You are on page 1of 8

Akuntansi Teori dan Riset Akuntansi RANGKUMAN Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi

Oleh : Putri Rizki Amalia (1111060166) Anish Fauzi (1111060159) Vinisya Fitria Laskarina (111106014)

Fakultas Ekonomi Kelas Karyawan ABFII PERBANAS 2012

Dari pendapat para pakar yang lain ,dapat disimpulkan pula bahwa riset adalah suatu usaha untuk menemukan suatu hal menurut metode ilmiah sehingga harus memiliki tiga unsur penting berikut ini: sasaran, usaha untuk mencapainya dan metode ilmiah yang digunakan. Pendekatan yang didiskusikan di bawah ini mewakili orientasi tertentu atau petunjuk riset akuntansi. Mewakili perubahan yang signifikan melampaui riset normatif murni generasi yang lalu. Pendekatan Keputusan-Model Model ini menyatakan informasi apa yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Dari sudut pandang ini laporan keuangan didasarkan pada entry value, exit value dan discounted cash flows yang memenuhi syarat berkemungkinan bermanfaat. Pendekatan ini tidak menyatakan informasi yang diinginkan users melainkan lebih berkonsentrasi pada informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tertentu. Dengan demikian orientasinya adalah normatif dan deduktif. Premis yang mendasari riset ini adalah pembuat keputusan yang perlu diajar bagaimana menggunakan informasi jika mereka tidak familiar dengan informasi tersebut. Terdapat banyak peserta dari sekolah yang menyarankan jarak/range dari kemungkinan penilaian. Chambers and Sterling menyarankan pendekatan exit value karena harga jual asset relevan untuk keputusan untuk menahan atau melepaskan asset. Juga, kumpulan exit value dari seluruh asset melengkapi perhitungan total likuiditas yang tersedia pada perusahaan. Bell adalah penganjur current value yang menyokong pemakaian deprival value dari asset. Deprival value lebih rendah dari : 1. Replacement cost Realizable Value atau Present Value Pekerjaan beberapa teoritikus akuntansi penting lainnya pun jatuh pada decisionmodel approach, meskipun orientasi penilaian mereka tidak dengan asumsi primer seperti Chambers, Sterling, Bell dan Solomon. Ijiri adalah penganjur kuat terhadap fungsi pelayanan dengan konsern pada pertanggungjawaban manajemen (yang disebutnya akuntor) dan pemilik atau akunteks. Ijiri adalah penganjur historical costing dengan penyesuaian untuk perubahan pada purchasing power dari unit moneter (General Price Level Adjustment). Mattesich adalah penganjur metode aksioma tegas/rigorous axiomatic method untuk menentukan teori akuntansi umum yang dapat digunakan untuk menentukan informasi
2. The recoverable amount/jumlah yang dapat dicover dari yang lebih tinggi dari Net

spesifik yang diperlukan users. Terakhir, Staubus menganjurkan pengukuran akuntansi meniru discounted cash flows lebih dekat dan memungkinkan untuk memfasilitasi pengambilan keputusan oleh investor. Sifat normatif dari pendekatan ini mengarahkan pendekatan teori yang lebih baru mengumumkan bahwa model ini tidak ilmiah. Bagaimanapun Mattesich menunjukkan dengan sangat jernih bahwa value-laden assumptions memerlukan aspek aktivitas berorientasi tujuan (means-ends) sebagaimana ilmu administrasi termasuk akuntansi. Dengan kata lain metode dan pendekatan ilmiah dapat dimanfaatkan dapat dimanfaatkan dalam aktivitas yang berkeinginan akhir menentang, misalnya ilmu alam yang mencoba melukiskan dunia alam. Bila tidak mendominasi seperti digunakan sebagai prioritas pada peningkatan riset empirik dalam akuntansi, pendekatan ini masih merupakan fokus yang penting dalam riset akuntansi. Dua keputusan besar tercakup oleh pendekatan ini :
1. Memungkinkan user memprediksikan dengan lebih baik cash flow pada masa depan 2. Menganalisa efesiensi dan efektivitas pelayanan manajemen

Riset Pasar Modal Sebuah jumlah yang signifikan dari riset empirik/induktif memperlihatkan harga saham perusahaan publik bereaksi dengan cepat dan dalam keadaan tidak bias terhadap informasi baru. Karenanya harga pasar diasumsikan dapat merefleksikan secara utuh semua informasi yang tersedia untuk publik. Proposisi ini secara prinsip dari disiplin keuangan diketahui sebagai effecient market hypothesis. Dalam tambahan return on security adalah sebuah fungsi dari resiko; volatility (kemudahan berubah) dari return on security terhadap volatility dari seluruh pasar saham. Wawasan yang sangat signifikan meningkat memberi tekanan pada peragaman portofolio investasi lebih dari mencoba untuk menggendang pasar pada sebuah basis saham individu. Hipotesa efesiensi pasar memiliki potensi implikasi yang signifikan pada akuntansi. Misalnya karena informasi terefleksi dengan cepat pada harga saham, daya dorong untuk peningkatan keterbukaan dengan sedikit perhatian pada pilihan alternatif akuntansi tumbuh lebih kuat. Sejak hipotesa efesiensi market diungkapkan return on risk didasarkan pada resiko, riset lain mencoba menaksir hubungan akuntansi yang didasarkan pada pengukuran resiko (misalnya rasio Laporan Keuangan) dan pasar yang didasarkan pada pengukuran resiko. Dampak dari pilihan kebijakan akuntansi pada security price juga diuji secara luas.

Riset Perilaku Riset perilaku adalah area penting lainnya yang harus diselidiki. Perhatian utama dari riset ini adalah bagaimana pengguna laporan keuangan membuat keputusan dan informasi apa yang mereka butuhkan. Pendekatannya adalah deskriptif, sedangkan pendekatan decision model adalah normatif. Kebanyakan penelitian ini menggunakan subyek situasi percobaan yang terkendalikan dengan seksama. McIntyre, misalnya mencoba menemukan apakah informasi replacement cost lebih bermanfaat dari historical cost dalam mengevaluasi rate of return annual aktual? Dengan kata lain, pendekatan ini mencari pengertian informasi terseleksi dan bagaimana prosesnya. Empat perusahaan menengah pada industri ban dan karet dianalisa lebih dari tiga tahun periode. Subyek penelitian McIntyre adalah mahasiswa S1 dan S2. Sebagian mahasiswa lebih memilih laporan keuangan dengan replacement cost, sebagian historical cost dan sebagian yang lain memilih keduanya. Subyek penelitian diminta untuk memilih perusahaan yang menghasilkan rate of return annual aktual tertinggi dalam 3 tahun. Rate of return annual aktual dirumuskan sbb;

n : lama asumsi periode riset(dalam tahun D : dividen yang diterima selama periode riset M : nilai pasar saham pada awal periode riset M : perubahan nilai pasar saham selama periode riset Meskipun terdapat kualifikasi yang dapat dipertimbangkan, McIntyre menemukan kegagalan untuk memperlihatkan keuntungan kepada users laporan keuangan dengan replacement cost. Tetapi pertanyaan seberapa representatif mahasiswa yang dijadikan subyek oleh McIntyre untuk mengambil keputusan adalah sebuah masalah yang sebenarnya dari riset perilaku. Pada saat riset perilaku berada pada tahapan awal, banyak hal yang menarik. Banyak studi telah memperlihatkan ketidaksesuaian antara model keputusan normatif dengan proses keputusan aktual dari users. Perbaikan dari kemungkinan oleh pembuat keputusan terjadi lebih sedikit dari model keputusan Bayesian menandakan hal tersebut adalah tepat. Riset lain

menemukan adanya tendensi untuk menggunakan laporan keuangan yang dipublikasikan untuk tujuan pengambilan keputusan manajerial. Pada saat riset perilaku merupakan deskriptif atau positif dalam pendekatannya akan mudah melompat kepada kesimpulan normatif yang memakai data akuntansi untuk tujuan pengambilan keputusan. Teori Keagenan Teori keagenan atau teori kontrak adalah sebuah tipe penting dalam riset akuntansi saat ini. Teori keagenan bisa merupakan deduktif dan induktif dan merupakan contoh yang istimewa dari riset perilaku walaupun akar teori keagenan pada keuangan dan ekonomi lebih dari psikologi dan sosiologi. Asumsi yang mendasari adalah reaksi individu pada saat terjadi konflik antara kepentingannya dengan kepentingan perusahaan. Asumsi lain yang penting dari teori adalah titik persimpangan antara banyak tipe kontrak di antara manajemen, pemilik, kreditur dan pemerintah. Hasilnya teori keagenan memperhatikan variasi cost dari hubungan pemantauan dan pelaksanaan di antara kelompok yang beragam. Misalnya, audit dapat dilihat sebagai instrumen untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan telah sesuai dengan SPI. Dalam tambahan, laporan sendiri menduga opini unqualified- diasumsikan menemukan ukuran sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Audit, untuk itu mencoba memberi jaminan pada pihak luar seperti pemilik dan kreditur tentang pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Banyak hubungan keagenan antara bagian yang didefenisikan atau diatur oleh akuntansi. Termasuk di dalamnya perjanjian obligasi, kontrak kompensasi manajemen dan ukuran perusahaan. Frekuensi perjanjian obligasi menentukan tingkat maksimum dari ratio laksana debt to equity. Pelanggaran bisa menyebabkan kegagalan teknis. Yang lebih sempit dari debt to equity, manajemen akan memilih alternatif akuntansi yang akan meningkatkan income. Manajemen berkemungkinan mencoba untuk memilih metode yang akan meningkatkan income dan juga meningkatkan bonus. Sebagai hasil, pilihan metode akuntansi oleh perusahaan akan dipengaruhi oleh akibat dari kontrak keagenan. Salah satu hipotesa teori keagenan adalah manajemen akan mencoba meminimalisir kesejahteraannya sendiri dengan meminimalisasi kenaikan berbagai biaya keagenan dari pengawasan dan kontrak. Ini tidak sama dengan manajemen memaksimalisasi nilai perusahaan. Ketika manajemen mencoba menaikkan kompensasi, berarti ini dilakukan dalam framework menaikkan net income, ROI atau ukuran akuntansi serupa yang juga mengubah secara positif harga saham perusahaan.

Asumsi lain dari sifat dasar perusahaan berhadapan dengan aumsi dasar teori keagenan bahwa perusahaan adalah tempat banyak tipe hubungan. Chamber misalnya melukiskan perusahaan sebagai koalisi sementara antara partisipan pada keseimbangan yang tidak stabil. Bagi Chambers koalisi hanyalah entitas palsu yang berhadap-hadapan dengan beragam partisipan dalam pandangan teori keagenan, di mana perusahaan sesungguhnya tidak memiliki peran. Dalam pandangan koalisi, income sebagai sebuah pengukuran kinerja ekonomi perusahaan dan secara ekonomi dapat mengukur asset dan liabilities adalah fungsi penting dari akuntansi dan seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam penyusunan standar keagenan. Tidak ada titik pandang yang eksis dalam teori keagenan. Tidak ada benar atau salah. Beragamnya teori dan sudut pandang memberikan wawasan penting bagi akuntan, auditor, users dan penyusun standar. Tak ada pendekatan individu yang dipertimbangkan lebih dari yang lain, kontribusi penting bisa datang darimana saja dan dari semua sumber. Selanjutnya, penganut dari riset teori keagenan menuntut agar hasil positif dan deskriptif dan tidak dapat digunakan untuk tujuan kebijakan. Tidak ada alasan mengapa penyusun standar tidak menggunakan dasil dari riset teory agency dipertimbangkan benar dan berguna. Informasi Ekonomi Akuntan menjadi meningkat kesadarannya terhadap cost dan benefit dalam menghasilkan informasi akuntansi. Ini lapangan yang relatif baru bagi periset akuntansi; informasi ekonomi. Riset informasi ekonomi biasanya dasarnya adalah analitis/deduktif. Dengan pengecualian dari akuntansi arus kas model alternatif dari model akuntansi historical cost akan terutama- akan kelihatan mengganggu beban penciptaan informasi tambahan pada perusahaan. Apakah penyusunan alternatif informasi atau penyusunan informasi yang lebih luas adalah cost yang berharga adalah sebuah pertanyaan penting. Pada dasarmya masalah ini dengan rinkas diungkapkan oleh Beaver dan Demski: Hal pokok dari argumen pada kepentingan akuntansi akrual berhenti pada premis :
1. Income yang dilaporkan dengan akuntansi akrual menyampaikan lebih banyak informasi

dari sedikit ambisi sistem akuntansi berorientasi cash flow. 2. 3. Akuntansi akrual adalah cara paling efesien untuk menyampaikan tambahan informasi dan juga wajar Nilai dari tambahan sistem informasi melebihi cost-nya

Informasi ekonomi mutakhir termasuk asumsi teori keagenan dan analisa situasi dalam analisanya. Hai ini karena pembagian resiko antara prinsip dan agen adalah koneksi dekat dengan isu apakah keduanya memiliki informasi yang penuh atau apakah akan terjadi informasi yang timpang pada saat salah satu terpisah (biasanya agen) memiliki informasi yang lebih banyak dari yang lain. Tujuan dari analisa teory informasi adalah menentukan bagaimana rancangan kontrak dioptimalkan untuk menegosiasikan insentif dan pembagian resiko. Riset juga memperlihatkan pentingnya fungsi pelayanan akuntansi (menilai kinerja manajemen relatif penting untuk menentukan insentif dan reward manajemen). Critical Accounting Critical Accounting adalah cabang teori akuntansi yang memandang akuntansi memiliki peran sebagai poros dalam memutuskan konflik antara perusahaan dan konstituen sosial seperti buruh, konsumen dan masyarakat umum. Hal ini secara langsung diperhatikan secara aktif dalam peran sosial akuntan. Critical Accounting merupakan perpaduan gabungan dua area lain dari akuntansi yang dikembangkan sejak 1960-an yaitu akuntansi kepentingan publik dan akuntansi sosial. Akuntansi kepentingan publik melakukan pekerjaaan bebas dari pajak dan nasehat keuangan pada individu, kelompok dan usaha kecil yang tidak mampu membayar jasa tersebut. Akuntansi sosial menyinggung usaha menjelaskan pengukuran untuk mengambil dari perusahaan beban eksternal, seperti polusi yang menimbulkan kerusakan pada masyarakat. Critical Accounting lebih luas dari akuntansi kepentingan publik dan akuntansi sosial (namun keduanya masih tercakup). Selanjutnya, tujuan dari periset Critical Accounting bergerak dari menempati pinggiran Akuntansi Kepentingan Publik dan Akuntansi Sosial menuju mainstreem riset akuntansi (dan tindakan) dengan mengadopsi...perspektif yang didasari oleh konflik... Critical Accounting berbeda dengan area riset lain yang telah didiskusikan. Riset lain mengarahkan pemisahan yang tajam antara periset dengan bidang penelitiannya. Misalnya, periset akuntansi positif dan perilaku meyakini bahwa mereka melaporkan dengan sederhana perilaku dari subyek yang mereka uji. Tak dapat disangkal, periset normatif melihat realitas sebagai sesuatu yang independen dari mereka. Sehingga pekerjaan mereka dipengaruhi cara yang paling bermanfaat untuk melaporkan pada operasional dan keterangan bisnis dan entitas lainnya. Periset Critical Accounting meyakini dalam memandang dan meneliti mereka harus membantu mempertajam realitas tersebut.

Revolusi Ilmiah Akuntansi? Beberapa prediksi revolusi ilmiah dalam penelitian akuntansi karena

ketidakpuasan dengan paradigma yang ada. Dalam akuntansi,bagian paradigma mempunyai pembiayaan historis,yang mana berdasar pada konsep realisasi dan mencocokan dan pengajaran penting lainnya, seperti konseravatisme, kesinambungan, akuntansi entitas, dan waktu periode. Ketidakmampuan pembiayaan historis untuk mengatasi masalah pelaporan keuangan selama tahun 1970 dalam penjagaan inflasi tinggi menyebabkan ketidakpuasan yang besar. Efek inflasi pada waktu itu,menggabungkan pembangunan bersama penelitian empiris dalam akuntansi sebaik penelitian perspektif lainnya, memimpin beberapa pengembangan paradigma baru yang mungkin dalam akuntansi. Seperti dinyatakan dalam pembahasan mengenai banyak sudut pandang tentang riset akuntansi, riset akuntansi merupakan bidang yang dapat berubah secara terus menerus. Sebagian diprediksi sebagai revolusi ilmiah dalam akuntansi karena ketidakpuasan dengan paradigma yang ada. Paradigma adalah bagian pemecahan masalah yang dipandang sebagai ilmu atau disiplin. Dalam akuntansi, bagian paradigma adalah historical costing yang didasari oleh konsep realisasi, matching dan prinsip-prinsip lainnya seperti konservatisme, going concern, entitas akuntansi dan periode waktu. Ketidakmampuan historical cost dalam mengatasi masalah pelaporan keuangan sepanjang tahun 1970-an untuk bangkit dari inflasi hebat menyebabkan ketidakpuasan. Dampak inflasi pada saat itu ditambah lagi dengan bersamaan dengan pengembangan riset empirik di bidang akuntansi sebaik perspektif riset lainnya mengidamkan kemungkinan pengembangan paradigma dalam akuntansi. Kita akan mempertanyakan apakah ini kasus sesungguhnya? Penganut current valuation saling berbeda pendapat, selanjutnya dengan mengurangnya inflasi selama tahun 1980-an kritik terhadap historical cost mereda. Akan tetapi pengaruh yang mempelopori pengembangan paradigma baru dalam akuntansi akan tetap ada. Dapat dikatakan bahwa banyak banyak pendekatan baru dalam riset dalam akuntansi saat yang menyenangkan untuk terlibat dengan akuntansi keuangan. Hanya waktu yang akan menjawab apakah ada sebuah metode penilaian baru atau tipe paradigma lain yang akan muncul sebagai kekolotan baru kita.

You might also like