You are on page 1of 16

LAPORAN KASUS IMPETIGO BULLOSA

Oleh:

Ryzta Sekar S 0610713068 Choirina Windradi 0710710041 Pembimbing : dr. L Kusbandono, Sp KK

Pendahuluan
Kulit manusia segera terpapar oleh bakteri komensalisme setelah lahir flora normal Flora normal Staphylococcus aureus dan Streptococcus grup A
(Craft et al, 2008)

Staphylococcus aureus dan Streptococcus grup A pioderma impetigo Dua variasi impetigo yaitu impetigo bullosa dan non bullosa
(Craft et al, 2008)

Staphylococcus aureus eksoprotein dan eksotoksin Eksoprotein koagulase, hialuronidase, fibrinolisin, staphylisin dan staphylokinase Eksotoksin leukosidin, dan toxic shock syndrome toksin (Jawetz et
al., 1986)

Pendahuluan
Koagulase protein yang dapat menggumpalkan plasma oksalat atau sitrat dengan bantuan suatu faktor yang terdapat dalam serum Hialuronidase enzim yang memecah asam hialuronat dalam jaringan ikat dan juga sebagai antigen spesifik

Fibrinolisin lisis bekuan darah spreading factor Enterotoxin pengeluaran jumlah besar interleukin-1 (IL-1) dan interleukin-2 (IL-2) dari makrofag dan sel T

Toxic shock syndrome toxin (TSST) merupakan penyebab shock toksik Exfoliatin lisis epidermis scalded skin syndrome

Pendahuluan
Pioderma (Craft et al, 2008)
Pioderma infeksi pada epidermis yang sampai pada folikel rambut atau di bawah stratum korneum Penyebab impetigo bullosa Staphylococcus aureus Penyebab impetigo non bullosa Staphylococcus aureus dan Streptococcus

grup A

Impetigo non Bullosa


S. aureus hidung ke kulit (11 hari) lesi kulit impetigo terlokalisasi berbatas jelas di nasal anterior vesikel dan pustule transien plak krusta kuning 2 cm dapat membesar. Dikelilingi kulit eritematous dan lymphadenopathy

Impetigo Bullosa
progress cepat dari vesikel dan bullosa flaccid cairan jernih kuning keruh pecah krusta, Nikolsky sign (-) pengecatan gram dan kultur yang spesimennya diambil dari exudat bulla impetigo

Terapi

Pendahuluan

Antibiotik topikal mupirocin 2% Hygiene lesi

Antibiotik sistemik cephalexin, dicloxacilin, amoxicillin dengan asam clavulanat, eritromisin

Prognosis dari impetigo yang tidak diobati menyebabkan cellulitis, lymphangitis, bakteremia, pneumonia, ostemyelitis, septic arthritis, dan septicemia

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN : Nama Pasien Umur Alamat No. RM Tanggal MRS : Ny. B : 37 tahun : Ngunut : 5323xx : 12 Juli 2011

Anamnesis.
Keluhan Utama Benjolan berisi cairan di seluruh tubuh

Riwayat Penyakit Sekarang Benjolan hampir di seluruh tubuh sejak 1 minggu sebelum MRS Benjolan terasa perih dan gatal Benjolan awal muncul di pipi kanan kiri sebesar jagung, kemudian benjolan pecah, mengering, kemudian muncul benjolan lain hampir di seluruh tubuh

Riwayat Terapi Pasien belum mencoba terapi apapun untuk mengobati benjolan-benjolan di tubuhnya Riwayat Atopi : Pasien dan keluarga tidak memiliki riwayat atopi

Riwayat Peyakit Dahulu 1 bulan sebelum MRS, muncul benjolan kecil di kedua pipi, benjolan memerah, kemudian mengering tanpa diberi obat.

Status Dermatologis
Lokasi
Distribusi Ruam

Hampir di seluruh tubuh


Generalisata

R U A M

Erosi dengan dasar eritematous ditutupi krusta coklat kehitaman berbatas jelas di kedua pipi dan dagu

Patch eritematous ditutupi krusta


kecoklatan dan skuama, dengan tepi meluas di punggung

Bulla kendor berisi cairan kuning di telapak tangan dan kaki, multipel, ukuran polimorf

Diagnosis Banding

Dx

Impetigo Bullosa Pemfigus Vulgaris SJS

Impetigo Bullosa

Penatalaksanaan
Gentamycin lotio No. III S 2 dd ue , pagi dan malam Ciprofloxacyn 500mg tab. No. II S 2 dd 1 Chlorpeniramin Maleat 4 mg No. X S 3 dd 1 Diet TKTP

Prognosis

KIE
Menjelaskan tentang penyakit pasien, yaitu Impetigo Bulosa, penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus. Menjelaskan penanganan dari impetigo berupa antibakteri yang membutuhkan kepatuhan untuk minum obat. Membutuhkan kesabaran untuk kesembuhan dari penyakit karena dalam perjalanan pengobatan dapat muncul lesi baru dari penyebaran bakteri lewat exudat bulla.

Dubia et bonam

PEMBAHASAN
Impetigo Bullosa Nikolsky sign Bulla berisi cairan jernih berwarna kuning keruh, berbatas tegas tanpa ada halo eritematous Bulla 1-2 hari pecah krusta coklat muda sampai berwarna seperti madu Temuan Pada Pasien
Nikolsky sign Bulla berisi cairan di telapak tangan dan kaki, ukuran polimorf, konsistensi tegang Erosi dengan dasar eritematous ditutupi krusta kehitaman dengan tepi berbatas jelas di kedua pipi. Patch eritematous ditutupi krusta kecoklatan dan skuama dengan tepi meluas di punggung

Impetigo Bullosa Pengecatan Gram : Staphylococcus dan

Temuan Pada Pasien

Streptococcus grup A

Pengecatan Gram : Bakteri batang Gram negatif

Pembahasan
Terapi Teori
Antibiotik topikal salep asam fusidat dan mupirocin (Craft et al, 2008) Antibiotik sistemik dicloxacilin (250-500 mg), eritromisin (250-500 mg), azithromycin, amoxicillin 25 mg/ kg BB/ hari, cephalexin (40 mg/ kg BB/ hari), cefaclor (20 mg/ kg BB/ hari), cepfrozil (20 mg/kg BB/hari), clindamycin (15 mg/kg BB/ hari) Hygiene lesi kulit

Terapi Pasien
Gentamycin topikal aminoglikosida spectrum luas terutama gram negatif (Trozak et al, 2006) Ciprofloxacin antibiotic floroquinolone spektrum luas infeksi kulit, traktus respirasi, tulang, dan sendi Chlorpheniramin maleat (CTM) antihistamin alkylamin gol I pruritus dengan efek sedatif
(Trozak et al, 2006)

TERIMAKASIH

You might also like