You are on page 1of 11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 80% primi gravida dan 40 60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih berat. Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 70% wanita hamil dalam 16 minggu pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual- mual dan 44% mengalami muntah muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Perbandingan insidensi hiperemesis gravidarum 4 : 1000 kehamilan. (Sastrawinata, 2007) Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira kira 5% dari ibu hamil membutuhkan penanganan untuk penggantian cairan dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit. Mual dan muntah khas

kehamilan terjadi selama trimester pertama dan paling mudah disebabkan oleh peningkatan jumlah HCG. Mual juga dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal kehamilan. (Walsh, 2007) Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atu defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar 3,5 per 1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring perjalanan waktu, satu dari setiap 1000 wanita hamil akanmenjalani rawat inap. Hiperemesis gravidarum umumnya hilang dengan sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan berjalan lambat dan relaps sering umum terjadi. Kondisi sering terjadi diantara wanita primigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikutnya. (Lowdermilk, 2007) Angka kematian ibu dan bayi merupakan merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu, pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Berdasarkan penelitian WHO di seluruh dunia terdapat angka

kematian maternal kini berkisar antara 1,5 dan 3,0 per 10.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian perinatal mencapai angka di bawah 25 per 1000. Terutama di Negara-negara berkembang pada umumnya. (Sarwono Prawirohardjo, 2008). Dari enam Negara ASEAN pertama (Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand, Filifina, Indonesia),Negara yang indek kesehatannya paling

rendah adalah Indonesia. Hal ini ditandai dengan tingginya angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita dan anak (AKBA). Dari enam Negara ASEAN, Indonesia menempati urutan tertinggi, AKI Indonesia mencapai 380 per 1000 kelahiran, AKB sekitar 33 per 1000 kelahiran hidup, dan AKBA 45 per kelahiran hidup. Urutan terendah Singapura AKBA AKInya nol jiwa. Berdasarkan Survei Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI), Angka kematian (AKI) di Indonesia masih berada pada angka 307 per 100.000 kelahiran hidup. Demikian pula angka kematian Bayi (AKB) masih berada kisaran 20 per 1000 kelahiran hidup. Target yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2010 adalah angka kematian Bayi menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka kematian Bayi Baru Lahir menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu dan perinatal yaitu menjadi komplikasi kehamilan. (Sujiyatini, 2009). Mual dan muntah mempengaruhi hingga <50 % kehamilan. Kebanyakan perempuan mampu mempertahankan kebutuhan dan cairan dan nutrisi dengan diet, dan symptom akan teratasi hingga trimester pertama Mual dan muntah yang berlebihan disebut hyperemesis Gravidarum. Dapat menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan ketonemia, dan gangguan kesadaran. (Sarwono, 2007). Dari data yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011 angka kematian ibu sejumlah 116 orang dan penyebab terbanyak perdarahan 55 orang (47,4%), Hipertensi dalam kehamilan 25

orang (21,5%), Infeksi 2 orang (1,7%), Abortus 3 orang (2,5%), Partus lama 0 orang, penyebab lainnya 31 orang (26,7%). Salah satu penyebab lainnya adalah hiperemesis garavidarum (Profil dines kesehatan, 2011). Berdasarkan data yang diperoleh dari RSKD Siti Fatimah Makassar, jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada tahun 2011 sebanyak 3577 orang sedangkan penderita hiperemesis gravidarum tingkat II yang dirawat selama bulan juli sampai desember 2011 sebanyak 37 (1,03%) orang sedangkan pada tahun 2012 jumlah ibu hamil dengan penderita hiperemesis gravidarum tingkat II yang dirawat selama bulan januari sampai mei menurun sebanyak 23 orang. Dengan demikian peningkatan ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum yang di RSKD Siti Fatimah Makassar. Dari data tersebut menunjukkan bahwa jika tidak mendapatkan penanganan yang baik keadaan dapat menjadi lebih buruk dan mengancam ibu dan janin. Berdasarkan fenomena diatas penulis dapat termotivasi untuk menelusuri lebih lanjut melalui Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Kebidanan Hyperemesis gravidarum Tinggkat II di RSKD Siti Fatimah Makassar Tanggal 05-07 juni 2012.

B. Ruang Lingkup Penulisan Banyaknya Permasalahan atau resiko yang tinggi dalam kehamilan dan persalinan membuat penulis perlu membatasi ruang lingkup

permasalahan pada penulisan Karya Tulis Ilmiah ini,yaitu berfokus pada pembahasan Manajemen Asuhan Kebidanan Dengan Hyperemesis

Gravidarum Tingkat II Pada NyRGestasi 14 minggu 6 hari di RSKD Siti Fatimah tanggal juni 2012.

C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada NyRKehamilan 14 minggu 6 hari Dengan hiperemesis Gravidarum Tingkat II di RSKD Siti Fatimah Makassar tanggal 05-07 Juni 2012 sesuai dengan wewenangan Bidan. 2. Tujuan Khusus
a Dapat melakukan pengkakjian dan analisa data dasar Dengan kasus

hiperemesis gravidarum tingkat II pada NyR kehamilan 14 minggu 6 hari tanggal 05-07 juni 2012.
b Dapat merumuskan diagnose / masalah actual dengan kasus

hiperemesis gravidarum tingkat II pada NyR Kehamilan 14 minggu 6 hari tanggal 05 07 juni 2012.
c Dapat merumuskan diagnose / masalah potensial dengan kasus

hiperemesis gravidarum

tingkat II pada NyR kehamilan 14

minggu 6 hari tanggal 05 07 Juni 2012.

d Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi dengan kasus

hiperemesis gravidarum tingkat II pada NyR kehamilan 14 minggu 6 hari tanggal 05 07 juni 2012.
e Dapat merumuskan rencana asuhan kebidanan dengan kasus

hiperemesis gravidarum tingkat II pada NyR kehamilan 14 minggu 6 hari tanggal 05 07 juni 2012.
f Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan dengan kasus

hiperemesis gravidarum tingkat II pada NyR kehamilan 14 minggu 6 hari tanggal 05 07 juni 2012.
g Dapat mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dengan kasus

hiperemesis gravidarum tingkat II pada NyRkehamilan 14 minggu 6 hari tanggal 05 07 juni 2012.
h Dapat membuat pendokumentasian asuhan kebidanan dengan kasus

hiperemesis gravidarum tingkat II pada NyR kehamilan 14 minggu 6 hari tanggal 05 07 juni 2012.

D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah : 1. Manfaat Bagi Penulis Merupakan pengalaman yang sangat berharga dapat menambah kemampuan dalam penerapan Manajemen Asuhan Kebidanan

khususnya hyperemesis Gravidarum Tingkat II. 2. Manfaat Praktis

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir jenjang Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Sandi Karsa Makassar. 3. Manfaat Ilmiah Sebagai masukan bagi petugas kesehatan utamanya bidan dalam penanganan kasus khususnya yang berkaitan dengan hyperemesis gravidarum. 4. Manfaat Institusi Merupakan input masukan dalam membekali mahasiswa agar mampu menerapkan Manajemen Asuhan Kebidanan pada klien dengan kasus Hyperemesis Gravidarum Tingkat II.

E. Metode Penulisan 1. Studi Kepustakaan Dengan membaca dan mempelajari buku-buku kebidanan, literature, internet yang ada hubungannya dengan ilmu Kebidanan dan ada kaitannya dengan Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Studi Kasus Dengan melaksanakan Studi Kasus pada NyR menggunakan pendekatan Manajemen Data, Asuhan Identifikasi Kebidanan Data, yang

meliputi:Pengumpulan Diagnosa/Masalah

Identifikasi

Aktual Potensial, Tindakan Segera, Rencana

Tindakan,Evaluasi serta Dokumentasi hasil Asuhan yang diberikan kepada NyR yang diperoleh melalui langkah langkah:

a.Wawancara Penulis mengadakan tanya jawab atau diskusi dengan pasien, keluarga, bidan dan dokter di ruang nifas yang berhubungan dengan masalah klien.
b.

Observasi

Penulis memperoleh data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada pasien. c. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis mulai dari kepala hingga kaki dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan laboratorium. 3. Studi Dokumentasi Membaca dan mempelajari kasus serta menginterpretasikan data yang berhubungan dengan klien, baik yang bersumber dari catatan dokter, bidan maupun dari sumber lain yang menunjang seperti hasil laboratorium dan diagnostik tes.

4. Melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing Menerima segala bentuk masukan berupa saran dan Kritikan yang membangun,serta memperbaiki setiap kesalahan yang terdapat dalam

Karya Tulis Ilmiah ini melalui perbaikan yang diberikan oleh Dosen Pemimbing agar dapat mencapai hasil yang terbaik dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

F. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini meliputi BAB I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Ruang Lingkup Permasalahan C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus D. Manfaat Penulisan E. Metode Penulisan F. Sistematika Penulisan BAB II.TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Kehamilan 1. Defenisi Kehamilan 2. Perubahan Fisiologi dalam Kehamilan 3. Perubahan Psikologi dalam Kehamilan 4. Diagnosa pasti hamil B. Konsep Dasar Tentang Antenatal Care (ANC) 1. Defenisi Antenatal Care

2. Tujuan Antenatal Care 3. Jadwal Kunjungan Antenatal Care C. Konsep Dasar Tentang Hyperemesis Gravidarum 1. Pengertian Hyperemesis Gravidarum 2. Etiologi Hyperemesis Gravidarum 3. Patofisiologi Hyperemesis Gravidarum 4. Klasifikasi hiperemesis Gravidarum 5. Diagnosis Hyperemesis Gravidarum 6. Penatalaksanaan Hyperemesis Gravidarum D. Proses Manajemen Kebidanan 1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan 2. Tahapan Manajemen Asuhan Kebidanan
3. Jenis Dokumentasi Asuhan Kebidanan

BAB III.STUDI KASUS Langkah I Langkah II Langkah III Langkah IV Langkah V Langkah VI Langkah VII : Identifikasi Data Dasar : Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual : Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial : Evaluasi Perlunya Tindakan Segera : Rencana Tindakan : Penatalaksanaan Rencana Tindakan : Evaluasi

10

BAB IV.PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis membahas tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari pengkajian ,merumuskan diagnosa/masalah actual dan potensial,tindakan segera atau kolaborasi,perencanaan,pelaksanaan serta evaluasi Asuhan

Kebidanan BAB V.PENUTUP Merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan hasil,pelaksanaan dan dari studi kasus yang dilakukan,dan juga berisi suara suara dalam meningkatkan Manajemen Asuhan Kebidanan. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

11

You might also like