You are on page 1of 13

BAB 1

Pandangan tentang manajemen dan pendidikan

A. Pandangan tentang manajemen dan pendidikan 1. Definisi manajemen 1. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu kiat, dan profesi. Meskipun cenderung mengarah pada satu fokus tertentu, para ahli masih berbeda pandangan dalam mendefinisikan manajemen dan karenanya belum dapat di terima secara universal. 2. Manajemen sebagai ilmu 3. Menurut Gulick manajemen menjadi suatu ilmu, jika teori-teorinya mampu menuntun manajer dengan memberi kejelasan bahwa apa yang harus di lakukan pada situasi tertentu dan memungkinkan mereka meramalkan akibatakibat dari tindakannya. 4. Apakah manajemen juga merupakan suatu profesi Profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut persyaratan tertentu. B. Pandangan tentang pendidikan 1. Definisi pendidikan Dalam dictionary of education dinyatakan bahwa pendidikan adalah: a) Proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka hidup. b) Proses sosial yang terjadi pada orang yang di hadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individual yang optimum. 2. Arah pendidikan

Pendidikan berusaha mengembangkan potensi individual agar mampu berdiri sendiri. 3. Pendidikan sebagai suatu sistem Pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks, meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain.

BAB 2
Konsep dasar manajemen pendidikan

A. Kerangka konsep Shrode Dan Voich (1986), menyatakan bahwa kerangka dasar manajemen meliputi philosophi, asumtion,principles, and theory, which are basic to the study of any discipline of management.

B. Deskripsi konsep 1. Esensi falisafah manajemen Setiap jenis pengetahuan manajemen mempunyai ciri-ciri yang spesifik mangenai apa (ontologi), bagaimana (epistimologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan manajemen tersebut di susun. 2. Esensi teori manajemen Teori manajemen mempunyai peran (role) atau membantu menjelaskan perilaku organisasi yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas, dan kepuasan (satisfaction) 3. Esensi prinsip manajemen

Pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam praktek manajemen antara lain : 1) Menurut cara / metode kerja ; 2) Pemilih pekerja dan pengembangan keahlian 3) Pemilih prosedur kerja 4) Menentukan batas-batas tugas ;
5) Mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas

6) Melakukan pendidikan dan pelatihan 7) Menentukan sistem dan besarnya imblan 4. Kegiatan praktik manajerial Praktik manajerial adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer 5. Sumber daya pendidikan Banyak sumber daya manajemen yang terlibat dalam organisasi atau lembagalembaga termasuk lembaga pendidikan, antara lain : manusia,sarana dan prasarana, biaya, teknologi, dan informasi.

BAB 3
Filsafah manajemen

Apakah yang dijadikan dasar falsafah manajemen dapat dibedakan dalam tiga jenis hakikat, yaitu hakikat tujuan, hakikat manusia, dan hakikat kerja berdasarkan tiga jenis hakikat itu uraian tentang falsafah manajemen akan lebih jelas.

A. Hakikat tujuan manajemen Menurut shrode Dan Voich (1974) tujuan utama manajemen adalah produktuvitas dan kepuasan. Mungkin saja tujuan ini tidak tunggal bahkan jamak atau rangkap,

seperti peningkatan mutu pendidikan/ lulusannya, keuntungan/ profit yang tinggi, pemenuhan kesempatan kerja, pembangunan daerah/ nasional, tanggung jawab sosial. B. Hakikat manusia Terdapat pandangan tentang manusia, antara lain pandangan psikoanalitik tradisional (dalam hansen, Stevic dan Warner, 1977) menganggap bahwa manusia pada dasarnya digerakkan oleh dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instingtif. C. Hakikat kerja Pada hakikatnya orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan atas dorongan atau motivasi tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku, sedangkan tujuan berfungsi mengarahkan perilaku. Proses motivasi sebagian besar diarahkan untuk memenuhi dan mencapai kebutuhan. Apabila digambarkan proses pemenuhan kebutuhan manusia itu secara sederhana.

BAB 4
Teori manajemen

A. Teori klasik Teori klasik berasumsi bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir logik, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Salah satu teori klasik adalah manajemen ilmiah (scientific management)

B. Teori neo-klasik Teori ini timbul sebagian karena pada para manajer terdapat barbagai kelemahan dengan pendekatan klasik.

C. Teori modern Pendekatan modern berdasarkan hal-hal yang sifatnya situasional. Artinga orang menyesuaikan diri dengan situasi di hadapi dan mengambil keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan.

BAB 5 Prinsip-prinsip manajemen

A. Prinsip manajemen berdasarkan sasaran (MBS) Istilah MBS (manajemen berdasarkan sasaran) pertama kali dipopulerkan sebagai suatu pendekatan terhadap perencanaan oleh Peter Drucker (1954).

B. Prnsip manajemen berdasarkan orang

Manajemen berdasarkan orang merupakan suatu konsep manajemen modern yang mengkaji keterkaitan dimensi perilaku, komponen sistem dalam kaitannya dengan perubahan dan pengembangan organisasi. 1. Hakikat perubahan Perubahan adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu/ situasi yang berbeda dengan yang sudah ada. Perubahan itu bisa terjadi pada orang, pada struktur, dan teknologi. 2. Proses perubahan Dalam kenyataan, proses perubahan itu tidak selamanya lancar. Banyak hal yang memungkinkan perubahan mengalami berbagai hambatan. 3. Teknik perubahan Salah satu teknik yang sering digunakan dalam OD adalah sensitivity training atau latihan kepekaan. Campbel dan Dunette yang dikutip Duncan (dalam adam Ibrahim.1983) mengemukakan enam butir hasil yang diharapkan dari latihan kepekaan, yaitu : 1) Meningkatkan pengertian, pemahaman, dan kepekaan terhadap perilaku sendiri. 2) Meningkatkan pengertian dan kepekaan terhadap perilaku orang lain. 3) Lebih mengerti dan memahami proses yang terjadi dalam antarkelompok 4) Meningkatkan keterampilan dalam mengadakan diagnosis situasi yang terdapat dalam kelompok. C. Prinsip manajemen berdasarkan informasi

Informasi yang dibutuhkanoleh manajer disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen (manajemen information system/ MIS) yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manejer secara teratur.

BAB 6 Perencanaan

A. Pengertian perencanaan Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektuf mungkin (Roger A.Kauffman,1972).

B. Model-model perencanaan pendidikan Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa model perencanaan pendidikan. Beberapa model perencanaan pendidikan yaitu patut diketahui antara lain : a) Model perencanaan komprehensif b) Model target setting c) Model costing (pembiayaan) dan keefektifan biaya d) Model PPBS

C. Metode-metode perencanaan Beberapa metode yang digunakan secara umum dalam perencanaan, tetapi dapat diterapkan dibidang pendidikan ditemukan oleh Agus W. Smith (1982), antara lain.

a) Metode mean-ways and analysis (analisis mengenai alat - cara-

tujuan) b) Metode input-output analysis (analisis masukan dan keluaran) c) Metode econometric analysis (analisis ekonometrik) d) Metode cause effect diagram (diagram sebab akibat) e) Metode delphi f) Metode heuristik g) Metode analisis siklus kehidupan (life cycle analisis) h) Metode value added analysis (analisis nilai tambah)

D. Jenis-jenis peencanaan pendidikan a) Menurut besarnya (magnitude) b) Menurut tingkatnya c) Menurut jangka waktu E. Teknik-teknik perencanaan

1. Diagram blok (Bar Chart) 2. Diagram Milstone

3. PERT dan CPM (network planning)

F. Pengangguran

1. Pengertian 2. Prosedur 3. Bentuk

BAB 7

A. Pengertian Pengorganisasian Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi. B. Proses pengorganisasian Ernest Dale (stoner, 1986) memberikan pengorganisasian sebagai sebuah proses yang berlangkah jamak. Proses pengorganisasian itu digambarkan sebagai berikut. C. Struktur organisasi Struktur merupakan pakan sistem formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan tugas orang dan kelompok agar tercapai tujuan. D. Wewenang dan kekuasaan Menurut Newman (sukanto, R.1990) wewenang itu dapat dibedakan menjadi : 1) Wewenang hukum, yaitu wewenang yang dimiliki seseorang untuk menegakkan hukum, mewakili dan bertindak atas nama organisasi;

2) Wewenang teknis yaitu seorang dianggap pakar tentang sesuatu hal; 3) Wewenang berkuasa, yaitu sumber utama yang hak melakukan tindakan;
4) Wewenang operasional, yaitu seseorang diperbolehkan melakukan

tindakan tertentu. Wewenang tidak sama dengan kekuasaan. Kekuasaan dalam arti sebenarnya adalah kekuatan untuk mengendaikan orang lain sehingga orang lain sama sekali tidak punya pilihan, karena tidak berdaya untuk menentukan diri sendiri atau tidak mengetahui bagaimana memperoleh sumber daya yang mereka perlukan.

E. Desentralisasi dan sentralisasi konsep desentralisasi dan sentralisasi mengacu pada sejauh mana wewenang telah di limpahkan, wewenang dari satu tingkatan manajemen kepada tingkatan manajemen berikutnya yang berada di bawahnya, atau tetap di tahan pada tingkat puncak (sentralisasi).

F. Hubungan dalam organisasi Hubungan dalam organisasi menunjukan kaitan antara tanggung jawab, wewenang dan pelaporan atau akontabilitas. Akontabilitas adalah keharusan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas yang mengacu kepada sasaran yang ingin di capai oleh organisasi. G. Efektifitas kelompok Organisasi sengaja menciptakan kelompok-kelompok di dalamnya untuk mempermudah pencapaian tujuan. Kelompok jenis ini di sebut sebagai kelompok formal, baik itu kelompok tugas maupun kelompok komando.

BAB 8
A. Hakikat pamimpin Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Menurut Stoner, (1988) semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi pimpinan, akan makin besar potensi kepemimpinan yang efektif. B. Tiori kepemimpinan 1) Pendekatan sifat-sifat kepemimpinan Usaha yang pertama kali dilakukan oleh psikolog dan peneliti untuk memahami kepemimpinan yaitu mengenali karakteristik atau ciri-ciri para pemimpin yang berhasil Apabila di simpulkan karakteristik pemimpin berdasarkan beberapa pendapat, maka seseorang pemimpin harus memiliki: Kekuatan jasmani yang cukup Kekuatan rohani yang cukup Semangat untuk mencapai tujuan Penuh antusias Ramah dan penuh perasaan Jujur dan adil Memiliki kecakapan teknis Dapat mengambil keputusan Cerdas

Punya kecakapan mengajar Penuh keyakinan punya keberanian

2) pendekatan perilaku pendekatan perilaku memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan bukan dari sifat-sifat (traits) pemimpin. 3) pendekatan situasional pendekatan situasional berpandangan bahwa keefektifan kepemimpinanbergantung pada kecocokan antara pribadi, tugas, kekuasaan, sikap dan persepsi. C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas pemimpin Menurut H. Joseph Reitz (1981) faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin meliputi: 1) Kepribadian (personaliti) pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, 2) Harapan dan perilaku atasa, 3) Karakteristik harapan dan perilaku bawahan 4) Harapan dan perilaku rekan.

BAB 9
Pengawas
A. Pengertian dan proses pengawasan 1) Pengertian dasar

Pada dasarnya rencana dan pelaksanaan merupakan satu kesatuan tindakan, walaupun hal ini jarang terjadi. 2) Proses pengawasan Dari pengertian di atas, proses pengawasan terdiri atas tiga tahap. a) Menetapkan standar-standar pelaksanaan pekerja b) Pengukuran hasil/pelaksanaan pekerja B. Pengawasan dan konsep sistem 1) Pengawasan menurut paham klasik 2) Pengawasan dan konsep sistem cybernetic 3) Tujuan pengawas C. Informasi dan pengawasan 1) Pengawasan sebagai suatu sistem informasi 2) Jenis-jenis informasi pengawas 3) Pendekatan sistem dalam pengawasan (feed forward) D. Pengawasan yang efektif Pengawasan yang efektif di dasarkan pada sistem informasi manajemen (MIS) yang efektif. E. Evaluasi program Evaluasi adalah pembuatan pertimbangan menurut suatu perangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan.

You might also like