You are on page 1of 4

Pengertian

Peluang kecelakaan kerja ialah kemungkinan terjadinya kecelakaan fisik di tempat kerja. Resiko kecelakaan dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan di mana terdapat kemungkinan yang merugikan. Adapun kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tidak terduga dikarenakan dibelakang peristiwa tidak ada unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Kecelakaan kerja juga bisa disebabkan karena safety yang kurang (human error) dari pekerja itu sendiri. A. Sumber-Sumber Bahaya di Tempat Kerja Kita semua mengetahui apa itu bahaya dan jenis-jenis bahaya di tempat kerja tetapi kecelakaan dan penyakit akibat kerja masih saja terjadi di lingkungan kerja kita. Mengapa hal ini terjadi? Hal itu terjadi karena adanya sumber-sumber bahaya di lingkungan kerja kita seperti: 1. Bahaya yang berasal dari bangunan, peralatan dan instalasi Konstruksi bangunan harus kokoh dan memenuhi syarat, disain ruang dan tempat kerja harus baik, tersedia penerangan darurat yang diperlukan, jalan dan gang harus diberi tanda yang jelas, pada tempat-tempat tertentu perlu dipasang rambu sesuai keperluan, tersedia jalan penyelamatan diri yang diperlukan lebih dari satu pada sisi yang berlawanan, dan pintu harus terbuka keluar untuk mempermudah penyelamatan diri. Instalasi harus memenuhi persyaratan keselamatan kerja baik dalam disain maupun konstruksi, sebelum menggunakan harus diuji terlebih dahulu serta diperiksa oleh suatu tim ahli, bila diperlukan modifikasi harus sesuai dengan persyaratan bahan dan konstruksi yang ditentukan, sebelum operasi harus dilakukan percobaan operasi untuk menjamin keselamatannya serta dioperasikan oleh operator yang memenuhi syarat. Agar peralatan ini aman dipakai maka perlu pengaman yang telah diatur oleh perundangundangan di bidang keselamatan kerja, untuk peralatan, cara pengoperasiannya perlu disediakan semacam petunjuk sebagai daftar periksa atau check list pengoperasiannya. 2. Bahaya yang berasal dari bahan Bahaya dari bahan ini meliputi berbagai risiko sesuai dengan sifat bahannya, antara lain: a. Mudah terbakar b. Mudah meledak c. Menimbulkan alergi d. Menimbulkan kerusakan pada kulit dan jaringan tubuh e. Menyebabkan kanker f. Mengakibatkan kelainan pada janin g. Bersifat racun h. Radioaktif

Selain risiko bahannya yang berbeda juga intensitas atau tingkat bahayanya juga berbeda. Ada yang tingkatnya sangat tinggi dan ada pula yang rendah, misalnya dalam hal bahan beracun, ada yang sangat beracun yang dapat menimbulkan kematian dalam kadar yang rendah dan dalam tempo yang singkat dan ada pula yang kurang berbahaya. Di samping itu pengaruhnya ada yang segera dapat dilihat atau akut tetapi ada juga yang pengaruhnya baru kita ketahui setelah bertahun-tahun yang bisa disebut juga kronis. Oleh sebab itu, setiap pimpinan perusahaan harus tahu sifat bahaya yang digunakan sehingga bisa mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja yang dapat sangat merugikan bagi perusahaan. Setiap bahan kimia berbahaya harus dilengkapi dengan lembar data kimia atau MSDS. Lembar data kimia ini dapat diminta kepada pemasok dengan memasukkannya dalam kontrak pembelian bahan atau juga dapat diakses di database MSDS seperti chamwatch. 3. Bahaya yang berasal dari proses Bahaya yang berasal dari proses sangat bervariasi tergantung teknologi yang digunakan. Proses yang digunakan di industri ada yang sederhada tetapi ada proses yang rumit, ada proses yang berbahaya dan ada pula proses yang kurang berbahaya. Industri kimia biasanya menggunakan proses yang memperbesar risiko bahayanya, dari proses ini kadang-kadang timbul asap, debu panas, bising dan bahaya mekanis seperti terjepit, terpotong, tertimpa bahan sehingga dinyatakan kecelakaan atau sakit akibat kerja. Dalam proses banyaknya bahan-bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku dan bahan penolong. Ada bahan kiia yang merupakan hasil sampingan, sebagian bahan tersebut termasuk bahan kimia berbahaya seperti mudah terbakar, meledak, iritan, beracun, dan sebagainya. Skala industri kimia cenderung semakin besar untuk meningkatkan efisiensi dan mengendalikan biaya, namun hal ini juga berakibat kemungkinan timbulnya bencana bila terjadi kegagalan operasi normal. Beberapa malapetaka industri pernah terjadi dengan korban uang besar baik terhadap wibawa manusia, aset perusahaan dan lingkungan. 4. Bahaya yang berasal dari cara kerja Bahaya dari cara kerja dapat membahayakan karyawan itu sediri dan orang lain di sekitarnya, cara kerja yang demikian antara lain: A. Cara mengangkat serta mengangkut, apabila dilakukan dengan cara yang salah dapat mengakibatkan cidera dan yang paling sering adalah cidera pada tulang punggung, juga sering terjadi kecelakaan sebagai akibat cara mengangkat atau mengangkut. B. Cara kerja yang mengakibatkan hamburan debu dan serbuk logam, percikan api serta tumpahan bahan berbahaya. C. Memakai alat pelindung diri yang tidak semestinya dan cara memakai yang salah, penyedia perlu memperhatikan cara kerja yang dapat membahayakan ini, baik pada tempat kerja maupun dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari. 5. Bahaya yang berasal dari lingkungan kerja

Sumber bahaya ini dapat digolongkan atas berbagai jenis bahaya yang dapat mengakibatkan berabagai gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja serta penurunan produktifitas dan efisiensi kerja. Dengan mengetahui sumber-sumber bahaya di tempat kerja ini, kita sudah dapat mengantisipasi datangnya bahaya itu dan tidakan pencegahan dan menetapkan pengendalian agar para pekerja tidak mengalami kecelakaan yang diakibatkan oleh bahaya-bahaya yang telah kita identifikasi sebelumnya dan membuat tempat kerja kita menjadi tempat yang aman dan sehat untuk bekerja. Tiga Faktor Lain yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja Di samping kondisi kerja yang tidak aman masih ada tiga faktor lain yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Ketiga faktor tersebut yaitu sifat dari kerja itu sendiri, jadwal kerja, dan iklim psikologis di tempat kerja. 1. Sifat kerja. Menurut kajian para ahli keselamatan, sifat kerja mempengaruhi tingkat kecelakaan. Sebagai contoh, karyawan yang bekerja sebagai operator crane (derek) akan memiliki resiko kecelakaan kerja yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang bekerja sebagai supervisor/ penyedia. 2. Jadwal kerja. Jadwal kerja dan kelelahan kerja juga mempengaruhi kecelakaan kerja. Tingkat kecelakaan kerja biasanya stabil pada jam 6 7 jam pertama di hari kerja. Akan tetapi pada jamjam sesudah itu, tingkat kecelakaan kerja akan lebih tinggi. Hal ini dimungkinkan karena karyawan atau tenaga kerja sudah melampaui tingkat kelelahan yang tinggi. Kenyataan di lapangan juga membuktikan bahwa kerja malam mempunyai resiko kecelakaan lebih tingi dari pada kerja pada siang hari. 3. Iklim psikologis tempat kerja. Iklim psikologis di tempat kerja juga berpengaruh pada kecelakaan kerja. Karyawan atau tenaga kerja yang bekerja dibawah tekanan stres atau yang merasa pekerjaan mereka terancam atau yang merasa tidak aman akan mengalami lebih banyak kecelakaan kerja dari pada mereka yang tidak mengalami tekanan. Istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerjasecara teoristis meliputi beberapa hal sebagai berikut: HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada. DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif. RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu. INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur. ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian (manusia/benda). 7 Penyebab Umum Kecelakaan a. Mengambil Jalan Pintas b. Percaya diri yang berlebih

c. Memulai tugas dengan instruksi yang tidak tuntas d. Kerapian yang buruk e. Tidak memperdulikan prosedur keselamatan f. Ganguan mental dari pekerjaan h. Gagal merencanakan pekerjaan Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu: 1. Aturan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. 2. Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja. 3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

You might also like