You are on page 1of 4

1. DESKRIPSI PERUSAHAAN a.

Kegiatan Operasi Perusahaan (Sumber Dana, Produk dan (atau) jasa, Pasar) Astragraphia mengawali perjalanannya pada tahun 1971 sebagi Divisi Xerox, PT Astra Internasional yang bergerak dalam bidang pemasaran dan penyediaan layanan purna jual bagi mesin fotokopi Xerox secara eksklusif di seluruh Indonesia. Sejalan dengan perkembangan bisnis yang pesat, pada tahun 1976 Divisi Xerox memisahkan diri dari PT Astra International dan menjadi perusahaan yang mandiri dengan nama PT Astra Graphia. Dalam rangka membangun landasan yang kokoh bagi pertumbuhan bisnisnya, pada tahun 1989 Astragraphia menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sampai dengan 31 Desember 2005, jumlah saham Astragraphia seluruhnya adalah 1.348.780.500 lembar. PT Astragraphia mempunyai sumber dana dari Modal saham sebagai modal dasar, tambahan modal disetor, saldo laba, dan cadangan lain-lain serta hutang dari kreditor. Saat ini menjelang 30 tahun sejak menjadi perusahaan yang mandiri, Astragraphia focus pada bisnis Document Solution, dengan partner utama Fuji Xerox Co. Ltd, perusahaan yang ahli di bidang perdokumenan berskala global, berkantor pusat di Jepang. Bisnis Document Solution tidak hanya biosnis mesin fotokopi tapi telah mengalami transformasi bersamaan dengan pesatnya perkembangan di bidang teknologi informasi (TI), menjadi sebuah solusi dokumen yang terintegrasi dengan system TI. Cakupan fungsinya menjadi luas dari mulai document input (creating, scanning, merging, editing), document management (sharing, archiving, distributing, routing) hingga document output (printing, faxing, copying, e-mailing, web viewing) dalam konfigurasi yang bervariasi. Astragraphia membagi bisnis Document Solution dalam 4 bisnis utama, yaitu : Office Product Business, Production System Business, Printer Channel Business dan Service Business. Pembagian bisnis tersebut berdasarkan pada jenis mesin/hardware dan layanan/services yang ditawarkan. Astragraphia menekankan pemberian nilai tambah bagi pelanggan dibandingkan sekedar penjualan hardware. Hal ini dikukuhkan dengan dikembangkannya metodologi Valued Services and Solutions (VSS) pada tahun 2004), yaitu pendekatan pemasaran yang berorientasi pada peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja dari perusahaan pelanggan. Metodologi VSS diawali dengan proses assessment sebelum melakukan design system pengelolaan dokumen untuk sebuah perusahaan. Setelah mendapat persetujuan dari pelanggan maka tahap implementasi atau pemasangan system solusi dilakukan, untuk kemudian, dilakukan evaluasi apakan system tersebut telah sesuai dan mencapai produktifitas yang

diharapkan sehingga akhirnya dilakukan improvement yang dibutuhkan bila ada. Sejak tahun 2005, dilakukan segmentasi target pasar yang dikelompokkan 3 segmen pasar berdasarkan value chain dalam proses pencetakan dokumen (Lihat Lampiran). Dalam upayanya menyediakan layanan berkualitas unggul bagi para pelanggannya, Astragraphia terus memperluas jangkauannya ke seluruh Indonesia dan wilayah lain yang berdekatan, seperti pelanggan di Timor Leste. b. Kondisi Industri Dengan pengalaman pada jasa pelayanan (services) Astragraphia berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi dokumen ini semua dalam rangka menjadi pilihan utama bagi pelanggan untuk semua permasalahan dokumen di pasar (to be a customer preferred partner in Document Solution). Berdasarkan segmentasi pasar untuk industri solusi dokumen, saat ini Astragraphia mengembangkan 4 kelompok portofolio bisnis yaitu: Office Product Business (OPB) ; Production System Business (PSB); Printer Channel Business (PCB); Services Business. Sejalan dengan perkembangan yang pesat dalam bidang teknologi informasi (TI), industri solusi dokumen mengalami transformasi, dari awalnya yang lebih bertujuan untuk mendukung proses penggandaan dokumen secara cepat, menjadi sebuah solusi dokumen yang terintegrasi dengan sistem TI. c. Struktur Organisasi Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) bagi Astragraphia sudah menjadi bagian dari budaya perusahaan. Sejak awal berdirinya di tahun 1976, pendiri Astragraphia telah menanamkan Catur Dharma sebagai falsafah dasar Astragraphia. Pada Kenyataannya, implementasi dari catur Dharma yang terdiri dari empat pilar, yaitu Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara. Pelayanan yang terbaik bagi Pelanggan, Saling menghargai dan membina kerja sama, serta Berusaha mencapai yang terbaik sejalan dengan prinsip-prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan, yaitu Transparansi (keterbukaan informasi),Accountability (akuntabilitas dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi), Responsibilitas (pertanggungjawaban), Fairness (kesetaraan perlakuan terhadap pemegang saham) serta Independency (Kemandirian). Astragraphia meyakini bahwa Astragraphia bisa bertahan sampai hari ini karena komitmen atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik oleh seluruh Direksi, Dewan Komisaris dan karyawan Astragraphia. Astragraphia juga mendapat dukungan positif dari pemegang saham mayoritas dan prinsipal yang sangat menekankan pentingnya menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik di seluruh jajaran Astragraphia. Meski prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik di Astragraphia merasa

perlu memformalisasikannya dalam suatu Pedoman tertulis. Karena itu. pada tahun 2005 Astragraphia membuatnya secara tertulis Pedoman yang dimaksud agar menjadi pedoman Tata Kelola Perusahaan di lingkungan Astragraphia. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya termasuk dalam mengambil sikap keputusan bisnis, Direksi dan Dewan Komisaris selalu mengedepankan prinsip-prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan, falsafah perusahaan, peraturan yang berlaku (legal compliance), Etika Bisnis perusahaan serta memperhatikan kepentingan Astragraphia, pemegang saham serta stakeholders lainnya. Hal yang sama juga berlaku bagi seluruh karyawan Astragraphia. Dalam setiap kesempatan, baik secara lisan maupun tertulis Direksi selalu menekankan kepada seluruh karyawan untuk berpegang teguh dan konsisten melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Adapun filsafat, Tujuan Jangka Panjanng dan visi PT Astragraphia adalah sebagai berikut: 1) Filosofi: - Bermanfaat bagi bangsa dan Negara; - Pelayanan yang terbaik bagi pelanggan; - Saling menghargai dan membina kerjasama; - Berusaha mencapai yang terbaik. 2) Tujuan Jangka Panjang: Sejahtera bersama bangsa 3) Visi Menjadi penyedia solusi bisnis berbasis Teknologi Informasi terbaik di Indonesia

2. PEST Analysis Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa atas produk-produk dari prinsipal luar negeri, Astragraphia menghadapi resiko yang timbul dari eksternal, yaitu: Kondisi ekonomi, dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global dan local serta indikatorindikator perekonomian seperti inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, dan lain-lain. Astragraphia mengantisipasinya dengan melakukan monitoring dan meminta masukan dari pihak-pihak yang berkompeten serta kemudian melakukan langkah-langkah yang diperlukan. Hubungan dengan prinsipal, dipengaruhi oleh pemenuhan kewajiban Astragraphia terhadap para prinsipal. Astragraphia mengantisipasinya dengan melakukan evaluasi dari waktu ke waktu agar seluruh kewajiban terhadap para prinsipal dapat dipenuhi dengan baik. Sebagai bagian dari pelaksanaan prinsip-prinsip Tata kelola Perusahaan yang baik, Astragraphia

antara lain telah mendapatkan sertifikasi standar internasional yaitu ISO 9001 dan ISO 14001. Perkembangan teknologi, dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat sesuai tuntutan pelanggan. Astragraphia mengantisipasinya dengan melakukan inovasi solusi-solusi yang menciptakan nilai tambah dan yang dapat menjawab kebutuhan pelanggan, disertai dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Persaingan usaha, dipengaruhi oleh persaingan ketat dari para kompetitor. Astragraphia mengantisipasinya dengan menekan margin pendapatan, meningkatkan pelayanan, menertapkan prinsip-prinsip Tata Kelola perusahaan yang baik serta melakukan terobosan terhadap produk dan solusi yang inovatif dan bervariasi.

3. SWOT Analysis

4. Program Audit 5. Pembatasan Tahap-tahap Audit 6. Permasalahan yang Ditemukan dan Rekomendasi

You might also like