You are on page 1of 10

ARSITEKTUR INDIS|Rizki Isnaeni Hikmayuni|11512177

AULA BARAT ITB

AULA BARAT ITB


Arsitek : Henry Maclaine Pont Dibangun pada tahun 1918 yang kemudian diresmikan pada tahun 1920. Aula barat ITB merupakan sebuah perpaduan gaya arsitektur dari Eropa dengan arsitektur lokal Indonesia. Perpaduan antara teknik konstruksi modern dan lokal serta penggunaan material lokal pada konstruksi bangunan ini.

TEHCNISCHE HOGESCHOOL BANDOENG


Pembangunan gedung ITB ini dimulai pada tahun 1919 dimana pada masa ini pemerintah Belanda sudah mulai melaksanakan politik etis. ITB sendiri merupakan keinginan dari penduduk Bandung yang menginginkan kota Bandung memiliki ikon. Salah satu penggagas pembangunannya yaitu Abdoel Moeis. Ia mengusulkan pembangunan sebuah sekolah politeknik ketika menjadi salah satu delegasi Hindia ke Belanda pada tahun 1917. Usulan tersebut disetujui oleh Ratu Belanda dan pada tahun 1920, 14 pengusaha Belanda memberikan dukungan penuh secara finansial.

KOMPLEKS ITB
Kompleks ITB membentuk huruf U dimana kompleks ini membentuk sumbu lurus SelatanUtara yang menerus sampai dengan gunung Tankuban Perahu. Tarikan sumbu ini merupakan bentuk penerapan konsepsi kosmis Jawa.

ATAP, EKSPRESI LOKAL DESAIN AULA BARAT ITB

Bentuk atap aula barat ITB memiliki keserupaan dengan bentuk atap rumah di kampung-kampung di kabupaten Garut dan Tasikmalaya pada tahun 1900an.

Atap aula barat ITB juga dikatakan memiliki keserupaan dengan atap rumah Gadang Minangkabau. Tapi setelah atap rumah gadang dan atap aula barat ITB diurai konstruksinya secara mendetail, karakter yang yang ditemukan pada keduanya sangat berbeda.

KONSTRUKSI ATAP AULA BARAT ITB

Konstruksi atap Minangkabau berbentuk pelana dengan kuda-kuda miring pada bagian ujungnya. Atap aula ITB berbentuk perisai dengan kuda-kuda gabungan lamella dengan atap sunda sederhana. Konstruksi lamella dari bahan kayu (konstruksi dari Belanda) dengan bentang lebar sebagai bentuk ekspresi arsitektur Eropa. Penutup atap aula barat ITB adalah sirap.

ATAP SUNDA BESAR


Atap aula barat ITB memiliki konstruksi yang disebut sebagai atap sunda besar. Sunda besar yang dimaksud adalah sebagian besar wilayah nusantara yang terdiri dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

UMPAK

Dasar kolom diberi umpak, identik dengan perletakan tiang-tiang pada arsitektur joglo. Dalam gambar ini terlihat bagian dari kolom yang disusun dari lapisan multiplex dan diklem dengan baja.

Kolom aula ITB

Pendapa Omah UGM

KONSTRUKSI MODERN DENGAN MATERIAL LOKAL

Penempatan kolom bulat di sepanjang bagian luar bangunan. Penggunaan material dari batu kali pada bagian dasar bangunan dan kolom-kolom bulat bangunan.

Pengaruh arsitektur modern juga tampak pada penggunaan kaca ornamen yang dekoratif pada bangunan. Respon terhadap iklim tropis terlihat dari ventlasi-ventilasi dan sirkulasi udara yang didesain sedemikian rupa agar udara dapat mengalir dan melakukan pergantian dengan lancar serta atap miring dengan adanya teritis sebagai respon terhadap hujan. Letak jendela yang diletakkan pada bagian utara dan selatan bangunan, dimaksudkan untuk menghindari sinar matahari secara langsung

You might also like