You are on page 1of 2

Kado Untuk Ibu

Rani adalah nama seorang anak perempuan yang pintar dan baik hati. Ia duduk di kelas lima SD. Pada suatu hari, Rani sedang merasa bingung, karena dua minggu lagi ibunya akan berulang tahun. Tepatnya pada tanggal 10 April 2009, di ulang tahun yang ke42. Dihari minggu ini, Rani hanya tidur-tiduran di kamarnya, sambil memikirkan kado yang tepat untuk ibunya. Tiba-tiba Rani mempunyai ide untuk menghadiahi sebuah jilbab kepada ibunya. Karena, ibunya kerap kali menggunakan jilbab setiap keluar rumah, dan koleksi jilbab ibunya juga tidak terlalu banyak. Ranipun berharap, ibunya menyukai hadiah yang akan ia berikan. Ketika Rani sedang memikirkan jilbab yang akan ia berikan kepada ibunya, terdengar teriakan ibunya memanggil Rani Rani kamu sedang apa nak? Sini bantu ibu di dapur!!. Ranipun segera menemui Ibunya. Kamu ngapain sih, hari libur gini di kamar saja? tegur ibu ketika Rani datang. aku Cuma tidur-tiduran di kamar jawab Rani dengan lembut sambil tersenyum. Dari pada tidur-tiduran, mendingan kamu bantuin ibu dan kakak membuat kue pesanan tante Sari kata ibu. Kakak Ranipun menyambar ia..bener tuh Ran!!. Ia bu jawab Rani penuh semangat. Keesokan harinya, Rani berangkat ke sekolah seperti biasa dengan diantar oleh Ayahnya menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah, Rani memasuki kelasnya. Sambil menunggu, Ia menyoret-nyoret kertas dan menghitung-hitung uang yang ia punya untuk membelikan kado. Setelah dihitung, kalau menggunakan uang tabungannya saja tidak cukup. Karena, uang tabungannya telah ia pakai sebagian untuk membeli sebuah jaket yang ia suka, beberapa waktu lalu. Melihat Rani sedang sibuk sendirian, kedua sahabat Rani yang bernama Shinta dan Yuli menghampiri Rani. Hei Ran ngapain sih kamu, kayaknya dari tadi sibuk bener?? tanya Yuli dengan cerewetnya. Ranipun menjawab pertanyaan Yuli gini loh, aku ingin memberikan sebuah jilbab sebagai hadiah ulang tahun ibuku dua minggu lagi... Apa kamu sudah cari tahu jilbab seperti apa yang mau diberikan dan perkiraan harganya? tanya Shinta. belum aku belum tahu.. jawab Rani dengan polosnya. gimana kalo sepulang sekolah kita liat-liat jilbab di toko gak jauh dari sekolah? Saudaraku juga kerja di sana... usul Shinta kepada Rani. Bagus juga usul kamu!! jawab Rani menyetujuinya. Setelah bel panjang berbunyi, tanda selesainya semua pelajaran hari ini, Rani dan sahabat-sahabatnya langsung pergi ke toko jilbab di dekat sekolah. Sesampainya di sana, merekapun melihat-lihat jilbab yang berbagai macam jenisnya. Ranipun merasa kebingungan karena jilbabnya bagus-bagus. Sampai akhirnya , ia menemukan jilbab yang sekiranya cocok dan bagus untuk ibunya. Warnanyapun sesuai dengan kesukaan Ibunya yaitu biru muda, dengan dihiasi bunga-bunga yang tidak terlalu mencolok. Tapi, uang tabungan ku belum mencukupi untuk membeli ini, gimana ya? Aku takut kalau aku beli nanti sudah terlebih dulu dibeli orang lain kata Rani dengan wajah agak lesu. Sudah, tenang aja, penjaga tokonyakan saudara

aku. Pasti dia mau bantu kata Shinta. Kemudian, mereka menemui penjaga toko itu dan menceritakan keinginan Rani. Penjaga tokonya pun berbaik hati membantu Rani, karena niat tulusnya. Setelah berterimakasih, mereka pulang ke rumah masing-masing. Selama kurang dari dua minggu, Rani berusaha mengumpulkan uang dengan menyisihkan uang jajannya. Dan beberapa kali Rani berpuasa sunnah. Sehari sebelum hari ulang tahun ibunya, Rani pergi kembali ke toko dekat sekolah sendirian. Rani bersyukur karena uangnya cukup untuk membelikan jilbab itu. Sepulang dari toko, Rani langsung masuk ke kamarnya, dan membungkusnya dengan kertas kado berwarna biru muda yang telah ia beli kemarin. Ia membungkus kado itu dengan rapih dan menyelipkan kartu ucapan di dalamnya. Keesokan harinya dihari minggu, tepat pada hari ulang tahun ibunya, seperti biasa, setiap pagi ibu pergi ke pasar membeli sayuran. Rani, kakak dan ayahnya, sibuk menyiapkan surprise untuk ibu tercinta. Ayah membelikan kue ulang tahun yang terlihat lezat dan juga sebuah kado kecil. Sedangkan kakak, memberi sebuah kado berwarna pink. Dan Rani memberi kado yang telah ia siapkan. Tepat setelah mereka selesai mempersiapkan surprise, ibupun datang. Mereka menyambut ibu dan membawanya ke ruang tamu. Selamat ulang tahun!!! kata mereka secara serempak. Ibu merasa terharu melihat apa yang telah mereka berikan. Mereka segera memberikan hadiah yang telah mereka persiapkan. Dan memberi kecupan kasih sayang dan ucapan terimakasih kepada ibu mereka tercinta. Setelah memotong kue dan menikmatinya, ibu membuka satu persatu kado yang ia dapat. Setelah membuka kado, Ibunya memeluk mereka tanda ucapan terimakasih. Hari bahagia itupun mereka lewatkan dengan suka cita.

You might also like