You are on page 1of 11

1.1.

Energi Menurut Arif Alfatah dan Muji Lestari, energi adalah sesuatu yang

dibutuhkan oleh benda agar benda dapat melakukan usaha. dalam kenyataannya setiap dilakukan usaha selalu ada perubahan. Sehingga usaha juga didefiniskan sebagai kemampuan untuk menyebabkan perubahan. Menurut Campbell, Reece dan Mitchell, energi adalah kemampuan untuk mengatur ulang suatu kumpulan materi atau dengan kata lain, energi adalah kapasitas atau kemampuan untuk melaksanakan kerja. Sedangkan menurut Aip Saripudin, energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Menurut Michael J. Moran, enegi merupakan konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu aspek penting dalam analisis teknik. Contoh adanya energi akan ditunjukkan dengan dua kegiatan. Pertama, seseorang akan merasa lelah ketika berlari karena mengeluarkan energi. Jika terus berlari tanpa istrahat maka akan kehabisan energi dan akhirnya seseorang tidak mampu lagi berlari. Agar mampu berlari lagi, orang tersebut harus istirahat atau bahkan harus makan. Makan memberi energi kimia yang siap dibakar dalam tubuh manusia, untuk menghasilkan energi yang diperlukan dalam melakukan usaha (berlari lagi). Mobil dapat melaju dijalan karena ada sumber energi kimia yang dikandung dalam bahan bakar bensin. Jika bensin habis maka mobil kehabisan energi dan akibatnya mobil tidak dapat lagi melakukan usaha (melaju lagi).

1.1.1

Perubahan Energi Energi justru bermanfaat pada saat terjadinya perubahan bentuk. Sebagai

contoh, energi kimia dalam baterai kering bermanfaat untuk menyalakan senter ketika terjadi perubahan enegi kimia dalam baterai menjadi energi listrik. Energi kimia dalam bahan bakar bermanfaat untuk menggerakan mobil ketika terjadi pembakaran yang segera mengubah energi kimia menjadi energi mekanik. Matahari juga memberikan banyak manfaat dalam berbagai bentuk perubahan energi. Matahari adalah sumber energi untuk mahluk hidup, karena menghasilkan energi radiasi yang dapat diubah menjadi bentuk energi lain yang sangat berguna

bagi kehidupan. Reaksi nuklir yang terjadi di matahari mengakibatkan energi termal (kalor), karena itu suhu matahari tetap tinggi walaupun radiasi terusmenerus dipancarkan ke ruang angkasa. Energi termal tidak langsung diterima dari cahaya matahari melainkan diterima ketika energi radiasi diserap oleh kulit, kemudian terjadi panas yang mengakibatkan temperatur tubuh meningkat. Bila energi radiasi telah sampai di bumi, maka akan terjadi proses perubahan energi seperti: a. Energi radiasi yang sampai ke daun mampu membangkitkan fotosintesis. Dalam hal ini energi radiasi berubah menjadi energi kimia (gula, tepung), di dalam tumbuhan. b. Energi radiasi yang mengenai sel surya (fotosel) mampu membangkitkan energi listrik. c. Panas yang terasa di kulit manusia merupakan proses perubahan bentuk energi dari energi radiasi menjadi energi temal (panas). d. Air yang menerima energi matahari suhunya akan naik, karena sebagian energi matahari tersebut berubah menjadi energi termal. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai peristiwa perubahan energi yang erat kaitannya dengan aktivitas sehari-hari. Misalnya seseorang yang sedang memasak air. Pada peristiwa ini terjadi perubahan energi kimia menjadi energi termal. Selanjutnya energi termal yang dimiliki oleh air akan menyebar ke udara, akibatnya udara di sekitar menjadi panas.

1.1.2

Bentuk-Bentuk Energi Konsep bentuk energi tidak terlepas dari perubahan energi, karena yang

berubah adalah bentuk energinya. Contohnya yaitu air yang mendidih karena dipanaskan mampu menggerakan baling-baling kertas. Dalam peristiwa ini terjadi perubahan energi dari energi termal pada air menjadi energi kinetik (gerak) pada baling-baling kertas. Dari peristiwa ini dapat diarahkan pada pemahaman bahwa ada bentuk energi termal (panas) dan bentuk energi kinetik. Contoh peristiwa lain yaitu jika seseorang meletakkan bola di tempat yang lebih tinggi, kemudian bola tersebut menggelinding ke bawah. Pada saat bola

berada di tempat yang tinggi dan diam, bola memiliki energi potensial yang akan berubah menjadi energi kinetik. Berikut ini akan dijelaskan tentang macammacam bentuk energi: a. Energi mekanis Energi mekanis adalah energi total yaitu penjumlahan antara energi kinetik dengan energi potensial. Secara matematis ditunjukkan dalam persamaan: Em = Ek + Ep Keterangan: Em = Energi mekanis Ek = Energi kinetis Ep = Energi potensial Adapun energi atau kerja mekanik pada mesin panas, adalah kerja yang dihasilkan dari proses ekspansi atau kerja yang dibutuhkan proses kompresi. Kerja mekanik (W) tersebut sebanding dengan perubahan volume (V) pada tekanan (p) tertentu dan ditunjukkan oleh persamaan: W = p . V Keterangan: W = Kerja mekanik V = Perubahan volume P = Tekanan

Sebagai contoh energi ini secara sederhana adalah pergerakan piston, putaran poros enkol, dan lain lain. Energi mekanik pada benda-benda yang berputar misalnya poros mesin fluida (turbin, pompa ,atau kompresor) yang dinamakan Torsi, yaitu energi yang dibutuhkan atau dihasilkan benda untuk berputar dengan gaya sentrifugal F dimana energi tersebut pada r tertentu dari pusat putaran dan ditunjukkan oleh persamaan T = F.r. b. Energi thermal Energi termal merupakan bentuk energi dasar dimana semua energi dapat dikonversikan secara penuh menjadi energi panas. Energi yang tersimpan dapat berupa kalor laten atau kalor sensibel yang berupa entalpi.

c. Energi kinetik Energi suatu benda karena bergerak dengan kecepatan V, sebagai contoh yaitu mobil yang bergerak, benda jatuh dan lain-lain. Persamaan untuk energi kinetis ditunjukkan di bawah ini: Ek = mV Keterangan: Ek = Energi kinetis m V = Massa = Kecepatan

d. Energi Potensial Energi potensial adalah energi yang tersimpan pada benda karena kedudukannya. Sebagai contoh, energi potensial air adalah energi yang dimiliki air karena ketinggiannya dari permukaan, yang ditunjukkan oleh persamaan: Ep = mgh Keterangan: Ep = Energi potensial m g h = Massa = Gaya gravitasi (9,8 m/s2) = Ketinggian

Sedangkan untuk energi potensial pegas adalah energi yang dimiliki oleh benda yang dihubungkan dengan pegas untuk berada pada kedudukan tertentu karena penarikan pegas, ditunjukkan oleh persamaan: Ep = KX Keterangan: Ep = Energi potensial K X = Konstanta pegas = Jarak pegas tertekan atau teregang

e. Energi Matahari Energi matahari adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Matahari pada dasarnya merupakan satu buah reaktor fusi raksasa yang mengkonversikan bagian dari massa hidrogen menjadi energi panas dan radiasi. f. Energi Kimia Energi yang keluar sebagai hasil interaksi elektron dimana dua atau lebih atom atau molekul berkombinasi sehingga menghasilkan senyawa kimia yang stabil. Merupakan bentuk energi yang tersimpan. Dalam energi kimia terdapat reaksi eksothermis dan reaksi endothermis. Reaksi eksotermis adalah jika energi dilepas dalam suatu reaksi, biasa juga disebut reaksi pembakaran yang melibatkan oksidasi dari bahan bakar fosil. Sedangkan reaksi endotermis adalah bila dalam reaksi kimia energinya terserap.

1.1.3

Sumber Energi Pembahasan mengenai sumber energi berkaitan dengan kedua bahasan

diatas, yaitu perubahan bentuk energi dan bentuk-bentuk energi. Sumber energi adalah suatu yang menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Pada pemakaian baterai perubahan energi yang terjadi adalah energi kimia menjadi energi listrik. Pada proses perubahan ini sering terjadi perubahan sebagian energi kebentuk energi lain, yaitu energi termal (panas). Makanan yang kita makanan merupakan salah satu sumber energi kimia, yang jika mengalami proses tertentu akan berubah bentuk sehingga kita dapat bekerja. Sumber energi untuk kehidupan mahluk hidup dimuka bumi berasal dari cahaya matahari. Cahaya matahari digunakan oleh tumbuhan hijau untuk membuat makanannya. Tumbuhan merupakan bahan makanan bagi manusia dan hewan. Selanjutnya, makanan yang dimakan memberikan energi sehingga kita dapat melakukan berbagai kegiatan. Matahari merupakan sumber energi terbesar dialam ini. Seseorang dapat memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi pengganti miyak bumi. Sinar matahari dapat dimanfaatkan dengan cara

mengumpulkan atau memusatkan sinar matahari kesatu titik sehingga terkumpul energi panas yang besar. Energi panas ini dapat dipergunakan untuk memanaskan air atau untuk menghangatkan ruangan. Peralatan untuk menyimpan energi matahari itu disebut fotosel. Energi matahari ini kemudian diubah menjadi energi listrik, yang dapat digunaklan baik untuk keperluan rumah tangga maupun industri.

1.2.

Proyeksi Kebutuhan Energi Untuk melakukan perencanaan dalam bidang apapun, tentu harus ada

metode yang baku untuk digunakan. Ada berbagai model pendekatan untuk menyusun prakiraan kebutuhan energi yang tersedia antara lain pendekatan ekonometrik, pendekatan proses, pendekatan time series, pendekatan end-use, pendekatan trend maupun gabungan dari berbagai model pendekatan perencanaan. Dari beberapa metode tersebut, yang sering digunakan sebagai pendekatan untuk proyeksi kebutuhan energi umumnya adalah metode pendekatan ekonometri dan pendekatan end-use. Perbedaan utama dari kedua metode tersebut adalah pada jenis data yang dimasukkan (data input). Pada model ekonometri, data yang digunakan sebagai data masukan seperti pendapatan daerah, pendapatan per kapita dan data lain yang bersifat ekonomi, kemudian dihubungkan dengan kebutuhan energi.

1.2.1

Pendekatan Model Ekonometri Komponen utama dari analisis dengan model ekonometri adalah pada data

masukkan atau variabel yang bersifat ekonomi yang kemudian dihubungkan dengan tingkat kebutuhan energi. Kelebihan dari model ini adalah tidak terlalu banyaknya data yang harus digunakan sebagai variabel input. Biasanya proyeksi kebutuhan energi dengan pendekatan model ini tidak memperhitungkan secara detail teknologi yang digunakan dalam ketenagalistrikan. Sebagian besar dari model ekonometri mendasarkan perhitungan bidang energi pada fungsi CobbDouglas seperti pada persamaan berikut:

E = aY P- Keterangan: E = kebutuhan energi (permintaan energi/energy demand) Y = pendapatan (income) P = harga energi

a = koefisien = elastisitas pendapatan dari permintaan energi = elastisitas harga energi dari permintaan energi Berdasarkan persamaan di atas, hal tersebut menunjukkan adanya faktor elastisitas harga energi dan pendapatan. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan tingkat kebutuhan energi sebagai hasil dari perubahan pendapatan dan harga energi dalam pendekatan menggunakan model ekonometri.

1.2.2

Pendekatan Proses Pendekatan proses secara umum tidak bisa digunakan untuk bidang di luar

energi. Hal ini karena dalam pendekatan model ini menguraikan aliran energi dari awal hingga akhir permintaan. Proses yang dilalui mulai dari ekstraksi sumber daya energi, penyulingan, konversi, transportasi, penimbunan, transmisi dan distribusi menjadi variable yang diperhitungkan. Kelemahannya adalah tidak adanya variabel dari faktor ekonomi sehingga tidak terjadi interaksi antara ekonomi dan energi. Oleh sebab itu, hasilnya belum bisa secara tegas digunakan dalam kebijakan yang berhubungan dengan bidang ekonomi. Manfaat yang menjadi keunggulan dari pendekatan proses adalah mudah mengakomodasi bahan bakar tradisional, dapat dilakukan dengan perhitungan sederhana dan merupakan metode yang paling cocok dalam menguraikan alternatif teknologi yang ada pada saat ini.

1.2.3

Pendekatan Trend Pendekatan trend dilakukan dengan melakukan proyeksi berdasarkan data

historis di masa lalu. Data tersebut kemudian diekstrapolasikan berdasarkan kecenderungan yang terjadi. Bisa dihubungkan dangan rata-rata dari data tersebut maupun dengan memilih jenis kurva yang diinginkan. Keunggulannya adalah data yang diperlukan bersifat sederhana. Namun, ada juga kelemahannya terutama karena tidak dapat menggambarkan perubahan struktural yang terjadi dari masingmasing variabel yang berpengaruh baik untuk faktor teknologi maupun ekonomi. Selain itu, ada kecenderungan bahwa kejadian di masa lalu tidak secara tegas akan menggambarkan kondisi pada masa yang akan datang.

1.2.4

Pendekatan end-use Model pendekatan end-use juga dikenal sebagai pendekatan engineering

model. Pendekatan ini akan lebih detail walaupun secara perhitungan menggunakan fungsi yang lebih sederhana. Pertimbangan teknologi yang digunakan dalam proses aliran energi juga menjadi variabel perhitungan. Pendekatan ini sangat cocok untuk keperluan proyeksi efisiensi energi karena dimungkinkan untuk secara eksplisit mempertimbangkan perubahan teknologi dan tingkat pelayanan. Permintaan energi dari masing-masing kegiatan merupakan produk dari dua faktor, yaitu tingkat aktivitas (layanan energi) dan intensitas energi (penggunaan energi per unit layanan energi). Selain itu, permintaan total maupun permintaan energi sektoral dipengaruhi oleh rincian kegiatan yang berbeda yang membentuk komposisi, atau struktur permintaan energi. Dimana, Qi = jumlah dari layanan energi i Ii = intensitas penggunaan energi untuk layanan energi i Jumlah aktivitas energi Qi tergantung pada beberapa faktor, termasuk di dalamnya jumlah populasi, proporsi penggunaan akhir energi, pola konsumsi energi, dan pada keadaan tertentu di mana diperlukan pembagian pada klasifikasi

pengguna atau pelanggan. Pada penelitian ini akan menggunakan pendekatan trend dan end-use.

1.3.

Bahan Bakar Fosil Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral, adalah sumber daya

alam yang mengandung hidrokarbon seperti batu bara, minyak bumi (petroleum), dan gas alam. Penggunaan bahan bakar fosil ini telah menggerakan pengembangan industri dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat untuk panas. Bahan bakar fosil bertanggung jawab untuk menyediakan energi yang dibutuhkan seluruh dunia untuk rumah tangga dan industri. Simpanan bahan bakar fosil yang ditemukan di seluruh dunia jauh di dalam bumi. Bahan bakar fosil ini kaya akan karbon sisa-sisa vegetasi kuno dan organisme lain yang mengalami panas yang hebat dan tekanan di dalam bumi selama jutaan tahun. Panas, berat dan tekanan dari waktu ke waktu mengkonversi sisa-sisa organik menjadi bahan bakar fosil, yang mengumpulkan dalam reservoir yang dicari oleh fokus perusahaan minyak seperti Pipa Barat Corporation serta investor untuk ekstraksi. Pembakaran dari bahan bakar fosil oleh manusia merupakan sumber utama dari karbon dioksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca yang dipercayai menyebabkan pemanasan global. Sejumlah kecil bahan bakar hidrokarbon adalah bahan bakar bio yang diperoleh dari karbon dioksida di atmosfer dan oleh karena itu tidak menambah karbon dioksida di udara.

1.3.1

Karakteristik Bahan Bakar Fosil Bahan bakar fosil diklasifikasikan secara umum berdasarkan fasenya ada

tiga yaitu padat, cair, dan gas. Tiap-tiap bahan bakar akan terbakar dengan cara yang unik, dan begitu pula dengan kebutuhan penanganannya yang juga khusus. Dibutuhkan pula alat-alat yang spesifik untuk mendapatkan campuran reaktan yang baik dan mentrasfer energi panas yang dihasilkan untuk mendapatkan proses pembakaran yang efisien.

Bahan bakar gas biasanya terbakar dengan cara premix atau difusi. Pembakaran premix adalah api yang terbentuk pada saat oksigen bercampur dengan dengan bahan bakar sebelum api tersebut terbentuk di bagian ujungnya. Fenomena ini ditandai dengan nyala api yang berwarna biru. Sedangkan pembakaran difusi adalah api terbentuk karena pembauran yang sempurna antara bahan bakar dengan oksigen. Bahan bakar cair harus terlebih dahulu berubah fase menjadi uap dan terotozoming sebelum bercampur dengan udara dan terbakar. Sedangkan bahan bakar padat dibutuhkan proses yang lebih kompleks. Bahan bakar terlebih dahulu dihancurkan untuk mendapatkan area permukaan yang lebih luas, dan harus mendapatkan pemanasan awal untuk bisa menguap sehingga lebih mudah untuk terbakar. Sebagai tambahan, dibutuhkan ruang fumace yang lebih besar untuk memastikan proses pembakaran menyeluruh pada keseluruhan bahan bakar. Berikut ini adalah tiga klasifikasi dalam karteristik bahan bakar: a. Bahan Bakar Padat (batu bara) Batu bara adalah bahan bakar padat yang melimpah ruah tersedia di bumi. Batu bara terbentuk secara alami dalam jangka waktu yang sangat lama yang berasal dari batang pohon, semak, dan bagian tumbuh-tumbuhan yang lain. Batu bara bentuk dari tanaman seperti pakis, lumut dan pohon-pohon yang tinggal di dekat garis pantai dan di rawa-rawa dan rawa jutaan tahun yang lalu. Ketika tanaman tersebut mati, mereka perlahan-lahan ditutupi dengan sedimen dan dari waktu ke waktu menekan jauh ke dalam bumi di mana mereka dipengaruhi oleh meningkatnya panas dan tekanan. Dengan kondisi tersebut, materi organik menjadi lebih kaya dalam karbon dan hidrogen, dan semakin kekurangan oksigen. Batubara berjalan melalui berbagai tahap pembangunan berdasarkan peningkatan kadar karbon, dan batubara mengandung kadar tinggi karbon terbakar bersih dibandingkan dengan tingkat yang lebih rendah. Bentuk paling murni batubara grafit, yang hampir seluruhnya terdiri dari karbon. b. Bahan bakar cair Bahan bakar cair didapatkan dari minyak mentah (minyak bumi), minyak bumi istilah mencakup beberapa jenis hidrokarbon, yaitu senyawa yang terutama

terdiri dari hidrogen dan karbon, tetapi mungkin mengandung unsur-unsur lain juga. Minyak bentuk terutama dari vegetasi laut dan bakteri yang hidup di lautan atau air asin lingkungan jutaan tahun lalu lainnya. deposito Minyak sering ditemukan di lokasi yang sama seperti gas alam, masing-masing yang dapat diekstraksi untuk produksi energi. Minyak digunakan dalam produksi plastik dan obat antara produk-produk lainnya. c. Bahan bakar gas Gas alam bentuk gas alam terutama dari sisa plankton, atau jenis organisme air kecil termasuk ganggang. Sebagian besar terdiri dari metana, gas alam yang sering ditemukan di atas simpanan minyak bumi karena kepadatan lebih rendah, dan diekstraksi dalam proses yang sama. Namun, deposito hanya mengandung gas alam memang ada. Gas alam diinginkan sebagian karena luka bakar lebih bersih daripada batu bara dan minyak bumi. Gas alam umumnya digunakan dalam aplikasi perumahan untuk pemanasan rumah dan memiliki segudang aplikasi lain.

You might also like