You are on page 1of 2

1.

Isu Gender bidang Kesehatan Isu gender yang berkembang dalam bidang kesehatan antara lain: a) Masih tingginya kasus kematian ibu melahirkan, hingga triwulan ketiga tahun 2012, jumlah kasus kematian ibu melahirkan mencapai 18 kasus. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pemahaman ibu, keluarga dan suami tentang penyakit penyerta kehamilan yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar penyebab kematian adalah keterlambat dalam penanganan persalinan dengan sebagian besar pendidikan ibu yang meninggal adalah SD dan SMP. b) Masih tingginya kasus kematian bayi, hingga hingga triwulan ketiga tahun 2012, jumlah kasus kematian bayi mencapai 153 kasus. Masih tingginya kasus kematian bayi dikarenakan masih kurangnya pemahaman ibu, keluarga dan suami tentang pentingnya penyiapan kondisi ibu pada saat hamil. Selain itu kemiskinan juga menjadi penyebab tidak terpenuhinya gizi pada ibu hamil. BBLR dan Asfiksia penyebab kematian bayi salah satunya disebabkan kondisi ibu hamil yang KEK (Kekurangan Energi Kronis) c) Masih tingginya kasus kematian balita, hingga hingga triwulan ketiga tahun 2012, jumlah kasus kematian balita mencapai 9 kasus. d) Rendahnya cakupan kunjungan ibu hamil K4, hingga bulan Juni 2012 Cakupan Bumil K4 baru mencapai 28,61%. e) Tingginya penularan penyakit HIV AIDs. Kasus HIV AIDs di Kabupaten Grobogan disebabkan oleh seks heterogen. Penularan HIV AIDs ini berkembang ke ibu rumah tangga. Hal ini terbukti penemuan kasus HIV AIDs tahun 2012 banyak terjadi pada ibu rumah tangga. Penularan ini pastinya dikarenakan oleh suami yang terkena HIV AIDs f) Kurangnya partisipasi laki-laki dalam penggunaan alat kontrasepsi. g) Masih kurangnya partisipasi dalam pengembangan kelompok Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja.

2. Faktor Penyebab Internal

a) Masih adanya bidan yang kurang kompeten dalam menangani kasus kegawatdaruratan maternal. b) Masih belum optimalnya sosialisasi yang dilakukan oleh internal SKPD mengenai pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu dan anak. c) Masih belum optimalnya fungsi dari komponen tenaga kesehatan pada desa/kelurahan siaga. d) Kurangnya sosialisasi yang diberikan terhadap laki-laki untuk berpartisipasi menggunakan alat kontrasepsi.

3. Faktor Penyebab Eksternal a) Kurangnya pemahaman masyarakat, baik ibu, suami, dan keluarga tentang penyakit penyerta kehamilan. b) Terjadinya kelahiran premature. c) Masih belum optimalnya peran suami siaga dalam melakukan tindakan pertolongan bagi ibu yang akan melahirkan, hal ini terlihat dari masih banyak terjadinya 3 Terlambat ( terlambat mengambil keputusan, terlambat melakukan penanganan, dan terlambat menuju tempat rujukan). d) Kurangnya pemahaman ibu, keluarga dan suami tentang pentingnya penyiapan kondisi ibu pada saat hamil. e) Kurang terpenuhinya gizi bagi ibu hamil f) Masih belum optimalnya desa/ kelurahan siaga di daerah. g) Terjadinya KEK (Kekurangan Energi Kronis) pada ibu hamil. h) Kurangnya kesadaran laki-laki akan arti penting ber-KB.

4. Rencana Aksi

You might also like