You are on page 1of 10

RESPONSI UMUM

FIBRILASI ATRIAL + SUSPEK VHD + CONGESTIF HEART FAILURE

PENDAHULUAN

Fibrilasi atrial merupakan jenis paling umum dari detak jantung yang abnormal baik irama jantung yang cepat maupun tidak teratur.1 Pada gambaran EKG terdapat irregularitas kompleks QRS dan gambaran gelombang P dengan frekuensi antara 350-650 per menit. 2 Valvular heart disease (VHD) merupakan penyakit jantung yang disebabkan karena katub jantung tidak bekerjanya dengan baik dalam mengatur aliran darah dari jantung menuju arteri pulmonal dan aorta dengan cara membuka dan menutup pada saat jantung berkontraksi dan berelaksasi selama siklus jantung.3 Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif yang sering digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan. 4 Di Amerika Serikat diperkirakan terdapat 2,2 juta pasien FA dan setiap tahun ditemukan 160.000 kasus baru. Pada umur di bawah 50 tahun prevalensi FA kurang dari 1% dan meningkat menjadi lebih dari 9% pada usia 80 tahun. Lebih banyak di jumpai pada laki-laki dibandingkan wanita. 5 FA mempunyai hubungan yang bermakna dengan kelainan structural akibat penyakit jantung. FA juga sering dihubungkan dengan penyakit katup jantung. Penyakit katup rematik meningkatkan resiko terjadi FA. Selain itu FA dapat mencetuskan gejala iskemik pada FA dengan dasar penyakit jantung koroner. Fungsi kontraksi atrial yang sangat berkurang pada FA akan menurunkan cuurah jantung dan dapat menyebabkan terjadi gagal jantung kongestif pada pasien dengan disfungsi ventrikel kiri. Gejala FA sangat bervariasi tergantung dari kecepatan laju irama ventrikel, lamanya FA serta penyakit yang mendasarinya. Sebagian mengeluh berdebar-debar, sakit dada terutama saat beraktivitas, sesak napas, cepat lelah, sinkop atau gejala tromboemboli. FA dapat mencetuskan gejala iskemik pada FA dengan dasar penyakit jantung koroner. Gejala VHD untuk mitral stenosis keluhan utamanya berupa sesak napas dapat juga fatigue. Pada stenosis mitral yang bermakna dapat mengalami sesak pada aktivitas sehari-hari, paroksismal nocturnal dispneu, orthopneu atau edema paru yang tegas. Pada regurgitasi mitral manifestasi klinisnya bisa simptomatik untuk MR akut dan asimptomatik untuk MR kronik. Gejala bisa berupa rasa cepat capai karena cardiac output yang rendah dan sesak napas ringan saat beraktivitas biasanya segera hilang apabila aktivitas segera di hentikan. Sesak napas berat saat beraktivitas, paroxysmal nocturnal dyspnea atau edema paru bahkan hemoptisis dapat juga terjadi pada MR. 5Gejala gagal jantung kongestif yang dapat terjadi meliputi dispneu, batuk, mudah lelah, denyut jantung cepat (takikardi) dengan bunyi S3, kecemasan dan kegelisahan untuk gagal jantung kiri. Adapun gejala gagal jantung kanan meliputi edema ekstremitas bawah (edema dependen), yang biasanya merupakan pitting edema, pertambahan berat badan, hepatomegali (pembesaran hepar), distensi vena jugularis (vena leher), asites (penimbunan cairan di dalam rongga peritoneal), anoreksia dan mual, nokturia dan lemah.6

Pemeriksaan penunjang FA meliputi hematokrit, TSH, enzim jantung, EKG, Foto rontgen toraks, Ekokardiografi. Pemeriksaan penunjang untuk VHD baik MT atau MR berupa foto toraks, EKG, Ekokardiografi. 5Pemeriksaan penunjang untuk gagal jantung kongestif adalah Pemeriksaan darah lengkap, Pemeriksaan biokimia untuk menunjukan insufiensi ginjal, Tes fungsi ginjal, Pemeriksaan elektrolit, Fungsi tiroid pada pasien usia lanjut harus dinilai untuk mendeteksi tirotoksikosis atau mieksedema tersembunyi, Pemeriksaan EKG, Radiografi dada, Angiografi dan Kateterisasi jantung untuk menentukan penyakit arteri koroner sekaligus luas yang terkena. Penanganan FA persisten meliputi kardioversi ke irama sinus dengan obat-obatan atau elektrik tanpa pemberian anti koagulan sebelumnya, untuk FA yang tidak kembali ke irama sinus secara spontan kurang dari 48 jam. Pada FA juga dianjurkan untuk menggunakan obat antaritmia kelas IC (Propafenon atau flekainid), serta untuk mengontrol laju irama ventrikel dapat diberikan obat-obat seperti digoksin, penyekat beta atau antagonis kalsium. 2Penangan VHD untuk MS seperti antibiotic golongan penisilin, eritromisin, sulfa, , sefalosporin untuk demam rematik atau pencegahan endokarditis serta obat-obat inotropik negatif seperti beta blocker atau Ca blocker. Retriksi garam atau pemberian diuretic secara intermiten bermanfaat jika terdapat bukti adanya kongesti vascular paru. Untuk VHD dengan MR dapat dilakukan terapi dengan operasi yaitu rekonstruksi dari katup mitral dan penggantian katup mitral( mitral valve replacement). Penanganan gagal jantung kongestif adalahKoreksi sebab sebab yang dapt diperbaiki. penyebab penyebab utama yang dapat diperbaiki adalah lesi katup jantung, iskemia miokard, aritmia, depresi miokardium diinduksi alcohol, pirau intrakrdial dan keadaan output tinggi. Diet dan aktivitas, pasien pasien sebaiknya membatasi garam (2 gr natrium atau 5 gr garam), Pada gagal jantung berat dengan pembatasan aktifitas, tetapi bila pasien stabil dianjurkan peningkatan aktifitas secara teratur, Terapi diuretic, Penggunaan penghambat sistem rennin angiotensin aldosteron, Terapi beta blocker, Terapi glikosida digitalis, Terapi vasodilator, Obat inotropik positif generasi baru, Penghambat kanal kalsium, Atikoagulan, Terapi antiaritmia, Revaskularisasi koroner, Transplantasi jantung, Kardoimioplasti

LAPORAN KASUS

Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Alamat lengkap Agama Bangsa Suku Pekerjaan Status kawin

: LM : 38 tahun : perempuan : Tamat SLTA : Kakaskasen II ling. IV :Kristen Protestan : Indonesia : Minahasa : Ibu rumah tangga : Kawin

Anamnesis Seorang perempuan umur 38 tahun masuk rumah sakit pada tanggal 16 Oktober 2012 pukul 19.50 WITA dengan keluhan utama sesak napas. Sesak napas sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit dan sesak hilang timbul. Sebelumnya 2 minggu yang lalu pasien masuk rumah sakit Bethesda Tomohon dengan keluhan yang sama. Pasien juga mengeluh jantung berdebar-debar sejak bulan Juli 2011 dan pernah berobat ke dokter spesialis jantung. Pasien juga merasa mual dan muntah sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga pernah mengeluh memiliki riwayat batuk campur darah. Buang air besar dan buang air kecil seperti biasa. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya dan minum obat sakit jantung dari dokter spesialis. Riwayat hipertensi dan DM disangkal penderita. Hanya pasien yang menderita sakit seperti ini dalam keluarga. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok ataupun minum alcohol. Pemeriksaan Fisik Tanda vital : Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu Umum: : 100/80 : 112x/mnt, ireguler, isi cukup : 32x/ mnt : 36,5C

Keadaan umum : sedang Kesadaran : compos mentis

Keadaan gizi Tinggi badan Berat badan Kulit : Warna Efloresensi Pigmentasi

: cukup : : : sawo matang : tidak ada : tidak ada

Jaringan parut : tidak ada Pertumbuhan rambut: normal Pembu luh darah : pulsasi normal Suhu raba Keringat Turgor Ikterus : hangat, lembab : normal : kembali cepat : tidak ada

Lapisan lemak : cukup Edema : tidak ada

Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran Kepala : Ekspresi muka : wajar Simetris muka Rambut : simetris : hitam, tidak mudah dicabut

Pembuluh darah temporal: pulsasi normal ` Nyeri tekan (saraf) : tidak ada Deformitas Mata : tidak ada

: Exopthalmus/ enopthalmus : tidak ada Tekanan bola mata Kelopak Konjungtiva Sklera : normal/ palpasi : tidak ptosis : anemis +/+ : tidak ikterus

Kornea Pupil Telinga : Trophi Cairan

: jernih : bulat, isokor kiri = kanan, diameter 3mm : tidak ada : tidak ada : tidak ada

Nyeri tekan di proc. Mastoideus Selaput pendengaran : intak Hidung : bagian luar Septum : normal : tidak ada deviasi

Penyumbatan : tidak ada Perdarahan Mulut : Bibir Gigi Pharynx Lidah Tonsil : tidak ada : tidak ada sianosis : tidak caries : tidak hiperemis : tidak beslag : T1/T1, tidak hipertrofi

Bau pernapasan : tidak ada bau foetor Leher : Kelenjar gondok : tidak ada pembesaran

Trachea : letak ditengah Tekanan vena : 5+ 1 mmH2O Pembuluh darah : pulsasi normal Kaku kuduk : tidak ada Tumor : tidak ada Dada : Bentuk : simetris Ruang tercostals : tidak ada pelebaran Paru-paru: Inspeksi : Bentuk simetris kanan=kiri Gerakan simetris kanan=kiri Palpasi : stem fremitus kanan= kiri

Perkusi : sonor kanan=kiri Auskultasi : suara pernapasan vesicular, rhonki -/-, wheezing -/Jantung : Inspeksi : ictus cordis tampak Palpasi : ictus cordis teraba Perkusi : batas kanan: ICS IV linea parasternalis dextra Batas kiri : ICS V linea mid clavicula sinistra

Auskultasi : S1S2 ireguler, Bising diastolic area mitral, Bising sistolik area mitral, bising sistolik area tricuspid, bising sistolik area aorta. Abdomen : Inspeksi : datar Palpasi : lemas, tidak ada nyeri tekan epigastrium, hati dan limpa tidak teraba, tidak ada nyeri tekan supra pubik Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus normal Ekstremitas : hangat, edema-/-

Hasil Laboratorium: Hb : 9,6 g/ dl

Eritrosit : 3,31 x 106 mm3 Hematokrit Kalium darah : 29,1% : 4,9 mEq/L

Diagnosis -AF persisten rapid respon - Susp. VHD ( MS/ MR) - CHF f II e AF Terapi -O2 2 liter/ m -Venflon

-Furosemide 40 mg tab, -0-0 -Trisedon MR 2X1 -Maintate 5 mg -0-0 -Pradaxa 2x 110 mg -Ubi-Q 3x 100 mg Rencana Pemeriksaan: -Urem, Uric acid -Urinalisis -Feses benzidine -Echochardiography -EKG

Follow Up 18 Oktober 2012 Keluhan : Pusing

Pemeriksaan fisik: Keadaan umum : sedang Tanda vital : Tekanan darah: 100/70 Nadi: 80x/mnt, ireguler, isi cukup Respirasi : 20x/ mnt Suhu: 36,3 C Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik Kesadaran : compos mentis

Thoraks : Pulmo : Ronkhi -/-, wheezing -/Cor : S1S2 ireguler, Bising diastolic area mitral Bising sistolik area mitral, bising sistolik area tricuspid, bising sistolik area aorta. Abdomen : datar, lemas, bising usus normal, hati dan limpa tidak teraba.

Ekstremitas Hasil Laboratorium: SGOT SGPT Urinalisis : 103 : 165 : Sedimen: Epitel

: hangat, edema-/-

: 3-4/ lpk

Leukosit : 6-8/ lpb Eritrosit : 20-25/lpb Diagnosis -AF normo respon - Susp. VHD ( MS/ MR/ TR/ AR) - CHF fc II Terapi -O2 2 liter/ m -Venflon -Furosemide 40 mg tab, -0-0 -Trisedon MR 2X1 -Maintate 5 mg -0-0 -Pradaxa 2x 110 mg -Ubi-Q 3x 100 mg Rencana Pemeriksaan: -Urem, Creatinin, SGOT, SGPT, Profil lipid, asam urat, Ul, Fl

19 Oktober 2012 Keluhan : Kepala terasa berat

Pemeriksaan fisik: Keadaan umum : sedang Tanda vital : Tekanan darah: 120/90 Kesadaran : compos mentis

Nadi: 96x/mnt, ireguler, isi cukup Respirasi : 18x/ mnt Suhu: 36,7 C Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

Thoraks : Pulmo : Ronkhi -/-, wheezing -/Cor : S1S2 ireguler, Bising diastolic area mitral Bising sistolik area mitral, bising sistolik area tricuspid, bising sistolik area aorta. Abdomen : datar, lemas, bising usus normal, hati dan limpa tidak teraba. : hangat, edema-/-

Ekstremitas Diagnosis -AF normo respon - Susp. VHD ( MS/ MR/ TR/ AR) - CHF fc II Terapi -O2 2 liter/ m -Venflon -Furosemide 40 mg tab, -0-0 -Trisedon MR 2X1 -Maintate 5 mg -0-0 -Pradaxa 2x 110 mg -Ubi-Q 3x 100 mg

You might also like