You are on page 1of 22

Rubrik Penulis

: Pangan : Minta Rachmawati

Topik/Judul : Bahaya Pewarna Tekstil dalam Makanan

Menu Submenu Tampilan:

: :

Sinopsis

No. Halaman No. Frame

: :

1 1

Pemakaian Bahan Tambahan Pangan (BTP) banyak dilakukan produsen untuk memenuhi selera konsumen. Penggunaan zat yang ditambahkan pada makanan atau minuman disebut sebagai zat aditif. Tulisan ini menyampaikan penggunaan pewarna tekstil sebagai zat aditif yang berbahaya, sehingga perlu diwaspadai. Umumnya masyarakat masih belum memperhatikan akibat yang ditimbulkan setelah mengonsumsi makanan yang mengandung pewarna tekstil. Pewarna tekstil sebenarnya digunakan pada proses industri selain makanan atau minuman. Kasus zat pewarna tekstil yang digunakan untuk produk makanan sudah sering ditemukan, seperti zat pewarna berbahaya mengandung Rhodamin B dan Methanil Yellow.

Gambar 1: tanda larangan Gambar3: permen jeli Keterangan Tampilan: 3. Menu Sumber gambar :1. Pdf Food 2. Mama.masrafa.con1

Gambar 2: Pewarna tekstil

http://beradadisini.files.wordpress.com/2008/08/candies.jpg
: Pengantar

Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar1-3:Tanda stop lalulintas/larangan (lingkaran disilang) di depan Gambar 1 (diusahakan cari gbr lain yg sejenis) No. Halaman : 2

Submenu Tampilan:

No. Frame

1A

Definisi Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan. Selain itu penambahan BTP dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin. Penambahan pewarna juga sering dilakukan pada proses pengolahan makanan dan minuman. Bahan Tambahan Pangan adalah bahan yang secara alamiah bukan merupakan bagian dari bahan makanan, tetapi terdapat dalam bahan makanan tersebut karena perlakuan pada saat proses pengolahan, penyimpanan atau pengemasan. Penggunaan bahan tambahan pangan lainnya seperti pewarna makanan, dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik tersendiri pada produk yang dihasilkan. Makanan akan berpenampilan lebih menarik dan menimbulkan selera dengan warna yang indah (Gambar 4). Gambar 4: Beragam warna pada produk es yang sangat menggiurkan Keterangan Tampilan: Sumber gambar: Dokumentasi penerbit Shakti Adiluhung Bandung dan Bee Media Indonesia Jakarta. 2008 Menu Submenu : : Pengantar Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar4: Pemakaian bahan tambahan makanan (pewarna sintetis) pada produk es atau jajan lain mengandung warna mencolok. No. Halaman : 3 No. Frame : 1B

Tampilan: Kebutuhan pemakaian pewarna makanan telah bergeser dari bahan alami beralih ke sintetis dengan pertimbangan kepraktisan. Produksi BTP merupakan hasil ekstrak bahan alami maupun sintetis yang dapat digunakan secara cepat dan praktis. Walaupun pemakaian BTP sintetis cukup membantu pengolahan makanan, namun seringkali masih ditemukan adanya penyimpangan oleh masyarakat dalam hal pemilihan dan dosis pemakaiannya. Sebab lain penyimpangan penggunaan bahan tambahan pangan adalah karena kesengajaan produsen untuk menekan biaya produksi, misalnya penggunaan pewarna tekstil untuk mewarnai saos tomat (Gambar 5). Hal ini dilakukan karena bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan saos tidak sepenuhnya berasal dari buah tomat melainkan ada tambahan bahan dasar lainnya. Pemilihan BTP untuk industri perlu memperhatikan jenis produk yang dihasilkan dan bagaimana BTP memperngaruhi mutu produk tersebut. Dengan demikian dapat dipilih BTP yang mempunyai fungsi seperti yang diharapkan dan tidak bertentangan dengan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Gambar 5: buah tomat dan saos Keterangan Tampilan: Sumber gambar : www.surya.co.id User klick buah dan saos tomat muncul hiperlink (pop-up) teks perbedaan warna yang mencolok antara buah tomat dan produk olahan saos yang menggunakan BTP pewarna Menu : Jenis-Jenis Bahan Pewarna Tambahan No. Halaman : 4 Submenu : No. Frame : 2A Tampilan: Pemakaian bahan pewarna sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) secara garis besar dibedakan menjadi dua,yaitu pewarna alami dan buatan/sintetik. Bahan-bahan dari sumber alami, berupa ekstrak pigmen dari tumbuh-tumbuhan (Gambar 6 sampai 16) atau hewan (Gambar 17) dan zat pewarna mineral. Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar 5 : buah tomat dan saos

A. Bahan pewarna alami yang biasa digunakan pada tumbuhan dan hewan, seperti pemakaian pada : 1. Daun

Gambar 6: Bayam Merah

Gambar 7: Katuk

Gambar 8: Suji Keterangan animasi/simulasi/video: Sumber Gambar: Dokumentasi PDII-LIPI Gambar 6-8: Bayam merah ;Katuk;Suji

Keterangan Tampilan: Jika user mengklick Bayam Merah, muncul hiperlink (pop-up) teks Warna yang dihasilkan : Merah/karotenoid Jika user mengklick Katuk, muncul hiperlink (pop-up) teks Warna yang dihasilkan : Hijau/klorofil Jika user mengklick Suji, muncul hiperlink(pop-up) teks Warna yang dihasilkan : Hijau/klorofil

Menu Submenu

: :

Jenis-Jenis Bahan Pewarna Tambahan

No. Halaman No. Frame

: 5 : 2B

Tampilan: 2. Buah

Gambar 9 Tomat Gambar 10 Gendola

Gambar 11 Senduduk

Keterangan Tampilan:Sumber Gambar:1.Tomat (http://202.78.200.220/%7Emasadit/kagakribet/artikel/tomato.jpg 2. Gendola dan senduduk (Dokumentasi PDII-LIPI) Jika user mengklick Tomat, muncul hiperlink (pop-up) teks Bagian yang dimanfaatkan : buah Warna yang dihasilkan : kuning (karotenoid) Jika user mengklick Gendola, muncul hiperlink (pop-up) teks Bagian yang dimanfaatkan : Buah Warna yang dihasilkan : Merah/Ungu Jika user mengklick Senduduk,muncul hiperlink (pop-up)teks Bagian yang dimanfaatkan: Buah Warna yang dihasilkan : Ungu Menu Submenu Tampilan: : : Jenis-Jenis Bahan Pewarna Tambahan

Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar 9-11 : Kaca Piring; Gendola; Senduduk

No. Halaman No. Frame 4. Biji 5. Bunga

: :

6 2C

3. Kulit Buah

Gambar 12 Jambelang Terung Pirus

Gambar

Gambar 14Kembang Sepatu

13

Keterangan Tampilan: Sumber Gambar: Dokumentasi PDII-LIPI Jika user mengklick Jambelang,muncul hiperlink (pop-up)teks Bagian yang dimanfaatkan : Kulit buah; Warna yang dihasilkan : Ungu Jika user mengklickTerung Pirus,muncul hiperlink (pop-up) teks Bagian yang dimanfaatkan : Biji; Warna yang dihasilkan : Merah/Ungu Jika user mengklick Kembang Sepatu,muncul hiperlink (pop-up) teks Bagian yang dimanfaatkan: Bunga; Warna yang dihasilkan : Merah

Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar 12-14 : Jambelang Terung Pirus Kembang Sepatu

Menu Submenu Tampilan: Hewan

: :

Jenis-Jenis Bahan Pewarna Tambahan 6. Rimpang 7. Fermentasi

No. Halaman No. Frame

: : 8.

7 2D

Gambar 15

Kunyit

Gambar 16 Gambar Angkak/beras merah 17 Udang Keterangan animasi/simulasi/video: Dokumentasi PDII-LIPI Gambar 15-17: Kunyit ; Angkak/beras merah; Udang

Keterangan Tampilan: Sumber gambar: kunyit: http://badanbugar.files.wordpress.com/2008/12/kunyitkuning1.jpg Angkak/beras merah : Dokumentasi PDII-LIPI Udang : http://www.bruneiresources.com/pictures/places/bubu_udang_galah.jpg Jika user mengklick Kunyit, muncul hiperlink (pop-up) teks Bagian yang dimanfaatkan : rimpang; Warna yang dihasilkan : kuning kunyit /kurkumi Jika user mengklick Angkak/beras merah, muncul hiperlink (pop-up)teks produk fermentasi menggunakan kapang Manascus Sp. Berasal dari negara china dan Warna yang dihasilkan : Merah ke unguan Jika user mengklick udang, muncul hiperlink (pop-up)teks Bagian yang dimanfaatkan: kulit udang dan mengandung zat warna karotenoid Menu Submenu Tampilan: : : Jenis-Jenis Bahan Pewarna Tambahan

No. Halaman No. Frame

: :

8 2E

B. Pewarna Sintetis

Zat warna sintetis sering dipakai dalam pembuatan berbagai macam makanan. Zat warna tersebut dapat dicampurkan dan akan

menghasilkan warna yang menarik. Pewarna sintetis tidak dapat digunakan sembarangan. Di negara maju, pewarna jenis ini harus melalui proses sertifikasi terlebih dahulu sebelum digunakan pada bahan makanan. di Amerika Serikat aturan pemakaian pewarna sintetis sudah dikeluarkan sejak tahun 1906. Peraturan ini dikenal dengan Food and Drug Act (FDA) yang mengizinkan penggunaan tujuh macam zat pewarna sintetis, yaitu orange no. 1, erythrosin, ponceau 3R, amaranth, indigotine, napthol-yellow, dan light green. Di Indonesia peraturan peggunaan zat pewarna sintetik baru dibuat pada tanggal 22 Oktober 1973 melalui SK Menkes RI No. 11332/A/SK/73. Beberapa Contoh Pewarna Makanan yang diijinkan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan): Allurared / serbuk merah tua Sunset Yellow FCF / Orange Yellow S. Ponceau 4R Fast Green FCF/ Food Green 3 Tartrazin / kuning lemon Azorubine / Serbuk merah maron Brilliant Blue FCF/ FD&C Blue No.1 Keterangan animasi/simulasi/video: Tabel

Keterangan Tampilan: Jika user mengklick Allurared/ serbuk merah tua, muncul hiperlink teks: Kode pewarna E 129 Jika user mengklick Sunset Yellow FCF/Orange Yellow S., muncul hiperlink teks: Kode pewarna E 110 Jika user mengklick Ponceau 4R, muncul hiperlink teks: Kode pewarna E 124 Jika user mengklick Fast Green FCF/Food Green 3, muncul hiperlink teks: Kode pewarna E 143 Jika user mengklick Tartrazin / kuning lemon , muncul hiperlink teks: Kode pewarna E 102 Jika user mengklick Azorubine / Serbuk merah maron, muncul hiperlink teks: Kode pewarna E 122 Jika user mengklick Brilliant Blue FCF/FD&C Blue No.1, muncul hiperlink teks: Kode pewarna E 133

Menu Submenu Tampilan:

: :

Jenis-Jenis Bahan Pewarna Tambahan

No. Halaman No. Frame

: :

9 2F

Bahan pewarna yang dianggap berbahaya dan dilarang digunakan dalam makanan Indonesia, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Bahan Pewarna Mengandung Zat Berbahaya

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nama Zat Pewarna Auramine, Basic Yellow2 Alkanet Butter Yellow Black 7984 Burn Umber Chrysoidine Crysoine Citrus Red No.2 Chocolate Brown FB Fast Red E

No, Indeks warna (C1,No) 41000 75520 11020 27755 77491 11270 14270 12156 16045

No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Nama Zat Pewarna Fast Yellow AB Guinea Green B Indanthrene Blue RS Magenta Metanil Yellow Oil Orange SS Oil Orange XO Oil Orange AB Orange G Orange GGN

No, Indeks warna (C1,No) 13015 42510 69800 42510 13065 12100 12140 11390 16230 15980

No 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Nama Zat Pewarna Orange RN Orchid/Orcein Ponceau 3R Ponceau SX Ponceau 6R Rhodamin B Sudan I Scarlet GN Violet 6B

No, Indeks warna (C1,No) 15970 16155 14700 16290 45170 12055 14815 42640

Keterangan Tampilan: (sumber tabel masukkan ke tampilan!) Sumber Tabel: Peraturan Menteri Kesehatan RI tgl. 1 Mei 1985 No. 239/Menkes/Per/V/1985 Dikutip dari penerbit Shakti Adiluhung Bandung dan Bee Media Indonesia Jakarta. 2008 Menu : Penggunaan Bahan Pewarna Terlarang di Indonesia Submenu : Tampilan:

Keterangan animasi/simulasi/video: Tabel No. Halaman : 10 No. Frame : 3A

Penyimpangan penggunaan bahan pewarna tekstil dari hasil survei dan penelitian yang dilakukan oleh institusi terkait dan akademik, menemukan berbagai kasus pemakaian pewarna tekstil pada jajanan pasar dan makanan kemasan. Zat pewarna berbahaya tersebut, mengandung Rhodamin B dan Methanil Yellow. Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas, berbentuk serbuk kristal merah keunguan, dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar. Ciri-ciri makanan yang menggunakan rhodamin B adalah: mempunyai warna merah mencolok dan cenderung berpendar, namun banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen --misalnya pada

kerupuk, es puter dan jajanan basah (Gambar 18). Methanil yellow adalah zat warna sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Ciri-ciri makanan yang diberi methanil yellow adalah berwarna kuning mencolok dan cenderung berpendar, serta banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen --misalnya pada kerupuk.

Keterangan Tampilan: Sumber gambar : Liputan 6 SCTV

Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar 18: jenis makanan menggunakan bahan pewarna tekstil Rhodamine

http://www.liputan6.com
Sumber teks : sumber : Koran Replubika Minggu, 25 Nopember 2007

Menu Submenu

: :

Penggunaan bahan pewarna terlarang di Indonesia

No. Halaman No. Frame

: :

11 3B

Tampilan: Berikut disampaikan hasil penelitian yang dilakukan di Perguruan Tinggi: 1. Pengujian saos yang beredar di pasaran Hasil penelitian jenis zat pewarna pada saos penjual bakso, mie ayam, dan Indomie di Kampus UI Depok teridentifikasi adanya zat pewarna tekstil dari 25 sampel saos yang diperiksa 22 sampel (68%) zat warna tersebut mengandung Rhodamine-B. Sedangkan 3 sampel saos (22'%) tidak teridentifikasi, selain itu merk saos juga berbeda jika dibandingkan dengan 22 sampel saos yang lain. Penelitian ini semoga bermanfaat sehingga para penjaja makanan yang ada di lingkungan kampus UI tidak membeli saos yang mengandung Rhodamine-B.

2. Pengujian kerupuk, jeli dan minuman rinngan yang beredar di pasaran Penelitian yang dilakukan Jurusan Teknologi Pangan di Fakultas Teknologi Industri (FTI) UPN Veteran Jawa Timur bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan Konsumen Surabaya (LPKS) dengan mengambil sampel 11 jenis kerupuk dari pedagang di kota Sidoarjo , 24 jenis jeli dari supermarket di Sidoarjo, dan delapan jenis minuman ringan dari pedagang di kota dan pinggiran Kota Sidoarjo. Hasilnya terbukti bahwa zat pewarna merah dan kuning pada kerupuk mengandung zat tartazine dan rhodamin-B dalam dosis 5-9 mg/kg, sedangkan zat pewarna merah dan kuning pada jeli mengandung quinoline yellow, saffron, tartazine, carmine, erythrosine, dan ponceau 4R dalam dosis 8-13 mg/kg. Untuk minuman ringan berkarbonasi, zat pewarna merah dan kuning yang ada terbukti mengandung amaranth, carmoisine, tartazine, dan tartazine-sunset yellow dalam dosis 4-12 mg/kg. Keterangan Tampilan: Keterangan animasi/simulasi/video: Sumber : Animasi: Peneliti sedang menguji kadar pewarna dengan wadah 1. http://www.digilib.ui.edu/opac/themes/ng/ Erlenmeyer di Ruang laboratorium 2. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0408/20/sh04.html Menu : Penggunaan Bahan Pewarna Terlarang di Indonesia No. Halaman : 12 Submenu : No. Frame : 3C Tampilan: Badan Pengawas Obat dan makanan (BPOM), melarang penggunaan zat pewarna tekstil dalam makanan yang berakibat menimbulkan penyakit yang berbahaya. Zat pewarna tekstil yang digunakan dan berakibat pada gangguan kesehatan, yaitu: zat rhodamin-B menyebabkan gangguan fungsi hati atau kanker hati, zat tartazine dan Methanil yellow menyebabkan tumor di ginjal dan adrenal, zat quinoline yellow dan zat carmine menyebabkan anak menjadi hiperaktif dan menimbulkan reaksi alergik. Zat erythrosine menyebabkan tumor thyroid zat amaranth menyebabkan kanker dan keracunan yang mempercepat kematian.

Keterangan Tampilan:

Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar: Sketsa tanda larangan (seperti pada Gbr. 1 halaman 1) pemakaian zat pewarna tekstil

Menu Submenu Tampilan:

: :

Penggunaan Bahan Pewarna Terlarang di Indonesia

No. Halaman No. Frame

: :

13 3D

Makanan Berpewarna Tekstil Beredar di Masyarakat

Sejumlah makanan mengandung bahan berbahaya pewarna tekstil /rhodamin B terdapat pada berbagai jenis makanan yang banyak dikonsumsi anak-anak karena dijual di sekolah-sekolah seperti saos, sirup, krupuk, arum manis, kornet, roti, cendol, dan permen, minuman ringan seperti limun,kue, gorengan, kerupuk, dan saus sambal (Gambar 19). Penggunaan bahan pewarna tekstil sangat berbahaya karena bisa memicu kanker; kanker kelenjar getah bening. Salah satu jenis kanker terganas, serta merusak ginjal dan hati (Gambar 20) Ciri makanan yang mengandung pewarna tekstil: Warna kelihatan cerah (berwarna-warni mencolok) Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun)

Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya Baunya tidak alami sesuai makanannya apabila dikonsumsi, pewarna makanan menempel pada kulit Gambar 19: Konsumsi makanan Keterangan Tampilan: Sumber: gambar : 1. http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://news.uns.ac.id/ 2. http://www.berpolitik.com/static/myposting/2008/09/myposting_16033.html Teks :KCM dalam : http://www.opensubscriber.com/message/dokter@itb.ac.id/3099238.html Menu Submenu Tampilan: : : Penggunaan Bahan Pewarna Terlarang di Indonesia Gambar 20: Penyakit kanker

Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar 19 penyakit kanker yang terdapat pada sketsa bagian bagian tubuh 20. Makanan/minuman setelah dikonsumsi menempel di lidah/telapak tangan No. Halaman No. Frame : : 14 3E

Beberapa Produk Pewarna Terlarang yang Beredar di Masyarakat

Semua bahan kimia, termasuk BTP, akan berubah sifatnya dari aman dan menguntungkan menjadi racun yang berbahaya bila dosis pemakaiannya tidak tepat. Penyimpangan ini umumnya disebabkan karena ketidak tahuan produsen terhadap kegunaan, bahaya, dosis dan dampak yang mungkin timbul akibat pemakaian bahan bersangkutan. Padahal dampak pemakaian bahan tambahan makanan baru terasa setelah jangka waktu yang lama, misalnya timbul gangguan kesehatan. Berikut contoh produk makanan dan minuman:

1. Produk makanan (Gambar 21-24)

Gambar 21 Kerupuk Gambar 22 Sosis Gambar 23 Kue manis Keterangan Tampilan: Sumber: 1. http://iklanmax.com Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar 21-24: Kerupuk, sosis, kue, Arum manis Gambar 24 Arum

2. http://www.klikdokter.com/userfiles/sosis.JPG 3. http://www.dekap.com/foodlog/logimage/kukerwarnawarni2.jpg 4. http://portal.volarefm.com/phpmodules/contents/userfiles/image/ep/cottonCandy.jpg


Menu Submenu Tampilan: : : Penggunaan Bahan Pewarna Terlarang di Indonesia

No. Halaman No. Frame

: :

15 3F

2. Produk Minuman dan Saos (Gambar 25-28)

Gambar 25 Gambar 28

Sirup Saos Sambal

Gambar 26 Minuman Buah Segar

Gambar 27 Es warna warni

Keterangan Tampilan: Sumber gambar: 1. 2. http://www.foods-recipe.com/media/EsBuahBesar.jpg 3. http://farm4.static.flickr.com/3369/3240926435_dd050fc98b.jpg 4. http://www.babble.com/CS/blogs/strollerderby/2008/03/23-End/ketchup070606.jpg

Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar 25 -28 : Sirup,minuman buah segar, es warna warni, saos sambal

Menu Submenu Tampilan:

: :

Memilih Produk Makanan yang Aman

No. Halaman No. Frame

: :

16 4A

Produk Makanan dan Minuman Aman Dikonsumsi

Bagaimana memilih produk makanan dan minuman yang aman? Umumnya yang pertama kali diperhatikan saat memilih makanan atau minuman adalah kenampakan visualnya, terutama warna. Tidak sedikit orang yang membeli suatu jenis makanan hanya karena melihat warnanya yang menarik. Permasalahan yang muncul dan patut dipertanyakan adalah: apakah warna makanan atau minuman yang menarik itu sudah pasti aman? Apakah zat pewarna yang digunakan alami atau buatan (sintetis)? Bila yang digunakan adalah pewarna

alami tidak bermasalah (Gambar 29 30), namun bila sintetis apakah jenis pewarna itu termasuk jenis yang diizinkan untuk produk makanan atau minuman. Dan apakah dosisnya tidak melebihi batas yang diperkenankan? Produk dari bahan pewarna alami daun suji dan kunyit, adalah contoh makanan yang aman dikonsumsi.

Gambar 29 Menu Submenu Tampilan: : :

Kue Lumpang

Gambar 30

Gulai sayur No. Halaman No. Frame : : 17 4B

Memilih Produk Makanan yang Aman

Keterangan Tampilan: Sumber gambar : 1. http://i98.photobucket.com/albums/l278/blekenzie/KueLumpang.jpg 2. http://www.melayuonline.com/image/kul-gulai-kol.jpg Klick teks daun suji internal link ke gambar suji hal 7 frame 4B

Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar : 29. Kue Lumpang;

Klick teks kunyit internal link ke gambar kunyit hal 7 frame 4B Hiperlink teks : Daun suji Kegunaan : pewarna makanan Proses penyiapan bahan: Daun suji dicuci bersih, kemudian diuli (diremas) dengan sedikit air dan dibubuhkan sedikit kapur sirih untuk memantapkan warnanya. Cara penggunaan: Sejumlah larutan daun suji dicampur dengan adonan sejumlah tepung diaduk-aduk sampai rata, hingga diperoleh warna yang diinginkan. Hiperlink teks : Kunyit Kegunaan : Minuman Jamu, pewarna pada tahu, pelengkap bumbu masakan pada gulai/soto/nasi tumpeng,dll. Proses penyiapan bahan: kulit rimpang kunyit dibuang dan dicuci bersih, kemudian ditumbuk/ekstrak dengan sedikit air dan disaring untuk dibuang ampasnya. Cara penggunaan: Sari kunyit dicampur dengan adonan tahu, atau bumbu masakan serta minuman jamu hingga diperoleh warna dan rasa yang diinginkan.

30. Gulai sayur

Menu Submenu Tampilan:

: :

Memilih Produk Makanan yang Aman

No. Halaman No. Frame

: :

18 4C

Produk Makanan dan Minuman dengan Pewarna Alami (Gambar 31-32)

Gambar 31 Kue : Gambar 32 Minuman :

pewarna daun suji pewarna buah nanas

Keterangan Tampilan: Sumber gambar 1. http://images.viviliong.multiply.com/image/2/photos/upload/300x300/RMrydQoKCjUAAHvbCfA1/Puding-Pandan-SerabutTelur-.JPG?et=Ga7cmTYasOpzRIyRjuAN%2BA&nmid=9001479

Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar: 31. Kue pewarna daun suji 32. Minuman pewarna

2. http://resepbunda.files.wordpress.com/2008/04/jus-nanas-melon.jpg Jika user klick gambar pewarna daun suji, muncul hiperlink teks pewarna alami daun suji Jika user klick gambar pewarna buah nanas, muncul hiperlink teks pewarna alami buah nanas

nanas

Menu Submenu

: :

Memilih Produk Makanan yang Aman

No. Halaman No. Frame

: :

19 4D

Tampilan: Produk Makanan dan Minuman dengan Pewarna Buatan/Sintetis (Gambar 33-34)

Gambar 33 Kembang gula

Gambar 34. Minumansirup Keterangan animasi/simulasi/video: Gambar : 33. Kembang gula 34 Sirup

Keterangan Tampilan: Sumber gambar: 1. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/25/Sweet_allura_red_close.jpg


2. http://www.backpackingmalaysia.com/images/sights/mamak-stalls/mamak-sirup.jpg Jika user klick gambar kembang gula, muncul hiperlink teks pewarna sintetis Allurared Jika user klick gambar, minuman sirup muncul hiperlink teks pewarna sintetis Allurared

Menu Submenu Tampilan:

: :

Penutup Kesimpulan

No. Halaman No. Frame

: :

20 5A

Produk makanan dan minuman yang mengandung pewarna tekstil telah beredar di pasaran dan sangat meresahkan masyarakat. Pengawasan terhadap produk makanan dan minuman sangat sulit di lihat secara kasat mata, sehingga diperlukan pembuktian secara laboratorium. Dari puluhan jenis makanan yang diteliti, ditemukan 80 persennya mengandung rhodamin B dan methanil yellow. Kelebihan dosis rhodamin bisa menyebabkan kanker, meski dampaknya bertahap dan memerlukan waktu 5-10 tahun. Alasan produsen umumnya adalah bahan produk murah dan dihasilkan warna yangt menarik. Pewarna makanan atau minuman merupakan bahan tambahan pangan yang penggunaannya bertujuan untuk: mengembalikan warna makanan yang berubah akibat proses pengolahan meningkatkan daya tarik suatu produk makanan (makanan mempunyai warna yang mencolok) mendekatkan warna makanan olahan pada bahan alami menyeragamkan dan menstabilkan warna

Keterangan Tampilan:

Keterangan animasi/simulasi/video:

Menu Submenu Tampilan:

: :

Referensi

No. Halaman No. Frame diakses tgl 20 /3 / 009

: :

21

1. Produk Ber-Rhodamin Segera Ditarik, http://www.radar-bogor.co.id/

2. Pewarna Makanan Memicu Kanker Kelenjar Getah Bening, http://www.liputan6.com/sosbud/ , diakses tgl 20 /3 / 009

3. Makanan Berpewarna Tekstil Beredar di Solo, http://www.liputan6.com/daerah/ 4. Pewarna tekstil pada makanan,Koran Replubika Minggu, 25 Nopember 2007

diakses tgl 20 /3 / 009

5. Bu Menkes, Bahaya Kanker Kok Diabaikan Sih?http://www.berpolitik.com/static/myposting/ diakses tgl 23/3/009 6. Pewarna Makanan, http://teknofood.blogspot.com/2007/04/pewarna-makanan.html diakses tgl 24 /3 / 009 7. Lebih Baik Pewarna Alami, www.pikiran-rakyat.com diakses tgl 3/10/2007 8. Penyalahgunaan Zat Pewarna Tekstil Izin Industri Makanan Diperketat ,http://www.sinarharapan.co.id/berita/0408/20/sh04.html . Diakses tgl 14/3/2009 9. Jenis Zat Warna Saos pada Penjual Bakso, Mie Ayam, dan Indomie di Kampus Ul Depok, 1999. 10. Bahan Tambahan Makanan tak Sekadar Tambahan, http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0205/24/cakrawala/penelitian01.htm diakses tanggal : 8-10-2007 11. Riandini,Nursanti. Bahan Nimia dalam Makanan dan minutan. Bandung:Shakti Adiluhung,2008.32 Hal. 12. Pewarna Bahan Alami,Yakarta: Sentra HaKI- LIPI dan KMNRT. 2003. Keterangan Tampilan: Keterangan animasi/simulasi/video:

You might also like