Professional Documents
Culture Documents
Bab IV
2
2
B 4
36
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
VA diketahui tegak lurus O 2A arahnya sesuai 2 Kecepatan titik B dapat ditentukan dari : VB = VA + V BA Atau VB = VA + ( BA) 2
Dan VB (titik B hanya bergerak secara horizontal) sehingga VB arahnya akan horizontal. Pembuatan diagram kecepatan ditabelkan sebagai berikut : Table diagram kecepatan No 1 2 3 Besaran VA = Ov - a VB A = a - b VB = Ov - b Harga (O2A) 2 ? ? - O2A - BA Lintasan titik B Arah
VA
Diagram Kecepatan
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
37
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
A 3
3
VBA
Penghubung 3 diisolasi seperti gambar dibawah, dimana digunakan VBA oleh karena titik A dipandang diam. Untuk arah VBA, penghubung 3 berputar kea rah melawan jarum jam umtuk posisi yang ditunjukkan, dengan harga sebesar :
3 =
VBA BA
dimana ? 3 harus dinyatakan dalam radian persatuan waktu. Jika V BA dinyatakan dalam meter per detik, BA harus dinyatakan dalam meter, dan ? 3 dalam radian oer detik. Harga VB dapat diperoleh dengan mengukur panjang ab dan mengalikan dengan skala yang dipakai.
Diagram Percepatan Langkah pertama : Memisahkan penghubung 2. Percepatan titik A yang berputar terhadap satu pusat tetap sama dengan
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
38
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
AA =
(O2 A) 2 2
(O2 A) 2
diketahui sehingga percepatan normal
Harga R dan 2
AB At BA BA 3
3
Langkah ke tiga : interpretasi dari setiap suku dalam persamaan : a. AB diketahui arahnya , karena titik B bergerak dengan translasi murni, dan ini hanya mempunyai percepatan dalam arah gerak. Besarnya AB tidak diketahui. b.
2 VBA dapat ditentukan secara lengkap, baik dalam besarnya BA
maupun arahnya. VBA dapat ditentukan dari polygon kecepatan, BA diketahui dan komponen percepatan normal arahnya dari B ke A karena yang ditentukan adalah percepatan B relatif terhadap A.
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
39
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
c. BA 3 diketahui tegak lurus ke garis dari B ke A, besarnya belum diketahui. Sehingga terdapat dua anu, yakni besar AB dan besarnya BA 3 , yang dapat diperoleh dari penyelesaian sebuah polygon vektor. Table diagram percepatan Percepatan Normal No 1 Besaran A A = o a 2 3 ABA = a- b AB = o b
2 3 (AB)
Harga
2 2 (O2A)
Arah A O2
Vektor o a0
B-A -
a - ba o b0
? ?
VB A VB
ba b b 0 b
ba
Diagram Percepatan
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
40
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
Besar dan arah percepatan sudut penghubung 3 dapat ditentukan dengan cepat. Jika percepatan tangensial titik B terhadap titik A ditempatkan pada penghubung 3, yang terisolasi seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.
(BA) 3 A 3
3
B
akan diperoleh arah percepatan sudutnya melawan putaran jarum jam dan harganya :
3 =
( BA 3 ) BA
Apabila satuan- satuan yang dipakai adalah feet dan detik, maka percepatan sudut harus dinyatakan dengan radian per detik per detik, dituliskan sebagai rad/det2. Jika satuan-satuan yang digunakan adalah meter, detik, maka percepatan sudut harus dinyatakan dengan rad/det2. 4.1.2 Mekanisme Engkol Peluncur
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
41
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
C 3
2
2
4 O4
4.1.2.
Penghubung 3 digambarkan diperluas ke A-B-C, terutama untuk ilustrasi dalam penentuan kecepatan semacam titik C. Diagram Kecepatan Pembuatan diagram kecepatan seperti pada sub bab 4.1.1.
VA
Diagram Kecepatan
Prosedur selanjutnya adalah dengan memecahkan dua persamaan vektor. VC = VA VC = VB VC A VCB
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
42
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
besarnya VCB . Kedua persamaan vektor memungkinkan diperolehnya keempat anu, yang jawabnya ditunjukkan dalam gambar. Perlu dicatat bahawa a-b-c dalam gambar adalah bayangan A-B-C, penghubung 3. Bayangan dari kecepatan Tiap batang penghubung dalam suatu mekanisme akan mempunyai bayangan dalam segi banyak kecepatannya. Dalam gambar diagram kecepatan garis-garis a-b, b-c dan c-a masing-masing digambarkan tegak lurus terhadap garis-garis A-B, B-C dan C-A dari mekanisme. Akibatnya segitiga abc adalah sebangun dengan segitiga ABC dan ?abc disebut sebagai bayangan (image) dari segitiga ABC. Diagram Percepatan Pembuatan diagram kecepatan seperti pada sub bab 4.1.1. Titik C dapat dicari dengan persamaan-persamaan dibawah ini. AC = AA AC = AA AC = AA Dan AC = AB AC = AB AC = AB ACA A CAn
2 VCA CA
ACAt CA 3
ACB ACBn
2 VCB CB ABAt
AC Bt CB 3 b
2 VCB CB
Ov
ABAn
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
43
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
c
2 VCA CA
Diagram Percepatan
a
Bayangan percepatan Untuk setiap mekanisme pasti ada satu bayangan dalam segi banyak percepatannya, persis seperti satu bayangan untuk setiap batang penghubung dalam segi banyak kecepatan. A dan B adalah dua titik pada penghubung 3 maka : AB A = AB An AB At
[(A
n 2 BA
) + (A ) ]
2 t BA
2 2
[[( AB )
4
] + [( AB ) ]2
2
= BC
[() + ( ) ]
Mengingat ? dan a adalah sifat yang menjadi milik keseluruhan batang penghubung, persamaan yang terakhir menunjukkan bahwa percepatan relatifnya sebanding dengan jarak titik-titik tersebut. Ini memberikan arti yang baik untuk dapat menggambarkan segi banyak percepatan, mengingat besar dari vector percepatan relatif untuk semua titik-titik pada s uatu batang penghubung akan sebanding dengan jarak-jarak antara titik-titik itu. Dalam diagram percepatan letak titik c dapat ditentukan dengan membuat abc bayangan dari ABC. Ini menunjukkan :
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
44
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
Pada waktu menggambarkan bayangan percepatannya kita harus hatihati supaya bayangan percepatan tidak terlampaui (flip over). Ini menunjukkan jika A, B dan C pada suatu batang penghubung urut urutannya searah jarum jam maka a, b dan c urut-urutannya haruslah juga sesuai dengan arah jarum jam.
4.2
diperlihatkan pada gambar dibawah. Kecepatan dan percepatan sudut dari batang penghubung 2 diketahui, percepatan dari titik-titik A, B dan C harus dicari bersama -sama dengan percepatan sudut dari batang penghubung 3 dan 4.
C
O2 A = 152 3 AB = 279 O4C = 229
C B
A
4
2
? 2 = 50 rad/det O2 a 2 = 1600 rad/det 2
1 Diagram Kecepatan
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
O4
45
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
Kecepatan titik A : VA = (O 2A) 2 VA diketahui tegak lurus O 2A arahnya sesuai 2 Table diagram kecepatan No 1 2 3 4 Besaran VA = Ov - a VB A = a - b VB = Ov - b VC = Ov - c Harga (O2A) 2 ? ? - O2A - BA - O4B Arah
Ov
a VA
Diagram Percepatan Percepatan titik A yang berputar terhadap satu pusat tetap sama dengan AA =
(O2 A) 2 2
(O2 A)
46
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
AA digambarkan dengan skala percepatan yang sesuai. Pembuatan diagram percepatan dapat ditabelkan sebagai berikut : Table diagram percepatan Percepatan Normal No 1 Besaran A A = o a 2 3 ABA = a- b AB = o b 4 AC = o c Diperoleh dengan bayangan Percepatan
2 3 (AB)
Harga
2 2 (O2A)
Arah A O2
Vektor o a0
B-A B O4
a - ba o b0
? ?
VB A VB
ba b b 0 b
2 4 (O4B)
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
47
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
A Bn bo A Bt b
A An
ao
AAt
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
48
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
4.3
Mesin Powell Mesin yang mengkombinasikan engkol peluncur dan dan empat 2
Diagram Kecepatan Kecepatan titik A : VA = (O 2A) 2 VA diketahui tegak lurus O 2A arahnya sesuai 2 Table diagram kecepatan No 1 2 3 4 Besaran VA = Ov - a VB A = a - b VB = Ov - b VC = Ov - c Harga (O2A) 2 ? ? Diperoleh dengan ( - O2A - BA - O4B Arah
VC V = B ) O4C O4 B
49
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
5 6
VD C = c - d VD = Ov -d
? ?
- CD Lintasan titik D
Poligon kecepatannya ditunjukkan dalam gambar. Diagram Percepatan Percepatan titik A yang berputar terhadap satu pusat tetap sama dengan AA =
(O2 A) 2 2
(O2 A)
Harga
Arah
Vektor o a0
2 2 (O2A) A O 2
B-A B O4
a - ba o b0
? ?
VB A VB
ba b b 0 b
2 4 (O4B)
AC A = B ) O4C O4 B
? VB A dc d
2 5 (CD)
c - dc
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
50
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
VD
d 0 d
dc
ba
bo
OA
Diagram Percepatan
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
51
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
SOAL-SOAL : 1. Kecepatan A adalah 3 m/det kearah bawah dan bertambah dengan laju sebesar 25 m/det2. Tentukan : a. Kecepatan dan percepatan titik-titik B, C dan D. b. Kecepatan sudut dan percepatan sudut penghubung 3 dan 5.
2.
Tentukan :
penghubung 3.
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
52
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
3.
seperti gambar penghubung 2 bertambah kecepatannya pada laju 4800 rad/det2. Tentukan : 4 dan 5. a. Kecepatan dan percepatan titik-titik B dan C. b. Kecepatan sudut dan percepatan sudut penghubung 3,
4.
53
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
54
Diktat KINEMATIKA
Oleh : Ir. Erwin Sulityo - Ir. Endi Sutikno
Program Semi Que IV Tahun 2003 Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
55