You are on page 1of 16

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR RLAB

NAMA/NPM FAKULTAS PROGRAM STUDI

: SRI RAMAYANTI/1106001454 : TEKNIK : METALURGI DAN MATERIAL

NO & NAMA PERCOBAAN : KR02-CALORI WORK MINGGU PERCOBAAN TANGGAL PERCOBAAN GROUP ASISTEN : VI : 10 APRIL 2012 : B-10 :

Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia Depok 2011

CALORI WORK
1. Tujuan Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor 2. Alat Sumber tegangan yang dapat divariasikan Kawat konduktor yang massanya 2 gr Thermometer Voltmeter dan Amperemeter Adjustable Power Supply Camcorder Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis 3. Teori Kapasitas kalor ( C ) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu seluruh benda sebesar satu derajat. Dengan demikian, benda yang mempunyai massa m dan kalor jenis c mempunyai kapasitas kalor sebesar : C = mc Dimana C adalah kapasitas kalor (J/K), m adalah massa benda (Kg), dan c adalah kalor jenis (J/Kg.K). Hukum Kekekalan energy menyatakan energy tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energy listrik menjadi energy panas atau energy kalor. Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan : W = v . i . t (1) Dimana : W = energy listrik (Joule) V = Tegangan listrik (volt) I = Arus listrik ( Ampere) t = waktu / lama aliran listrik (sekon) Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam kenaikan temperature. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat dinyatakan dengan persamaan : Q = m . c . (T1 T2) (1)

Dimana : Q = jumlah kalor yang diperlukan ( kalori) m = massa zat (gram) c = kalor jenis zat (kal/groC) T = suhu ( Kelvin ) Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperature. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasi energy kalor. Perubahan temperature yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh system oleh system instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat diubah sehingga perubahan temperature dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan. Cara Kerja Mengaktifkan Web Cam. ( Mengklik icon video pada halaman rLab) Memberikan tegangan sebesar Vo ke kawat konduktor Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button di sebelahnya Mengambil data perubahan temperature, tegangan dan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur Memperhatikan temperature kawat yang terlihat di web cam, menunggu hingga mendekati temperature awal saat diberikan Vo. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2, dan V3

Tugas dan Evaluasi 1. Berdasarkan data yang didapat, Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara temperature dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor. 2. Untuk tegangan V1, V2 dan V3, hitunglah nilai kapasitas panas ( c) dari kawat konduktor yang digunakan 3. Berdasarkan nilai c yang sudah diperoleh, tentukan jenis kawat konduktor yang digunakan 4. Berilah analisis dari hasil percobaaan ini.

Data Table untuk tegangan Vo

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

I 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84

V 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Temperatur 22.9 22.9 22.9 22.9 22.9 22.9 22.9 22.9 22.9 22.9

Grafik hubungan temperature dan waktu untuk tegangan Vo

Hubungan Temperatur dan Waktu


25 20 Temperatur 15 10 5 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 waktu Hubungan Temperatur dan Waktu

Data untuk tegangan V1

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

I 34.22 34.22 34.22 34.22 34.22 34.22 34.22 34.22 34.22 34.22

V 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59

Temperatur 22.9 22.9 23.1 23.3 23.4 23.6 23.7 23.8 23.9 24

Grafik hubungan temperature dan waktu untuk tegangan V1

Hubungan Temperatur dan Waktu


24.2 24 23.8 23.6 23.4 23.2 23 22.8 0 10 20 30 40 Hubungan Temperatur dan Waktu Linear (Hubungan Temperatur dan Waktu) y = 0.044x + 22.733 R = 0.9837

Data untuk tegangan V2

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

I 48.48 48.59 48.59 48.59 48.48 48.48 48.48 48.48 48.48 48.48

V 1.43 1.42 1.42 1.42 1.43 1.43 1.43 1.43 1.43 1.43

Temperatur 23.8 24.1 24.8 25.6 26.4 27.1 27.7 28.3 28.8 29.3

Grafik hubungan temperature dan waktu untuk tegangan V2

Hubungan Temperatur dan Waktu


35 30 25 20 15 10 5 0 0 10 20 30 40 Linear (Hubungan Temperatur dan Waktu) Hubungan Temperatur dan Waktu y = 0.216x + 23.027 R = 0.9937

Data untuk tegangan V3

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

I 40.27 40.27 40.27 40.27 40.27 40.27 40.27 40.27 40.27 40.27

V 0.95 0.95 0.95 0.95 0.95 0.95 0.95 0.95 0.95 0.95

Temperatur 28.2 27.9 27.9 27.9 28 28.1 28.1 28.2 28.3 28.3

Grafik hubungan temperature dan waktu untuk tegangan V3

Hubungan Temperatur dan Waktu


28.35 28.3 28.25 28.2 28.15 28.1 28.05 28 27.95 27.9 27.85 0 10 20 30 40 Hubungan Temperatur dan Waktu Linear (Hubungan Temperatur dan Waktu) y = 0.0119x + 27.893 R = 0.4606

Pengolahan Data Dari persamaan :

( ( )

Persamaan yang diperoleh di atas dapat disamakan dengan persamaan garis lurus, yaitu :

Sehingga dapat dinyatakan


Diperoleh

( ( ( )(

) ) )

t 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 165

T t2 22.9 9 22.9 36 22.9 81 22.9 144 22.9 225 22.9 324 22.9 441 22.9 576 22.9 729 22.9 900 229 3465

T2 524.41 524.41 524.41 524.41 524.41 524.41 524.41 524.41 524.41 524.41 5244.1

Tt 68.7 137.4 206.1 274.8 343.5 412.2 480.9 549.6 618.3 687 3778.5

t 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 165

T t2 22.9 9 22.9 36 23.1 81 23.3 144 23.4 225 23.6 324 23.7 441 23.8 576 23.9 729 24 900 234.6 3465

T2 524.41 524.41 533.61 542.89 547.56 556.96 561.69 566.44 571.21 576 5505.18

tT 68.7 137.4 207.9 279.6 351 424.8 497.7 571.2 645.3 720 3903.6

t 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 165

T t2 23.8 9 24.1 36 24.8 81 25.6 144 26.4 225 27.1 324 27.7 441 28.3 576 28.8 729 29.3 900 265.9 3465

T2 566.44 580.81 615.04 655.36 696.96 734.41 767.29 800.89 829.44 858.49 7105.13

tT 71.4 144.6 223.2 307.2 396 487.8 581.7 679.2 777.6 879 4547.7

t 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 165

T t2 28.2 9 27.9 36 27.9 81 27.9 144 28 225 28.1 324 28.1 441 28.2 576 28.3 729 28.3 900 280.9 3465

T2 795.24 778.41 778.41 778.41 784 789.61 789.61 795.24 800.89 800.89 7890.71

tT 84.6 167.4 251.1 334.8 420 505.8 590.1 676.8 764.1 849 4643.7

Maka rata-rata kalor jenisnya adalah

Bisa dilihat pada table periodic bahwa data perhitungan tidak ada yang sesuai dengan literature, oleh karena itu diambil nilai yang terdekat yaitu Boron dengan kapasitas kalor 1.020 J/kg0C.
Maka kesalahan literaturnya adalah : | | | |

ANALISA Grafik

Percobaan ini bertujuan untuk menghitung nilai kapasitor dari kawat konduktor, percobaan ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi rLab, dilakukan dengan cara mengaliri arus listrik dengan besar yang bervariasi mulai dari 23.84 mA, 34.22 mA, 48.48 mA, 40.27 mA. Tegangan yang diberikan juga otomatis juga bervariasi dimulai dari 0 V, 0.59 V, 1.43 V, 0.95 V. Pengukuran yang bervariasi dilakukan agar data yang diperoleh lebih akurat dan bisa mewakili keseluruhan dari kawat konduktor tersebut, sehingga pengolahan data bisa lebih baik. Pengukuran dilakukan dalam jangka waktu tertentu yaitu setiap 3 detik selama 10 kali, sehingga waktu totalnya adalah 30 detik di setiap pengukuran tegangan dan arus. Peralatan yang dipakai pada percobaan kali ini adalah sumber tegangan yang dapat divariasikan, alat ini digunakan untuk memberikan tegangan pada kawat konduktor. Sumber tegangan bervariasi agar data yang diperoleh lebih akurat. Peralatan lainnya adalah kawa konduktor, kawat ini akan dialiri arus dan tegangan yang bervariasi, sehingga bisa diperleh nilai kapasitas kalor dari kawat tersebut. Alat selanjutnya adalah thermometer, alat ini digunakan untuk mengukur perubahan suhu kawat saat diberikan arus dan tegangan yang berbeda. Alat selanjutnya adalah amperemeter yang fungsinya untuk mengukur besar arus yang dihasilkan atau diberikan pada kawat konduktor, dan voltmeter yang fungsinya untuk mengukur besar tegangan yang dihasilkan alat dan diberikan pada kawat konduktor. Alat selanjutnya adalah adjustable Power Supply, camcorder, dan unit PC serta DAQ dan perangkat pengendali otomatis.

Analisa Hasil Pada percobaan ini, diperoleh kapasitas kalor dari kawat konduktor adalah sebesar 1.553 J/oC. Nilai ini diperoleh dari persamaan

( ( )

Dari rumus diatas dan telah disesuaikan dengan persamaan garis lurus, diperoleh kalor jenis tiap percobaan, yaitu : V = 0, maka c = 0 V = 0.59 , maka c = 252.37 J/KgoC V = 1.43 , maka c = 165.06 J/KgoC V = 0.95 , maka c = 1553.7 J/KgoC

Massa kawat konduktor adalah 2 gr = 2 x 10-3 Dan menggunakan rumus

Maka kapasitas kalor bisa diperoleh. Kapasitas kalor yang diperoleh sangat berbeda jauh dengan kapasitas kalor yang ada, yaitu Boron. Kesalahan literature yang diperoleh cukup besar yaitu sebesar 52 %. Hal ini mungkin dikarenakan adanya kesalahan ssistematik. Yang dimaksud dengan kesalahan sistematik dalam percobaan ini adalah energy yang berubah tidak semua terkonversi ke energy akhir. Hal ini disebabkan adanya energy yang terbuang ke lingkungan misalnya energy panas. Analisa Grafik Dari grafik hubungan temperature dan waktu diperoleh garis linear yang semakin naik. Hal ini membuktikan bahwa kenaikan suhu berbanding lurus dengan perubahan kenaikan waktu. Apabila waktu yang diperlukan semakin lama maka temperature benda akan semakin meningkat. Titik-titik pada grafik yang berada di bawah garis gradient, menunjukkan adanya kesalahan. Kesalahan paling besar terjadi pada percobaan yang

terakhir, ada beberapa titik yang berada jauh di bawah garis gradient. Hal ini disebabkan adanya kesalahan pada alat yang digunakan.

Kesimpulan Hukum kekekalan energy berlaku, yaitu energy tidak dapat diciptakan tetapi dapat diubah kebentuk lainnya meskipun energinya tidak sama besar, karena ada energy yang terbuang ke lingkungan yang disebabkan adanya disipasi kalor yang dimiliki kawat konduktor. Besarnya kapasitas kalor tergantung pada massa benda, kalor jenis benda, tegangan dan arus yang diberikan dan perubahan suhu dan waktu. Semakin lama arus dan tegangan diberikan pada benda, maka suhu atau temperature bendai akan semakin tinggi. Kapasitas kalor yang diperoleh sebesar 1.553 J/oC dan logam yang paling sesuai adalah Boron dengan kapasitas kalor 1.020 J/oC. kesalahan literature percobaan ini sebesar 52 %.

Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. 2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. 3. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700746/materi3.htm 4. http://www.standnes.no/chemix/periodictable/specific-heat-capacity.htm

Link RLab
http://sitrampil3.ui.ac.id/kr02

You might also like