You are on page 1of 4

STRATEGI BELAJAR DAN MENGAJAR (SBM) BIOLOGI

MODEL PEMBELAJARAN: THE FRAGMENTED MODEL

OLEH:
NAMA : RIKI RISANDI NIM : F05110028

PROGRAM STUDI PENIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2012

The Fragmented Model (Model Fragmen)


Oleh Riki Risandi (F05110028) Mata Kuliah: Strategi Belajar dan Mengajar (SBM) Biologi Dosen Pengampu: Kurnia Ningsih

The Fragmented Model (model fragmen) yaitu model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata pelajaran atau model tradisional yang memisahkan secara diskrit masing-masing mata pelajaran. Keterpaduan model ini harus tercapai ketika satu satuan waktu telah ditempuh, misalnya pada satu catur wulan. Keterpaduan pada model fragmented terjadi jika siswa telah menyelesaikan seluruh runtutan kajian atau materi pelajaran yang pada akhirnya seluruh satuan-satuan konsep itu mencapai keutuhan, baik konsep, pemahaman suatu kajian, keterampilan dan nilai. Contoh: dalam satu pelajaran, terdapat materi perambatan cahaya (content), prediksi (thinking skill), dan peta konsep (organizing skill) (Istanti, 2010). Pada model ini, kurikulum diatur secara tradisional yang memunculkan mata pelajaran yang berbeda dan terpisah. Pada umunya meliputi empat bidang akademis besar yaitu: Matematika, Sains, Bahasa, Seni dan Ilmu Sosial. Pengelompokkan yang lain dari disiplin tersebut menggunakan kategori Imu Sastra, Sains, Seni Praktis, dan Seni Murni. Dalam kurikulum standar, bidang studi ini diajarkan secara sendiri-sendiri, tidak ada usaha untuk menghubungkan atau memadukannya. Setiap bidang studi tampak sebagai suatu kesatuan dalam bidang studi itu sendiri. Ketika mungkin terdapat tumpang tindih dalam ilmu fisika dan kimia, hubungan antara keduanya adalah implisit, tidak eksplisit, yang didekati melalui kurikulum (Forgaty, 1991 dalam Nurlaela, 2009).

Mata pelajaran IPA Topik: Udara

Mata pelajaran IPS Topik: Hasil Bumi

Mata pelajaran B. Indonesia Topik: Penduduk

Mata Pelajaran Matematika Topik: Bilangan

Gambar 1: Fokus pembelajaran mata pelajaran IPA, IPS, BI dan Matematika, jenis pembelajaran fragmented

Pembelajaran fragmented sebagai suatu pendekatan belajar mengajar suatu mata pelajaran yang utuh tanpa mengaitkan mata pelajaran satu dengan yang lainnya. Pembelajaran fragmented disimbolkan dengan sebuah periskop yang artinya memandang satu arah, fokus yang sempit untuk setiap mata pelajaran (Fogarty, 1991 dalam Karli, 2008) Dewasa ini pembelajaran fragmented dilaksanakan tanpa melihat kebutuhan perkembangan anak, guru mendrill siswanya agar pembentukan pengtahuan dan struktur intelektual siswa terbentuk dengan cepat (instant). Jika pembelajaran fragmented dilaksanakan dengan memandang dari segi kebutuhan perkembangan siswa dalam pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual maka sebenarnya pembelajaran fragmented merupakan salah satu cara pembelajaran yang baik diterapkan di SD jika dilaksanakan secara ideal. Hanya sayangnya pembelajaran fragmentd yang dilaksanakan di sekolah sekedar catat, duduk, dengar dan hafal. Sang guru hanya menggunakan metode ceramah saja untuk mendrill konsep secara instant (Karli, 2008). Model ini adalah model tradisional yang memiliki kelebihan antara lain: 1. Kemurnian suatu disiplin ilmu ditinggalkan bersih 2. Guru menyiapkan pembelajaran sebagai seorang ahli dalam bidang yang menggali bidang studi secara luas dan mendalam. 3. Model ini memberikan kenyamanan bagi semua yang terlibat karena mewakili norma bidang studi yang tidak boleh dipandang enteng. 4. Menyediakan pandangan jelas dan jernih akan disiplin ilmu sehingga guru menggese prioritas pembelajaran bidang studinya dengan mudah. Adapun kekurangan dari model ini antara lain: 1. Siswa dibiarkan dengan sumbernya sendiri untuk membuat koneksi atau mengintegrasikan konsep-konsep yang serupa. 2. Tumpang tindih antar konsep, keterampilan dan perilaku tidak diterangkan kepada siswa sehingga tranfer belajar pada situasi terkini jarang terjadi. 3. Membiarkan siswa tanpa kendalai dalam membuat hubungan baik inter dan antar disiplin ilmu dalam mencari beberapa penelitian akhir dalam transfer belajar yang tiada akhir meskipun setiap guru memberi jumlah tugas yang rasional tetapi feel komunikatifnya akan berlimpah bagi siswa (Ezan, 2010). Model fragmented ini bermanfaat untuk kelas yang besar dengan populasi yang luas di mana variasi perkualiahan memberikan spektrum subjek yang dapat memenuhi minatminat khusus. Model ini paling tepat diterapkan di tingkat universitas yang mana mahasiswa mengambil jalur studi khusus yang memerlukan pengetahuan tinggi untuk penginstruksian, pendampingan, pelatihan, dan kerja sama. Model ini juga bermanfaat bagi guru, yang dapat membuat persiapan dengan lebih terfokus. Juga merupakan model yang baik bagi guru yang ingin membuat prioritas kurikuler sebelum menggunakan model lintas disiplin untuk membuat perencanaan yang interdisipliner (Nurlaela, 2009).

DAFTAR PUSTAKA

Eznan. 2010. Model-Model Pemblajaran Terpadu. http://www.scribd.com/doc/62456387/Model-M0del-Pembelajaran-Terpadu (diakses: 26 Februari 2012) Fogarty, R. 1991 dalam Karli, Hilda. 2008. The Mindful school: how to integrat the curricula, Ilinois: Skylight Pub, Inc. Forgaty, R. 1991 dalam Nurlaela, Luthfiyah. 2009. The Mindful school: how to integrat the curricula, Ilinois: Skylight Pub, Inc. Istanti. 2010. Model-model Pembelajaran Terpadu. http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/26/model-model-pembelajaran-terpadu/ (diakses: 26 Februari 2012) Karli, Hilda. 2008. Pembelajaran Tematik dan Pembelajaran Fragmented di Sekolah Dasar. Jurnal. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Nurlaela, Luthfiyah. 2009. Pembelajaran Terpadu (Integrated Learning). http://luthfiyahnurlaela.wordpress.com/2009/02/20/pembelajaran-terpadu/ (diakses: 26 Februari 2012)

You might also like