You are on page 1of 3

1

PROPOSAL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia kedokteran pada dasarnya sudah dikenal istilah medical imaging (pencitraan medis), yaitu salah satu sub-domain dari informatika kedokteran yang memungkinkan dikajinya aspek pengolahan data dan informasi digital pada level jaringan dan organ. Perkembangan teknologi turut mempengaruhi perkembangan dari medical imaging yang hingga saat ini kian memegang peranan penting pada aplikasiaplikasi yang dibuat untuk mendukung proses diagnosa, evaluasi obat-obatan, riset medis, pelatihan, dan pengajaran dalam bidang medis. Perpaduan perkembangan

medical imaging pada akhirnya memungkinkan untuk didapatkannya hasil visualisasi tanpa harus melalui proses tradisional yang memiliki kecenderungan menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga. Padahal kecepatan memperoleh hasil diagnosa terhadap suatu penyakit atau kelainan sangat mempengaruhi kecepatan dalam penanganan kasus tersebut. Strabismus (mata juling) merupakan gangguan letak antar dua mata yang tidak simetris. Dalam kondisi ini, salah satu mata melihat lurus sedangkan mata yang lain melihat lebih ke arah luar, ke arah dalam, ke atas, atau ke bawah. Pada penglihatan yang normal, kedua mata terfokus pada titik yang sama. Otak akan menggabungkan dua image yang ditangkap oleh masing-masing mata dan diolah menjadi gambaran tiga dimensi. Jika salah satu mata juling, maka otak akan menerima dan mengolah dua image yang berbeda. Untuk mendiagnosa strabismus, dokter mata biasanya menggunakan metode Hirscberg Test (uji refleks kornea) yang menggunakan prisma. Di depan penderita strabismus disorotkan cahaya dari sebuah senter pada jarak 30 cm dan setinggi mata pasien. Refleks sinar pada mata fiksasi diletakkan di tengah pupil. Kemudian digunakan bantuan prisma untuk melihat besarnya sudut kejulingan mata. Besarnya sudut dapat diketahui dengan melihat pergeseran titik cahaya senter terhadap pusat pupil pada mata pasien.

Teknik Mesin ITS

2
PROPOSAL TUGAS AKHIR

Masalah utama dalam diagnosa dengan metode Hirscberg Test adalah hasil pengukuran sudut kejulingan sangat tergantung pada ketelitian mata pendiagnosa. Padahal hasil diagnosa yang tergantung pada ketelitian indera manusia tidak selamanya bisa diandalkan. Ada kalanya mata manusia mengalami kelelahan, sakit, atau gangguan teknis yang bisa mengurangi keakuratan dari hasil pemeriksaan. Maka diperlukan metode baru untuk menghasilkan diagnose yang lebih efektif dan akurat, salah satunya menggunakan teknologi image processing. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu program yang dapat mendiagnosa besarnya sudut kejulingan pada penderita strabismus menggunakan image processing dengan metode Euclidian distance.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas yaitu bagaimana merancang suatu program yang dapat digunakan untuk mendeteksi besarnya sudut deviasi kejulingan dengan menggunakan citra dua dimensi yang diolah menggunakan teknologi image processing dengan metode Euclidian distance.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Implementasi perangkat lunak menggunakan Matlab 7.04 2. Geometri pupil dari citra diasumsikan sebagai lingkaran sempurna 3. Pupil dan iris memiliki titik pusat yang sama 4. Lingkar tepi pupil tidak tertutup oleh kelopak mata sehingga masih memungkinkan untuk dijadikan pedoman penentuan titik tengah pupil. 5. Dalam penelitian ini hardware tidak dibahas 6. Penelitian ini dibatasi untuk refleks cahaya yang masih berada di dalam iris. 7. Sampel citra berasal dari data sekunder 8. Konversi jarak ke sudut sesuai dengan prosedur Hirscberg Test yaitu 1 mm sama dengan 15o prisma.

Teknik Mesin ITS

3
PROPOSAL TUGAS AKHIR

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu program yang dapat mendiagnosa besarnya sudut deviasi dan posisi kejulingan pada penderita strabismus menggunakan teknologi image processing dengan metode Euclidian distance dan Houghs transform

1.5. Manfaat Tugas Akhir

Manfaat yang diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Adanya software yang dapat dikembangkan untuk mendiagnosa adanya strabismus pada mata manusia. 2. Menghasilkan suatu program yang dapat mendeteksi dan menampilkan besarnya sudut deviasi kejulingan dengan lebih mudah, cepat, dan akurat.

Teknik Mesin ITS

You might also like