You are on page 1of 4

III.

HAMA PUTIH PALSU

III.1 Pengenalan Hama Putih Palsu Hama adalah makhluk hidup yang mengurangi ketersediaan, kualitas atau jumlah beberapa sumber daya manusia. Hama putih palsu mempunyai populasi, pengaruh pada tanaman serta cara-cara penaggulangan yang sama seperti ulat graayak, ulat naranga, ulat satyri dan ulat hosporid. Hama putih palsu pada umumnya ditemukan di persawahan dengan populasi rendah sehingga tidak menyebabkan kehilangan hasil panen yang nyata. Hama putih palsu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Ngengat berwarna coklat muda. Panjang antara 10 - 12 mm. Pada sayap depan terdapat 2 3 garis-garis hitam vertical. Telur berbentuk lonjong, berwarna kuning muda dengan permukaan cembung.

Gambar Hama Putih Palsu III.2 Perkembangan Ngengat aktif pada malam hari dan ngengat betina dapat bertelur sebanyak 300 butir selama hidupnya. Satu sampai dua hari setelah kawin, kemudian telur diletakkaan secara berkelompok pada permukaan atas atau bawah daun bendera. Peletakan telur terbanyak terjadi pada malam ke 4 7 dari kemunculan ngengat. Stadium telur berkisar antara 4 6 hari

Larva yang baru menetas mempunyai panjang 1,5 2 mm, perut berwarna putih dan kepalanya berwarna coklat. Setelah makan daun, larva berubah menjadi hijau. Pada pertumbuhan maksimum larva berwarna hijau muda, kepalanya berwarna coklat tua, panjang 20 25 mm. Larva mengalami 6 instar dan pada instar kedua sudah mampu melipat daun menjadi seperti tabung. Bila lipatan pertama mongering larva akan membuat lipatan daun yang baru. Instar terakhir akan tetap berada dalam lipatan daun hingga menjadi pupa. Daur hidupnya 33 34 hari Larva memakan daun sehingga menimbulkan bekas serangan berupa garis-garis putih. Gejala serangan yang khas terlihat lipatan daun, larva makan dari dalam menyebabkan daun menjadi kering dan berwarna putih.

Pupa berwarna kuning, menjelang menjadi ngengat warnanya berubah menjadi coklat. Stadium pupa berlangsung sekitar 6 8 hari. III.3 Penyebab Serangan hama putih palsu pada persawahan dapat disebabkan antara lain oleh : 1. Penggunaan pestisida yang berlebihan sehingga menyebabkan matinya musuh alami. 2. Resurgensi hama yaitu peristiwa peningkatan populasi hama, justru setelah dilakukan penyemprotan insektisida. 3. Waktu tanam yang tidak serentak.

4. Penanaman varietas yang disukai oleh hama putih palsu. III.4 Tanaman Inang Disamping tanaman padi, beberapa tumbuhan lain yang telah diketahui sebagai tanaman inang bagi hama putih palsu adalah jagung dan tebu. III.5 Musuh Alami Banyak musuh alami yang dapat ditemukan disawah yang dapat membunuh telur hama putih, larva serta kepompong hama putih palsu sebelum mereka berkembang menjadi dewasa. Tabuhan hitam kecil bertelur di dalam telur hama putih. Perkembangan tabuhan di dalam telur hama putih palsu akan mematikan telur tersebut. Parasit larva yang lain contohnya Apanteles sp, Eutermolus parnarae dan Pentalitomastix nacoleidea. Sedangkan predator yang dapat mengendalikan populasi hama putih palssu antara lain jengkrik yang makan telur, laba-laba yang memburu larva serta fase dewasa hama ini. III.6 Klasifikasi Hama Putih Palsu Hama putih palsu yang dalam bahasa sunda dikenal sebagai Hama Bodas, dalam bahasa Jawa disebut Ama Putih dan di Sulawesi Selatan dikenal dengan Ulle mappodda mempunyai klasifikasi (taksonomi) sebagai berikut : Phyllum Class Ordo Familia Genus Spesies : : : : : : Arthropoda Insecta Lepidoptera Pyralidae Nymphula Cnapalocrosis medinalis

III.7 Pengaruh Terhadap Tanaman dan Kerusakan Hama putih palsu merusak pada fase awal pembentukan malai. Sebelum fase itu, hama putih palsu hanya menyebabkan kerusakan kecil, karena tanaman dapat menghasilkan daun dan anakan beru dengan cepat. Tanaman dapaat mengganti daun yang telah dimakan hama ini dengan mudah.

10

Hama yang menyerang pada fase awal pembentukan malai akan lebih merusak sebab pada fase tersebut hama sering memangsa daun bendera yang menjadi penyedia (pemasok) utama tenaga dan unsure hara pengisi malai padi. Setiap pengurangan jumlah daun bendera akan mengurangi jumlah bulir serta bunga yang dihasilkan tanaman. Oleh sebab itu potensi hasil akan berkurang karena biji-biji padi kurang berisi. Kehilangan hasil yang nyata terjadi hanya bila terdapat sejumlah besar rumpun yang diserang dan terdapat banyak larva yang makan daun bendera.

You might also like