Professional Documents
Culture Documents
HERPES ZOSTER
Etiologi : virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa. Virus berdiam dalam ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranialis. Merupakan infeksi yang reaktivasi Sinonim : shingles, cacar ular
Gejala Klinis
Komplikasi
Postherpetic neuralgia
Replikasi varisela-zoster virus kerusakan saraf. Nyeri dirasakan 30 hari sampai 6 bulan setalah sembuh.
Pencegahan
Tujuan : mencegah herpes zoster dan postherpetic neuralgia Single dose herpes zoster virus (zostavax) KI: AIDS, alergi gelatin dan neomisin (kecuali alergi
HERPES SIMPLEKS
Etiologi : virus herpes simpleks (virus herpes hominis/VHS). Sinonim : fever blister, cold sore. Memiliki 2 tipe
Tipe I : herpes labialis / nongenitalial herpes Tipe II : herpes genitalis
Herpes genitalis
Herpes labialis
Predileksi
HSV I : pinggang ke atas terutama mulut dan hidung. HSV II : pinggang ke bawah terutama genital
Lesinya berbentuk vesikel berkelompok, kemudian akan mengalami erosis dan dapat terjadi krusta.
Gejala Klinik
Perjalanan penyakit
Infeksi primer
Lebih berat. Berlangsung kira-kira 3 minggu dengan gejala-gejala sistemik.
DIAGNOSIS
Diagnosis biasanya berdasarkan klinis, dan pengujian terbatas pada kasus-kasus atipikal. Tes harus mengevaluasi cairan dari vesikel. Pembantu diagnosis
Dengan pewarnaan HE, giemsas, wrights. Percobaan Tzanck sel datia berinti banyak
Direct fluorescent assay (DFA) Diambil dari dasar vesikel. Kurang bermanfaat jika terjadi krusta.
PENGOBATAN
Dapat diteruskan jika lesi baru terus muncul. Pemberian kortikosteroid 3 x 20mg dalam seminggu >> tappring off. Pengobatan topikal diberikan pada sama aktif untuk mencegah infeksi sekunder.
HERPES ZOSTER
VZV
Dapat pada seluruh tubuh (torakal tersering) Mukosa mulut, vermilion border, daerah genital (bokong, paha, sekitar kelamin)
Tidak kambuh
HSV
Kambuh
Impetigo Bulosa
Ulkus Mole
Herpes Simpleks
VARISELA
Etiologi : varisela-zoster virus Sinonim : cacar air, chicken pox Masa aktifnya 7 hari setelah timbulnya lesi Lesi bersifat polimorf dan terutama berlokasi di bagian central tubuh. Vesikel : tear drops.
Diagnosis
Diagnosis biasanya berdasarkan klinis, dan pengujian terbatas pada kasus-kasus atipikal. Tes harus mengevaluasi cairan dari vesikel. Pembantu diagnosis
Dengan pewarnaan HE, giemsas, wrights. Percobaan Tzanck sel datia berinti banyak
Pengobatan
Pengobatan bersifat simptomatik dengan analgetik dan antipiretik. Bedak yang mengandung mentol dapat sebagai proteksi pecahnya vesikel. Pada infeksi sekunder dapat diberikan salap atau antibiotik oral. Pengobatan antiviral sama dengan herpes zoster.
Asiklovir 5x800mg/hari selama 7 sampai 10 hari Anak 2 12 tahun : 400 800 mg 4 kali sehari, selama 5 kali.
VARIOLA
Etiologi : pox virus variolae Sinonim : cacar, small pox Terdapat dua tipe : variola mayor dan viriola minor. Lesinya bersifat monomorf dan terdapat pada perifer tubuh.
Gejala klinis
Stadium inkubasi Stadium makulo-papular Stadium vesiko-pustular Stadium resolusi
Pengobatan
Vaksinasi 4 sampai 7 hari setelah eksposur dapat mengurangi beratnya penyakit dan preventif komplikasi. Antiviral yang dapat dipakai asiklovir, valasiklovir, cidovovir)
VARIISELA
POLIMORF
BAGIAN CENTRAL TUBUH DAN MENYEBAR PERIFER TUBUH (EKSTREMITAS) DAN MENYEBAR
SEDANG
VERISELAZOSTER VIRUS
VARIOLA
MONOMORF
POX VIRUS
VERUKA
Etiologi : Human papiloma virus. Merupakan hiperplasia epidermis. Sinonim : common wart, genital wart Beberapa bentuk klinis :
Veruka vulgaris (ekstensor) Veruka plana juvenilis Veruka plantaris Veruka akuminatum ( kondiloma akuminata )
Podofilox 0,5% (gel atau solutio) Tidak digunakan untuk pengobatan perianal, dubur, lesi uretra, atau vagina. Imiquimod 5% Sebagai topical cell-mediated immune response modifier. Terapi ablasi Bedah listrik (elektrokauterisasi) Bedah beku Bedah skapel
Diferensial diagnosis
Kondiloma akuminatum
Veruka vulgaris
Moluskum kontagiosum
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
Etiologi : virus pox Biasa menyerang anak-anak (muka, badan, ekstremitas) dan pada dewasa digolongkan sebagai PHS. Lesinya berbentuk papul dengan lekukan pada bagian tengahnya (delle)
Diagnosis
Berdasarkan gejala klinis dan histopatologi (adanya badan moluskum yang mengandyng partikel virus).
Pengobatan
Prinsip pengobatan : mengeluarkan masa yang mengandung badan moluskum. Cara : ektraktor komedo, jarum suntik, kuret. Cara lain : kauterisasi, bedah beku. Podofilin 25% Cantharidin (0,9% collodian dan aceton) Tretionin krim 0,1% 2x1 hari pada lesi Larutan KOH 10%
Diferensial diagnosis
Veruka vulgaris
Kondiloma akuminatum
Gejala klinis
Tingkat klinis 1 (asimptomatik/lemfadenopati generalisata persisten (LGP)) Tingkat klinis 2 (dini)
Dermatitis seboroik, prurigo, onkomikosis, ulkus pada mulut, keleitis angularis.
Hairy leukoplakia
Kandidosis mulut
Sarkoma kaposi
Limfoma non-hodgkin
- Mycobacterium
intracelulare avium yang kompleks diseminata
- Esofagitis oleh
karena Candida spp.
-Pneumonia oleh
Pneumocystis carinii. - Ensefalitis oleh Toxoplasma gondii.
-Bentuk diseminata
oleh infeksi Cytomegalovirus. - Herpes simpleks yang progresif dan ulseratif. - Leukoensefalopati
Limfoma non-Hodgkin
Diagnosis
Pemeriksaan anti HIV dengan Elisa dan uji konfirmasi dengan western blot.
Pengobatan
Zidovudin 500-600 mg per hari Lamivudin 150 mg per hari Neviropin 200 mg per hari selama 14 hari kemudian 200 mg sehari 2 kali.