You are on page 1of 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Alam ( SDA ) merupakan faktor terpenting dalam kehidupan.

Karena sebagai manusia pasti tergantung pada alam dan membutuhkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhannya. Bagaimanakah ketersediaan sumber daya alam di Indonesia? Indonesia merupakan negara yang memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah. Hampir semua flora dan fauna dapat ditemukan di Indonesia. Selain itu Indonesia juga memiliki hutan tropis yang sangat luas, sehingga pantas jika Indonesia disebut sebagai salah satu negara paru-paru dunia. Selain itu, dari berbagai flora dan fauna di Indonesia juga memiliki banyak manfaat, baik di bidang ekonomi, budaya, maupun kesehatan. Khusus di bidang kesehatan, flora dan fauna Indonesia biasanya banyak digunakan sebagai obat. Namun meskipun kaya dengan Sumber Daya Alam, tetapi Indonesia masih banyak melakukan import obat. Itu karena Indonesia belum bisa mengolah Sumber Daya Alam yang dimiliki secara maksimal. Padahal sebenarnya dari tumbuhan tingkat rendah hingga tumbuhan tingkat tinggi di Indonesia bisa dimanfaatkan sebagai obat. Indonesia sebagai negara yang kaya Sumber Daya Alam seharusnya memiliki penduduk yang hidup secara makmur. Karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sudah terjamin oleh Sumber Daya Alam yang melimpah. Akan tetapi masih banyak penduduk Indonesia yang hidupnya belum layak. Bahkan karena desakan ekonomi banyak penduduk Indonesia yang tidak memperhatikan kesehatannya. Sehingga sangat mudah untuk terserang penyakit. Bahkan karena SDM yang masih rendah, maka sebagian besar penduduk Indonesia belum mau untuk melakukan penelitian terhadap tanaman di lingkungan sekitarnya, yang mungkin dapat menyembuhkan penyakitnya. Kebanyakan mereka lebih mengandalkan untuk berobat dan membeli produk obat luar negeri, yang mungkin sebenarnya berbahan dasar dari Indonesia. Dengan memanfaatkan seluruh flora dan fauna yang ada di Indonesia secara maksimal dan teratur, tentu Indonesia seimbang dengan negara lain dalam memproduksi berbagai obat yang
1

diperlukan. Misal dengan memanfaatkan tanaman bunga pukul empat yang sangat mudah ditemukan di wilayah Indonesia, dan memiliki kandungan zat kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan obat berbagai penyakit. Itulah yang melatarbelakangi penulisan tentang manfaat tanaman bunga pukul empat sebagai bahan dasar pembuatan obat bisul. Dan merupakan langkah memanfaatkan sebagian dari jenis flora di Indonesia dan sangat mudah ntuk dipraktikan di kalangan masyarakat. Dan terkait dengan beberapa hal antara lain: 1. Belum banyaknya orang yang mengetahui tentang zat yang terkandung dalam tanaman bunga pukul empat. 2. Untuk memanfaatkan sebagian dari jenis tanaman di Indonesia. 3. Banyak orang yang tidak mempedulikan keadaan tanaman obat di lingkungannya. Beberapa hal itulah yang melatarbelakangi penulis untuk memaparkan Manfaat Bunga Pukul Empat ( Mirabilis jalapa L. ) Sebagai Bahan Pembuatan Obat Bisul. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan data-data di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan antara lain : 1. Apakah tanaman bunga pukul empat memiliki peran penting dalam bidang kesehatan ? 2. Apakah zat yang terkandung dalam bunga pukul empat dapat dimanfaatkan sebagai obat ? 3. Apakah tanaman bunga pukul empat juga memiliki zat-zat kimia yang berbahaya bagi tubuh ? C. Tujuan Penelitian 1. Memanfaatkan sebagian flora di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan di bidang kesehatan. 2. Mengetahui zat-zat yang terkandung dalam tanaman bunga pukul empat. 3. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tanaman bunga pukul empat.
2

4. Memaksimalkan manfaat dari tanaman bunga pukul empat selain sebagai tanaman hias. D. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan tanaman bunga pukul empat sebagai obat bisul. 2. Memberikan inspirasi untuk melakukan penelitian yang lebih kompleks. 3. Memberikan dukungan kepada masyarakat untuk memanfaatkan semaksimal mungkin Sumber Daya Alam yang dimiliki. 4. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk menggali secara maksimal kemampuan yang dimiliki

BAB II TELAAH PUSTAKA A.Profil Tanaman Bunga Pukul Empat ( Mirabilis jalapa L. ) Tanaman Bunga Pukul Empat ( Mirabilis jalapa L. ) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai banyak manfaat. Karena hampir dari seluruh bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Baik pemenuhan kebutuhan pokok maupun kebutuhan sekunder. Dikatakan sebagai pemenuhan salah satu kebutuhan pokok karena hampir seluruh bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan obat. Baik akar, batang, daun, bunga, dan biji. Sehingga dari obat yang diproduksi dengan bahan dasar tanaman ini, maka tanaman ini dapat dikatakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia yaitu kesehatan. Karena kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat pokok. 1. Deskripsi Tanaman Bunga Pukul Empat Tanaman Bunga Pukul Empat ( Mirabilis jalapa L. ) merupakan tanaman yang termasuk dalam suku kampah-kampahan, berbatang basah, tegak, dan memiliki tinggi sekitar 20 80 cm. Tanaman ini biasanya banyak ditanam oleh masyarakat sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pembatas pagar rumah. Digunakan sebagai tanaman hias karena tanaman ini memiliki bunga dengan mahkota yang indah.

Gambar 1. Tanaman Bunga Pukul Empat Selain itu masyarakat juga memberi sebutan pada tanaman ini sebagai Bunga Pukul Empat ( Four Oclok Plant) , karena karena keunikannya yang hanya mekar pada pukul empat, baik pada pukul empat pagi maupun pukul empat sore. Selain disebut sebagai bunga pukul empat, tanaman ini disebut sebagai Bunga Ashar . Karena bunga dari tanaman ini biasanya mekar di sore hari sekitar pukul empat sehingga oleh masyarakat tanaman ini digunakan sebagai tanda masuknya waktu ashar, dan dahulu tanaman ini banyak ditanam di depan masjid. Tanaman ini merupakan tanaman yang memiliki manfaat yang sangat besar. Adapun penjelasan mengenai bagian tanaman ini adalah sebagai berikut: a.Akar Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang memiliki akar tunggang. Biasanya akar dari tanaman ini berwarna putih dan memiliki rasa manis. Selain itu setelah tanaman ini sudah berumur cukup lama pada akar tanaman ini akar menghasilkan sejenis umbi. Umbi itu memiliki warna kulit coklat kehitaman dan berbentuk bulat memanjang. Pada umumnya umbi yang dihasilkan memiliki ukuran panjang 7 cm 9 cm dan diameter 2 cm 5 cm. Isi dari umbi tanaman ini berwarna putih. Akar tanaman ini juga memiliki kandungan zat betaxanthins, dan trigonellin. Adapun manfaat dari akar tanaman ini untuk mengobati berbagai penyakit antara lain: ( radang amandel ( Tonsilitis ), radang kelenjar prostat, radang sendi akut, infeksi saluran kencing, keputihan ( Leucorrhea ), erosi leher rahim ( Serviks ), kencing manis ( Diadetes Mellitus ), dan urin mengandung lemak ( Chyluria ). b.Batang Batang yang terdapat pada tanaman ini termasuk dalam golongan batang basah. Tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 20 cm 80 cm, berbentuk bulat bercabang dengan permukaan licin dan berbuku-buku serta disetiap buku-buku akan tumbuh tunas daun yang baru.

Gambar 2. Batang Tanaman Bunga Pukul Empat c. Daun Pada tanaman ini memiliki jenis daun tunggal, bertulang daun menyirip. Bentuk daun dari tanaman ini seperti jantung, pangkal daun membulat, tepi daun rata, ujung daun meruncing, letak berhadapan serta berwarna hijau tua. Daun tanaman ini memiliki panjang 2 cm 11 cm, lebar 8 mm 7 cm. Daun terletak sekitar 6 mm 6 cm dari tangkai daun. Zat yang terkandung dalam tanaman ini yaitu: Saponin, Flavonoid, dan Tanin. Manfaat dari daun tanaman ini di bidang kesehatan antara lain untuk mengobati penyakit ( beri-beri, keputihan, mempercepat pematangan bisul ( maturatif ), dan deuretik ). d. Bunga Sesuai namanya bunga pada tanaman ini mekar pada waktu ashar. Termasuk dalam golongan bunga tunggal, terletak di ujung batang, serta daun pelindung bagian bawah menyatu. Bunga berbentuk segitiga seperti terompet dengan bagian ujung bertaju lima, benang sari pipih berjumlah enam, tangkai sari sekitar 3cm dan melengkung ke dalam, dan memiliki mahkota yang berwarna-warni sesuai jenisnya ( merah, putih, jingga, kuning, dan campuran). Panjang mahkota sekitar 5 cm dan berdiameter 1-1,5 cm.

Gambar 3. Bunga Pukul Empat e. Biji Tanaman ini menghasilkan biji yang berjumlah banyak. Biji yang terdapat pada tanaman ini berukuran kecil, keras, dan berbentuk bulat berkerut. Pada saat masih muda biji tanaman ini berwarna hijau ,namun semakin lama akan berubah menjadi kehitaman dan setelah benar-benar matang warna biji ini menjadi hitam penuh. Biji ini memiliki diameter 5 mm, bagian dalam biji terdapat butiran putih yang lunak. Biasanya butiran ini digunakan sebagai bahan untuk membuat bedak yang digunakan untuk mengobati jerawat.

Gambar 4. Biji Bunga Pukul Empat Tanaman Bunga Pukul Empat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Sub Kingdom : Tracheobionta

Divisi : Magnoliophyta Sub Divisi : Spermatophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Hamamelidae Ordo : Caryoohpyllales Family : Nyctaginaceae Genus : Mirabilis Species : Mirabilis Jalapa L. 2. Proses Perkembangbiakan Tanaman ini sangat cepat untuk berkembangbiak. Adapun cara berkembangbiak tanaman ini ada beberapa cara yaitu melalui biji dan melalui tunas. Sehingga jika kita telah menanam satu tanaman ini maka secara langsung tanaman ini akan cepat bertambah karena biji yang jatuh akan segera tumbuh secara alami. Sedangkan yang tumbuh melalui umbi yaitu umbi juga akan tumbuh di tempat yang cukup air. Sehingga tanaman ini sangat mudah untuk ditemukan. 3. Tempat Penyebaran Tanaman Bunga Pukul Empat Tanaman ini bukan jenis tanaman asli Indonesia, tetapi tanaman ini merupakan jenis tanaman yang berasal dari Meksiko. Tanaman ini memiliki nama ilmiah ( Mirabilis jalapa L. ) karena kata jalapa diambil dari nama salah satu kota di Meksiko dan memiliki sinonim ( Jalapa congesta Moench ), ( Nyctago jalapae (L.) DC.), ( Mirabilis xalapa Noronha ), ( Mirabilis suaveolens Bill, ex Beurl ), ( Mirabilis planiflora Trautv ). Di Meksiko tanaman Bunga Pukul Empat ( Mirabilis jalapa L. ) banyak di tanam di pekarangan rumah sebagai hiasan dan pagar perumahan. Tanaman ini tumbuh subur di Indonesia karena kondisi di Indonesia cocok

untuk berkembangbiak tanaman ini, yaitu tumbuh di daerah dataran rendah yang cukup mendapat sinar matahari maupun di daerah perbukitan. Khusus di Indonesia tanaman Bunga Pukul Empat memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerah. Berikut nama Bunga Pukul Empat di setiap daerah di Indonesia : Sumatra: Kembang Pukul Empat, Kembang Pagi-Sore, Bunga Waktu Kecil Jawa : Kederat, Segerat, Tegerat, Kembang Sore, Kembang Ashar Bali : Bunga Noja Nusa Tenggara : Noja, Koderat, Bunga Perengki, Bunga Ledonosok, Loro Laka Sulawesi : Bunga Empa, Turaga, Bodoko Sina, Bunga Tete Apa, Bunga Paraggi, Bunga Parengki Maluku : Kupa Oras, Cako Rana. Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, tetapi tanaman ini ditetapkan sebagai flora identitas Provinsi Lampung. Selain tumbuh di daerah asal dan di Indonesia tanaman Bunga Pukul Empat ( Mirabilis jalapa L. ) juga tumbuh di daerah lain dan memiliki nama yang berbeda juga, yaitu Zi Mo Li untuk sebutan di daerah China, Marvel of Peru untuk di daerah Peru, dan beberapa nama berbeda yaitu : Commom four oclock, Quarto, Oracioles, dan Gilala.

BAB III METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Percobaan Proses pembuatan bedak untuk mempercepat pematangan bisul ( maturatif ) dilakukan di Desa Ambalkebrek, Ambal, Kebumen . Dengan waktu percobaan pada bulan Februari 2012. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan pada saat melakukan percobaan ini dilarang menggunakan alat yang terbuat dari besi. Karena besi sangat mudah bereaksi dengan garam dan berkarat sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan inveksi pada tubuh. Dan obat ini langsung ditempelkan pada bagian kulit sehingga sangat memungkinkan terjadinya inveksi jika dilakukan menggunakan alat yang terbuat dari besi. Adapun alat yang digunakan antara lain : a. Lumpang Kayu b. Alu Kayu c. Mangkuk Plastik d. Lilin e. Korek Api 2. Bahan Bahan yang digunakan pada percobaan ini antara lain : a. 10 Lembar Daun Bunga Pukul Empat b. Minyak Kemiri
10

c. Minyak Kelapa d. Air e. Garam f. Gula Enau g. Akar segar Bunga Pukul Empat C. Langkah Pembuatan Obat Proses yang dilakukan saat pembuatan obat ini cukup dengan cara yang sangat sederhana dan tradisional. Sehingga dengan cara yang tradisional akan mudah untuk dipraktikan oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu: 1. Persiapan Bahan a. Pemetikan Daun Segar Pilihlah sepuluh lembar daun bunga pukul empat yang benar-benar sehat. Daun memiliki warna hijau segar, daun tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. b. Pencucian Daun Setelah mendapat sepuluh lembar daun segar, kemudian daun di cuci sampai benar-benar bersih. Namun pada saat mencuci daun ini harus hati-hati karena daun tidak boleh sobek. 2. Proses Pembuatan Proses Pembuatan Obat ini tidak hanya melalui satu cara, meskipun fungsi dari obat yang dihasilkan sama. Adapun cara yang dapat dilakukan yaitu : 1. Dengan Percampuran Minyak
11

a. Ambillah beberapa daun bunga pukul empat yang sudah dibersihkan. b. Kemudian panaskan daun di atas api. c. Setelah daun sedikit layu oleskan minyak kelapa di daun tersebut. d. Berilah lubang pada daun yang sudah diolesi minyak tersebut. e. Daun siap untuk digunakan sebagai obat maturatif. 2. Dengan Campuran Larutan Garam a. Ambillah sepuluh lembar daun bunga pukul empat yang sudah dibersihkan. b. Kemudian tumbuklah daun sampai benar-benar halus. c. Tambahkan larutan garam secukupnya. d. Setelah benar-benar padu campuran tersebut siap untuk digunakan. 3. Dengan Campuran Gulau Enau a. Ambillah akar Bunga Pukul Empat yang masih segar secukupnya. b. Buang kulit akar hingga benar-benar bersih. c. Campurkan akar yang sudah bersih dengan gula enau secukupnya. d. Tumbuk campuran tersebut hingga benar-benar halus. e. Setelah itu campuran siap digunakan. D. Pengujian Pengujian ini dilakukan untuk mengutahui mengenai kandungan yang didapatkan pada obat hasil percobaan tersebut. Adapun macam kandungan yang diuji yaitu :

12

1.Kandungan Warna Obat Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan beberapa kali pengujian. Hasil yang didapatkan memiliki kandungan warna yang selalu sama, yaitu obat yang diperoleh memiliki warna hijau kehitaman. Warna tersebut merupakan warna alami dari perpaduan daun bunga pukul empat yang ditumbuk dengan larutan garam. Namun warna terlihat lebih cerah bila hanya terkena air yang terdapat dalam obat tersebut. 2.Jumlah Kandungan Air Percampuran 10 lembar daun bunga pukul empat dan larutan garam menghasilkan obat yang mengandung sedikit air. Karena salah satu sifat garam yaitu mudah mencair bila diletakan dalam ruang terbuka, selain itu hasil penumbukan daun bunga pukul empat juga menghasilkan air. Air itulah yang nantinya memberikan rasa sejuk di bagian tubuh yang tumbuh bisul. Sehingga air tersebut bisa megurangi rasa sakit. Jumlah air yang didapatkan dari percampuran 10 lembar daun bunga pukul empat ini sekitar satu sendok teh. 3.Bau yang Ditimbulkan Obat berbahan dasar daun bunga pukul empat ini memiliki bau yang khas. Bau obat ini seperti pada jamu tradisional, yaitu berbau tumbuhan. Meskipun sudah dicampur larutan garam bau pada obat ini masih tetap melekat. Karena larutan garam tidak berfungsi untuk menghilangkan bau. 4.Kandungan Minyak Selain mengandung sedikit air obat ini juga memiliki sedikit kandungan minyak. Terbukti saat daun bunga pukul empat telah ditumbuk halus, sebelum dicampur larutan garam. Ketika selesai ditumbuk hasilnya terasa sedikit licin bila diambil langsung dengan tangan.

13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilaksanakan dapat diuraikan bahwa salah satu fungsi dari tanaman bunga pukul empat ( Mirabilis jalapa L. ) yaitu sebagai obat pematang penyakit bisul ( maturatif ). Adapun dari hasil percobaan yang telah dilakuakan dengan pengujian diperoleh hasil sebagai berikut : 1.Kandungan Warna Obat Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan beberapa kali pengujian. Hasil yang didapatkan memiliki kandungan warna yang selalu sama, yaitu obat yang diperoleh memiliki warna hijau kehitaman. Warna tersebut merupakan warna alami dari perpaduan daun bunga pukul empat yang ditumbuk dengan larutan garam. Namun warna terlihat lebih cerah bila hanya terkena air yang terdapat dalam obat tersebut. 2.Jumlah Kandungan Air Percampuran 10 lembar daun bunga pukul empat dan larutan garam menghasilkan obat yang mengandung sedikit air. Karena salah satu sifat garam yaitu mudah mencair bila diletakan dalam ruang terbuka, selain itu hasil penumbukan daun bunga pukul empat juga menghasilkan air. Air itulah yang nantinya memberikan rasa sejuk di bagian tubuh yang tumbuh bisul. Sehingga air tersebut bisa megurangi rasa sakit. Jumlah air yang didapatkan dari percampuran 10 lembar daun bunga pukul empat ini sekitar satu sendok teh. 3.Bau yang Ditimbulkan Obat berbahan dasar daun bunga pukul empat ini memiliki bau yang khas. Bau obat ini seperti pada jamu tradisional, yaitu berbau tumbuhan. Meskipun sudah dicampur larutan garam bau pada obat ini masih tetap melekat. Karena larutan garam tidak berfungsi untuk menghilangkan bau.
14

4.Kandungan Minyak Selain mengandung sedikit air obat ini juga memiliki sedikit kandungan minyak. Terbukti saat daun bunga pukul empat telah ditumbuk halus, sebelum dicampur larutan garam. Ketika selesai ditumbuk hasilnya terasa sedikit licin bila diambil langsung dengan tangan. 5.Batas Waktu Ketahanan Obat Obat hasil pengujian ini merupakan jenis obat langsung pakai. Maksudnya obat ini langsung digunakan setelah proses pembuatan selesai. Sedangkan daya tahan obat ini hanya untuk dua hari, maka pemakaian obat ini harus rutin diganti dua kali sehari. Karena setelah dua hari kandungan air pada obat berkurang dan obat sudah tidak segar seperti semula. Jadi secara singkat obat ini memiliki kandungan antara lain : Campuran yang didapat berwarna hijau kehitaman. Campuran mengandung air. Memberikan sedikit rasa sejuk. Mempunyai bau yang khas. Hasil tumbukan daun sedikit berminyak. Manfaat yang diperoleh dari hasil percobaan tersebut adalah dapat membantu mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan oleh penyakit bisul. Selain itu obat tradisional ini berfungsi membantu mempercepat proses pematangan pada bisul, sehingga mempermudah keluarnya cairan yang terdapat di dalam kulit tersebut dan permukaan kulit akan pulih kembali. B. Kelebihan dan Kekurangan 1. Kelebihan dari obat yang dihasilkan a. Bahan yang diperlukan mudah didapatkan.
15

b. Proses pembuatan tidak membutuhkan waktu lama. c. Tidak membutuhkan banyak biaya. d. Dilakukan dengan cara yang mudah dan sederhana. 2. Kekurangan dari obat yang dihasilkan a. Reaksi dari obat masih terlalu lambat. b. Bentuk obat yang dihasilkan tidak praktis. c. Peralatan yang digunakan sangat terbatas. d. Hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu. C. Cara Penggunaan Setelah semua bahan sudah menyatu dan benar-benar siap digunakan. Langkah selanjutnya yaitu mengambil sebagian hasil lumatan daun dan garam tersebut kemudian tempelkan pada bagian tubuh yang terdapat bisul. Rekatkan menggunakan alat atau kain yang benar-benar bersih. Gantilah obat tersebut secara rutin selama dua kali sehari selama bisul belum sembuh. Meskipun obat ini termasuk obat luar namun obat ini tidak boleh digunakan oleh wanita hamil. Karena dalam tanaman bunga pukul empat yang digunakan sebagai bahan pokok pembuatan obat ini terdapat kandugan zat-zat kimia yang berbahaya. Sehingga dikhawatirkan jika obat ini digunakan oleh wanita yang sedang hamil akan mengganggu kesehatannya. Karena meskipun digunakan di bagian luar zat-zat kimia pasti bisa bereaksi ke dalam tubuh.

16

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengobatan yang dilakukan menggunakan ramuan dari tanaman bunga pukul empat lebih menguntungkan. Karena semua bahan yang diperlukan sangat mudah ditemukan di lingkungan sekitar. 2. Lebih ekonomis karena biaya yang diperlukan tidak terlalu banyak. Sehingga bagi masyarakat yang tergolong tingkat ekonominya masih rendah tidak begitu susah untuk mengobati penyakit yang diderita dengan biaya yang mahal. B. Saran 1. Masyarakat harus lebih memperhatikan tentang manfaat dari tanaman yang ditanamnya. Sehingga dari tanaman yang dipelihara memiliki multi fungsi, dan bisa untuk memenuhi kebutuhannya. 2. Perlu diadakan percobaan yang lebih lengkap agar hasil yang didapatkan lebih bermutu dan cara yang digunakan lebih praktis. 3. Perlu mengadakan percobaan lebih lanjut agar mendapatkan fungsi yang lebih kompleks dari tanaman bunga pukul empat.

17

DAFTAR PUSTAKA http://www.id.wikipedia.org http://www.iptek.net.id/ind/pd tanoba/. http://tanamanherbal.wordpress.com http://www.iptek.net.id www.proseante.org/prohati4/browser.php?docsid=109 www.theplantlist.org/tpl/record/kew-2502156

18

Tanaman Bunga Pukul Empat ( Mirabilis jalapa L. ) sebagai Bahan Pembuatan Obat Maturatif Alami

19

You might also like