Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan serta mempertahankan produksi pertanian tanaman
pangan terutama padi dan palawija dengan pola swasembada, maka oleh
pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral
Perairan sejak pelita I hingga sekarang telah dibangun berbagai prasarana
pengairan yang mempunyai skala besar, sedang dan kecil. Selanjutnya dalam
rangka pemanfaatan jaringan irigasi yang telah dibangun tersebut perlu dilakukan
usaha usaha operasi dan pemeliharaan (O&P) secara baik dan benar, hal ini perlu
untuk menjamin tercapainya daya guna serta fungsi yang optimal dari prasarana
pengairan tersebut. Pertambahan Penduduk mengakibatkan meningkatnya
kebutuhan konsumsi pertanian dari tahun ke tahun pun terus meningkat. Guna
mengatasi peningkatan kebutuhan tersebut diperlukan fasilitas irigasi lahan yang
memadai serta masyarakat tani yang kreatif.
Dengan telah di bangunnya prasarana pengairan berskala kecil maka
semakin meningkat pula usaha- usaha operasi dan pemeliharaan (O&P) pada akhir
tahun 1987, pemerintah mengeluarkan kebijakan di bidang operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi. Salah satu dari kebijakan Pemerintah tersebut ialah
menyerahkan secara bertahap jaringan irigasi kecil (irigasi pedesaan) berikut
wewenang kepengurusannya kepada Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).
Dalam Penyerahan Irigasi Kecil (PIK) tersebut, Pemerintah akan
melaksanakan secara bertahap dan selektif sesuai dengan kemampuan.
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3) yang ada didaerah masingmasing. Oleh
karena itu Penyerahan Irigasi Kecil (PIK) ini akan di mulai jaringan irigasi yang
mengairi sawah di bawah luas 500 Ha.
Semua kegiatan di atas misinya adalah menyelenggarakan pembangunan
di bidang pengairan dengan pendekatan sistim secara efektif efesien tepat guna
dan
tepat
sasaran
dengan
melibatkan
seluruh
lembaga
terkait
dan
Tugas Akhir
kebutuhan masyarakat tani akan air yang merata dan adil secara berkelanjutan
bagi kehidupan masyarakat yang sejahtera berdasarkan penyelenggaraan
pertanian dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat sendiri dengan
bimbingan Pemerintah.
Masyarakat Jawa Barat sendiri khususnya daerah penghasil beras yaitu
Cianjur telah menyerahkan usaha-usaha operasi dan pemeliharaannya kepada para
petani setempat. Dengan demikian pada saat musim kemarau para petani dapat
mengoptimalkan air untuk dipakai. Masyarakat cianjur sudah menggunakan pola
tanam padi-padi-palawija, karena masyarakat sendiri telah dapat menoptimalkan
ketersediaan air pada musim kemarau.
Sebaliknya pada masyarakat Garut khususnya daerah Citameng tidak bisa
menggunakan pola tanam padi-padi-padi, yang menjadi masalah adalah pada
musim kemarau kebutuhan air pada bangunan bagi dan Sadap BCT. IV untuk
menyelenggarakan pertanian tidak dapat terpenuhi, padahal dari hasil peninjauan
ke lapangan air di Sungai Citameng debitnya cukup. Karena kebutuhan air untuk
penyelenggaraan pertanian pada bangunan bagi dan sadap BCT. IV Daerah Irigasi
Citameng harus terpenuhi, dan untuk meningkatkan konsumsi pertanian dengan
melaksanakan pola tanam padipadipalawija maka melalui tugas akhir ini, akan
di cari solusi dengan cara mengevaluasi kebutuhan air pada bangunan bagi dan
bangunan sadap BCT. IV agar pola tanam padipadipalawija dapat
diselenggarakan setiap tahunnya.
1.2.
Maksud Tujuan.
Mengetahui debit (Q) di intake dan debit (Q) di bangunan bagi BCT. IV
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
1.3.
Ruang Lingkup.
Ruang Lingkup Tugas Akhir ini hanya akan membahas masalah dalam kebutuhan
air pada bangunan bagi dan bangunan sadap BCT.IV D.I Citameng yang meliputi;
-
Ketersediaan air
1.4
Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penyusun membatasi masalah yang
Sistimatika Penulisan
Pendahuluan,
membahas Latar Belakang, Tujuan, RuangLingkup, Metodologi dan
Sistimatika penulisan.
Bab II
Tinjauan Pustaka
membahas evapotranspirasi, kebutuhan air di sawah (NFR) yang
meliputi:
penyiapan
lahan,
penggunaan
konsumtif,
perkolasi,
pergantian lapisan air, curah hujan efektif, dan kebutuhan air irigasi.
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
Bab III
Metode Penelitian
Membahas luas areal, petak tersier, pola tanam existing, sumber air,
koefisien tanaman, perkolasi (P), pergantian lapisan air (WLR),
effisiensi saluran.
Bab IV
Bab V
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Sebelum peradaban islam mencapai puncak kejayaan, peradaban manusia di
Timur Tengah begitu menggantungkan hidupnya pada sungai-sungai besar seperti
Nil, Tigris dan Efrat. Sejatinya, peradaban sebelum islam telah mengenal teknik
dasar irigasi. Ketika kekhalifahan islam menjelma menjadi kekuatan dunia dan
kota-kotanya menjadi metropolis sistem irigasi pun dipercanggih. Guna
memenuhi kebutuhan air di kota-kota Islam yang saat itu mulai berkembang pesat,
sistem irigasi yang ada mulai diperluas. Tak hanya itu, penguasa muslim pun
memperbanyak pembangunan kanal. Sehingga kota-kota Islam di era keemasan
tak pernah mengalami kekurangan suplai air baik untuk kehidupan sehari-hari
maupun untuk pertanian serta perkebunan. sistem irigasi yang dikembangkan di
dunia Islam mengandung aspek-aspek teknologi dan sosiologi yang menarik.
Irigasi di Indonesia sudah ada sejak beberapa abad yang lalu, sebelum orangorang Hindu datang ke Indonesia. Banyak orang yang mendefinisikan mengenai
istilah Evaluasi Kebutuhan Air di Irigasi diantaranya:
1.
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
a.
Dengan demikian air tetap tersedia secara kontinyu tetapi bervariasi dalam
kecepatan sesuai laju aliran dari kanal yang mengairinya. Mengelola dan
mengawasi distribusi memang tugas berat, Sampai-sampai otoritas sistem
irigasi Sungai Murghab di Tashkent memiliki petugas sebanyak 1000
orang.
Begitulah tata air dikelola secara profesional dan adil, sehingga
semua petani dan masyarakat mendapatkan air secara merata.
2.
Landasan Teori
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari terjadinya pergerakan dan distribusi air
di bumi baik diatas maupun dibawah permukaan bumi, tentang sifat fisik, sifat
fisik kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungan dengan
lingkungan (Martha W, tanpa tahun:1). Untuk mengetahui besarnya curah hujan
yang dapat dimanfaatkan dalam kebutuhan air untuk tanaman, serta terjadinya
penguapan air dan perkolasi diperlukan analisa hidrologi. Karena kompleksnya
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
sistem perputaran air serta luasnya ruang lingkup kehidupan, maka dalam
melakukan analisa hidrologi diperlukan ilmu pengetahuan lainnya yang dapat
menunjang dalam analisa tersebut.
2.2.1 Hidrologi di Areal Pertanian
Siklus hidrologi adalah gerakan air laut ke udara, kemudian jatuh ke permukaan
tanah dan akhirnya kembali mengalir ke laut. Akibat panas yang bersumber dari
matahari terjadilah penguapan (evaporasi). Uap ini pada ketinggian tertentu akan
berubah menjadi awan, kemudian awan yang terjadi bergerak di atas daratan
karena tertiup angin. Adanya tabrakan antara butir-butir uap air akibat desakan
angin menyebabkan presipitasi. Presipitasi yang terjadi bisa berupa hujan, salju,
hujan es dan embun. Sebagian air ini akan diuapkan kembali sebelum sampai ke
permukaan tanah, dan selebihnya merupakan hujan, lihat Gambar 2.1 tentang
Siklus Hidrologi
Gambar 2.1
Siklus
hidrologi (Martha W,
tanpa
tahun:1)
laut
Setelah jatuh ke permukaan tanah, presipitasi akan menimbulkan limpasan
permukan tanah (surface run off), sedangkan yang lainnya akan meresap ke dalam
tanah (infiltrasi) dan sebagian bergerak terus ke bawah (perkolasi) ke dalam
daerah jenuh (saturated zone) yang terdapat di bawah permukaan air tanah. Air di
dalam daerah ini bergerak perlahan-lahan melewati aquifer masuk ke sungai
kemudian ke laut. Air yang masuk ke tanah memberi hidup kepada tumbuhan dan
ada diantaranya naik lewat aquifer diserap akar, batang dan daun sehingga terjadi
transpirasi.
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
Tugas Akhir
10
a. Water quality adalah kecocokan air untuk tanah pertanian. Dan untuk
mengetahui kualitas air ada beberapa cara lain:
1. Penelitian langsung dilapangan, hasil panen yang baik sementara dapat
disimpulkan bahwa air sungguh cocok untuk pertanian.
2. Penelitian laboratorium, hasil laboratorium disesuaikan dengan zat yang
dibutuhkan oleh tanaman.
b. Water quantity adalah banyaknya air untuk tanah pertanian. Sebagai daerah
irigasi dan sunber irigsi, seharusnya dilengkapi dengan debit air sungai untuk
mengetahui apakah air sungai yang ada cukup untuk mengairi daerah tersebut.
Ketersediaan air irigasi akan sangat berpengaruh pada pola tanam yang ada
di daerah tertentu. Hal itu berkaitan dengan tujuan agar terpenuhinya kebutuhan
air tanaman sehingga produktivitas akan dapat mencapai maksimal. Pemilihan
pola tanam yang tidak sesuai dengan ketersediaan air akan mengakibatkan
keadaan kekurangan atau kelebihan air irigasi yang nantinya akan berpengaruh
pada produktivitas itu sendiri. Oleh karena itu penentuan pola tanam harus
didasarkan pada ketersediaan air yang ada untuk pertanian yang ada. Akan tetapi
dilapangan sering kita dapati bahwa Rencana Tata Tanam tidak dapat
dilaksanakan, hal itu sebagai salah satu dampak kurang baiknya sistem
pengelolaan air yang ada. Kebutuhan air irigasi tergantung pada:
1. Tingkat
Pemakaian
Air,
yaitu
jumlah
keseluruhan
air
yang
Tugas Akhir
11
Untuk mencegah agar tidak kekurangan air maka air yang tersedia dibagibagikan dengan jatah sedemikan rupa sehingga pemakaian air akan menerima air
yang dibutuhkan. Jika air yang tersedia tidak cukup untuk diberikan, maka jatah
yang seharusnya didapat dikurangi sehingga yang kurang tadi dapat diterima oleh
pengguna air. Oleh karena itu, perlu adanya Evaluasi Kebutuhan Air di irigasi
yaitu untuk mengelola dan mengatur pemberian air seefisien mungkin tanpa
mempengaruhi hasil produksi tanaman.
Dilihat dari pengertian irigasi diatas, maka air irigasi tersebut harus
dipergunakan semaksimal dan seefisien mungkin. Agar efisien, maka pemberian
air irigasi harus dalam jumlah yang tepat yaitu tidak berlebihan dan tidak
kekurangan. Tanaman yang kekurangan air akan mengalami kondisi kekeringan
dan mati. Sebaliknya tanaman yang menerima air secara berlebihan maka akar
tanaman tersebut akan cepat membusuk sehingga akan mati. Untuk itu
penggunaan air harus diperhitungkan sebaik-baiknya karena jumlah yang tersedia
dari waktu ke waktu selalu berubah-ubah menurut iklim yaitu musim hujan dan
musim kemarau.
Untuk
menanggulangi
permasalahan
tersebut
diperlukan
rencana
Tugas Akhir
12
tetapi memiliki kelemahan-kelemahan yang serius. Pertama ada pemborosan
air dan karena pada umumnya jaringan ini terletak di daerah yang tinggi, air
yang terbuang itu tidak selalu dapat mencapai daerah yang rendah yang lebih
subur. Kedua, terdapat banyak penyadapan yang memerlukan lebih banyak
biaya lagi dari penduduk karena setiap desa membuat jaringan dan
pengambilan sendiri-sendiri. Ketiga, bangunan pengelaknya bukan bangunan
tetap (permanen) sehingga tidak dapat tahan lama.
2. Jaringan semi teknis mempunyai ciri adalah bendungannya terletak di sungai
lengkap dengan pengambilan bangunan pengukuran di bagian hilirnya
biasanya juga dibangun beberapa bangunan permanen di jaringan saluran.
Sistem pembagian air biasanya serupa dengan jaringan irigasi sederhana, yaitu
pembagian air diatur tetapi tidak bisa diukur. Organisasi jaringan irigasi semi
teknis ini lebih rumit karena luasnya daerah yang dilayani dan sistem
pelayanan air dengan pembiayaan ditanggung oleh pemakai air sehingga
koordinasi antara pengelola dengan pemakai tentunya akan sulit di kontrol,
dan bila bangunan tetapnya berupa bangunan pengambilan akan dibangun di
sungai, maka diperlukan lebih banyak keterlibatan wewenang dari pemerintah
dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum.
3. Jaringan irigasi teknis salah satu prinsipnya adalah adanya pemisahan antara
jaringan irigasi dan jaringan pembuang. Hal ini berarti baik saluran irigasi
maupun pembuang tetap bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing, dari
pangkal hingga ujung. Saluran irigasi memerlukan air irigasi ke sawah-sawah
dan saluran pembuang mengalirkan air lebih dari sawah-sawah ke selokanselokan pembuang alamiah yang kemudian akan membuangnya ke sungai.
Dalam hal-hal khusus, dibuat sistem gabungan yaitu fungsi saluran
pembawa dan cara pembuang digabung. Walaupun jaringan ini memiliki
keuntungan tersendiri juga kelemahannya yang dapat menimbulkan permasalahan
yang berat sehingga sistem ini pada umumnya tidak akan diterapkan. Keuntungan
yang dapat diperoleh dari jaringan gabungan semacam ini adalah pemanfaatan air
yang lebih ekonomis dan biaya pembuatan saluran lebih rendah. Karena saluran
pembawa dapat dibuat lebih pendek dengan kapasitas yang lebih kecil.
Kelemahannya adalah bahan jaringan ini lebih sulit diatur dan dieksploitasi, lebih
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
13
cepat rusak dan menampakan pembagian air yang tidak merata. Perbedaan dari
ketiga jenis irigasi tersebut terdapat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Klasifikasi Jaringan Irigasi
Klasifikasi Jaringan Irigasi
Teknis
Semi Teknis
Sederhana
Bangunan
Bangunan Permanen
Bangunan
Permanen
Sementara
Baik
Sedang
Jelek
pembuangan
pembuangan tidak
pembuangan jadi
terpisah
sepenuhnya terpisah
Belum
satu
Dikembangkan
dikembangkan dan
sepenuhnya
bangunan tersier
1. Bangunan utama
2. Kemampuan bangunan
dalam mengatur dan
mengukur debit
3. Jaringan Saluran
4. Petak Tersier
jarang
5. Efisiensi secara
50 60%
40 50%
Sampai 2000 ha
keseluruhan
6. Ukuran
2.3
Sistem pembagian air dibagi menjadi tiga bagian (R. Gandakoesoemah), yaitu:
a. Kriteria perencanaan pola tanam
b. Sistem golongan pasten
c. Sistem golongan
2.3.1 Kriteria Perencanaan
Pola tanam terdiri dari dua istilah, yaitu pola tanam dan tata tanam. Pola tanam
adalah pengaturan jenis tanaman yang terbaik dengan mempertimbangkan
tersedianya air sehingga dicapai hasil yang terbaik dalam proses produksi
pertaniannya dalam kurun waktu tertentu. Tata tanam merupakan pengaturan
waktu tanam yang lebih rinci, yaitu pengaturan jadwal pengolahan tanah,
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
14
penanaman yang terbaik dengan memperhatikan neraca air sesuai dengan
kebutuhan tanaman sehingga hasil yang dicapai maksimum.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola tanam yaitu:
a. Faktor Fisik (tenaga kerja)
b. Faktor Sosial Budaya
c. Faktor Ekonomi
Dengan demikian penyusunan pola tanam pada suatu daerah irigasi harus
memperhatikan faktor-faktor tersebut sehingga pola tanam yang direncanakan
sesuai dengan keadaan lapangan. Indonesia sendiri memiliki iklim tropis dimana
dalam satu tahun terdapat dua musim yaitu musim penghujan dan musim
kemarau. Dengan adanya dua musim tersebut maka pola tanam harus diatur
sehingga masa pertumbuhan tanaman jatuh pada bulan-bulan basah, yaitu pada
bulan-bulan yang curah hujannya tinggi dan persediaan air irigasi di sungai cukup.
Pada musim hujan air tersedia dalam jumlah cukup, tanaman padi cocok untuk
daerah yang tergenang air, sehingga tanaman utama dalam musim hujan adalah
tanaman padi selain tanaman padi yang dapat ditanam pada musim hujan adalah
tebu.
Pada musim kemarau air yang tersedia sangat terbatas sehingga tanaman
yang cocok adalah tanaman palawija, karena tanaman tersebut memerlukan
sedikit air mengingat beras merupakan bahan pokok di Indonesia maka pada
musim kemarau dapat ditanami padi, luas tanaman padi pada musim kemarau
lebih kecil daripada luas lahan padi pada musim penghujan.
2.3.2 Sistem Golongan Pasten
Di Indonesia mulanya orang bertanam di tanah yang becek (rawa) atau ditempat
yang mudah untuk mendapatkan air dari sungai kecil dengan membuat bendung
sendiri. Pengerjaannya dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat itu
sendiri, maka irigasi tersebut dinamakan pengairan desa.
Dengan bertambah luasnya tanah yang digunakan untuk bercocok tanam,
maka mulailah orang yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air dari
sungai ke tempat yang memerlukan air. Ini disebabkan karena belum mengenal
teknik dan kurangnya tenaga ahli, karena itu harus ada badan atau instansi
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
15
pemerintah yang lebih mampu untuk mengerjakan pekerjaan itu. Karena ada suatu
badan yang menuju ke arah itu, maka pemerintah yang menyelenggarakan,
mengurus, memperbaiki dan memelihara pekerjaan irigasi secara umum. Dengan
pengertian tersebut maka irigasi dibagi dalam:
a. Pengairan
desa
ialah
pekerjaan
irigasi
yang
pengurusan
dan
Pengawasan
Perairan
Umum
(Algemeen
Waterbeherss
Tugas Akhir
16
membagikan air secara merata diperlukan cara sebagai berikut, yaitu untuk
mendapatkan keterangan tentang:
-
Luas daerah irigasi dan luas bidang bagiannya luas tanah yang ditanam
sekunder
harus
menurut
banyaknya
jenis
tanaman
dengan
Tugas Akhir
17
membuat laporan tersebut. Kemudian disusun berdasarkan petak tersier maka
tanaman tersebut ditanam.
Pencatatan tanaman ini di buat tiap setengah bulan sekali untuk pembagian
air dalam jangka waktu setengah bulan yang akan datang. Selain dari laporan air
dalam jangka waktu setengah bulan yang akan datang. Selain dari laporan
keadaan tanaman tersebut diatas di buat laporan keadaan tanaman yang diserang
hama.
2.3.3 Sistem Golongan
Pengolahan tanah pada awal musim tanam padi diperlukan air sangat banyak,
terutama bagi tanaman musim hujan justru harus dimulai pada akhir musim
kemarau dimana debit sungai pada umumnya masih kecil dan curah hujan masih
sedikit. Oleh karena itu untuk daerah-daerah irigasi yang agak luas dilakukan
sistem golongan, dimana awal musim tanamnya seluruh daerah irigasi tidak
serentak.
Prinsip-prinsip pengaturan sistem golongan pada umumnya adalah:
1. Tiap daerah irigasi dibagi 3-5 bagian yang masing-masing daerah dinamakan
golongan.
2. perbedaan jangka waktu untuk menerima air antara golongan yang satu
dengan golongan yang lainnya adalah dua minggu. Cara ini disebut
pembagian secara golongan.
Dengan diterapkannya sistem golongan maka dapat dipastikan bahwa
golongan yang mulai tanam pertama lebih beruntung dari pada golongan yang
berikutnya
(kedua
ketiga
dan
seterusnya).
Keuntungan
tersebut
dapat
Tugas Akhir
18
juga golongan III dan seterusnya, sedangkan golongan terakhir menjadi golongan
I.
2.4
Tugas Akhir
19
Aturan giliran tergantung dari keadaan setempat, dan seberapa banyaknya
kekurangan air dapat dilakukan dengan cara:
a. Giliran jam
b. Giliran siang malam (telah dihapuskan)
c. Giliran harian
2.4.3.1 Giliran Jam
Sebagai contoh adalah giliran untuk beberapa jam yang dilakukan dalam petak
tersier atau dalam satu desa. Pemakai air dari saluran desa dilakukan dimana para
petani memerlukannya, sedangkan biasanya tidak semua petani menyirami
tanahnya pada saat bersamaan, akan tetapi ada yang pagi, ada yang sore dan ada
yang 2,3 atau 4 hari sekali. Giliran pemakai air dalam satu petak tersier, terutama
untuk suatu jenis tanaman antara lain palawija dengan palawija atau padi dengan
padi telah lajim dilakukan.
Lain halnya dengan giliran pemakai air mengenai palawija dengan tebu
padi, dalam hal ini harus diadakan peraturan, walaupun hanya dengan peraturan
darurat atau peraturan musim (untuk suatu waktu) saja. Biasanya jika peraturan
giliran tidak dijalankan antara palawija dengan tebu dilakukan dalam seluruh
daerah irigasi yang bersangkutan. Sebelum aturan giliran dijalankan harus diminta
atau didengar nasihat dari panitia pengairan kabupaten setelah aturan giliran
berjalan, hal ini harus segera diberitahukan kepada panitia pengairan
bersangkutan.
2.4.3.2 Giliran Siang dan Malam
Aturan giliran siang dan malam hasilnya kepada palawija tidak begitu
memperhatikan perbandingan kebutuhan air dari tanaman tebu dan palawija,
hanya pemberian air kepada tebu dilakukan dari jam 6 pagi sampai 4 sore. Namun
peraturan giliran siang dan malam merugikan rakyat karena dirasakan kurang adil,
tetapi palawija harus bekerja pada malam hari karena air yang diberikan dari jam
4 sore dan dapat dipakai jam 6 sore, untuk mengurangi keberatan peraturan siang
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
20
dan malam dalam Algemeen Waterreglemen 1936 dicantumkan ketetapan bahwa
pemberian air ketanaman palawija tidak boleh lambat dari jam 3 sore.
Dengan peraturan ini dalam daerah irigasi yang teratur atau semi teratur
pintu-pintu air dengan pengambilan tiap hari harus dirubah menurut pasten tebu.
Untuk pagi hari dan menurut pasten untuk palawija pada sore hari, berarti
menambah pekerjaan penjaga pintu air, namun kini peraturan giliran siang malam
sudah tidak berlaku lagi.
2.4.3.3 Giliran Harian
Jika keadaan air kurang memadai, maka dapat dijalankan peraturan harian giliran,
berarti air diberikan semuanya kepada tanaman tebu atau semua kepada palawija,
lamanya menurut kebutuhan air dan hari pemberian tetap. Perbandingan
kebutuhan air seluruhnya antara tebu dan palawija adalah 4 : 3 yang berarti dalam
satu minggu 4 hari airnya diberikan kepada tanaman palawija dengan hari-hari
yang tetap. Peraturan ini biasanya dilakukan dimana airnya hanya dipakai untuk
pemeliharaan tanaman-tanaman.
2.5
Curah Hujan
Curah hujan sangat diperlukan dalam proses suatu kawasan (DPS), karena
besarnya hujan inilah yang sebenarnya ditranspormasikan menjadi aliran sungai
(setream flow), baik melalui aliran permukaan (surface run off), aliran antara
(interflow, sub surface flow), maupun sebagai aliran tanah (ground water flow).
Besarnya aliran sungai dapat dipengaruhi oleh keadaan iklim, geologi, dan
budidaya manusia terhadap kawasan tersebut.
Hujan yang terjadi dapat merata di seluruh kawasan yang luas atau terjadi
hanya bersifat setempat. Hujan bersifat setempat artinya curah hujan yang diukur
dari suatu pos hujan yang belum mewakili hujan untuk kawasan yang lebih luas,
kecuali hanya untuk lokasi disekitar pos hujan itu.
Variabilitas hujan umumnya sangat besar, sedangkan untuk analisis
hidrologi suatu DAS/ DPS diperlukan data hujan menurut ruang dan waktu. Data
hujan yang terukur selalu dianggap mewakili kondisi bagian kawasan dari suatu
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
21
DAS/ DPS, oleh karena itu semakin sedikit jumlah pos hujan, semakin luas DAS/
DPS.
2.5.1 Distribusi Curah Hujan Wilayah
Curah hujan yang diperlukan dalam penyusunan suatu rancangan pemanfaatan air
dan rancangan pengendalian banjir yaitu curah hujan rata-rata diseluruh wilayah
yang bersangkutan, dimana curah hujan ini menggunakan metode rata-rata
Aritmatik, dimana metode ini merupakan metode yang sederhana, karena
perhitungannya secara aljabar curah hujan di dalam dan disekitar daerah yang
diamati.
R
R1, R2, Rn
m/n = tetapan
R
Tugas Akhir
22
= tinggi bukaan
= lebar bukaan
m/n = tetapan
3. Rumus intensitas curah hujan Dr. Ishiguro tahun 1954
= tinggi bukaan
= lebar bukaan
karena data curah hujan yang tersedia dalam mm/hari, maka hanya
Debit (Q)
Debit (Q) adalah banyaknya air yang mengalir persatuan waktu, dan
menggunakan satuan (lt/m3). Besar kecilnya Q dipengaruhi oleh musim hujan,
maka jika musim hujan Q akan besar. Hal-hal yang dapa mempengaruhi terhadap
Q adalah:
-
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
23
Penerapan metode rasional kadang-kadang memerlukan teknis yang
khusus yaitu dengan membagi daerah pengairan (DPS) dimana menjadi beberapa
sub bagian yaitu dari hulu sampai bagian yang terbesar ke arah hilir. Adapun
persamaan yang dipakai adalah:
Q = 0,278 x CIA
Q = Debit Rencana
C = Koefisien aliran
I
Debit Andalan
n
5 +1
b. Debit (50%)
Debit andalan (Q 50%) adalah debit rata-rata bulanan untuk
kemungkinan terpenuhi 50% (kemungkinan Q sungai lebih rendah dari pada Q
andalan 50%), maka dalam hal ini debit (Q) 50% sama dengan debit rata bulan.
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
24
Debit dengan periode ulang 10 tahun dihitung dengan frekuensi, yaitu
menentukan kemungkinan (probability) yang dapat diharapkan menyamai atau
lebih besar dari debit (Q) rata-rata bulanan hasil pengukuran yang tersedia.
2.7
Tersedianya tenaga kerja dan ternak penghela atau traktor untuk menggarap
lahan.
Tugas Akhir
25
oleh Van de Goor dan Zyisira (1986). Metode ini didasarkan pada laju air konstan
dalam 1/det selama periode penyiapan lahan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
IR (PL)
= M.ek / ( ek 1 )
Keterangan :
IR (PL)
= Eo + P
Eo
( mm/hari )
= Perkolasi ,
k =MxT/S
berbeda-beda,
dimana
besarnya
tergantung
pada
periode
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
26
pertumbuhannya. Koefisien tanaman merupakan faktor untuk mengetahui
besarnya evapotranspirasi. Harga-harga koefisien tanaman untuk padi palawija
dapat dilihat pada Tabel 2.7
Faktor yang paling penting dalam menentukan kebutuhan air adalah faktor
evapotranspirasi karena apabila kebutuhan air untuk yang lebih besar dapat
dihitung. Proses evapotranspirasi sangat mempengaruhi terhadap debit sungai,
ketersediaan sebuah waduk, dan lain-lain.
Laju evapotranspirasi dipengaruhi oleh faktor iklim, diantaranya:
1. Suhu
2. Kelembaban udara
3. Kecepatan angin
4. Radiasi sinar matahari
Pada perhitungan untuk model temperatur ada 4 persamaan, yaitu:
1.
Persamaan Penman
2.
Persamaan Jensen-Haise
3.
Persamaan Hamon
4.
Persamaan Bleney-Criddle
1. Persamaan Penman
Etp =
(Rn + G) +
15.36(wl+w2u2)(es-ea)
+
+
Keterangan:
Etp
= Konstanta psikometrik
Rn
U2
ES
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
27
Ea
w1,w2 =
W1
1.10
0.75
1.00
W2
0.0106
0.0115
0.0062
Lokasi
Mitchel, Nebraska
Kimberly, Idaho
Penman
Tanaman referensi
Alfalfa
Alfalfa
Rumput pendek
= Cp
P
(0.622 )
Keterangan:
Cp = 0.240
P = 1013 - 0.1055 EL, mbar, (EL elevasi dalam meter)
Rb
= Rb0 [ (aRs/Rs0) + b
RSO
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
28
= (a1 + b1Vea)H.71xlO~8(Ta4 + Tb4)/2
Bulan
Jan
Jul
selatan
0
652 740
5
648 758
10
710 772
694
690
681
623
590
558
707 684
693 690
680 690
680
727
727
619
677
710
B
0.10
-0.35
-0.18
-0.20
-0.10
0.00
A1
0.37
0.35
0.33
B1
-0.044
-0.046
-0.044
0.39
-0.05
Lokasi
Mitchel, Nebraska
Davis, California
Kimberly, Idaho
Daerah kering (dianjurkan)
Daerah lembab (dianjurkan)
Lembab (dianjurkan)
umum
= [ T pr - T ] 9.1
Keterangan :
T pr = Temperatur udara rata-rata untuk periode waktu yang lampau, biasanya
tiga hari yang telah lalu apabila perkiraan harian Etp dibutuhkan.
T
= Temperatur udara rata-rata untuk saat ini, yaitu temperatur udara rata-rata
untuk hari tertentu dimana Etp diperlukan.
U2
= Uz (
2 0.2
)
z
Keterangan:
Uz = Gerakan angin pada ketinggian z
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
29
Z
2. Persamaan Jensen-Haise
Etp
= Ct(T-Ts)Rs
Keterangan;
Etp
Ct
= Temperatur dalam C
Ts
Rs
persamaan untuk daerah lain Ct dan Ts dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut:
Ct
= (l/Ci+C2CH)
Keterangan;
CH
= 50/( 62-61)
C1
= 38-(2CXEL/305)
C2
= 7.6 C
Dan
Ts = -2.5-0.14(e2-ei)C/mbar-EL/550
Keterangan:
e1, e2 = Tekanan uap jenuh pada rata-rata temperatur maksimum dan minimum,
berturut-turut untuk bulan yang paling hangat pada tahun tersebut pada
daerah yang ditentukan.
Untuk perhitungan kebutuhan air tanaman maka dipakai persamaan
berikut:
Et = Kco x Etp
Keterangan:
Etp = Kebutuhan air untuk tanaman
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
30
Kco = Koefisien tanaman
3. Persamaan hamon
Persamaan Hamon (1961) menaksir persamaaan untuk menaksir evapotranspirasi,
persamaan Hamon merupakan metode yang berdasarkan pada kerapatan uap air
jenuh sebagai fungsi kelembaban absolute dalam penyinaran matahari terhadap
satuan 30 hari dan 12 jam perhari.
Metode ini di evaluasi di Amerika menggunakan lisimeter dan kadangkadang digunakan di Indonesia dengan rumus-rumus Hamon sebagai berikut:
= ChxD2xPt
Eto
Keterangan:
Eto
Ch
= Koefisien = 0,55
Pt
Tabel 2.5. Durasi Sinar Matahari D Terhadap Satuan 30 Hari Selama 12 jam/hari.
Lintang
0
5
10
15
20
40
Jan
1,0
4
1,0
2
1,0
0
0,9
7
0,9
5
0,8
Jul
1,0
4
1,0
6
1,0
8
1,1
2
1,1
4
1,2
Aug Sep
1,0
1,04
1
1,05
1,07
1,08
1,11
1,18
1,0
1,0
1
1,0
3
1,0
2
1,0
2
1,0
2
1,0
1
1,0
2
1,0
0
0,9
0,99 1,02
0,99 0,99
0,95 0,97
0,93 0,94
0,83 0,81
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
31
50
5
10
15
20
40
50
4
0,4
3
0,7
1,0
0,9
6
1,0
5
0,9
8
1,1
7
0,9
2
1,1
8
1,0
4
1,2
0
1,0
7
1,3
6
1,1
1,02
1,04
1,05
1,05
1,05
1,07
1,08
1
1,1
5
4
1,3
5
1,3
7
1,3
1,0
3
6
Selatan
1,0 0,9
7
1,0
0
0,9
2
1,0
9
0,9
2
1,0
9
0,9
1
0,9
6
0,9
0
0,9
8
0,9
8
0,9
4
0,9
7
0,9
7
0,9
6
0,8
4
0,7
5
0,8
3
0,9
6
0,7
8
0,6
1
0,7
1,25
1,03
1,01
1,00
0,99
0,92
0,88
4
1,0
6
0,9
1,0
1,0
0
1,0
5
1,0
0
1,0
6
1,0
0
1,0
7
1,1
0
1,0
5
1,1
0
0,9
5
1,1
0,76 0,70
1,03 1,06
1,05 1,10
1,07 1,12
1,20 1,29
1,20 1,29
1,29 1,41
Temperatur
10
15
20
25
30
35
Sumber : Soewarno, 2000
4. Persamaan Bleney-Criddle
Bleney-Criddle mengembangkan rumusan yang disederhanakan dengan
menggunakan temperatur dan jam siang hari. Konsep tanaman referensi tidak
sesuai pada persamaan ini.
kebutuhan air tanaman (Etc, estimate crop requirement) yang digambarkan secara
matematik sebagai berikut:
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
32
Etc = kc.Eto
Eto = p(0.46t + 8.13)
Keterangan:
Etc = Kebutuhan air tanaman (consumtive water requirement) dalam mm/hari
kc = Koefisien tanaman ( Tabel 2.6)
Eto = Evapotranspirasi
tetapan,
dalam
persamaan
bleney
criddle-criddle
= j/J xl00
= Jumlah waktu lamanya siang dalam setahun, misalnya 12 jam x 360 hari.
Nedeco / Porsida
Lokal
Unggul
1.20
1.20
1.20
1.27
1.32
1.33
1.40
1.30
1.35
.130
1.24
0
1.12
0
FAO
Lokal
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.05
0.95
0
Unggul
1.10
1.10
1.05
1.05
0
Palawija
0.50
0.65
0.97
1.03
0.98
0.85
Sumber.Soewarno, 2000
Kc x Eto
Keterangan:
Etc
= Evapotranspirasi tanaman ( mm / hari )
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
33
Eto
Kc
Koefisien tanaman
Etc
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
34
dan struktur di dalam lapisan tanah, elevasi muka air tanah dan kedalaman lapisan
kedap air.
Pada pedoman kriteria perencanaan irigasi tahun 1981, perkolasi
ditentukan seperti pada Tabel 2.8 bulan ke 2 = 3mm/hari
Tabel 2.8. Nilai-Nilai Faktor P Untuk Metode Bleney-Criddle
Lintang
Utara
Selatan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
0.2
0.2
0.3
0
0.2
6
0.2
2
0.3
0.38
0.41
0.40
0.34
0.28
0.22
0.17
0.13
3
0.2
7
0.2
1
0.3
0.34
0.36
0.35
0.32
0.28
0.24
0.20
0.18
4
0.2
7
0.2
0
0.2
0.32
0.34
0.33
0.31
0.28
0.25
0.22
0.21
5
0.2
7
0.2
9
0.2
0.31
0.32
0.31
0.30
0.28
0.26
0.24
0.23
6
0.2
7
0.2
8
0.2
0.29
0.30
0.30
0.29
0.28
0.26
0.25
0.25
7
0.2
7
0.2
8
0.2
0.28
0.29
0.29
0.28
0.28
0.27
0.26
0.26
0.27
0.27
0.27
0.27
0.27
0.27
0.27
0.27
600
0.15
500
0.19
400
0.22
300
0.24
200
0.25
100
0.26
00
0.27
7
7
Sumber: Soewarno, 2000
I
6
3
Perkolasi (mm/hari)
II
III
IV1
5
4
3
2
2
1
IV2
0
0
Menurut data yang ada pada Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan
Kabupaten Garut, nilai perkolasi untuk daerah irigasi Cibatu yaitu seperti pada
tabel 2.8.2
Tabel 2.8.2 Nilai-Nilai Perkolasi Berdasarkan Ketentuan SDAP
Sumber:
Dinas
Sumber Daya Air dar Pertambangan
Soil
Texture
PerkolasiGarut, 2006
Sangat Ringan
Ringan
Pendahuluan
Menengah
Berat
11
8
5
2
Keterangan
Untuk daerah Garut nilai
perkolasi diambil
3mm/hari
Tugas Akhir
35
Nilai perkolasi untuk tanaman padi dan palawija untuk daerah Garut
adalah sebagai berikut:
1.
2.
Tanaman Padi
Bulan ke 2 = 3 mm/hari
Bulan ke 3 = 3 mm/hari
Bulan ke 4 = 3 mm/hari
Tanaman Palawija
Bulan ke 1 = 3 mm/hari
Bulan ke 3 = 0 mm/hari
Curah Hujan Efektif merupakan volume air dilapisan tanah pada keadaan
kapasitas lapang ( Field Capacity ), dikurangi volume air pada titik layu dan
disebut air tanah yang tersedia ( Available Soil Moisture ). Air tanah yang tersedia
ini merupakan air persediaan di zona akar. Agar tanaman dalam proses
pertumbuhan tidak mengalami gangguan ( Stres ) harus ada air tanah yang secara
langsung tersedia.
Curah hujan efektif adalah bagian curah hujan yang dapat disimpan
disawah lahan/ sawah tanpa merusak tanaman dan tersedia untuk pemanfaatan
pertumbuhan lebih lanjut. Untuk irigasi pada curah hujan efektif bulanan diambil
70 % dari curah hujan minimum bulanan. Dalam menghitung kebutuhan air
tanaman irigasi, curah hujan dibedakan:
1. Curah Hujan Nyata.
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
36
Yaitu sejumlah curah hujan yang jatuh pada suatu daerah pada periode
tertentu.
2. Curah Hujan Efektif
Yaitu sejumlah curah hujan yang jatuh pada suatu daerah dan dapat
dipergunakan ( dibutuhkan ) oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Jadi curah
hujan efektif merupakan sebagian saja dari sejumlah curah hujan nyata.
Untuk menghitung curah hujan efektif dapat digunakan beberapa rumus,
sebagai berikut:
Padi
R 80 % ( mm / hari )
15
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
37
Nilai faktor K menunjukan jumlah ketersediaan air yang mampu diberikan
terhadap kebutuhan air di sawah. Apabila nilai K kurang dari satu (<1), maka air
yang tidak cukup, dan sebaliknya apabila nilai faktor K lebih dari satu (>1), maka
air yang ada cukup.
2.9
Kebutuhan air irigasi di tiap bangunan pengambilan yaitu jumlah air yang
dibutuhkan untuk dapat mengairi seluruh areal suatu jaringan irigasi dengan
mempertimbangkan adanya kehilangan air sepanjang salurn primer, sekunder dan
tersier.
2.9.1 Kebutuhan Air Sawah (Water Requirement) NFR
Water requirement adalah kebutuhan air yang dibutuhkan untuk tanaman pada
petak sawah yang direncanakan. Untuk menghasilkan produksi yang meningkat,
banyaknya air yang digunakan tergantung pada jenis tanaman yang akan dialiri
mulai dari masa transplantasi sepanja ng proses pertumbuhan hingga panen.
Berdasarkan data klimatologi, di hitung kebutuhan bersih air di sawah
adalah kebutuhan total air disawah dikurangi oleh curah hujan efektif, sehingga
air yang diperlukan sudah berkurang akibat pengambilan air untuk tanaman
sebagian di ambil dari curah hujan, dengan rumus-rumus:
Rumus NFR untuk masing-masing keperluan:
Padi
Palawija
Penyiapan Lahan
: NFR = LP Re (80%)
Keterangan:
NFR
= Perkolasi
= Evapotranspirasi tanaman
LP
= Penyiapan lahan
Tugas Akhir
38
= Koefisien tanaman
Eto
= Evapotranspirasi (mm/hari)
Untuk kebutuhan air irigasi di bangunan (di intake) menggunakan rumus:
IR
= NFR / e
Keterangan:
IR
NFR
= 80% = 0,80
2.9.2 Q Intake
Q intake yaitu suatu bangunan yang berfungsi sebagai penyadap aliran sungai,
mengatur pemasukan air dan sedimen serta menghindarkan sedimen dasar sungai
dan sampah masuk ke intake. Terletak di bagian sisi bendung di tembok pangkal
dan merupakan satu kesatuan dengan bangunan pembilas. Bangunan intake yaitu
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
39
suatu bangunan pada bendung yang berfungsi sebagai penyadap aliran sungai,
mengatur pemasukan air dan sedimen serta menghindarkan sedimen dasar sungai
dan sampah masuk ke intake, terletak di bagian sisi bendung di tembok pangkal
dan merupakan satu kesatuan dengan bangunan pembilas.
Lebar lubang intake dapat dihitung dengan rumus:
Qi
= c.b.h atau,
Qi
= .b.a
Keterangan:
Qi
Tinggi pintu (h) berbanding dengan lebar pintu (b) dapat diambil dengan
perbandingan sebagai berikut:
B : h = 1 : 1 atau,
B : h = 1,5 : 1 atau,
B : h = 2 : 1.
Lebar satu pintu intake biasanya tidak lebih dari 2,5 m dan diletakan
dibagian udik, besarnya debit diatur dengan tinggi bukaan pintu. Lantai intake
dibuat datar tanpa kemiringan, sedangkan dihilir pintu lantai berbentuk miring dan
dengan berbentuk terjunan sekitar 0,5 m. syarat ketinggian lantai intake diatas
lantai udik dengan memperhatikan sedimen yang diangkut yaitu:
0,50 m jika sungai mengangkut lanau.
1,00 m jika sungai mengangkut kerikil dan pasir.
1,50 m jika sungai mengangkut bongkah dan kerakal.
Pada keadaan ini makin tinggi lantai dari dasar sungai akan semakin baik
sehingga pencegahan angkutan sedimen dasar masuk ke intake juga makin baik,
tetapi bila lantai intake terlalu tinggi maka debit air yang disadap menjadi sedikit.
Untuk mengatasi ini perlu membuat intake arah melebar agar penyadapan air
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
40
dapat dipenuhi dan pencegahan sedimen masuk intake dapat dihindari, maka perlu
diambil perbandingan tertentu antara tinggi air dengan lebar bukaan pintu.
Q intake = NFR x A area
Dengan:
Q intake
NFR
A area
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
41
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu berupa
kajian terhadap pembagian air di daerah irigasi Citameng, Kabupaten Garut.
Pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada metode analistis deskriptif, dengan tujuan
mengidentifikasi berbagai masalah yang mempengaruhi terhadap pembagian air
serta hasil panen secara optimal pada daerah irigasi Citameng.
Dalam penelitian mengenai Evaluasi Kebutuhan Air Pada Bangunan Bagi
dan Bangunan Sadap D.I Citameng IV Kabupaten Garut ini melakukan beberapa
tahap penelitian, mulai dari survey pendahuluan yang berkenaan dengan keadaan
fisik bangunan bagi dan bangunan sadap Citameng IV maupun tingkat pelayanan
dari saluran Bendung Citameng IV sampai dengan pengumpulan data-data teknis
dari pihak pengelola saluran Bangunan Bagi dan Bangunan Sadap Citameng IV,
yang mana data-data yang diperoleh adalah Skema Jaringan Irigasi, skema
Bangunan Irigasi, gambar bendung dan saluran pada Citameng IV.
3.1 Luas Areal
Luas Areal yang didapat dari dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan
Kabupaten Garut 484 Ha. Namun dikarenakan belum adanya pengukuran terbaru,
maka penulis mengambil luas 484 Ha, karena luas areal berkurang karena adanya
pembangunan pemukiman, jalan dan lain-lain.
3.2
Data Penelitian
Data penelitian yang didapat dari lapangan digunakan untuk perhitungan, dimana
data tersebut diambil dari instansi Sumber Daya Air dan Pertambangan Kab.
Garut, data-data yang diperlukan diantaranya:
1. Peta Topograpi
Peta topograpi ini digunakan untuk:
-
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
42
-
2. Data Klimatologi
Data ini digunakan untuk perhitungan evapotranspirasi. Pengambilan data
diambil dari tahun 1997 sampai tahun 2011. Data klimatologi terdiri dari:
- Temperatur
- Kelembaban Udara
- Kecepatan angin
- Penyinaran matahari
3. Data curah hujan
Curah hujan didapat dari hasil perhitungan curah hujan di masing-masing
stasiun, yaitu stasiun Cibatu dan stasiun Cinta. Data ini merupakan curah
hujan rata-rata dalam setiap bulannya. Perhitungan ini diprediksi selama 15
tahun dihitung mulai tahun 1997 sampai 2011.
4. Data Debit.
Data ini adalah data dimana diketahui air yang tersedia dan air yang
dimanfaatkan pada Daerah Irigasi Citameng. Data ini akan disajikan dalam
bentuk tabel periode tahun 1997-2011.
3.3
Petak Tersier
Data luas areal tiap petak tersier pada Daerah Irigasi Citameng ada 21
petak, hasilnya bisa dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Petak Tersier Daerah Irigasi Citameng
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kode Nama
Kode Nama
Bangunan
BCT IV 1
BCT IV 2
BCT IV 3
BCT IV 4
BCT IV 5
BCT IV 6
BCT IV 7
BCT IV 8
BCT IV 9
Saluran Tersier
CT IV 1 ki
CT IV 2 ki
CT IV 3 ki
CT IV 4 ki
CT IV 5 ki
CT IV 6 ki
CT IV 7 ki
CT IV 7 ka
CT IV 8 ki
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
43
10
BCT IV 10
CT IV 9 ki
11
BCT IV 11
CT IV 10 ki
12
BCT IV 12
CT IV 11 ki
13
BCT IV 13
CT IV 11 ki
14
BCT IV 14
CT IV 12 ki
15
BCT IV 15
CT IV 13 ki
16
BCT IV 16
CT IV 13 ka
17
BCT IV 17
CT IV 13 ki
18
BCT IV 18
CT IV 14 ki
19
BCT IV 19
CT IV 14 ka
20
BCT IV 20
CT IV 15 ki
21
BCT IV 21
CT IV 15
Sumber : SDAP Kab Garut tahun 2011
3.4
85
28
14
12
10
3
15
35
8
11
18
14
Sumber Air
Sumber Air yang digunakan untuk mengairi daerah irigasi Citameng
dengan luas areal 484 Ha adalah sungai Citameng. Selain mengairi irigasi,
Citameng juga menjadi sumber air irigasi Cigugur dengan luas areal 62 Ha dan
Sukawangi dengan luas 213 Ha. Sumber air Citameng berasal dari mata air
Gunung yang terletak di Desa Cinta Kecamatan Karangtengah Kabupaten Garut
Propinsi Jawa Barat.
3.5
Lokasi Penelitian
: Areal Citameng
Sebelah Timur
: Daerah Perbukitan
Sebelah Utara
: Areal Cibatu
Sebelah Selatan
: Daerah Perbukitan
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
44
Lokasi
Perkolasi (P)
3.7
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
45
Water Layer Replcement (WLR) Pergantian lapisan air pada perhitungan
kebutuhan air diambil 3,3 mm/ hari selama satu setengah bulan setelah
transplantasi sumber data dari PIJB yang ada di Dinas PU Sumber Daya Air Dan
Pertambangan Kab. Garut.
3.8
Curah Hujan
Data curah hujan yang akan dipergunakan dalam mengevaluasi kebutuhan air
adalah data curah hujan pengamatan 15 (lima belas) tahun dari stasiun Cibatu, dan
Stasiun Cinta dan berdasarkan waktu kejadian pada curah hujan maksimum di
tiap-tiap stasiun
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
46
Mulai
Mengumpulkan
data-data
Mengolah
data debit air
Mengolah:
- Data
klimatologi
Data curah hujan
Analisa curah
hujan efektif
Intensitas curah
hujan
Kebutuhan bersih
air di sawah
Ketersediaan air
Kebutuhan Air di
Intake (IR)
Faktor
K
Tida
k
Evaluasi
Kebutuhan
air
Y
a
Seles
ai
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian Evaluasi Kebutuhan Air Pada Bangunan
Bagi dan bangunan Sadap BCT. IV D.I Citameng.
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
47
BAB IV
PENERAPAN METODE PERHITUNGAN
4.1. Analisis Data
4.1.1 Analisis Data Curah Hujan Rata-Rata Metode Aritmetika
Dalam hal ketersediaan air yang akan dianalisis untuk Evaluasi Kebutuhan Air
pada bangunan Bagi BCT. IV Bendung Citameng adalah data curah hujan harian
pada stasiun Cibatu dan Cinta selama 15 tahun yang terlampir, maka ditentukan
curah hujan maksimum tiap stasiun seperti pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.
Tabel 4.1 Data Curah Hujan Maksimum Stasiun Cibatu dalam mm
Tahun
Bulan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
R Max
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
37
35
57
25
7,5
19
24,6
22,6
68,5
8,2
24,5
14,7
21,4
tgl
14
10
10
11
0
16,9
20
31
32
16,5
25
60
17
28,9
10,4
22,4
38,8
9,5
29
tgl
29
23
30
30
25
25
28
21
20
24
19
31
30
30
28
36
51
42
22,5
12
14
39
36,1
39,5
24,5
11,7
20
46,2
23,5
tgl
15
14
11
36
51
28
10,2
41
17
19
21,6
45,5
18,1
36,4
16,7
35,9
46,5
33,3
tgl
20
22
21
23
28
24
16
29
20
26
17
28
20
19
17
24
31
62
13
7,1
29,5
21
21,6
76,4
31,3
22,1
35,3
77,2
39,2
24,5
tgl
15
13
13
11
11
14
14
30
59
37
20
12,5
13,5
28
106,5
24,75
19,2
36,8
34,2
20,95
44,8
40,2
tgl
29
17
29
21
22
27
30
30
31
21
16
21
27
16
24
26,2
62
40
38
19,5
16
15,5
13
33,4
37,3
22,5
27,7
26,2
26,9
37,7
tgl
15
11
15
10
12
11
14
11
11
12
30
25
12
19
30
14,5
16,7
17,7
58,8
15,9
15,7
65,5
21,2
tgl
23
20
29
30
24
20
22
22
22
26
21
21
23
21
25
30
37
17
13
10
18
25,5
46,5
18,8
9,3
30,8
22,6
tgl
13
11
15
12
10
45
16
16,6
16
9,5
38,7
13,1
39,4
33,6
93,9
17,3
tgl
30
21
31
21
21
31
25
28
16
22
31
19
21
16
28
33
11
42
3,5
4,8
7,5
10,3
10,45
16,5
tgl
10
13
14
56
14
10
8,5
28,6
3,6
25,7
42,5
tgl
29
20
30
16
23
18
30
19
29
24
2,6
16,7
15,9
2,9
17,4
25,5
tgl
12
10
10
9,4
13
6,1
8,5
3,4
tgl
20
29
18
17
16
18
25
20
4,7
2,4
19,5
tgl
15
15
40
9,5
27,7
tgl
20
23
27
23
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
48
Tahun
R Max
Bulan
Sep
Okt
Nov
Des
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
43
12
13
14,4
2,9
33
tgl
15
10
29
15
16,3
23,7
tgl
27
25
23
19
19
26
27,5
24
26,5
21,25
37
22,4
tgl
12
13
12
13
47
29
11,5
60
6,8
22,9
55,9
40,45
5,1
45,2
16,8
tgl
25
26
17
27
30
30
24
30
29
23
17
25
41
9,5
17
50
25
22
38
31,6
18,6
39,2
57,6
25,2
23,1
45,2
tgl
15
12
14
10
10
11
14
32
50
70
15,7
23,5
44
30,3
11,2
8,4
4,5
69,6
28
36,5
11,5
tgl
20
17
18
24
18
24
25
25
20
21
18
27
27
25
23
25
82
54
13
28,7
40,6
11,5
29,5
18,9
39,6
67
12,5
50,1
20,9
tgl
14
15
14
14
13
11
11
31
34
40
11,5
19
6,5
26,9
32,1
30,4
33,6
19,6
64,4
9,3
45,9
39,5
tgl
29
16
29
17
20
30
29
31
24
28
17
27
28
21
26
2008
2009
2010
2011
1998
1999
6,5
tgl
Bulan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
R Max
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
15
25
10
30
11
90
52
14
10
10
11
25
35,5
81
17
12
30
38
11
tgl
29
23
30
30
25
25
28
21
20
24
19
31
30
30
28
31
14
39
45
tgl
15
14
11
15
15
49
14,5
28
22
20
17
tgl
20
22
21
23
28
24
16
29
20
26
17
28
20
19
17
0
14
30
11
22
59
tgl
15
13
13
11
11
14
14
12
12,5
107
14
20
13
tgl
29
17
29
21
22
27
30
30
31
21
16
21
27
16
24
45
52
56
15
33
59
tgl
15
11
15
10
12
11
14
11
15
10
tgl
23
20
29
30
24
20
22
22
22
26
21
21
23
21
25
15
26
60
27
tgl
13
11
15
14
12
10
13
17
10
21
tgl
30
21
31
21
21
31
25
28
16
22
31
24
19
21
16
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
49
Tahun
1997
1998
1999
2000
15
tgl
Bulan
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
R Max
2001
2002
2003
33,5
38
10
12
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
40
40
13
14
12
40
20
35
17
tgl
29
20
20
30
16
21
23
17
18
21
30
19
29
0
16
17
15
tgl
12
9,5
70
35
10
tgl
20
17
29
18
17
16
18
31
25
20
20
19
25
tgl
11
15
115
40
120
tgl
20
23
27
26
28
28
17
23
15
32
14
37
tgl
13
13
15
10
12
40
35
tgl
27
24
25
23
19
19
21
17
26
30
20
12
30
58
30
tgl
12
13
12
13
23
55
55
35
15
15
10
tgl
25
27
18
26
17
27
30
30
24
30
30
29
23
17
25
14
38
60
12
tgl
15
12
14
10
10
11
14
15,5
10
40
20
30
53
15
tgl
20
17
18
24
18
24
25
25
20
21
18
27
27
25
23
43
20
12
17
16
46
15
tgl
14
15
14
14
13
11
11
22
32
17
50
tgl
29
16
29
17
20
30
29
31
24
28
17
27
28
21
26
Dari perolehan pada Tabel 4.1, 4.2 berdasarkan waktu kejadian pada curah
hujan maksimum distasiun Cibatu maka didapatlah curah hujan rata-rata tiap
setengah bulanan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
50
Tabel 4.3 Data Curah Hujan R1 tiap setengah bulanan
Tgl
Tahun
4
7
8
14
5
1
0
8
4
10
10
11
3
3
0
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Rmax
Cibatu
37
35
57
25
7,5
19
0
24,6
22,6
68,5
8,2
24,5
14,7
21,4
0
R Cinta
0
6,5
0
0
0
15
0
25
0
10
30
0
11
90
52
18,5
20,75
28,5
12,5
3,75
17
0
24,8
11,3
39,25
19,1
12,25
12,85
55,7
26
302,25
20,15
Jumlah
R 1jan1
20,15
R Max
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
31,5
45
35
26
73
25
40
17
33
29
175
52
tgl
11
16
15
34
36
125,5
81
19
72
65
30
65
51
97
45
tgl
22
25
19
22
18
28
28
25
23
19
28
31
29
25
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
51
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
36
11
20
37
14
41
39
30
73
41
20
55
34
tgl
11
10
15
12
12
11
15
20
70
19
101
22
40
73
42
82
43
125
tgl
22
19
27
23
17
29
16
23
23
17
26
25
23
30
15
95
34
35
38
22
50
50
51
61
62
50
tgl
13
15
12
11
12
10
77
40
70
107
79
65
43
70
80
tgl
26
17
17
23
17
21
30
18
29
20
18
27
29
52
10
45
52
21
66
15
33
32
25
16
96
62
85
tgl
10
11
10
12
10
14
15
10
39
37
92
17
15
20
20
17
11
19
20
tgl
16
28
27
16
26
22
23
18
26
25
23
16
30
12
40
14
64
26
15
60
47
62
10
tgl
15
14
14
12
14
10
30
17
57
17
10
23
25
21
27
26
50
tgl
16
18
29
17
30
25
28
16
16
24
20
20
21
44
41
33,5
38
40
40
25
32
40
tgl
13
12
11
12
14
7,5
40
42
20
35
17
14
17
tgl
26
20
17
21
17
21
23
21
19
16
19
17
35
15
10
tgl
12
9,5
10
70
35
35
10
tgl
17
16
19
17
16
29
31
20
19
25
40
tgl
11
11
25
115
40
120
tgl
27
26
28
28
17
15
32
14
45
37
tgl
13
13
15
13
12
55
40
35
tgl
24
27
20
30
21
17
30
30
87
12
30
15
118
59
tgl
10
13
11
12
11
23
55
37
18
55
35
45
53
45
38
tgl
26
27
18
30
16
30
30
30
24
16
21
12
15,7
46
87
14
20
38
75
65
12
10
66
60
20
tgl
12
14
15
10
15
15
25
31,3
60
89
85
72
30
60
72
36
70
63
64
34
tgl
28
27
29
19
23
24
25
18
28
29
24
16
24
19
Tahun
Bulan
Des
R Max
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2
42
18,5
15
43
72
12
90
35
26
52
111
95
tgl
14
15
14
11
15
28
20
30
56
46
34
17
48
30
45
76
93
10
tgl
22
27
21
23
30
26
24
24
31
30
24
18
30
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
52
Tabel 4.5 Data Curah Hujan maksimum Stasiun Cibatu Dalam mm
Tahun
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
33
57
2,5
24.6
10,2
24,3
24,5
4,3
tgl
11
11
32
1,5
16
60
12,9
2,1
22,4
11,1
17,5
tgl
22
25
30
19
22
18
28
28
25
23
19
28
31
29
25
Bulan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
R Max
29
42
0,9
14
39
6,2
36
24,5
7,8
1,6
5,3
tgl
11
10
15
12
12
11
36
51
28
28
15,5
21,6
15,2
15,1
tgl
20
22
21
19
27
23
17
29
16
23
23
17
26
25
23
24
62
1,5
7,5
21,6
76,4
2,1
14
3,6
39,2
10,3
tgl
13
13
15
12
11
10
59
40
2,5
106,5
24,75
2,5
23,4
tgl
26
17
31
17
23
17
21
30
31
18
29
20
18
27
29
18
21
15,5
2,5
13
33,4
37,3
3,2
3,8
tgl
10
11
10
12
12
10
14
15
10
12
19
14,5
16,7
35,5
43,3
tgl
16
28
27
16
24
20
26
22
22
23
18
26
25
23
16
17
10
25,5
12,3
tgl
15
14
11
14
12
14
16
9,5
38,7
10,5
44,8
tgl
16
18
29
21
17
30
25
28
16
16
16
24
20
20
21
28
11
3,5
4,8
10,3
tgl
13
12
15
14
11
12
14
56
14
8,5
28,6
tgl
29
26
20
30
17
21
23
17
18
21
23
21
19
24
16,7
17,4
tgl
12
10
13
6,1
tgl
20
17
16
19
17
16
29
31
20
20
4,7
2,4
3,4
tgl
11
15
11
40
9,5
27,7
tgl
27
23
27
26
28
28
17
23
12
13
14,4
33
tgl
13
13
15
13
29
16,3
23,7
tgl
27
24
25
27
20
30
19
21
17
26
30
2008
2009
2010
2011
Tahun
Bulan
Okt
Nov
R Max
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
27,5
tgl
12
10
13
11
12
10
29
60
6,8
22,9
55,9
14,7
21,4
tgl
26
27
18
26
30
16
30
30
24
30
30
30
24
16
21
17
38
17,9
4,5
9,8
tgl
12
12
14
15
10
15
15
19
70
6,5
25
30,3
12
30,8
5,2
17,2
tgl
28
27
18
29
19
23
24
25
18
28
29
24
16
24
19
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
53
Des
54
28,7
5,5
11,5
3,5
7,5
tgl
14
15
14
14
11
15
13
40
6,5
3,6
34
30,4
12,5
2,4
4,1
tgl
22
27
17
21
23
30
30
26
24
24
31
30
24
18
30
Dari perolehan pada Tabel 4.4 dan 4.5 berdasarkan waktu kejadian pada
curah hujan maksimum di Stasiun Cinta maka didapatlah Curah Hujan rata-rata
tiap setengah bulanan dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Data Curah Hujan R1 tiap setengah bulanan
Tgl
Tahun
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Tgl
Tahun
Rmax
Cinta
31,5
45
0
35
26
73
0
25
40
17
33
0
29
175
Cibatu
0
33
57
0
0
2,5
0
24,6
10,2
24,3
0
24,5
0
4,3
Rmax
Cinta
Cibatu
52
2011
Jumlah
R
15,75
39
28,5
17,5
13
37,75
0
24,8
25,1
20,65
16,5
12,25
14,5
89,65
R 1jan1
25,4
R
R 1jan1
26
380,95
25,4
Berdasarkan dari data curah hujan rata-rata waktu kejadian pada stasiun
Cinta dan Stasiun Cibatu, maka curah hujan rata-rata di irigasi Citameng bisa
didapat dengan menggunakan persamaan:
R=
Pendahuluan
1
8,1
Tugas Akhir
54
R
R2
Cibatu
20,15
20,53
18,93
21,36
22,24
23,83
24,1
13,17
R1
Cinta
25,4
31,37
22,21
29,05
28,57
31,09
25,29
15,43
R2
Cibatu
1
14,02
Mei
2
14,27
1
11,32
Jun
2
10,36
Jul
1
5,3
2
6,5
1
2,79
Ags
2
12,57
1
7,31
Sep
2
6,2
1
10,59
Okt
2
18,49
1
19,37
Nov
2
21,16
1
22,84
Des
2
19,22
Sumber: Data Hitungan 2012
Cinta
15,03
14,75
13,34
10,15
5,87
7,12
3,58
12,77
7,38
7,83
13,18
21,19
21,43
33,78
24,68
22,65
Bulan
Jan
Feb
Mar
Apr
Bulan
1
2
1
2
1
2
1
2
R1, R2
45,55
51,9
41,14
50,41
50,81
54,92
49,39
28,6
22,775
25,95
20,57
25,205
25,405
27,46
24,695
14,3
R1, R2
29,05
29,02
24,66
20,51
11,17
13,62
6,37
25,34
14,69
14,03
23,77
39,68
40,8
54,94
47,52
41,87
14,525
14,51
12,33
10,225
5,585
6,81
3,185
12,67
7,345
7,015
11,885
19,84
20,4
27,47
23,76
20,935
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
55
4.1.2 Analisis Intensitas Curah Hujan dengan Menggunakan Metode
Mononobe
Persamaan di bawah ini yaitu untuk mendapatkan intensitas curah hujan yang
dilakukan dalam mencari intensitas untuk lamanya curah hujan yang sembarang,
adalah persamaan intensitas menurut mononobe yaitu:
I=
I
= Tetapan
R24
Dimana:
tc
= Perbandingan dari selisih tinggi antara tempat terjauh tadi (208,38 m) dan
pengamatan terhadap L atau kira-kira sama dengan kemiringan rata-rata
dari daerah aliran.
Dari hasil pengukuran yang dilakukan Dinas SDAP Garut untuk L adalah :
X = 0,20838 x 100.000
= 20838 x 100.000 cm
= 20.838 m = 20,838 km
Kp. Babakan h = +682,5 , kp. Sayang h = +585
= +682,5 (+585)
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
56
= 97,5
S =
= 0,0047
= 0,0047 x 100%
= 0,47%
Kemiringan sungai-sungai dari tempat terjauh sampai pada tempat
pengamatan adalah 0,47%.
= 4,5 jam
Maka dengan nilai tc diatas dapat dihitung nilai Intensitas R aljabar:
Dengan memasukan nilai curah hujan rata-rata tiap tahun di daerah Irigasi
Citameng, maka akan didapat nilai intensitas curah hujan di Irigasi Citameng pada
Tabel 4.8
Tabel 4.8 Data Intensitas Curah Hujan di Daerah Irigasi Citameng (mm/jam)
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Durasi (t)
Menit
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Jam
0,083
3
0,166
7
0,25
0,333
0,416
7
0,5
0,583
0,667
0,75
R rata2
R/24
16,86875
0,7029
16,86875
0,7029
16,86875
16,86875
0,7029
0,7029
16,86875
0,7029
16,86875
16,86875
16,86875
16,86875
0,7029
0,7029
0,7029
0,7029
24/t
288.1
2
143,9
7
96
72,07
57,6
48
41,17
35,98
32
m
0,66667
0,66667
0,66667
0,66667
0,66667
0,66667
0,66667
0,66667
0,66667
Mononobe
43,62
27,51
30,66
19,34
20,99
17,34
14,93
14,75
12,19
13,22
11,94
10,91
10,09
9,29
8,39
7,67
7,09
10,49
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
57
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
50
55
60
65
70
75
80
85
0,769
0,916
7
1
1,083
3
1,166
7
1,25
1,333
1,416
16,86875
0,7029
16,86875
0,7029
16,86875
0,7029
16,86875
0,7029
16,86875
0,7029
16,86875
16,86875
0,7029
0,7029
16,86875
7
90
1,5
16,86875
120
2
16,86875
150
2,5
16,86875
180
3
16,86875
210
3,5
16,86875
240
4
16,86875
270
4,5
16,86875
Sumber: Data Hitungan 2012
0,7029
0,7029
0,7029
0,7029
0,7029
0,7029
0,7029
0,7029
31,21
26,18
0,66667
24
22,15
0,66667
20,57
0,66667
0,66667
0,66667
19,2
18
16,94
0,66667
0,66667
16
12
9,6
8
6,86
6
5,33
0,66667
0,66667
0,66667
0,66667
0,66667
0,66667
0,66667
0,66667
9,92
8,83
6,97
8,33
7,89
5,86
7,51
6,21
5,55
5,28
7,18
6,87
6,60
5,05
4,83
6,36
5,25
4,52
4
3,61
3,30
3,05
4,47
3,69
3,18
2,81
2,54
2,32
2,14
4,64
Dari hasil intensitas curah hujan di daerah Irigasi Citameng di atas, maka
bisa diperoleh:
Intensitas (mm/jam)
Tugas Akhir
58
4.1.3 Perhitungan Debit Yang Masuk Irigasi Citameng (inflow) Metode
Rasional
Dengan menggunakan data intensitas curah hujan dari hasil analisis curah hujan,
luas daerah pengairan sungai (DPS) sungai, panjang sungai, dan koefisien aliran
(C), maka akan didapat debit.
Adapun persamaan debit dengan Metode Rasional adalah:
Qp
= 0,278 CIA
Qp
= Koefisien aliran
Pertambangan Kabupaten Garut dan data dari hasil analisa curah hujan, maka
didapat data sebagai berikut:
Ijan1
= mm/ jam
= 484 ha = 4.840000km2
harga
0,75 0,90
0,70 0,80
0,50 0,75
0,45 0,60
0,70 0,80
0,75 0,85
0,45 0,75
0,50 0,75
Tugas Akhir
59
= 0,278 x 0,5 x 30,66 x 4,84
= 20,6268 m3/ det
= 1948,826 lt/ det
Dengan cara yang sama, maka akan diperoleh (inflow) debit puncak atau
aliran air ke Bendung Citameng dengan Metode Rasional tertera pada Tabel 4.10
Tabel 4.10 Data Hasil Analisis Inflow dengan Metode Rasional
Bulan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Bulan
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
Pengali
0,278
0,278
0,278
0,278
0,278
0,278
0,278
0,278
0,278
0,278
484
484
484
484
484
484
484
484
484
484
30,66
19,34
14,75
12,19
10,49
9,29
8,39
7,67
7,09
6,97
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
Pengali
484
484
484
484
484
484
484
484
484
484
484
484
484
484
6,21
5,86
5,55
5,28
5,05
4,83
4,64
4,47
3,69
3,18
2,81
2,54
2,32
2,14
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
1
0,278
Jun
2
0,278
1
0,278
Jul
2
0,278
1
0,278
Ags
2
0,278
1
0,278
Sep
2
0,278
1
0,278
Okt
2
0,278
1
0,278
Nov
2
0,278
1
0,278
Des
2
0,278
Sumber: Data Hitungan 2012
Qp
Qp
(m / det/ ha)
1,948826
2,220507
1,760147
2,156758
2,173872
2,349715
2,113118
1,223632
1,242885
1,241601
Qp
Tugas Akhir
60
Tabel 4.11 Harga kerapatan uap air jenuh
Temperatur
C
10
15
20
25
30
35
Sumber: Soewarno, 2000
Berikut ini cara interpolasi dari data temperatur yang ada, misalnya untuk
periode januari 1 suhu udara rata-rata adalah 26,3 oC, dan suhu tersebut berada di
antara 25 oC dan 30 oC, maka melalui perhitungan berikut ini didapat nilai
kerapatan uap air jenuh.
- x = 5,624 30,4
X = 24,78 gram/m3/100
Sehingga dengan cara yang sama akan didapat kerapatan uap air jenuh
setengah bulanan seperti pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Perhitungan nilai kerapatan uap air jenuh dengan menggunakan
metode Hamon.
No
Bulan
1
2
3
4
5
Jan-01
Jan-02
Feb-01
Feb-02
Mar-01
Temperatur
o
C
26,3
27,5
26,6
27,0
27,1
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
61
6
7
8
9
10
11
12
13
14
No
Mar-02
Apr-01
Apr-02
Mei-01
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Bulan
27,3
27,5
26,8
27,1
26,3
26,4
26,1
25,5
25,5
Temperatur
o
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Agu-01
Agu-02
Sep-01
Sep-02
Okt-01
Okt-02
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
C
25,0
25,8
26,3
26,0
26,2
27,0
26,3
26,0
26,1
25,9
26,30
27,60
25,54
25,99
24,78
24,93
24,47
23,56
23,56
Kerapatan uap air jenuh
(gram/ m3/ 100)
22,80
24,02
24,78
24,32
24,62
25,84
24,78
24,32
24,47
23,77
= Ch x D2 x Pt
= Koefisien = 0,55
Pt
= Kerapatan uap air jenuh (gram/ m3/ 100), (lihat Tabel 4.12)
Setelah dilakukan perhitungan dari persamaan diatas, maka hasilnya dapat
Tugas Akhir
62
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Jan-01
Jan-02
Feb-01
Feb-02
Mar-01
Mar-02
Apr-01
Apr-02
Mei-01
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Agu-01
Agu-02
Sep-01
Sep-02
Okt-01
Okt-02
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
Ch
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
D2
1,068
1,068
0,958
0,958
1,044
1,044
0,996
0,996
1,016
1,016
0,98
0,98
0,98
0,98
0,32
0,32
1
1
1,054
1,054
1,04
1,04
1,076
1,076
Pt
Eto
Eto
24,78
26,60
25,23
25,84
25,99
26,30
27,60
25,54
25,99
24,78
24,93
24,47
23,56
23,56
22,80
24,02
24,78
24,93
24,62
25,84
24,78
24,32
24,47
23,77
(inchi/ hari)
0,146
0,156
0,133
0,136
0,149
0,151
0,151
0,141
0,145
0,139
0,134
0,131
0,127
0,127
0,040
0,042
0,136
0,134
0,143
0,151
0,142
0,140
0,145
0,141
(mm/ hari)
3,71
3,96
3,38
3,45
3,78
3,84
3,84
3,58
3,68
3,53
3,40
3,33
3,23
3,23
1,02
1,07
3,45
3,40
3,63
3,84
3,61
3,56
3,68
3,58
Tugas Akhir
63
lahan ditentukan berdasarkan kedalaman serta porositas tanah di sawah. Untuk
tanah berstruktur berat tanpa retak-retak kebutuhan air untuk penyiapan lahan
diambil 200 mm, ini termasuk air untuk penjenuhan dan pengolahan tanah.
Setelah transplantasi selesai, lapisan air yang dibutuhkan menjadi 250 mm. Secara
keseluruhan, ini berarti bahwa lapisan air yang dibutuhkan menjadi 250 mm untuk
persiapan lahan dan untuk lapisan air awal setelah transplantasi selesai. Bila lahan
telah dibiarkan selama jangka waktu yang lama (2,5 bulan atau lebih), maka
lapisan air yang diperlukan untuk penyiapan lahan diambil 300 mm, termasuk
yang 50 mm untuk penggenangan setelah transplantasi.
Kebutuhan air irigasi untuk penyiapan lahan dihitung pada rencana tanam
dan realisasi tanam pada 3 musim tanam sebagai berikut:
1. Rencana Tanam
November.
Masa tanam 2, Padi Gadu, dengan periode tanam pada bulan Maret.
November.
Masa tanam 2, Padi Gadu Ijin, dengan periode tanam pada bulan Maret.
Dengan:
IR = Kebutuhan air di tingkat pesawahan (lt/ det/ ha)
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
64
M = Eo + p, yaitu ; kebutuhan air untuk mengganti atau mengkompensasi
kehilangan akibat evaporasi dan perkolasi yang telah dijenuhkan, dimana:
P
= M x T/S Dengan :
kebutuhan air irigasi yang diperlukan dalam penyiapan lahan untuk rencana
tanam, maka melalui perhitungan berikut ini didapat nilai-nilainya sebagai berikut
dalam (mm/ hari).
Masa Tanam I
November 1
IR = Mxek/(ek-1)
M = Eo + P
Eo = 1,1 x Eto = 1,1 x 3,61 = 3,971
M = 3,971 + 2,5 = 6,471 mm/ hari
K
= (M x T)/ S
Dengan:
T
= 30 hari,
S = 300 mm
= 0,6471
IR = M x ek/ (ek-1)
= 6,471 x 2,718281806471/ (2,7182818106471-1)
= 13,5820375 mm/ hari = 1,572 lt/ det/ ha
November 2
IR = Mxek/(ek-1)
M = Eo + P
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
65
Eo = 1,1 x Eto = 1,1 x 3,56 = 3,916
M = 3,916 + 2,5 = 6,416 mm/ hari
K
= (M x T)/ S
Dengan:
T
= 30 hari,
S = 300 mm
= 0,6416
IR = M x ek/ (ek-1)
= 6,416 x 2,718281806416/ (2,7182818106416-1)
= 13,54871151 mm/ hari = 1,5681 lt/ det/ ha
Dengan cara yang sama untuk perhitungan pada musim tanam 1 dan
musim tanam 2, hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.14, 4.15, 4.16 dan
untuk pola tanam pada realisasi tanam dapat dilihat pada Tabel 4.17, 4.18, dan
4.19.
Tabel 4.14 Nilai-nilai hasil Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Penyiapan lahan
Pada Rencana Tanam
Masa
Tanam
MT1
MT2
Periode
Eto
EO
ek
IR
Nov-
3,6
3,97
2,
30
6,47
0,647
2,71828
1,90999379
1,571995
01
Nov-
1
3,5
1
3,91
5
2,
0
3
0
30
1
6,41
1
0,641
2
2,71828
5
1,89951766
1,568138
02
Des-01
6
3,6
6
4,04
5
2,
0
3
0
30
6
6,54
6
0,654
2
2,71828
5
1,92475751
1,577405
Des-02
8
3,5
8
3,93
5
2,
0
3
0
30
8
6,43
8
0,643
2
2,71828
4
1,90370120
1,56968
Jan-01
8
3,7
8
4,08
5
2,
0
3
0
30
8
6,58
8
0,658
2
2,71828
4
1,93111970
1,579726
Jan-02
1
3,9
1
4,35
5
2,
0
3
0
30
1
6,85
1
0,685
2
2,71828
6
1,98496244
1,599152
Feb-01
6
3,3
6
3,71
5
2,
0
3
0
30
6
6,21
6
0,621
2
2,71828
2
1,86227711
1,554298
Feb-02
8
3,4
8
3,79
5
2,
0
3
0
30
8
6,29
8
0,629
2
2,71828
3
1,87667199
1,559672
Mar-01
5
3,7
5
4,15
5
2,
0
3
0
30
5
6,65
5
0,665
2
2,71828
6
1,94604672
1,585151
Mar-02
8
3,8
8
4,22
5
2,
0
3
0
30
8
6,72
8
0,672
2
2,71828
3
1,95893310
1,58981
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
66
Masa
Tanam
MT2
MT3
Apr-01
3,8
4,22
2,
30
6,72
0,672
2,71828
1,95893310
1,58981
Apr-02
4
3,5
4
3,93
5
2,
0
3
0
30
4
6,43
4
0,643
2
2,71828
9
1,90370120
1,56968
Mei-01
8
3,6
8
4,04
5
2,
0
3
0
30
8
6,54
8
0,654
2
2,71828
4
1,92475751
1,577405
Mei-02
8
3,5
8
3,88
5
2,
0
3
0
30
8
6,38
8
0,638
2
2,71828
4
1,89325958
1,565826
Jun-01
3
3,4
3
3,74
5
2,
0
3
0
30
3
6,24
3
0,624
2
2,71828
8
1,86637863
1,555833
Periode
Eto
EO
ek
IR
Jun-02
3,3
3,66
2,
30
6,16
0,616
2,71828
1,85206270
1,550467
Jul-01
3
3,2
3
3,55
5
2,
0
3
0
0
3
6,05
3
0
2
2,71828
5
1
Jul-02
3
3,2
3
3,55
5
2,
0
3
3
6,05
2
2,71828
Agu-
3
1,0
3
1,12
5
2,
0
3
3
3,62
2
2,71828
01
Agu-
2
1,0
2
1,17
5
2,
0
3
2
3,67
2
2,71828
02
Sep-01
7
3,4
7
3,79
5
2,
0
3
7
6,29
2
2,71828
Sep-02
5
3,4
5
3,74
5
2,
0
3
5
6,24
2
2,71828
Okt-01
0
3,6
0
3,99
5
2,
0
3
0
6,49
2
2,71828
Okt-02
3
3,8
3
4,22
5
2,
0
3
3
6,72
2
2,71828
Kebutuhan air irigasi untuk penyiapan lahan dihitung pada rencana tanam
dan realisasi tanam pada 3 musim tanam, maksud dipakai Kebutuhan Air Untuk
Penyiapan Lahan pada alternatif 1, alternatif 2 yaitu, untuk mengimbangi
kehilangan air karena penguapan, rembesan dan bocoran saluran di saluran
pertama dan sekunder atau menghindari kekurangan air pada musim kemarau
sehingga dapat di pakai alternatif 1, alternatif 2. Pada Kebutuhan Air Untuk
Penyiapan Lahan Pada Rencana Tanam dapat di lihat Tabel 4.15, 4.16 dan pada
Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan Pada Realisasi Tanam dapat di lihat tabel
4.17, 4.18
Tabel 4.15 Nilai-nilai hasil Perhitungan Kebutuhan Air
Untuk Penyiapan lahan Pada Rencana Tanam
Alternatif 1
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
67
Masa
Tanam
MT1
MT2
MT3
Periode
Eto
EO
ek
IR
Jan-01
3,7
4,08
2,
30
6,58
0,658
2,71828
1,93111970
1,579726
Jan-02
1
3,9
1
4,35
5
2,
0
3
0
30
1
6,85
1
0,685
2
2,71828
6
1,98496244
1,599152
Feb-01
6
3,3
6
3,71
5
2,
0
3
0
30
6
6,21
6
0,621
2
2,71828
2
1,86227711
1,554298
Feb-02
8
3,4
8
3,79
5
2,
0
3
0
30
8
6,29
8
0,629
2
2,71828
3
1,87667199
1,559672
Mar-01
5
3,7
5
4,15
5
2,
0
3
0
30
5
6,65
5
0,665
2
2,71828
6
1,94604672
1,585151
Mar-02
8
3,8
8
4,22
5
2,
0
3
0
30
8
6,72
8
0,672
2
2,71828
3
1,95893310
1,58981
Apr-01
4
3,8
4
4,22
5
2,
0
3
0
30
4
6,72
4
0,672
2
2,71828
9
1,95893310
1,58981
Apr-02
4
3,5
4
3,93
5
2,
0
3
0
30
4
6,43
4
0,643
2
2,71828
9
1,90370120
1,56968
Mei-01
8
3,6
8
4,04
5
2,
0
3
0
30
8
6,54
8
0,654
2
2,71828
4
1,92475751
1,577405
Mei-02
8
3,5
8
3,88
5
2,
0
3
0
30
8
6,38
8
0,638
2
2,71828
4
1,89325958
1,565826
Jun-01
3
3,4
3
3,74
5
2,
0
3
0
30
3
6,24
3
0,624
2
2,71828
8
1,86637863
1,555833
Jun-02
0
3,3
0
3,66
5
2,
0
3
0
30
0
6,16
0
0,616
2
2,71828
3
1,85206270
1,550467
Jul-01
3
3,2
3
3,55
5
2,
0
3
0
0
3
6,05
3
0
2
2,71828
5
1
Jul-02
3
3,2
3
3,55
5
2,
0
3
3
6,05
2
2,71828
Agu-
3
1,0
3
1,12
5
2,
0
3
3
3,62
2
2,71828
01
Agu-
2
1,0
2
1,17
5
2,
0
3
2
3,67
2
2,71828
02
Sep-01
7
3,4
7
3,79
5
2,
0
3
7
6,29
2
2,71828
Sep-02
5
3,4
5
3,74
5
2,
0
3
5
6,24
2
2,71828
Okt-01
0
3,6
0
3,99
5
2,
0
3
0
6,49
2
2,71828
Okt-02
3
3,8
3
4,22
5
2,
0
3
3
6,72
2
2,71828
Nov-
4
3,6
4
3,97
5
2,
0
3
30
4
6,47
0,647
2
2,71828
1,90999379
1,571995
01
Nov-
1
3,5
1
3,91
5
2,
0
3
0
30
1
6,41
1
0,641
2
2,71828
5
1,89951766
1,568138
02
Des-01
6
3,6
6
4,04
5
2,
0
3
0
30
6
6,54
6
0,654
2
2,71828
5
1,92475751
1,577405
Des-02
8
3,5
8
3,93
5
2,
0
3
0
30
8
6,43
8
0,643
2
2,71828
4
1,90370120
1,56968
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
68
Sumber: Data Hitungan 2012
MT1
MT2
MT3
Periode
Eto
EO
ek
IR
Mar-01
3,7
4,15
2,
30
6,65
0,665
2,71828
1,94604672
1,585151
Mar-02
8
3,8
8
4,22
5
2,
0
3
0
30
8
6,72
8
0,672
2
2,71828
3
1,95893310
1,58981
Apr-01
4
3,8
4
4,22
5
2,
0
3
0
30
4
6,72
4
0,672
2
2,71828
9
1,95893310
1,58981
Apr-02
4
3,5
4
3,93
5
2,
0
3
0
30
4
6,43
4
0,643
2
2,71828
9
1,90370120
1,56968
Mei-01
8
3,6
8
4,04
5
2,
0
3
0
30
8
6,54
8
0,654
2
2,71828
4
1,92475751
1,577405
Mei-02
8
3,5
8
3,88
5
2,
0
3
0
30
8
6,38
8
0,638
2
2,71828
4
1,89325958
1,565826
Jun-01
3
3,4
3
3,74
5
2,
0
3
0
30
3
6,24
3
0,624
2
2,71828
8
1,86637863
1,555833
Jun-02
0
3,3
0
3,66
5
2,
0
3
0
30
0
6,16
0
0,616
2
2,71828
3
1,85206270
1,550467
Jul-01
3
3,2
3
3,55
5
2,
0
3
0
0
3
6,05
3
0
2
2,71828
5
1
Jul-02
3
3,2
3
3,55
5
2,
0
3
3
6,05
2
2,71828
Agu-
3
1,0
3
1,12
5
2,
0
3
3
3,62
2
2,71828
01
Agu-
2
1,0
2
1,17
5
2,
0
3
2
3,67
2
2,71828
02
Sep-01
7
3,4
7
3,79
5
2,
0
3
7
6,29
2
2,71828
Sep-02
5
3,4
5
3,74
5
2,
0
3
5
6,24
2
2,71828
Okt-01
0
3,6
0
3,99
5
2,
0
3
0
6,49
2
2,71828
Okt-02
3
3,8
3
4,22
5
2,
0
3
3
6,72
2
2,71828
Nov-
4
3,6
4
3,97
5
2,
0
3
30
4
6,47
0,647
2
2,71828
1,90999379
1,571995
01
Nov-
1
3,5
1
3,91
5
2,
0
3
0
30
1
6,41
1
0,641
2
2,71828
5
1,89951766
1,568138
02
Des-01
6
3,6
6
4,04
5
2,
0
3
0
30
6
6,54
6
0,654
2
2,71828
5
1,92475751
1,577405
Des-02
8
3,5
8
3,93
5
2,
0
3
0
30
8
6,43
8
0,643
2
2,71828
4
1,90370120
1,56968
Jan-01
8
3,7
8
4,08
5
2,
0
3
0
30
8
6,58
8
0,658
2
2,71828
4
1,93111970
1,579726
Jan-02
1
3,9
1
4,35
5
2,
0
3
0
30
1
6,85
1
0,685
2
2,71828
6
1,98496244
1,599152
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
69
Feb-01
6
3,3
6
3,71
5
2,
0
3
0
30
6
6,21
6
0,621
2
2,71828
2
1,86227711
1,554298
Feb-02
8
3,4
8
3,79
5
2,
0
3
0
30
8
6,29
8
0,629
2
2,71828
3
1,87667199
1,559672
= (M x T)/ S
Dengan:
T
= 30 hari,
S = 250 mm
= (6,471 x 30 )/ 250
= 0,77652
IR = M x ek/ (ek-1)
= 6,471 x 2,7182818077652/ (2,71828181077652-1)
= 11,98342314 mm/ hari = 1,38697 lt/ det/ ha
November 2
IR = Mxek/(ek-1)
M = Eo + P
Eo = 1,1 x Eto = 1,1 x 3,56 = 3,916
M = 3,916 + 2,5 = 6,416 mm/ hari
K
= (M x T)/ S
Dengan:
T
= 30 hari,
S = 250 mm
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
70
K
= 0,76992
IR = M x ek/ (ek-1)
= 6,416 x 2,7182818076992/ (2,71828181076992-1)
= 11,94897359 mm/ hari = 1,382983 lt/ det/ ha
Tabel 4.17 Nilai-nilai hasil Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Penyiapan lahan
Pada Realisasi Tanam
Masa
Tanam
MT1
MT2
MT3
Periode
Eto
EO
ek
IR
Nov-
3,6
3,97
2,
25
6,47
0,7765
2,71828
2,17389391
1,38697
01
Nov-
1
3,5
1
3,91
5
2,
0
3
0
25
1
6,41
2
0,7699
2
2,71828
8
2,15959346
1,382983
02
Des-01
6
3,6
6
4,04
5
2,
0
3
0
25
6
6,54
2
0,7857
2
2,71828
2
2,19407378
1,392563
Des-02
8
3,5
8
3,93
5
2,
0
3
0
25
8
6,43
6
0,7725
2
2,71828
5
2,16530232
1,384577
Jan-01
8
3,7
8
4,08
5
2,
0
3
0
25
8
6,58
6
0,7897
2
2,71828
1
2,20277954
1,394964
Jan-02
1
3,9
1
4,35
5
2,
0
3
0
25
1
6,85
2
0,8227
2
2,71828
3
2,27668398
1,415065
Feb-01
6
3,3
6
3,71
5
2,
0
3
0
25
6
6,21
2
0,7461
2
2,71828
4
2,10888630
1,368684
Feb-02
8
3,4
8
3,79
5
2,
0
3
0
25
8
6,29
6
0,7554
2
2,71828
8
2,12846272
1,374234
Mar-01
5
3,7
5
4,15
5
2,
0
3
0
25
5
6,65
0,7989
2
2,71828
1
2,22322755
1,400576
Mar-02
8
3,8
8
4,22
5
2,
0
3
0
25
8
6,72
6
0,8068
2
2,71828
2,24090542
1,405396
Apr-01
4
3,8
4
4,22
5
2,
0
3
0
25
4
6,72
8
0,8068
2
2,71828
4
2,24090542
1,405396
Apr-02
4
3,5
4
3,93
5
2,
0
3
0
25
4
6,43
8
0,7725
2
2,71828
4
2,16530232
1,384577
Mei-01
8
3,6
8
4,04
5
2,
0
3
0
25
8
6,54
6
0,7857
2
2,71828
1
2,19407378
1,392563
Mei-02
8
3,5
8
3,88
5
2,
0
3
0
25
8
6,38
6
0,7659
2
2,71828
5
2,15105838
1,380594
Jun-01
3
3,4
3
3,74
5
2,
0
3
0
25
3
6,24
6
0,7488
2
2,71828
3
2,11446112
1,370268
Jun-02
0
3,3
0
3,66
5
2,
0
3
0
25
0
6,16
0,7395
2
2,71828
4
2,09501349
1,364727
Jul-01
3
3,2
3
3,55
5
2,
0
3
0
25
3
6,05
6
0,7263
2
2,71828
2,06754102
1,356833
Jul-02
3
3,2
3
3,55
5
2,
0
3
0
25
3
6,05
6
0,7263
2
2,71828
9
2,06754102
1,356833
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
71
Agu-
3
1,0
3
1,12
5
2,
0
3
0
25
3
3,62
6
0,4346
2
2,71828
9
1,54440696
1,189249
01
Agu-
2
1,0
2
1,17
5
2,
0
3
0
25
2
3,67
4
0,4412
2
2,71828
5
1,55463376
1,192894
02
Sep-01
7
3,4
7
3,79
5
2,
0
3
0
25
7
6,29
4
0,7554
2
2,71828
2
2,12846272
1,374234
Sep-02
5
3,4
5
3,74
5
2,
0
3
0
25
5
6,24
0,7488
2
2,71828
1
2,11446112
1,370268
Okt-01
0
3,6
0
3,99
5
2,
0
3
0
25
0
6,49
0,7791
2
2,71828
4
2,17964058
1,388567
Okt-02
3
3,8
3
4,22
5
2,
0
3
0
25
3
6,72
6
0,8068
2
2,71828
2,24090542
1,405396
Tabel 4.18 Nilai-nilai hasil Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Penyiapan lahan
Pada Realisasi Tanam
Alternatif 1
Masa
Tanam
MT1
Periode
Eto
EO
ek
IR
Jan-01
3,7
4,08
2,
25
6,58
0,7897
2,71828
2,20277954
1,394964
Jan-02
1
3,9
1
4,35
5
2,
0
3
0
25
1
6,85
2
0,8227
2
2,71828
3
2,27668398
1,415065
Feb-01
6
3,3
6
3,71
5
2,
0
3
0
25
6
6,21
2
0,7461
2
2,71828
4
2,10888630
1,368684
Feb-02
8
3,4
8
3,79
5
2,
0
3
0
25
8
6,29
6
0,7554
2
2,71828
8
2,12846272
1,374234
Mar-01
5
3,7
5
4,15
5
2,
0
3
0
25
5
6,65
0,7989
2
2,71828
1
2,22322755
1,400576
Mar-02
8
3,8
8
4,22
5
2,
0
3
0
25
8
6,72
6
0,8068
2
2,71828
2,24090542
1,405396
Apr-01
4
3,8
4
4,22
5
2,
0
3
0
25
4
6,72
8
0,8068
2
2,71828
4
2,24090542
1,405396
Apr-02
4
3,5
4
3,93
5
2,
0
3
0
25
4
6,43
8
0,7725
2
2,71828
4
2,16530232
1,384577
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
72
MT2
MT3
Mei-01
8
3,6
8
4,04
5
2,
0
3
0
25
8
6,54
6
0,7857
2
2,71828
1
2,19407378
1,392563
Mei-02
8
3,5
8
3,88
5
2,
0
3
0
25
8
6,38
6
0,7659
2
2,71828
5
2,15105838
1,380594
Jun-01
3
3,4
3
3,74
5
2,
0
3
0
25
3
6,24
6
0,7488
2
2,71828
3
2,11446112
1,370268
Jun-02
0
3,3
0
3,66
5
2,
0
3
0
25
0
6,16
0,7395
2
2,71828
4
2,09501349
1,364727
Jul-01
3
3,2
3
3,55
5
2,
0
3
0
25
3
6,05
6
0,7263
2
2,71828
2,06754102
1,356833
Jul-02
3
3,2
3
3,55
5
2,
0
3
0
25
3
6,05
6
0,7263
2
2,71828
9
2,06754102
1,356833
Agu-
3
1,0
3
1,12
5
2,
0
3
0
25
3
3,62
6
0,4346
2
2,71828
9
1,54440696
1,189249
01
Agu-
2
1,0
2
1,17
5
2,
0
3
0
25
2
3,67
4
0,4412
2
2,71828
5
1,55463376
1,192894
02
Sep-01
7
3,4
7
3,79
5
2,
0
3
0
25
7
6,29
4
0,7554
2
2,71828
2
2,12846272
1,374234
Sep-02
5
3,4
5
3,74
5
2,
0
3
0
25
5
6,24
0,7488
2
2,71828
1
2,11446112
1,370268
Okt-01
0
3,6
0
3,99
5
2,
0
3
0
25
0
6,49
0,7791
2
2,71828
4
2,17964058
1,388567
Okt-02
3
3,8
3
4,22
5
2,
0
3
0
25
3
6,72
6
0,8068
2
2,71828
2,24090542
1,405396
Nov-
4
3,6
4
3,97
5
2,
0
3
0
25
4
6,47
8
0,7765
2
2,71828
4
2,17389391
1,38697
01
Nov-
1
3,5
1
3,91
5
2,
0
3
0
25
1
6,41
2
0,7699
2
2,71828
8
2,15959346
1,382983
02
Des-01
6
3,6
6
4,04
5
2,
0
3
0
25
6
6,54
2
0,7857
2
2,71828
2
2,19407378
1,392563
Des-02
8
3,5
8
3,93
5
2,
0
3
0
25
8
6,43
6
0,7725
2
2,71828
5
2,16530232
1,384577
Tabel 4.19 Nilai-nilai hasil Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Penyiapan lahan
Pada Realisasi Tanam
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
73
Alternatif 2
Masa
Tanam
MT1
MT2
MT3
Periode
Eto
EO
ek
IR
Mar-01
3,7
4,15
2,
25
6,65
0,7989
2,71828
2,22322755
1,400576
Mar-02
8
3,8
8
4,22
5
2,
0
3
0
25
8
6,72
6
0,8068
2
2,71828
2,24090542
1,405396
Apr-01
4
3,8
4
4,22
5
2,
0
3
0
25
4
6,72
8
0,8068
2
2,71828
4
2,24090542
1,405396
Apr-02
4
3,5
4
3,93
5
2,
0
3
0
25
4
6,43
8
0,7725
2
2,71828
4
2,16530232
1,384577
Mei-01
8
3,6
8
4,04
5
2,
0
3
0
25
8
6,54
6
0,7857
2
2,71828
1
2,19407378
1,392563
Mei-02
8
3,5
8
3,88
5
2,
0
3
0
25
8
6,38
6
0,7659
2
2,71828
5
2,15105838
1,380594
Jun-01
3
3,4
3
3,74
5
2,
0
3
0
25
3
6,24
6
0,7488
2
2,71828
3
2,11446112
1,370268
Jun-02
0
3,3
0
3,66
5
2,
0
3
0
25
0
6,16
0,7395
2
2,71828
4
2,09501349
1,364727
Jul-01
3
3,2
3
3,55
5
2,
0
3
0
25
3
6,05
6
0,7263
2
2,71828
2,06754102
1,356833
Jul-02
3
3,2
3
3,55
5
2,
0
3
0
25
3
6,05
6
0,7263
2
2,71828
9
2,06754102
1,356833
Agu-
3
1,0
3
1,12
5
2,
0
3
0
25
3
3,62
6
0,4346
2
2,71828
9
1,54440696
1,189249
01
Agu-
2
1,0
2
1,17
5
2,
0
3
0
25
2
3,67
4
0,4412
2
2,71828
5
1,55463376
1,192894
02
Sep-01
7
3,4
7
3,79
5
2,
0
3
0
25
7
6,29
4
0,7554
2
2,71828
2
2,12846272
1,374234
Sep-02
5
3,4
5
3,74
5
2,
0
3
0
25
5
6,24
0,7488
2
2,71828
1
2,11446112
1,370268
Okt-01
0
3,6
0
3,99
5
2,
0
3
0
25
0
6,49
0,7791
2
2,71828
4
2,17964058
1,388567
Okt-02
3
3,8
3
4,22
5
2,
0
3
0
25
3
6,72
6
0,8068
2
2,71828
2,24090542
1,405396
Nov-
4
3,6
4
3,97
5
2,
0
3
0
25
4
6,47
8
0,7765
2
2,71828
4
2,17389391
1,38697
01
Nov-
1
3,5
1
3,91
5
2,
0
3
0
25
1
6,41
2
0,7699
2
2,71828
8
2,15959346
1,382983
02
Des-01
6
3,6
6
4,04
5
2,
0
3
0
25
6
6,54
2
0,7857
2
2,71828
2
2,19407378
1,392563
Des-02
8
3,5
8
3,93
5
2,
0
3
0
25
8
6,43
6
0,7725
2
2,71828
5
2,16530232
1,384577
Jan-01
8
3,7
8
4,08
5
2,
0
3
0
25
8
6,58
6
0,7897
2
2,71828
1
2,20277954
1,394964
Jan-02
1
3,9
1
4,35
5
2,
0
3
0
25
1
6,85
2
0,8227
2
2,71828
3
2,27668398
1,415065
Feb-01
6
3,3
6
3,71
5
2,
0
3
0
25
6
6,21
2
0,7461
2
2,71828
4
2,10888630
1,368684
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
74
Feb-02
3,4
3,79
2,
25
6,29
0,7554
2,71828
2,12846272
1,374234
= kc x Eto
Dimana:
Etc
= Evapotranspirasi tanaman
Eto
= Evapotranspirasi tetapan
Kc
Nedeco/ Porsida
Lokal
Unggu
l
0,5
1,20
1,20
1,0
1,20
1,27
1,5
1,32
1,33
2,0
1,40
1,30
2,5
1,35
1,30
3,0
1,24
0
3,5
1,12
4,0
0
Sumber: Soewarno (2000)
FAO
Lokal
Unggul
Palawija
1,10
1,10
1,10
1,10
1,10
1,05
0,95
0
1,10
1,10
1,05
1,05
0
0,50
0,65
0,97
1,03
0,98
0,85
Karena jadwal tanam dan realisasi tanam dijadikan tiga masa tanam, maka
kemungkinan memakai padi lokal, maka untuk bulan Desember digunakan kc
1,20, karena mulai masa tanam dan dapat di hitung dengan:
Desember 1:
Etc
= kc x Eto
Etc
= 1,20 x 3,68
Etc
= 4,416
Desember 2:
Etc
= kc x Eto
Etc
= 1,27 x 3,58
Etc
= 4,5466
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
75
MT1
MT2
MT3
Periode
Kc
Eto
Etc
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
Jan-01
Jan-02
Feb-01
Feb-02
Mar-01
Mar-02
Apr-01
Apr-02
Mei-01
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Agu-01
Agu-02
Sep-01
Sep-02
Okt-01
Okt-02
0
0
1,20
1,27
1,33
1,30
1,30
0
0
0
1,20
1,27
1,33
1,30
1,30
0
0
0,50
0,65
0,97
1,03
0,98
0,85
0
3,61
3,56
3,68
3,58
3,71
3,96
3,38
3,45
3,78
3,84
3,84
3,58
3,68
3,53
3,40
3,33
3,23
3,23
1,02
1,07
3,45
3,40
3,63
3,84
0
0
4,416
4,5466
4,9343
5,148
4,394
0
0
0
4,608
4,5466
4,8944
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,0379
3,5535
3,332
3,0855
0
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
76
MT1
MT2
MT3
Periode
Kc
Eto
Etc
Jan-01
Jan-02
Feb-01
Feb-02
Mar-01
Mar-02
Apr-01
Apr-02
Mei-01
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Agu-01
Agu-02
Sep-01
Sep-02
Okt-01
Okt-02
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
1,33
1,30
1,30
0
0
0
1,20
1,27
1,33
1,30
1,30
0
0
0,50
0,65
0,97
0
0,50
0,65
0,97
1,03
0,98
0,85
0
3,71
3,96
3,38
3,45
3,78
3,84
3,84
3,58
3,68
3,53
3,40
3,33
3,23
3,23
1,02
1,07
3,45
3,40
3,63
3,84
3,61
3,56
3,68
3,58
4,9343
5,148
4,394
0
0
0
4,608
4,5466
4,8944
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,0379
0
1,7
2,3595
3,7248
3,7183
3,4888
3,128
0
Periode
Kc
Eto
Etc
Mar-01
Mar-02
Apr-01
Apr-02
0
0
1,20
1,27
3,78
3,84
3,84
3,58
0
0
4,608
4,5466
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
77
MT2
MT3
Mei-01
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Agu-01
Agu-02
Sep-01
Sep-02
Okt-01
Okt-02
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
Jan-01
Jan-02
Feb-01
Feb-02
1,33
1,30
1,30
0
0
0
1,20
1,27
1,33
1,30
1,30
0
0
0,50
0,65
0,97
1,03
0,98
0,85
0
3,68
3,53
3,40
3,33
3,23
3,23
1,02
1,07
3,45
3,40
3,63
3,84
3,61
3,56
3,68
3,58
3,71
3,96
3,38
3,45
4,8944
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,0379
3,5535
3,332
3,0855
0
0
1,78
2,392
3,4726
3,8213
3,8808
2,873
0
= kc x Eto
Etc
= 1,20 x 3,68
Etc
= 4,416
Desember 2:
Etc
= kc x Eto
Etc
= 1,27 x 3,58
Etc
= 4,5466
Periode
Kc
Eto
Etc
Nov-01
3,61
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
78
MT2
MT3
Nov-02
Des-01
Des-02
Jan-01
Jan-02
Feb-01
Feb-02
Mar-01
Mar-02
Apr-01
Apr-02
Mei-01
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Agu-01
Agu-02
Sep-01
Sep-02
Okt-01
Okt-02
0
1,20
1,27
1,33
1,30
1,30
0
0
0
1,20
1,27
1,33
1,30
1,30
0
0
0,50
0,65
0,97
1,03
0,98
0,85
0
3,56
3,68
3,58
3,71
3,96
3,38
3,45
3,78
3,84
3,84
3,58
3,68
3,53
3,40
3,33
3,23
3,23
1,02
1,07
3,45
3,40
3,63
3,84
0
4,416
4,5466
4,9343
5,148
4,394
0
0
0
4,608
4,5466
4,8944
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,0379
3,5535
3,332
3,0855
0
MT1
MT2
Periode
Kc
Eto
Etc
Jan-01
Jan-02
Feb-01
Feb-02
Mar-01
Mar-02
Apr-01
Apr-02
Mei-01
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
1,33
1,30
1,30
0
0
0
1,20
1,27
1,33
1,30
1,30
0
0
3,71
3,96
3,38
3,45
3,78
3,84
3,84
3,58
3,68
3,53
3,40
3,33
3,23
4,9343
5,148
4,394
0
0
0
4,608
4,5466
4,8944
4,589
4,42
0
0
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
79
MT3
Jul-02
Agu-01
Agu-02
Sep-01
Sep-02
Okt-01
Okt-02
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
0,50
0,65
0,97
1,03
0,98
0,85
0
1,03
0,98
0,85
0
3,23
1,02
1,07
3,45
3,40
3,63
3,84
3,61
3,56
3,68
3,58
1,615
0,663
1,0379
0
1,7
2,3595
3,7248
3,7183
3,4888
3,128
0
MT1
MT2
MT3
Periode
Kc
Eto
Etc
Mar-01
Mar-02
Apr-01
Apr-02
Mei-01
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Agu-01
Agu-02
Sep-01
Sep-02
Okt-01
Okt-02
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
Jan-01
Jan-02
Feb-01
Feb-02
0
0
1,20
1,27
1,33
1,30
1,30
0
0
0
1,20
1,27
1,33
1,30
1,30
0
0
0,50
0,65
0,97
1,03
0,98
0,85
0
3,78
3,84
3,84
3,58
3,68
3,53
3,40
3,33
3,23
3,23
1,02
1,07
3,45
3,40
3,63
3,84
3,61
3,56
3,68
3,58
3,71
3,96
3,38
3,45
0
0
4,608
4,5466
4,8944
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,0379
3,5535
3,332
3,0855
0
0
1,78
2,392
3,4726
3,8213
3,8808
2,873
0
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
80
Setelah evapotranspirasi tanaman didapat, maka kebutuhan air total
disawah dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
GFR
= Etc + P + WLR
Dengan:
GFR
= Kebutuhan total air di sawah (mm/ hari atau Lt/ hari. ha)
Etc
= Perkolasi
PL
untuk rencana tanam dan realisasi tanam yaitu sebagai berikut, untuk bulan
November I, GFR = Etc + P + WLR
Kebutuhan air irigasi disawah untuk padi harus diperhitungkan pula efisiensinya,
sehingga WRD = IR =
GFR
e = 2,718484
sawah untuk rencana tanam pada Tabel 4.27, alternatif 1 Tabel 4.28, Alternatif 2
Tabel 4.29 dan realisasi tanam pada Tabel 4.30, alternatif 1 Tabel 4.31, alternatif
2 Tabel 4.32
GFR
Periode
Etc
WLR
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
0
0
4,416
4,546
2,5
2,5
2,5
2,5
10
0
10
0
lt/ det/ ha
1,446759
0,289353
1,95787
0,815581
Jan-01
6
4,934
2,5
10
2,017859
3
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
81
MT2
MT3
Jan-02
Feb-01
Feb-02
Mar-01
Mar-02
Apr-01
Apr-02
5,148
4,394
0
0
0
4,608
4,546
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
0
10
0
10
0
10
0
0,885187
1,955324
0,289353
1,446759
0,289353
1,980093
0,815581
Mei-01
6
4,894
2,5
10
2,013241
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Agu-01
Agu-02
4
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,037
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
0
10
0
10
0
10
0
0,820488
1,958333
0,289353
1,446759
0,476274
1,523495
0,40948
Sep-01
9
3,553
2,5
10
1,858044
Sep-02
Okt-01
5
3,332
3,085
2,5
2,5
0
10
0,675002
1,803877
Okt-02
5
0
2,5
0,289353
GFR
Periode
Etc
WLR
Jan-01
4,934
2,5
11
lt/ det/ ha
2,1336
Jan-02
Feb-01
Feb-02
Mar-01
3
5,148
4,394
0
0
2,5
2,5
2,5
2,5
0
11
0
11
0,885187
2,07106
0,289353
1,5625
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
82
MT2
MT3
Mar-02
Apr-01
Apr-02
0
4,608
4,546
2,5
2,5
2,5
0
11
0
0,289353
2,09583
0,815581
Mei-01
6
4,894
2,5
11
2,12898
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Agu-01
Agu-02
4
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,037
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
0
11
0
11
0
11
0
0,820488
2,07407
0,289353
1,5625
0,476274
1,63924
0,40948
Sep-01
9
3,553
2,5
11
1,97378
Sep-02
Okt-01
5
3,332
3,085
2,5
2,5
0
11
0,675002
1,91962
Okt-02
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
5
0
0
0
4,416
4,546
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
0
11
0
11
0
0,289353
1,5625
0,289353
2,07361
0,815581
6
Sumber: Data Hitungan 2012
GFR
Periode
Etc
WLR
Mar-01
Mar-02
Apr-01
Apr-02
0
0
4,608
4,546
2,5
2,5
2,5
2,5
10
11
10
11
lt/ det/ ha
1,44676
1,5625
1,98009
2,08873
Mei-01
6
4,894
2,5
10
2,01324
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
83
MT2
MT3
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Agu-01
Agu-02
4
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,037
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
11
10
11
10
11
10
11
2,09363
1,95833
1,5625
1,44676
1,74942
1,5625
1,68263
Sep-01
9
3,553
2,5
10
1,85804
Sep-02
Okt-01
5
3,332
3,085
2,5
2,5
11
10
1,94815
1,80388
Okt-02
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
5
0
0
0
4,416
4,546
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
11
10
11
10
11
1,5625
1,44676
1,5625
1,95787
2,08873
Jan-01
6
4,934
2,5
10
2,01786
Jan-02
Feb-01
Feb-02
3
5,148
4,394
0
2,5
2,5
2,5
11
10
11
2,15833
1,95532
1,5625
GFR
Periode
Etc
WLR
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
0
0
4,416
4,546
2,5
2,5
2,5
2,5
10
0
10
0
lt/ det/ ha
1,446759
0,289353
1,95787
0,815581
Jan-01
6
4,934
2,5
10
2,017859
Jan-02
3
5,148
2,5
0,885187
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
84
MT2
MT3
Feb-01
Feb-02
Mar-01
Mar-02
Apr-01
Apr-02
4,394
0
0
0
4,608
4,546
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
10
0
10
0
10
0
1,955324
0,289353
1,446759
0,289353
1,980093
0,815581
Mei-01
6
4,894
2,5
10
2,013241
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Agu-01
Agu-02
4
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,037
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
0
10
0
10
0
10
0
0,820488
1,958333
0,289353
1,446759
0,476274
1,523495
0,40948
Sep-01
9
3,553
2,5
10
1,858044
Sep-02
Okt-01
5
3,332
3,085
2,5
2,5
0
10
0,675002
1,803877
Okt-02
5
0
2,5
0,289353
Tabel 4.31 Kebutuhan Total Air di Sawah Untuk Realisasi Tanam Alternatif 1
Masa
Tanam
MT1
GFR
Periode
Etc
WLR
Jan-01
4,934
2,5
11
lt/ det/ ha
2,1336
Jan-02
Feb-01
Feb-02
Mar-01
Mar-02
Apr-01
Apr-02
3
5,148
4,394
0
0
0
4,608
4,546
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
0
11
0
11
0
11
0
0,885187
2,07106
0,289353
1,5625
0,289353
2,09583
0,815581
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
85
MT2
MT3
Mei-01
6
4,894
2,5
11
2,12898
Mei-02
Jun-01
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Agu-01
Agu-02
4
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,037
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
0
11
0
11
0
11
0
0,820488
2,07407
0,289353
1,5625
0,476274
1,63924
0,40948
Sep-01
9
3,553
2,5
11
1,97378
Sep-02
Okt-01
5
3,332
3,085
2,5
2,5
0
11
0,675002
1,91962
Okt-02
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
5
0
0
0
4,416
4,546
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
0
11
0
11
0
0,289353
1,5625
0,289353
2,07361
0,815581
6
Sumber: Data Hitungan 2012
Tabel 4.32 Kebutuhan Total Air di Sawah Untuk Realisasi Tanam Alternatif 2
Masa
Tanam
MT1
GFR
Periode
Etc
WLR
Mar-01
Mar-02
Apr-01
Apr-02
0
0
4,608
4,546
2,5
2,5
2,5
2,5
10
11
10
11
lt/ det/ ha
1,44676
1,5625
1,98009
2,08873
Mei-01
6
4,894
2,5
10
2,01324
Mei-02
Jun-01
4
4,589
4,42
2,5
2,5
11
10
2,09363
1,95833
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
86
MT2
MT3
Jun-02
Jul-01
Jul-02
Agu-01
Agu-02
0
0
1,615
0,663
1,037
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
11
10
11
10
11
1,5625
1,44676
1,74942
1,5625
1,68263
Sep-01
9
3,553
2,5
10
1,85804
Sep-02
Okt-01
5
3,332
3,085
2,5
2,5
11
10
1,94815
1,80388
Okt-02
Nov-01
Nov-02
Des-01
Des-02
5
0
0
0
4,416
4,546
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
11
10
11
10
11
1,5625
1,44676
1,5625
1,95787
2,08873
Jan-01
6
4,934
2,5
10
2,01786
Jan-02
Feb-01
Feb-02
3
5,148
4,394
0
2,5
2,5
2,5
11
10
11
2,15833
1,95532
1,5625
Kabupaten
Dati
II
garut,
dapat
dihitung
besarnya
harga
Tugas Akhir
87
jatuh pada suatu daerah dan dapat dipergunakan oleh tanaman untuk
pertumbuhannya seperti stasiun yang diamati yaitu stasiun Cibatu dan stasiun
Cinta terdapat pada tabel 4.33, 4.34, 4.35, 4.36, 4.37, 4.38, 4.39, 4.40, 4.41, 4.42.
Tabel. 4.33 Data Total Curah Hujan untuk Stasiun Cibatu
Periode setengah bulanan
Curah Hujan
Bulan
Ke
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Januari 1
169
139
148
111
33,5
45
78,8
51,7
261,6
10,7
52,4
38,6
132,9
Januari 2
85
109
95
20,1
69
131,5
107,2
101,3
96,46
49,4
93,1
71,2
44,1
118,7
39,9
Februari 1
234
84
108
61,1
30,5
20,5
106,2
130,5
122,7
221,7
81,9
35
72,6
110,8
98,7
Februari 2
126
140
153
37,2
94,5
37,5
58,5
79,2
107,5
60,8
158,2
55,1
129,9
101,2
50,1
Maret 1
89
98
244
22,7
25,6
44,5
100
113,58
182,8
74,6
40
171,7
222,3
191,6
94,6
Maret 2
135
218
116
54,9
66
42
45
198,85
53,15
45,5
174,4
111,9
61,65
251,8
196,1
April 1
202
109
110
91
56
38,8
13
60,95
162,2
104,6
93,2
105,3
75,25
80,2
68
April 2
35
33
90
85
21
74,5
99,5
28,2
30,8
34,7
254,7
39,8
34,3
153,3
47,1
Mei 1
43
48
44
20
10
69,5
36,9
63,8
38,2
9,3
173,6
77,8
Mei 2
51
20,5
16,6
16
14
31,7
43,4
34,1
64,4
82,8
266,6
17,3
Juni 1
38
65
12
63,3
5,6
8,6
12
22
27,6
37,6
Juni 2
139
26
10,7
23,6
59,1
9,3
25,7
46,7
Juli 1
92
41
22,5
15,9
2,9
43,8
25,5
Juli 2
10
10
23,4
21
8,25
12
3,4
5,1
Agustus 1
4,7
39,8
Agustus 2
15
95
18
60,9
Septemb 1
52
20
18,8
14,4
2,9
126,1
0
0
Septem 2
62
18
23,1
87,4
Oktober 1
31,5
57,5
50,5
61,2
45,5
78,4
Oktober 2
57
68,2
40,5
202
8,3
46
73,1
105,2
11,6
155,1
44,3
Novem 1
79
24,5
33
70
60,5
42
84
31,6
34,5
110,9
156,4
32,4
136
126,8
Novem 2
177
79,5
128
55,2
114,6
23,2
159
75,1
48,45
8,4
7,7
223,1
130
91,5
45,2
Desem 1
117
192,4
160
47,5
85,2
80,8
25,9
107,9
59,9
161
145,6
21,5
129,6
54,3
Desem 2
110
110,3
64
40
67,5
39,5
112,5
122,6
103,2
136,7
66,8
141,3
36,8
81,4
140,2
Bulan
Ke
1997
1998
1999
2000
Januari 1
115
79,5
193
42
187
Januari 2
47
37
200
136
361,8
Februari 1
191
35
92
164
32
Februari 2
120
180
Maret 1
97
52,5
287
Maret 2
22
April 1
199,5
37
April 2
47
25
Mei 1
97
Mei 2
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
81
236
102
136
39
551
174
190
143
558
190
78
196
212
329
93
132
111
155
494
80
45
376
77,5
176
80
47
160
211
121
154
139,5
476
133
147,5
195
19
113
299
156
207
292,5
253
102
44
321
113
218
200
378
12
194
142
127
286
325
209
66
80
97
162
25
61
144
47
26
304
208
248
24
28
73
34
23
31
22
43,5
153
45
54
227
38
23
24
237
405
141
19
92
24
39
140
31
31
44
27
32
50
41
121
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
88
Juni 1
16
224
88
40
38
123
47
109
108
Juni 2
27,5
135
89
20
126
17
23
24
184
8
Juli 1
18,5
19
7,5
23
60
36
14
Juli 2
19
21
85,5
55
71
18
Agustus 1
18
51
37
40
Agustus 2
115
46
120
Septemb 1
24
62
14
60
59
Septem 2
13
12
124
45
57
13
Oktober 1
14
141
66
59
59
248
164
148
Oktober 2
17
62,3
175
185
21
124
141
86
157
92
230
Novem 1
15,5
61,2
144
265
14
24
84
233
270
12
18
215
196
90
Novem 2
38
148,4
333
363
291
334
75
140
443
50
328
307
171
178
Desem 1
95
63,1
107
89
251
27
402
111
121
205
396
638
Desem 2
35
146,2
91
380
184
124
53
209
120
165
269
319
29
Bulan
Ke
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Januari 1
11,3
9,3
9,87
7,4
2,23
5,25
3,45
17,4
0,71
3,49
2,57
8,86
Januari 2
5,31
7,27
6,33
1,34
4,6
8,77
7,15
6,75
6,43
3,29
6,21
4,75
2,94
7,91
2,66
Februari 1
15,6
5,6
7,2
4,07
2,03
1,4
7,08
8,7
8,2
14,8
5,5
2,33
4,84
7,38
6,58
Februari 2
7,88
9,33
10,2
2,5
6,3
2,5
3,9
5,3
7,2
4,05
10,54
3,7
8,66
6,75
3,34
Maret 1
5,93
6,53
16,3
1,51
1,7
2,96
6,7
7,6
12,2
2,7
11,4
14,8
12,8
6,31
Maret 2
14,5
7,7
3,7
4,4
2,8
13,3
3,54
3,03
11,62
7,46
4,11
16,8
13,1
April 1
13,5
7,27
7,3
6,06
3,73
2,6
0,9
4,06
10,8
6,2
7,02
5,02
5,35
4,53
April 2
2,33
2,2
5,7
1,4
4,96
6.6
1,88
2,05
2,3
16,9
2,65
2,29
10,2
3,14
Mei 1
2,87
3,2
0,46
1,3
0,66
4,63
2,5
4,3
2,54
0,62
11,5
5,19
Mei 2
0,33
0,2
3,4
1,4
1,10
1,1
0,93
2,11
2,9
2,3
4,3
5,52
17,8
1,15
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
89
Juni 1
2,53
0,53
4,3
0,8
4,22
0,4
0,6
0,8
1,5
1,84
2,51
Juni 2
9,27
0,4
1,73
0,71
1,6
3,94
0,62
1,71
3,11
Juli 1
6,13
2,73
1,5
1,06
0,19
2,92
1,7
Juli 2
0,67
0,7
1,56
1,4
0,55
0,8
0,23
0,34
Agustus 1
0,313
0,26
2,65
Agustus 2
6,3
1,2
4,06
Septemb 1
3,47
1,3
1,25
0,96
0,19
8,41
Septem 2
4,13
0,26
0,33
1,2
1,54
5,83
Oktober 1
2,1
3,83
3,4
4,08
3,03
5,23
Oktober 2
3,8
4,5
2,7
13,5
0,55
3,1
4,87
7,01
0,77
10,3
2,95
Novem 1
5,27
1,63
2,2
4,7
4,03
2,8
5,6
2,1
2,3
7,39
10,4
2,16
9,07
8,45
Novem 2
11,8
5,3
8,5
3,7
7,64
1,55
10,6
3,23
0,56
0,51
14,8
8,67
6,1
3,01
Desem 1
7,8
12,8
10,7
3,2
0,53
5,7
5,4
1,73
7,2
10,7
9,7
1,43
8,64
3,62
Desem 2
7,33
7,35
4,3
2,7
4,5
2,63
7,5
8,2
6,9
9,1
4,45
9,42
2,45
5,43
9,35
Bulan
Ke
1997
Januari 1
Januari 2
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
7,67
5,3
3,13
2,45
Februari 1
12,7
2,33
Februari 2
Maret 1
2008
2009
2010
2011
12,9
2,8
13,3
9,07
12,47
5,4
24,12
15,7
6,8
9,07
2,6
36,7
11,6
12,7
9,53
37,2
12,7
5,2
13,1
14,1
21,9
6,13
10,9
2,13
6,2
8,8
7,4
10,3
32,9
5,33
25,1
12
5,17
11,7
5,33
3,13
10,7
14,1
8,07
10,3
9,3
31,7
6,47
3,5
19,1
19,1
9,83
13
1,27
7,53
19,9
10,4
13,8
19,5
16,9
6,8
Maret 2
0,33
April 1
13,3
1,47
2,93
2,47
21,7
4,4
21,4
7,53
5,33
10,8
14,5
13,3
25,2
0,8
12,9
9,47
8,47
19,1
1,67
4,07
9,6
3,13
1,73
20,3
13,9
April 2
3,13
1,67
13,9
6,47
16,5
1,6
1,87
4,87
2,27
1,53
2,07
1,47
Mei 1
6,47
2,9
10,2
3,6
15,1
2,53
1,53
1,6
15,8
27
9,4
1,6
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
90
Mei 2
0,13
1,27
6,13
2,6
9,33
2,07
2,07
2,93
1,8
2,13
3,33
2,73
8,07
Juni 1
1,07
14,9
5,87
2,67
2,53
8,2
3,13
7,27
7,2
12,3
Juni 2
1,83
5,93
1,33
8,4
1,13
1,53
1,6
0,53
Juli 1
1,23
1,27
0,5
1,53
2,4
0,93
Juli 2
1,27
0,4
1,4
5,7
0,53
3,67
4,73
1,2
Agustus 1
1,2
3,4
2,47
2,67
0,26
Agustus 2
0,4
7,67
3,07
Septemb 1
0,2
1,6
4,13
0,93
0,2
3,93
Septem 2
0,87
0,8
8,27
3,8
0,87
Oktober 1
0,93
9,4
4,4
3,93
3,93
16,5
10,9
9,87
Oktober 2
1,13
4,15
11,7
12,3
1,4
8,27
9,4
5,73
10,5
6,13
15,3
Novem 1
1,03
4,08
9,6
17,7
0,93
1,6
5,6
15,5
18
0,8
1,2
14,3
13,1
Novem 2
2,53
9,89
22,2
24,2
19,4
22,3
9,33
29,5
3,33
21,9
20,5
11,4
11,9
Desem 1
6,33
4,21
7,13
5,93
16,7
1,8
26,8
7,4
8,07
13,7
26,4
42,5
0,13
Desem 2
2,33
9,75
6,07
25,3
12,3
8,27
3,53
13,9
11
17,9
21,3
1,93
Bulan
Ke
1997
1998
1999
2000
2001
Januari 1
15,4
13,9
18,5
10,1
4,79
Januari 2
9,44
15,6
13,6
2,87
6,9
Februari 1
19,5
16,8
13,5
6,79
4,36
Februari 2
14
17,5
19,1
4,65
18,9
Maret 1
8,9
9,8
30,5
3,78
Maret 2
12,3
19,8
16,6
April 1
16,8
10,9
15,7
April 2
6,6
18
Mei 1
10,8
24
3,5
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
7,5
7,88
7,39
23,8
5,35
10,5
5,51
10,2
9,39
11,9
8,44
13,8
7,06
10,3
17,8
5,51
11,9
7,98
2,93
8,17
21,8
11,2
22,2
10,2
7,26
15,8
12,3
9,38
6,5
9,9
17,9
7,6
22,6
9,18
16,2
13,8
25,1
5,12
8,9
14,3
8,74
18,3
12,4
13,3
14,3
22,2
17,4
11,8
6,1
5,25
7,5
15,3
7,59
9,1
15,9
14
7,71
22,9
24,5
8,27
9,33
5,54
13
15,2
16,2
11
11,7
10,5
15,1
8,91
11,3
9,44
10,5
10,6
24,9
7,05
7,7
8,68
25,5
7,96
17,2
30,7
15,7
7,33
10
10
13,9
12,3
21,3
12,7
9,3
19,3
11,1
Pendahuluan
1
2011
Tugas Akhir
91
Mei 2
17
10,3
16,6
16
5,28
21,7
11,4
16,1
16,6
33,3
Juni 1
9,5
13
10,6
2,8
4,3
7,33
6,9
9,4
17,3
0
Juni 2
23,2
13
5,35
5,9
11,8
3,1
25,7
23,4
Juli 1
18,4
2,05
11,3
15,9
2,9
8,76
25,5
Juli 2
10
10
5,85
5,25
4,13
3,4
2,55
Agustus 1
4,7
7,96
Agustus 2
15
19
15,2
Septemb 1
17,3
4,7
14,4
2,9
14
0
0
Septem 2
10,3
11,5
9,71
Oktober 1
10,5
9,58
25,3
12,2
22,8
15,7
Oktober 2
28,5
8,53
6,75
50,5
4,15
11,5
18,3
17,5
3,87
12,9
8,86
Novem 1
9,88
6,13
11
11,7
8,64
8,4
21
31,6
17,3
18,5
13
10,8
10,5
15,9
Novem 2
12,6
11,4
16
7,89
10,4
3,31
17,7
10,7
9,69
8,4
3,85
24,8
10
10,2
9,04
Desem 1
11,7
21,4
14,5
7,92
7,75
8,98
4,32
18
8,56
14,6
24,3
5,38
32,4
13,6
Desem 2
11
9,19
10,7
8,44
3,59
10,2
12,3
11,5
13,7
9,54
15,7
20,4
15,6
Bulan
Ke
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Januari 1
16,4
9,94
19,3
10,5
20,8
8,1
17
9,75
14,6
17,9
79,7
21,1
Januari 2
9,4
6,17
16,7
13,6
30,2
29,5
8,5
36,7
14,5
8,67
24,5
17,7
36,6
14,1
Februari 1
23,9
5,83
8,36
16,4
15,5
18,9
13,9
38
16
5,63
62,7
9,4
Februari 2
12
22,5
11,1
22
10
26,7
30,1
12,1
22
17,4
59,5
3,8
Maret 1
12,1
6,56
31,9
11,1
14,8
16,3
8,69
21,4
12
17,3
22,5
25,3
12,8
Maret 2
7,33
5,5
29,2
14,1
27,3
15,4
27
27,7
14,2
16,4
19,1
April 1
22,2
7,4
36,1
11
10
40,5
8,33
15,3
13,1
6,71
8,67
33,8
18,9
24,8
April 2
23,5
3,57
23,2
24,3
12
6,08
5,67
11,5
4,43
11
15
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
92
Mei 1
16,2
7,25
21,9
37,8
9,5
3,83
3,43
39,5
28,9
20,1
Mei 2
4,75
15,3
7,8
28
15,5
5,17
8,8
13,5
16
8,33
20,5
24,2
Juni 1
5,33
28
14,7
20
38
15,4
23,5
13,6
36
23
Juni 2
5,5
33,8
14,8
20
21
17
11,5
12
Juli 1
9,25
19
3,75
11,5
30
7,2
Juli 2
9,5
21,4
22,5
11,8
4,5
Agustus 1
10,2
9,25
40
Agustus 2
115
15,3
120
Septemb 1
12
15,5
14
30
19,7
Septem 2
6,5
20,7
22,5
19
6,5
Oktober 1
4,67
28,2
9,43
19,7
8,43
35,4
32,8
13,5
16,4
Oktober 2
8,5
8,9
21,9
23,1
10,5
20,7
17,6
14,3
26,2
10,2
Novem 1
7,75
7,65
14,4
29,4
14
12
21
38,8
33,8
12
19,5
19,6
10
Novem 2
19
13,5
27,8
30,3
29,1
33,4
10,7
23,3
36,9
10
32,8
27,9
17,1
14,8
Desem 1
13,6
7,01
7,64
14,8
27,9
4,5
50,3
12,3
13,4
18,6
30,5
53,2
Desem 2
17,5
11,2
11,4
27,1
18,4
13,8
8,83
23,2
15
16,5
26,9
35,4
5,8
Bulan
Ke
10
11
12
13
14
15
Januari 1
4,79
5,35
5,51
7,39
7,5
7,88
10,1
10,2
10,5
13,9
15,4
18,5
23,8
Januari 2
2,87
5,51
6,9
7,06
7,98
8,44
9,39
9,44
10,3
11,9
11,9
13,6
13,8
15,6
17,8
Februari 1
2,93
4,36
6,79
7,26
8,17
10,2
11,2
12,3
13,5
15,8
16,8
19,5
21,8
22,2
Februari 2
4,65
6,5
7,6
9,18
9,38
9,9
13,8
14
16,2
17,5
17,9
18,9
19,1
22,6
25,1
Maret 1
3,78
5,12
8,74
8,9
8,9
9,8
11,8
12,4
13,3
14,3
14,3
17,4
18,3
22,2
30,5
Maret 2
5,25
6,1
7,5
7,59
7,71
9,1
12,3
14
15,3
15,9
16,6
19,8
22,9
24,5
April 1
5,54
8,27
8,91
9,33
10,5
10,9
11
11,3
11,7
13
15,1
15,2
15,7
16,2
16,8
April 2
6,6
7,05
7,7
7,96
8,68
9,44
10,5
10,6
15,7
17,2
18
24,9
25,5
30,7
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
93
Mei 1
3,5
7,33
9,3
10
10
10,8
11,1
12,3
12,7
13,9
19,3
21,3
24
Mei 2
5,28
10,3
11,4
16
16,1
16,6
16,6
17
17,3
21,7
33,3
Juni 1
2,8
4,3
6,9
7,33
9,4
9,5
10,6
13
Juni 2
3,1
5,35
5,9
11,8
13
23,2
23,4
25,7
Juli 1
2,05
2,9
8,76
11,3
15,9
18,4
25,5
Juli 2
2,55
3,4
4,13
5,25
5,85
10
10
Agustus 1
4,7
7,96
Agustus 2
15
15,2
19
Septemb 1
2,9
4,7
14
14,4
17,3
Septem 2
9,71
10,3
11,5
Oktober 1
9,58
10,5
12,2
15,7
22,8
25,3
Oktober 2
3,87
4,15
6,75
8,53
8,86
11,5
12,9
17,5
18,3
28,5
50,5
Novem 1
6,13
8,4
8,64
9,88
10,5
10,8
11
11,7
13
15,9
17,3
18,5
21
31,6
Novem 2
3,31
3,85
7,89
8,4
9,04
9,69
10
10,2
10,4
10,7
11,4
12,6
16
17,7
24,8
Desem 1
4,32
5,38
7,75
7,92
8,56
8,98
11,7
13,6
14,5
14,6
18
21,4
24,3
32,4
Desem 2
3,59
8,44
9,19
9,54
10,2
10,7
11
11,5
12,3
13,7
15,6
15,7
20,4
Bulan
Ke
10
11
12
13
14
15
Januari 1
8,1
9,75
9,94
10,5
14,6
16,4
17
17,9
19,3
20,8
21,1
79,7
Januari 2
6,17
8,5
8,67
9,4
13,6
14,1
14,5
16,7
17,7
24,5
29,5
30,2
36,6
36,7
Februari 1
5,63
5,83
8,36
9,4
13,9
15,5
16
16,4
18,9
23,9
38
62,7
Februari 2
3,8
10
11,1
12
12,1
17,4
22
22
22,5
26,7
30,1
59,5
Maret 1
6,56
8,69
11,1
12
12,1
12,8
14,8
16,3
17,3
21,4
22,5
25,3
31,9
Maret 2
5,5
7,33
14,1
14,2
15,4
16,4
19,1
27
27,3
27,7
29,2
April 1
6,71
7,4
8,33
8,67
10
11
13,1
15,3
18,9
22,2
24,8
33,8
36,1
40,5
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
94
April 2
3,57
4,43
5,67
6,08
11
11,5
12
15
23,2
23,5
24,3
Mei 1
3,43
3,83
7,25
9,5
16,2
20,1
21,9
28,9
37,8
39,5
Mei 2
4,75
5,17
7,8
8,33
8,8
13,5
15,3
15,5
16
20,5
24,2
28
Juni 1
5,33
13,6
14,7
15,4
20
23
23,5
28
36
38
Juni 2
5,5
11,5
12
14,8
17
20
21
33,8
Juli 1
3,75
7,2
9,25
11,5
19
30
Juli 2
4,5
9,5
11,8
21,4
22,5
Agustus 1
9,25
10,2
40
120
Agustus 2
15,3
115
Septemb 1
12
14
15,5
19,7
30
Septem 2
6,5
6,5
19
20,7
22,5
Oktober 1
4,67
8,43
9,43
13,5
19,7
28,2
32,8
35,4
Oktober 2
8,5
8,9
10,2
10,5
14,3
16,4
17,6
20,7
21,9
23,1
26,2
Novem 1
7,65
7,75
10
12
12
14
14,4
19,5
19,6
21
29,4
33,8
38,8
Novem 2
10
10,7
13,5
14,8
17,1
19
23,3
27,8
27,9
29,1
30,3
32,8
33,4
36,9
Desem 1
4,5
7,01
7,64
12,3
13,4
13,6
14,8
18,6
27,9
30,5
50,3
53,2
Desem 2
5,8
8,83
11,2
11,4
13,8
15
16,5
17,5
18,4
23,2
26,9
27,1
35,4
Bulan
Jan 01
Jan 02
Feb 01
Feb 02
Mar 01
Mar 02
Apr 01
Apr 02
Mei 01
Mei 02
Juni 01
R 80
R 80
Cibatu
5,35
7,06
7
9,18
8,9
7,5
9,33
7,7
7,33
5,28
0
Cinta
8,1
8,67
5,83
3,8
8,69
5
8,33
3,57
3,43
4,75
0
80
6,725
7,865
6,415
6,49
8,795
6,25
8,83
5,635
5,38
5,015
0
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
95
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Juni 02
Juli 01
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
Sep 02
Okt 01
Okt 02
Nov 01
Nov 02
Des 01
Des 02
0
0
0
0
0
0
0
0
3,87
8,64
8,4
7,92
8,44
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
13,5
4,5
8,83
0
0
0
0
0
0
0
0
1,935
8,82
10,95
6,21
8,635
= 5,35
= 8,1
= 13,45
Dengan cara yang sama untuk bulan berikutnya dapat dilihat pada tabel 4.42
Bulan
Jan 01
Jan 02
Feb 01
Feb 02
Mar 01
Mar 02
Apr 01
Apr 02
Mei 01
Mei 02
Juni 01
Juni 02
Juli 01
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
Sep 02
Okt 01
Okt 02
Nov 01
R 80
Cibatu
R 80
Cinta
5,35
7,06
7
9,18
8,9
7,5
9,33
7,7
7,33
5,28
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,87
8,64
8,1
8,67
5,83
3,8
8,69
5
8,33
3,57
3,43
4,75
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Re
(
6,725
7,865
6,415
6,49
8,795
6,25
8,83
5,635
5,38
5,015
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,935
8,82
x 0,7)
4,7075
5,5055
4,4905
4,543
6,1565
4,375
6,181
3,9445
3,766
3,5105
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,3545
6,174
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
96
22
23
24
Nov 02
Des 01
Des 02
8,4
7,92
8,44
13,5
4,5
8,83
10,95
6,21
8,635
7,665
4,347
6,0445
Setelah hujan efektif diketahui, maka kebutuhan bersih air disawah untuk
Bendung Citameng, maka perbandingan antara air yang dibutuhkan dan debit
sungai dipelajari dengan cara menganalisis data yang tersedia. Sesuai dengan pola
tanam yang akan diterapkan di wilayah pekerjaan maka kebutuhan air Bendung
Citameng dinyatakan dalam rumus yaitu:
NFR
Dengan:
NFR
= Perkolasi
Etc
Re
NFR
Hasil perhitungan untuk penyiapan lahan dari NFR mm/ hari dibuat menjadi
lt/ dt/ ha, yaitu:
Tugas Akhir
97
4.45 dan realisasi tanam terdapat pada tabel 4.46, alternatif 1 tabel 4.47, alternatif
2 tabel 4.48
Tabel 4.43 Nilai Kebutuhan Bersih Air Disawah Untuk Rencana Tanam R80%
Bulan
Nov 01
Nov 02
Des 01
Des 02
Jan 01
Jan 02
Feb 01
Feb 02
Mar 01
Mar 02
Apr 01
Apr 02
Mei 01
Mei 02
Juni 01
Juni 02
Juli 01
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
ETC
WLR
Re 80%
0
0
4,416
4,5466
4,9343
5,148
4,394
0
0
0
4,608
4,5466
4,8944
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,0379
3,5535
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
6,174
7,665
4,347
6,0445
4,7075
5,5055
4,4905
4,543
6,1565
4,375
6,181
3,9445
3,766
3,5105
0
0
0
0
0
0
0
NFR
NFR
mm/ hari
6,326
4,835
12,569
11,0021
12,7268
12,1425
12,4035
7,957
6,3435
8,125
10,927
13,1021
13,6284
13,5785
16,92
12,5
12,5
14,115
13,163
13,5379
16,0535
l/ dt/ ha
0,732178
0,559608
1,454749
1,273394
1,473013
1,405385
1,435593
0,920951
0,734203
0,940396
1,264702
1,51645
1,577365
1,571589
1,958338
1,446763
1,446763
1,633684
1,523499
1,56689
1,858048
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
98
Sep 02
Okt 01
Okt 02
3,332
3,0855
0
2,5
2,5
2,5
10
10
10
0
0
1,3545
15,832
15,5855
11,1455
1,832412
1,803881
1,289991
Tabel 4.44 Nilai Kebutuhan Bersih Air Disawah Untuk Rencana Tanam R80%
Alternatif 1
Bulan
ETC
WLR
Re 80%
Jan 01
Jan 02
Feb 01
Feb 02
Mar 01
Mar 02
Apr 01
Apr 02
Mei 01
Mei 02
Juni 01
Juni 02
Juli 01
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
Sep 02
Okt 01
Okt 02
Nov 01
Nov 02
Des 01
Des 02
4,9343
5,148
4,394
0
0
0
4,608
4,5466
4,8944
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,0379
3,5535
3,332
3,0855
0
0
0
4,416
4,5466
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
4,7075
5,5055
4,4905
4,543
6,1565
4,375
6,181
3,9445
3,766
3,5105
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,3545
6,174
7,665
4,347
6,0445
NFR
NFR
mm/ hari
13,7268
13,1425
13,4035
8,957
7,3435
9,125
11,927
14,1021
14,6284
14,5785
17,92
13,5
13,5
15,115
14,163
14,5379
17,0535
16,832
16,5855
12,1455
7,326
5,835
13,569
12,0021
l/ dt/ ha
1,588754
1,521126
1,551334
1,036692
0,849944
1,056137
1,380443
1,632191
1,693106
1,68733
2,074079
1,562504
1,562504
1,749425
1,63924
1,682631
1,973789
1,948153
1,919622
1,405732
0,847919
0,675349
1,570490
1,389135
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
99
Tabel 4.45 Nilai Kebutuhan Bersih Air Disawah Untuk Rencana Tanam R80%
Alternatif 2
Bulan
Mar 01
Mar 02
Apr 01
Apr 02
Mei 01
Mei 02
Juni 01
Juni 02
Juli 01
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
Sep 02
Okt 01
Okt 02
Nov 01
Nov 02
Des 01
Des 02
Jan 01
Jan 02
Feb 01
Feb 02
ETC
WLR
Re 80%
0
0
4,608
4,5466
4,8944
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,0379
3,5535
3,332
3,0855
0
0
0
4,416
4,5466
4,9343
5,148
4,394
0
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
10
11
10
11
10
11
10
11
10
11
10
11
10
11
10
11
10
11
10
11
10
11
10
11
6,1565
4,375
6,181
3,9445
3,766
3,5105
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,3545
6,174
7,665
4,347
6,0445
4,7075
5,5055
4,4905
4,543
NFR
NFR
mm/ hari
6,3435
9,125
10,927
14,1021
13,6284
14,5785
16,92
13,5
12,5
15,115
13,163
14,5379
16,0535
16,832
15,5855
12,1455
6,326
5,835
12,569
12,0021
12,7268
13,1425
12,4035
8,957
l/ dt/ ha
0,734203
1,056137
1,264702
1,632191
1,577365
1,68733
1,958338
1,562504
1,446763
1,749425
1,523499
1,682631
1,858048
1,948153
1,803881
1,405732
0,732178
0,675349
1,454749
1,389135
1,473013
1,521126
1,435593
1,036692
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
100
Tabel 4.46 Nilai Kebutuhan Bersih Air Disawah Untuk Realisasi Tanam R80%
Bulan
Nov 01
Nov 02
Des 01
Des 02
Jan 01
Jan 02
Feb 01
Feb 02
Mar 01
Mar 02
Apr 01
Apr 02
Mei 01
Mei 02
Juni 01
Juni 02
Juli 01
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
Sep 02
Okt 01
Okt 02
ETC
WLR
Re 80%
0
0
4,416
4,5466
4,9343
5,148
4,394
0
0
0
4,608
4,5466
4,8944
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,0379
3,5535
3,332
3,0855
0
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
6,174
7,665
4,347
6,0445
4,7075
5,5055
4,4905
4,543
6,1565
4,375
6,181
3,9445
3,766
3,5105
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,3545
NFR
NFR
mm/ hari
l/ dt/ ha
6,326
4,835
12,569
11,0021
12,7268
12,1425
12,4035
7,957
6,3435
8,125
10,927
13,1021
13,6284
13,5785
16,92
12,5
12,5
14,115
13,163
13,5379
16,0535
15,832
15,5855
11,1455
0,732178
0,559608
1,454749
1,273394
1,473013
1,405385
1,435593
0,920951
0,734203
0,940396
1,264702
1,51645
1,577365
1,571589
1,958338
1,446763
1,446763
1,633684
1,523499
1,56689
1,858048
1,832412
1,803881
1,289991
Tabel 4.47 Nilai Kebutuhan Bersih Air Disawah Untuk Realisasi Tanam R80%
Alternatif 1
Bulan
ETC
WLR
Re 80%
NFR
NFR
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
101
Jan 01
Jan 02
Feb 01
Feb 02
Mar 01
Mar 02
Apr 01
Apr 02
Mei 01
Mei 02
Juni 01
Juni 02
Juli 01
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
Sep 02
Okt 01
Okt 02
Nov 01
Nov 02
Des 01
Des 02
4,9343
5,148
4,394
0
0
0
4,608
4,5466
4,8944
4,589
4,42
0
0
1,615
0,663
1,0379
3,5535
3,332
3,0855
0
0
0
4,416
4,5466
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
4,7075
5,5055
4,4905
4,543
6,1565
4,375
6,181
3,9445
3,766
3,5105
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,3545
6,174
7,665
4,347
6,0445
mm/ hari
l/ dt/ ha
13,7268
13,1425
13,4035
8,957
7,3435
9,125
11,927
14,1021
14,6284
14,5785
17,92
13,5
13,5
15,115
14,163
14,5379
17,0535
16,832
16,5855
12,1455
7,326
5,835
13,569
12,0021
1,588754
1,521126
1,551334
1,036692
0,849944
1,056137
1,380443
1,632191
1,693106
1,68733
2,074079
1,562504
1,562504
1,749425
1,63924
1,682631
1,973789
1,948153
1,919622
1,405732
0,847919
0,675349
1,570490
1,389135
Tabel 4.48 Nilai Kebutuhan Bersih Air Disawah Untuk Realisasi Tanam R80%
Alternatif 2
Bulan
Mar 01
Mar 02
Apr 01
Apr 02
Mei 01
Mei 02
Juni 01
Juni 02
Juli 01
ETC
WLR
Re 80%
0
0
4,608
4,5466
4,8944
4,589
4,42
0
0
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
10
11
10
11
10
11
10
11
10
6,1565
4,375
6,181
3,9445
3,766
3,5105
0
0
0
NFR
NFR
mm/ hari
l/ dt/ ha
6,3435
9,125
10,927
14,1021
13,6284
14,5785
16,92
13,5
12,5
0,734203
1,056137
1,264702
1,632191
1,577365
1,68733
1,958338
1,562504
1,446763
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
102
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
Sep 02
Okt 01
Okt 02
Nov 01
Nov 02
Des 01
Des 02
Jan 01
Jan 02
Feb 01
Feb 02
1,615
0,663
1,0379
3,5535
3,332
3,0855
0
0
0
4,416
4,5466
4,9343
5,148
4,394
0
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
11
10
11
10
11
10
11
10
11
10
11
10
11
10
11
0
0
0
0
0
0
1,3545
6,174
7,665
4,347
6,0445
4,7075
5,5055
4,4905
4,543
15,115
13,163
14,5379
16,0535
16,832
15,5855
12,1455
6,326
5,835
12,569
12,0021
12,7268
13,1425
12,4035
8,957
1,749425
1,523499
1,682631
1,858048
1,948153
1,803881
1,405732
0,732178
0,675349
1,454749
1,389135
1,473013
1,521126
1,435593
1,036692
Pr
Perhitungan:
Debit andalan dengan kemungkinan terpenuhi 80% dihitung dengan metode
pendekatan sebagai berikut:
Q80 =
Debit andalan pada saluran irigasi Citameng dihitung dengan periode data selama
15 tahunan, maka:
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
103
Q80 =
n/N
= Pr %
dimana N = 15
Pr perkiraan
= 30%
Maka (n)
= N x 30 %
= 15 x 30 %
= 4,5 diambil nilai 4
Jadi debit andalan (ketersediaan air) setengah bulanan jatuh pada nomor
urut ranking 4 dari yang terkecil. Berikut ini adalah data-data debit hasil
pengukuran pada saluran irigasi Citameng periode setengah bulanan yang belum
diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar yang terdapat pada tabel 4.49
Tabel 4.49 Data Debit (m3/ det) hasil Pengukuran Pada Saluran Irigasi Citameng
Periode
Tahun
Bulan
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Jan 1
9,49
7,3
4,94
10,2
2,52
7,74
5,33
6,26
10
6,71
1,75
6,05
23
6,35
Jan 2
4,22
4,86
3,17
7,32
6,84
16,4
11,4
6,78
21,6
7,45
5,71
8,93
8,52
14,9
6,48
Feb 1
14,2
3,97
3,6
5,1
6,47
1,77
6,64
8,75
7,8
23,8
2,75
3,83
3,92
16,2
4,86
Feb 2
3,94
4,67
5,1
5,25
9,15
3,84
7,8
5,32
8,95
9,08
9,31
8,98
19,2
2,31
Mar 1
6,2
5,02
8,15
10,3
10,4
6,39
9,85
7,57
6,1
12,5
6,55
12,6
17,2
14,9
6,56
Mar 2
4,67
7,99
3,85
3,32
12,9
5,17
8,75
13,3
1,77
14,1
6,21
10,2
6,79
12,6
16,1
Apr 1
13,4
4,87
14,5
5,23
4,53
6,7
1,29
4,07
5,4
8,3
4,67
4,38
12,7
9,63
10,5
Apr 2
2,73
1,94
9,95
6,09
0,7
2,48
4,1
1,88
1,03
3,59
9,59
2,09
2,18
5,84
3,07
Mei 1
4,67
3,05
5,33
1,5
2,45
0,33
9,87
2,52
2,92
2,07
7,9
13,8
10,5
3,39
Mei 2
0,23
0,74
4,77
0,7
1,85
5,22
1,5
2,09
1,45
2,62
3,05
1,07
4,43
10,3
4,61
Jun 1
1,27
0,8
9,6
0,4
5,05
1,34
1,27
0,2
0,3
4,5
0,75
1,57
4,56
4,86
6,15
Jun 2
4,64
1,12
4,5
0,87
3,32
0,67
0,8
4,2
1,97
0,57
1,08
1,66
1,82
Jul 1
3,07
0,62
0,25
1,52
2,53
1,2
0,09
1,46
1,32
Jul 2
0,34
0,64
0,55
1,48
3,55
0,54
2,24
2,37
0,12
0,17
0,6
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
104
Ags 1
0,6
1,7
0,16
1,24
0,13
2,66
Ags 2
0,5
3,15
0,6
0,2
3,84
1,54
2,03
0,13
0
Sep 1
1,84
0,8
0,65
0,63
2,07
0,95
0,1
2,09
4,21
1,97
Sep 2
2,07
0,13
0,44
0,57
4,74
0,77
1,5
1,9
2,92
0,44
Okt 1
0,47
1,05
6,62
3,9
1,97
4,01
9,77
8,07
4,94
Okt 2
2,47
2,08
5,85
2,25
7,5
0,7
10,9
0,28
1,55
4,7
2,44
6,37
5,64
8,22
9,13
Nov 1
3,15
2,86
1,1
7,15
10,9
0,47
2,2
5,6
8,8
10,2
4,09
5,8
8,23
11,1
7,23
Nov 2
7,17
7,6
4,25
12,9
15,9
10,48
16,5
6,28
15
1,92
18,4
14,6
8,75
7,46
Des 1
7,07
8,51
5,35
5,17
3,23
2,85
11,1
1,77
17
5,7
9,39
11,7
13,9
25,6
1,88
Des 2
4,83
8,55
2,15
4,39
14,9
1,32
9,9
8,24
5,22
11,5
6,23
10,2
10,2
13,4
5,64
13
14
15
10
11
12
Jan 1
1,75
2,52
4,94
5,33
6,05
6,26
6,35
Jan 2
3,17
4,22
4,86
5,71
6,48
6,78
6,84
7,32
6,71
7,3
7,74
9,49
10
10,2
23
7,45
8,52
8,93
11,4
14,9
16,4
21,6
Feb 1
1,77
2,75
3,6
3,83
3,92
3,97
4,86
Feb 2
2,31
3,84
3,94
4,67
5,1
5,25
5,32
5,1
6,47
6,64
7,8
8,75
14,2
16,2
23,8
7,8
8,95
8,98
9,08
9,15
9,31
Mar 1
5,02
6,1
6,2
6,39
6,55
6,56
19,2
7,57
8,15
9,85
10,3
10,4
12,5
12,6
14,9
17,2
Mar 2
1,77
3,32
3,85
4,67
5,17
Apr 1
1,29
4,07
4,38
4,53
4,67
6,21
6,79
7,99
8,75
10,2
12,6
12,9
13,3
14,1
16,1
4,87
5,23
5,4
6,7
8,3
9,63
10,5
12,7
13,4
Apr 2
0,7
1,03
1,88
1,94
14,5
2,09
2,18
2,48
2,73
3,07
3,59
4,1
5,84
6,09
9,59
Mei 1
0,33
1,5
9,95
2,07
2,45
2,52
2,92
3,05
3,39
4,67
5,33
7,9
9,87
10,5
Mei 2
0,23
0,7
13,8
0,74
1,07
1,45
1,5
1,85
2,09
2,62
3,05
4,43
4,61
4,77
5,22
10,3
Jun 1
0,2
Jun 2
0,3
0,4
0,75
0,8
1,27
1,27
1,34
1,57
4,5
4,56
4,86
5,05
6,15
9,6
0,57
0,67
0,8
0,87
1,08
1,12
1,66
1,82
1,97
3,32
4,2
4,5
4,64
Jul 1
Jul 2
0,09
0,25
0,62
1,2
1,32
1,46
1,52
2,53
3,07
0,12
0,17
0,34
0,54
0,55
0,6
0,64
1,48
2,24
2,37
3,55
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
105
Ags 1
0,13
0,13
0,16
0,6
1,24
1,7
Ags 2
0,2
0,5
0,6
1,54
2,03
3,15
3,84
2,66
4
Sep 1
0,1
0,63
0,65
0,8
0,95
1,84
1,97
2,07
2,09
4,21
Sep 2
0,13
0,44
0,44
0,57
0,77
1,5
1,9
2,07
2,92
4,74
Okt 1
0,47
1,05
1,97
3,9
4,01
4,94
6,62
8,07
9,77
Okt 2
0,28
0,7
1,55
2,08
2,25
2,44
2,47
4,7
5,64
5,85
6,37
7,5
8,22
9,13
10,9
Nov 1
0,47
1,1
2,2
2,86
3,15
4,09
5,6
5,8
7,15
7,23
8,23
8,8
10,2
10,9
11,1
Nov 2
1,92
4,25
6,28
7,17
7,46
7,6
8,75
10,48
12,9
14,6
15
15,9
16,5
18,4
Des 1
1,77
1,88
2,85
3,23
5,17
5,35
5,7
7,07
8,51
9,39
11,1
11,7
13,9
17
25,6
Des 2
1,32
2,15
4,39
4,83
5,22
5,64
6,23
8,24
8,55
9,9
10,2
10,2
11,5
13,4
14,9
NFR
8,64
Ef
DR
8,64
0,65
0,130374
Nov 01
l/ dt/ ha
0,73217
Nov 02
8
0,55960
8,64
0,65
0,099645
Des 01
8
1,45474
8,64
0,65
0,259037
Des 02
9
1,27339
8,64
0,65
0,226744
Jan 01
4
1,47301
8,64
0,65
0,262289
Jan 02
3
1,40538
8,64
0,65
0,250247
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
106
Feb 01
1,43559
8,64
0,65
0,255626
Feb 02
3
0,92095
8,64
0,65
0,163987
Mar 01
1
0,73420
8,64
0,65
0,130734
Mar 02
3
0,94039
8,64
0,65
0,167449
Apr 01
6
1,26470
8,64
0,65
0,225196
Apr 02
Mei 01
2
1,51645
1,57736
8,64
8,64
0,65
0,65
0,270023
0,28087
Mei 02
5
1,57158
8,64
0,65
0,279841
Juni 01
9
1,95833
8,64
0,65
0,348707
Juni 02
8
1,44676
8,64
0,65
0,257614
Juli 01
3
1,44676
8,64
0,65
0,257614
Juli 02
3
1,63368
8,64
0,65
0,290898
Ags 01
4
1,52349
8,64
0,65
0,271278
Ags 02
Sep 01
9
1,56689
1,85804
8,64
8,64
0,65
0,65
0,279005
0,330849
Sep 02
8
1,83241
8,64
0,65
0,326284
Okt 01
2
1,80388
8,64
0,65
0,321204
Okt 02
1
1,28999
8,64
0,65
0,229699
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
107
NFR
8,64
Ef
DR
8,64
0,65
0,282898
Jan 01
l/ dt/ ha
1,58875
Jan 02
4
1,52112
8,64
0,65
0,270856
Feb 01
6
1,55133
8,64
0,65
0,276235
Feb 02
4
1,03669
8,64
0,65
0,184596
Mar 01
2
0,84994
8,64
0,65
0,151343
Mar 02
4
1,05613
8,64
0,65
0,188059
Apr 01
7
1,38044
8,64
0,65
0,245805
Apr 02
3
1,63219
8,64
0,65
0,290632
Mei 01
1
1,69310
8,64
0,65
0,301479
Mei 02
Juni 01
6
1,68733
2,07407
8,64
8,64
0,65
0,65
0,30045
0,369316
Juni 02
9
1,56250
8,64
0,65
0,278224
Juli 01
4
1,56250
8,64
0,65
0,278224
Juli 02
4
1,74942
8,64
0,65
0,311507
Ags 01
Ags 02
5
1,63924
1,68263
8,64
8,64
0,65
0,65
0,291887
0,299614
Sep 01
1
1,97378
8,64
0,65
0,351458
Sep 02
9
1,94815
8,64
0,65
0,346893
Okt 01
3
1,91962
8,64
0,65
0,341813
Okt 02
2
1,40573
8,64
0,65
0,250308
Nov 01
2
0,84791
8,64
0,65
0,150983
Nov 02
9
0,67534
8,64
0,65
0,120254
Des 01
9
1,57049
8,64
0,65
0,279646
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
108
Des 02
1,38913
8,64
0,65
0,247353
NFR
8,64
Ef
DR
8,64
0,65
0,130734
Mar 01
l/ dt/ ha
0,73420
Mar 02
3
1,05613
8,64
0,65
0,188059
Apr 01
7
1,26470
8,64
0,65
0,225196
Apr 02
2
1,63219
8,64
0,65
0,290632
Mei 01
1
1,57736
8,64
0,65
0,28087
Mei 02
Juni 01
5
1,68733
1,95833
8,64
8,64
0,65
0,65
0,30045
0,348707
Juni 02
8
1,56250
8,64
0,65
0,278224
Juli 01
4
1,44676
8,64
0,65
0,257614
Juli 02
3
1,74942
8,64
0,65
0,311507
Ags 01
5
1,52349
8,64
0,65
0,271278
Ags 02
9
1,68263
8,64
0,65
0,299614
Sep 01
1
1,85804
8,64
0,65
0,330849
Sep 02
8
1,94815
8,64
0,65
0,346893
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
109
Okt 01
3
1,80388
8,64
0,65
0,321204
Okt 02
1
1,40573
8,64
0,65
0,250308
Nov 01
2
0,73217
8,64
0,65
0,130374
Nov 02
8
0,67534
8,64
0,65
0,120254
Des 01
9
1,45474
8,64
0,65
0,259037
Des 02
9
1,38913
8,64
0,65
0,247353
Jan 01
5
1,47301
8,64
0,65
0,262289
Jan 02
3
1,52112
8,64
0,65
0,270856
Feb 01
6
1,43559
8,64
0,65
0,255626
Feb 02
3
1,03669
8,64
0,65
0,184596
=
=
Dimana:
Qint
= debit di intake
Vint
= tinggi bukaan
Qint
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
110
= 4,4145 m3/det
Karena pintu intake berjumlah satu buah maka debit total di intake adalah =
4,4145 m3/det. Maka Q intake yang ada di saluran Bendung Citameng dari saluran
terdapat pada tabel 4.54
Tabel 4.54 Q intake yang ada di saluran Bendung Citameng
Nama Petak
Tersier
BCT IV 1 ki
BCT IV 2 ki
18
BCT IV 3 ki
54
BCT IV 4 ki
58
BCT IV 5 ki
55
BCT IV 6 ki
BCT IV 7 ka
15
BCT IV 7 ki
18
BCT IV 8 ki
34,3
BCT IV 9 ki
69,51
BCT IV 10 ki
24,15
BCT IV 11 ki
13,75
BCT IV 11 ki
BCT IV 12 ki
19,75
BCT IV 13 ka
BCT IV 13 ki
BCT IV 13 ki
26,24
BCT IV 14 ki
25,61
BCT IV 14 ka
BCT IV 15 ki
21,39
BCT IV 15
JUMLAH
484
Sumber: Data Hitungan 2012
25
12
31
5
9
66
16
14
85
28
14
12
10
15
3
35
8
11
18
14
433
40,1
19,8
41,97
8,45
11
76,68
30
22,4
99,63
46,2
23,1
19,8
11,91
24,75
4,95
61,2
11
18,32
31,91
23,1
630,17
Tugas Akhir
111
4.4.2 Kebutuhan Air di Intake (IR)
Untuk mengetahui kebutuhan air di intake (IR), dengan didapatnya NFR maka IR
diperoleh dengan rumus:
IR
NFR
Rencana
l/ dt/ ha
0,73217
8
0,55960
8
1,45474
9
1,27339
4
1,47301
3
1,40538
5
1,43559
3
0,92095
1
0,73420
3
0,94039
6
1,26470
2
1,51645
1,57736
5
1,57158
9
1,95833
8
1,44676
3
1,44676
3
1,63368
4
1,52349
9
1,56689
1,85804
8
1,83241
2
0,65
IR
Rencana
l/ dt/ ha
1,126428
0,65
0,860935
0,65
2,238075
0,65
1,959068
0,65
2,266174
0,65
2,162131
0,65
2,208605
0,65
1,416848
0,65
1,129543
0,65
1,446763
0,65
1,945695
0,65
0,65
2,333
2,426715
0,65
2,417829
0,65
3,012828
0,65
2,225789
0,65
2,225789
0,65
2,51336
0,65
2,343845
0,65
0,65
2,4106
2,858535
0,65
2,819095
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
112
Okt 01
Okt 02
1,80388
1
1,28999
1
0,65
2,775202
0,65
1,984602
IR
l/ dt/ ha
1,12642
8
0,86093
5
2,23807
5
1,95906
8
2,26617
4
2,16213
1
2,20860
5
1,41684
8
1,12954
3
1,44676
3
1,94569
5
2,333
2,42671
5
2,41782
9
3,01282
8
2,22578
9
2,22578
9
2,51336
2,34384
5
2,4106
2,85853
5
2,81909
Luas Daerah
Bendung Citameng
(ha)
484
Debit keluar
Bendung Citameng
l/ dt
545,191
484
416,6925
484
1083,228
484
948,1889
484
1096,828
484
1046,471
484
1068,965
484
685,7544
484
546,6988
484
700,2333
484
941,7164
484
484
1129,172
1174,53
484
1170,229
484
1458,209
484
1077,282
484
1077,282
484
484
1216,466
1134,421
484
484
1166,73
1383,531
484
1364,442
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
113
Okt 01
Okt 02
5
2,77520
2
1,98460
2
484
1343,198
484
960,5474
= NFR / e
= 0,732178 / 0,68
= 1,076732 lt/ det/ ha
NFR
Rencana
l/ dt/ ha
0,73217
8
0,55960
8
1,45474
9
1,27339
4
1,47301
3
1,40538
5
1,43559
3
0,92095
1
0,73420
3
0,94039
6
1,26470
2
0,68
IR
Rencana
l/ dt/ ha
1,076732
0,68
0,822953
0,68
2,139337
0,68
1,872638
0,68
2,166196
0,68
2,066743
0,68
2,111166
0,68
1,35434
0,68
1,07971
0,68
1,382935
0,68
1,859856
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
114
Apr 02
Mei 01
Mei 02
Juni 01
Juni 02
Juli 01
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
Sep 02
Okt 01
Okt 02
1,51645
1,57736
5
1,57158
9
1,95833
8
1,44676
3
1,44676
3
1,63368
4
1,52349
9
1,56689
1,85804
8
1,83241
2
1,80388
1
1,28999
1
0,68
0,68
2,230074
2,319654
0,68
2,31116
0,68
2,879909
0,68
2,127593
0,68
2,127593
0,68
2,402476
0,68
2,24044
0,68
0,68
2,30425
2,732424
0,68
2,694724
0,68
2,652766
0,68
1,897046
Maka debit di Bangunan Bagi = 1,076732 * 85 ha = 91,52 lt/ det, dan untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 4. 58
Tabel 4.58 Total Kebutuhan Air Irigasi (Outflow) Bangunan Bagi BCT IV Irigasi
Citameng
Bulan
Nov 01
Nov 02
IR
l/ dt/ ha
1,07673
2
0,82295
Luas Daerah
Bangunan Bagi
BCT IV Citameng
(ha)
85
85
Debit keluar
Bendung Citameng
l/ dt
91,52222
69,95101
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
115
Des 01
Des 02
Jan 01
Jan 02
Feb 01
Feb 02
Mar 01
Mar 02
Apr 01
Apr 02
Mei 01
Mei 02
Juni 01
Juni 02
Juli 01
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
Sep 02
Okt 01
Okt 02
3
2,13933
7
1,87263
8
2,16619
6
2,06674
3
2,11116
6
1,35434
1,07971
1,38293
5
1,85985
6
2,23007
4
2,31965
4
2,31116
2,87990
9
2,12759
3
2,12759
3
2,40247
6
2,24044
2,30425
2,73242
4
2,69472
4
2,65276
6
1,89704
6
85
181,8436
85
159,1742
85
184,1267
85
175,6732
85
179,4491
85
85
85
115,1189
91,77535
117,5495
85
158,0878
85
189,5563
85
197,1706
85
85
196,4486
244,7923
85
180,8454
85
180,8454
85
204,2105
85
85
85
190,4374
195,8613
232,256
85
229,0515
85
225,4851
85
161,2489
= NFR / e
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
116
= 0,732178 / 0,68
= 1,076732 lt/ det/ ha
Untuk mengetahui hasil perhitungan IRB bulan berikutnya terdapat pada
tabel 4.59 Air Irigasi (NFR) dan Kebutuhan Air di Bangunan Sadap BCT IV.10
(IRB)
Tabel 4.59 Air Irigasi (NFR) dan Kebutuhan Air di Bangunan Sadap BCT IV
(IRB)
Bulan
Nov 01
Nov 02
Des 01
Des 02
Jan 01
Jan 02
Feb 01
Feb 02
Mar 01
Mar 02
Apr 01
Apr 02
Mei 01
Mei 02
Juni 01
Juni 02
Juli 01
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
NFR
Rencana
l/ dt/ ha
0,73217
8
0,55960
8
1,45474
9
1,27339
4
1,47301
3
1,40538
5
1,43559
3
0,92095
1
0,73420
3
0,94039
6
1,26470
2
1,51645
1,57736
5
1,57158
9
1,95833
8
1,44676
3
1,44676
3
1,63368
4
1,52349
9
1,56689
1,85804
8
0,68
IR
Rencana
l/ dt/ ha
1,076732
0,68
0,822953
0,68
2,139337
0,68
1,872638
0,68
2,166196
0,68
2,066743
0,68
2,111166
0,68
1,35434
0,68
1,07971
0,68
1,382935
0,68
1,859856
0,68
0,68
2,230074
2,319654
0,68
2,31116
0,68
2,879909
0,68
2,127593
0,68
2,127593
0,68
2,402476
0,68
2,24044
0,68
0,68
2,30425
2,732424
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
117
Sep 02
Okt 01
Okt 02
1,83241
2
1,80388
1
1,28999
1
0,68
2,694724
0,68
2,652766
0,68
1,897046
Tabel 4.60 Total Kebutuhan Air Irigasi (Outflow) Bangunan Sadap BCT IV.
Irigasi Citameng
Bulan
Nov 01
Nov 02
Des 01
Des 02
Jan 01
Jan 02
Feb 01
Feb 02
Mar 01
Mar 02
Apr 01
Apr 02
Mei 01
Mei 02
Juni 01
IR
l/ dt/ ha
1,07673
2
0,82295
3
2,13933
7
1,87263
8
2,16619
6
2,06674
3
2,11116
6
1,35434
1,07971
1,38293
5
1,85985
6
2,23007
4
2,31965
4
2,31116
2,87990
Luas Daerah
Bangunan Bagi
BCT IV Citameng
(ha)
28
Debit keluar
Bendung Citameng
l/ dt
30,1485
28
23,04268
28
59,90144
28
52,43386
28
60,65349
28
57,8688
28
59,11265
28
28
28
37,92152
30,23188
38,72218
28
52,07597
28
62,44207
28
64,95031
28
28
64,71248
80,63745
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
118
Juni 02
Juli 01
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
Sep 02
Okt 01
Okt 02
9
2,12759
3
2,12759
3
2,40247
6
2,24044
2,30425
2,73242
4
2,69472
4
2,65276
6
1,89704
6
28
59,5726
28
59,5726
28
67,26933
28
28
28
62,73232
64,519
76,50787
28
75,45227
28
74,27745
28
53,11729
Q yang ada
830,7924
536,0507
1179,484
1052,848
1076,781
1028,838
1125,879
674,8034
526,5707
674,8034
1083,994
1301,914
Q yang dibutuhkan
di sawah
354,3742
270,8503
704,0985
616,3227
712,9383
680,2063
694,827
445,7403
355,3543
455,1517
612,1158
733,9618
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
119
Mei 01
Mei 02
Juni 01
Juni 02
Juli 01
Juli 02
Ags 01
Ags 02
Sep 01
Sep 02
Okt 01
Okt 02
1320,684
1380,546
1393,559
1019,531
1077,272
1216,456
1134,411
1166,72
1383,519
1364,43
1343,186
898,0142
763,4447
760,6491
947,8356
700,2333
700,2333
790,7031
737,3735
758,3748
899,2952
886,8874
873,0784
624,3556
1450
1300
1150
1000
500
250
0
Gambar 4.2 Grafik Antara Q Ada Dan Q Butuh Daerah Irigasi Citameng.
4.6. Evaluasi Kebutuhan Air
Evaluasi kebutuhan air di tinjau dari ketersediaan air, besar kebutuhan air di
bangunan bagi BCT IV serta bangunan sadap BCT IV dan pola tanam rencana
dapat dilihat sebagai berikut:
1.
Ketersediaan Air
Ketersediaan air ternyata setelah dihitung dengan yang memenuhi 30% dari
data debit setengah bulanan sungai Citameng didapat debit andalan yang
memenuhi kebutuhan air di bangunan intake pada tabel 4.1
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
120
2.
dari analisa dan perhitungan dengan mempergunakan data curah hujan, data
klimatologi serta menghitung pengaruh evaporasi, pergantian lapisan air, dan
kebutuhan air untuk penyiapan lahan, maka besar kebutuhan air di bangunan bagi
BCT IV (IRB) dapat diketahui adalah IRB = 1,076732 lt/ det/ ha sehingga debit di
bangunan bagi BCT IV diketahui sebesar 91,52 lt/ det
3.
dari analisa dan perhitungan dengan mempergunakan data curah hujan, data
klimatologi serta menghitung pengaruh evaporasi, pergantian lapisan air, dan
kebutuhan air untuk penyiapan lahan, maka besar kebutuhan air di bangunan
sadap BCT IV (IRB) dapat diketahui adalah IRB = 1,076732 lt/ det/ ha sehingga
debit di bangunan sadap BCT IV diketahui sebesar 30,148496 lt/ det
4.
perlu dibuat pola tanam yang sesuai kondisi yang ada di lapangan dengan
memperhatikan faktor-faktor yaitu Ketersediaan Air, Jenis Tanaman, Banyaknya
Kebutuhan Air, Tenaga kerja yang tersedia, dan Kondisi Cuaca.
Maka pola tanam rencana yang cocok adalah padi padi padi dapat
dilaksanakan.
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
121
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1
Kesimpulan
Setelah melakukan analisa hidrologi dengan menggunakan data curah hujan, data
klimatologi dan menghitung pengaruh epavorasi, perkolasi, pergantian lapisan air
serta kebutuhan air untuk penyiapan lahan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Perhitungan data curah hujan rata-rata per setengah bulanan dari dua
stasiun yaitu Stasiun Cibatu dan Stasiun Cinta dengan menggunakan metode
aritmatika selama 15 tahun dan perhitungan intensitas curah hujan
menggunakan metode Mononobe.
2. Debit yang masuk (Inflow) ke Bendung Citameng dihitung dengan Metode
Rasional dan untuk mencari kebutuhan air irigasi dihitung dengan
menggunakan rumus ( IR) = NFR/e dikalikan dengan jumlah total luas daerah
yang diairi dari Bendung Citameng yaitu 484 ha.
3. Kebutuhan air disawah (NFR) adalah 0,732178 lt/ det/ ha, lebih kecil dari
NFR yang ada yaitu 1,07 lt/ det/ ha, sedangkan kebutuhan air di intake adalah
1,126428 lt/ det/ ha.
4. Kebutuhan air di bangunan bagi BCT. IV (IRB) adalah 1,076732 lt/ det/
ha, sehingga debit kebutuhan air di bangunan bagi BCT. IV diketahui sebesar
91,52 lt/ det.
5. Kebutuhan air di bangunan sadap BCT. IV (IRB) adalah 1,076732 lt/ det/
ha, sehingga debit kebutuhan air di bangunan sadap BCT. IV diketahui
sebesar 30,148496 lt/ det.
6. Debit yang ada di intake (Q) adalah 630,17 lt/ det, debit yang ada
dibangunan bagi BCT. IV (Q) adalah 99,63 lt/ det, dan debit yang ada di
bangunan sadap BCT. IV (Q) adalah 46,2 lt/ det.
7. Dengan terpenuhinya kebutuhan air di bangunan bagi BCT. IV pada
musim kemarau, guna penyelenggaraan pertanian, memakai rencana pola
tanam padi-padi-padi dapat dilaksanakan untuk meningkatkan konsumsi
pertanian di daerah tersebut.
Pendahuluan
1
Tugas Akhir
122
8.2
Saran
1. Dengan potensi air yang berlimpah selain untuk pertanian sebaiknya
masyarakat atau Perkumpulan Petani Pemakai Air mengusulkan agar air
tersebut dimanfaatkan untuk keperluan lainnya seperti perikanan melalui
pemerintah.
2. Agar kebutuhan air selalu terpenuhi pada setiap musim tanam, maka
organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air harus aktif dan kreatif
berkoordinasi dengan anggotanya serta meminta bimbingan Dinas Sumber
Daya Air dan Pertambangan dalam teknis pembagian air supaya merata dan
adil.
3. Dinas terkait dalam meningkatkan konsumsi pertanian harus banyak
memberikan penyuluhan dan latihan langsung serta praktek cara-cara
pelaksanaan pertanian yang benar, sehingga pola tanam padi-padi-palawija
dapat dilaksanakan.
4. Kegiatan operasi dan pemeliharaan (O&P) harus dapat diterapkan pada
organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air di tiap daerah irigasi.
5. Bila dalam melaksanakan kegiatan pertanian dimusim kemarau yang
ketersediaan airnya kurang dapat melaksanakan sistem giliran (pembagian air
di bangunan bagi dengan bergiliran)
Pendahuluan
1