You are on page 1of 8

APLIKAS SPEKTROSKOPI ATOMIK DAN INSTRUMENNYA Oleh Luthfi Rais,1006666860, kelompok 5

1. Instrumen Spektroskopi Atomik 1.1. Spektrofotometer Spektrofotometer merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur daya serap dari absorban/ zat yang menyerap dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu objek kaca yagn disebut kuvet . cahaya difokuskan oleh monokromator. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Cahaya yang diserap dideteksi intensitasnya oleh fotoreistor dan ditunjukan nilai intensitasnya oleh komputer/rekorder. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet. Secara keseluruhan bentuk sistem dari spektrofotometer ditunjukan oleh gambar 1.

Gambar 1. Bentuk sistem Spektrofotometer ( sumber : www.wikipedia.org)

Instrumennya yaitu : 1. Sumber Cahaya Merupakan tempat keluarnya cahaya yang akan dipancarkan ke sistem 2. Monokromator Berfungsi untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuai yang dibutuhkan oleh pengukuran 3. Kuvet Tabung kaca atau silica sebagai tempat larutan yang akan diuji. 4. Pengatur Intensiatas ( adjustable Aperture) Berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang dihasilkan oleh sumber cahaya agar Kimia Analik : Spektroskopi 1

sinar yang masuk tetap konstan 5. Fotoresistor (LDR) Dapat digunakan untuk mengindera adanya cahaya. Semakin besar cahaya maka resistansi alat ini semakin kecil 6. Amplifier Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca oleh indicator 7. Output Alat output bisa berupa komputer atau rekorder. Hasilnya merupakan intensias cahaya yang dapat diteruskan Untuk mengukur absorbansi dari zat sample yang sudah diuji, kita dapat melakukan perhitungan sebagai berikut (persamaan Lambert-Beer) :

Gambar 2. Absorbsi sinar oleh larutan ( Sumber : www.chem-is-try.com)

A = log ( Io / It ) = a x b x c Keterangan : Io = Intensitas sinar datang It = Intensitas sinar yang diteruskan a = Absorptivitas b = Panjang sel/kuvet c = konsentrasi (g/l) A = Absorban Spektofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Spektrometer Berkas Tunggal (single beam)

(1)

Spektrometriberkas tunggal dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal Beberapa instrumen menghasilkan berkas tunggal untuk pengukuran sinar ultra violet dan sinar tampak.

2 Kimia Analik : Spektroskopi

2. Spektrometer Berkas Ganda ( double beam ) Spektrometer berkas ganda mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati larutan standar dan sinar kedua secara serentak melewati sampel, mencocokkan fotodetektor yang keluar menjelaskan perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat pembaca 1.2. Fotometer Fotometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghitung intensitas cahaya dari sebuah permukaan atau larutan. Cara kerja alat ini yaitu cahaya yang berasal dari LED diteruskan ke aperture diaphragm yang berguna untuk menstabilkan cahaya yang masuk, lalu cahay masuk kedalam filter yang didalamnya terdapat larutan sample. Filter tersebut akan menyaring dan menyeleksi untuk panjang gelombang yang akan diteruskan. Kemudian gelombang yang diteruskan ke detektor, yaitu foto dioda. Foto diosa ini terdiri dari cadmium sulfide (CdS). Prinsip kerja fotosel CdS sebagai detektor adalah perubahan nilai resistansi atau hambatan fotosel berbanding terbalik dengan intensitas cahaya yang mengenai permukaannya. Hasilnya tersebut direpresentasikan dengan multimeter. Untuk mengetahui intensitasnya bisa menggunakan program komputer sebagai output

Gambar 3. Bentuk alat fotometer (sumber : http://physics.kenyon.edu)

Instrumen dari alat ini yaitu : 1. Aperture diaphragm Berguna untuk mengatur cahaya yang masuk agar stabil 2. Filter Berguna untuk menyaring gelombang cahaya yang masuk sehingga tidak semua gelombang cahaya dapat diteruskan. Dalam filter ini terdapat zat sample. Kimia Analik : Spektroskopi 3

3. Foto dioda Foto dioda berbahan dasar cadmium sulfide (CdS). CdS merupakan 4pectrom cahaya yang sangat permukaannya. Fotometer ada dua jenis, yaitu fotometer emisi nyala dan fotometer serapan atom. 1. Fotometer Emisi Nyala Fotometer Emisi nyala adalah suatu alat yang dugunakan berdasarkan pada pengukuran besaran emisi sinar monokromatis spesifik pada panjang gelombang tertentu yang dipancarkan oleh suatu logam alkali atau alkali tanah pada saat berpijar dimana besaran ini merupakan fungsi dari konsentrasi dari logam tersebut. peka terhadap perubahan intensitas cahaya yang mengenai

Gambar 4. Struktur fotometer nyala (sumber : http://www.resonancepub.com/atomicspec.htm)

2.

Fotometer Serapan Atom Fotometer serapan atom adalah fotometer yang mengukur cahaya dari sebuah nyala

api. Larutan yang ingin diuji diinjeksi ke api. Dalam pai, logam terekstitasi dalam bentuk atom. Lalu cahaya dari lampu ditembakan ke api tersebut. lalu cahaya dari lampu memancarkan gelombang cahaya yang sesuai dengan spectrum logam uji. Lalu cahay masuk ke filter. Filter digunakan untuk mengisolasi salah satu garis spectrum utama dari logam. Lalu pada detektor ditampilkan cahaya yang terserap dalam bentuk panjang gelombang ataupun intensitas. 2. Aplikasi Spektroskopi Atomik 2.1. Mendeteksi Kandungan Logam Metode untuk mendeteksi kandungan logam dalam suatu larutan adalah dengan menggunakan metode spektroskopi serapan atom (Atomic Spectroscopy absorption). A;at yang digunakan adalah 4pectrometer serapan atom. 4 Kimia Analik : Spektroskopi

Gambar 4. Spektrometer serapan atom (sumber : www.files.chem.vt.edu )

Cara kerja Spektrroskopi Serapan Atom ini adalah berdasarkan atas penguapan larutan sample, kemudian logam yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengapsorbsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda (Hollow Cathode Lamp) yang mengandung unsur yang akan ditentukan. Banyaknya penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang gelombang tertentu menurut jenis logamnya. Untuk absorbansi, dapat dihitung dengan persamaan 1 : A = log ( Io / It ) dimana Io = intensitas cahay yang masuk It = intensitas cahaya yang dapat diteruskan ke detector Karena sifat logam berat yang menyerap cahaya sehingga semakin besar absorbansi maka semakin banyak logam berat yang dikandungnya. Untuk menentukan konsentrasi sample, bisa menggunakan bantuan larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya lalu menggunakan persamaan berikut : Astd = L. B. Cstd
. B = Astd/Cstd

Asmp = L. B. Csmp L. B = Asmp/Csmp

(2)

Sehingga: Astd/Cstd = Asmp/Csmp Dimana : Csmp = (Asmp/Astd).Cstd (3)

Astd = Absorbansi larutan standar , Asmp = Absorbansi larutan sample Csmp = konsentrasi larutan sample , B = panjang monokromator Cstd = konsentrasi larutan standar
= koefisien absorsivitas molar (M-1 cm-1)

Hubungan absorbansi dan konsentrasi diperlihatkan pada grafik berikut :

Kimia Analik : Spektroskopi 5

Grafik 1. Hubungan absorbansi dengan konsentrasi (sumber : aptika.blog.uns.ac.id)

2.1.1. Jenis-Jenis Logam Berat Berdasarkan toksiologi, logam berat dibagi menjadi dua jenis yaitu logam berat esensial dan logam berat non esensial. 1. Logam Berat Esensial Logam berat esensial adalah logam di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek toksik. Contoh dari jenis ini yaitu Cu, Fe, Mn, dan Co. 2. Logam Berat Non Esensial Logam berat non esensial adalah logam yang belum diketahui manfaatnya dalam tubuh atau bahkan dapat bersifat racun. Contohnya yaitu Hg, Cd, Pb, dan Cr. 2.1.2. Dampak Logam Berat Terhadap Kesehatan Logam berat mempunyai dampak yang sangat buruk jika terpapar dalam tubuh manusia. Berikut adalah dampak beberapa logam berat terhadap kesehatan. 1. Timah (Pb) Timbal dapat masuk ke tubuh manusia melalui pernafasan dan air yang terkontaminasi dengan Plumbum (timbal). Keracunan Plumbum (Pb) biasanya diakibatkan oleh terjadinya akumulasi logam berat tersebut di dalam tubuh manusia yang akan menyebabkan penyakit anemia, kerusakan susunan saraf pusat dan ginjal. Tanda klasik dari kercunan logam Plumbum (Pb) adalah ataxia, koma dan gangguan pada pergerakan. Di samping pengaruh-pengaruh di atas racun Plumbum (Pb) diketahui juga berpengaruh terhadap sistem reproduksi 6 Kimia Analik : Spektroskopi

2.

Merkuri (Hg) Keracunan Hg yang akut dapat menyebabkan terjadinya kerusakan saluran

pencernaan, gangguan kardiovasculer, kegagalan ginjal akut maupun shock. Pada pemeriksaan laboratorium tampak terjadinya denaturasi protein enzim yang tidak aktif dan kerusakan membran sel. 3. Cadmium (Cd) Oksida dari kadmium adalah logam yang toksisitasnya tinggi. Sebagian besar kontaminasi oleh kadmium pada manusia melalui makanan dan rokok. Paparan akut oleh kadmium (Cd) akan menyebabkan gejala nausea (mual), muntah, diare, kram, otot, anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal dan hati, gangguan kardiovaskuler, empisema dan degenerasi testicular. 2.1.3. Dampak Logam Berat Terhadap Kesehatan Logam berat di perairan baik sungai maupun laut akan mengalami 3 proses yaitu pengendapan, adsorbsi (ikatan) dan absorbsi (penyerapan) oleh organismeorganisme perairan. Kebanyakan logam berat memiliki daya larut tinggi sehingga membahayakan kehidupan organisme perairan.

Gambar 5. Matinya ikan akibat logam berat (sumber : ansharannajazi.blogspot.com )

Pencemaran perairan akan mempengaruhi kegiatan perikanan karena secara langsung maupun tidak langsung mengurangi jumlah populasi, kerusakan habitat dan lingkungan perairan sebagai media hidupnya. Kondisi yang berpengaruh terhadap kegiatan perikanan diantaranya adalah menurunnya kandungan oksigen dalam perairan sebagai pembatas habitat ikan terutama ikan dasar dekat pantai, eutrofikasi perairan menyebabkan pertumbuhan algae tidak terkendali seperti peristiwa red tides yang

Kimia Analik : Spektroskopi 7

menimbulkan keracunan pada ikan. Daftar Pustaka Anonim.Beer Lambert Law.http://www.chemistry.adelaide.edu.au/external/soc rel/content/beerslaw.htm. ( 15 November 2011) M, Bryan. Atomic Absorpsi Spectrometry. http://www.files.chem.vt.edu/chem ed/spec/atomic/aa.html. ( 15 November 2011) Saputra, Yoki Edy.Spektrofotometri.http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_a nalisis/spektrofotometri/. ( 16 November 2011) Skoog, West, et al. 1996. Fundamental of Analyctical Chemistry 8th edition. Michigan: Sounders College Pub
Sunu, Pramudya. 2001. Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 14000. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta

8 Kimia Analik : Spektroskopi

You might also like