You are on page 1of 21

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Mahasiswa merupakan golongan kaum intelektual yang bernaung di bawah suatu perguruan tinggi, segala tindakan, aktifitas dan pola pikir seorang mahasisiwa tidak terlepas dari sikap ilmiahnya sebagai golongan yang terdidik. Keberadaan seorang mahasisiwa diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi positif baik saat dia berada di lingkungan kampus maupun saat terjun di lingkungan masyarakat, dan seorang mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pola pikir dan pola tingkah laku yang ilmiah dimanapun dia berada sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Industri pariwisata seperti Perusahaan Penerbangan (Airlines), Biro Perjalanan Wisata (Travel Agen), serta Objek Wisata merupakan suatu laboraturium yang berada di luar lingkungan kampus yang dapat dijadikan sebagai sarana penerapan sekaligus pendalaman ilmu dan pengalaman dalam program PKL (Praktek Kerja Lapangan) bagi mahasiswa jurusan Usaha Wisata. Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) sangat diharuskan bagi setiap mahasiswa program Diploma III Pariwisata. Hal ini bertujuan agar para mahasiswa dapat menerapkan ilmu-ilmu atau teori-teori yang telah dipelajari selama proses perkuliahan berlangsung. Selain itu PKL juga bertujuan untuk mengenal setiap aktifitas konkret yang berhubungan dengan industri pariwisata agar mahasiswa tidak merasa kaku saat terjun langsung di lingkungan kerja nantinya. Setelah masa PKL usai, mahasiswa juga diharuskan membuat suatu laporan ilmiah secara tertulis berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama menjalani PKL. Hal ini meliputi tentang uraian bagaimana sistem tata operasional perusahaan, etika perusahaan, sistem organisasi dan hierarki perusahaan, keinginan customer, dan sebagainya. Jadi, setelah menyelesaikan studinya, mahasiswa dapat menuangkan ilmunya dengan sempurna dalam kehidupan sehari-hari.

1.1 Tujuan Praktek Kerja Lapangan Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan bagi mahasiswa D III Pariwisata pada Bidang Keahlian Usaha Wisata adalah sebagai berikut : Menerapkan teori-teori ilmiah yang telah dipelajari selama masa perkuliahan berlangsung. Mengasah keterampilan dan pengalaman melalui fasilitas-fasilitas yang tersedia di industri pariwisata. Menciptakan kebiasaan disiplin kerja untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap suatu pekerjaan. Menciptakan pengalaman-pengalaman baru bagi mahasisiwa dalam

menghadapi masalah pekerjaan. Membangkitkan rasa percaya diri agar tidak kaku terhadap suatu pekerjaan sehingga nantinya akan mampu bersaing untuk membangun karir dalam bidang industri pariwisata. Melatih mahasiswa agar mudah berbaur dengan sesama rekan kerja untuk menciptakan suasana kerja yang harmonis. Menyalurkan kretivitas untuk menumbuhkan motivasi kerja. Memenuhi persyaratan akademis, untuk memperoleh Sertifikat Program Diploma III Pariwisata USU. 1.2 Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan Penyusunan laporan PKL secara tertulis merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa Program Studi Pariwisata bidang keahlian Usaha Wisata. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut: Memantapkan ilmu yang telah diperoleh selama PKL secara tertulis agar tidak hanya dapat dijadikan sebagai pengalaman semata, akan tetapi juga dapat dijadikan sumber bacaan.

Untuk melatih mahasiswa agar lebih terbiasa dengan laporan ilmiah sehingga akan mempermudah mahasiswa dalam menyusun Kertas Karya. Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk menuangkan buah pikiran serta berbagi pengalaman dalam bentuk tulisan. Sebagai salah satu bukti nyata bahwa mahasiswa/penulis memang benar-benar telah melaksanakan PKL dengan berasungguh-sungguh. BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Pengartian Pariwisata dan Kepariwisataan A. Pariwisata Arti pariwisata belum banyak diungkapkan oleh para ahli bahasa dan pariwisata Indonesia. Kata pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar. Wisata berarti perjalanan.

Oleh karena itu, kata pariwisata itu dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ketempat lain.

Menurut pendapat beberapa ahli mengenai pariwisata dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. McIntosh (1995:10) menyatakan bahwa pariwisata merupakan aktivitas, pelayanan dan produk hasil industry pariwisata yang mampu menciptakan pengalaman perjalanan bagi wisatawan.

2. Norval menyatakan bahwa pariwisata adalah keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal, dan pergarakan penduduk asing di dalam atau di luar suatu negara, kota, atau wilayah tertentu. 3. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 (Bab I, Pasal I, Ayat 3) menerangkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. B. Kepariwisataan Kepariwisataan mempunyai peranan penting untuk memperluas dan meratakan kesempatan kerja, dan lapangan kerja mendorong pembangunan daerah dan memperbesar pendapatan Negara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperkaya kebudayaan nasional dan memantapkan pembinaan dalam rangka memperkokoh jati diri bangsa dan mempererat persahabatan antar bangsa. Tidak heran bila pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang lebih besar di bidang ini. Di dalam UU No. 9 Tahun 1990 terdapat beberapa pengertian tentang kepariwisataan, yakni: a) Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebahagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. b) Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. c) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dunia usaha dan masyarakat yang ditujukan untuk menata kebutuhan perjalanan dan persinggahan wisatawan (PP No 24/1979). d) Usaha pemerintah adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan dan mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut. e) Wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan pariwisata.
4

f) Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisatawan. 2.2 Pengertian Biro Perjalanan Wisata dan Paket Wisata A. Biro Perjalanan Wisata (BPW) Biro Perjalanan Wisata adalah usaha yang menyelenggarakan kegiatan wisata dan jasa lain yang terkait dengan penyelenggaraan perjalanan wisata baik dalam ke luar negeri maupun sebaliknya. Berikut ini adalah beberapa tugas dari biro perjalanan wisata: Merencanakan dan mengemas komponen perjalanan wisata, meliputi sarana

wisata, objekbdan daya tarik wisata yang dikemas dalam bentuk paket wisata. Menyelenggarakan penjualan paket wisata dengan cara menyalurkan melalui

agen perjalanan dan atau menjual langsung kepada wisatawan atau konsumen.

Menyediakan pelayanan pramuwisata untuk paket wisata yang dijual. Menyediakan layanan angkutan wisata. Menyediakan jasa pemesanan akomodasi, restoran, tempat konvensi, tiket

pertujukan seni budaya, dan kunjungan ke objek wisata. Menyediakan jasa pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor, visa atau

dokumen lainnya. Menyelenggarakan perjalanan ibadah agama dan perjalanan insentif.

B. Paket Wisata (Tour Package) Paket Wisata yaitu wisata dengan acara tetap dan rutin, dengan harga yang sudah ditetepkan, termasuk untuk transfer (jemputan untuk wisatawan di stasiun, bandara, atau pelabuhan ke hotel dan sebaliknya), pengangkutan (transport), fasilitas akomodasi (penginapan), dan rekreasi ke objek-objek wisata. Dilihat dari sudut pandang aktivitas/kegiatan terdapat beberapa jenis paket tour, yaitu:
5

Pleasure Tourism Recreation Tourism Cultural Tourism Adventure Tourism Sport Tourism Business Tourism Convention Tourism Special Interest Tourism

2.3 Pengertian Penerbangan, Reservasi, Ticketing dan Sales Report A. Penerbangan (Airlines) Menurut R. S. Damardjati dalam bukunya Istilah-Istilah Dunia Pariwisata (2001 : 06) mengemukakan pengertian perusahaan penerbangan sebagai berikut : Perusahaan penerbangan adalah perusahaan miliki swasta atau pemerintah yang khusus menyelenggarakan pelayanan angkutan udara untuk penumpang umum baik yang berjadwal (schedule service/regular flight) maupun yang tidak berjadwal (non schedule service). Penerbangan berjadwal menempuh rute penerbangan berdasarkan jadwal waktu, kota tujuan maupun kota-kota persinggahan yang tetap. Sedangkan penerbangan tidak berjadwal sebaliknya, dengan waktu, rute, maupun kota-kota tujuan dan persinggahan bergantung kepada kebutuhan dan permintaan pihak penyewa. Sedangkan menurut F. X. Widadi A. Suwarno (2001 : 7) berpendapat Perusahaan penerbangan atau airlines adalah perusahaan penerbangan yang menerbitkan dokumen penerbangan untuk mengangkut penumpang beserta bagasinya, barang kiriman (kargo), dan benda pos (mail) dengan pesawat udara. Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan penerbangan adalah suatu perusahaan angkutan udara yang memberikan dan menyelenggarakan pelayanan
6

jasa angkutan udara yang mengoperasikan dan menerbitkan dokumen penerbangan dengan teratur dan terencana untuk mengangkut penumpang, bagasi penumpang, barang kiriman (kargo), dan benda pos ke tempat tujuan. B. Reservasi Reservasi adalah perjanjian pemesanan, penyediaan dan pembukuan pada suatu tempat dan pada periode waktu tertentu bagi calon pelanggan berikut dengan produk jasa berserta permintaan fasilitas-fasilitas tertentu jika diperlukan seperti wheel chair, stretcher, special meal, dan unaccompanied. Adapun manajemen reservasi secara garis besar adalah :
1. Melakukan penjualan tiket kepada walking passanger. 2. Melayani telephone sales (pemesanan tiket melalui telepon). 3. Melakukan booking, termasuk pemeriksaan ulang data penumpang.

4. Menyelesaikan pembayaran, berikut dokumen-dokumen pembayaran misalnya kwitansi. 5. Meng-issued ticket.


6. Membuat sales report (laporan penjualan: biasanya perhari).

Tugas resevasi:
Memonitor posisi reservasi di dalam system

Mencatat pembukuan (baik melalui sistem maupun manual) Pembatalan pembukuan Meningkatkan load factor (pemenuhan pesawat) Mencatat permintaan khusus seperti wheelchair dan streetchair Memberitahukan kepada penumpang perubahan-perubahan penerbangan pada waktu-waktu tertentu (misalnya delay dan cancel) Menyampaikan tingkat isian pesawat (load factor) ke atasannya. Menginformasikan ketersediaan seat yang dapat dijual kepada pelanggan Melaksanakan over booking dengan control yang ketat. Tarif atau fare adalah harga tiket pesawat udara yang harus dibayar oleh penumpang untuk suatu route penerbangan. Harga tersebut biasanya dicantumkan pada tiket yang
7

diterbitkan, termasuk biaya dan segala persyaratan yang mengikatnya. Jumlah uang yang tertera pada tiket penerbangan terdiri dari beberapa komponen biaya yang harus dibayar oleh penumpang. Tarif penerbangan tersebut bukan tarif yang ditetapkan dan berlaku bagi masingmasing perusahaan penerbangan, tetapi tarif yang ditetapkan oleh pemerintah dan berlaku untuk seluruh perusahaan penerbangan domestik.Penetapan tarif oleh pemerintah dan berlaku untuk seluruh perusahaan penerbangan bertujuan agar tidak terjadi persaingan harga antar perusahaan penerbangan. Untuk menarik perhatian dan merebut konsumen, perusahaan penerbangan dapat memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada konsumen. C. Ticketting Tugas utama bagian ticketing terhadap walking passanger (calon penumpang yang langsung datang ke kantor) yaitu: Meng-check reservasi (Menanyakan kode booking) Memastikan kembali reservasi penumpang Menerima payment Menerbitkan kwitansi/bukti pembayaran Menerbitkan ticket (issued ticket) Membacakan kembali reservasi dan mengingatkan kembali waktu check-in, serta memberitahukan jumlah free bagasi Greeting (mengucapkan salam). D. Sales report Selain bertugas melakukan proses reservasi, booking, dan ticketing, sales counter juga diwajibkan untuk melakukan sales report atau membuat laporan penjualan perhari kepada bagian accounting, kemudian bagian accounting memeriksa kelengkapan laporan yang disampaikan oleh sales counter dan merekap data laporan penjualan untuk dicocokkan dengan kas yang ada. Sales report adalah laporan jumlah penjualan yang dihasilkan oleh bagian penjualan/ticketing setiap hari .

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Laporan PKL di Sibayak Trans Tour & Travel Sibayak Trans Tour & Travel merupakan salah satu biro perjalanan wisata dan agen tiket beberapa maskapai penerbangan yang berdiri pada tahun 1995 yang awalnya adalah usaha penginapan berupa losmen yang bernama Losmen Sibayak Guest House yang berdiri pada tahun 1986. Seiring perkembangan jaman dan kurangnya Biro perjalanan wisata di Berastagi, maka pemilik losmen mengembangkan usahanya di bidang biro perjalanan wisata. Bertempat di Jalan Veteran No.19 Berastagi ini melayani dan membantu masyarakat dalam hal pengurusan akomodasi dan perjalanan, baik merupakan perjalanan dinas, perjalanan wisata keluarga maupun dalam hal pengurusan travel dokumen yang perlukan oleh setiap orang yang akan bepergian keluar negeri. Selain sebagai biro perjalanan, Sibayak Trans Tour & Travel juga melayani penjualan tiket pesawat secara online, diantaranya tiket pesawat Batavia Air, Lion Air, Garuda Airline dan Sriwijaya Air. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya demand dari masyarakat di Tanah
9

Karo secara umum dan Berastagi secara khusus yang banyak terbang ke provinsi lain atau ke luar Negeri dengan berbagai macam alasan. PT. Sibayak Trans Tour & Travel juga menyediakan Car Rental dan melayani paket wisata seperti Tanah Karo Overland Tour, Danau Toba Tour 4 Days 3 Night,dan juga menawarkan paket wisata keluar Negeri seperti Asia dan Eropa . Untuk paket tur sendiri Mascot Travel masi melayani paket tur dalam negeri. Bahkan PT.Sibayak Tour & Travel kerap didatangi wisatawan asing khususnya mulai bulan Juni hingga Agustus. Untuk meningkatkan penjualan tiket maupun permintaan akan paket tour, maka PT. Sibayak Trans Tour & travel berupaya melakukan promosi ke beberapa media masa seperti koran dan radio lokal Tanah Karo. PT. Sibayak Trans Tour & Travel merupakan biro perjalanan yang paling baik di Tanah Karo, dan mereka selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para custumer. Beberapa perusahaan telah berkerjasama dalam hal penjualan dan pembelian tiket pesawat. Dengan adanya link/hubungan ke beberapa perusahan, maka hal ini sangat membantu proses marketing perusahaan sehingga PT. Sibayak Trans Tour & Travel bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh customer. 3.2 Laporan PKL di PT. METRO BATAVIA AIRLINES 3.2.1 Latar Belakang PT. Metro Batavia Air Perwakilan Medan PT. Metro Batavia Airlines yang lebih akrab disebut dengan Batavia Air merupakan salah satu perusahaan penerbangan yang ada di Indonesia. Salah satu cabang perusahaan penerbangan Batavia Air yang ada di Medan, terletak di jalan S. Parman No. 234 S-T. Perusahaan ini beroperasi secara resmi pada tanggal 5 Januari 2002, namun izin Dirjen Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan sudah ada sejak tanggal 16 November 2001. Misi PT. Metro Batavia Airlines adalah berusaha untuk selalu mengutamakan keselamatan penerbangan dengan menjalankan kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan penggunaan biaya dalam mencapai nilai menguntungkan bagi pelanggan. Semboyan dari PT. Metro Batavia adalah Trust Us To Fly.

10

Batavia Airlines mempunyai konsep Low Cost Carrier (LCC) yaitu konsisten sebagai maskapai berkonsep murah sehingga terjangkau oleh masyarakat ekonomi menengah kebawah. Komitmen untuk memberikan pelayanan jasa penerbangan bagi masyarakat tidak sekedar berorientasi padaprofit oriented, namun juga sebagai upaya untuk melayani masyarakat dari berbagai strata sosial. Dalam melakukan strategi pemasarannya, Batavia Airlines tidak menggunakan promosi besar-besaran. Perusahaan ini menyadari bahwa hal yang terpenting dari jasa bisnis jasa penerbangan adalah memberikan pelayanan yang maksimal bagi para pengguna jasa merasa puas menggunakan pesawat Batavia Airlines, maka pengguna jasa penerbangan akan kembali memilih Batavia Airlines sebagai alternatif utama penyelenggaraan penerbangan. Armada yang dimiliki oleh PT. Metro Batavia Airlines yaitu : 1. Boeing 737-200 Adv 2. Boeing 737-300 Adv 3. Boeing 737-400 Adv 4. Airbus A-319 5. Airbus A-320 Batavia airlines melayani 29 rute penerbangan domestik dan 2 penerbangan internasional. Batavia Airlines mengoperasikan 98 penerbangan setiap harinya dan melayani 45 tujuan di seluruh Indonesia, Guangzhou, Kuching. Guna meningkatkan pelayanannya, Batavia Airlines akan selalu meningkatkan jumlah armadanya untuk menjamin kenyamanan penumpang. 3.1.2 Persyaratan Pengangkutan Penumpang dan Bagasi Batavia Air berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memberikan layanan transportasi udara sederhana kepada semua pelanggan, dan selalu berusaha mencari cara untuk menyempurnakan hal tersebut. Layanan-layanan Batavia air, yang mencakup aspekaspek tertentu dari pemesanan kursi dan persyaratan perjalanan, dirancang untuk mencerminkan kesungguhan tersebut, bahkan dalam beberapa hal Batavia Air memberikan lebih dari apa yang disyaratkan secara tegas dalam undang-undang.

11

a). Langkah-langkah pengamanan tambahan Batavia air telah menanggapi dengan segera dan sepenuhnya arahan dari Departemen Perhubungan Indonesia (Dephub) untuk meningkatkan keamanan untuk semua Bandara Indonesia dan Peraturan Barang Berbahaya dari ICAO (International Civil Association Organization) dan IATA (International Air Transport Association) dan dalam peraturan lain. Oleh sebab itu, Penumpang Batavia Air mungkin dapat mengalami berbagai keterlambatan karena adanya langkah-langkah pengamanan tambahan. Penumpang dan Bagasi Penumpang akan diperiksa secara lebih seksama. Selain daftar barang-barang berbahaya yang umum, sebagai bagian dari langkah-langkah pengamanan tambahan, Dephub juga melarang barangbarang berikut ini untuk dibawa ke dalam Bagasi kabin: b). Bagasi Setiap penumpang Batavia diberikan bagasi Cuma-Cuma dalam melakukan penerbangan yang diperiksa/ditimbang saat check in bagasi yaitu : a) Untuk penumpang dewasa, penerbangan komersial 20 kg. b) Untuk penumpang anak-anak yang membayar tarif penuh orang dewasa diperlukan sama dengan penumpang dewasa. Senjata api mainan atau replika (plastik atau logam) Ketapel Alat makan rumah tangga Pisau, berapa pun panjangnya Pisau kertas Pisau cukur Peralatan pedagang Bahan peledak atau bahan yang mudah terbakar Gunting Alat suntik Jarum rajut Cairan aerosol, gas butana, isi ulang pematik dan benda tajam lainnya

12

c) Penumpang bayi yang di bawah dari umur 2 tahun tidak mendapatkan hak bagasi Cuma-Cuma. d) Untuk penumpang penerbangan yang rute tujuan atau keberangkatan Singapura 25 kg, Waingapu 15 kg, Maumere 15 kg, Sorong 15 kg, dan Manokwari 15 kg. Pada dasarnya bagasi Cuma-Cuma dibuat dalam ruang bagasi (checked baggage). Untuk bagasi ini penumpang mendapat tanda bukti (baggage tag), yang diperlukan untuk pengambilan di stasiun tujuan. Bagasi kabin untuk penumpang hanya diizinkan 1 koli dengan berat 5 kg dan ukuran maksimum 23 x 36 x 56 (115 cm 2). Bagasi yang kecil ukurannya serta ringan boleh dibawa penumpang ke dalam kabin(cabin baggage atau unchecked baggage). Berat kabin itu ditetapkan maksimum 5kg dan kabin harus berada dalam pengawasan dan tanggung jawab penumpang. Selain bagasi Cuma-Cuma yang berupa barang-barang sehari-hari, guna keperluan selama dalam penerbangan tiap penumpang juga diizinkan membawa dengan Cuma-Cuma : a. Sebuah tas tangan wanita b. Sebuah payung dan tongkat c. Sebuah kamera d. Bahan bacaan seperlunya selama dalam penerbangan e. Sehelai selendang atau baju dingin. f. Kursi roda lipat untuk penumpang lumpuh atau alat penolong berjalan. g. Keranjang bayi beserta persediaan makanan. h. Barang-barang kecil lainnya seperti : kotak, alat kecantikan, radio genggam, tas kantor, mesin tik portable. Dalam check in bagasi ada juga barang-barang yang harus melalui syarat-syarat tertentu misalnya : Senjata api/tajam dan mesin c). Kehilangan atau kerusakan Bagasi yang Dititipkan Batavia Air tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan hilangnya barang bawaan/bagasi yang tercatat maupun tidak tercatat oleh pihak perusahaan kecuali Batavia Air melakukan kelalaian atas rusak dan hilangnya barang/bagasi penumpang.

13

Batavia Air akan membayar Rp 20.000 per kg untuk kompensasi bagasi hilang. Jika penumpang tidak ingin menerima kompensasi dalam bentuk uang dan meminta tiket. Ini harus sesuai dengan persetujuan CEO. Batavia Air akan bertanggung jawab untuk mendapatkan tas untuk penumpang dalam 72 jam apabila terjadi kesalahan dalam pengiriman bagasi penumpang Intepretasi Judul setiap artikel adalah untuk memudahkan saja, dan tidak akan digunakan untuk menafsirkan tulisan. Perubahan dan Pengabaian Tidak satupun dari agen resmi dari Batavia, karyawan atau perwakilan yang berwenang untuk menambah atau mengubah Syarat dan Ketentuan Maskapai ini atau mengabaikan ketentuannya. d). Penumpang dengan kebutuhan khusus Maksudnya adalah mereka yang menurut medis, secara fisik atau mental memerlukan bantuan khusus misalnya penumpang lumpuh yang waktu check in diberikan kursi roda untuk tempat duduk, penumpang buta, penumpang tuli, dan sebagainya. Jika ada penumpang penyandang cacat, Batavia akan meminta dari penumpang untuk melakukan perjalanan dengan seorang pendamping untuk alasan keselamatan yang dapat membantu penumpang dan diri mereka sendiri ketika terjadi evakuasi pesawat atau untuk membantu penumpang memahami petunjuk keselamatan. Batavia Air hanya dapat membawa maksimum empat penumpang yang memiliki kekurangan mobilitas per penerbangan, dua diantaranya disediakan untuk penumpang yang tidak memiliki mobilitas total. Dalam keadaan tertentu, Batavia Air akan meminta penumpang untuk melakukan perjalanan dengan pendamping. Penumpang dengan penyakit atau kondisi medis diwajibkan untuk membawa sertifikat medis pada saat check in yang menegaskan bahwa mereka layak terbang. Untuk keselamatan penumpang lain, Batavia Air berhak untuk menolak penumpang yang menderita infeksi, penyakit menular atau penyakit kronis untuk naik ke pesawat/boarding. Penumpang yang membutuhkan bantuan khusus dan penumpang yang sakit diminta untuk menghubungi call center Batavia Air setidaknya 48 jam sebelum tanggal keberangkatan untuk memberikan informasi kepada Batavia Air mengenai bantuan khusus apa yang dibutuhkan. Jika penumpang tidak memberitahukan kepada pihak Batavia Air sebelum keberangkatan, layanan untuk bantuan khusus tidak akan tersedia pada saat kedatangan penumpang di bandara dan penumpang akan ditolak untuk naik ke pesawat.
14

Hal tersebut karena adanya persyaratan kesehatan dan keselamatan untuk penumpang yang memerlukan kebutuhan khusus pada saat check-in di bandara. e). Bayi dan anak-anak tanpa pendamping Bayi yang berusia kurang dari 7 hari Batavia Air berhak untuk tidak menerbangkan bayi yang berumur kurang dari tujuh (7) hari. Batavia Air memiliki kebijaksanaan tertentu untuk memutuskan membawa bayi tersebut dalam penerbangan Batavia apabila terdapat pernyataan tertulis dari pihak medis dan orang tua si bayi menandatangani Surat Pernyataan. Bayi untuk kelompok usia dibawah 2 tahun, sedangkan anak-anak adalah kelompok usia 2 sampai dengan 12 tahun. Bayi yamg masih berusia dibawah 2 tahun tidak dapat menempati tempat duduk sendiri dan harus ditemani oleh orang dewasa yang membayar penuh dan bertanggung jawab penuh atas bayi tersebut. Bagi anak-anak yang mencapai usia lebih dari 2 tahun dapat menempati tempat duduknya sendiri. Semua anak yang berusia 12 tahun dan tidak ditemani oleh seorang dewasa harus terdaftar sebagai uncompanied minors. Untuk mengangkut anak-anak ini, harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dari Batavia Air dan dikenakan tambahan biaya. Batavia air tidak menerima atau menerbangkan bayi yang berumur kurang dari tujuh (7) hari. Batavia air memiliki kebijaksanaan tertentu untuk memutuskan membawa bayi tersebut dalam penerbangan Batavia Air apabila terdapat pernyataan tertulis dari pihak medis dan orang tua si bayi menandatangani Surat Pernyataan. f). Ibu hamil Penumpang Hamil Merupakan kewajiban penumpang hamil untuk memberitahu kami mengenai kondisi kehamilan mereka pada saat mereka melakukan pemesanan penerbangan dan di tempat check -in . Penumpang hamil harus tunduk pada kondisi berikut: Kehamilan sampai dengan 27 minggu : kami akan menerima tanpa harus menyertakan sertifikat dokter dan penumpang harus menandatangani Surat Pernyataan. Kehamilan antara 28 minggu sampai 34 minggu: penumpang harus menyertakan sertifikat dokter yang mengkonfirmasikan minggu kehamilan dan bahwa dia dapat melakukan

15

perjalanan yang mana sertifikat tersebut harus memiliki validitas tidak lebih dari tujuh (7) hari dari jadwal keberangkatan. Penumpang akan diminta untuk menandatangani Surat Pernyataan. Kehamilan lebih dari 36 minggu: kami akan menolak untuk mengangkut penumpang. Gambaran Bagan Organisasi PT. Metro Batavia Airlines Perwakilan Medan Struktur Organisasi PT. Metro Batavia Perwakilan Medan adalah : Kepala Perwakilan Accounting Kasir Passanger Kasir Agent E.D.P (Entry Data) I.T (Informatika Teknologi) Chief of Reservation & Ticketing Reservasi : Susanti : Dewi Prameswari : Sari Mahfuzza : Ahmad Fauzi Lubis : : Adri Elias : Olivia : 1. Citra 2. Yoko Salomo 3. Reni Ticketing : 1. Mila 2. Sari Prayoga

16

3.3 Laporan Penelitian Daerah Objek Wisata (PDOW) di Kota Sabang 3.3.1 Keadaan Geografis Kota Sabang Kota Sabang adalah salah satu kota di Aceh,Indonesia. Kota ini berupa kepulauan,di seberang utara kepulauan Sumatera dengan pulau Weh sebagai pulau terbesar. Kota Sabang merupakan zona ekonomi bebas Indonesia, ia sering disebut sebagai titik paling utara Indonesia, tepatnya di Pulau Rondo.Dari segi geografis Indonesia, wilayah Kota Sabang berada pada 9513'02"9522'36" BT, dan 0546'28"-0554'-28" LU, merupakan wilayah administratif paling utara, dan berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, Thailand, dan India. Wilayah Kota Sabang dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudera Hindia di Selatan, Selat Malaka di Timur dan Samudera Hindia di Barat.

17

Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan Kota Sabang adalah Pulau Klah, Pulau Rondo, Pulau Rubiah, Pulau Seulako dan Pulau Weh . Sementara wilayah administrasi pemerintahan Kota Sabang terdiri dari 2 Kecamatan dan 18 Kelurahan. 3.3.2 Keadaan Penduduk Kota Sabang Penduduk di Kota Sabang yaitu Karo, Jawa, Aceh, dan suku pendatang lainnya. Akan tetapi, walaupun mereka berbeda suku, masyarakat Kota Sabang sangat menghargai akan perbedaan. Kota Sabang yang merupakan sebuah kota kecil di pesisir pantai barat Sumatera memiliki potensi yang besar dibidang perikanan. Selama ini perekonomian Kota Sabang sangat didukung oleh besarnya hasil dari perikanan laut. Secara umum perekonomian Kota Sibolga masih ditopang dari sektor pariwisata yang disusul oleh sektor perdangangan, hotel dan restoran. Besarnya kontribusi kedua sektor inilah yang bisa dijadikan dasar dalam pembangunan kota yang harus didukung oleh berbagai fasilitas yang ada. 3.3.3 Potensi Wisata Alam Kota Sabang Letak Kota Sabang yang sepi di tepi pantai merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki. Keindahan alam tepi pantai, dengan pesona deretan pulau-pulau yang ada menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan. Dengan keindahan alam tepi pantai ini, Kota Sabang sangat berpotensi untuk mengembangkan paket wisata bahari. Potensi wisata lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah wisata sejarah dan budaya. Kota Sabang banyak meninggalkan catatan sejarah masa lampau yang penuh romantika perjuangan. Dan sejumlah peninggalan sejarah masa lalu, yang paling banyak adalah peninggalan masa penjajahan Jepang. Beberapa destinasi wisata unggulan di Sabang, antara lain : Pulau Klah Pulau Rondo Tanggo Rubiah Pulau Seulako Pantai Weh

18

3.3.4 Kendala-Kendala Yang Dapat Mempengaruhi Pertumbuhan DTW Sabang Satu-satunya kendala yang sangat fenomenal dalam dunia pariwisata di Indonesia adalah Akses (jalan). Sebagian besar daerah tujuan wisata di Indonesia mengeluhkan perihal kondisi jalan yang rusak, ataupun di kota-kota besar yang dikeluhkan adalah masalah kemacetan. Akses menuju kota Sabang bisa dikatakan agak sulit. Hal ini dikarenakan untuk menuju Sibolga kondisi alam yang dilewati adalah pegunungan. Jalan yang berliku-liku, tikungan yang tajam, jurang yang curam mengiringi perjalana ke Kota Sabang. Belum lagi harus menyebrangi laut dengan kapal feri yang biasanya tidak bisa mengangkut bnyk penumpang atau kendaraan para wisatawan. Untuk memperlancar pertumbuhan ekonomi akses jalan haruslah diperbuat semaksimal mungkin sehingga dengan kondisi jalan yang baik maka proses produksi di suatu industri akan semakin lancar, begitu pula dengan Kota Sabang.

19

LAMPIRAN

A. Data Informan
1. Nama : Bapak Agussalim

Profesi : Petugas Central Informasi Boat Wisata


2. Nama : Ibu Safriadi,ST,M,SC

Profesi : Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata


3. Nama : Bapak

Profesi : Keuchik Gampong Ie Meulee


4. Nama : Bapak Marzuki Patok

Profesi : Keuchik Gampong Anoe Itam

20

Laporan PKL Di Sibayak Tour & Travel,Batavia Airlines,Dan Pulau Sabang

Yang di susun oleh : Teguh Ade Kaisa 092204001

21

You might also like