You are on page 1of 18

I INDAYANA FEBRIANI TANJUNG MUHAMMAD IQBAL TAMBUNAN NURAINUN

Nata

de Coco merupakan hasil fermentasi air kelapa dengan bantua mikroba Acetobacter xylinum. Tahun 1980: Nata de Coco pada awalnya digunakan oleh perusahaan Jhonson & jhonson sebagai perawatan luka karena mampu mengabsobsinya. Sedangkan menurut Muchtadi (1997) nata memberikan andil dalam proses fisiologi tubuh karena mengandung serat kasar yang relatif tinggi.

Berasal

dari spanyol = krim Yang diterjemahkan dalam bahasa latin natare = terapung-apung nata de coco mulai dicoba pada tahun 1973 dan mulai diperkenalkan pada tahun 1975. Namun demikian, nata de coco mulai dikenal luas di pasaran pada tahun 1981

Nata

de coco yang dihasilkan oleh spesies Acetobacter xylinum . Pada pertumbuhannya Acetobacter xylinum dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain tingkat keasaman medium (pH), oksigen, suhu fermentasi dan nutrisi. Bakteri Acetobacter xylinum tergolong family Pseudomonas dan genus Acetobacter. Berbentuk bulat dengan panjang 2 mikron, biasanya terdapat sebagai sel tunggal

1. Tingkat Keasaman

Nata de coco hanya terbentuk pada interval pH 3,5 7,5. Pada pH 3,5 dan 7,5 dihasilkan nata yang tipis dan lunak. Tingkat keasaman yang optimum untuk nata adalah 4-5,5. 2. Temperatur Temperatur optimum fermentasi adalah 28 31oC atau pada suhu kamar.

3. Gula sebagai sumber carbon Nata pada dasarnya dapat dihasilkan dari cairan fermentasi yang mengandung dekstrosa, galaktosa, sukrosa, laktosa maupun maltosa sebagai sumber carbon. Nata yang tebal dan kukuh dihasilkan dari cairan fermentasi dekstrosa dan sukrosa dan konsentrasi 10% adalah konsentrasi yang optimum. Sumber carbon terbaik adalah glukosa dan sukrosa dan dengan konsentrasi optimumnya adalah 5-10%.

4. Sumber Nitrogen Dapat digunakan kalium nitrat, ammonium nitrat atau ammonium fosfat atau kombinasinya. Nata yang tebal dan kukuh dapat juga dihasilkan dari fermentasi yang menggunakan yeast ekstrak sebagai sumber nitrogen.

5. Kebutuhan Phosphor Ion PO43- adalah sumber P yang sering digunakan sebagai nutrient dan sekaligus sebagai buffer. PO43adalah regulator pada metabolisme karbohidrat dan lipid. 6. Kebutuhan Sulfur Biasanya digunakan SO42- sebagai sumber S dan dapat digunakan (NH4)2SO4

7. Kebutuhan Kalium K dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan terlibat dalam banyak proses transport . 8. Kebutuhan Magnesium Kebutuhan Mg pada mikroba biasanya pada ribosom, Mg berfungsi sebagai kofaktor enzim dan terdapat dalam dinding sel dan membran.

Jenis-jenis Produk Nata Nata de coco, yaitu nata yang diperoleh dari pemamfaatan limbah air kelapa sebagai media pertumbuhan bakteri. Nata de pina yaitu nata yang diperoleh dengan memamfaatkan sari buah nanas sebagai media pertumbuhan bakteri. Nata de Soya, yaitu nata yang diperoleh dari pemamfaatan limbah tahu yang cair (whey) sebagai media pertumbuhan bakteri.

Mengolah

limbah air kelapa secara produktif, Dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, tanpa alat-alat mahal (canggih) Bersifat padat karya Meningkatkan pendapatan keluarga, Menigkatkan diet rendah kalori dan diet penderita diabetes, Jika produksi secara besar-besaran, dapat merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang cukup potensial.

Air

kelapa mengandung sejumlah zat gizi, yaitu protein, lemak, gula, sejumlah vitamin, asam amino, glukosa, fruktosa, sukrosa, dan sorbitol. Gula pada air kelapa diubah menjadi asam asetat dan benang-benang selulosa. nata de coco dapat juga dianggap sebagai selulosa bakteri yang berbentuk padat, berwarna putih, transparan, berasa manis, bertekstur kenyal, dan umumnya dikonsumsi sebagai makanan ringan.

Fermentasi Nata de Coco dilakukan melalui tahaptahap berikut : Air kelapa Gula Pasir Asam cuka glas/8945lial

Air kelapa tua disaring dengan kain/ saringan. Panaskan hingga mendidih 10 menit. Turunkan dan biarkan hingga dingin betul Campurkan gula sebanyak 2,5 5 % x berat air kelapa. Masukkan asam cuka glacial 1,5 % x volume air kelapa. Aduk hingga merata betul . Tambahkan starter bakteri secukupnya dan aduk kembali sampai merata. Tuang pada tempat yang bersih (loyang/ gelas yang berdiameter 30 cm ) , setinggi 2 s/d 3 cm.

Tutup

wadah tersebut dengan kain atau kertas koran & diikat karet agar tidak dimasukki serangga, tetapi dapat ditembus udara. Tempatkan media nata de coco pada rak fermentasi dengan suhu kamar fermentasi serta tidak terganggu. Sesudah 2 hari akan terlihat ada lapisan tipis dipermukaan yang makin hari makin menebal dan dapat dipanen sesudah mencapai tebal 1,5 Cm . Ketebalan ini tercapai sesudah waktu fermentasi 12 15 hari.

Bila

sudah dipanen dan untuk menghilangkan asam cuka , nata de coco direndam selama 3 hari dengan mengganti air perendam setiap hari. Nata de coco dapat diris-iris berbentuk kubus dan digodok selama 30 menit. Tiriskan, nata de coco dicampur dengan 1 bagian gula pasir atau sirup lalu biarkan selama 1 malam agar meresap kedalam nata.

Nata de coco merupakan hasil fermentasi air kelapa dengan bantuan mikroba Acetobacter xylinum. Beberapa tahapan pembuatan Nata de Coco dalah: pemeliharaan kultur A. xylinum, pembuatan starter, pembuatan media fermentasi atau substrat, fermentasi, pemanenan, pengolahan dan pengemasan. Teknologi pembuatan Nata de Coco merupakan teknologi sederhana, namun dalam proses pembuatannya memerlukan perhatian pada titik kritis yaitu; pemeliharaan kultur A. xylinum, penyiapan starter dan proses fermentasi. Kebersihan merupakan faktor sangat penting untuk keberhasilan dan proses pembuatan Nata de Coco. Nata de Coco dijadikan salah satu alternatif untuk usaha.

TERIMA KASIH

You might also like