You are on page 1of 2

EKOFEMINISME

Akar Ekofeminisme Ketika masalah-masalah ekologi muncul, berkembang suatu gerakan lingkungan di Amerika Serikat. Kelompok ini disebut sebagai environmentalis yang berfokus pada manusia atau disebut juga dengan ekologi-dangkal. Mereka beranggapan bahwa alam bernilai instrumental. Maknanya, kepentingannya, dan tujuannya bergantung kepada kebutuhan atau keinginan manusia. Ekologi-dangkal bertahan hingga akhir tahun 1940-an tergantikan environmentalisme yang berpusat pada bumi disebut juga ekologi-dalam. Environmentalisme ini menolak konsepsi modern yang menempatkan alam sebagai mesin, dan kemudian kembali ke konsepsi yang memposisikan alam sebagai organism yang mempunyai instrinsik dan instrumental. Sebelum adanya environmentalisme, muncul istilah ekofeminisme pada tahun 1974 dalam buku Francoise dEaubonne yang berjudul Le Feminisme ou la mort. Dan dalam banyak hal ekofeminisme mirip dengan ekologi-dalam. Namun ekofeminisme menyalahkan ekologidalam, mereka menilai masalah bukan semata-mata karena keterpusatan pada manusia di dunia barat. Melainkan keterpusatan pada laki-laki dan beranggapan bahwa seksisme dan naturisme sebagai penyebab krisis lingkungan hidup yang kita alami sekarang ini.

Ekofeminisme Alam, atau Kultural Ekofeminisme Alam atau Kultural yakin bahwa sifat-sifat yang secara tradisional dihubungkan dengan perempuan bukanlah semata-mata hasil konstruksi kultural. Dan ekofeminis alam bersikeras bahwa alam/perempuan lebih baik daripada kebudayaan/laki-laki , yang mengimplementasikan bahwa nilai-nilai tradisional perempuan dapat mendorong hubungan sosial yang lebih baik. Adapun tokoh di Ekofeminisme Alam atau Kultural ini yaitu Mary Daly dan Susan Griffin. Kritik pun muncul dari Janet Biehl bahwa ekofeminisme alam melakukan kesalahan ketika berasumsi bahwa perempuan memahami alam daripada laki-laki. Dia beranggapan bahwa ekofeminis hanya akan membatasi potensi dan kemampuan perempuan terhadap apa yang dianggap berhubungan dengan sifat-sifat peduli, yang dianggap sebagai nilai-nilai perempuan.

Ekofeminisme Spiritual Ekofeminisme Spiritual menarik kekuatan dari beragam spiritualitas berbasis bumi, mereka cenderung untuk memfokuskan penyembahan terhadap dewi-dewi kuno dan ritual penduduk asli Amerika yang berorientasi pada bumi. Dua tokoh yang paling terkenal adalah Starhawk dan Charles Spretnak. Kritikan dari pemikiran Kiri menyalahkan ekofeminis spiritual terlalu banyak menghabiskan waktu dengan menari di bawah sinar bulan, menyanyikan mantra-mantra, melakukan yoga, bermeditasi dengan penuh kesadaran. dan saling mengirimkan pesan.

Ekofeminisme Sosial Tujuan Ekofeminisme Sosial adalah untuk menghapuskan hubungan sosial yang menciptakan manusia tidak saja pekerja dan kapitalis, tetapi juga sebagai perempuan dan lakilaki. Ekofeminis sosial menolak anggapan bahwa perempuan secara alamiah memiliki sikap peduli dan pengasuh. Laki-laki dan perempuan mempunyai tanggung jawab untuk membereskan kekacauan ekologi yang disebabkan oleh laki-laki patriarkal-kapitalis. Ekofeminisme ini mengusung tentang kebebasan yang meminta kita semua untuk menyadari dan menerima kealamian fisikalitas dan materialitas kita, karnalitas dan mortalitas kita. Karena alam adalah barang yang akan habis, kita harus menghematnya dengan hidup sesederhana mungkin. Kritikanpun muncul menganggap bahwa negara-negara kaya tidak siap, tidak bersedia atau tidak mampu untuk melakukan perubahan gaya hidup yang dituntut dalam ekofeminis sosialis.

You might also like