You are on page 1of 16

Hilman Nugraha Irma Rostiana Imam Nawawi Nur Hari Pratiwi Nisa Nuranisah

1003259 1000831 1001839 1001447 1001391

SENTRA KERAJINAN KABUPATEN TASIKMALAYA

Latar Belakang
Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki

potensi besar baik dalam sektor pertanian, perdagangan, jasa,


maupun perindustrian. Salah satu daerah yang memiliki potensi tersebut adalah Kabupaten Tasikmalaya. Kabupaten Tasikmalaya sebagai salah satu kabupaten yang berada di wilayah Priangan Timur memiliki potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang dapat digali kreatifitasnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

masyarakat setempat. Hal ini didukung dengan semakin


bertambahnya sentra bisnis dan pengembangan wirausaha di Kabupaten Tasikmalaya.

Gambaran umum
Kabupaten Tasikmalaya adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.Terletak di tenggara daerah Priangan, Kabupaten Tasikmalaya sejauh ini dinilai sebagai kabupaten

paling besar dan berperan penting di wilayah Priangan Timur.


Sebagian besar wilayah Kabupaten ini merupakan daerah hijau, terutama pertanian dan kehutanan. Kabupaten Tasikmalaya

terkenal akan produksi Kerajinan dan hasil pertanian seperti


Salak. Kabupaten Tasikmalaya juga dikenal sebagai pusat keagamaan besar di Jawa Barat, yang memiliki lebih dari 800 pesantran yang tersebar di penjuru wilayah Kabupaten.

Demografi dan Keadaan Alam

Kabupaten Tasikmalaya terletak di bagian tenggara Propinsi Jawa Barat, dengan batas
sebelah barat yaitu Kota Tasikmalaya, Kab. Ciamis dan Majalengka, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Garut, dan Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Ciamis. Luas wilayah Kab. Tasikmalaya 2.563,35 Km2 atau 271.251,71 Ha. Secara administratif terbagi kedalam 39 Kecamatan dan 351 Desa, jumlah penduduk 1.743.324 jiwa dengan kepadatan penduduk ssebesar 757,38 per km2.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah perbukitan, khususnya


di daerah timur Kabupaten. Beberapa berupa pegunungan, seperti yang terlihat di bagian barat laut dimana pegunungan Galunggung berada hanya 13.05% bagian dari Kabupaten yang terletak di dataran rendah dengan ketinggian dari nol hingga 200 meter. Sementara ketinggian rata-rata dari Kabupaten ini adalah 200 hingga 500 meter. Sisanya menjulang hingga ketinggian puncak Gunung Galunggung 2,168 meter.

Sektor Agrobisnis & IPM

Sesuai dengan visi Kabupaten Tasikmalaya yaitu tasikmalaya yang religius/islami, sebagai kabupaten Yang maju dan sejahtera, serta kompetitif dalam bidang Agrobisnis di jawa barat tahun sektor agrobisnis merupakan sektor yang cukup signifikan dalam membantu perkembangan perekonomian masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Pencapaian visi diupayakan melalui suatu tahapan misi yang berperan sebagai akselarasi pembangunan, dan perwujudannya melalui pencerminan suatu

yang konkrit dan dapat diukur (kuantitatif).

Sejalan dengan itu maka dalam akselarasi tersebut perlu adanya suatu indikator yang dapat digunakan sebagai acuan pencapaian visi secara makro. Indikator ini terdiri dari indikator ekonomi makro, sosial makro, yang dijabarkan dalam 14 (empat belas) item dimana semuanya bermuara pada indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator keberhasilan (outcome) pembangunan Kabupaten

Tasikmalaya selama kurun waktu 5 tahun sbb :

Tabel IPM
NO 1 INDIKATOR Indeks Pembangunan Manusia - Angka Harapan Hidup (AHH) (tahun) - Angka Melek Huruf (AMH) (%) - Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) (tahun) - Daya Beli Masyarakat (Rp) - Indeks Kesehatan - Indeks Melek Huruf - Indeks Lama Sekolah - Indeks Pendidikan - Indeks Daya Beli Jumlah Penduduk*) Laju Pertumbuhan Penduduk (%)*) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) & % thd penduduk*) Proporsinya terhadap jumlah penduduk total (%)*) PDRB (berlaku) (Rp. Trilyun) Inflasi (%) *) Laju Pertumbuhan Ekonomi (konstan 1993) (%) PDRB per kapita (berlaku) (Rp.) Investasi (Rp. Trilyun) Laju Investasi (konstan 1993) Konsumsi Pemerintah (G) (berlaku)(Rp Milyar) Jumlah Penduduk yang bekerja Proporsi jumlah penduduk bekerja terhadap jumlah penduduk total Jumlah Pengangguran Terbuka*) 2006
71,20

2007
72,20

2008
73,30

2009
74,30

2010
75,70

66,76
99,00 7,03 577.374 69,60 99,00 46,87 83,50 64,10 1.666.196 1,39 381.990 22,93% 6,73 6,00% 4,26 4.856.254 2,73 8,81%

66,94
99,25 7,86 581.701 69,90 99,25 52,40 84,30 65,10 1.686.633 1,23 387.210 22,96% 7,46 6,00% 4,55 4.423.179 3,12 14,08%

67,12
99,50 8,14 587.326 70,20 99,50 54,27 85,00 66,40 1.707.297 1,23 383.372 22,45% 8,29 6,00% 4,85 4.856.254 3,57 14,52%

67,30
99,75 8,41 593.817 70,50 99,75 56,07 85,70 67,90 1.727.320 1,17 368.385 21,33% 9,24 6,00% 5,17 5.350.762 4,10 14,99%

67,54
99,99 9,00 607.664 70,90 99,99 60,00 86,50 71,10 1.746.147 1,09 352.991 20,22% 10,34 6,00% 5,51 5.919.584 4,74 15,48%

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

558,35
746.673 44,81%

559,59
816.897 48,43%

564,66
819.510 48,00%

569,10
843.392 48,83%

568,75
865.680 49,58%

29.363,60

29.599

28.462

27.392

26.443

Mata Pencaharian
Perekonomian Tasikmalaya umumnya bertumpu pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, selain juga bertumpu pada sektor pertambangan seperti pasir Galunggung yang memiliki kualitas cukup baik bagi bahan bangunan, industri, dan perdagangan. Ada juga Kerajinan tangan namun yang menjadi komoditi utama yaitu produk kerajinan anyaman mendong telah ditetapkan sebagai komoditas khas Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan SK Bupati Tasikmalaya No. 522.4/189-LH/94 Tahun 1994

tentang Penetapan Flora dan Fauna Kompetitif dan Komparatif yang


mampu menyumbangkan impact point terhadap pertumbuhan ekonomi. Produk kerajinan anyaman mendong antara lain topi, tikar, tas, boks, dan lain-lain yang dapat disesuaikan dengan pesanan konsumen.

Sentra Industri
Kreativitas Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya sudah tersohor sejak dulu, masyarakat Kabuparen Tasikmalaya dikenal sebagai masyarakat yang kreatif memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia, khususnya bahan alam, untuk membuat barang-barang

kerajinan tangan yang inovatif. Di antaranya, kerajinan tangan


dari anyaman pandan, anyaman bambu, bahan mendong, dan pakaian atau jilbab bordir. Bahkan, sejak beberapa tahun lalu, dikembangkan pula kerajinan tangan dari bahan eceng gondok, pohon pisang, dan lidi dari daun kelapa di Kabupaten Tasikmalaya.

Sentra Kerajinan

Sentra Kerajinan di Kabupaten Tasikmalaya No. Jenis Industri Jumlah Unit Usaha Jumlah tenaga Kerja 1. 2. 3. 4. 5. Kerajinan Pandan Kerajinan Bambu Kerajinan Mendong Kerajinan Golok Kerajinan Bordir 745 1337 1543 323 1986 14871 16271 7134 1665 16694

Komoditi utama
Kerajinan Pandan Untuk sentra kerajinan pandan, tersebar di 21 desa yang berada di lima wilayah kecamatan (Kec. Rajapolah, Parungponteng, Cikalong, Cipatujah, dan Pagerageung). Kerajinan anyaman pandan merupakan produk unggulan sebagai tonggak dan penggerak ekonomi mikro Kecamatan Rajapolah, sebab berdasarkan perhitungan nilai produksi dari komoditas ini melebihi nilai hasil pertanian.

Kerajinan Mendong Produk kerajinan anyaman mendong telah ditetapkan sebagai komoditas khas Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan SK Bupati Tasikmalaya No. 522.4/189LH/94 Tahun 1994 tentang Penetapan Flora dan Fauna Kompetitif dan Komparatif yang mampu menyumbangkan impact point terhadap pertumbuhan ekonomi. Produk kerajinan anyaman mendong antara lain topi, tikar, tas, boks, dan lainlain

Keadaan Ekonomi

Kondisi

perekonomian

makro

Kabupaten

Tasikmalaya

mengalami

pertumbuhan pada kurun waktu tahun 2006-2009, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan LPE (Laju Pertimbuhan Ekonomi) sebesar 4,01% pada tahun 2006 menjadi 4,13% pada tahun 2009. Menurut Bank Indonesia (2007), peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya tersebut didukung oleh stabilitas ekonomi nasional yang tetap terjaga dan bersumber dari meningkatnya perdagangan luar negeri, konsumsi dan bertambahnya kegiatan investasi. Hal yang juga mendukung peningkatan LPE adalah terkendalinya

laju inflasi. Inflasi pada tahun 2009 tercatat sebesar 4,17%, turun dari 12,07%
pada tahun 2008. Angka inflasi ini merupakan inflasi Kota Tasikmalaya yang merupakan rujukan dari inflasi di daerah Priangan Timur. Inflasi yang tinggi pada tahun 2008 disebabkan oleh kenaikan harga sektor pangan.

Dampak keberadaan UKM


Keberadaan UKM di Kabupaten Tasikmalaya memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Potensi Alam yang

tersedia dapat dimanfaatkan dan dieksplorasi dengan baik sesuai dengan


kreativitas yang dimiliki masyarakat. Dengan ketersediaan bahan baku pembuatan kerajinan yang melimpah masyarakat dapat menghasilkan

produk melalui UKM, sehingga dengan adanya UKM tersebut juga


memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Tasikmalaya yang berarti mengurangi pengangguran dan menyerap angkatan kerja.

Apabila UKM membutuhkan SDM, maka secara otomatis akan


megurangi jumlah pengangguran dan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.

Hasil Kerajinan

http://www.kerajinan-bali.com/product/215/212/kotak-pensil-mendong/?o=default

Keadaan Alam

Kesimpulan & Saran

Tensi sektor industri kecil di Kabupaten Tasikmalaya cukup beragam dan memiliki karakter yang khas. Dengan melihat peluang usaha yang begitu melimpah masyarakat Kabupaten Tasikmalaya mencoba untuk melakukan

suatu usaha dengan memanfaatkan beragam jenis potensi bisnis yang banyak
ditemukan di daerah tersebut. Sektor industri kecil merupakan penopang pertumbuhan perekonomian rakyat yang cukup berkembang di kabupaten ini. Produksi dilaksanakan secara home industry dan tersebar di berbagai wilayah

kecamatan.

Meskipun potensi Alam Kabupaten Tasikmalaya sangat melimpah, masyarakat bukan hanya dapat mengeksplor potensi yang ada dengan mengolahnya menjadi berbagai macam kerajinan. Masyarakat juga harus menjaga dan

melestarikan potensi tersebut sebagai asset dan warisan bagi kelangsungan


hidup masyarakat Kabupaten Tasikmalaya di masa yang akan datang dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi eksploitasi.

terimakasih

You might also like