You are on page 1of 6

BAB II BAHAN DAN METODE

III.1

Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 18 hari dari tanggal 5 November 2012 s/d 25 November 2012 di Laboratorium Nutrisi dan Pakan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat. III.2
III.2.1Alat Penelitian

Alat dan Bahan Penelitian

A.

Alat Pengolahan sisa olahan


1) Alat pengiiling tepung.

2) Pisau untuk mencacah menjadi bagian bagian yang kecil.


3) Ember plastik sebagai wadah untuk menampung sosis.

B.

Alat alat Pembuatan pakan 1) Neraca sebagai alat pengukur bobot pakan dengan ketelitian 0,01 g.
2) Sendok

3) Mesin pencetak pellet 4) Baskom 5) Oven sebagai sarana pengeringan selain sinar matahari 6) Loyang tempat menaruh pakan yang telah ditentukan. C. Alat alat yang digunakan pada saat pemeliharaan antara lain :
1) Akuarium ukuran 40x40x20 sebanyak 10 buah sebagai wadah

penelitian. 2) Pompa aerasi, selang aerasi, dan batu aerasi sebagai sumber oksigen. 3) Termometer air raksa dengan ketelitian 0,1 ml untuk mengukur suhu. 4) DO meter dengan ketelitian 0,1 ppm untuk mengukur kadar oksigen terlarut.

18

19

5) Amonia test kid untuk mengukur kandungan ammonia. 6) pH meter dengan ketelitian 0,1 untuk mengukur pH air. 7) Timbangan digital merk Ohaus dengan ketelitian 0,01 g untuk menimbang bobot benih ikan dan pakan. 8) Serok untuk mengambil ikan yang akan ditimbang. 9) Selang untuk menyipon akuarium.
10)Gelas ukur ukuan 500 ml untuk mengukur volume air.

11) Alat tulis dan kertas label. III.2.2 Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan antara lain:
a. Ikan Uji

Ikan yang digunakan untuk uji penelitian ini adalah benih lele sangkuriang ukuran ( 7-9 cm ) sebanyak 250 ekor. Setiap akuarium uji diisi dengan 10 ekor ikan dan disediakan 50 ekor sebagai stok. Semua ikan uji diperoleh dari pembudidaya di panorama jatinangor.
b. Pakan Uji

Pakan yang akan digunakan adalah pakan komersil dalam bentuk pellet yang akan dicampurkan dengan beberapa konsentrasi sosis kadaluwarsa. III.2.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah Metode Eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan perbedaan persentase pemberian Sosis reject dalam pakan dengan 3 kali ulangan yaitu: Perlakuan A : Menggunakan pakan komersil 100 % Perlakuan B : Pemberian Tepung sosis 12,5% dan 87,5% pakan Komersil. Perlakuan C : Pemberian Tepung sosis 25% dan 75% pakan komersil. Perlakuan D : Pemberian Tepung sosis 37,5 % dan 62,5% pakan komersil. Perlakuan E : Pemberian Tepung sosis 50% dan 50% pakan komersil.

20

Berdasarkan Analisis ragam dengan pergunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Gasperz, 1991) :

Xij = + i + ij
Keterangan :

Xij

= Hasil penelitian pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j = Nilai rata-rata umum = Perngaruh perlakuan ke-i = Pengaruh faktor random perlakuan ke-I dan ulangan ke-j Prosedur Penelitian

i ij
3.3

3.3.1 Pembuatan tepung Sosis Reject a. Pencucian sosis reject.

b. Pencacahan sosis menjadi kecil


c. Penjemuran sosis reject di bawah terik sinar matahari. d. penggilingan sosis reject menggunakan grinder sampai halus.

3.3.2 Pembuatan pakan


a. Penimbangan bahan sosis reject sesuai dengan konsentrasi perlakuan yang

diinginkan.
b. Mixing, pencampuran dimulai dengan bahan yang paling sedikit jumlahnya

dan pada saat pencampuran dilakukan pengadukan juga agar terjadi pencampuran sempurna antar setiap bahan pakan.
c. Adonan pakan yang sudah jadi, ditambahkan air hangat sebesar 20 % dari

jumlah total adonan dan adonan diaduk kembali sehingga adonan dapat dibentuk.
d. Pelletizing, mencetak pelet.

21

e. Pelet yang sudah terbentuk kemudian dijemur sampai kering..

3.3.3 Persiapan wadah a. Mencuci akuarium, selang aerasi, dan batu aerasi kemudian direndam dalam larutan NaCl 10g/L selama 2 jam untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibilas dengan air bersih. b. Memasang selang aerasi dan batu pemberat aerasi. c. Mengisi akuarium dengan air tawar sebanyak 20 L yang telah diaerasi terlebih dahulu selama 12 jam. d. Mengukur parameter kualitas air sebagai data awal penelitian.
3.3.4 Pelaksanaan penelitian a. Benih lele sebanyak 10 ekor tiap akuarium.

b. Aklimasi ikan dengan ransum uji selama 3 hari. c. Sehari sebelum penelitian ikan dipuasakan terlebih dahulu, kemudian ditimbang untuk mengetahui bobot awal.
d. Selama penelitian pakan yang diberikan sebanyak 5 % dari biomassa. e. Pakan diberikan sesuai dengan masing masing perlakuan sebanyak tiga

kali pada pukul 08.00, 12.00, dan 17.00 wib. f. Penyiponan setiap pagi dan penggantian air untuk menjaga kualitas air. g. Penimbangan bobot biomassa ikan dan pengukuran kualitas air dilakukan setiap 10 hari sekali selama 30 hari masa penelitian.

3.4 3.4.1

Parameter penelitian Sintasan Sintasan dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Effendi

1979 dalam kordi 2009 ) :

22

Keterangan : SR = Survival Rate ( kelangsungan hidup ) (%) Nt = Jumlah ikan uji pada akhir pengamatan (ekor) No = Jumlah ikan uji pada awal pengamatan (ekor)

3.4.2 Laju Pertumbuhan Parameter pertumbuhan bobot ikan hitung dengan menggunakan rumus laju pertumbuhan harian (Effendi 1997), yaitu :

Keterangan : G Wt Wo t 3.4.3 = laju pertumbuhan harian (%) = bobot biomassa pada akhir penelitian (g) = bobot biomassa pada awal penelitian (g) = waktu pemeliharaan (hari) Konversi Pemberian Pakan Konversi pemberian pakan dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Djajasewaka, 1985), yaitu :

Keterangan : KP F D = konversi pemberian pakan = jumlah total pakan yang diberikan (g) = rata-rata bobot ikan yang mati selama penelitian (g)

23

3.4.4

Kualitas Air Pengukuran kualitas air dilakukan untuk memantau kondisi air

pemeliharaan pada setiap wadah. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, DO, pH, dan amonia yang dilakukan pada awal penelitian dan setiap 10 hari sekali disetiap akuarium.
3.4

Analisis Data
Data penelitian dianalisis berdasarkan parameter yang diukur dalam penelitian

ini yaitu sintasan dan pertumbuhan ikan. Pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan benih lele sangkuriang dianalisis dengan analisis sidik ragam menggunakan uji F, sedangkan perbedaan antar perlakuan diuji dengan menggunakan uji Duncan dengan taraf 5% (Gaspertz 1991). Model rancangan yang digunakan yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij = + Ti + ij Keterangan : Yij Ti ij = nilai hasil pengamatan pada perlakuan ke i ulangan ke-j = rata rata respon seluruh perlakuan dan ulangan = pengaruh perlakuan ke-i = simpangan pada percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j Hubungan antara perlakuan dengan pertumbuhan dan konversi pemberian pakan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi.

You might also like