, dalam angka II Romawi butir 1 menyatakan Kepada pekerja yang sampai dengan tanggal jatuhnya uang Tunjangan Hari Raya Keagamaan sebagaimana yang diatur dalam peraturan

ka

ah

ep

ub

lik

Undang No. 13 Tahun 2003 tersebut berarti Tergugat yang telah melakukan Pemutusan

ng

Hari Raya Idul Fitri telah bekerja terus-menerus selama 24 (dua puluh empat) bulan atau
4

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 4

es

In do ne si

ub lik

Ketenagakerjaan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 1 (satu) tahun sejak

ng

Penggugat menghadap Tergugat sesuai anjuran mediator, maka Penggugat menolak

In do ne si a

oleh Tergugat pada Penggugat. Itu berarti Tergugat dapat dikualifikasikan tidak

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Penggugat belum mendapatkan pembayaran Tunjangan Hari Raya tersebut (Bukti P.11);

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 dan Pasal 27 tentang Cuti Tahunan dan Sukses Makmur, Tbk Divisi Bogasari dengan Serikat Pekerja Sektor RTPM SPSI Unit

ah

gu

Kerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Divisi Bogasari Jakarta Surabaya,

Penggugat berhak atas cuti tersebut karena belum diambil, yaitu cuti tahunan 12 (dua Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon dengan hormat

belas) hari dan cuti besar 30 (tiga puluh) hari;

agar Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya

berikut: Primer: 1 2 3

am

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; Pemutusan Hubungan Kerja;

Menyatakan hubungan kerja antara Tergugat dengan Penggugat berakhir karena Menghukum Tergugat membayar uang pesangon: 2 x 7 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 31.579.800,- (tiga puluh satu juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus Rupiah);

ah k

ep

Menghukum Tergugat membayar uang penghargaan masa kerja: 3 x Rp. seratus Rupiah);

ah

A gu ng

2.255.700,- = Rp. 6.767.100,- (enam juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu Menghukum Tergugat membayar uang pengganti hak: 15% x (Rp. 31.579.800,tiga puluh lima Rupiah); (empat juta lima ratus sebelas ribu empat ratus Rupiah);

+ Rp. 6.767.100,-) = Rp. 5.752.035,- (lima juta tujuh ratus lima puluh dua ribu Menghukum Tergugat membayar THR: 2 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 4.511.400,Menghukum Tergugat membayar gaji bulan Mei s/d Juli 2010: 3 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 6.767.100,- (enam juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu seratus Rupiah);

Menghukum Tergugat membayar uang cuti tahunan yang belum diambil: 12/25 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 1.082.736,- (satu juta delapan puluh dua ribu tujuh ratus tiga puluh enam Rupiah);

ka

Menghukum Tergugat membayar uang cuti besar yang belum diambil: 30/25 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 2.706.840,- (dua juta tujuh ratus enam ribu delapan ratus empat puluh Rupiah);

ah

ep

ub

lik

Jumlah secara keseluruhan: Rp. 59.167.011,- (lima puluh sembilan juta seratus enam

ng

puluh tujuh ribu sebelas Rupiah);


Hal 5 dari 17 hal. Put. No. 271 K/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 5

es

In do ne si

ub lik

berkenan memeriksa perkara ini, untuk kemudian berkenan pula memutuskan sebagai

ng

Cuti Besar Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode Tahun 2009-2011 PT. Indofood

In do ne si a

lebih diberikan Tunjangan Hari Raya sebesar 2 (dua) kali upah terakhir, sedangkan

ep u

hk am

6 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Pengadilan Negeri Surabaya telah menjatuhkan putusan, yaitu putusan No. 134/G/2010/

ah

gu

PHI.Sby tanggal 19 Januari 2011 yang amarnya sebagai berikut: 1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; putusan ini dibacakan tanggal 19 Januari 2011; Tergugat: 2.255.700,2

Menyatakan hubungan kerja Penggugat dengan Tergugat putus terhitung sejak

Menghukum Tergugat untuk membayar secara tunai dan sekaligus kepada Uang pesangon 2 x 7 x Rp. =

ng

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada

ub lik
Rp.

am

Uang penghargaan masa kerja =

ah k

ep
Rp. 5.752.035,Rp. 4.511.400,yang x belum = Rp. 1.082.736,x Rp.

3 x Rp. 2.255.700,-

Uang penggantian hak 15% x = Rp. 38.346.900,-

Tunjangan Hari Raya 2 x Rp. = 2.255.700,Cuti

tahunan

diambil

12/25

ah

diambil 2.255.700,-

30/25

ka

ah

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 6

es

Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada negara;

Menolak gugatan Penggugat konvensi untuk selain dan selebihnya;

ep

ub

Cuti

besar

yang

belum =

lik

2.255.700,-

In do ne si
Rp. 2.706.840,-

A gu ng

In do ne si a
Rp. 31.579.800,Rp. 6.767.100,-

Subsider:

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Negeri Surabaya telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan

hadirnya kuasa Tergugat pada tanggal 19 Januari 2011, kemudian terhadapnya oleh

November 2010 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 1 Februari 2011

ah

gu

sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 09/Kas/G/2011/PHI.SBY Jo No. 134/G/2010/PHI.SBY yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya, permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya tersebut pada tanggal 14 Februari 2011;

disampaikan salinan memori kasasi dari Tergugat/Pemohon Kasasi, diajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 28 Februari 2011; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Tergugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:

am

ah k

ep

diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan

ah

A gu ng

A Judex Facti telah salah dalam menerapkan ketentuan hukum, karena pokok permasalahan bukan mengenai mutasi Termohon Kasasi, melainkan karena Termohon Kasasi tidak melaksanakan kewajiban hukum untuk bekerja, sehingga dikualifikasikan mengundurkan diri;

Bahwa di dalam pertimbangan putusannya, Judex Facti telah mengabaikan fakta

hukum, sehingga salah dalam menerapkan hukum, mengingat dasar hukum

penghentian hubungan kerja antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi

dengan yang telah terbukti dalam persidangan di tingkat Pengadilan Hubungan Industrial, yaitu sebagai berikut: a b Mutasi dilakukan efektif per tanggal 12 Maret 2010, yaitu sebelum Pemohon Kasasi mengetahui sakit paru-paru Termohon Kasasi, quod non; Pemohon Kasasi dan tidak pernah menjelaskan ketidakhadiran Termohon Kasasi, maka pada tanggal 10 Mei 2010 Pemohon Kasasi mengeluarkan Surat Pemutusan Hubungan Kerja, karena dianggap telah mengundurkan diri; Bahwa sehubungan dengan yang bersangkutan tidak pernah hadir ke tempat

ka

ah

ep

ub

lik

karena Termohon Kasasi melakukan mangkir, bukan karena mutasi, sesuai

ng

Hal 7 dari 17 hal. Put. No. 271 K/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 7

es

In do ne si

ub lik

Bahwa setelah itu oleh Penggugat yang pada tanggal 23 Februari 2011 telah

ng

Tergugat dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 15

In do ne si a

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan

ep u

hk am

8 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

kemudian Termohon Kasasi mengajukan permohonan ke Disnaker, dimana Disnaker kemudian mengeluarkan anjuran tanggal 13 Juli 2010, yang intinya d

ah

gu

ng

agar Termohon Kasasi dipekerjakan kembali di Surabaya;

Bahwa sehubungan dengan anjuran tersebut, Pemohon Kasasi telah

melakukan pemanggilan kepada Termohon Kasasi pada tanggal 29 Juli

2010, 3 Agustus 2010 dan 5 Agustus 2010, namun yang bersangkutan tidak

juga melaksanakan kewajiban tersebut untuk bekerja kembali di Surabaya.

Oleh karena itu, kemudian Pemohon Kasasi, sesuai dengan ketentuan hukum

yang berlaku, mengeluarkan Surat Pemutusan Hubungan Kerja dikarenakan Termohon Kasasi pada butir 7 halaman 4 yang dikutip sebagai berikut:

Pemohon Kasasi memang memenuhi anjuran 1 dan 2, yaitu dengan memanggil Termohon Kasasi untuk bekerja kembali; 2 Bahwa di lain sisi, telah terbukti pula dalam persidangan a quo, jika dihitung 6 dilakukan pemanggilan tersebut Termohon Kasasi tidak punya alasan untuk tidak melaksanakan kewajiban hukumnya kepada Pemohon Kasasi, mengingat selain tidak pernah ada surat keterangan dokter, baik dokter Termohon Kasasi maupun

am

ah k

ep

(enam) bulan dari surat dokter, yaitu tanggal 12 Maret 2010, maka pada saat

dokter perusahaan, yang melarang Termohon Kasasi untuk bekerja, juga masa

ah

A gu ng

perawatan yang dijalani oleh Termohon Kasasi juga sudah hampir selesai;

B Judex Facti telah salah dalam menerapkan ketentuan hukum serta melampaui memenuhi anjuran;

kewenangan karena mempertimbangkan bahwa Pemohon Kasasi tidak

Bahwa Judex Facti juga telah salah dalam menerapkan hukum serta melampaui

kewenangan, karena telah memberikan pertimbangan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan dari Penggugat dan jawaban dari

mediator Dinas Tenaga Kerja Surabaya, akan tetapi karena Tergugat memenuhi salah satu poin dalam anjuran, yaitu tidak membayar upah pekerja selama tidak dipekerjakan mulai bulan Mei 2010 sampai Juli 2010, maka Tergugat dianggap tidak menerima anjuran dari Mediator Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya tersebut, Pemutusan Hubungan Kerja ini ke Pengadilan Hubungan Industrial; Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti T.14 yang berupa pembayaran gaji Penggugat bulan Mei 2010 sampai dengan 31 Juli 2010, telah menunjukkan bukti bahwa Tergugat telah membayar gaji tersebut kepada Penggugat pada tanggal 12 sehingga Penggugat menolak untuk bekerja kembali dan melanjutkan perselisihan

ka

ah

ep

ub

lik

Tergugat, sebenarnya pihak Penggugat dan Tergugat telah menyetujui anjuran

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 8

es

In do ne si

ub lik

pengunduran diri. Kebenaran fakta hukum tersebut juga diakui oleh

In do ne si a

Atas Pemutusan Hubungan Kerja karena pengunduran diri tersebut,

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

lima ratus Rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 13 ayat (2) huruf c telah

mediator yang isinya menyetujui atau menolak anjuran tertulis dalam waktu

ah

gu

selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah menerima anjuran. Kemudian pendapatnya sebagaimana dimaksud dalam huruf c dianggap menolak anjuran;

dalam Pasal 13 ayat (2) huruf d disebutkan bahwa pihak yang tidak memberikan

Menimbang, bahwa karena anjuran telah dikeluarkan pada tanggal 13 Juli 2010 dan Penggugat mengajukan gugatan pada tanggal 22 Oktober 2010, sedangkan Tergugat November 2010, maka Majelis berpendapat bahwa Tergugat dianggap telah menolak anjuran dari Mediator Dinas Tenaga Kerja Surabaya, karena telah lewat dari 10 (sepuluh) hari sejak anjuran diterima oleh Tergugat dan pembayaran gaji Penggugat setelah gugatan tersebut diajukan oleh Penggugat; baru membayar gaji Penggugat sesuai anjuran kepada Penggugat pada tanggal 12

ng

disebutkan bahwa para pihak harus memberikan jawaban secara tertulis kepada

am

ah k

Alasannya:

Termohon Kasasi, mengingat kondisi Termohon Kasasi berbeda dari pekerja

lainnya dan Termohon Kasasi juga tidak pernah memberikan penjelasan atas

ketidakhadiran Termohon Kasasi di tempat kerja. Dalam hal ini dikarenakan

Termohon Kasasi tidak pernah memberikan penjelasan mengenai ketidakhadiran

Termohon Kasasi, termasuk mengambil haknya berkaitan dengan gaji yang akan

dibayarkan langsung kepada Termohon Kasasi, guna menghindari permasalahan

di kemudian hari, dimana Termohon Kasasi justru mengajukan gugatan a quo.

Dalam hal ini, Pemohon Kasasi dengan itikad baik melakukan pembayaran gaji

ah

Bahwa telah terbukti dalam persidangan di tingkat Pengadilan Hubungan Termohon Kasasi sesuai dengan anjuran, sehingga tidak ada alasan yuridis sama sekali bagi Termohon Kasasi untuk tidak melaksanakan kewajiban bekerja di

ka

Bahwa Judex Facti sendiri dalam putusannya sama sekali tidak lagi ini kontradiksi dengan pertimbangan hukumnya yang menyatakan Pemohon

ah

mempermasalahkan mengenai pembayaran gaji terhadap Termohon Kasasi. Hal Kasasi tidak sepenuhnya menjalankan anjuran;

ep

Pemohon Kasasi;

ub

Industrial bahwa Pemohon Kasasi telah melakukan pemanggilan terhadap

lik

tersebut;

ng

Hal 9 dari 17 hal. Put. No. 271 K/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 9

es

In do ne si

Pembayaran tersebut akan dilakukan Pemohon Kasasi secara langsung kepada

A gu ng

ep

ub lik

In do ne si a

November 2010 sejumlah Rp. 6.173.500,- (enam juta seratus tujuh puluh tiga ribu

ep u

hk am

10 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Bahwa di lain sisi, dalam Anjuran Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota melakukan pembayaran gaji dan konsekuensi belum dilakukan pembayaran gaji Surabaya No. 60/PHI/VII/2010 juga tidak diatur adanya batas waktu dalam oleh Pemohon Kasasi, karena belum diambil oleh Pemohon Kasasi dapat hal ini yang diatur hanya Pemohon Kasasi maupun Termohon Kasasi dalam diartikan bahwa Pemohon Kasasi tidak sepenuhnya menyetujui anjuran. Dalam

jangka waktu 10 (sepuluh) hari harus memberikan jawaban tertulis, dimana Pemohon Kasasi telah memberikan jawaban tertulis yang intinya menyetujui

anjuran dan kemudian ditindaklanjuti dengan pemanggilan terhadap yang tanggal 10 Mei sampai dengan Juli 2010;

bersangkutan guna untuk bekerja kembali dan mengambil haknya atas gaji untuk

ah

Bahwa di lain sisi, Judex Facti juga telah melampaui kewenangan dengan menyatakan Pemohon Kasasi telah menolak anjuran karena baru melakukan pembayaran pada tanggal 12 November 2010, karena tidak ada satu ketentuan pun dalam anjuran maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menyatakan demikian. Terlebih pembayaran tersebut bukan tidak dilakukan oleh Pemohon Kasasi, namun justru Termohon Kasasi yang tidak mengambil pembayaran tersebut walaupun telah dipanggil secara patut. Lebih lanjut, di sisi

ah k

am

lain Termohon Kasasi juga telah menyatakan menolak anjuran, sehingga justru langkah yang sangat tidak benar jika Pemohon Kasasi selaku perusahaan publik

langsung melakukan pembayaran via transfer tanpa meminta kejelasan dari Termohon Kasasi dan menyerahkan secara langsung gajinya;

Bahwa lebih lanjut, Judex Facti justru memberikan pertimbangan hukum yang kontradiksi, yang dikutip sebagai berikut:

Menimbang, bahwa karena anjuran ini ditolak, maka perselisihan antara

Termohon Kasasi dengan Pemohon Kasasi belum mempunyai kekuatan hukum,

sehingga tidak bisa digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbuatan lanjut;

ah

mempermasalahkan mengenai pembayaran gaji, sehingga pembayaran gaji dianggap sah serta tidak ada dalam pertimbangan Judex Facti yang membantah telah dilakukannya pemanggilan kepada Termohon Kasasi untuk bekerja kembali dan untuk mengambil haknya berupa gaji untuk tanggal 10 Mei 2010 sampai Juli 2010;

ka

ah

ep

ub

Pertimbangan tersebut kontradiksi karena Judex Facti dalam putusannya tidak

lik

melawan hukum, karena masih harus diselesaikan melalui proses hukum lebih

ng

10

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 10

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

gu

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

kewenangan, karena memberikan pertimbangan hukum bahwa Pemohon Kasasi telah melakukan pemaksaan dalam melakukan mutasi;

kewenangan karena telah memberikan pertimbangan sebagai berikut:

ah

gu

Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti P.3 dan Bukti T.5 tersebut, maka Majelis

berpendapat bahwa secara kemanusiaan dan melihat kondisi kesehatan karyawan

yang tidak memungkinkan melaksanakan mutasi karena dalam keadaan sakit, semestinya Penggugat tidak dilakukan mutasi terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan pemaksaan dari Tergugat untuk melakukan mutasi yang seharusnya dapat dilakukan tersebut jelas tidak memungkinkan untuk dilaksanakan; Alasannya: setelah Penggugat tersebut benar-benar telah sehat kembali, oleh karenanya mutasi

ng

Bahwa Judex Facti juga telah salah dalam menerapkan hukum serta melampaui

am

Bahwa telah terbukti dalam persidangan di tingkat Pengadilan Hubungan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama. Hal ini juga telah diakui oleh Termohon Kasasi dalam repliknya pada butir 2 huruf a halaman 2, yang dikutip sebagai berikut:

ah k

ep

Industrial, mutasi yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi sudah sesuai dengan

(a) Mutasi yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat dilakukan sesuai

dengan Perjanjian Kerja Bersama antara Pemohon Kasasi dengan Serikat Pekerja Sektor RTMM SPSI Unit Kerja (PKB) adalah dapat dibenarkan;

Atas jawaban ini, Penggugat setuju; efektif per tanggal 12

Bahwa telah terbukti pula sampai dengan dilakukannya mutasi tersebut, yaitu

Maret 2010, Termohon Kasasi tidak pernah

memberitahukan kepada Pemohon Kasasi mengenai kondisi sakit paru-paru yang Pemohon Kasasi mengetahui bahwa Termohon Kasasi dalam keadaan sakit paruparu, quod non;

dialaminya, quod non. Dengan demikian, mutasi tersebut dikeluarkan tanpa

ah

(enam) bulan dari surat dokter, yaitu tanggal 12 Maret 2010, maka pada saat dilakukan pemanggilan tersebut Termohon Kasasi tidak punya alasan untuk tidak melaksanakan kewajiban hukumnya kepada Pemohon Kasasi, mengingat selain tidak pernah ada surat keterangan dokter, baik dokter Termohon Kasasi maupun perawatan yang dijalani oleh Termohon Kasasi sudah hampir selesai; dokter perusahaan, yang melarang Termohon Kasasi untuk bekerja, juga masa

ka

ah

ep

ub

Bahwa di sisi lain telah terbukti pula dalam persidangan a quo jika dihitung 6

lik

ng

Hal 11 dari 17 hal. Put. No. 271 K/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 11

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

C Judex Facti telah salah dalam menerapkan ketentuan hukum serta melampaui

ep u

hk am

12 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

pertimbangan hukum bahwa Pemohon Kasasi baru dapat memutus hubungan

kerja setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan

Bahwa Judex Facti juga telah salah dalam menerapkan hukum, karena telah

ah

gu

memberikan pertimbangan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 151 ayat (3) Undang-Undang No. 13 Tahun

2003, telah disebutkan bahwa dalam hal perundangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan

hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 155 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan disebutkan bahwa Pemutusan Hubungan Kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) batal demi hukum; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 151 ayat (3) dan Pasal 155 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan terbukti bahwa Penggugat masih dalam keadaan sakit sesuai dengan Bukti P.3 dan Bukti P.5, maka

am

ah k

Sby/5/2010 (Bukti P.8) tentang Purna Bakti Sdr. KURNIAWAN WINATA karena

A gu ng

Pemutusan Hubungan Kerja jelas tidak mempunyai landasan hukum yang jelas dan

harus dinyatakan batal demi hukum, karena Pemutusan Hubungan Kerja yang

dilakukan Tergugat tersebut tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 151 ayat

(3) dan Pasal 155 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan;

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 155 ayat (2) yang berbunyi ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja harus tetap

selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum kewajibannya;

ah

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tersebut, maka hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat masih berlanjut sampai adanya putusan dari lembaga Alasannya: penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang berkekuatan hukum tetap; Bahwa terbukti secara yuridis dalam persidangan di tingkat Pengadilan Hubungan Industrial, bahwa permasalahan yang ada bukanlah berkaitan dengan mutasi, namun karena Termohon Kasasi secara yuridis dianggap telah mengundurkan diri, mengingat terhitung sejak adanya surat anjuran tersebut
12

ka

ah

ep

ub

lik

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 12

es

In do ne si
melaksanakan

Majelis berpendapat bahwa atas Surat Keputusan Tergugat No. SKK.001-P/BGS/

ep

ub lik

penyelesaian perselisihan industrial;

ng

industrial;

In do ne si a

D Judex Facti telah salah dalam menerapkan ketentuan hukum, karena memberikan

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Pemohon Kasasi walaupun telah dilakukan pemanggilan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. Tindakan Termohon Kasasi tersebut dikategorikan mengundurkan 2003 tentang Ketenagakerjaan;

ah

gu

Lebih lanjut, Termohon Kasasi melakukan mangkir bukan karena sakit dan tidak

ada surat dari pekerja yang didukung surat dokter yang menyatakan bahwa tidak

ada dipenuhinya panggilan-panggilan untuk bekerja kembali karena yang bersangkutan sakit; Bahwa dengan demikian, ketentuan Pasal 151 Jo Pasal 155 tidak dapat

ketentuan Pasal 168 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; Bahwa di lain sisi, Judex Facti juga memberikan pertimbangan bahwa Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi tetap harus menjalankan kewajibannya dalam hal hukumnya untuk bekerja walaupun telah dipanggil sesuai dengan ketentuan yang ini, justru pihak Termohon Kasasi yang tidak melaksanakan kewajiban berlaku, sehingga dikategorikan mengundurkan diri;

am

ah k

ep

E Judex Facti telah salah melampaui kewenangan,

karena memberikan

pertimbangan hukum Pemutusan Hubungan Kerja dengan dasar efisiensi;

Bahwa Judex Facti juga telah melampaui kewenangan karena telah memberikan

pertimbangan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis

berpendapat bahwa hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak

harmonis lagi untuk dilanjutkan dan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan

oleh Tergugat kepada Penggugat bukan karena Penggugat telah melakukan

pelanggaran terhadap peraturan yang ada, akan tetapi karena sudah tidak ada

ah

gugatan Penggugat mengenai uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan Alasannya:

ka

Bahwa dasar penghentian hubungan kerja antara Termohon Kasasi dengan Pemohon Kasasi adalah karena pengunduran diri sebagaimana diatur dalam Pasal 168 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. penghargaan masa kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 168 ayat (3) UndangOleh karenanya, Termohon Kasasi tidak berhak atas uang pesangon dan uang

ah

ep

ub

uang penggantian hak cukup beralasan hukum dan patut untuk dipertimbangkan;

lik

kecocokan dalam hubungan kerja, sehingga dilakukan efisiensi, oleh karenanya

ng

Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;


Hal 13 dari 17 hal. Put. No. 271 K/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 13

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

diberlakukan dalam perkara a quo, karena perkara a quo mengacu pada

ng

diri sebagaimana diatur dalam Pasal 168 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun

In do ne si a

Termohon Kasasi sama sekali tidak melaksanakan kewajiban hukumnya terhadap

ep u

hk am

14 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Bahwa di lain sisi, dasar gugatan Termohon Kasasi untuk menuntut uang pesangon dan uang penghargaan adalah dengan mengacu pada ketentuan Pasal 153 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, bukan berdasarkan efisiensi. Lebih lanjut, ketentuan Pasal 153 ayat (1) huruf a mensyaratkan pekerja diputus hubungan kerjanya karena berhalangan masuk

ah

gu

bekerja akibat sakit. Dalam hal ini, Termohon Kasasi melakukan mengkir bukan karena sakit dan tidak ada surat dari pekerja yang didukung surat dokter yang menyatakan bahwa tidak dipenuhinya panggilan-panggilan untuk bekerja

kembali, karena yang bersangkutan sakit. Dengan demikian, ketentuan Pasal 153

Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak dapat Bahwa bahkan tuntutan mengenai uang pesangon dan uang penghargaan juga baru diajukan oleh Termohon Kasasi dalam gugatan a quo, dimana permintaan dari Termohon Kasasi awalnya hanya dipekerjakan kembali di Surabaya. Dalam hal ini, permintaan tersebut justru telah dipenuhi oleh Pemohon Kasasi, namun Termohon Kasasi tidak melaksanakan kewajiban hukum dengan melakukan mangkir, sehingga dikategorikan mengundurkan diri; Bahwa dengan demikian, Judex Facti telah melampaui kewenangan dengan

ah k

am

menyatakan efisiensi, karena dasar Pemutusan Hubungan Kerja bukan efisiensi,

melainkan pengunduran diri. Di lain sisi, Termohon Kasasi juga tidak pernah

mendalilkan efisiensi dalam anjuran, gugatan, replik, akta bukti maupun kesimpulan; Bahwa oleh karenanya, pertimbangan Judex Facti yang memberikan uang

pesangon dan penghargaan adalah pertimbangan yang telah melampaui tersebut;

kewenangan, karena secara yuridis Termohon Kasasi tidak berhak atas hal

F Judex Facti telah salah menerapkan hukum, karena memberikan pertimbangan

ah

Judex Facti telah salah menerapkan hukum, karena memberikan pertimbangan Menimbang, bahwa karena hubungan kerja masih berlanjut dan belum ada putusan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial berdasarkan Bukti P.11 yang identik Bukti T.12 yang berupa Surat Edaran tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya bagi pekerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Divisi Bogasari, maka Penggugat masih berhak atas Tunjangan Hari Raya Tahunan yang belum diambil dari cuti besar, dengan perhitungan sebagai berikut:

ka

ah

ep

ub

sebagai berikut:

lik

bahwa Termohon Kasasi berhak atas THR dan cuti besar;

ng

14

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 14

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

diberlakukan dalam perkara a quo;

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

2.255.700,-

Cuti tahunan yang belum = diambil 2.255.700,Cuti besar yang x belum = Rp. 12/25 x Rp.

diambil 2.255.700,-

30/25

ah

Alasannya:

am

Bahwa telah terbukti pula dalam persidangan Pengadilan Hubungan Industrial, Termohon Kasasi tidak berhak atas uang THR, mengingat pengakhiran hubungan keagamaan, yaitu pada tanggal 10 September 2010, dengan alasan sebagai kerja dilakukan melebihi dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal hari raya berikut: a

ah k

ep

Termohon Kasasi secara yuridis telah mengundurkan diri terhitung sejak tanggal 10 Agustus 2010, bahkan Judex Facti sendiri dalam pertimbangan hukumnya (halaman 29 paragraf 1) menyatakan hubungan kerja telah berakhir terhitung sejak 19 Januari 2010; Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (1) Peraturan Menteri Tenaga

Kerja Republik Indonesia No. Per-04/MEN/1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja di Perusahaan, yang berbunyi sebagai

berikut:

Pekerja yang putus hubungan kerjanya terhitung sejak 30 (tiga puluh) hari

ah

Bahwa telah terbukti pula Termohon Kasasi tidak berhak atas cuti besar, karena dengan ketentuan yang diatur Perjanjian Kerja Bersama; Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung Mengenai alasan ad. A sampai dengan ad. F:

ka

ah

ng

Hal 15 dari 17 hal. Put. No. 271 K/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 15

es

telah benar menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut :

Bahwa, alasan-alasan kasasi tersebut tidak dapat dibenarkan, Judex Facti

ep

berpendapat:

ub

Termohon Kasasi belum memenuhi masa kerja minimal 6 (enam) tahun sesuai

lik

sebelum jatuh tempo hari raya keagamaan berhak atas THR;

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a
Rp. 1.082.736,Rp. 2.706.840,-

Tunjangan Hari Raya 2 x Rp. =

ep u

b
Rp. 4.511.400,-

gu

ng

hk am

16 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

hubungan kerja dari pihak Pemohon Kasasi berawal dari mutasi yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi;

ah

gu

ng

Bahwa, meskipun Pemohon Kasasi dapat melakukan mutasi namun hukum disebabkan karena Termohon Kasasi menderita sakit yang

dalam perkara a quo mutasi yang dilakukan Pemohon tidak sesuai aturan mengharuskan dilakukan perawatan dokter secara intensif selama 6

(enam) bulan;

Bahwa, mutasi yang dilakukan tidak sah dan bertentangan dengan

ketentuan hukum yang berlaku sebab Termohon Kasasi dalam keadaan 13 Tahun 2003; d

Bahwa, berhubung karena pemutusan hubungan kerja yang dilakukan bukan disebabkan karena kesalahan Termohon Kasasi, melainkan adanya iktikad buruk Pemohon Kasasi untuk melakukan tindakan sewenangyang diterima oleh Termohon Kasasi berdasarkan Pasal 156 ayat (2),(3) dan (4) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003; wenang, sehingga tidak diharapkan lagi keharmonisan, maka hak-hak

am

ah k

putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya dalam

ah

A gu ng

perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka

permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK, BOGASARI FLOUR MILL, DIVISI TERIGU tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah Rp.

150.000.000,- (seratus lima puluh juta Rupiah), maka pihak-pihak yang berperkara tidak dikenakan biaya perkara dan berdasarkan Pasal 58 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004, biaya perkara dibebankan kepada Negara;

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung serta Undanglain yang bersangkutan; Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan peraturan perundang-undangan

ka

ah

ep

MENGADILI:

ub

lik

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang

ng

16

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 16

es

In do ne si

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagipula ternyata bahwa

ep

ub lik

sakit, hal ini diatur dalam Pasal 153 ayat (1) huruf a Undang-Undang No.

In do ne si a

Bahwa, akar permasalahan sehingga melahirkan adanya pemutusan

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

MAKMUR TBK, BOGASARI FLOUR MILL, DIVISI TERIGU tersebut; Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi ini kepada Negara;

hari Jumat, tanggal 30 Maret 2012 oleh Prof. Dr. Surya Jaya, SH., M.Hum., Hakim

ah

gu

Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Fauzan,

SH., MH., dan Jono Sihono, SH., Hakim-Hakim Ad Hoc PHI pada Mahkamah Agung

masing-masing sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu

oleh Endah Detty Pertiwi, SH., MH., Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh

Hakim-Hakim Anggota, ttd/ Fauzan, SH., MH. M.Hum. ttd/ Jono Sihono, SH.

am

ah k

ep
Panitera Pengganti, ttd/ Endah Detty Pertiwi, SH., MH.
RAHMI MULYATI, SH.MH. NIP. 19591207 198512 2 002

Untuk salinan MAHKAMAH AGUNG RI a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus,

ah

ka

ah

ep

ub

lik
Hal 17 dari 17 hal. Put. No. 271 K/Pdt.Sus/2011

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 17

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

para pihak;

ng

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada

Ketua Majelis, ttd/

Prof. Dr. Surya Jaya, SH.,

In do ne si a

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT. INDOFOOD SUKSES

ep u

You might also like