You are on page 1of 3

Akhlak dan Budi Pekerti Secara terminologi, akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu

keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak dapat pula diartikan sebagai perangai, maka memiliki arti yang lebih mendalam karena telah menjadi sifat dan watak yang dimiliki seseorang. Budi pekerti mengandung makna perilaku yang baik, bijaksana dan manusiawi. Ruang lingkup akhlak dan budi pekerti meliputi : Akhlak Terhadap Tuhan YME, Akhlak Terhadap Manusia, Akhlak Terhadap Orangtua Akhlak Terhadap Keluarga, Akhlak Terhadap Keluarga, Akhlak Terhadap Tetangga, Akhlak Terhadap Masyarakat, Akhlak Terhadap Alam, Akhlak Terhadap Negara. Akhlak bersumber dari bermacam-macam acuan, bergantung pada lingkungan, pengetahuan, atau pengalaman orang tersebut. Dari bermacam-macam sumber tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu akhlak yang bersumber pada agama dan akhlak yang bersumber bukan pada agama. Penerapan akhlak dan budi pekerti dalam kehidupan pribadi dan sosial budaya, antara lain : Pengembangan Kehidupan Kerohanian, Menghargai Kehidupan, Membangun Citra Diri, Kehidupan Sosial Budaya, Kehidupan Berkeluarga, Kehidupan Masyarakat,Hubungan Baik Dengan Tetangga, Kepedulian Sosial, Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Terjadinya degradasi akhlak (moral) menjadi hal yang sangat substansional karena akhlak merupakan hal yang mendasar bagi kita dalam bermasyarakat. Kesadaran individu terhadap nilai akhlak dan budi perkerti cenderung kecil. Jika dalam individu masing-masing orang telah sadar akan hal ini maka kehidupan sosial akan lebih mantap dan terjalinnya toleransi yang baik di tengah masyarakat majemuk. Penerapan akhlak dalam kehidupan akademik adalah menempatkan kemampuan akademiknya sesuai dengan bidangnya dan tidak merugikan makhluk lain karena ilmu pengetahuan yang baik adalah ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat dan dapat mendatangkan kemaslahatan secara menyeluruh. Penerapan akhlak dalam pelestarian lingkungan hidup yaitu penghormatan yang besar terhadap alam semesta dan segala peristiwa menajubkan yang terjadi di dalamnya, yaitu terhadap alam mineral, alam nabati (tumbuh-tumbuhan), alam hewani (binatang), alam insani (manusia) dan alam ruhani. Jadi, dapat disimpulkan bahwa akhlak sangat berperan penting dalam segala aspek kehidupan manusia.

Analisa Masalah Berdasarkan Kasus Hubungan antara Krisis pangan dan energi dengan akhlak dan budi pekerti. Krisis energi dan pangan yang telah mendunia sedikit banyak dipengaruhi oleh nilai akhlak dan budi pekerti. Berdasarkan fakta, telah banyak orang yang melakukan korupsi dana rakyat, dana minyak, raskin, dan minyak bersubsidi. Fakta yang sangat ironis sehubungan dengan krisis yang melanda saat ini. Hal tersebut dipicu oleh pergeseran nilai akhlak yang dimiliki serta kurangnya kesadaran untuk tetap bersikap baik, sesuai dengan teladan budi pekerti yang telah ditanamkan sejak dini, baik secara akademis (melalui sarana sekolah) ataupun non akademis (melalui lingkungan, seperti lingkungan keluarga). Jika mereka memahami serta menelaah makna dari akhlak dan budi pekerti yang sesungguhnya, tentunya mereka akan menyadari bahwa apa yang telah mereka lakukan telah merugikan banyak pihak dan mereka tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

ABSTRAK

Reformasi. Sebut saja sebagai sebuah perubahan. Sejatinya perubahan yang menyertakan harapan akan sebuah perbaikan; sebuah transformasi menuju keadaan yang lebih baik. Pertanyaannya adalah, sudahkah tercipta keadaan yang lebih baik setelah reformasi ini? Gerakan Reformasi 1998, yang salah satunya dipelopori oleh gerakan mahasiswa, kini telah berusia sepuluh tahun. Namun demikian, menurut Amien Rais (Kompas, Rabu 14 Mei 2008), proses reformasi telah gagal karena dari sejumlah aspek yang seharusnya direformasi, baru aspek politik yang mengalami perubahan. Sebagai contoh adanya kebebasan pers dan kebebasan mengkritik pemerintah. Sementara di sisi lain, reformasi dibidang sosial, ekonomi, dan hukum belum pernah tersentuh. Hal apa sajakah yang menjadi penyebab dikatakannya reformasi tersebut telah gagal dilaksanakan? Dalam penulisan makalah ini difokuskan kepada kaitan antara kegagalan reformasi dengan etika, ideologi, pancasila, dan undang-undang 1945. Etika yang seharusnya dapat menjadi orientasi kritis yang berhadapan dengan moralitas untuk mengarahkan kepada sikap yang seharusnya diambil dalam suasana pluralisme moral yang diambil sekarang ini ataupun ideologi, sebagai bentuk pemikiran yang terbuka yang mengandung komitmen terhadap kebebasan, toleransi dan pengakuan terhadap kemajemukan masyarakat dianggap kurang mampu mengontrol jalannya reformasi.

You might also like