Professional Documents
Culture Documents
Miqdad Dzulfikar Vivi Octavia Chavez Hasnul Fikri Ajri Gusandi Octavian Suprapto Gilang Gunawan Desta Tansya Cyntia Rusilawati Ajeng Yuniar Ikhsani
UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JATINANGOR 2012
Analisis Tabel 7a Dari data tabel 7a, hasil dari pengamatan dari pukul 15.00 tanggal 27 Juni 2008 hingga pukul 15.00 tanggal 28 Juni 2008, dengan menggunakan alat RCM2 di lokasi CM1, menunjukkan bahwa pasang surut terjadi dua kali yang berarti menunjukkan tipe harian ganda. Arus pasang surut di permukaan, arahnya cukup tidak beraturan. Hal ini kemungkinan dikarenakan banyaknya gesekan antara permukaan air laut dengan angin diatasnya. Sedangkan arus di kedalaman 0.2d, 0.6d, dan 0.8d arahnya dominan menuju ke arah 300o, meskipun terdapat beberapa data pada jam-jam tertentu arahnya menyimpang dari kisaran 300o. Persamaan arah ini kemungkinan dikarenakan di kedalaman tertentu arus sudah tidak di pengaruuhi lagi oleh gesekan dari angin di atasnya, sehingga arahnya relatif konstan. Kecepatan arusnya juga, semakin dalam perairan maka kecepatannya semakin berkurang karena sudah tidak bergesakan dengan angin, penyebab dari pembangkit arus tersebut. Namun terdapat beberapa data yang menunjukkan bahwa di kedalaman yang lebih dalam, kecepatan arus semakin cepat. Hal ini kemungkinan juga dipengaruhi oleh faktor lainnya, yaitu seperti topografi dari dasar perairan itu sendiri. Analisis Tabel 7b Dari data tabel 7b, hasil dari pengamatan dari pukul 15.00 tanggal 27 Juni 2008 hingga pukul 15.00 tanggal 28 Juni 2008, dengan menggunakan alat RCM2 di lokasi CM2, Hasilnya hampir sama dengan data dari tabel 7a, yaitu menunjukkan bahwa pasang surut terjadi dua kali yang berarti menunjukkan tipe harian ganda. Arus pasang surut di permukaan, arahnya cukup tidak beraturan. Hal ini kemungkinan dikarenakan banyaknya gesekan antara permukaan air laut dengan angin diatasnya. Sedangkan arus di kedalaman 0.2d, 0.6d, dan 0.8d arahnya dominan menuju ke arah 300o, meskipun terdapat beberapa data pada jam-jam tertentu arahnya menyimpang dari kisaran 300o. Persamaan arah ini kemungkinan dikarenakan di
kedalaman tertentu arus sudah tidak di pengaruuhi lagi oleh gesekan dari angin di atasnya, sehingga arahnya relatif konstan. Kecepatan arusnya juga, semakin dalam perairan maka kecepatannya semakin berkurang karena sudah tidak bergesakan dengan angin, penyebab dari pembangkit arus tersebut. Namun terdapat beberapa data yang menunjukkan bahwa di kedalaman yang lebih dalam, kecepatan arus semakin cepat. Hal ini kemungkinan juga dipengaruhi oleh faktor lainnya, yaitu seperti topografi dari dasar perairan itu sendiri. Kecepatan arus pada kedalaman 0.6d dan 0.8d relatif lebih konstan dibandingkan dengan data pada tabel 7a, di lokasi CM1.