Professional Documents
Culture Documents
ep u ep
muka di
gu
Memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara:
ah
ng
MAHKAMAH AG UNG
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK, BOGASARI FLOUR MILL, DIVISI TERIGU, berkedudukan di Jalan Nilam Timur 16, Tanjung Perak - Surabaya, dalam hal ini diwakili oleh FRANSISCUS selaku
BOGASARI FLOUR MILL, DIVISI TERIGU memberi kuasa kepada AGUS BUDI WASONO, CHEERY PRAMOEDITO SARWONO, BAMBANG DARUNDRIYO dan IWAN WAHYUDI, Para Direksi dan Manajer pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari, berkantor di Jalan Nilam Timur 16, Tanjung Perak - Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 15 November 2010; Pemohon Kasasi dahulu Tergugat; melawan:
ah k
am
ah
A gu ng
- Surabaya, dalam hal ini memberi kuasa kepada SUHARIWANTO, Konsultan Hukum pada Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Suhariwanto, SH., M.Hum., dan Rekan, berkantor di Jalan Prum Griya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 12 Oktober 2010;
Mapan Sentosa Utara I Blok AB-44, Tropodo, Waru - Sidoarjo, Termohon Kasasi dahulu Penggugat;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat persidangan Pengadilan
ka
ah
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya pada pokoknya atas dalil-dalil: Bahwa sejak tanggal 1 September 2004, Penggugat telah diterima bekerja di perusahaan Tergugat berdasarkan Surat Penerimaan Karyawan No. 208/POD/BD/
ep
ub
lik
Hal 1 dari 17 hal. Put. No. 271 K/Pdt.Sus/2011
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 1
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
P U T U S A N
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
2004 sampai dengan 30 November 2004 dengan jabatan sebagai Junior Programmer;
ah
gu
akhirnya diangkat oleh Tergugat sejak tanggal 1 Desember 2004 sebagai karyawan tetap
dengan menerima gaji terakhir sebesar Rp. 2.255.700,- (dua juta dua ratus lima puluh Bahwa Penggugat selama bekerja di perusahaan Tergugat dari saat mulai
diterima bekerja dengan masa percobaan sampai diangkat menjadi karyawan tetap
sebagaimana diatur dalam Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) maupun Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; Bahwa pada tanggal 17 Februari 2010, Penggugat opname di RS Surabaya Internasional (HCOS) karena sakit paru-paru, yang ada hubungannya dengan hubungan DONNY IRAWAN, Sp.P., Penggugat dinyatakan memerlukan perawatan selama 6 (enam) bulan di bawah pengawasan dokter serta tidak diijinkan bekerja terlalu keras/ lelah (Bukti P.3); kerja. Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara seksama oleh Dokter
am
ah k
ep
A gu ng
yang letaknya berjauhan dari Surabaya dengan posisi/jabatan/job title Sales Representative Staff, tertanggal 12 Maret 2010, dari jabatan sebelumnya sebagai
Planning and Control Staff, tertanggal 10 Maret 2010, dan pekerjaan sebagai sales masih dalam perawatan.
dipastikan dapat menguras tenaga yang luar biasa, sementara dokter menghendaki Apakah hal demikian ini bisa dibenarkan dari segi moral, hukum ketenagakerjaan atau norma kesehatan dan keselamatan kerja? (Bukti P.4a dan P.4b); Bahwa karena sakitnya tersebut, Penggugat akhirnya pada tanggal 19 Maret 2010 menjalani rawat inap kembali (opname) di RS Surabaya Internasional (HCOS) selama 4 (empat) hari sampai dengan tanggal 22 Maret 2010, namun Tergugat tetap mempertimbangkan efek psikologis dari Penggugat, karena masih memerlukan pengobatan minimal 6 (enam) bulan untuk melakukan monitoring fungsi liver melakukan mutasi Penggugat walaupun dokter perusahaan sudah menyarankan agar
Penggugat
ah
ka
ah
ep
ub
lik
Bahwa di samping itu juga disertai permohonan tertulis dari PUK SP RTMM
ng
SPSI agar meninjau ulang mutasi yang dilakukan Tergugat pada tanggal 20 April 2010,
2
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 2
es
In do ne si
ub lik
hingga tanggal 16 Februari 2010 tidak pernah melanggar peraturan disiplin kerja
ng
atas, Penggugat berdasarkan hasil penilaian Tergugat yang tertuang dalam Surat
In do ne si a
VIII/2004 dengan masa percobaan 3 (tiga) bulan terhitung mulai tanggal 1 September
ep u
hk am
permohonan Penggugat dan permohonan dari PUK SP RTMM SPSI dan tetap melakukan mutasi (Bukti P.6);
pelanggaran disiplin kerja dan membantah perintah atasan, sehingga perlu dilakukan
gu
pembinaan. Apakah tindakan Tergugat tersebut bisa dibenarkan dari sisi hukum
ketenagakerjaan yang diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang tentang Keselamatan Kerja yang diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja? Penggugat berkeyakinan Pengadilan Hubungan Industrial akan melihat kondisi obyektif yang
ah
Bahwa klimaksnya, Tergugat akhirnya memberikan peringatan pada Penggugat, karena dianggap tidak mematuhi disiplin kerja untuk ditugaskan di Kediri (Bukti P.7); Bahwa peringatan tersebut dijadikan alasan Tergugat untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja Penggugat. Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja keputusan tersebut, angka 3 dinyatakan Penggugat akan mendapatkan haknya sesuai peraturan perundangan yang berlaku, tetapi hal tersebut tidak pernah diberikan oleh Tergugat sampai dengan sekarang (Bukti P.8); dituangkan dalam No. SKK.011-P/BGS/Sby/5/2010 tertanggal 10 Mei 2010. Dalam
am
ah k
ep
Bahwa oleh karena hak-hak Penggugat tidak pernah diberikan Tergugat, maka
ah
A gu ng
akhirnya Penggugat mengadukan perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja ini pada hukum Pemerintah Kota Surabaya Dinas Tenaga Kerja guna mendapat anjuran;
Dinas Tenaga Kerja untuk mendapat perantaraan dari mediator yang bertugas di wilayah
memberikan pertimbangan hukum sebagaimana yang dituangkan dalam angka 6 sampai sebagai berikut: 1 2 3
dengan 8. Dan berdasarkan pertimbangan hukum tersebut, akhirnya memberikan anjuran Agar pengusaha dan pekerja sepakat melanjutkan hubungan kerja kembali; Agar pengusaha memanggil pekerja secara tertulis untuk bekerja kembali; Agar pengusaha membayar upah pekerja selama tidak dipekerjakan mulai Mei 2010 sampai dengan Juli 2010 sebesar 3 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 6.767.100,Bahwa atas dasar anjuran mediator tersebut, Tergugat menyatakan menerima anjuran mediator dan memanggil Penggugat untuk bekerja kembali. Namun anjuran angka 3 agar pengusaha membayar upah pekerja selama tidak bekerja karena di-PHK sepihak oleh Tergugat sebesar 3 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 6.767.100,- tidak dibayarkan (Bukti P.9);
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 3
es
In do ne si
ub lik
dialami Penggugat;
ng
In do ne si a
namun Tergugat tidak pernah mempertimbangkan nasehat dokter yang merawat serta
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa oleh karena gaji Penggugat tidak dibayar oleh Tergugat pada saat untuk bekerja kembali dan melanjutkan perkara perselisihan Pemutusan Hubungan
ah
gu
dalam Pasal 159 dan Pasal 171 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang diterimanya atau diberitahukannya keputusan dari pihak pengusaha. Sedangkan Tergugat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja pada Penggugat pada tanggal 10 Mei 2010, yang dituangkan dalam Surat Keputusan No. SKK.011-P/BGS/Sby/5/2010 tentang Purna Bakti Sdr/I KURNIAWAN WINATA karena Pemutusan Hubungan Kerja. Itu Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI); Bahwa Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan Tergugat terhadap Penggugat sebagaimana yang telah Penggugat sebutkan dalam gugatan di atas berarti gugatan ini masih dalam tenggang waktu sebagaimana ditentukan Pasal 82
am
ah k
ep
ah
A gu ng
tidak mencantumkan alasan adanya Pemutusan Hubungan Kerja sama sekali, sedangkan
kondisi riilnya adalah Penggugat sedang menjalani proses perawatan dan penyembuhan
dari sakitnya. Berdasarkan ketentuan Pasal 153 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan Pengusaha dilarang melakukan karena sakit menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 (dua belas)
Pemutusan Hubungan Kerja dengan alasan pekerja/buruh yang berhalangan masuk kerja
bulan secara terus-menerus. Atas dasar ketentuan Pasal 153 ayat (1) huruf a Undang-
Hubungan Kerja Penggugat tidak mempunyai alasan/dasar hukum yang dapat dibenarkan; Bahwa sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja sebagaimana telah disebutkan dalam gugatan di atas, Penggugat juga belum menerima perundangan. Sehubungan dengan hal tersebut, berdasarkan Surat Edaran No. SEM009/ Div/BGS/08/2010 tertanggal 24 Agustus 2010 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya bagi Pekerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Divisi Bogasari, dalam angka II Romawi butir 1 menyatakan Kepada pekerja yang sampai dengan tanggal jatuhnya uang Tunjangan Hari Raya Keagamaan sebagaimana yang diatur dalam peraturan
ka
ah
ep
ub
lik
Undang No. 13 Tahun 2003 tersebut berarti Tergugat yang telah melakukan Pemutusan
ng
Hari Raya Idul Fitri telah bekerja terus-menerus selama 24 (dua puluh empat) bulan atau
4
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 4
es
In do ne si
ub lik
Ketenagakerjaan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 1 (satu) tahun sejak
ng
In do ne si a
oleh Tergugat pada Penggugat. Itu berarti Tergugat dapat dikualifikasikan tidak
ep u
hk am
Penggugat belum mendapatkan pembayaran Tunjangan Hari Raya tersebut (Bukti P.11);
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 dan Pasal 27 tentang Cuti Tahunan dan Sukses Makmur, Tbk Divisi Bogasari dengan Serikat Pekerja Sektor RTPM SPSI Unit
ah
gu
Kerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Divisi Bogasari Jakarta Surabaya,
Penggugat berhak atas cuti tersebut karena belum diambil, yaitu cuti tahunan 12 (dua Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon dengan hormat
agar Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya
berikut: Primer: 1 2 3
am
Menyatakan hubungan kerja antara Tergugat dengan Penggugat berakhir karena Menghukum Tergugat membayar uang pesangon: 2 x 7 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 31.579.800,- (tiga puluh satu juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus Rupiah);
ah k
ep
Menghukum Tergugat membayar uang penghargaan masa kerja: 3 x Rp. seratus Rupiah);
ah
A gu ng
2.255.700,- = Rp. 6.767.100,- (enam juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu Menghukum Tergugat membayar uang pengganti hak: 15% x (Rp. 31.579.800,tiga puluh lima Rupiah); (empat juta lima ratus sebelas ribu empat ratus Rupiah);
+ Rp. 6.767.100,-) = Rp. 5.752.035,- (lima juta tujuh ratus lima puluh dua ribu Menghukum Tergugat membayar THR: 2 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 4.511.400,Menghukum Tergugat membayar gaji bulan Mei s/d Juli 2010: 3 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 6.767.100,- (enam juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu seratus Rupiah);
Menghukum Tergugat membayar uang cuti tahunan yang belum diambil: 12/25 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 1.082.736,- (satu juta delapan puluh dua ribu tujuh ratus tiga puluh enam Rupiah);
ka
Menghukum Tergugat membayar uang cuti besar yang belum diambil: 30/25 x Rp. 2.255.700,- = Rp. 2.706.840,- (dua juta tujuh ratus enam ribu delapan ratus empat puluh Rupiah);
ah
ep
ub
lik
Jumlah secara keseluruhan: Rp. 59.167.011,- (lima puluh sembilan juta seratus enam
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 5
es
In do ne si
ub lik
berkenan memeriksa perkara ini, untuk kemudian berkenan pula memutuskan sebagai
ng
Cuti Besar Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode Tahun 2009-2011 PT. Indofood
In do ne si a
lebih diberikan Tunjangan Hari Raya sebesar 2 (dua) kali upah terakhir, sedangkan
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Pengadilan Negeri Surabaya telah menjatuhkan putusan, yaitu putusan No. 134/G/2010/
ah
gu
PHI.Sby tanggal 19 Januari 2011 yang amarnya sebagai berikut: 1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; putusan ini dibacakan tanggal 19 Januari 2011; Tergugat: 2.255.700,2
Menghukum Tergugat untuk membayar secara tunai dan sekaligus kepada Uang pesangon 2 x 7 x Rp. =
ng
ub lik
Rp.
am
ah k
ep
Rp. 5.752.035,Rp. 4.511.400,yang x belum = Rp. 1.082.736,x Rp.
3 x Rp. 2.255.700,-
tahunan
diambil
12/25
ah
diambil 2.255.700,-
30/25
ka
ah
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 6
es
Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada negara;
ep
ub
Cuti
besar
yang
belum =
lik
2.255.700,-
In do ne si
Rp. 2.706.840,-
A gu ng
In do ne si a
Rp. 31.579.800,Rp. 6.767.100,-
Subsider:
ep u
hk am
Negeri Surabaya telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan
hadirnya kuasa Tergugat pada tanggal 19 Januari 2011, kemudian terhadapnya oleh
November 2010 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 1 Februari 2011
ah
gu
sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 09/Kas/G/2011/PHI.SBY Jo No. 134/G/2010/PHI.SBY yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya, permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya tersebut pada tanggal 14 Februari 2011;
disampaikan salinan memori kasasi dari Tergugat/Pemohon Kasasi, diajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 28 Februari 2011; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Tergugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:
am
ah k
ep
diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
ah
A gu ng
A Judex Facti telah salah dalam menerapkan ketentuan hukum, karena pokok permasalahan bukan mengenai mutasi Termohon Kasasi, melainkan karena Termohon Kasasi tidak melaksanakan kewajiban hukum untuk bekerja, sehingga dikualifikasikan mengundurkan diri;
dengan yang telah terbukti dalam persidangan di tingkat Pengadilan Hubungan Industrial, yaitu sebagai berikut: a b Mutasi dilakukan efektif per tanggal 12 Maret 2010, yaitu sebelum Pemohon Kasasi mengetahui sakit paru-paru Termohon Kasasi, quod non; Pemohon Kasasi dan tidak pernah menjelaskan ketidakhadiran Termohon Kasasi, maka pada tanggal 10 Mei 2010 Pemohon Kasasi mengeluarkan Surat Pemutusan Hubungan Kerja, karena dianggap telah mengundurkan diri; Bahwa sehubungan dengan yang bersangkutan tidak pernah hadir ke tempat
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 7
es
In do ne si
ub lik
Bahwa setelah itu oleh Penggugat yang pada tanggal 23 Februari 2011 telah
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
kemudian Termohon Kasasi mengajukan permohonan ke Disnaker, dimana Disnaker kemudian mengeluarkan anjuran tanggal 13 Juli 2010, yang intinya d
ah
gu
ng
2010, 3 Agustus 2010 dan 5 Agustus 2010, namun yang bersangkutan tidak
Oleh karena itu, kemudian Pemohon Kasasi, sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku, mengeluarkan Surat Pemutusan Hubungan Kerja dikarenakan Termohon Kasasi pada butir 7 halaman 4 yang dikutip sebagai berikut:
Pemohon Kasasi memang memenuhi anjuran 1 dan 2, yaitu dengan memanggil Termohon Kasasi untuk bekerja kembali; 2 Bahwa di lain sisi, telah terbukti pula dalam persidangan a quo, jika dihitung 6 dilakukan pemanggilan tersebut Termohon Kasasi tidak punya alasan untuk tidak melaksanakan kewajiban hukumnya kepada Pemohon Kasasi, mengingat selain tidak pernah ada surat keterangan dokter, baik dokter Termohon Kasasi maupun
am
ah k
ep
(enam) bulan dari surat dokter, yaitu tanggal 12 Maret 2010, maka pada saat
dokter perusahaan, yang melarang Termohon Kasasi untuk bekerja, juga masa
ah
A gu ng
perawatan yang dijalani oleh Termohon Kasasi juga sudah hampir selesai;
B Judex Facti telah salah dalam menerapkan ketentuan hukum serta melampaui memenuhi anjuran;
Bahwa Judex Facti juga telah salah dalam menerapkan hukum serta melampaui
mediator Dinas Tenaga Kerja Surabaya, akan tetapi karena Tergugat memenuhi salah satu poin dalam anjuran, yaitu tidak membayar upah pekerja selama tidak dipekerjakan mulai bulan Mei 2010 sampai Juli 2010, maka Tergugat dianggap tidak menerima anjuran dari Mediator Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya tersebut, Pemutusan Hubungan Kerja ini ke Pengadilan Hubungan Industrial; Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti T.14 yang berupa pembayaran gaji Penggugat bulan Mei 2010 sampai dengan 31 Juli 2010, telah menunjukkan bukti bahwa Tergugat telah membayar gaji tersebut kepada Penggugat pada tanggal 12 sehingga Penggugat menolak untuk bekerja kembali dan melanjutkan perselisihan
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 8
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
mediator yang isinya menyetujui atau menolak anjuran tertulis dalam waktu
ah
gu
selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah menerima anjuran. Kemudian pendapatnya sebagaimana dimaksud dalam huruf c dianggap menolak anjuran;
dalam Pasal 13 ayat (2) huruf d disebutkan bahwa pihak yang tidak memberikan
Menimbang, bahwa karena anjuran telah dikeluarkan pada tanggal 13 Juli 2010 dan Penggugat mengajukan gugatan pada tanggal 22 Oktober 2010, sedangkan Tergugat November 2010, maka Majelis berpendapat bahwa Tergugat dianggap telah menolak anjuran dari Mediator Dinas Tenaga Kerja Surabaya, karena telah lewat dari 10 (sepuluh) hari sejak anjuran diterima oleh Tergugat dan pembayaran gaji Penggugat setelah gugatan tersebut diajukan oleh Penggugat; baru membayar gaji Penggugat sesuai anjuran kepada Penggugat pada tanggal 12
ng
disebutkan bahwa para pihak harus memberikan jawaban secara tertulis kepada
am
ah k
Alasannya:
lainnya dan Termohon Kasasi juga tidak pernah memberikan penjelasan atas
Termohon Kasasi, termasuk mengambil haknya berkaitan dengan gaji yang akan
Dalam hal ini, Pemohon Kasasi dengan itikad baik melakukan pembayaran gaji
ah
Bahwa telah terbukti dalam persidangan di tingkat Pengadilan Hubungan Termohon Kasasi sesuai dengan anjuran, sehingga tidak ada alasan yuridis sama sekali bagi Termohon Kasasi untuk tidak melaksanakan kewajiban bekerja di
ka
Bahwa Judex Facti sendiri dalam putusannya sama sekali tidak lagi ini kontradiksi dengan pertimbangan hukumnya yang menyatakan Pemohon
ah
mempermasalahkan mengenai pembayaran gaji terhadap Termohon Kasasi. Hal Kasasi tidak sepenuhnya menjalankan anjuran;
ep
Pemohon Kasasi;
ub
lik
tersebut;
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 9
es
In do ne si
A gu ng
ep
ub lik
In do ne si a
November 2010 sejumlah Rp. 6.173.500,- (enam juta seratus tujuh puluh tiga ribu
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ep u ep R
b
Bahwa di lain sisi, dalam Anjuran Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota melakukan pembayaran gaji dan konsekuensi belum dilakukan pembayaran gaji Surabaya No. 60/PHI/VII/2010 juga tidak diatur adanya batas waktu dalam oleh Pemohon Kasasi, karena belum diambil oleh Pemohon Kasasi dapat hal ini yang diatur hanya Pemohon Kasasi maupun Termohon Kasasi dalam diartikan bahwa Pemohon Kasasi tidak sepenuhnya menyetujui anjuran. Dalam
jangka waktu 10 (sepuluh) hari harus memberikan jawaban tertulis, dimana Pemohon Kasasi telah memberikan jawaban tertulis yang intinya menyetujui
anjuran dan kemudian ditindaklanjuti dengan pemanggilan terhadap yang tanggal 10 Mei sampai dengan Juli 2010;
bersangkutan guna untuk bekerja kembali dan mengambil haknya atas gaji untuk
ah
Bahwa di lain sisi, Judex Facti juga telah melampaui kewenangan dengan menyatakan Pemohon Kasasi telah menolak anjuran karena baru melakukan pembayaran pada tanggal 12 November 2010, karena tidak ada satu ketentuan pun dalam anjuran maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menyatakan demikian. Terlebih pembayaran tersebut bukan tidak dilakukan oleh Pemohon Kasasi, namun justru Termohon Kasasi yang tidak mengambil pembayaran tersebut walaupun telah dipanggil secara patut. Lebih lanjut, di sisi
ah k
am
lain Termohon Kasasi juga telah menyatakan menolak anjuran, sehingga justru langkah yang sangat tidak benar jika Pemohon Kasasi selaku perusahaan publik
langsung melakukan pembayaran via transfer tanpa meminta kejelasan dari Termohon Kasasi dan menyerahkan secara langsung gajinya;
Bahwa lebih lanjut, Judex Facti justru memberikan pertimbangan hukum yang kontradiksi, yang dikutip sebagai berikut:
sehingga tidak bisa digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbuatan lanjut;
ah
mempermasalahkan mengenai pembayaran gaji, sehingga pembayaran gaji dianggap sah serta tidak ada dalam pertimbangan Judex Facti yang membantah telah dilakukannya pemanggilan kepada Termohon Kasasi untuk bekerja kembali dan untuk mengambil haknya berupa gaji untuk tanggal 10 Mei 2010 sampai Juli 2010;
ka
ah
ep
ub
lik
melawan hukum, karena masih harus diselesaikan melalui proses hukum lebih
ng
10
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 10
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
kewenangan, karena memberikan pertimbangan hukum bahwa Pemohon Kasasi telah melakukan pemaksaan dalam melakukan mutasi;
ah
gu
Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti P.3 dan Bukti T.5 tersebut, maka Majelis
yang tidak memungkinkan melaksanakan mutasi karena dalam keadaan sakit, semestinya Penggugat tidak dilakukan mutasi terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan pemaksaan dari Tergugat untuk melakukan mutasi yang seharusnya dapat dilakukan tersebut jelas tidak memungkinkan untuk dilaksanakan; Alasannya: setelah Penggugat tersebut benar-benar telah sehat kembali, oleh karenanya mutasi
ng
Bahwa Judex Facti juga telah salah dalam menerapkan hukum serta melampaui
am
Bahwa telah terbukti dalam persidangan di tingkat Pengadilan Hubungan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama. Hal ini juga telah diakui oleh Termohon Kasasi dalam repliknya pada butir 2 huruf a halaman 2, yang dikutip sebagai berikut:
ah k
ep
Industrial, mutasi yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi sudah sesuai dengan
(a) Mutasi yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat dilakukan sesuai
dengan Perjanjian Kerja Bersama antara Pemohon Kasasi dengan Serikat Pekerja Sektor RTMM SPSI Unit Kerja (PKB) adalah dapat dibenarkan;
Bahwa telah terbukti pula sampai dengan dilakukannya mutasi tersebut, yaitu
memberitahukan kepada Pemohon Kasasi mengenai kondisi sakit paru-paru yang Pemohon Kasasi mengetahui bahwa Termohon Kasasi dalam keadaan sakit paruparu, quod non;
ah
(enam) bulan dari surat dokter, yaitu tanggal 12 Maret 2010, maka pada saat dilakukan pemanggilan tersebut Termohon Kasasi tidak punya alasan untuk tidak melaksanakan kewajiban hukumnya kepada Pemohon Kasasi, mengingat selain tidak pernah ada surat keterangan dokter, baik dokter Termohon Kasasi maupun perawatan yang dijalani oleh Termohon Kasasi sudah hampir selesai; dokter perusahaan, yang melarang Termohon Kasasi untuk bekerja, juga masa
ka
ah
ep
ub
Bahwa di sisi lain telah terbukti pula dalam persidangan a quo jika dihitung 6
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 11
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
C Judex Facti telah salah dalam menerapkan ketentuan hukum serta melampaui
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa Judex Facti juga telah salah dalam menerapkan hukum, karena telah
ah
gu
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 151 ayat (3) Undang-Undang No. 13 Tahun
2003, telah disebutkan bahwa dalam hal perundangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan
hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 155 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan disebutkan bahwa Pemutusan Hubungan Kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) batal demi hukum; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 151 ayat (3) dan Pasal 155 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan terbukti bahwa Penggugat masih dalam keadaan sakit sesuai dengan Bukti P.3 dan Bukti P.5, maka
am
ah k
Sby/5/2010 (Bukti P.8) tentang Purna Bakti Sdr. KURNIAWAN WINATA karena
A gu ng
Pemutusan Hubungan Kerja jelas tidak mempunyai landasan hukum yang jelas dan
harus dinyatakan batal demi hukum, karena Pemutusan Hubungan Kerja yang
dilakukan Tergugat tersebut tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 151 ayat
(3) dan Pasal 155 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 155 ayat (2) yang berbunyi ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja harus tetap
ah
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tersebut, maka hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat masih berlanjut sampai adanya putusan dari lembaga Alasannya: penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang berkekuatan hukum tetap; Bahwa terbukti secara yuridis dalam persidangan di tingkat Pengadilan Hubungan Industrial, bahwa permasalahan yang ada bukanlah berkaitan dengan mutasi, namun karena Termohon Kasasi secara yuridis dianggap telah mengundurkan diri, mengingat terhitung sejak adanya surat anjuran tersebut
12
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 12
es
In do ne si
melaksanakan
ep
ub lik
ng
industrial;
In do ne si a
D Judex Facti telah salah dalam menerapkan ketentuan hukum, karena memberikan
ep u
hk am
yang berlaku. Tindakan Termohon Kasasi tersebut dikategorikan mengundurkan 2003 tentang Ketenagakerjaan;
ah
gu
Lebih lanjut, Termohon Kasasi melakukan mangkir bukan karena sakit dan tidak
ada surat dari pekerja yang didukung surat dokter yang menyatakan bahwa tidak
ada dipenuhinya panggilan-panggilan untuk bekerja kembali karena yang bersangkutan sakit; Bahwa dengan demikian, ketentuan Pasal 151 Jo Pasal 155 tidak dapat
ketentuan Pasal 168 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; Bahwa di lain sisi, Judex Facti juga memberikan pertimbangan bahwa Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi tetap harus menjalankan kewajibannya dalam hal hukumnya untuk bekerja walaupun telah dipanggil sesuai dengan ketentuan yang ini, justru pihak Termohon Kasasi yang tidak melaksanakan kewajiban berlaku, sehingga dikategorikan mengundurkan diri;
am
ah k
ep
karena memberikan
Bahwa Judex Facti juga telah melampaui kewenangan karena telah memberikan
berpendapat bahwa hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak
harmonis lagi untuk dilanjutkan dan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan
pelanggaran terhadap peraturan yang ada, akan tetapi karena sudah tidak ada
ah
gugatan Penggugat mengenai uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan Alasannya:
ka
Bahwa dasar penghentian hubungan kerja antara Termohon Kasasi dengan Pemohon Kasasi adalah karena pengunduran diri sebagaimana diatur dalam Pasal 168 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. penghargaan masa kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 168 ayat (3) UndangOleh karenanya, Termohon Kasasi tidak berhak atas uang pesangon dan uang
ah
ep
ub
uang penggantian hak cukup beralasan hukum dan patut untuk dipertimbangkan;
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 13
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
ng
diri sebagaimana diatur dalam Pasal 168 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ep u ep R
b
Bahwa di lain sisi, dasar gugatan Termohon Kasasi untuk menuntut uang pesangon dan uang penghargaan adalah dengan mengacu pada ketentuan Pasal 153 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, bukan berdasarkan efisiensi. Lebih lanjut, ketentuan Pasal 153 ayat (1) huruf a mensyaratkan pekerja diputus hubungan kerjanya karena berhalangan masuk
ah
gu
bekerja akibat sakit. Dalam hal ini, Termohon Kasasi melakukan mengkir bukan karena sakit dan tidak ada surat dari pekerja yang didukung surat dokter yang menyatakan bahwa tidak dipenuhinya panggilan-panggilan untuk bekerja
kembali, karena yang bersangkutan sakit. Dengan demikian, ketentuan Pasal 153
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak dapat Bahwa bahkan tuntutan mengenai uang pesangon dan uang penghargaan juga baru diajukan oleh Termohon Kasasi dalam gugatan a quo, dimana permintaan dari Termohon Kasasi awalnya hanya dipekerjakan kembali di Surabaya. Dalam hal ini, permintaan tersebut justru telah dipenuhi oleh Pemohon Kasasi, namun Termohon Kasasi tidak melaksanakan kewajiban hukum dengan melakukan mangkir, sehingga dikategorikan mengundurkan diri; Bahwa dengan demikian, Judex Facti telah melampaui kewenangan dengan
ah k
am
melainkan pengunduran diri. Di lain sisi, Termohon Kasasi juga tidak pernah
mendalilkan efisiensi dalam anjuran, gugatan, replik, akta bukti maupun kesimpulan; Bahwa oleh karenanya, pertimbangan Judex Facti yang memberikan uang
kewenangan, karena secara yuridis Termohon Kasasi tidak berhak atas hal
ah
Judex Facti telah salah menerapkan hukum, karena memberikan pertimbangan Menimbang, bahwa karena hubungan kerja masih berlanjut dan belum ada putusan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial berdasarkan Bukti P.11 yang identik Bukti T.12 yang berupa Surat Edaran tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya bagi pekerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Divisi Bogasari, maka Penggugat masih berhak atas Tunjangan Hari Raya Tahunan yang belum diambil dari cuti besar, dengan perhitungan sebagai berikut:
ka
ah
ep
ub
sebagai berikut:
lik
ng
14
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 14
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
2.255.700,-
Cuti tahunan yang belum = diambil 2.255.700,Cuti besar yang x belum = Rp. 12/25 x Rp.
diambil 2.255.700,-
30/25
ah
Alasannya:
am
Bahwa telah terbukti pula dalam persidangan Pengadilan Hubungan Industrial, Termohon Kasasi tidak berhak atas uang THR, mengingat pengakhiran hubungan keagamaan, yaitu pada tanggal 10 September 2010, dengan alasan sebagai kerja dilakukan melebihi dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal hari raya berikut: a
ah k
ep
Termohon Kasasi secara yuridis telah mengundurkan diri terhitung sejak tanggal 10 Agustus 2010, bahkan Judex Facti sendiri dalam pertimbangan hukumnya (halaman 29 paragraf 1) menyatakan hubungan kerja telah berakhir terhitung sejak 19 Januari 2010; Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (1) Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Republik Indonesia No. Per-04/MEN/1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja di Perusahaan, yang berbunyi sebagai
berikut:
Pekerja yang putus hubungan kerjanya terhitung sejak 30 (tiga puluh) hari
ah
Bahwa telah terbukti pula Termohon Kasasi tidak berhak atas cuti besar, karena dengan ketentuan yang diatur Perjanjian Kerja Bersama; Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung Mengenai alasan ad. A sampai dengan ad. F:
ka
ah
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 15
es
ep
berpendapat:
ub
Termohon Kasasi belum memenuhi masa kerja minimal 6 (enam) tahun sesuai
lik
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
Rp. 1.082.736,Rp. 2.706.840,-
ep u
b
Rp. 4.511.400,-
gu
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
hubungan kerja dari pihak Pemohon Kasasi berawal dari mutasi yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi;
ah
gu
ng
Bahwa, meskipun Pemohon Kasasi dapat melakukan mutasi namun hukum disebabkan karena Termohon Kasasi menderita sakit yang
dalam perkara a quo mutasi yang dilakukan Pemohon tidak sesuai aturan mengharuskan dilakukan perawatan dokter secara intensif selama 6
(enam) bulan;
ketentuan hukum yang berlaku sebab Termohon Kasasi dalam keadaan 13 Tahun 2003; d
Bahwa, berhubung karena pemutusan hubungan kerja yang dilakukan bukan disebabkan karena kesalahan Termohon Kasasi, melainkan adanya iktikad buruk Pemohon Kasasi untuk melakukan tindakan sewenangyang diterima oleh Termohon Kasasi berdasarkan Pasal 156 ayat (2),(3) dan (4) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003; wenang, sehingga tidak diharapkan lagi keharmonisan, maka hak-hak
am
ah k
ah
A gu ng
permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK, BOGASARI FLOUR MILL, DIVISI TERIGU tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah Rp.
150.000.000,- (seratus lima puluh juta Rupiah), maka pihak-pihak yang berperkara tidak dikenakan biaya perkara dan berdasarkan Pasal 58 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004, biaya perkara dibebankan kepada Negara;
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung serta Undanglain yang bersangkutan; Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan peraturan perundang-undangan
ka
ah
ep
MENGADILI:
ub
lik
ng
16
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 16
es
In do ne si
ep
ub lik
sakit, hal ini diatur dalam Pasal 153 ayat (1) huruf a Undang-Undang No.
In do ne si a
ep u
hk am
MAKMUR TBK, BOGASARI FLOUR MILL, DIVISI TERIGU tersebut; Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi ini kepada Negara;
hari Jumat, tanggal 30 Maret 2012 oleh Prof. Dr. Surya Jaya, SH., M.Hum., Hakim
ah
gu
Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Fauzan,
SH., MH., dan Jono Sihono, SH., Hakim-Hakim Ad Hoc PHI pada Mahkamah Agung
masing-masing sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu
oleh Endah Detty Pertiwi, SH., MH., Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh
Hakim-Hakim Anggota, ttd/ Fauzan, SH., MH. M.Hum. ttd/ Jono Sihono, SH.
am
ah k
ep
Panitera Pengganti, ttd/ Endah Detty Pertiwi, SH., MH.
RAHMI MULYATI, SH.MH. NIP. 19591207 198512 2 002
Untuk salinan MAHKAMAH AGUNG RI a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus,
ah
ka
ah
ep
ub
lik
Hal 17 dari 17 hal. Put. No. 271 K/Pdt.Sus/2011
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 17
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
para pihak;
ng
In do ne si a
ep u