You are on page 1of 10

DEFINISI INFRASTRUKTUR

Menurut the Associated General Contractors of America (AGCA, 1982): The nations infrastructure is its system of nation public facilities, both publicly and privately funded, which provide for the delivery of essential services and a sustained standard of living.. living..

SL-1101 KONSEP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL & LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2006

KATEGORI FASILITAS INFRASTRUKTUR (1)


Infrastruktur transportasi:

KATEGORI FASILITAS INFRASTRUKTUR (2)

KATEGORI FASILITAS INFRASTRUKTUR (3)


Infrastruktur air dan air limbah: limbah: Water supply: pumping stations, treatment plants, main water lines, wells, mechanical/electric equipment Structures: dams, diversion, structures, tunnels, aqueducts Agricultural water distribution: canals, rivers, weir, gates, dikes Sewer: Main sewer lines, septic tanks, treatment plants, storm water drains

Transportasi Air dan air limbah Pengelolaan limbah Produksi dan distribusi energi Bangunan gedung Fasilitas rekreasi Komunikasi (Hudson, Haas, Uddin, 1997) Uddin,

Transportasi darat : jalan, jembatan, terowongan , jalan kereta api Transportasi udara: bandara, heliports, ground facilities, air- traffic control) Waterways dan pelabuhan: shipping channels, main terminals, dry docks, pelabuhan Intermodal facilities: Rail/airport terminals, truck/rail/port terminals Mass transit: Subways, bus transit, light rail, monorails, platforms/stations

KATEGORI FASILITAS INFRASTRUKTUR (4)


Infrastruktur produksi dan distribusi energi: Buildings:

KATEGORI FASILITAS INFRASTRUKTUR (5)

KATEGORI FASILITAS INFRASTRUKTUR (6)

Infrastruktur pengelolaan limbah (landfills, treatment plants, recycling facilities):


Solid waste Hazardous waste Nuclear waste

Electric power production: hydro-electric power stations, gas-, oil-, and coal-fueled power generation. Electric power distribution: high-voltage power transmission lines, substations, distribution systems, energy-control center, service and maintenance facilities. Gas pipeline: gas production, pipeline, control centers, storage tanks, service and maintenance facilities. Petroleum/oil production: pumping stations, oil/gas separation plants, roads. Petroleum/oil distribution: marine & ground tanker terminals, pipelines, pumping stations, maintenance facilities, storage tanks. Nuclear power stations: nuclear reactors, power generation stations, nuclear waste disposal facilities, emergency equipment & facilities.

Tall buildings residential/commercial: structures, utilities, swimming pools, security, ground access, parking. Public buildings: schools, hospitals, government offices, police stations, fire stations, postal offices, parking structures. Multipurpose complexes: coliseums, amphitheaters, convention centers, religious congregation buildings. Sports complexes: indoor, stadiums, golf courses. Movie theaters: indoor, drive-in. Housing facilities: public, private. Manufacturing/warehouse facilities. Hotels/commercial properties: hotels, inns, time-sharing units, clubs, malls.

KATEGORI FASILITAS INFRASTRUKTUR (7)


Infrastruktur komunikasi:

KATEGORI FASILITAS INFRASTRUKTUR (8)

PROSES PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR

Fasilitas rekreasi:

Parks and playgrounds: roads, parking areas, recreational facilities, office buildings, rest rooms, ornamental fountains, swimming pools, picnic areas. Lake and water sports: roads, parking areas, picnic areas, marinas. Theme parks/casinos: access roads, buildings, restaurants, security facilities, structures.

Telecommunications network: telephone exchange stations, cable distribution, power supplies, switching and data processing centers, buildings, transmission towers, repeat stations. Television/cable network: production stations, transmission facilities, cable distribution, power supply, buildings. Wireless/satellite network: satellites, ground-control centers, communication systems, receivers, buildings, services & maintenance facilities. Information highway network: computer networks, cable distribution, data processing hardware/software, online and off-line systems, information sources, buildings, backup and recording mediums.

Perencanaan dan penetapan program (planning and programming) Perancangan (design) Konstruksi (pembangunan) Operasi dan pemeliharaan Pemantauan dan evaluasi

ISSUES PENTING

INFORMATION SUPPORT & MANAGEMENT (1)

Seluruh kegiatan hidup manusia perlu dilaksanakan di dalam suatu lingkungan yang dibina atau dibangun dengan baik dimana di dalamnya terdapat berbagai infrastruktur yang diperlukan untuk dapat mencapai tujuan berkegiatan secara efektif dan efisien dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan tersebut.

Di dalam negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, kebutuhan akan infrastruktur dasar masih sangat besar. Berbagai permasalahan perlu diatasi dan strategi perlu ditetapkan untuk menyikapi berbagai tantangan yang dihadapi di dalam penyediaan infrastruktur fisik secara sustainable dengan memperhatikan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk pembangunan Indonesia.

Infrastruktur fisik merupakan komponen dasar perekonomian dan merupakan aspek utama di dalam pemerataan pembangunan dan kesejahteraan (otonomi daerah) di dalam kondisi nasional yang beragam. Keberagaman ini merupakan masalah utama yang masih akan dihadapi bangsa Indonesia.

Pengelolaan informasi sebagai pendukung merupakan langkah kritis yang menentukan efektivitas dan keberhasilan sistem pengelolaan infrastruktur Akses informasi yang benar dan tepat waktu adalah esensial untuk proses pengelolaan Informasi diperlukan oleh seluruh pihak yang berperan baik dalam planning, design, construction, maintenance

Engineering Design Data Market Analysis Data Realibility & Maintenance Data

STUDI DAMPAK LINGKUNGAN (1)

Soils

Administrative/Political Districts

Zoning

Utilities

Management Planning Data

Life-Cycle Costing

Logistic Support Data

Parcels

Empat kelompok faktor dalam evaluasi dampak lingkungan pembangunan infrastruktur:

Topographic Contours Production or Construction Data Value Analysis & Related Data Consumer Utilization Data

Planimetric Features Accounting Data

Geodetic/Survey Control

Faktor polusi Faktor ekologi Faktor sosial Faktor engineering


Data Sources for life-cycle cost analysis

An Illustration of the database layering concept

STUDI DAMPAK LINGKUNGAN (2)


Social factors: displacement and relocation of residences and businesses, parkland and recreational areas, historical and archeological sites, cultural and religious places, natural and scenic beauty. Engineering factors: storm-water drainage, flood hazards, use of energy and natural resources, costs and benefits of alternatives

STUDI DAMPAK LINGKUNGAN (3)

Pollution factors: air quality, water quality, noise, construction impacts on surface and subsurface soil contamination, waste-water treatment, appropriate waste disposal

ORGANISASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Ecological factors: wetlands, coastal zones, wildlife and waterfowl, endangered species, animal and bird habitats, flora and fauna, landscape and drainage, ecosystem disturbance

Lembaga Pemerintah Pusat

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS): bertanggung jawab pada perencanaan

UU 32/2004 Otonomi Daerah

Lembaga Pemerintah Daerah


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Dinas:
PSDA: Irigasi Bina Marga: Transportasi Tata Ruang dan Permukiman: Permukiman, penyedian
air, sanitasi

infrastruktur dan koordinasi kebijakan tk nasional

Departemen:

Pekerjaan Umum: kerangka kerja teknis infrastruktur Kesehatan: monitoring kualitas lingkungan terkait pencegahan

penyakit

Kementrian Lingkungan Hidup: pengendalian pencemaran Keuangan: alokasi dana pembangunan Dalam Negeri: Koordinasi bimbingan dan bantuan pemerintah

pusat ke pemerintrah daerah

Pasal 13 dan Pasal 14 Pembangunan Sarana dan Prasarana menjadi kewenangan Pemda

Departemen Kelautan Departemen Perhubungan Lainnya

Kesehatan: Lingkungan Hidup Dinas lain terkait

Contoh: Lembaga terkait dalam penyelenggaraan infrastruktur penyediaan air minum

RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR NASIONAL


Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) UU RI No. ? Tahun 2005

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL

Lembaga Terkait

Proses

Pemerintah Pusat

Pemerintah Daerah

Swasta/BUMN /BUMD

Masyarakat

Perencanaan

Bappenas

Bappeda

Konsultan

Perancangan

Dep PU

Dinas PU

Konsultan

Individu dalam pemeliharaan fasilitas

Konstruksi

Dep PU

Dinas PU

Kontraktor

Operasi dan Pemeliharaan ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) INTERNASIONAL

PDAM

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Perpres 7 Tahun 2005 (RPJM)

Pemantauan dan Evaluasi

KLH, Departemen Kesehatan

Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan

Laboratorium

Merupakan pedoman bagi: 1. Kementrian/Lembaga dalam menyusun Rencana Strategis 2. Pemerintah daerah dalam menyusun RPJM daerah 3. Pemerintah dalam menyusun rencana kerja pemerintah

Dewasa

Usia Produktif

RPJM Nasional
Usia Lanjut

Infrastruktur (tercantum dalam Bab 33) meliputi:

Sumber Daya Air (Irigasi, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan pesisir pantai) Transportasi (Darat, Laut dan Udara) Energi, Ketenagalistrikan, Pos dan Telematika Perumahan dan Permukiman (air minum, air limbah, drainase, persampahan, dll)

Infrastruktur & Kesejahteraan

Siklus Kehidupan

Remaja Bayi &Balita Kanak-kanak

Infrastruktur dan Siklus Kehidupan

Infrastruktur dan Siklus Kehidupan

Infrastruktur dan Siklus Kehidupan

Air Bersih, Transportasi, Energi Pengolahan Limbah, Telekomunikasi Infr. Kesehatan


Imunisasi Makanan yg sehat Pertumbuhan Pencegahan penyakit Pendidikan bagi ibu

Air Bersih, Transportasi, Energi Pengolahan Limbah, Telekomunikas Infr. Kesehatan, Pendidikan

Bayi & Balita


Imunisasi Makanan Sehat

Pertumbuhan Optimal

Bayi & Balita

Usia Lanjut
Usia Lanjut Anak-anak Dewasa Remaja
Pendidikan Menengah Aktifitas sosial-budaya Rekreasi Kesehatan

Anak-anak

Pensiun Social Security Income Support

Pendidikan Makanan sehat Kesehatan Rekreasi Kegiatan Sosial-budaya

Pencegahan Penyakit Air Layanan Kesehatan Pendidikan ibu Bersih, Bayi & Balita Transporta Pendidikan Dasar si, Energi Pensiun Transportasi Makanan Pengolah Kesehatan Usia Lanjut Anak-anak Kesehatan Sekolah Limbah, Akt Sos-Bud Energi,Tlmunikasi Aktifitas Sos-Bud Telekomu Rekreasi Rekreasi FasilitasKesehatan nikasi Dewasa Pendidikan Lanjutan Air Bersih, IT, Infr. Remaja Aktifitas Produktif Polah Limbah Kesehatan Pendidikan Menengah/ Aktifitas Sosial-Budaya Rekreasi Tinggi Kesehatan Air Bersih, Transportasi, Aktifitas Sos-BudEnergi, Pengolah Limbah, Rekreasi Telekomunikasi, IT

Dewasa

Remaja

Pendidikan Lanjutan Kesehatan Aktifitas Produktif (Ekonomi) Rekreasi Sosial-Budaya

Air Bersih, Transportasi, Energi, Pengolah Limbah, Telekomunikasi, IT, Infr. Kesehatan, Pendidikan

Infr. Kesehatan, Pendidikan

Peran Infrastruktur

Kenapa Infrastruktur Penting ?


10000

Infrastruktur menstimulir Pertumbuhan Ekonomi


Infrastructure stock per capita, 1990 (1985 prices)

Sistem Sosial Sistem Ekonomi Infrastruktur Lingkungan Alam

1000

100

10 100 1000 10000 GDP per capita 1900 (PPP $) 100000

Landasan/Fundasi Pertumbuhan Meningkatkan kesempatan ekonomi masy. Memungkinkan adanya pembangunan yang berkesinambungan Menciptakan kesempatan kerja Meningkatkan keamanan dan kestabilan Arena untuk kerjasama sektor swastaPemerintah Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Sub-Sharan Africa East Asia and Pacific Latin American and Caribbean

South Asia Europe and Central Asia Middle East and North Africa
Source: World Development Report 1994. Figure 1.

Infrastruktur Energi vs Pendapatan Perkapita

Infrastruktur Jalan vs Pendapatan Perkapita

Infrastruktur Air Bersih vs Pendapatan Perkapita

Infrastruktur Telekomunikasi vs Pendapatan Perkapita


USA - 1950 - 1988 PGNP = -3.39 + 1.24(LPR) R2 = 0.93 Cross section of 98 developing countries PGNP = 1.39(LPR) R2 = 0.76 Canada - 1950 - 1988 PGNP = 0.86 + 1.33(LPR) R2 = 0.88

Korelasi Infrastruktur Transportasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Apa Artinya ?

PGNP = GNP per capita LPR = length of paved road per 1,000 inhabitants

Pertumbuhan ekonomi (kesejahteraan masy) sangat dipengaruhi oleh tingkat investasi dalam infrastruktur Infrastruktur yang baik diperlukan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Investasi infrastruktur lebih berarti bagi negara berkembang dibanding negara maju

By Queiroz and Gautam, Road Infrastructure and Economic Development - Some Economic Indicators

Infrastruktur & Penanggulangan Kemiskinan


a,b

Pelayanan infrastruktur penyediaan air minum dan sanitasi di perdesaan dan perkotaan masih sangat minim (Depkimpraswil, 2005 ):

Poverty Reduction

Bagaimana dengan Indonesia ?


Perdesaan: Jumlah RT dengan akses sumber air minum 30,88% RT tanpa akses sanitasi sebanyak 36,04%

Growth

Service Access

Growth Determinants

Infrastructure

Access Determinants

Krisis Infrastruktur

Perkotaan: Jumlah RT dengan akses air minum: 36 % ( 31 juta jiwa)

Perbandingan dengan negara lain


NO NAMA NEGARA PERKOTAAN
(4) (2) (3) (1)

POSISI DI ASIA TENGGARA


PENDUDUK 2000 (JUTA) 4,0 62,4 78,4 23,5 50,1 206,3 77,6 5,2 12,8 520,3 96,0 93,0 100,0 84,0 69,0 82,0 67,0 56,0 80,56 100,0 % TERLAYANI FASILITAS SANITASI PERDESAAN
(5)

Kondisi Infrastruktur
TOTAL
(6)

SDA (Irigasi):
96,0 60,0 98,0 57,0 46,0 38,0 19,0 10,0 56,14 100,0 96,0 83,06 74,70 64,48 55,43 48,6 28,26 17,70 64,28

1 2 3 4 5 6 7 8 9 KAMBODJA TOTAL/RATA-RATA LAOS VIETNAM INDONESIA MYANMAR MALAYSIA PHILIPINA THAILAND

Di Asia Tenggara: peringkat ke-6 (diantara 9)untuk pelayanan air bersih dan sanitasi perdesaan pd th. 2000, lebih rendah dari Thailand, Filipina, Malaysia dan Myanmar.
SINGAPURA

Jaringan irigasi terbangun (RPJM, 2005): 6,77 juta Ha lahan pertanian 1,8 juta Ha rawa 22,77% berada dalam kondisi rusak.

Tingkat pelayanan 8,85% lebih rendah dari rata-rata (Depkimpraswil, 2003).

Laporan National Action Plan Bidang Air Limbah, Dep. PU, 2005

Demand>Supply

Kelembagaan

Kesenjangan Supply terhadap Demand


18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 $ billion
14.0 12.0 10.0 $ billion 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0 16.0

Pendanaan : masalah paling akut

Politik
penurunan yg drastis dari alokasi dana pemerintah untuk infrastruktur

Krisis Infrastruktur

Infrastructure a declining priority in a shrinking expenditure envelope

Pendanaan
1996
public

Managemen

Teknologi

SDM

Kebutuhan akan infrastruktur melebihi ketersediaan Pertumbuhan penduduk melebihi pertumbuhan pasokan energi, air bersih, pengolah limbah dll Pertumbuhan pergerakan (juga kendaraan) melebihi pertumbuhan jaringan jalan
2001
private

1994
infrastructure

2002
other

Total pengeluaran infrastruktur

Pengeluaran Pemerintah Pusat untuk Investasi Infrastruktur

Kelembagaan

Politik.
Euforia kebebasan, reformasi dll Tidak samanya persepsi antar stakeholder Sistem politik yang belum mapan

Managemen.
Lemahnya sistem manajemen Pemerintah Daerah Belum adanya/masih lemahnya sistem informasi infrastruktur

Belum jelasnya peran dan fungsi dari masing-masing lembaga Lemahnya transparansi dan ekuntabilitas Lemahnya koordinasi antar lembaga Masih kuatnya ego sektoral

Teknologi.
Rendahnya kemampuan pemerintah untuk menghimpun dana Rendahnya awareness terhadap pentingnya infrastruktur Mis-alokasi dana Kebijakan investasi/prioritas investasi yang tidak tepat/sesuai Terbatasnya informasi tentang kondisi infrastruktur Keinginan lebih mengemuka dibandingkan dengan kebutuhan

Krisis diperparah, karena


Apa Akibatnya ?......


In-efisiensi ekonomi Tingkat pertumbuhan ekonomi rendah Produk lokal tidak kompetitif Tingkat Pemerataan pembangunan rendah Tingkat kemiskinan tinggi

Adanya kesenjangan teknologi.

Infrastruktur & Pendanaan TERIMAKASIH

Infrastruktur melibatkan skala pendanaan yang besar dan berkesinambungan Diperlukan strategi pendanaan yang baik Perlu strategi pemanfaatan dana yang tepat dan optimal Perlu melibatkan stakeholder terkait secara optimal

You might also like