You are on page 1of 3

Hasil Wawancara dengan Anna Dyan,M.Kes Kepala Seksi Farmakmin, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.

Tanggal 1 Desember 2011 P: Apakah kriteria sabun yang baik? N: Sebenarnya, sabun dapat dikatakan dengan baik, apabila sabun tersebut memenuhi kriteria seperti kebusaan, homogenitas, tidak mengiritasi, dan fungsional. P: Menurut Bapak, hal-hal apa saja yang mampu menarik minat konsumen sabun? N: Banyak sekali. Contohnya wangi / aroma yang dipadukan dengan sabun. Misalnya adalah aroma lemon. Banyak sekali konsumen yang tertarik dengan sabun lemon karena aromanya. Kedua adalah bentuk dan teksturnya. Sabun harus homogen. Apabila sabun tersebut tidak homogen, pemakaian sabun bisa menimbulkan bintik-bintik pada sabun. Ketiga adalah fungsinya. Sabun bisa berfungsi sebagai sabun obat ataupun sabun kosmetik. P: Dalam percobaan ini, kami menggunakan sabun dengan penambahan aroma salak. Menurut Bapak, bagaimana kita bisa mengefisiensikan penggunaan aroma dalam sabun? N: Karena dalam konteks sabun herbal, maka sabun Adik harus setidaknya mengandung aroma dari salak asli. Sebenarnya, aroma dari tumbuhan dapat diperoleh dari ekstraksi. Namun karena dalam sebagian tanaman, aromanya berasal dari minyak atsiri yang tidak mungkin didapat dalam kondisi panas. Aromanya dapat diperoleh dari proses distilasi sari salak. Meskipun demikian, kedua proses tersebut memerlukan dana yang besar. Sehingga saya sarankan agar menggunakan sari salak dan ditambah essence salak dengan perbandingan tertentu. Hal ini merupakan cara yang efektif dan efisien. P: Bagaimana kita bisa mengetahui komposisi dan senyawa yang terkandung dalam sabun? N: Adik dapat memperoleh senyawa penyusun dari sabun ini melalui uji laboratorium. Sayangnya di Jombang tidak ada laboratorium yang bisa mengeceknya. Sebagai rujukan Adik dapat menuju laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Universitas Brawijaya, Malang atau laboratorium pada Surabaya. Dalam hal ini sabun akan diuji tingkat keasamannya dan dianalisis senyawa penyusun. P: Bagaimana kami bisa mendapat izin produksi sabun? N: Berdasarkan peraturan menteri yang baru seperti ini:

Sabun

Mengajukan pada Dinas Kesehatan Provinsi

Peninjauan oleh Departemen Kesehatan RI

Sabun Kosmetik

Apabila Sabun Kesehatan

Uji oleh BPOM mencakup : 1. Uji Sarana Produksi 2. Uji Kelayakan

Dinas Kesehatan Provinsi

Dinas Kesehatan Kabupaten

Mendapatkan Ijin Edar

P: Apa kesan dan saran terhadap sabun kami? N: Sebenarnya sabun buatan Adik ada banyak kekurangan. Sabun yang panjang dan besar ( milik Emilda) terlalu banyak minyak dan aromanya berbeda dengan yang lain dan jelas kalau aromanya adalah parfum Mustika Ratu. Sabun yang berbentuk mawar (milik Hany) kekurangannya pada larutan sabun yang homogen dan terlalu berserat. Sabun kura-kura (milik Deny) tidak homogen, terlihat pada adanya lapisan antara sabun dan minyak. Namun menurut saya ada satu contoh sabun yang berbentuk mangkok (milik Hening) yang bisa dikaji ulang. Menurut saya, formulanya sudah pas, dan yang penting sudah memenuhi homogenitas. Sebab homogenitas adalah syarat terpenting. Coba diubah emulgatornya. Misalkan saja digunakan tambahan madu sebagai emulgator. Sebab madu adalah emulgator yang baik dan tak beresiko. Selain itu coba essence salaknya ditambah dan sari salak sebagai pelarutnya. Bukannya air sebagai pelarut. P: Menurut Bapak, apakah hal ini dapat berpotensi dalam usaha ke depan? N: sangat berpotensi, sebab salak adalah potensi daerah yang apabila diolah lebih baik akan menonjol. Jadi Adik-Adik tak boleh putus asa, dan semangat. Saya doakan sukses. Amin.

You might also like