You are on page 1of 4

MACAM MACAM HAJI Jenis Haji 1. Haji IFRAD : Mengerjakan Ibadah Haji dahulu, baru kemudian Ibadah Umrah.

. Penjelasan : Jamaah yang waktunya sedikit, tiba di Mekkah hampir 8 Zulhijah, pilih Ifrad. Cara Pelaksanaan: - Ihram dan Mikat Untuk Haji, - Ihram dan Mikat lagi untuk Umrah

: Ibadah Haji dan Ibadah Umrah dilaksanakan sekaligus. : Jamaah yang waktunya senggang, tinggal lama di Mekkah menunggu 8 Zulhijah pilih Tamatu. Cara Pelaksanaan: - Melakukan Ihram dan Mikat dengan niat untuk Haji sekaligus Umrah. - Semua Amalan Umrah (Tawaf, Sai dan Tahallul dihitung sudah termasuk sewaktu melaksanakan Amalan Haji 3. Haji TAMATU : Mengerjakan Ibadah Umrah terlebih dahulu, baru kemudian mengerjakan Ibadah Haji. Penjelasan : Jamaah yang waktunya sempit sekali, karena menggabung Haji dan Umrah, pilih Qiran. Cara Pelaksanaan: - Melakukan Ihram dan Mikat untuk Umrah dan setelah selesai Tawaf dan Sai langsung Tahalllul agar terbebas dari larangan Ihram. - Ihram lagi pada tanggal 8 Zulhijah dan Mikat untuk Haji.

2. Haji QIRAN Penjelasan

Rukun Haji Yang dimasud rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah haji, yang tidak dikerjakan hajinya tidak syah. Adapun Rukun Haji adalah sebagai berikut: 1. Ihram, yaitu niat melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah. 2. Wukuf di Arafah, yaitu Tafakur, berdiam diri, berzikir, dan berdoa di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. 3. Tawaf Ifadhah, yaitu mengelilingi Kabah 7 kali, dilakukan sesudah Wukuf di Arafah dan Mabit di Muzdalifah pada tanggal 10 Zulhijah. 4. Sai, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali (Pulang Pergi), dilakukan setelah Tawaf. 5. Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai 6. Tertib, yaitu mengerjakan sesuai dengan urutan-urutannya, serta tidak ada yang tertinggal. WAJIB HAJI Wajib Haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah Haji sebagai pelengkap Ibadah Rukun Haji, yang jika tidak dikerjakan harus membayar DAM (denda). Yang termasuk Wajib Haji adalah: 1. Ihram (niat) dari Mikat. 2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tanggal 10 Zulhijah (dalam perjalanan dari Arafah ke Mina). 3. Melontar Jumrah Aqabah tanggal 10 Zulhijah. 4. Mabit di Mina pada Hari Tasyrik (11, 12, 13 Zulhijah). 5. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12, 13 Zulhijah). 6. Tawaf Wada yaitu melakukan Tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekkah. 7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang waktu Ihram. Dan berdoalah sebanyak-banyaknya. Setibanya di Mekkah jamaah dapat bersegera ke Masjidil Haram untuk memulai Ibadah Umrah, yaitu Tawaf, Sai dan Tahallul.

Tawaf adalah prosesi mengelilingi Kabah sebanyak 7 kali putaran. Sai adalah berjalan hilir mudik antara bukit Safa dan Marwah sebanyak 7 kali bolak-balik. Tahallul adalah menggunting beberapa helai rambut sebagai tanda Sai telah dilaksanakan. Dengan ketiga ritual Tawaf, Sai dan Tahullul maka apa yang dimaksud dengan Ibadah Umrah telah selesai pelaksanaannya. Berikutnya adalah Ibadah Haji yang selalu dimulai pada tanggal 8 Zulhijah dengan ritual; Wukuf, Mabit dan Melontar Jumrah. Wukuf. Pada tanggal 8 Zulhijah Ibadah Haji akan dimulai, yaitu ditandai dengan pemberangkatan Jamaah menuju Padang Arafah untuk Wukuf. Di Arafah, hamparan padang pasir gersang, panas dan silau. Jamaah akan ditempatkan di bawah kemah-kemah yang telah disiapkan oleh petugas Haji Arab Saudi. Wukuf yang menjadi puncak Ibadah Haji yang tiap tahun jatuh pada tanggal 9 Zulhijah merupakan prosesi paling penting dan karenanya Jamaah dianjurkan memperbanyak Ibadah; baca Al Quran, Berdoa, Zikir, Tasbih, dll. Mabit. Selepas waktu Maghrib tanggal 10 Zulhijah Jamaah segera meninggalkan Padang Arafah untuk berangkat ke Muzdalifah dan Mina dengan bus yang telah disiapkan. Setelah tiba di Muzdalifah, bus akan berhenti dan awak bus akan member kesempatan untuk Mabit (berhenti/jeda) sampai lewat tengah malam, sambil mengumpulkan krikil untuk Melontar Jumrah (jamarat). Melontar. Pada tanggal 10 Zulhijah, Jamaah sudah berada di Mina dan ditempatkan di kemah-kemah yang telah disiapkan. Kegiatan di Mina yang dimulai pada tanggal 10 Zulhijah adalah Melontar. Selama tiga atau empat hari di Mina, yaitu tanggal 10,11,12 dan 13 Zulhijah para Jamaah setiap hari melontar jumrah. (Nafar Awal 3 hari dan Nafar Tsani 4 hari) untuk melontar. Melontar Jumrah ini adalah prosesi Haji paling riskan dan penuh bahaya maka jamaah harus berhati-hati dan benar-benar mengikuti petunjuk petugas untuk tidak berdesak-desakan karena dapat mengancam jiwa. Banyak orangtua atau Jamaah yang lemah fisiknya jatuh terhimpit dan terinjak-injak di kawasan Jamarat ini.

Thawaf Ifadhah. Pada tanggal 13 Zulhijah seusai melontar Jumrah (Ula, Wusta dan Aqabah, masing-masing sebanyak 7 kali), Jamaah akan meninggalkan Mina untuk kembali ke pemondokan masing-masing di Mekkah. Setelah tiba di Mekkah, Jamaah diminta segera melakukan Tawaf Ifadhah bagi yang belum melaksanakannya. Dikatakan belum, karena selama tiga-empat hari di Mina disela-sela 3-4 hari untuk Wukuf, Mabit dan Melontar ada saja Jamaah yang menyempatkan diri untuk Tawaf Ifadhah. Apabila Tawaf Ifadhah telah dilaksanakan, maka selesai kegiatan rangkaian Ibadah Haji.

You might also like