You are on page 1of 25

Pembimbing: dr. Sri Wahjuni, Sp.

A Oleh: Andry Haris - 07120070029

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak RS Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto Periode 10 September 16 November 2012

Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir dan tingginya angka morbiditas pada anak.

Terminologi glomerulonefritis yang dipakai disini adalah untuk menunjukkan bahwa kelainan yang pertama dan utama terjadi pada glomerulus, bukan pada struktur ginjal yang lain.

Indonesia tahun 1995


Surabaya 26,5% Jakarta 24,7% Bandung 17,6% Palembang 8,2%

Laki laki : perempuan = 2:1 Terbanyak terjadi antara usia 6 8 tahun

Fungsi Ginjal

Ekskresi
Mempertahankan pH plasma Mempertahankan kadar air dan elektrolit plasma Mengekskresikan sisa metabolisme protein (urea, asam urat

dan kreatinin)

Endokrin
Menghasilkan renin

Menghasilkan eritropoetin
Metabolisme vitamin D

Filtrasi Glomerulus
Disaring Plasma Elektrolit Glukosa Ureum Fosfat Kreatinin Kapsul Bowman Tubulus

Urin
Peptida Protein dengan berat molekul rendah Dinding Kapiler Glomerulus

Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) Penjumlahan seluruh laju filtrasi nefron yang masih berfungsi dengan baik Rumus LFG LFG = k . Tinggi Badan (cm) Kretinin serum (mg/dl) Nilai k:
BBLR < 1 tahun = 0,33 Aterm < 1 tahun = 0,45 1 12 tahun = 0,55

> perempuan 13-21 tahun = 0.57 > laki-laki 13-21 tahun = 0.70

Glomerulonefritis

Istilah yang dipakai untuk menjelaskan berbagai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis

Akut

Menunjukkan adanya gambaran tentang etiologi, patogenesis, perjalanan penyakit dan prognosis

Bakteri Streptococcus hemolyticus grup A

Saluran nafas
Tipe M1, 2, 4, 12, 18, 25

Kulit
M49, 55, 57, 60

Virus Hepatitis B Varicella Morbili Influenza HIV

Parasit Malaria Toksoplasma

Pengikatan monosit polimorf

Kerusakan glomerulus

Antigen Strepto hemolyticus

Aktivasi kaskade koagulasi

Sindrom Klinis

Kompleks Imun pada Glomerulus

Aktivasi sistem komplemen

Hematuria Edema Hipertensi Proteinuria

Proteinuria dan hematuria


Kerusakan dinding kapiler glomerulus Dinding kapiler glomerulus lebih permeable

Protein dan sel eritrosit lolos

Edema
Pembengkakan sel endotel Poliferasi sel mesangium Oklusi kapiler Ekspansi cairan ke ekstrasel Retensi Na+ dan air LFG

Ekskresi
Na+

EDEMA

Volume Plasma

Dilusi plasma

Hipertensi
Penurunan laju filtrasi glomerulus Sekresi renin

Angiotensinogen
Angiotensin I Angiotensin II

Vasokonstriksi pembuluh darah tepi

Aldosteron Retensi natrium dan air di tubuli ginjal

Hipertensi

Lab Urinalisis : proteinuria (+1 sampai +4) hematuria Komplemen hemolitik total serum dan C3 rendah Biakan tenggorok dan kulit Uji serologis Antihialuronidase Tes ASTO: meningkat Anti Dnase B

Istirahat 3 4 minggu Penisilin 10 hari


Dapat dikombinasi dengan Amoksisilin 50 mg/kgBB dibagi 3 dosis selama 10 hari Jika alergi ganti dengan Eritromisin 30 mg/kgBB/ hari dibagi 3 dosis

Makanan

Rendah protein 1 g/kgBB/hari Rendah garam 1 g/hari

IVFD

Cairan sesuai kebutuhan

Hipertensi

Pemberian cairan dikurangi Vasodilator perifer


Hidralazin 0,15-0,30 mg/kgBB IV
Nifedipin 0,25-0,5 mg/kg BB dapat diulang setiap 6 jam

bila diperlukan

Diuretikum

Furosemid IV 2 mg/kgBB/kali, 1-2 kali/hari

Anuria (5-7 hari)

Hemodialisis

95% sembuh sempurna 5% di antaranya mengalami perjalanan penyakit yang memburuk

You might also like