Professional Documents
Culture Documents
1.1.
Latar Belakang
Untuk mengangkut minyak dari reservoir ke permukaaan diperlukan suatu sumur produksi. Sumur Produksi berfungsi mengalirkan fluida ke reservoir ke dasar sumur kemudian di alirkan ke permukaan. Kemampuan suatu formasi untuk berproduksi pada suatu sumur disebut produksivitas formasi , yang dinyatakan dalam produksi index (PI) . Metode Produksi dari suatu sumur migas , ada sembur alam(natural flow) dan ada yang dibantu dengan pengangkatan buatan (Artificial Lift) yang disebut dengan sembur buatan. Sumur sembur alam adalah sumur yang dapat mengangkat fluida reservoir dari dasar sumur ke permukaan dengan kemampuan alamiah tekanan formasi. Apabila kemampuan secara alamiah sudah kecil atau tidak ekonomis dilakukan pengangkutan pengangkatan buatan atau artificial lift .Sumur sembur buatan terdiri dari sumus gas lift ,sumus dengan pompa angguk(Sucker Rod Pump) , dan sumur dengan pompa submersible(rode pump) . Pada sumur-sumur artificial lift penanganan produksi lebuh kompleks yaitu dengan mendesain dan mengatur peralatan-peralatan artificial seperti instalasi gas lift(tekanan dan rate injeksi gas), mengatur daya pompa pada instalasi pompa angguk dan mengatur tingkat serta kapasitas masing masing pompa pada instalasi submersible pump.
1.2.
Rumusan Masalah
Apa pengertian pematangan(maturation) migas ? Bagaimana proses pematangan migas ? Apa itu konsep dari ahli geologi dan batuan dasar untuk produksi minyak ? Apa itu natural flow ? Apa itu artificial lift ? Apa saja Metoda-metoda dalam artificial lift ?
Memahami proses pematangan migas Memahami pengertian natural flow Memahami pengertian artificial lift Memahami metode-metode dalam artificial lift
BAB II PEMBAHASAN
terhadap karbon rendah dan hanya mengandung sedikit mengandung beleran ,nitrogen dan oksigen dan kadar bensin tinggi . B. Proses Pematangan Migas Untuk proses pematangan ini diajukan berbagai macam hipotesa: Teori Pebandingan Karbon(White ,1915) White(1915) menghubungan terjadinya perubahan minyak bumi dengan metamorfisme regional sebagai mana diperlihatkan pada beban batubara .berdasarkan penelitiannya di pegunungan Appalachia disimpulkannya bahwa minyak yang beritngkat paling rendah ditemukan di daerah dengan formasi yang mengandung karbonan yang paling sedikit terubah sedangkat yang paling tinggi ditemukan didaerah dengan pengubahan zat organic yang lebih lanjut seperti batubara subbitumina .teori ini kembali lagi di ungkapkan oleh Landes(1967) yang mengkorelasi lansung antara cara terdapatnya jenis minyak serta gas bumi dengan tingkatan batubara(coal ranks) dan menyebutkan sebagai proses eometamorfisma . Fraksinasi Minyak dalam Batuan (Day,1916) Teori ini mengemukakan bahwa pesewassan disebabkan karena frakksinasi minyak bumi dalam serpihan lempung/batuan induknya .pada waktu migrasi ,hidrokarbon yang tidak jenuh (naften,aromat) akan melekat pada lempung karena kapilaritas .dengan demikian minyak bumi yang bermigrasi akan lebih matang. Hubungan Berat Jenis(derajat API) Minyak Bumi terhadap umus dan Kedalaman. Barton (1934) menemukan dari beberapa penelitiannya di daerah Gulfcoast bahwa untuk umur yang sama makin dalama terdapatnnya minyak bumi makin mengkatnya kadar fraksi ringan dan derajat API nya .demikian pula untuk kedalaman yang sama ,makin tua umurnya making ringan minyak buminya .Hal yang sama ditemukan oleh McNab,Smith dan Betts(1952) .
Kesimpulan yang dapat diambil : makin dalam terdaparnya minyak bumi dan makin tua umurnya minyak bumi makin meningkatlah perbandingan hydrogen/karbon .Namun dalam hal gas ditemukan keadaan sebaliknya . Berbagai proses pedewasaan karena kedalaman dan umur yang telah diusulkan yaitu : - Hidrogenasi dan Metilitas - Reaksi katalis dan cracking - Aromatisasi
4
bisa di dorong ke permukaan juga besar .Tetapi dengan cara produksi sembur alam ini masalahnya adalah bagaimana menggunakan tenaga tersebut seefisien mungkin sehingga didapat produksi minyak yang sebanyak mungkin . Secara ringkas ,apabila tekanan reservoir dapat mengatasi semua kehilangan tekanan sepanjang saluran yang dilalui oleh fluida maka sumur tersebut mampu memproduksi secara sembur alam(natural flow) ,tetapi apabila tidak mampu memproduksi secara sembur alam,harus dibantu tenaga dari luar yang disebut dengan pengangkatan buatan(artificial lift) .
Dari ketiga prinsip diatas gas yang diinjeksikan ke dalam tubing akan bercampur dengan fluida reservoir/minyak maka idensitas minyak akan turun dan mengakibatkan gradient tekanan minyak berkurang sehingga mempermudah minyak mengalir ke permukaan .
GAMBAR
KOMPONEN KOMPONEN POMPA SUCKER ROD
o Peralatan di bawah permukaan Peralatan di bawah permukaan pompa socker road secara garis besar dapat digolongkanmenjadi 4 yaitu pompa , tubing ,sucker rod dan gas anchor.
o Peralatan di permukaan Peralatan di permukaan terdiri dari pumping unit ,prim mover dan stuffing box.
cairan) sehingga cairan terangkat akibat pengembangan dan pendorongan gas injeksi .proses pengangkatan tersebut dibagi dalam tiga periode yaitu : Periode Akumulasi , Periode Injeksi dan Periode Evakuasi .
10
3.1. Kesimpulan
Sumur Produksi berfungsi mengalirkan fluida ke reservoir ke dasar sumur kemudian di alirkan ke permukaan. Kemampuan suatu formasi untuk berproduksi pada suatu sumur disebut produksivitas formasi , yang dinyatakan dalam produksi index (PI) . Metode Produksi dari suatu sumur migas , ada sembur alam(natural flow) dan ada yang dibantu dengan pengangkatan buatan (Artificial Lift) yang disebut dengan sembur buatan. Gas Lift didefinisikan sebagai suatu proses atau metoda pengangkatan fluida dari lubang sumur dengan cara menambahkan(menginjeksikan) gas yang relative bertekanan tinggi ke dalam kolom fluida . Electric Submersible Pump adalah berdasarkan prinsip kerja pompa centrifigural dengan sumbu putar tegak lurus. Sucker Rod Pumper bekerja dengan prinsip gerak rotary dari prime mover diubah menjadi gerak naik turun oleh pumping unit terutama oleh system pitman assembly crank.
11