You are on page 1of 26

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Udara merupakan komponen kehidupan dan perikehidupan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita bisa hidup untuk beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja. Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat menyangga kehidupan. Seiring dengan semakin meningkatnya populasi manusia dan bertambah banyaknya kebutuhan manusia, mengakibatkan semakin besar pula terjadinya masalah-masalah pencemaran lingkungan. Pada dasarnya, secara alamiah, alam mampu mendaur ulang berbagai jenis limbah yang dihasilkan oleh makhluk hidup, namun bila konsentrasi limbah yang dihasilkan sudah tak sebanding lagi dengan laju proses daur ulang maka akan terjadi pencemaran. Pencemaran lingkungan yang paling memengaruhi keadaan iklim dunia adalah pencemaran udara. Pencemaran udara ini menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kehidupan di muka bumi. Semakin menipisnya lapisan ozon adalah salah satu dampak yang harus diwaspadai karena ini berarti menyangkut lestarinya keanekaragaman hayati, kelangsungan makhluk hidup di bumi dan keberadaan bumi itu sendiri. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 1

manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Atau dalam kata lain dapat diartikan sebagai perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah industri, limbah rumah tangga dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dalam uraian di atas, dapat penulis rumuskan masalah dalam makalah ini sebagai berikut. 1. Apakah pengertian dari pencemaran udara? 2. Apa saja penyebab terjadinya pencemaran udara? 3. Apa saja akibat pencemaran udara terhadap lingkungan? 4. Bagaimanakah dampak pencemaran udara terhadap kesehatan? 5. Bagaimanakah cara penanggulangan pencemaran udara?

C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Menjelaskan pengertian dari pencemaran udara. 2. Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran udara. 3. Menjelaskan akibat pencemaran udara terhadap lingkungan. 4. Mendeskripsikan dampak dampak pencemaran udara terhadap kesehatan. 5. Menjelaskan cara penanggulangan pencemaran udara.

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 2

D. Manfaat Penulisan Penulisan makalah ini bermanfaat bagi semua kelompok masyarakat mengingat kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara lingkungan mereka. Manfaat bagi masyarakat dengan penulisan ini semoga mereka paham tentang pentingnya memelihara kebersihan lingkungan dari pencemaran udara, karena pencemaran udara ini sangat berbahaya bagi lingkungan dan manusia.

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. Kajian Pustaka Pencemaran lingkungan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut. Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya. Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya), pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: 1. Pencemaran air 2. Pencemaran tanah 3. Pencemaran udara

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 4

B. Pembahasan 1. Pengertian Pencemaran Udara Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan). Selain itu pencemaran udara juga berarti kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution). 2. Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara Pencemaran udara dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut. 1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam Contoh : abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi gas-gas vulkanik debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik

2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia Contoh :

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 5

hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik

pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara pembakaran sampah rumah tangga pembakaran hutan Ada 2 klasifikasi pencemar udara, yaitu :

a. Pencemar primer pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.

b. Pencemar sekunder pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemarpencemar primer di atmosfer. Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik. Berbagai zat yang biasanya menjadi penyebab dari pencemaran udara adalah : 1. Karbon monoksida (CO) Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor. 2. Nitrogen dioksida (NO2) Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor. 3. Sulfur dioksida (SO2) Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 6

batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik. 4. Partikulat (asap atau jelaga) Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. 5. Hidrokarbon (HC) Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.
6. Chlorofluorocarbon (CFC)

Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray. 7. Timbal (Pb) Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia. 8. Karbon dioksida (CO2) Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan. 3. Akibat Pencemaran Udara Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global. a. Hujan asam

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 7

Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6. Proses terbentuknya hujan asam : SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah. SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi asam. b. Penipisan lapisan ozon Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan. Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 8

zat kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole). Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan Antartika. Oleh karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai hari ozon dunia dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan tidak mengalami kerusakan yang parah. c. Pemanasan global Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim. Proses terjadinya efek rumah kaca : Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar.

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 9

4. Dampak Pencemaran Udara terhadap Kesehatan Polutan udara spesifik yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan, yaitu : a. Particulate Matter (PM) Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk di dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit kardiovaskular/jantung dan diabetes. Anak-anak dan orang tua sangat rentan terhadap pengaruh partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan kepadatan lalu lintas/polusi udara yang tinggi biasanya morbiditas penyakit pernapasan (pada anak dan lanjut usia) dan penyakit jantung/kardiovaskular (pada lansia) meningkat signifikan. Penelitian lanjutan pada hewan menunjukan bahwa PM dapat memicu inflamasi paru dan sistemik serta menimbulkan kerusakan pada endotel pembuluh darah (vascular endothelial dysfunction) yang memicu proses atheroskelosis dan infark miokard/serangan jantung koroner. Pajanan lebih besar dalam jangka panjang juga dapat memicu terbentuknya kanker (paru ataupun leukemia) dan kematian pada janin. Penelitian terbaru dengan follow up hampir 11 tahun menunjukan bahwa pajanan polutan (termasuk PM10) juga dapat mengurangi fungsi paru bahkan pada populasi normal di mana belum terjadi gejala pernapasan yang mengganggu aktivitas.

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 10

b. Ozon Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic compounds. Pajanan jangka pendek/akut dapat menginduksi

inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma, bahkan fibrosis paru. Penelitian epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang tinggi dapat meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma. c. NOx dan SOx NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi menunjukan pajanan NO2, SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) serta meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat penyakit-penyakit tersebut. Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 11

pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Secara umum partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Partikel-partikel tersebut sangat merugikan kesehatan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan pneumoconiosis. Pada saat orang menarik nafas, udara yang mengandung partikel akan terhirup ke dalam paru-paru. Ukuran partikel (debu) yang masuk ke dalam paruparu akan menentukan letak penempelan atau pengendapan partikel tersebut. Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron akan tertahan di saluran nafas bagian atas, sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan tertahan pada saluran pernapasan bagian tengah. Partikel yang berukuran lebih kecil, 1 sampai 3 mikron, akan masuk ke dalam kantung udara paru-paru, menempel pada alveoli. Partikel yang lebih kecil lagi, kurang dari 1 mikron, akan ikut keluar saat nafas dihembuskan. Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. Penyakit pnemokoniosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel (debu) yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah yang memiliki banyak kegiatan industri dan teknologi, yaitu Silikosis, Asbestosis, Bisinosis, Antrakosis dan Beriliosis. berbagai macam penyakit saluran pernapasan atau

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 12

a. Silikosis Penyakit Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, debu silika juka banyak terdapat di tempat penambang bijih besi, timah putih dan tambang batubara. Pemakaian batubara sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika akan keluar dan terdispersi ke udara bersama-sama dengan partikel lainnya, seperti debu alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu. Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru akan mengalami masa inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini akan lebih pendek, atau gejala penyakit silicosis akan segera tampak, apabila konsentrasi silika di udara cukup tinggi dan terhisap ke paru-paru dalam jumlah banyak. Penyakit silicosis ditandai dengan sesak nafas yang disertai batuk-batuk. Batuk-batuk seringkali tidak disertai dengan dahak. Pada silicosis tingkat sedang, gejala sesak nafas yang disertai terlihat dan pada pemeriksaan fototoraks kelainan paru-parunya mudah sekali diamati. Bila penyakit silicosis sudah berat maka sesak nafas akan semakin parah dan kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan mengakibatkan kegagalan kerja jantung. Tempat kerja yang potensial untuk tercemari oleh debu silika perlu mendapatkan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan yang ketat sebab penyakit silicosis ini belum ada obatnya yang tepat. Tindakan preventif lebih penting dan berarti dibandingkan dengan tindakan pengobatannya.

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 13

Penyakit silicosis akan lebih buruk kalau penderita sebelumnya juga sudah menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis, astma broonchiale dan penyakit saluran pernapasan lainnya. Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja akan sangat membantu pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit akibat kerja. Data kesehatan pekerja sebelum masuk kerja, selama bekerja dan sesudah bekerja perlu dicatat untuk pemantulan riwayat penyakit pekerja kalau sewaktuwaktu diperlukan. b. Asbestosis Penyakit Asbestosis adalah penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes adalah campuran dari berbagai macam silikat, namun yang paling utama adalah Magnesium silikat. Debu asbes banyak dijumpai pada pabrik dan industri yang menggunakan asbes, pabrik pemintalan serat asbes, pabrik beratap asbes dan lain sebagainya. Debu asbes yang terhirup masuk ke dalam paru-paru akan mengakibatkan gejala sesak napas dan batuk-batuk yang disertai dengan dahak. Ujung-ujung jari penderitanya akan tampak membesar / melebar. Apabila dilakukan pemeriksaan pada dahak maka akan tampak adanya debu asbes dalam dahak tersebut. Pemakaian asbes untuk berbagai macam keperluan kiranya perlu diikuti dengan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan lingkungan agar jangan sampai mengakibatkan asbestosis ini. c. Bisinosis Penyakit Bisinosis adalah penyakit pneumoconiosis yang disebabkan oleh pencemaran debu napas atau serat kapas di udara yang kemudian terhisap ke

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 14

dalam paru-paru. Debu kapas atau serat kapas ini banyak dijumpai pada pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil, perusahaan dan pergudangan kapas serta pabrik atau bekerja lain yang menggunakan kapas atau tekstil; seperti tempat pembuatan kasur, pembuatan jok kursi dan lain sebagainya. Masa inkubasi penyakit bisinosis cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun. Tanda-tanda awal penyakit bisinosis ini berupa sesak napas, terasa berat pada dada. Reaksi alergi akibat adanya kapas yang masuk ke dalam saluran pernapasan juga merupakan gejala awal bisinosis. Pada bisinosis yang sudah lanjut atau berat, penyakit tersebut biasanya juga diikuti dengan penyakit bronchitis kronis dan mungkin juga disertai dengan emphysema. d. Antrakosis Penyakit Antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja-pekerja tambang batubara atau pada pekerja-pekerja yang banyak melibatkan penggunaan batubara, seperti pengumpa batubara pada tanur besi, lokomotif (stoker) dan juga pada kapal laut bertenaga batubara, serta pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap berbahan bakar batubara. Masa inkubasi penyakit ini antara 24 tahun. Seperti halnya penyakit silicosis dan juga penyakit-penyakit pneumokonisosi lainnya, penyakit antrakosis juga ditandai dengan adanya rasa sesak napas. Karena pada debu batubara terkadang juga terdapat debu silikat maka penyakit antrakosis juga sering disertai dengan penyakit silicosis. Bila hal ini terjadi maka penyakitnya disebut silikoantrakosis. Penyakit antrakosis ada tiga macam, yaitu penyakit antrakosis murni, penyakit silikoantraksosis dan penyakit tuberkolosilikoantrakosis.

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 15

Penyakit antrakosis murni disebabkan debu batubara. Penyakit ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadi berat, dan relatif tidak begitu berbahaya. Penyakit antrakosis menjadi berat bila disertai dengan komplikasi atau emphysema yang memungkinkan terjadinya kematian. Kalau terjadi emphysema maka antrakosis murni lebih berat daripada silikoantraksosis yang relatif jarang diikuti oleh emphysema. Sebenarnya antara antrakosis murni dan silikoantraksosi sulit dibedakan, kecuali dari sumber penyebabnya. Sedangkan paenyakit tuberkolosilikoantrakosis lebih mudah dibedakan dengan kedua penyakit antrakosis lainnya. Perbedaan ini mudah dilihat dari fototorak yang menunjukkan kelainan pada paru-paru akibat adanya debu batubara dan debu silikat, serta juga adanya baksil tuberculosis yang menyerang paru-paru. e. Beriliosis Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa logam murni, oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenida, dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang disebut beriliosis. Debu logam tersebut dapat menyebabkan nasoparingtis, bronchitis dan pneumonitis yang ditandai dengan gejala sedikit demam, batuk kering dan sesak napas. Penyakit beriliosis dapat timbul pada pekerja-pekerja industri yang menggunakan logam campuran berilium, tembaga, pekerja pada pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio dan juga pada pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir. Selain dari itu, pekerja-pekerja yang banyak menggunakan seng (dalam bentuk silikat) dan juga mangan, dapat juga menyebabkan penyakit beriliosis yang tertunda atau delayed berryliosis yang disebut juga dengan beriliosis kronis. Efek tertunda ini bisa berselang 5 tahun setelah berhenti menghirup udara yang

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 16

tercemar oleh debu logam tersebut. Jadi lima tahun setelah pekerja tersebut tidak lagi berada di lingkungan yang mengandung debu logam tersebut, penyakit beriliosis mungkin saja timbul. Penyakit ini ditandai dengan gejala mudah lelah, berat badan yang menurun dan sesak napas. Oleh karena itu pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja-pekerja yang terlibat dengan pekerja yang menggunakan logam tersebut perlu dilaksanakan terus menerus. 5. Cara Penanggulangan Pencemaran Udara Terjadinya pencemaran udara, tentu harus segera ditanggulangi dengan melakukan pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kesakitan pada manusia. Dalam melakukan pencegahan secara tepat tergantung pada sifat dan sumber polutan udara. Pada dasarnya caranya dibedakan menjadi mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan polutan. Menurut dr.drh. Mangku Sitepoe (1997), ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas. a. Absorbsi Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang dapat juga tidak menggunakan air (dry absorben). b. Adsorbsi Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat adsorben. Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat. c. Kondensasi

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 17

Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai titik kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi dan penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain). d. Pembakaran Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas Hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon Dioksida dan air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersamasama dengan proses pembakaran secara kimia. e. Reaksi kimia Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang. Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur arang. Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui enam konsep. a. Membersihkan (Scrubbing) Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray. b. Menggunakan filter Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan filter. Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat

semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan pembersihan gas dan filter polutan partikel.

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 18

c. Mempergunakan presipitasi elektrostatik Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya, sebab langsung ke butirbutir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran listrik sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan. d. Mempergunakan kolektor mekanis Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon. e. Program langit biru Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik pencemaran udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan yang dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi, yaitu: Pertama, mengganti bahan bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium

pembakarannya kurang sempurna sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam program lagit biru, hal ini dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah bahan bakar gas yang memberikan hasil pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah mesin kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan mesin bahan bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat pembersihan polutan pada kendaraan bermotor.

f. Menggalakkan penanaman pohon


Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab tumbuhan

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 19

akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen sehingga mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen. Upaya lainnya untuk penanggulangan pencemaran udara dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran. a. Usaha Preventif (sebelum pencemaran) 1. Mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan. 2. Mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat. 3. Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah. 4. Tidak membakar sampah di pekarangan rumah. 5. Tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari. 6. Tidak merokok di dalam ruangan. 7. Menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot. 8. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan. 9. Ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung. 10. Tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan. 11. Mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan ruang. 12. Menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC. 13. Mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 20

14. Mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4. b. Usaha kuratif (sesudah pencemaran) Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara: 1. Menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran lingkungan. 2. Kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansi-instansi untuk membersihkan lingkungan dari polutan. 3. Melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daur ulang. 4. Menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak atau pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara. 5. Mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat pencemaran udara, misalnya menemukan bahan bakar dengan kandungan timbal yang rendah (BBG). Selain cara di atas, usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran tersebut ada 2 macam cara, yaitu : a. Penanggulangan Secara Non-teknis Dalam usaha mengurangi dan menanggulangi pencemaran istilah penanggulangan secara non-teknis, adalah suatu usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 21

industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan. Peraturan perundangan yang dimaksudkan hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan dilaksanakan di suatu tempat yang antara lain meliputi :

1. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) 2. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) 3. Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi 4. Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan 5. Menanamkan Perilaku Disiplin
b. Penanggulangan Secara Teknis Apabila berdasarkan kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ternyata bisa diduga bahwa mungkin akan timbul pencemaran lingkungan, maka langkah berikutnya adalah memikirkan penanggulangan secara teknis. Banyak macam dan cara yang dapat ditempuh dalam penanggulangan secara teknis. Adapun kriteria yang digunakan dalam penanggulangan secara teknis tergantung pada faktor berikut: Mengutamakan keselamatan lingkungan Teknologinya telah dikuasai dengan baik Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggung-jawakan Berdasarkan kriteria tersebut diatas diperoleh beberapa cara dalam hal penanggulangan secara teknis, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Mengubah proses
2. Menggantikan sumber energi
Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 22

3. Mengelola limbah 4. Menambah alat bantu


Keempat macam penanggulangan secara teknis tersebut diatas dapat berdiri sendiri-sendiri, atau bila dipandang perlu dapat pula dilakukan secara bersamsama, tergantung kepada kajian dan kenyataan yang sebenarnya.

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 23

BAB III PENUTUP

A. Simpulan Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya, berikut dapat

disimpulkan lima hal sehubungan dengan pencemaran udara. 1. Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan). 2. Penyebab dari pencemaran udara ini adalah berbagai senyawa kimia berbahaya yang bercampur ke dalam udara yang berasal dari berbagai kegiatan manusia. 3. Akibat pencemaran udara terhadap lingkungan yaitu terjadinya hujan asam, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global. 4. Akibat pencemaran udara terhadapa kesehatan manusia yaitu banyaknya terjadi ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) yang disebabkan oleh terhirupnya zat-zat kimia berbahaya yang terdapat di lingkungan yang tercemar. 5. Pencemaran udara dapat kita tanggulangi bersama, baik sebelum pencemaran udara terjadi (prefentif) maupun setelah pencemaran udara tersebut terjadi (kuratif).

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 24

B. Saran Hasil pembahasan dapat memberikan saran kepada berbagai pihak, yaitu sebagai berikut. 1. Seharusnya kita berusaha untuk meminimalisir terjadinya pencemaran udara dengan memerhatikan langkah-langkah penanggulangan pencemaran udara secara kuratif. 2. Seharusnya setiap orang selalu menjaga kesehatan giginya dengan cara menggosok gigi secara teratur dengan tekhnik yang benar.

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 25

DAFTAR PUSTAKA Sulaiman, Achmad. 2008. Tulisan tentang Pencemaran Udara. (http://pencemaran-udara.blogspot.com), diakses tanggal 20 Maret 2012. Rachkhan. 2010. Cara Mengatasi Pencemaran Udara. (http://rachkhan.wordpress.com), diakses tanggal 20 Maret 2012. Artikel.

Astry. 2009. Dampak Pencemaran Udara terhadap Kesehatan. Artikel. (http://thewordiswhite.wordpress.com), diakses tanggal 20 Maret 2012. Riska, Rachma. 2009. Polusi Udara. Artikel. udara.blogspot.com), diakses tanggal 20 Maret 2012. (http://pencemaran-

e.dukasi.net. 2010. Penyebab Pencemaran Udara. (http://www.e-dukasi.net), diakses tanggal 20 Maret 2012. Wikipedia.com. 2010. Pencemaran Udara. Artikel (http://wikipedia.org), diakses tanggal 20 Maret 2012. Putra. 2009. Pencemaran Udara, Dampak dan Solusinya. (http://putracenter.net), diakses tanggal 20 Maret 2012. Soedomo, Moertikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung: ITB Press.
Amin, Hasan. 2008. Seri Dasar IPA 1 Udara. Jakarta: Balai Pustaka.

Artikel.

Makalah Pencemaran Udara Kelompok 3 Kelas IC

Page 26

You might also like