You are on page 1of 3

NAMA NIM TUGAS

: Radini Puspita Sari :1302010013 : Hukum Perlindungan Konsumen

Kasus pengelola parkir yang menerapkan klausula baku Pada 1 Maret 2000 Anny R Gultom berbelanja ke pusat perbelanjaan di daerah Mangga Dua, Jakarta Pusat. Mobil Toyota Kijang yang dikendarai anaknya Hontas Tambunan, langsung diparkir di lokasi yang dikelola PT Secure Parking Indonesia (SPI). Tetapi begitu selesai berbelanja, ibu dan anak itu tak menemukan mobil mereka di tempat semula. Dicari ke berbagai lokasi, tak juga ketemu. Lalu, mereka pun meminta pertanggungjawaban PT SPI. Pada saat permintaan pertanggungjawaban pengelola parkir pun berdalih, kehilangan mobil menjadi tanggung jawab pemilik. Hal itu sesuai dengan klausul yang terdapat dalam setiap karcis parkir. Artinya, SPI berlindung di balik klausul kehilangan kendaraan menjadi tanggung jawab pemilik. Anny dan Hontas tidak terima. Keduanya pun melayangkan gugatan kepada Secure Parking di PN Jakarta Pusat pada Juni 2001 terkait hilangnya mobil Toyota Kijang tahun 1994 yang diparkir di Plaza Cempaka Mas pada 1 Maret 2000 silam. Dasar gugatannya terkait perbuatan melawan hukum, mengacu Pasal 1366 jo 1367 KUHPerdata dan Pasal 4 UU Perlindungan Konsumen. Upaya komplain buntu, Secure Parking berlindung di balik klausula baku yang tercantum dalam tiket parkir, bahwa hilangnya kendaraan bukan tanggung jawab Secure Parking. Juga dijadikan dalil adalah Pasal 36 ayat (2) Perda No. 5 Tahun 1999 tentang Perparkiran. Di tingkat pertama, majelis hakim mengabulkan sebagian gugatan itu lantaran Secure Parking dinilai telah melakukan perbuatan melawan hukum dan menghukumnya membayar ganti rugi sebesar Rop60 juta dan kerugian immaterial sebesar Rp15 juta. Alasannya, klausula baku dalam karcis parkir adalah perjanjian yang berat sebelah. Karenanya, perjanjian sejenis itu batal demi hukum. Setahun kemudian putusan itu dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sepanjang menyangkut pertimbangan hukumnya. Namun PT tak sependapat soal kerugian immaterial yang dialami penggugat. Lalu, Maret 2006 MA mengeluarkan putusan kasasi yang menyatakan permohonan yang dilayangkan Secure Parking tak dapat diterima lantaran pengajuan kasasi telah melampaui batas waktu yang ditentukan undang-undang.

Dengan ditolaknya PK itu, yang berlaku putusan sebelumnya (yakni) putusan pengadilan negeri, pengadilan tinggi dan kasasi. Berarti majelis dengan adanya putusan PK ini sudah semakin meyakinkan bahwa pengelola parkir harus tetap bertanggung jawab atas kendaraan yang hilang.

You might also like