You are on page 1of 16

Akuntansi Pemerintahan 2012

BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan pasal 1 UU No. 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara 1. Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD. 2. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara. 3. Rekening Kas Umum Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara pada bank sentral. 4. Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh gubernur/bupati/walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah. 5. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh gubernur/bupati/walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. 6. Piutang Negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Pusat dan/atau hak Pemerintah Pusat yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah. 7. Piutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah dan/atau hak Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah. 8. Utang Negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar Pemerintah Pusat dan/atau kewajiban Pemerintah Pusat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab lainnya yang sah.

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


9. Utang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar Pemerintah Daerah dan/atau kewajiban Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab lainnya yang sah. 10. Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 11. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 12. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah. 13. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik negara/daerah. 14. Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama negara/daerah, menerima, menyimpan, dan membayar/menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang negara/daerah. 15. Bendahara Umum Negara adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara. 16. Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum daerah. 17. Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggung-jawabkan uang pendapatan negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah. 18. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mem-pertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah. 19. Menteri/Pimpinan Lembaga adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan kementerian negara/lembaga yang bersangkutan. 20. Kementerian Negara/Lembaga adalah kementerian negara/ lembaga pemerintah non kementerian negara/lembaga negara.

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


21. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah adalah kepala badan/dinas/biro keuangan/bagian keuangan yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. 22. Kerugian Negara/Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai. 23. Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. 24. Bank Sentral adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23D.

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


BAB II PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Pembendaharaan Negara Pembendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang di tetapkan dalam APBN dan APBD. Pembendaharaan negara meliputi: 1. Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara 2. Pelaksanaan pendapatan dan belanja daerah. 3. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara. 4. Pelaksanaan penerimaan dan pengelluaran daerah. 5. Pengelolan kas. 6. Pengelolaan piutang dan utang negara/daerah. 7. Pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah. 8. Penyelenggaraan negara/daerah. 9. Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD. 10. Penyelesaian kerugian negara/daerah. 11. Pengelolaan badan layanan umum. 12. Perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD. akuntansi dan sistem informasi manajemen keangan

B. Pejabat Pembendaharaan Negara Dalam undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang pembandaharaan negara telah menjelaskan bebrapa pihak yang ditunjuk sebagai pejabat pembendaharaan baik di tingkat puasat maupun daerah, antara lain: 1. Menteri/Pimpinan Lembaga

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


Menteri/Pimpinan Lembaga merupakan anggaran/barang bagi kementrian/lembaga yang dipimpinnya, antara lain memiliki kewenangan sebagai berikut: a. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran. b. Menunjuk kuasa pengguna anggaran/barang. c. Menetapkan pejabat yang bertugas pemungutan penerimaan negara. d. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan piutang utang. e. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja. f. Mentapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian dan perintah pembayaran. g. Menggunakan barang milik negara. h. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik negara. i. Mengawasi pelaksanaan anggaran. j. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementrian

negara/lembaga yang dipimpinnya.

2. Gubernur/Bupati/Walikota Termasuk pejabat pembendaharaan negara adalah gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah antara lain memiliki kewenangan: a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD b. Meneetapkan kuasa pengguna anggaran dan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran. c. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah. d. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah. e. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerah. f. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran.

3. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah pengguna anggaran/barang bagi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya. Memiliki wewenang sebagai berikut: a. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran b. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja. c. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran. d. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak. e. Mengelola utang dan piutang. f. Menggunakan barang milik daerah. g. Mengawasi pelaksanaan anggaran. h. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya.

4. Menteri Keuangan Menteri keuangan adalah Bendahara Umum Negara (BUN), berwenang: a. Menetapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan anggaran negara. b. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran c. Melakukan pengendalian pelaksanaan anggarn negara. d. Menetapkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas negara. e. Menunjuk bank dan/atau lembaga keuangan lainnya dalam rangka pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran anggaran negara. f. Mengesahkan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksaan anggaran negara. g. Menyimpan uang negara. h. Menetapkan uang negara dan mengelola/menatausahakan investasi. i. Melakukan pinjaman dan memberikan jaminan atas nama pemerintah. j. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas beban rekening Kas Umum Negara (KUN) k. Memberikan pinjaman atas nama pemerintah. l. Melakukan pengelolaan utang dan piutang negara. m. Mengajukan rancangan peraturan pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


n. Melakukan penagihan piutang negara. o. Menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan negara. p. Menyajikan informasi keuangan negara. q. Menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barangmilik negara. r. Menentukan nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah dalam rangka pembayaran pajak. s. Menunjuk pejabat kuasa BUN.

5. Kelapa Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah Kelapa Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah juga termasuk dalam Bendahara Umum Daerah (BUD), berwenang: a. Menyiapkam kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD. b. Mengesahkan dokuman pelaksaan anggaran. c. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD. d. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas negara. e. Melaksanakan pemungutan pajak daerah. f. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk. g. Mengusahan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD. h. Menyimpan uang daerah. i. Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi. j. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas bebab rekening kas umum daerah. k. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama pemda. l. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemda. m. Melakukan pengelolaan piutang dan utang daerah. n. Melakukan penagihan piutang daerah.

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


o. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah. p. Menyajikan informasi keuangan daerah. q. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik negara. 6. Bendahara Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota mengangkat bendahara penerimaan untuk pelaksanaan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan pada kantor/satuan kerja di lingkungan kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah. C. PELAKSANAAN APBN

1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Berdasarkan pasal 7 ayat (2) butir (b) UU nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara, Menteri Keuangan berwenang mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran. Kewenangan tersebut dilaksanakan oleh Direktur Jendral Perbendaharaan (DJPb) atas nama Menteri Keuangan dengan menerbitkan Surat Pengesahan Daftar Isian Peelaksanaan Anggaran (SP DIPA). Penerbitan SP DIPA oleh Kanwil DJPb didasarkan atas Surat Rincian Alokasi Aanggaran (SRAA) yang merupakan rincian alokasi anggaran untuk masing-masing satuan kerja di daerah.SRAA dibuat berdasarkan keppres Rincian APBN dan data RKA-KL yang diterima dari DJPb.DIPA merupakan salah satu dokimen pelaksanaan anggaran. 2. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Pembuatan (BA HP3) harus memuat sekurang-kurangnya hal-hal berikut: a. Identitas pekerjaan (yang meliputi kantor/satuan kerja pemgelola pekerjaan, nomor dan tanggal kontrk kerja, tempat/lokasi pekerjaan, besar nilai komtrak, nomor, dan tanggal DIPA yang menjadi dasar pembuatan dan /atau ditunjuk dalam kontrak) b. Tahap penyalesaian pekerjaan (termin) c. Pernyataan kesaksian atas presatasi kerja yang telah diselesaikan. d. Rekomendasi pembayaran hak/tagihan atas penyelesaian pekjaan.

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


BA HP3 sukurang-kurangnya rangkap 5 (lima) dan disampaikan kepada para pihak yang melakukan kontrak (masing-masing satu berkas), dua berkas (asli dan salinan) kwpada penerbit Surat Perintah Membayar-SPM (ssebagai lampiran Surat Permintaan PembayaranSPP), dan satu berkas untuk di simpan oleh pejabat pelaksana pemeriksaan pekerjaan yang bersangkutan. Berdasarkan BA HP3 pejabat yang bertanggungjaawab atas pelaksanaan kegiatan segera membuat dan menyiapkan SPP kepada PA/kuasa PA. SPP sekurang-kurangnya harus membuat: a. Nomor dan tanggal DIPA yang di bebankan. b. Nomor dan tanggal kontrak. c. Nilai kontrak. d. Jenis/lingkup pekerjaan. e. Jadwal penyelesaian pekerjaan. f. Nilai pembayaran yang diminta. g. Identitas penerima pembayaran (nama orang/perusahaan, alamat, nomor rekening, dan nama bank) dan tangggal jatuh tempo pembayaran.

3. Penerbitan Surat Perintah Membayar Petugas menerima SPP, memeriksa kelengkapan berkas SPP, mencatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP, kemudian menyerahkan tanda terima SPP. Selanjutnya petugas menerima SPP, menyampaikan SPP yang dimaksud kepada pejabat penguji SPP untuk melakukan pengujian sebagai berikut: a. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai dengan ketentuan perundangangan yang berlaku. b. Memriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran. c. Memeriksa kesesuaian rencana kerja dan/atau kelayakan hasil kerja yang dicapai dengan indicator kinerja. d. Memeriksa kebenaran hak tagih yang menyangkut antara lain: pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran, nilai tagihan yang harus dibayar, dan jadwal pembayaran.

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


e. Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan indicator kinerja yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau spsesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak. Setelah melakukan pengujian SPP, SPM diterbitkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) rangkap dengan ketentuan: a. Lembar kesatu dan lembar kedua disampaikan kepada KPPN pembayar. b. Lembar ketiga sebagai pertinggal pada kantor/satuan kinerja yang bersangkutan.

4. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana oleh KPPN SPM disampaikan oleh PA/kuasa PA melalui loket penerimaan SPM, kemudian setelah lengkap diserahkan kepada seksi Perbendaharaan oleh petugas. Pengujian atas SPM oleh petugas berupa: a. Pengujian substansi Petugas dari seksi perbendaharaan melakukan pengujian ulang atas SPM beserta lampiran.

b. Pengujian formal Memeriksa tanda tangan pejabat penandatangan SPM dan memeriksa cara penulisan/pengisian jumlah uang dalam angka dan huruf (tidak boleh ada cacat dalam penulisan). Keputusan pengambilan SPM dilakukan selambat-lambatnya 1(hari) kerja sejak diterimanya SPM. SP2D kemudian diterbitkan dengan ketentuan: a. SP2D ditandatangani bersama oleh seksi perbendaharaan dan seksi bank/giro pos atau seksi bendum. b. Penerbitan SP2D selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sejak diterimanya SPM dari pejabat penerbit SPM. c. SP2D diterbitkan rangkap 3 (tiga) dan dibubuhi stempel timbul seksi bank/giro pos atau seksi bendum (nomor 1) yang disampaikan kepada: 1). Lembar 1 : Bank Operasional

10

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


2). Lembar 2 : Penerbit SPM dengan di lampiri SPM yang telah diberi cap Telah Diterbitkan SP2D tanggal..nomor.. 3). Lembar 3 : Pertinggal KPPN (seksi verivikasi dan akuntansi)

5. Jenis Pembayaran Pembayaran dalam mekenisme pelaksanaan APBN dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pembayaran langsung (LS) dan pembayaran uang persediaan (UP). Pembayaran LS adalah pelaksanaan pembayaran yang dilakukan oleh KPPN kepada pihak yang berhak/rekanan berdasarkan SPM-LS yang diterbitkan oleh PA/kuasa PA atas nama pihak yang berhak sesuai bukti penguluaran yang sah. Mekanisme ini dilakukan untuk keperluan pembayaran yang pelaksanaannya dilakukan oleh rekanan/pihak ketigadan/atau atas pembayaran dalam rangka pengadaan barang/jasa yang bernilai di atas Rp 5.000.000 (lima juta rupiah). UP adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh KPPN kepada bendahara untuk dikelola dalam rangka pelaksanaan kegiatan. Untuk mencairkan UP, PA/kuasa PA menerbitkan SPMUP berdasarkan alokasi dana dalam DIPA atau dokumen pelaksanaan anggaran lainnya yang dipersamakan dengan DIPA aatas permintaan dari bendahara pengeluaran yang dibebankan pada MAK untuk pengeluaran transito. Bendahara pengeluaran melakukan pengisian kembali UP segera setelah UP dimaksud digunakan. Sisa UP yang terdapat pada akhir tahun anggaran harus disetor kembali ke rekening KUN selambat-lambatnya tanggal 31 desember tahun anggaran berkenaan.UP dapat diberikan dalam batas-batas sebagai berikut: a. Jenis belanja/biaya yang dapat dimintakan UP b. UP dapat diberikan setinggi-tingginya sebesar Rp 5.000.000 c. Pengecualian terhadap hal-hal yang diatur pada butir (a) dan (b) dapat setelah mendapat persetujuan: 1). Direktur Jendral Perbandaharaan untuk instansi pusat 2). Kepala Kanwil DJPb untuk instansi Vertikal

11

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


D. PELAKSANAAN APBD 1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD Dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) SKPD adalah dokmen yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh kepala SKPD sebagai pengguna anggaran. DPA SKPD terdiri atas: a. DPA SKPD 1 Digunakan untuk menyusun rencana pendapatan atau penerimaan SKPD dalam tahun anggaran yang direncanakan. b. DPA SKPD 2.1 Digunakan untuk menyusun rencana kebutuhan belanja tidak langsung SKPD dalam tahun anggaran yang direncanakan c. DPA-SKPD 2.2.1 Digunakan untuk merencanakan belanja langsung dari setiap kegiaan yang diprogramkan. d. DPA-SKPD 2.2 Merupakan formulir rekapitulasi dari seluruh program dan kegiatan SKPD yang dikutipp dari setiap forrmulir DPA SKPD 2.2.1. e. DPA-SKPD 3.1 Digunakan untuk merencanakan penerimaan pembiayaan dalam tahun anggaran yang direncanakan. f. DPA-SKPD 3.2 Digunakan untuk merencanakan pengeluaran pembiayaan dalam tahun anggaran yang direncanakan. g. Ringkasan DPA-SKPD Merupakan kompilasi dari seluruh DPA-SKPD 2. Penyusunan Anggaran Kas Kepala SKPD menyusun rancangan anggaran kas brdasarkan rancangan DPA SKPD dan menyerahkan rancangan kas SKPD kepada PPKD selaku BUD bersama dengan rancangan DPA-SKPD paking lambat enam hari kerja setelah adnnya pemberitahuan. TAPD bersama dengan kepala SKPD memverifikasi rancangan DPA SKPD dan RAK SKPD berdasarkan per KDH penjabaran paling lambat 15 hari kerja sejak ditetapkannya per KDH

12

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


penjabaran. TAPD menyerahkan rancangan anggaran kas SKPD yang lolos verifikasi kepada PPKD unruk disahkan menjadi Anggaran Kas Pemerintah Daeerah. Rancangan Anggaran Kas SKPD dibuat arsip oleh PPKD, sedangkan Rancangan Anggaran Kas PEmerintah Daerah digunakan dalam proses pembuatan penyediaan dana. 3. Surat Penyediaan Dana Manajemen kas adalah kemampuan daerah dalam mengatur jumlah penyediaan dana kas bagi setiap SKPD, artinya BUD harus mampu memperkirakan kemampuan keuangan pemda dalam memenuhi kebutuhan dana SKPD. Contohnya bagi daerah yang mampu mencukupi kebutuhan dana yand di-SPD-kan untuk kurun waktu 3 bulan, maka periode pengajuan SPD cukup 1 kali tiap 3 bulan tersebut. 4. Surat Permintaan Pembayaran SPP diajuakan dengan SPD sebagai dasar jumlah yang diminta untuk dibayarkan kepada SKPD. SPP memiki 4 jenis: a. SPP Uang persediaan (SPP-UP); dipergunakan untuk mengisi UP tiap-tiap SKPD b. SPP Ganti Uang Persediaan (SPP-GU); dipergunakan untuk mengganti UP yang sudah dipakai, diajukan ketika UP habis. c. SPP Tambahan Uang (SPP-TU); dipergunakan hanya untuk memintakan tambahan uang, apabila ada pengeluaran yang sedimikian rupa sehingga saldo UP tidak akan cukup membiayainya. d. SPP Langsung (SPP-LS);dipergunakan untuk pembayaran langsung kepada pihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan. SPP-LS dapat dikelompokkan menjadi: 1). SPP-LS Gaji dan Tunjangan 2). SPP-LS Barang dan Jasa 3). SPP-LS Belanja Bunga, Hibah, Bantuan, dan Tak Terduga 5. Surat Perintah Membayar Secara legal, penerbitan SPM adalah otoritas pejabat pengguna anggaran. SPM dapat diterbitkan jika: a. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia.

13

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


b. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan. Waktu pelaksanaan peneerbitan SPM: a. Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPP diterima. b. Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak SPP diterima.

6. Surat Perintah Pencairan Dana SP2D adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana melalui bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD. SP2D sifatnya spesifik, artinya satu SP2d hanya dibuat untuk satu SPM. SP2D dapat diterbitkan jika: a. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia. b. Didukkung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan. Waktu pelaksanaan penerbitan SP2D: a. Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPM diterima. b. Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima SPM.

7. Pelaksanaan Belanja Dalam mempertanggungjawabkan pelaksanaan belanja tersebut, PPTK harus melampirkan dokumen-dokumen pendukung penggunaan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan yang terkait.dokumen penggunaan anggaran diberikan kepada bendahara pengeluaran sebagai dasar bagi bendahara pengeluaran untuk membuat SPJ bendahara berdasarkan: a. Buku kas umum pengeluaran. b. Buku pembantu pengeluaran per rinci objek. c. Buku pembantu kas tunai. d. Buku pembantu simpanan/bank. e. Buku pembantu panjar. f. Buku pembantu pajak

8. Surat Pertanggungjawaban Pengeluaran

14

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


Dalam mempertanggung jawabkan pengelolaan UP, dokumen laporan pertanggung jawaban yang disampaikan mencakup: a. Buku kas umum pengeluaran b. Ringkasan pengeluaran per rincian objek yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah atas pengeluarann dari setiap rincian objek yang tercantum dalam ringkasan pengeluaran per rincian objek tersebut. c. Buktti atas penyetoran PPN/PPh ke kas negara. d. Register penutup kas. Dalam melakukan veriifikasi atas laporan pertanggung jawaban yang disampaikan, PPKSKPD berkewajiban: a. Meneliti kelengkapan laporan pertanggung jawaban dan keabsahan bukti-bukti pengeluaran yang dilampirkan. b. Menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian objek yang tercantum dalam ringkasan per rincian objek. c. Menhitung pengenaan PPN/PPh atas beban pengeluaran per rincian objek. d. Menguji kebenaran sesuai dengan SPM dan SP2D yang diterbitkan periode sebelumnya.

15

Perbendaharaan Negara

Akuntansi Pemerintahan 2012


BAB III KESIMPULAN 1. Pembendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang di tetapkan dalam APBN dan APBD. Pembendaharaan negara meliputi: 1. Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara 2. Pelaksanaan pendapatan dan belanja daerah. 3. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara. 4. Pelaksanaan penerimaan dan pengelluaran daerah. 5. Pengelolan kas. 6. Pengelolaan piutang dan utang negara/daerah. 7. Pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah. 8. Penyelenggaraan negara/daerah. 9. Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD. 10. Penyelesaian kerugian negara/daerah. 11. Pengelolaan badan layanan umum. 12. Perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD. 2. Pejabat Pembendaharaan Negara: a) Menteri/ Pimpinan Lembaga b) Gubernur/ Bupati/ Walikota c) Kepala SKPD d) Menteri Keuangan e) Kepala SKPKD f) Bendahara akuntansi dan sistem informasi manajemen keangan

16

Perbendaharaan Negara

You might also like