You are on page 1of 11

Al Ulum Vol.46 No.

4 Oktober 2010 halaman 33-42

33

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PRODUK PADA PERUSAHAAN IRMA SASIRANGAN BANJARMASIN Farida Yulianti* ABSTRACT Factors influencing decision of consumer buys product at company Irma Sasirangan Banjarmasin. Basically a consumer buys a goods and service is to gratify desire and requirement. Between requirement and desire there is a difference. Requirement haves the character of instinctive, while desire is artificial requirement namely requirement formed by its (the environment, like family area, workplace, social batches, neighbor, etcetera. There is two important element from consumer behavior that is : (1) decision-making processes, and (2) physical activity, which these all entangling individual in assessing, gets, and utilizes economic goods and services. Purpose of marketing activity is influence buyer to ready buys goods and company service at the time of they require. That purpose of the is reached by hence every company must comprehend about consumer behavior. Every marketing manager must comprehend why and how consumer behavior so that company can develop, determines price, promotes and distributes product bitterly. From result of calculation regression analysis that is visible at Table 4 earns also, known value R square to show value 0,655 or 65.5%. This thing means that factor Y (dependent) influenced equal to 65.5% by to 7 factor X (independent) that is factor 1 (model factor), factor 2 (requirement factor), factor 3 (factor place of shopping), factor 4 (discount factor), factor 5 (family factor), factor 6 (prestige factor), and factor 7 (factor personal selling). While the rest 34.5% influenced by other factor are external seven factors. From result of analysis known that model factor, requirement factor, factor place of shopping, discount factor, family factor, prestige factor, and factor personal selling influences consumer behavior in purchasing decision of Sasirangan at Irma Sasirangan Banjarmasin. PENDAHULUAN Pada dasarnya seorang konsumen membeli suatu barang dan jasa adalah untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan. Antara kebutuhan dan keinginan terdapat suatu perbedaan. Kebutuhan bersifat naluriah, sedangkan keinginan merupakan kebutuhan buatan yakni kebutuhan yang dibentuk oleh lingkungan hidupnya, seperti lingkungan keluarga, tempat kerja, kelompok-kelompok sosial, tetangga, dan sebagainya. Loudan dan Bitta (1988), mengemukakan bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barangbarang dan jasa. Menurut Basu, S.D. & T. Hani D (2000) perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dari perilaku konsumen yaitu : (1) proses pengambilan keputusan, dan (2) kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jsa ekonomis. Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli agar bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Agar tujuan tersebut tercapai maka setiap perusahaan harus memahami tentang perilaku konsumen. Setiap manajer pemasaran harus memahami mengapa dan bagaimana tingkah laku konsumen

______________________________ * Tenaga Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kalimantan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk pada Perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin (Farida Yulianti)

Al Ulum Vol.46 No.4 Oktober 2010 halaman 33-42

34

sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk secara lebih baik. Menurut Dharmmesta dan Handoko (1990), perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk didalamnya adalah proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Analisis perilaku konsumen realistik hendaknya juga menganalisis proses-proses yang tidak dapat/ sulit diamati, yang selalu menyertai setiap pembelian. Mempelajari perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli atau yang dikonsumsi, tetapi juga dimana, bagaimana, kebiasaannya, dan dalam kondisi yang seperti apa barang-barang dan jasajasa tersebut dibeli. Menurut Drs. Basu Swastha Dharmmestha (1999) dalam Manajemen Pamasaran tentang Analisa Perilaku Konsumen menyebutkan bahwa konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan. Barang dan jasa itu sendiri tidaklah sepenting kebutuhan dan keinginan manusia yang dipenuhinya, melainkan karena barang-barang tersebut dianggap dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Jadi, yang dibeli konsumen bukanlah barangnya sendiri, tetapi kegunaan yang dapat diberikan barang tersebut, atau dengan kata lain, kemampuan barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen adalah aktivitasaktivitas individu dalam pencarian, pengevaluasian, pemerolehan, pengonsumsi, dan penghentian pemakaian barang dan jasa (Craig-Lee, Joy & Browne, 1995 dalam bukunya Fandy Tjiptono, 2004). Perilaku konsumen adalah studi mengenai proses-proses yang terjadi saat individu atau kelompok penyeleksi, membeli, menggunakan, atau menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau pengalaman dalam rangka memuaskan keinginan dan hasrat tertentu. (Solomon, 1999 dalam bukunya Fandy Tjiptono, 2004).

Perilaku Konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghentikan konsumsi produk, jasa, dan gagasan (Schiffman & Kanuk, 2000 dalam bukunya Fandy Tjiptono, 2004). Perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses-proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat (Hawkins, Best & Coney, 2001 dalam bukunya Fandy Tjiptono, 2004). Perilaku konsumen adalah Aktivitas mental dan fisik yang dilakukan oleh pelanggan rumah tangga (konsumen akhir) dan pelanggan bisnis yang menghasilkan keputusan untuk membayar, membeli, dan menggunakan produk dan jasa tertentu (Sheth & Mittal, 2004 dalam bukunya Fandy Tjiptono, 2004). Perilaku Konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha dkk., 1997). Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; (3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk pada Perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin (Farida Yulianti)

Al Ulum Vol.46 No.4 Oktober 2010 halaman 33-42

35

yang akan dibeli, bagaimana membelinya; (4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya; (5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli. Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang membeli suatu produk tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Selain jenis produk, faktor ekonomi, faktor psikologis, faktor sosiologis dan faktor anthropologis juga menentukan perilaku pembelian seseorang. Suatu perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus memahami perilaku konsumennya secara keseluruhan agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perlunya memahami perilaku konsumen ini, didasarkan atas pemikiran bahwa konsumen merupakan pasar sasaran produk. Jika produk tersebut menurut konsumen mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya, maka konsumen akan membeli produk tersebut dan sebaliknya jika produk tersebut dianggap belum mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya maka konsumen tidak akan membelinya, bahkan meninggalkannya. Kondisi seperti ini sering terjadi bagi setiap produk yang tidak mengutamakan konsumen sebagai pengguna akhir. Terjadinya suatu permintaan akan suatu produk, karena adanya kebutuhan manusia untuk melengkapi hidupnya, meskipun untuk memenuhi kebutuhan tersebut konsumen harus rela berkorban dalam jumlah yang banyak, waktu yang panjang, serta sejumlah pengorbanan lainnya. Kain Sasirangan sebagai salah satu produk souvenir unggulan Kalimantan Selatan, sudah banyak dikenal oleh masyarakat Kalimantan Selatan khususnya dan masyarakat di Indonesia pada umumnya, bahkan sudah dikenal di sebagian masyarakat internasional. Sebagai usaha untuk terus memperkenalkan Kain Sasirangan di masyarakat Kalimantan Selatan khususnya dan di Indonesia pada umumnya, pemerintah daerah terus memacu dan memfasilitasi melalui berbagai cara agar Kain Sasirangan lebih dikenal lagi

di masyarakat internasional. Salah satu cara yang dilakukan oleh para pengusaha di bidang ini adalah dengan meningkatkan kualitas bahan baku yang akan diolah, disamping terus melakukan berbagai inovasi terhadap motif yang dihasilkan, sampai pada usaha untuk melakukan diversifikasi produk yang dihasilkan. Strategi yang dilakukan untuk memperluas peluang pasar terus dilakukan agar semua produk yang dihasil dapat diterima oleh masyarakat, karena jumlah dan variasi produk yang dihasilkan banyak, dengan jumlah penjual juga banyak, sehingga ada banyak pilihan yang harus dipertimbangkan oleh konsumen sebelum memutuskan untuk membeli. Keputusan membeli konsumen sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal, maupun faktor eksternal. Internal faktor pada umumnya melekat dengan diri seseorang, seperti faktor psikologis, faktor budaya, faktor ekonomi dll. Sedangkan faktor ekternal lebih banyak dipengaruhi oleh faktor diluar diri konsumen itu sendiri. Keterbatasan para pengusaha dalam melakukan intepretasi dan mempelajari berbagai perilaku konsumen dalam melakukan keputusan membeli dapat mengakibatkan kesalahan yang sangat fatal, dapat berakibat turunnya minat konsumen untuk membeli, karena barang yang ditawarkan dan diproduksi sangat tidak sesuai dengan keinginan yang dikehendaki. Kenyataan menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir minat konsumen dalam sehingga perlu suatu kajian untuk meneliti secara lebih mendalam berbagai faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen terhadap keputusan membeli kain sasirangan. Pada tahap pengumpulan data akan dijelaskan jenis-jenis data yang akan diperoleh, serta teknik metode pengumpulan data. Adapun jenis-jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : data primer untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti dan data sekunder untuk melihat gambaran secara umum tentang kondisi wilayah. Antara lain data mengenai jumlah penduduk dan jumlah kepala keluarga, atau data dukungan lainnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk pada Perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin (Farida Yulianti)

Al Ulum Vol.46 No.4 Oktober 2010 halaman 33-42

36

Dalam tahap pengumpulan ada 3 macam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya : Observasi, Kegiatan penelitian dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada objek penelitian, Kuesioner, Penggalian informasi melalui penyampaian beberapa pertanyaan tertulis kepada responden, dimana daftar pertanyaan yang akan disampaikan kepada responden terlebih dahulu dilakukan beberapa uji sesuai situasi dan kondisi masyarakat dan Wawancara, Teknik wawancara dilakukan dengan harapan data diperoleh dapat secara langsung informasi tambahan dari responden. Penelitian ini dilakukan perusahaan Irma Sasirangan yang terletak tengah Kota Banjarmasin. Kota Banjarmasin merupakan ibu kota propinsi Kalimantan selatan dengan penduduk paling besar diantara Kabupaten dan Kota lainnya. Dalam penetapan sampel dengan terlebih dahulu mengetahui besarnya populasi dengan menggunakan formula yang ditetapkan. Langkah berikutnya adalah menentukan jumlah sampel penelitian. Penetapan jumlah sampel, dimana pengambilan sampelnya akan dilakukan secara acak (random sampling) yaitu semua subjek di dalam populasi dianggap sama. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 115 responden. Namun untuk mengantisipasi kuesioner yang tidak kembali maka jumlah sampel ditambah melebihi target sampel minimum yaitu sebanyak 125 kuesioner. Penelitian ini menggunakan rumus Yamane dalam Supramono, 2005 sebagai berikut : N n= 1 + Nd 2 Dimana : n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi d = Posisi ditetapkan atau prosentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir/diinginkan 10% Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Validitas dan reliabilitas merupakan alat ukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal ini dilakukan dengan maksud bahwa suatu alat

ukur yang valid dan reliabel akan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Validitas dalam penelitian kuantitatif ditunjukkan dengan formula sebagai berikut: n xy ( x y ) rxy = [n x 2 ( x) 2 ][n y 2 ( y ) 2 ] dimana : rxy = koefisien korelasi x = skor butir pertanyaan y = nilai sub total atribut n = jumlah data Sedangkan uji reliabilitas digunakan rumus :
2 k 1 b r11 = k 1 t2 dimana : = reliabilitas instrumen r11 k = banyak butir pertanyaan 2 = varians total t

2 n = jumlah varians butir

Teknik Analisis Data Teknik analisis deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran umum terhadap fakta-fakta yang didapat di lapangan/obyek penelitian. Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel-tabel. Salah satu cara untuk mendeskripsikan data adalah dengan menggunakan persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut : f rumus : p = x 100% N Keterangan : p = Angka prosentase f = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya N = Banyaknya sampel/responden Analisis Faktor untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian ponsel maka teknik analisis faktor tepat untuk digunakan. Analisis faktor dalam penelitian ini adalah analisis faktor eksploratori. Suatu penelitian yang bersifat eksploratif, umumnya ber-

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk pada Perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin (Farida Yulianti)

Al Ulum Vol.46 No.4 Oktober 2010 halaman 33-42

37

tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyusun dari suatu dimensi kehidupan. Secara sistematis model analisis faktor dapat disajikan sebagai berikut (Maholtra, 1996) : Xi = Ai1 F1 + Ai2 F2 + Ai3 F3 + ..+ AimF m + ViUI Analisis Regresi Linier Berganda untuk mengetahui sumbangan variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian terhadap Kain Sasirangan dapat dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Hubungan kausal dari variabel tersebut dapat ditulis dengan persamaan matematis sebagai berikut : Y = a+b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + + bn Xn + e HASIL ANALISIS Uji Validitas menunjukkan bahwa 23 variabel yang diteliti menghasilkan : nilai korelasi antara 0,322 hingga 0,862 untuk variabel X, dan nilai korelasi antara 0,802 hingga 0,904 untuk variabel Y artinya instrumen penlitian yang digunakan sebagai alat untuk menggali informasi secara statistik dapat dinyatakan valid karena keseluruhan nilai r lebih besar dari r tabel . Uji Reliabilitas terhadap 23 varibel dapat diketahui untuk variabel X nilai alpha sebesar 0,9556 dan untuk variabel Y nilai alpha sebesar 0,9181 artinya instrumen yang digunakan reliabel atau mempunyai keandalan yang sangat tinggi, karena nilai alpha lebih besar dari 0,6. Analisis faktor untuk variabel bebas Untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang secara subtantif bermakna dalam arti bahwa faktorfaktor tersebut meringkas variabel-variabel yang diukur, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Matrik Korelasi Dari hasil analisis faktor tahap pertama, terdapat tiga variabel yang tidak memenuhi syarat nilai MSA (> 0,5) yaitu variabel X15 (0,29925), variabel X18 (0,25831), dan variabel X20 (0,32911) sehingga

dikeluarkan dari analisis, dan dilakukan kembali pengujian tahap kedua yaitu : 1) Determinant of Correlation Matrix Nilai Determinasi matrik korelasi yaitu 0,0003245, hal ini menunjukkan bahwa antar variabel saling berkorelasi karena nilai determinasi matrik korelasi mendekati nilai 0. 2) Kaiser Meyer Olkin (KMO) Hasil Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling yaitu 0,85295, artinya terdapat bukti yang cukup signifikan bahwa masing-masing variabel yang digunakan dalam analisis faktor memiliki korelasi yang signifikan karena nilai Kaiser Meyer Olkin diatas 0,5. 3) Barlett Test of Spehricity Hasil analisis menurut Barlett Test of Spehricity yaitu 887,66743 dan signifikansi sebesar 0,00000 hal ini menunjukkan bahwa antar variabel terjadi korelasi karena signifikansi di bawah 0,05 (5%) sehingga analisis faktor tepat digunakan. 4) Measures of Sampling Adequacy (MSA) dan Communality Hasil menunjukkan bahwa terdapat 20 variabel yang mempunyai nilai Measures of Sampling Adequacy dan Communality memenuhi syarat karena bernilai datas 0,5, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar variabel sangat erat. 2. Menentukan jumlah faktor Hasil menunjukkan bahwa terdapat 7 faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian terhadap kain sasirangan dengan berbagai keragaman hasilnya seperti di gambarkan dalam tabel 1. Tabel 1. Faktor yang mempengaruhi Keputusan membeli Koosumen
Faktor Eigen Value Percent of Variance Cummulative Percent

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk pada Perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin (Farida Yulianti)

Al Ulum Vol.46 No.4 Oktober 2010 halaman 33-42

38

1 2 3 4 5 6 7

6,33687 2,14475 1,29044 1,20505 1,17808 1,14233 1,06465

31,7 10,7 6,5 6,0 5,9 5,7 5,3

31,7 42,4 48,9 54,9 60,8 66,5 71,8

Sumber : Data diolah 2008 3. Rotasi Faktor Hasil rotasi faktor dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Rotasi faktor dengan metode varimax
No 1 Variabel Model Daya tahan Mudah dibentuk Aksessoris Keragaman produk Desain Daya saing Ukuran Kebutuhan Pendapatan Tempat belanja Ketersediaan Produk Potongan harga Tingkat harga Keluarga Teman Prestise Situasi pembelian Personal Selling Iklan (X 9 ) (X 13 ) (X 14 ) (X 11 ) (X 8 ) (X 7 ) (X 12 ) (X 10 ) (X 5 ) (X 6 ) (X 23 ) (X 22 ) (X 17 ) (X 16 ) (X 1 ) (X 2 ) (X 4 ) (X 3 ) (X 21 ) (X 19 ) Faktor Faktor 1 Faktor Loading 0,83619 0,81343 0,78390 0,76619 0,74388 0,73968 0,70644 0,69257 0,86621 0,85479 0,86772 0,85840 0,85286 0,84377 0,84526 0,84377 0,85852 0,82595 0,83351 0,80845

5. Uji Ketepatan Model Dari hasil analisis menunjukkan bahwa 28 (14%) residual mengalami perubahan karena residual diatas 5% sedangkan 86% tidak mengalami perubahan, hal ini mengindikasikan bahwa model analisis memiliki ketepatan sebesar 86% yang artinya model analisis faktor dapat diterima. Analisis faktor untuk variabel terikat Karena variabel dependen (Y) terdiri dari beberapa item, maka untuk memudahkan analisis digunakan analisis faktor. Adapun hasil dari analisis faktor untuk variabel dependen (Y) adalah : 1. Matrik Korelasi Untuk menguji adanya korelasi dari variabel dependen (Y) maka digunakan alat analisis : 1). Determinant of Correlation Matrik Hasil analisis menunjukkan nilai Determinant of Correlation Matrik adalah 0,0864356 (memenuhi syarat). 2). Kaiser Meyer Olkin Hasil KMO Measure of Sampling adalah 0,89937 (memenuhi syarat). 3). Barlett Test of Spehricity Hasil Barlett Test of Spehricity adalah 281,96902 dan signifikansi 0,00000 (memenuhi syarat). 4). Measures Sampling of Adequacy & Communality Hasil analisis menunjukkan bahwa ke-6 variabel dependen (Y) mempunyai nilai MSA dan kommunalitas memenuhi syarat karena bernilai diatas 0,5. 2. Menentukan Jumlah Faktor Untuk menentukan jumlah faktor dari variabel dependen (Y), dapat dilihat pada nilai eigen valuenya. Tabel 3. Hasil analisis jumlah faktor dari variabel dependen (Y)
No Var Faktor Eigen value Pct of Var

2 3 4 5 6 7

Faktor 2 Faktor 3 Faktor 4 Faktor 5 Faktor 6 Faktor 7

Sumber : Data diolah 2008 4. Interpretasi Faktor Dari hasil analisis faktor pada Tabel 3 dapat diketahui telah terbentuk tujuh faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap kain sasirangan sangat dipengaruhi oleh model, faktor kebutuhan, faktor tempat belanja, faktor potongan harga, faktor keluarga, faktor prestise, dan faktor personal selling. Untuk memberi nama pada tiap faktor dapat dilakukan dengan menggunakan variabel yang paling besar nilai loadingnya (Maholtra, 1996). Dari pernjelasan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima, karena terdapat beberapa faktor yang tidak sesuai dengan hasil penelitian.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk pada Perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin (Farida Yulianti)

Al Ulum Vol.46 No.4 Oktober 2010 halaman 33-42

39

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Y3 Y1 Y2 Y6 Y4 Y5

3,62028

60,3

Sumber : Data diolah 2008 3. Analisis Regresi Berganda Berdasarkan hasil uji statistik semua asumsi-asumsi klasik telah terpenuhi, yaitu tidak terjadi hetreroskedatisitas, data terdistirbusi normal, dan Scatter plot tidak membentuk pola tertentu. Hasil perhitungan regresi linear berganda tersebut dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Hasil uji statistik semua asumsi klasik
Faktor F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 t tabel Multiple R R Square Adjusted R Square F hitung Sig F F tabel t tabel B 0,473 0,161 0,175 0,137 0,174 0,367 0,437 = = = = = = = = t 8,476 2,896 3,144 2,460 3,115 6,573 7,843 1,982 0,809 0,655 0,633 30,083 0,000 2,093 1,982 Sig t 0,000 0,005 0,002 0,015 0,002 0,000 0,000 Ket Sig Sig Sig Sig Sig Sig Sig

Sumber : Data diolah 2008 4. Hasil analisis regresi pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara serempak Dari Tabel 4 dapat diketahui Fhitung menunjukkan nilai sebesar 30,083 dengan signifikansi 0,00000 sedangakn nilai F tabel sebesar 2,096. Dari hasil tersebut maka Fhitung > Ftabel yaitu 30,083 > 2,093 dengan signifikansi F < 5% (0,00000 < 0,5) yang artinya secara bersama-sama faktor model, faktor kebutuhan, faktor tempat belanja, faktor potongan harga, faktor keluarga, faktor

prestise, dan faktor personal selling berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kain sasirangan. Dari hasil perhitungan analisis regresi yang tampak pada Tabel 4 dapat pula, diketahui nilai R square menunjukkan nilai sebesar 0,655 atau 65,5%. Hal ini berarti bahwa faktor Y (dependen) dipengaruhi sebesar 65,5% oleh ke-7 faktor X (independen) yaitu faktor 1 (faktor model), faktor 2 (faktor kebutuhan), faktor 3 (faktor tempat belanja), faktor 4 (faktor potongan harga), faktor 5 (faktor keluarga), faktor 6 (faktor prestise), dan faktor 7 (faktor personal selling). Sedangkan sisanya 34,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar tujuh faktor tersebut. 5. Hasil analisis regresi pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara parsial. Dari ke-7 variabel bebas tersebut, faktor model mempunyai nilai beta tertinggi yaitu 0,473 dibandingkan dengan variabel-variabel lainnya. Hal ini berarti variabel tersebut merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada Irma Sasirangan, sehingga dari pernyataan tersebut maka hipotesis kedua dapat diterima. Besarnya pengaruh untuk setiap variabel dapat dijelaskan sebagai berikut : 1). Faktor Model, Hasil analisis regresi menunjukkan faktor model mempunyai nilai thitung sebesar 8,476 dengan probabilitas 0,000.Karena thitung > ttabel (8,476 >1,982) atau signifikan t< 5% (0,000 < 0,05) maka secara parsial faktor model berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kain sasirangan. 2). Faktor Kebutuhan dan keinginan, Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor kebutuhan mempunyai nilai thitung sebesar 2,896 dengan probabilitas 0,005. Karena thitung > ttabel (2,896 > 1,982) atau signifikan t < 5% (0,005 < 0,05) maka secara parsial faktor kebutuhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kain sasirangan. 3). Faktor Tempat Belanja, Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor tempat belanja mempunyai

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk pada Perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin (Farida Yulianti)

Al Ulum Vol.46 No.4 Oktober 2010 halaman 33-42

40

nilai thitung sebesar 3,144 dengan probabilitas 0,002. Karena thitung > ttabel (3,144 > 1,982) atau signifikan t < 5% (0,002 < 0,05) maka secara parsial faktor tempat belanja berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kain sasirangan. 4). Faktor Potongan Harga, Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor potongan harga mempunyai nilai thitung sebesar 2,460 dengan probabilitas 0,015. Karena thitung > ttabel (2,460 > 1,982) atau signifikan t < 5% (0,015 < 0,05) maka secara parsial faktor potongan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kain sasirangan. 5). Faktor Keluarga, Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor keluarga mempunyai nilai thitung sebesar 3,115 dengan probabilitas 0,002. Karena thitung > ttabel (3,115 > 1,982) atau signifikan t < 5% (0,002 < 0,05) maka secara parsial faktor keluarga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kain sasirangan. 6). Faktor Prestise, Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa prestise mempunyai nilai thitung sebesar 6,573 dengan probabilitas 0,000.Karena thitung > ttabel (6,573 > 1,982) atau signifikan t < 5% (0,000 < 0,05) maka secara parsial faktor prestise berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kain sasirangan. 7). Faktor Personal Selling, Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor personal selling mempunyai nilai thitung sebesar 7,843 dengan probabilitas 0,000. Karena thitung > ttabel (7,843 > 1,982) atau signifikan t < 5% (0,000 < 0,05) maka secara parsial faktor personal selling berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kain sasirangan. Dari hasil analisis diketahui bahwa faktor model, faktor kebutuhan, faktor tempat belanja, faktor potongan harga, faktor keluarga, faktor prestise, dan faktor personal selling mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian Sasirangan. Faktor model merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian kain sasirangan. Bagi Irma Sasirangan Banjarmasin diharapkan mampu melakukan berbagai penyesuaian, bila ternyata selera konsumen berubah atau model

produk tidak pas terhadap spesifikasi konsumen, dimana tetap memberi kepuasan kepada konsumen dengan produk-produk inovatif bermutu tinggi, penampilan terbaik dan terus-menerus meningkatkan citra merek yang kuat. Faktor kebutuhan merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kain sasirangan. Bagi perusahaan Irma sasirangan diharapkan dapat memperhatikan keanekaragaman kebutuhan dan keinginan pembeli yang ada di pasar. Hal ini dilakukan untuk melihat perubahan permintaan pembeli, mengevaluasi perubahan dalam posisi persaingan, dan mengenali peluang-peluang untuk produk baru. Faktor tempat belanja merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kain sasirangan. Bagi perusahaan Irma sasirangan diharapkan dapat memberikan kenyamanan tempat belanja bagi konsumen dengan memperhatikan kondisi tempat belanja, memberikan pelayanan yang baik serta mempunyai reputasi yang baik. Karena pada dasarnya kenyamanan tempat belanja dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Faktor potongan harga atau diskon merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada perusahaan Irma sasirangan. Bagi perusahaan Irma sasirangan diharapkan dapat mempertimbangkan pemberian diskon kepada konsumen karena dengan diskon dapat merangsang konsumen untuk melakukan pembelian kembali. perusahaan kain sasirangan dapat memperhatikan empat bentuk diskon yaitu : 1) Diskon kuantitas : merupakan potongan harga yang diberikan guna mendorong konsumen agar membeli dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan. 2) Diskon musiman : potongan harga yang diberikan hanya pada masa-masa tertentu saja. Diskon musiman digunakan untuk mendorong konsumen agar membeli barang-barang yang sebenarnya baru akan dibutuhkan beberapa waktu mendatang. 3) Diskon kas : potongan yang diberikan apabila pembeli membayar tunai barang-barang yang dibelinya. 4) trade discount : potongan yang diberikan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk pada Perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin (Farida Yulianti)

Al Ulum Vol.46 No.4 Oktober 2010 halaman 33-42

41

produsen kepada para penyalur (wholesaler dan retailer) yang terlibat dalam pendistribusian barang dan pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu seperti penjualan, dan penyimpanan. Faktor keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pada perusahaan Irma sasirangan. Keluarga sangat penting di dalam studi perilaku konsumen karena dua alasan. Pertama, keluarga adalah unit pemakaian dan pembelian untuk banyak produk konsumen. Kedua, keluarga adalah pengaruh utama pada sikap dan perilaku individu. Anggota keluarga memegang berbagai peranan, yang mencakup penjaga pintu (gatekeeper), pemberi pengaruh (influencer), pengambil keputusan (decider), pembeli (buyer), dan pemakai (useer). Pengaruh pasangan hidup, anak, atau anggota lain dalam keluarga bervariasi menurut sumber daya anggota keluarga, jenis produk, tahap dalam siklus kehidupan, dan tahap dalam keputusan pembelian. Bagi perusahaan Irma sasirangan diharapkan mampu mengidentifikasi berbagai peranan dan pengaruh dari keluarga. Faktor prestise merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen di dalam keputusan pembelian pada Irma sasirangan. Prestise menunjukkan preferensi produk dan merek yang berbeda, disamping itu prestise mampu membina citra suatu produk. oleh karena itu bagi perusahaan Irma Sasirangan diharapkan dapat memperhatikan faktor prestise. Faktor personal selling merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen di dalam keputusan pembelian pada Irma sasirangan. Bagi perusahaan Irma Sasirangan diharapkan mampu memanfaatkan personal selling secara efektif, karena beberapa kelebihan yang dimiliki oleh personal selling yaitu operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, pelangggan yang berminat biasanya langsung membeli, dan penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya.

KESIMPULAN DAN SARAN Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian pada Irma Sasirangan yaitu faktor model, faktor kebutuhan, faktor tempat belanja, faktor potongan harga, faktor keluarga, faktor prestise, dan faktor personal selling. Dari hasil analisis regresi diketahui 65,5% keputusan pembelian pada Irma Sasirangan dipengaruhi oleh tujuh faktor sebagai variabel independen sedangkan sisanya 34,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar faktor bebas yang diteliti. Dari tujuh faktor sebagai variabel independen yang dianalisis, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Kemudian dari tujuh faktor tersebut dapat diketahui pula faktor yang paling dominan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Irma Sasirangan yaitu faktor model. Faktor model yang merupakan bagian dari faktor produk merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian sehingga perusahaan diharapkan lebih meningkatkan kualitas produk dengan mengembangkan produk berdasarkan selera pasar yang akan dituju, serta mengantisipasi seluruh keinginan dan kebutuhan konsumen. Faktor-faktor beserta variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian dapat dipakai sebagai dasar untuk mengembangkan strategi pemasaran yang akan diterapkan, untuk memahami bagaimana sesungguhnya konsumen membuat keputusan pembelian, pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat dan memberikan masukan bagi keputusan pembelian. Orang dapat menjadi pencetus, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli, atau pemakai, dan kampanye pemasaran yang berbeda dapat diarahkan pada masing-masing jenis orang. Pemasaran juga harus menelaah tingkat keterlibatan pembeli dan jumlah produk yang tersedia untuk menentukan apakah konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk pada Perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin (Farida Yulianti)

Al Ulum Vol.46 No.4 Oktober 2010 halaman 33-42

42

rumit, perilaku pembelian pengurang disonansi/ ketidaksesuaian, perilaku pemelian karena kebiasaan, dan perilaku pembelian pencari variasi. Memperhatikan kondisi toko dengan memberikan kenyamanan tempat kepada konsumen sehingga konsumen bisa lebih leluasa untuk menentukan pilihan atas suatu produk. Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen yang berkunjung sehingga diharapkan dapat menumbuhkan image yang baik bagi toko. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 1993, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Assael, H., 1984, Consumer Behavior and Marketing Action. Fourth Edition, PWS Kent Publishing Company, Boston. Amstrong, G. & Kotler, P., 1997, Prinsip-Prinsip pemasaran. Cetakan Pertama, Erlangga, Jakarta. Arifin, 2001, Analisis Faktor Individu dan Bauran pemasaran yang di Pertimbangkan Dalam Pembalian Minuman Kesehatan di Kotamadya Malang. Tesis Program Pasasarjana Uninersitas Brawijaya Malang. Boyd, Walker, Larreche, 2000, Manajemen pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global. Edisi Kedua, Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Calder, Boby J., Lynn W. Philips, & Alice M. Tybout, 1981, Designing Research For Application. Journal Of Consumer Research, 197-207. Cholid Naburka & H. Abu Achmad, 2001, Metode Penelitian. Cetakan Ketiga, PT. Bumi Akasara, Jakarta. Basu, S.D. & T. Hani, H., 2000, Manajemen pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, BPFE-Yogyakarta.

Engel, J.F., Blackwell, R.D., Miniard, P.W., 1994, Perilaku Konsumen, Edisi Keenam, Binapura Aksara, Jakarta. Freddy, R., 2001, Riset pemasaran. P.T. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Fandy Tjiptono, 2000, Strategi pemasaran. Edisi Kedua, Andi, Yogyakarta. Kotler, P, 1997, Manajemen Manajemen pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta. Keegen, W. J., 1997, Manajemen pemasaran Global. Edisi Lima, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta. Kim, Y. & Kang, J., 2001, The Effects of Ethnicity and Product on Purchase Decission Making. Journal of Advertising Research. March. Maholtra, N.K, 1993, Marketing Research : an Applied Orientation. Printice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. Mowen, J. C., Minor, M., 1998, Consumer Behavior. Fifth Edition, Printice-Hall, Upper Saddle Rive, New Jersey. Masrifani Djamhar, 1998, Faktor-faktor yang di Pertimbangkan Konsumen Dalam Pembelian Kain Sasirangan di Kotamadya Banjarmasin. Tesis Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang. Sutisna, 2001, Perilaku Konsumen dan Komunikasi pemasaran, Edisi Pertama, P.T. Remaja Rosdukarya, Bandung. Santoso, Singgih, 1993, SPSS : Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk pada Perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin (Farida Yulianti)

Al Ulum Vol.46 No.4 Oktober 2010 halaman 33-42

43

Singarimbun, M. & Sofian, E., 1989, Metode Penelitian Survei. Cetakan pertama, PT. Pustaka LP3ES, Jakarta. Soeratno & Lincolin, A., 1999, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Penerbit dan percetakan (UPP) AMP YKPN, Yogyakarta. Zakiyah Zahara, 1997, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Membuat Keputusan Pembelian Kain Songket di Kotamadya Palembang. Tesis Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk pada Perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin (Farida Yulianti)

You might also like